Anda di halaman 1dari 8

MATA KULIAH : REKAYASA LALU LINTAS PERTEMUAN IV

Rencana Pembelajaran Studi (RPS) Pertemuan IV :

Mampu Menjelaskan Tata Cara Survey Lalu Lintas

1. Pengertian Survey

Istilah survei biasanya dirancukan dengan istilah observasi dalam pengertian sehari-
hari. Pada hal kedua istilah tersebut mempunyai pengertian yang berbeda, walaupun keduanya
merupakan kegiatan yang saling berhubungan.

Menurut kamus Webster, pengertian survei adalah suatu kondisi tertentu yang
menghendaki kepastian informasi, terutama bagi orang – orang yang bertanggung jawab atau
yang tertarik. Menurut Singarimbun (1991, p.3) survei yaitu “penelitian yang mengambil
sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang
pokok”. Sedangkan menurut suhermin (dalam blognya suhermin.blogspot.com) survei adalah
aktivitas untuk mengestimasi sesuatu (seperti: jumlah orang, persepsi atau pesan-pesan
tertentu).

Dari berbagai devinisi tentang survei tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa survei
merupakan suatu aktivitas atau kegiatan penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan suatu
kepastian informasi (seperti : jumlah orang, persepsi atau pesan-pesan tertentu), dengan cara
mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data
yang pokok.

2. Jenis-Jenis Survey

Terdapat beberapa macam survey, diantaranya :

a) Jenis survei secara umum, ada 2 yaitu:


- Survei yang lengkap, yaitu yang mencakup seluruh populasi atau elemen-elemen yang
menjadi objek penelitian. Survei tipe ini disebut sensus.
- Survei yang hanya menggunakan sebagian kecil dari populasi, atau hanya
menggunakan sampel dari populasi. Jenis ini sering disebut sebagai sample survey
method.
b) Jenis survei secara ilmu penelitian, yaitu:
- Penelitian Exploratif (Penjajagan): Terbuka, mencari-cari, pengetahuan peneliti tentang
masalah yang diteliti masih terbatas. Pertanyaan dalam studi penjajagan ini misalnya :

DOSEN : DR. IR. HJ. ASMA MASSARA, MT. / HAMDAN KADIR, ST. MT.
MATA KULIAH : REKAYASA LALU LINTAS PERTEMUAN IV

Apakah yang paling mencemaskan anda dalam hal infrastruktur di daerah Kalbar dalam
lima tahun terakhir ini? Menurut anda, bagaimana cara perawatan infrastruktur jalan
dan jembatan yang baik?
- Penelitian Deskriptif : Mempelajari masalah dalam masyarakat, tata cara yang berlaku
dalam masyarakat serta situasi-situasi, sikap, pandangan, proses yang sedang
berlangsung, pengaruh dari suatu fenomena; pengukuran yang cermat tentang
fenomena dalam masyarakat. Peneliti menegmbangkan konsep, menghimpun fakta,
tapi tidak menguji hipotesis;
- Penelitian Evaluasi : mencari jawaban tentang pencapaian tujuan yang digariskan
sebelumnya. Evaluasi disini mencakup formatif (melihat dan meneliti pelaksanaan
program), Sumatif (dilaksanakan pada akhir program untuk mengukur pencapaian
tujuan);
- Penelitian Eksplanasi (Penjelasan) : menggunakan data yang sama, menjelaskan
hubungan kausal antara variabel melalui pengujian hipotesis;
- Penelitian Prediksi : Meramalkan fenomena atau keadaan tertentu;
- Penelitian Pengembangan Sosial : Dikembangkan berdasarkan survei yang dilakukan
secara berkala: Misal : Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Kalbar, 1998-2003;
c) Survey yang spesifik dalam dunia Teknik sipil, yaitu:
- Inventarisasi jaringan jalan dan fasilitas jalan yang ada;
- Survey geometric jalan dan persimpangan;
- Survey arus lalu lintas (volume, komposisi);
- Survey kecepatan, tundaan, jarak kepala, dan gap;
- Survey pejalan kaki;
- Survey area parkir;
- Survey terminal;
- Survey asal tujuan;
- Survey kecelakaan;
- Survey polusi udara akibat kendaraan (tingkat kebisingan & pencemaran udara);

Untuk Survey volume lalu lintas digunakan untuk :

- Menghitung kapasitas dan tingkat pelayanan (LOS) ruas jalan;


- Menghitung kapasitas, tingkat pelayanan (derajat kejenuhan), dan tundaan pada
persimpangan;
- Memprediksi tingkat pertumbuhan lalu lintas;

DOSEN : DR. IR. HJ. ASMA MASSARA, MT. / HAMDAN KADIR, ST. MT.
MATA KULIAH : REKAYASA LALU LINTAS PERTEMUAN IV

- Menghitung tebal perkerasan jalan;


- Menentukan klasifikasi jalan;
- Merencanakan sistem pengendalian lalu lintas di persimpangan;
- Perencanaan jaringan jalan;
- Membuat korelasi antara jumlah kecelakaan terhadap arus lalu lintas.

