Anda di halaman 1dari 9

BAB 4

SURVEY DATA LALU LINTAS

4.1 RUANG LINGKUP

Dalam area studi manajemen lalu lintas dan perencanaan jaringan jalan dalam studi
transportasi sangat dibutuhkan sekumpulan data yang valid dan reliable. Setiap
perancangan dalam manajemen lalu lintas selalu membutuhkan data yang akurat dan
dapat dipertanggung jawabkan. Data disebut valid jika data tersebut memiliki kondisi
benar dan diperoleh dengan cara pengumpulan data yang benar sesuai dengan kaidah
yang berlaku. Selain itu kumpulan data mentah tersebut juga harus representatif, artinya
data harus dapat mewakili populasi yang ada serta dapat dipertanggung jawabkan.

A. Pengumpulan Data Lalu Lintas

Pengumpulan data lalu lintas di lapangan memiliki arti yang strategis dan mutlak harus
dilakukan secara berkala . Data lalu lintas diperoleh dari hasil pengaturan lalu lintas
sebelum nya, dengan objek yang diatur adalah komponen yang bergerak dan selalu
berkembang (developing) yaitu manusia dan perilakunya. Bentuk-bentuk pengaturan
atau manajemen lalu lintas akan memberikan “wajah” yang dapat diinterpretasikan
dalam data kualitatif dan kuantitatif (tergantung dari kebutuhan).

Di lapangan kumpulan data mentah dapat diperoleh dari instansi berwenang yang
mengumpulkan data . Kenyataan yang ada adalah beberapa instansi terkadang memiliki
data yang sama tetapi menyebar di berbagai instansi. Pertanyaan yang timbul adalah :

a. bagaimana dengan reliability data tersebut ?


b. bagaimana dengan keandalan informasi yang dapat diberikan (karena format data
yang tidak seragam) ??.

Hal lain yang perlu diketahui adalah jenis data yang dibutuhkan oleh pengguna data.
Sebagai contoh jika sebuah instansi membutuhkan data kecepatan (v), data arus (q) atau
data headway (h), maka cara pengumpulan data dapat dilakukan dengan dua cara yaitu

RISNA R. SARI – TEKNIK LALU LINTAS 1


cara manual atau dengan bantuan alat (tergantung pada ketersediaan alat dan dana).
Selain itu besaran data yang diperoleh agar akurat tentunya perlu menggunakan alat
bantu . Demikian pula dengan fase analisis yang sangat terkait dengan data mentah
yang perlu ada langkah reduksi data sebelum data tersebut dioleh menggunakan
program bantu.

B. Tipe Data Lalu Lintas

Secara umum dalam data lalu lintas dikenal 4 (empat) tipe data yang sangat tergantung
dari sistim lalu lintas dan perilaku penguna jalan. Tipe data tersebut antara lain :

a. Physical inventory

Tipe data ini biasanya digunakan oleh para engineer untuk mengetahui sampai sejauh
mana kondisi eksisting dari jalan berserta informasi mengenai jaringan jalan dalam
suatu wilayah pelayanan. Pengambilan data ini biasanya dilakukan secara virtual dan
secara periodik dilakukan pembaruan (up dating) data. Informasi yang diperoleh dari
tipe ini adalah :

1) Jaringan jalan, meliputi arah, jumlah jalur, jumlah lajur, panjang jalan, lebar
jalan dan sebagainya.
2) Sistim kontrol lalu lintas, meliputi jumlah dan lokasi dari APILL, waktu sinyal
dan marka jalan
3) Fasilitas atau ruang parkir, meliputi jumlah, area dan lokasi dari fasilitas parkir
on street dan off street.
4) Kondisi perkerasan jalan, meliputi jumlah, lokasi, kondisi kerusakan (severity
of all physical defects) dari perkerasan maupun struktur perkerasan.

b. population characteristic

Tipe data ini akan menjelaskan secara rinci dari satu atau lebih komponen dari sistim
lalu lintas di suatu wilayah. Data yang diperoleh akan menjelaskan variasi dari variabel
pengguna jalan, kondisi kendaraan juga kondisi jalan yang digunakan oleh para
pengguna jalan beperjalanan. Data ini dapat diperoleh dengan cara interview studies
kemudian dilanjutkan dengan analisis atau evaluasi statistik dari data. Informasi yang
diperoleh dari tipe ini adalah :

