Dalam area studi manajemen lalu lintas dan perencanaan jaringan jalan dalam studi
transportasi sangat dibutuhkan sekumpulan data yang valid dan reliable. Setiap
perancangan dalam manajemen lalu lintas selalu membutuhkan data yang akurat dan
dapat dipertanggung jawabkan. Data disebut valid jika data tersebut memiliki kondisi
benar dan diperoleh dengan cara pengumpulan data yang benar sesuai dengan kaidah
yang berlaku. Selain itu kumpulan data mentah tersebut juga harus representatif, artinya
data harus dapat mewakili populasi yang ada serta dapat dipertanggung jawabkan.
Pengumpulan data lalu lintas di lapangan memiliki arti yang strategis dan mutlak harus
dilakukan secara berkala . Data lalu lintas diperoleh dari hasil pengaturan lalu lintas
sebelum nya, dengan objek yang diatur adalah komponen yang bergerak dan selalu
berkembang (developing) yaitu manusia dan perilakunya. Bentuk-bentuk pengaturan
atau manajemen lalu lintas akan memberikan “wajah” yang dapat diinterpretasikan
dalam data kualitatif dan kuantitatif (tergantung dari kebutuhan).
Di lapangan kumpulan data mentah dapat diperoleh dari instansi berwenang yang
mengumpulkan data . Kenyataan yang ada adalah beberapa instansi terkadang memiliki
data yang sama tetapi menyebar di berbagai instansi. Pertanyaan yang timbul adalah :
Hal lain yang perlu diketahui adalah jenis data yang dibutuhkan oleh pengguna data.
Sebagai contoh jika sebuah instansi membutuhkan data kecepatan (v), data arus (q) atau
data headway (h), maka cara pengumpulan data dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
Secara umum dalam data lalu lintas dikenal 4 (empat) tipe data yang sangat tergantung
dari sistim lalu lintas dan perilaku penguna jalan. Tipe data tersebut antara lain :
a. Physical inventory
Tipe data ini biasanya digunakan oleh para engineer untuk mengetahui sampai sejauh
mana kondisi eksisting dari jalan berserta informasi mengenai jaringan jalan dalam
suatu wilayah pelayanan. Pengambilan data ini biasanya dilakukan secara virtual dan
secara periodik dilakukan pembaruan (up dating) data. Informasi yang diperoleh dari
tipe ini adalah :
1) Jaringan jalan, meliputi arah, jumlah jalur, jumlah lajur, panjang jalan, lebar
jalan dan sebagainya.
2) Sistim kontrol lalu lintas, meliputi jumlah dan lokasi dari APILL, waktu sinyal
dan marka jalan
3) Fasilitas atau ruang parkir, meliputi jumlah, area dan lokasi dari fasilitas parkir
on street dan off street.
4) Kondisi perkerasan jalan, meliputi jumlah, lokasi, kondisi kerusakan (severity
of all physical defects) dari perkerasan maupun struktur perkerasan.
b. population characteristic
Tipe data ini akan menjelaskan secara rinci dari satu atau lebih komponen dari sistim
lalu lintas di suatu wilayah. Data yang diperoleh akan menjelaskan variasi dari variabel
pengguna jalan, kondisi kendaraan juga kondisi jalan yang digunakan oleh para
pengguna jalan beperjalanan. Data ini dapat diperoleh dengan cara interview studies
kemudian dilanjutkan dengan analisis atau evaluasi statistik dari data. Informasi yang
diperoleh dari tipe ini adalah :
c. operasional parameters
Tipe data ini adalah hasil pengukuran secara kuantitatif dari karakteristik arus lalu
lintas dalam pergerakannya. Fokus dari data ini adalah three primary operational
parameter yang diperoleh dari studi parametrik secara langsung dilapangan
(menggunakan bantuan field personnel atau surveyor) dan mengunakan bantuan alat
bantu yang cukup banyak. Yang termasuk dalam parametrik studi ini adalah :
1) Studi volume, meliputi studi rate of flow yang merupakan unit terkecil yang
digunakan dalam menghitung traffic demand atau kumulatif dari aliran lalu
lintas dalam satu fasilitas jalan atau simpang
2) Studi kecepatan, studi ini difokuskan pada kecepatan kendaraan saat melewati
suatu titik dalam kondisi uncongested.
