SKRIPSI
INDRASURYA SETIABUDHI
FAKULTAS TEKNIK
(UMPAR)
2017
ii
KOTA PAREPARE
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Strata Satu (S1)
INDRASURYA SETIABUDHI
Kepada
FAKULTAS TEKNIK
2017
iii
iv
v
vi
KATA PENGANTAR
berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga Skripsi ini yang berjudul “Studi
ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan segala
maupun materi.
4. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Teknik
Akhir kata semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi kita
Penulis
viii
ABSTRAK
ABSTRAK
This study aims to (1) Identify the traffic performance around Type B
Educational Hospital (2) Know the impact of traffic from Type B Hospital
Type of Investigation (3) Recommend a handling strategy to overcome the
impact of traffic from Type B
Research methods Based on the type and data analysis used,
this study includes joint research (qualitative and quantitative) by survey
and analysis (a) road and intersection performance (b) traffic impact
management (c) analysis of hospital external arrangement
The results of the research can be obtained is the ratio of V / C or
Degree of Saturation (DS) on Parepare-Makassar shaft road in the
amount of 0.63 in 2017 which means entering the category of service level
of LOS C road which if not experienced capacity increase in the next 4
years Then V / C to 0.76 and make the level of service LOS D road which
can be interpreted that the traffic flow conditions close to unstable And the
impact that is caused when Type B Hospital Tonrangeng has beropersi is
the service level changed from the service level LOS C Become LOS D.
The operation of Type B Hospital Tonrangeng in general is very disturbing
the condition of traffic flow on Parepare-Makassar shaft road Then
geometric design of crossroads in order to serve the traffic flow and can
accommodate the volume of vehicles moving toward the intersection there
are 2 alternatives One of which is to provide traffic light and ban turn right
on persi Mpangan jalan. Then it will be able to reduce the congestion that
will come
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul i
Halaman Pengajuan ii
Halaman Pengesahan iv
Pernyataan Keaslian v
Kata Pengantar vI
Daftar Isi x
Daftar sinkatan xv
BAB I. PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan Penelitian 3
D. Batasan Masalah 3
F. Sistematika Penulisan 5
A. Tinjauan Umum 9
B. Dasar Teori 9
A. jenis penelitian 28
A. Kesimpulan 78
B. Saran 79
DAFTAR PUSTAKA 80
xii
DAFTAR TABEL
NO Hal
1 Ukuran minimal yang wajib andalalin 9
2 Kapasitas Dasar (co) jalan perkotaan 18
3 Faktor penyesuaian kapasitas (FCw) 18
4 Faktor pemisah arah jalan perkotaan 19
5 Faktor Hambatan Samping dan lebar bahu 20
6 Faktor Hambatan samping dan jarak kereb 21
7 Penentuan Kelas hambatan samping 22
8 Faktor kapasitas untuk ukuran kota 23
9 Bagan Alir metode penelitian 31
10 Kebutuhan ruang parkir 35
11 Kebutuhan SRP rumah sakit 36
12 Pengamatan volume lalu lintas jalan Poros Parepare 41
13 Pengamatan volume lalu lintas jalan Poros Makassar 42
14 Variabel yang mempengaruhi kapasitas jalan kota 43
15 Kapasitas Dasar jalan kota (co) 43
16 Faktor penyesuaian kapasitas (FCw) 44
17 Faktor distribusi arah pada kapasitas jalan kota 44
18 Faktor Hambatan Samping kapasitas jalan kota berbahu 45
19 Jenis Kejadian hambatan samping 45
20 Kelas Hambatan samping 46
21 Faktor pengaruh ukuran kota pada kapasitas jalan kota 46
22 Variabel yang mempengaruhi keccepatan arus bebas 47
23 Kecepatan arus bebas di jalan kota 47
24 Pengaruh lebar jalur terhadap kecepatan arus bebas 48
25 Hambatan Samping terhadap kecepatan 49
26 Pengaruh Ukuran Kota terhadap kecepatan arus 49
27 Perhitungan Kapasitas Jalan aktual 50
28 Tingkat pelayanan jalan 51
29 Volume arus lalulitas jalan Poros Parepare-Makassar 52
30 Waktu jam puncak jalan Poros Parepare-Makassar 52
31 Peramalan Lalulintas 53
32 Volume lalulintas masuk tonrangeng dari makassar 54
33 Volume lalulintas masuk tonrangeng dari sumpang 55
34 Volume lalulintas keluar tonrangeng ke Makassar 56
35 Volume lalulintas keluar tonrangeng ke Sumpang 57
36 Data Pergerakan Arus Lalulintas 58
37 Perhitungan volume arus lalulintas persimpangan 59
xiii
Daftar Gambar
NO Hal
1 Bagan Alir metode penelitian 31
2 Site plan RS Type b 36
3 Peta Lokasi RS Type B 37
4 Kondisi Jalan Masuk RS 38
5 Sketsa Jalan poros Parepare-Makassar 41
6 Penampang Melintang 41
7 Sketsa Persimpangan 42
8 Penampang Melintang Persimpangan 43
9 Lay Out Desain Geometrik Alternatif 1 76
10 Lay Out Desain Geometrik Alternatif 2 77
11 Perbandingan Kondisi 78
xv
C = waktu s iklu s
FMI = Fakto r koreks i kap asitas akibat adanya arus lalu lintas pada
jalan minor
FSF = Faktor koreksi arus jenuh akibat adanya tipe lingku ngan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah kota akan terbentuk dan tumbuh dari hasil interaksi antar
dalam sebuah bentang geografis yang disebut ruang. Oleh karena itu,
kondisi tersebut tergantung dari besar dan intensitas dan interaksi yang
wilayah.