RISNA R. SARI – TEKNIK LALU LINTAS 2


1) Road user characteristic, meliputi umur, jenis kelamin, jumlah beperjalanan,
waktu reaksi, kemampuan dalam raksi, jumlah kali mengalami kecelakaan atau
terlibat dalam kecelakaan dan lain-lain.
2) Vehicle population adresses, meliputi jumlah kendaraan yang akan terlibat
dalam arus kendaraan di suatu ruas jalan, pola perjalanan.

c. operasional parameters

Tipe data ini adalah hasil pengukuran secara kuantitatif dari karakteristik arus lalu
lintas dalam pergerakannya. Fokus dari data ini adalah three primary operational
parameter yang diperoleh dari studi parametrik secara langsung dilapangan
(menggunakan bantuan field personnel atau surveyor) dan mengunakan bantuan alat
bantu yang cukup banyak. Yang termasuk dalam parametrik studi ini adalah :

1) Studi volume, meliputi studi rate of flow yang merupakan unit terkecil yang
digunakan dalam menghitung traffic demand atau kumulatif dari aliran lalu
lintas dalam satu fasilitas jalan atau simpang
2) Studi kecepatan, studi ini difokuskan pada kecepatan kendaraan saat melewati
suatu titik dalam kondisi uncongested.
3) Studi lama perjalanan, studi ini dimaksudkan untuk mengukur kinerja suatu
rute perjalanan dalam kondisi traffic congestion dan progressive signals
system.
4) Studi keterlambatan (delay studies), adalah kelanjutan dari travel time studies
yang meliputi stopped delay studies sehingga diperoleh kinerja suatu fasilitas
jalan dan lalulintas diatasnya.
5) Studi kepadatan (density studies), merupakan kelanjutan dari pengukuran
kecepatan dan volume yang merupakan faktor penting untuk menghitung
tingkat kepadatan dalan suatu fasilitas jalan.
6) Studi headway dan spacing, merupakan studi individual dari kendaraan yang
melewati suatu lajur tertentu dalam arus lalu lintas sehingga diperoleh
hubungan antara komponen arus pada jalan utama maupun dengan arus
disekitarnya.

RISNA R. SARI – TEKNIK LALU LINTAS 3


d. specials purpose data

Adalah pengambilan data khusus sesuai kebutuhan informasi jangka panjang (wide
range information) . pengambilan data dapat secara langsung di lapangan ataupun
dengan interview. Beberapa tipe studi ini adalah :

1) Studi kecelakaan lalu lintas, informasi yang dicari dalam studi ini meliputi :
 Identifikasi dari lokasi yang sering terjadi kecelakaan
 Informasi penyebab kecelakaan
 Informasi yang berkaitan dengan kondis fisik dan lingkungan di area
kecelakaan
2) Studi pejalan kaki, merupakan studi yang merupakan dasar dari arus lalu lintas
selain itu informasi mengenai karakteristik pejalan kaki, trip purpose, origin
and destination dari pedestrian akan bermanfaat dalam menentukan kebijakan
manajemen lalu lintas.

4.2 PROSES ANALISIS DATA LALU LINTAS

Pengumpulan data lalu lintas di lapangan memiliki arti yang strategis dan mutlak harus
dilakukan secara berkala . Data lalu lintas diperoleh dari hasil pengaturan lalu lintas
sebelumnya dan hasil dari penerapan pola manajemen lalau lintas akan dipantau dan
dievaluasi secara berkala sehingga diperoleh data kuantitatif dan petunjuk awal dari
kinerja strategi tersebut.

Dalam merencanakan pengumpulan dan analisis data, harus dilihat sebagai bagian dari
perencanaan lalu lintas yang lainnya secara utuh.

RISNA R. SARI – TEKNIK LALU LINTAS 4


Gambar 4.1 Proses Analisis Data Lalu Lintas

Catatan :

 Monitoring harus dilakukan terus menerus, dengan cara yang sesuai dan
relevan
 Monitoring sebaiknya dilakukan dalam selang waktu yang pendek
 Monitoring dapat memberikan informasi tentang deviasi yang terjadi

Pendekatan Sistem Analisis Lalu Lintas

Merupakan suatu proses yang mengikuti langkah logis dan saling berhubungan serta
memiliki hubungan signifikan antara berbagai kegiatan.

