1. Pengambilan Keputusan
Maksudnya dalam setiap keputusan untuk menentukan
tingkat kedalaman analisis yang diambil perlu melihat pada
sifat Strategis, taktis atau operasional dengan
pertimbangan:
apakah faktornya hanya transportasi saja dan yang
mempengaruhinya
apakah hanya pada tingkat kebutuhan pergerakan
saja atau termasuk juga system prasarananya, dll.
dan berapabanyak pilihan yang
harus dipertimbangkan
2. Persyaratan Ketepatan
1
Ketepatan hasil kajian perencanaan dan pemodelan
tergantung pada tujuan kajian tersebut dan ini selalu
didukung ketepatan data yang bergantung pada kualitas
peretan yang digunakan dalam mendapatkan data tersebut
4. Kemutakhiran Pemodelan
Pemodelan adalah pencerminan dan penyederhanaan
realita maksudnya dengan makin dapat mencerminkan
realita model akan semakin baik jadidalam mencapainya
perlu dana besar dan data yang sangat banyak
Dalam penentuan model haruslah tepat sesuai dengan
situasi dan kondisi tertentu
2
Dalam proses data ini yang perlu diperhatikan adalah
kemampuan dari perangkat komputer yang digunkan dalam
pemodelan. Kendala yang paling perlu diperhatikan adalah
kemampuan manusia dalam mengumpulkan,
mengkodifikasi,memasukkan data, menjalankan program
dan menafsirkan keluaran dari program tersebut.
1. Spesifikasi Model
Dalam irri ini mempertimbangkan beberapa hal
penting yang harus di jabarkan lebih lanjut yakni:
Struktur Model
Bentuk Fungsional
Spesifikasi Peubah
3
Kajian Perencanaan Transportasi mempunyai cirri yang
berbeda dengan kajian bidang lain yakni luas beragam dan
melibatkan asfek yang cukup banyak dan beragam pula
yang ditandai dengan multimode, multi disiplin,
multisektoral dan multimasalah.
5
Mengubah konfigurasi jaringan transportasi
Mengubah kebijakan operasional, organisasi dan
kelembangan
Mengubah prilaku perjalan
Mengubah pilihan kegiatan
Mengubah teknologi informasi
6
III. PENDEKATAN PERENCANAAN
TRANSPORTASI
Rabu 24 Oktober 2018
7
apakah disebakan terlalu banyak lalu lintas di daerah
tersebut ?
kalau iya, mengapa lalu lintas tersebut terlalu banyak ?
Mungkin karena terlalu banyak kantor yang sangat
berdekatan letaknya atau karena ruang gerak lalu lintas
sangat sempit
Akan dapat dipecahkan secara lokal dengan:
manejemen lalu lintas secara local
pembangunan jalan baru
peningkatan pelayanan angkutan umum
atau perencanaan tata guna lahn yang baru
Pendekatan sistem akan selalu mencari pemecahan
yang terbaik
A. PENGERTIAN SISTEM
SISTEM adalah: gabungan beberapa komponen atau
objek yang saling berkaitan
Bentu sistem ada dua jenis:
1. sistem mekanis adalah:
perubahan pada salah satu
komponen dapat
merubah komponen lainnya dan
berhubungan secara langsung
2. sistem tidak-mekanis adalah:
perubahan yang terjadi tidak berhubungan secara
langsung
8
Perencanaan transportasi dalam proses perencanaan ada
beberapa komponen yang saling berhubungan seperti dalam
bagan alir dibawah.
SASARAN,
TUJUAN,
TARGET
RUMUSAN
SASARAN,
PEM
TUJUAN,
ANTA
UAN
TARGET
&
EVA DATA
LUA
DATA
SI
PERENCANAAN
ALTERNATIF
RANCANA
PELAKSANAAN
DATA
PROSES
DAUR PENILAIAN
ALTERNMATIF
TERBAIK
DATA
9
B. SISTEM TRANSPORTASI MAKRO
Sistem Transporatsi Makro yang terdiri dari beberapa sistem
transportasi mikro sperti diperlihatkan pada gambar di
bawah
ini:
Sistem Sistem
Kegiatan Jaringan
Sistem
Pergerakan
Sistem Kelembagaan
11
Antara pekerja dengan tempat bekerja
Antara ibu rumah tangga dan pasar
Antara pelajar dan sekolah dan
Antara pabrik dan lokasi bahan mentah serta pasar
Dalam perencanaan transportasi sasaran yang ingin dicapai adalah:
membuat interaksi tersebut semudah dan seefisien mungkin
dengan menetapkan kebijakan tentang hal berikut ini:
1. Sistem Kegiatan; dengan rencana tata guna lahan yang baik
yaitu: lokasi toko, sekolah, perumahan, pekerjaan dan lain-lain
dengan benar yang bertujuan; dapat mengurangi kebutuhan
akan perjalanan yang panjang sehingga interaksi dapat lebih
mudah
2. Sistem Jaringan; dengan meningkatkan kapasitas pelayanan
prasarana yang ada yaitu: melebarkan jalan, menambah
jaringan jalan baru dan lain-lain
3. Sistem Pergerakan (arus lalu lintas): dengan mengatur teknik
dan manajemen lalu lintas (jangka Pendek), fasilitas angkutan
umum yang lebih baik (jangka pendek dan menengah),
pembangunan jalan (jangka panjang).