3) Studi lama perjalanan, studi ini dimaksudkan untuk mengukur kinerja suatu
rute perjalanan dalam kondisi traffic congestion dan progressive signals
system.
4) Studi keterlambatan (delay studies), adalah kelanjutan dari travel time studies
yang meliputi stopped delay studies sehingga diperoleh kinerja suatu fasilitas
jalan dan lalulintas diatasnya.
5) Studi kepadatan (density studies), merupakan kelanjutan dari pengukuran
kecepatan dan volume yang merupakan faktor penting untuk menghitung
tingkat kepadatan dalan suatu fasilitas jalan.
6) Studi headway dan spacing, merupakan studi individual dari kendaraan yang
melewati suatu lajur tertentu dalam arus lalu lintas sehingga diperoleh
hubungan antara komponen arus pada jalan utama maupun dengan arus
disekitarnya.
Adalah pengambilan data khusus sesuai kebutuhan informasi jangka panjang (wide
range information) . pengambilan data dapat secara langsung di lapangan ataupun
dengan interview. Beberapa tipe studi ini adalah :
1) Studi kecelakaan lalu lintas, informasi yang dicari dalam studi ini meliputi :
Identifikasi dari lokasi yang sering terjadi kecelakaan
Informasi penyebab kecelakaan
Informasi yang berkaitan dengan kondis fisik dan lingkungan di area
kecelakaan
2) Studi pejalan kaki, merupakan studi yang merupakan dasar dari arus lalu lintas
selain itu informasi mengenai karakteristik pejalan kaki, trip purpose, origin
and destination dari pedestrian akan bermanfaat dalam menentukan kebijakan
manajemen lalu lintas.
Pengumpulan data lalu lintas di lapangan memiliki arti yang strategis dan mutlak harus
dilakukan secara berkala . Data lalu lintas diperoleh dari hasil pengaturan lalu lintas
sebelumnya dan hasil dari penerapan pola manajemen lalau lintas akan dipantau dan
dievaluasi secara berkala sehingga diperoleh data kuantitatif dan petunjuk awal dari
kinerja strategi tersebut.
Dalam merencanakan pengumpulan dan analisis data, harus dilihat sebagai bagian dari
perencanaan lalu lintas yang lainnya secara utuh.
Catatan :
Monitoring harus dilakukan terus menerus, dengan cara yang sesuai dan
relevan
Monitoring sebaiknya dilakukan dalam selang waktu yang pendek
Monitoring dapat memberikan informasi tentang deviasi yang terjadi
Merupakan suatu proses yang mengikuti langkah logis dan saling berhubungan serta
memiliki hubungan signifikan antara berbagai kegiatan.
Elemen :
a. definisi dari target populasi data, misal berdasar penghasilan, pendidikan, umur
b. definisi dari unit sampel
c. pemilihan sampling frame, artinya batasan data yang akan diambil
d. pemilihan sampling methode, misal stated preference, prefealed preference
e. pemilihan experimental design
f. pertimbangan kesalahan sampling dan bias, perkiraan error data
g. penentuan sample size (ukuran dari sampel data), misal data kecil atau besar
3. PILOT STUDY
4. SURVEY ADMINISTRATION
Editing adalah proses scanning data untuk mengetahui besarnya bias, kesalahan (error)
yang terjadi dalam kumpulan data.
6. DATA ANALYSIS
Dalam melakukan analisis data, dapat dilakukan dengan prosedur statistic standar
sebagai berikut :
Sailendra.A., Sartiyono T., Pranowo H.C., 2004, Pedoman Pencacahan Lalu Lintas
Dengan Cara Manual (Pd.T-19-2004B), Direktorat Bina Teknik, Dirjen Tata Perkotaan
dan Pedesaan, Departemen Kimpraswil, Jakarta
Mc Shane W, Roess R.P., 1990, Traffic Engineering, Prentice Hall, New Jersey
Ortuzar J., Willumsen L.G., 1994, Modelling Transport, John Wiley and Son, New
York
Paquette R.J., Ashford N.J., 1982, Transportation Engineering Planning and Design,
John Willey and Son