TATAP MUKA

05

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR

METODE BM- (3)
LAPIS TAMBAHAN (OVERLAY)

1
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN

2
PERENCANAAN TEBAL
PERKERASAN

TIGA KONSEP PERENCANAAN

1. Langsung, dgn asumsi umur perkerasan sesuai dengan umur
rencana
2. Betahap, dgn merencanakan umur konstruksi dalam 2 tahap,
dan sisa umur
3. Lapis Tambahan, apabila umur rencana jalan belum tercapai,
namun perlu peningkatan kemampuan

3
 LAPISAN TAMBAHAN
(OVERLAY)
• SKEMATIK

KONSTRUKSI
OVERLAY
LAMA
UMUR RENCANA

4
 PENGERTIAN
LAP.TAMBAHAN/OVERLAY

LAPISAN TAMBAHAN (OVERLAY) ADALAH LAPISAN

PERKERASAN YANG DIBERIKAN PADA LAPISAN PERKERASAN
EKSISTING YANG MENGALAMI KERUSAKAN

TEBAL LAPISAN TAMBAHAN (OVERLAY) YANG DIPERLUKAN

DIPERHITUNGKAN BERDASARKAN KEBUTUHAN ITP MENURUT
LHR PADA RUAS JALAN TSB DIKURANGI ITP SISA DARI
KONSTRUKSI EKSISTING.

5
NILAI KONDISI PERKERASAN
JALAN EKSISTING

 LAPIS PERMUKAAN
 TDK RETAK, SEDIKIT DEFORMASI : 90-100%
 RETAK HALUS, SEDIKIT DEFORMASI, STABIL : 70-90%
 RETAK SEDANG, DEFORMASI, STABIL : 50-70%
 RETAK BANYAK, DEFORMASI, TDK STABIL : 30-50%

6
NILAI KONDISI PERKERASAN
JALAN EKSISTING

LAPIS PONDASI
1. ASPAL BETON/MACADAM
 TDK RETAK : 90-100%
 RETAK HALUS, STABIL : 70-90%
 RETAK SEDANG, STABIL : 50-70%
 RETAK BANYAK, TDK STABIL : 30-50%

7
NILAI KONDISI PERKERASAN
JALAN EKSISTING
 LAPIS PONDASI
2. STABILISASI TANAH DENGAN SEMEN/ KAPUR
 INDEK PLASTISITAS (IP) < / = 10 : 70-100%

3. MACADAM/ BATU PECAH/ AGREGAT

 INDEK PLASTISITAS (IP) < / = 6 : 80-100%
 STABILISASI TANAH DENGAN SEMEN/ KAPUR
 INDEK PLASTISITAS (IP) < / = 6 : 90-100%
 INDEK PLASTISITAS (IP) > 6 : 70-90%

8
 CARA DESAIN
LAP.TAMBAHAN/OVERLAY
METODE BINA MARGA
DATA MASUKAN

PROSENTASE CBR-> DDT

KERUSAKAN
LHR->LER
KONSTRUKSI EXISTING
CUACA->FR
TEBAL LAPISAN
KONSTRUKSI EXISTING JENIS LAPIS PERMUKAAN->IP0
LER+KLS JALAN->IPt

9
 CARA DESAIN
LAP.TAMBAHAN/OVERLAY
METODE BINA MARGA
ITP SISA ITP PERLU
(S% SISA.ai.Di) (nomogram)

ITP OVERLAY=DITP=(ITP PERLU-ITP SISA)

D1 OVERLAY
D1
D2 EXISTING
D3
10
 CONTOH
SOAL

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR

METODE BM- LAPIS TAMBAHAN (OVERLAY)

11
Penyelesaian
1. Menghitung LER dan Menentukan FR, DDT, Ipo, dan Ipt
Menghitung LER
Lalu-lintas
LHR Tahun 2015 (1 + i) n 2016
MP (S1+S1) 4600 1,05 1 4.830,00 %KB
BUS (S3+S5) 1800 1,05 1 1.890,00 2.000,00
T3AS(S6+D18) 200 1,05 1 210,00 6.600,00
30,30%
LHR Tahun 2016 (1 + i) n 2021
MP (S1+S1) 4830,00 1,06 5 6463,63
BUS (S3+S5) 1890,00 1,06 5 2529,25
T3AS(S6+D18) 210,00 1,06 5 281,03

Angka Ekivalen (E)