Besarnya arus dan pola pergerakan lalu lintas sebuah kota dapat
memberikan umpan-balik untu menentukan lokasi tata guna lahan
yang membutuhkan prasarana baru dan lain-nya.
12
D. ANALISIS INTERAKSI SISTEM KEGIATAN
DENGAN SISTEM JARINGAN
13
d. Pemilihan moda transportasi; menentukan faktor
yang mempengaruhi pemilihan moda transportasi
untuk tujuan perjalanan tertentu.
e. Pemilihan rute; menentukan faktor yang
mempengaruhi pemilihan rute dari setiap zona asal
dan ke setiap zona tujuan.
14
E. AKSESIBILITAS DAN MOBILITAS
Rabu 10 Oktober 2018
contoh:
15
Keluarga pada waktu yang berbeda-beda, tertarik
akan aksesibilitas ke tempat pekerjaan, pendidikan,
belanja, pelayanan kesehatan, dan fasilitas rekreasi.
Sedangkan pedagang akan lebih tertarik pada
aksesibilitas untuk pelanggan
Sedangkan industri lebih tertarik pada aksesibilitas
untuk tenaga kerja dan bahan mentah.
16
dan kemudahan mencapai zona tersebut melalui sistem
jarngan transportasi.
Ukuran grafis aksesibilitas dengan membuat sebaran
frekuensi yang memperlihatkan jumlah kesempatan
yang tersedia dalam jarak, waktu, dan biaya tertentu
dari zona i, sebagai hal yang menunjukkan
aksesibilitas zona i untuk aktivitas tertentu (missal
pekerjaan)
Ukuran fisik aksesibilitas oleh ukuran Hansen
(1959)yang mengatakan “How Accessibility Shapes
Land Use, dengan rumusan sebagai berikut:
Ki = Aj /T ij
17
transportai yang tersedia seperti adanya mobil peribadi
dan angkutan umum.
Contoh:
Dengan memperlihatkan secara grafis proporsi
penghuni yang mencapai tujuannya dibandingkan
dengan jumlah kumulatif aktivitas
Hal ini dapat menunjukkan jumlah kesempatan yang
sebenarnya didapat
18
F. KONSEP PERENCANAAN TRANSPORTASI
Rabu 24 Oktober 2018
i j
19
Bangkitan dan tarikan yang terjadi tergantung pada dua
aspek tata guna lahan yakni:
Jenis tata guna lahan maksudnya: jenis tata guna
lahan yang berbeda-beda akan memberikan ciri
pergerakan yang berbeda-beda pula terutama pada:
Jumlah arus lalu-lintasnya
Jenis lalulintas (pejalan kaki, truk, mobil)
dan
Waktu terjadinya
Sebagai contoh:
Untuk daerah permukiman, pendidikan, dan
komersil akan memberikan ciri pergerakan
yang berbeda
Jumlah dan jenis lalulintas yang akan dihasilkan oleh
setiap tata guna lahan merupakan hasil dari fungsi
parameter sosial dan ekonomi
20
IV. MODEL BANGKITAN/TARIKAN
PERGERAKAN
Rabu 24 Oktober 2018
21
dengan peubah atau variable bebas dan korelasi sesama
peubah atau variabel.
Dalam tahapan ini menggunakan data berbasis zona untuk
memodel besarnya pergerakan yang terjadi (baik bangkitan
maupun tarikan) dengan variabel peubah misalnya:
Tata guna lahan
Pemilikan kendaraan
Populasi
Jumlah pekerja
Kepadatan penduduk
Pendapatan dan
Moda yang digunakan
22
V. METODA TRIP DISTRIBUTION
(SEBERAN PERGERAKAN)
i j
23
peningkatan aktivitas dari setiap zona yang terdiri dari lima
(5) jenis yakni: secara umum
Tij = tij . E
a. Metode pendekatan seragam adalah metode yang
mengasumsikan bahwa dari setiap daerah asal dan
tujuan terjadi pertumbuhan sama atau seragam yang
dirumuskan sbb:
Tij = tij . Eij
Dimana: Tij = total pergerakan dari daerah asal i ke
daerah tujuan j pada masa mendatang
Tij = total pergerakan dari daerah asal i ke
daerah tujuan j saat sekarang
Eij = faktor pertumbuhan zona asal dan
tujuan
24