Sedangkan untuk Survey komposisi (klasifikasi) lalu lintas digunakan untuk :

- Membuat design geometrik jaringan jalan dan persimpangan;


- Menentukan kapasitas dan tingkat pelayanan jaringan jalan;
- Merencanakan tebal perkerasan jalan;
- Evaluasi angkutan umum dan barang;
- Penerapan manajemen pengendalian terhadap lingkungan, seperti : kebisingan, asap,
dan getaran;
- Menghitung biaya operasi kendaraan umum;

3. Tujuan dan Manfaat dari Survey

Tujuan dari survey adalah memaparkan data dari objek penelitian, dan
menginterpretasikan dan menganalisisnya secara sistematis. Kebenaran informasi itu
tergantung kepada metode yang digunakan dalam survei.

Kegunaan dari survei antara lain:

- Untuk memperoleh fakta dari gejala yang ada;


- Mencari keterangan secara faktual dari suatu kelompok, daerah dsb;
- Melakukan evaluasi serta perbandinagn terhadap hal yang telah dilakukan orang lain
dalam menangani hal yang serupa;
- Dilakukan terhadap sejumlah individu / unit baik secara sensus maupun secara sampel;
- Hasilnya untuk pembuatan rencana dan pengambilan keputusan;

4. Metode Survey Volume Lalu Lintas

Survey volume lalu lintas dapat dilakukan secara Manual, Mekanik, Elektronik,
Floating Car.

DOSEN : DR. IR. HJ. ASMA MASSARA, MT. / HAMDAN KADIR, ST. MT.
MATA KULIAH : REKAYASA LALU LINTAS PERTEMUAN IV

a) Cara Manual

Yaitu penghitungan lalu lintas secara sederhana. Pengamat mencatat pada lembar
formulir survey, setiap kendaraan yang melewati satu titik pengamatan pada suatu ruas jalan
tertentu. Biasanya cara ini paling sering digunakan, karena :

- Murah biayanya,
- Tidak memerlukan keahlian tinggi,
- Sederhana dalam mengorganisasikannya,
- Dapat mengklasifikasi kendaraan secara rinci dan tepat.

Akan tetapi, metode ini memiliki kelemahan, diantaranya :

- Keakuratan data sepenuhnya tergantung kepada sipengamat,


- Sangat mahal untuk waktu yang panjang,
- Kondisinya sulit untuk cuaca yang jelek.

b) Cara Mekanik (Menggunakan Alat Detektor)

Yaitu suatu alat sensor yang memberikan sinyal-sinyal respon pada sebuah penghitung
bila kendaraan melewati suatu titik (batas) yang dipilih. Alat ini umumnya memakai tabung
pneumatic. Pulsa udara yang diaktifkan oleh lintasan roda kendaraan, merambat sepanjang
tabung dan mengaktifkan diafragma logam, yang menimbulkan kontak yang menutup dan
memberi tanda pada suatu sirkuit pencatat. Adapun kelebihan dari metode ini :

- Akurat, jika diperiksa dan dipelihara secara berkala,


- Murah untuk periode yang panjang.

Akan tetapi, metode ini memiliki kelemahan, diantaranya :

- Harga mahal,
- Memakan waktu untuk pemasangan,
- Tidak dapat mengklasifikasi kendaraan.

Data – data lalu lintas yang diambil terdiri dari :

- Kendaraan ringan (mobil pribadi, taxi, pick up, kendaraan dengan berat sumbu < 1,5
ton, dll.),
- Kendaraan berat (bus, truk 2 as, truk 3 as, trailer, dll. ),
- Sepeda motor, dan Kendaraan tidak bermotor.

DOSEN : DR. IR. HJ. ASMA MASSARA, MT. / HAMDAN KADIR, ST. MT.
MATA KULIAH : REKAYASA LALU LINTAS PERTEMUAN IV

c) Vidio Kamera

Survey menggunakan kamera (handy cam) biasanya digunakan di lokasilokasi


persimpangan, dan ruas jalan dengan arus lalu lintas yang sangat padat, dan dalam jangka
waktu yang tidak terlalu lama (1 jam, atau 2 jam) tergantung dari tujuan survey. Kaset video
yang telah berisi rekaman arus lalu lintas selanjutnya di putar ulang di laboratorium/kantor
menggunakan layar TV.

d) Floating Car

Merupakan metoda pengambilan sample berdasarkan ruang, yaitu volume pada suatu
tempat tertentu tidak perlu sama dengan volume pada tempat lain di jalan yang sama. Teknik
ini dibuat oleh Wardrop dan Charlesworth. Volume lalu lintas dalam satu arah untuk setiap
bagian rute dan untuk setiap kelas kendaraan didapat dengan rumus sbb. :

𝒒 = (𝒙 + 𝒚)/(𝒕𝒂 + 𝒕𝒘)

Keterangan :

𝒒 = Jumlah kend. (kelas tertentu) per-menit dalam arah arus yang ditentukan.

𝒙 = Jumlah kend. (kelas sama), yang dijumpai bergerak melawan arus LL.

𝒚 = Jumlah kend. (kelas sama), yang mendahului kendaraan penguji dikurangi - dengan jumlah
kendaraan yang didahului oleh kendaraan penguji searah arus Lalulintas.