MP (S1+S1) 0,00020 0,00020 0,00040 sumbu depan tunggal, belakang tunggal
BUS (S3+S5) 0,01827 0,14097 0,15924 sumbu depan tunggal, belakang tunggal
T3AS(S6+D18) 0,29231 2,03623 2,32855 sumbu depan tunggal, belakang ganda

Koef distribusi ( C )
0,5 kendaraan ringan 1 jalur, 2 lajur, dua arah
0,5 kendaraan berat 1 jalur, 2 lajur, dua arah

12
Soal

Suatu ruas jalan arteri yang direncanakan mempunyai umur 20 tahun ternyata mengalami kerusakan sebelum mencapai masa umur
rencana. Jalan tersebut sudah beroperasi pada tahun 2005. Pada tahun 2015 menunjukkan kinerja yang kurang baik. Untuk itu akan
dilakukan lapisan tambahan dan digunakan pada tahun 2016. Perencanaan dimulai tahun 2015 dengan umur rencana lapisan tambahan
5 tahun. Data survei lalu lintas tahun 2015 adalah sebagai berikut:

MP (S1+S1) 4600

BUS (S3+S5) 1800

T3AS(S6+D18) 200

LHR 6600

Kondisi lapisan perkerasan jalan lama adalah sebagai berikut:

Laston MS 744 50% tebal 7,5 cm

batu pecah Kls B 65% tebal 20 cm

sirtu Kls B 80% tebal 30 cm

Kelandaian jalan antara 7% hingga 9%, dengan curah hujan sebesar 850 mm/tahun. Hasil uji tanah dasar mendapatkan CBR tanah
dasar sebesar 6%. Pertumbuhan lalu lintas 5% saat pelaksanaan dan 6% saat jalan beroperasi. Jalan 1 jalur, 2 lajur dan 2 arah.

13
Sehingga
LEP = LHR x C x E MP (S1+S1) 0,97
BUS (S3+S5) 150,48
T3AS(S6+D18) 244,50
LEP = 395,94

LEA = LHR x C x E MP (S1+S1) 1,29

BUS (S3+S5) 201,37
T3AS(S6+D18) 327,19
LEA = 529,86

Cara lain mencari nilai LEP dan LEA

LHR
Tahun 2015 C E L.E.SURVAI

MP
(S1+S1) 4600 0,5 0,00040 0,92

BUS
(S3+S5) 1800 0,5 0,15924 143,31

T3AS(S6+
D18) 200 0,5 2,32855 232,85
377,09
1+i 1,05
n 1
Tahun 2020 LEP 395,94
1+i 1,06
n 5,00
Tahun 2035 LEA 529,86

14
LET = (LEP+LEA)/2 462,90
LER = LETxFP= LETx(UR/10) 231,45

Menentukan FR, DDT, Ipo dan Ipt

CBR = 6 %, DDT = (4,3 . log CBR) + 1,7 = 5,05
IPo = 3.9-3.5 Laston MS 744
IPt = 2,5 (100-1000, jalan arteri) 2,0-2,5
FR = 1 (Ch: <900mm/th, landai 6-10%, %KB < 30%)

2. Menentukan ITP perlu, ITP sisa, ITP Overlay dan Tebal Overlay
Menentukan ITP Perlu
Berdasarkan IPt dan IPo, gunakan Nomogram 2 Gambar 5.4 dengan:
LER 231,45 maka didapat ITP = 7,6

Menghitung ITP sisa

Angka kekuatan relatif bahan (a)
Laston MS 744 a1 = 0,4
batu pecah Kls B a2 = 0,13
sirtu Kls B a3 = 0,12
maka ITP sisa:
Lapisan Perkerasan kondisi tebal (cm) a ITP
Laston MS 744 50% 7,5 0,4 1,5
batu pecah Kls B 65% 20 0,13 1,69
sirtu Kls B 80% 30 0,12 2,88
6,07

15
ITP Overlay = ITP perlu - ITP sisa = 1,53

MENGHITUNG TEBAL OVERLAY

ITP overlay = a1.Doverlay

shg Doverlay = ITP Overlay/ a1 = 3,83 cm

4 cm (dibulatkan)

3. Gambar Hasil Perencanaan

4 cm Overlay

7,50 cm Lap Permukaan eks.

20,00 cm Lap. Pondasi eks

30,00 cm Lap. Pond.Bawah eks

16
 ITP
PERLU=7,6

17