RISNA R. SARI – TEKNIK LALU LINTAS 5


Gambar 4.2 Pendekatan Sistim Analisis Data Lalu Lintas

Penjelasan Gambar 4.2 :

1. SAMPLE AND EXPERIMENTAL DESIGN

Elemen :

a. definisi dari target populasi data, misal berdasar penghasilan, pendidikan, umur
b. definisi dari unit sampel
c. pemilihan sampling frame, artinya batasan data yang akan diambil
d. pemilihan sampling methode, misal stated preference, prefealed preference
e. pemilihan experimental design
f. pertimbangan kesalahan sampling dan bias, perkiraan error data
g. penentuan sample size (ukuran dari sampel data), misal data kecil atau besar

2. SURVEY FORM DESIGN

RISNA R. SARI – TEKNIK LALU LINTAS 6


Faktor yang harus dipertimbangkan :

a. desain formulir harus weather resistant (tahan cuaca)


b. convenient size and format (kemudahan dan kenyamanan penggunaan)
c. space , artinya formulir memiliki ruang kerja yang cukup
d. form survey sudah teruji, misal diuji saat pilot survey dan hasilnya sudah jelas
e. tersedianya instruksi atau petunjuk yang jelas dan mudah dipahami

3. PILOT STUDY

Survey pendahuluan ini akan membantu dalam aspek :

a. adequancy (ketepatan, keakuratan) of sampling method


b. variability of parameter in the survey population
c. suitability of survey method
d. suitability of analysis method
e. adequancy of survey form (kebutuhan form harus terukur)
f. efficiency of training methods (harus singkat tapi jelas dan benar)
g. suitability of coding and editing
h. cost and duration of survey and analysis
i. efficiency of organization (jumlah surveyor harus efisien)

4. SURVEY ADMINISTRATION

Sebagai survey designer, pemahaman akan survey administration adalah penting


karena dapat mengurangi permasalahan di lapangan.

Contoh check list yang harus dilakukan adalah :

a. pengawas survey harus datang lebih awal


b. pelaksanaan sedemikian tidak terganggu oleh cuaca, misal hujan
c. pergantian shift surveyor harus berjalan dengan baik dan benar
d. jumlah formulir survey harus cukup
e. harus mempertimbangkan adanya waktu istirahat

5. CODING AND EDITING DATA

RISNA R. SARI – TEKNIK LALU LINTAS 7


Coding adalah proses pengubahan dari hasil data mentah lapangan menjadi format data
masukan ke komputer.

Editing adalah proses scanning data untuk mengetahui besarnya bias, kesalahan (error)
yang terjadi dalam kumpulan data.

6. DATA ANALYSIS

Dalam melakukan analisis data, dapat dilakukan dengan prosedur statistic standar
sebagai berikut :

a. data investigation, contohnya dengan scanning data


b. hypothesis testing, dengan melakukan komparasi data
c. relationship determination, contoh estimasi parameter atau model matematis
yang akan digunakan
d. data reduction, if you have a large set of variables misal data selama 10 jam
pengamatan dapat diubah menjadi data jam-jam-an atau data dua jam-an, dan
seterusnya.

7. PRESENTATION OF RESULT AND ARCHIVES DATA

Langkah ini diperlukan karena :

a. data akan diperlukan juga oleh orang / engineer lain


b. data sekarang dapat menjadi data sekunder di kemudian hari
c. dalam penyajian data perlu adanya format report yang baik dan benar

Perlu dipahami bahwa prinsip dari sebuah Survey Report adalah :

a. Tujuan dan ruang lingkup survey harus jelas dan tegas


b. Seorang peneliti harus memahami benar siapa pembaca laporannya
c. Bahasa dan teknik statistik harus disesuaikan
d. Deskripsi secara kualitatif dan grafis sangat diperlukan
e. Dalam format laporan yang harus dipersiapkan adalah
 Preliminary Report
 Summary Report
 Technical Report

RISNA R. SARI – TEKNIK LALU LINTAS 8


Daftar Pustaka

Anonim, 2004, Undang-Undang No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan, Jakarta

Sailendra.A., Sartiyono T., Pranowo H.C., 2004, Pedoman Pencacahan Lalu Lintas

Dengan Cara Manual (Pd.T-19-2004B), Direktorat Bina Teknik, Dirjen Tata Perkotaan
dan Pedesaan, Departemen Kimpraswil, Jakarta

Khisty C.J., 1990, Transportation Engineering, Prentice Hall, New Jersey

Mc Shane W, Roess R.P., 1990, Traffic Engineering, Prentice Hall, New Jersey

Ortuzar J., Willumsen L.G., 1994, Modelling Transport, John Wiley and Son, New
York

Paquette R.J., Ashford N.J., 1982, Transportation Engineering Planning and Design,
John Willey and Son

- , Norma – Standar – Pedoman – Manual (NSPM), Kemeterian Pekerjaan Umum,

RISNA R. SARI – TEKNIK LALU LINTAS 9

Anda mungkin juga menyukai