𝒕𝒂 = Waktu perjalanan (menit), kend. penguji yang bergerak melawan arus.

𝒕𝒘 = Waktu perjalanan (menit), dari kendaraan penguji yang bergerak searah arus lalu lintas.

Waktu perjalanan rata-rata (menit), untuk kelas kendaraan tertentu dalam arus LL
dihitung dengan rumus :

𝒚
𝒕 = 𝒕𝒘 −
𝒒

Rangkaian Pelaksanaan metode survey Floating Car :

- Anggota tim berjumlah 4 (empat) orang terdiri dari atas : seorang pengamat perjalanan,
seorang pencatat kendaraan searah mobil pengamat (tally counter), seorang pencatat
kendaraan berlawanan arah dengan mobil pengamat (opposing counter), dan seorang sopir.

DOSEN : DR. IR. HJ. ASMA MASSARA, MT. / HAMDAN KADIR, ST. MT.
MATA KULIAH : REKAYASA LALU LINTAS PERTEMUAN IV

- Pengamat perjalanan bertugas mencatat waktu-waktu kendaraan pengamat berhenti dan


mulai berjalan lagi disepanjang perjalanan, waktuwaktu melewati titik kontrol, dan pada
akhir setiap bagian mencatat rincian yang diberikan kepadanya oleh para pencatat
kendaraan.
- Pencatat kendaraan berlawanan arah bertugas mencatat jumlah kendaraan menurut
klasifikasi yang diperlukan, yang bergerak melewati mobil pengamat dalam arah yang
berlawanan dan memberikan jumlah catatan total pada pengamat perjalanan pada akhir
setiap bagian rute. Jumlah total disebut jumlah X.
- Pencatat kendaraan searah mobil pengamat bertugas mencatat jumlah kendaraan yang
mengejar dan yang terkejar kendaraan pengamat, disebut jumlah Y. selisih ini dapat positif
atau negatif dan dicatat oleh pengamat perjalanan.
- Alat penghitung sederhana dapat berupa tally counter atau cara manual. Sedangkan alat
pencatat waktu dapat berupa stopwatch. Namun dapat juga menggunakan tape recorder.
- Kendaraan pengamat melakukan beberapa kali putaran melalui serangkaian rute
perjalanan yang dipilih, yang dipecah menjadi bagianbagian yang ditentukan untuk
diamati. Setiap bagian rute harus dalam kondisi yang konsisten dan stabil, dan biasanya
dimulai dari persimpangan yang besar.
- Jumlah putaran biasanya sekitar 6 sampai 16 kali tergantung pada stabilitas arus lalu lintas
yang diukur.

5. Unsur – unsur pelengkap dalam survey Lalu Lintas

Pengumpulan dan kompilasi data yang baik harus mempunyai unsur – unsur berikut :

- Nomor dokumen.

Nomor dokumen merupakan kode yang mengidentifikasikan lembar kerja, dimana hal
ini akan sangat dirasakan kebutuhannya untuk data berskala besar.

- Lokasi Survey

Lokasi survey menunjukkan tempat survey dilakukan, dimana hal ini sebaiknya
ditunjukan dengan peta atau sketsa lokasi, sehingga dengan mudah dapat dibaca orang yang
memanfaatkan / mengolah data tersebut.

DOSEN : DR. IR. HJ. ASMA MASSARA, MT. / HAMDAN KADIR, ST. MT.
MATA KULIAH : REKAYASA LALU LINTAS PERTEMUAN IV

- Waktu survey

Waktu survey lalulintas harus dapat mencerminkan kapan survey tersebut


dilakukan. Untuk waktu yang berupa tahun, bulan, minggu, hari, dan jam, menit, serta jangka
waktu pelaksanaan survey sangat diperlukan, mengingat karakteristik lalulintas yang sangat
dinamis cepat berubah.

- Cuaca pada waktu survey.

Karakteristik lalulintas sangat dipengaruhi oleh cuaca. Cuaca yang dicatat pada saat
melakukan survey lalulintas umumnya adalah cerah, mendung dan berawan.

- Pengamat.

Informasi mengenai pelaksana survey, jabatan, dan tanggung jawab sangat diperlukan
bila terdapat inkonsistensi data yang diperoleh dan perlu dilakukan pengecekan.

- Pengaturan lalulintas

Informasi tentang pengaturan lalulintas pada tempat dan keadaan tertentu sangat
diperlukan misalnya larangan pada kendaraan barang, sehingga pada data survey tidak akan
ditemui data mengenai kendaraan dimaksud.

- Lain – lain

Informasi lain yang diperlukan yang mungkin akan mempengaruhi karakter lalulintas.

DOSEN : DR. IR. HJ. ASMA MASSARA, MT. / HAMDAN KADIR, ST. MT.
MATA KULIAH : REKAYASA LALU LINTAS PERTEMUAN IV

6. Tabel Survey

Berikut contoh tabel survey lalu lintas.

DOSEN : DR. IR. HJ. ASMA MASSARA, MT. / HAMDAN KADIR, ST. MT.

Anda mungkin juga menyukai