Lapisan perkerasan jalan : subgrade (tanah asli, tanah galian, tanah urugan), sub base course
(pondasi bawah), base course (pondasi atas) dan surface course (lapisan permukaan)
1 Sepeda 0,5
9 Kereta tarik/becak 2
Faktor proyeksi : faktor yang sudah di sesuaikan dengan karakteristik operasionalnya
dengan mobil sedan sebagai standartnya (nilainya 1)
7 Lebar Bahu Jalan Lebar bahu jalan ditentukan dari fungsi jalan dan volume lalu lintas
sesuai dengan tabel 2.1 di atas Median Median adalah suatu jalur yang terletak di tengah jalan
untuk membagi jalan dalam masing-masing arah. Jalan 2 arah dengan 4 lajur atau lebih harus
dilengkapi median. Fungsi Median Menyediakan daerah netral yang cukup lebar dimana
pengemudi masih dapat mengontrol kendaraannya pada saat-saat darurat Menyediakan jarak
yang cukup untuk membatasi /mengurangi kesilauan terhadap lampu besar dari kendaraan
yang berlawanan arah Menambah rasa kelegaan, kenyamanan dan keindahan bagi setiap
pengemudi Mengamankan kebebasan samping dari masing-masing arah arus lalu-lintas
Ruang lapak tunggu penyeberang jalan Penempatan fasilitas jalan Tempat prasarana kerja
sementara Penghijauan Jenis Median Median dapat dibedakan atas 2 : Median direndahkan,
terdiri atas jalur tepian dan bangunan pemisah yang direndahkan Median ditinggikan, terdiri
atas jalur tepian dan bangunan pemisah jalur yang ditinggikan 35
8 6% 6% Lebar Median Gambar 2.4 Median ditinggikan dan direndahkan (Sumber TPGJAK)
Lebar minimum median terdiri atas jalur tepian selebar 0,25 0,50 meter dan bangunan
pemisah lajur, ditetapkan menurut tabel 2.3. Tabel 2.3 Penentuan Lebar Median Sumber :
TPGJAK Trotoar (Side Walk) Trotoar adalah jalur yang terletak berdampingan dengan jalur
lalu lintas yang khusus dipergunakan untuk pejalan kaki (pedestrian). Untuk keamanan
pejalan kaki maka trotoar ini harus dibuat terpisah dari jalur lalu lintas oleh struktur fisik
berupa kerb. Perlu tidaknya trotoar disediakan sangat tergantung dari volume pedestrian dan
volume lalu lintas pemakai jalan tersebut. 36
• Yang dimaksud dengan kereb adalah penonjolan atau peninggian tepi perkerasan atau
bahu jalan, yang terutama dimaksudkan untuk keperluan-kepeduan drainase,
mencegah keluarnya kendaraan dari tepi perkerasan dan memberikan ketegasan tepi
perkerasan.
• Pada umumnya kereb digunakan pada jalan-jalan di daerah perkotaan, sedangkan
untuk jalan-jalan antar kota kereb hanya dipergunakan jika jalan tersebut
direncanakan untuk lalu lintas dengan kecepatan tinggi atau apabila melintasi
perkampungan.
• Berdasarkan fungsi dari kereb, maka kereb dapat dibedakan atas :
Kereb peninggi (mountable curb), adalah kereb yang direncanakan agar dapat didaki
kendaraan, biasanya terdapat di tempat parkir di pinggir jalar/jalur lalu lintas. Untuk
kemudahan didaki oleh kendaraan maka kereb harus mempunyai bentuk permukaan
lengkung yang baik. Tingginya berkisar antara l0 - l5 cm.
Kereb penghalang (banier curb), adalah kereb yang direncanakan untuk
menghalangi atau mencegah kendaraan meninggalkan jalur lalu lintas, terutama di
median, trotoar, pada jalan-jalan tanpa pagar pengaman. Tingginya berkisar antara 25
- 30 cm.
Kereb berparit (gutter curb), adalah kereb yang direncanakan untuk
membentuk sistem drainase perkerasan jalan. Kereb ini dianjurkan pada jalan
yang memerlukan sistem drainase perkerasan lebih baik. Pada jalan lurus
diletakkan di tepi luar dari perkerasan, sedangkan pada tikungan diletakkan
pada tepi dalam. Tingginya berkisar antara l0 - 20 cm.
Kereb penghalang berparit (barrier gutter curb), adalah kereb penghalang yang
direncanakan untuk membentuk sistem drainase perkerasan jalan. Tingginya
berkisar antara 20 - 30 cm.