Intoduction
1.1.Historical Background
Sejarah pembuatan jalan pertama kali dibuat didaerah Asia melalui Mesir sesaat
setelah ditemukannya roda pada tahun 3500 SM. Jalan dibuat secara teknis oleh
bangsa romawi dengan ketebalan antara 3 sampai 5 ft. Pada abad 18 baru dibuat
jalan dengan permukaan yang ringan dan tipis tetapi masih memiliki masalah
dengan tidak cukupnya drainase dan permukaan jalan yang keras. Pada tahun 1966
American Association of State Highway Officials melakukan penelitian dan kemudian
menghasilkan perkerasan dengan pendekatan system. Selain itu di Kanada dan
Texas Transport Institute juga melakukan penelitian yang sama dan menghasilkan
perspective yang berbeda-beda terhadap system manajemen perkerasan.
1.2.Tipe Perkerasan
Secara umum perkerasan dibagi menjadi dua tipe yaitu perkerasan fleksibel dan
perkesan kaku. Perkerasan kaku biasanya menggunakan kaku beton semen Portland
sebagai lapisan perkerasan. Perkerasan kaku terdapat beberapa jenis antara lain
unreinforced, lightly reinforced, continuously reinforced, atau prestressed.
Perkerasan lentur biasanya menggunakan aspal beton untuk lapisan perkerasan dan
terkadang lapisan dibawahnya. Beberapa tahun terakhir semakin berkembang jenis
perkerasan kaku antara lain tipe Full Depth dan Deep Strenght.
1.3.Pavement Management Primer
Kinerja perkerasan jalan biasanya tergantung dari bagian-bagian desain perkerasan
yang digunakan dan juga tergantung pada metode konstruksi, pemeliharaan dan
rehabilitasi karena umur rencana sampai dengan 20 tahun tidak mungkin tercapai
tanpa rehabilitasi yang besar, sehingga untuk saat ini banyak engineer yang telah
menggabungkan proses perencanaan, desain, konstruksi dan pemeliharaan
perkerasan.
Merumuskan masalah
Menggunakan analytical
masalah.
tools
untuk
memodelkan
dan
menyelesaikan
Pada system metodologi bagian yang paling sulit adalah pada tahap definisi
masalah, salah satu penyebabnya adalah menentukan input dan batasan yang
mewakili informasi yang harus didapatkan untuk dapat menyelesaikan masalah.
Salah satu contoh pada system perkerasan terkadang tidak jelas yang harus
menjadi pertimbangan utama apakah struktur actual, metode desain, konstruksi
atau kebijakan pemeliharaan atau kombinasi dari beberapa permasalahan.
Secara umum metode problem solving dengan menggunakan logical model dengan
pola yang sistematik dan efisien memiliki beberapa batasan antara lain : sukses
tidaknya pelaksanaan system metode yang dilakukan tergantung dari kapabilitas
dari orang yang terlibat, kedua sudut pandang dari tiap individual yang terlibat
harus dikenali dan diidentifikasi dengan jelas, ketiga komponen yang menjadi
pertimbangan harus diidentifikasi dengan jelas, keempat point-point yang
menentukan dipersimpel dengan mengklasifikasikan yang termasuk dalam input
atau output, kelima menentukan point mana yang dapat membuat definisi masalah
menjadi tidak sempurna.
Terdapat beberapa metode untuk mengambil keputusan proyek mana yang akan
dikerjakan, antara lain:
dengan merehabilitasi jalan yang sudah ada. Dengan memperhitungkan benefit dan
menentukan berapa umur rencana dari program yang dipilih.
Pada penentuan prioritas proyek terdapat dua jenis prioritas yaitu prioritas utama
dan kedua, pada prioritas utama proyek akan dikerjakan secepatnya sedangkan
pada prioritas kedua yang tidak bisa didanai tahun ini maka akan dilakukan pada
tahun berikutnya dengan dilakukan perrbandingan dengan proyek lain yang akan
dilaksanakan pada tahun tersebut. Tiga cara yang dilakukan untuk menentukan
prioritas penanganan dalam prioritas prkerasan antara lain :