adalah studi/ kajian mengenai dampak lalu lintas dari suatu kegiatan
Andalalin atau perencanaan pengaturan lalu lintas. Hal ini dikaitkan bahwa
yang ada di sekitar kegiatan baru tersebut. Dengan andalalin maka dapat
dampaknya.
lintas (andalalin) adalah suatu hasil kajian yang menilai tentang efek-efek
yang ditimbulkan oleh lalu lintas yang dibangkitkan oleh suatu pusat
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
B Pendidikan.
B Pedidikan.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
E. Batasan Masalah
sebagai beriku t:
dan do so mething .
F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
penulisan .
sebelumnya.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ini dapat diakibatkan oleh bangkitanlalu lintas yang baru, lalu lintas
yang beralih, dan oleh kendaraan kelu ar-masuk dari/ke lahan tersebut.
(Tamin, 2000).
yang menilai tentang efek - efek yang ditimbulkan oleh lalu lintas yang
kawasan baru yang terpengaruh dan merupakan akses jalan dari dan
Analisis dampak lalu lintas adalah serangka ian kegiatan kaj ian
Tujuan dari studi analisis d ampak lalu lin tas adalah untuk dapat
persimpan gan adalah arus total, tu ndaan total, tu ndaan simpang rata -
Perubahan yan g terjad i akibat adan ya sistem keg iatan Itenas rata –rata
yang relatif kecil dibandingkan dengan sistem kegia tan lainnya pada
B. Dasar Teori
Dari beb erapa pengertian dipero leh intisari p engert ian analisis
dampak lalu lintas. Analisis dampak lalu lintas (Andalalin) adalah kajian
guna lahan atau kawasan yang dalam proses pembangun anny a perlu
terlebih dahulu dilakukan studi andalalin disajikan dalam tabel berikut ini:
bangkitan lalu lintas yang cukup besar, seperti pusat perkantoran , pusat
apabila sistem guna lahan b erinteraksi den gan lalu lintas, antara lain:
dan kebisingan.
Model adalah alat bantu atau media yang dapat digunakan untuk
lain-lain ).
diteliti.(FD. Hobbs,1979)
bahasa verbal.
lajur jalan (untuk jalan multi lajur) atau suatu potongan jalan
(untuk jalan dua lajur) pada kondisi jalan dan arus lalu lintas
Dimana:
C = Kapasitas (smp/jam)
Kapasitas Dasar
Tipe Jalan Catatan
(smp/jam)
pemisahan arah lalu lintas (hanya pada jalan dua arah tak
dan sebagainya.
kolom (2) tabel (5 dan 6) dengan melihat kolom (3) tabel (7)
(7) dan pilih salah satu yang yan g palin g tepat un tuk
diamati.
ini.
Dimana:
(smp/jam)
persimp angan
(jumlah p enduduk)
C = S.g/c (2-3)
Dimana:
C = Kapasitas (smp/jam)
c = Waktu siklus
25
Dimana:
jalan
persimp angan
penelit ian ini dinilai dengan VCR (Volume Capa cit y Ratio) atau
VCR Keterangan
<0,8 Kondisi Stabil
0,8 - 1,0 Kondisi Tidak Stabil
> 1,0 Kondisi Kritis
Sumber : Tarmin dan Nahdalina (1997)
Definisi Parkir
1998).
28
Karakteristik Parkir
dapat diketahui kondisi perparkiran yang terjadi pada daerah studi seperti
Volume Parkir
parkir dalam satu hari (Abu- bakar, 1998). Data volume parkir diperlukan
Akumulasi Parkir
berada pada suatu lahan parkir pada selang waktu tertentu. Informasi ini
kapasitas parkir. Nilai indeks parkir ini dapat menunjukkan seberapa besar
kapasitas parkir yang telah terisi. Rumus yang dapat digunakan untuk
tampung/kapasitas normal.
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
skema dan sketsa, sedangkan data kuantitatif berbentuk angka atau data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari survey dan pengamatan
Tonrangen
b. Data arus lalu lintas, meliputi jumlah arus lalu lintas masing -
c. Data arus dan kecepatan pada ruas Jalan Bau Massepe sebagai jalan
2. Data Sekunder
sumber meliputi:
1. Basis Data
2. Analis is Data
(MKJI 1997).
d. Rekomendasi
Start
Basic Data
Analisis Kinerja
Ruas Jalan
Tidak
Do Nothing
Timbul Dampak
Ya
Do Something
BAB IV
Secara umum lay out dari rencana pembangunan Rumah Sakit Type B
kosong
a. Metode yang menitik beratkan pada luas lantai atau banyaknya unit.
bangunan.
Jadi total ruang parkir yang disediakan sebanyak 133,39 SRP. Hal ini
tidak memenuhi standar ruang parkir sebesar 230 SRP.
5. Periode Analisis
Indonesia (MKJI) 1997. Volume lalu lintas ruas jalan adalah salah satu
komponen yang menjadi data utama lalu lintas. Volume lalu lintas dua
arah pada jam paling sibuk dalam sehari dipakai sebagai dasar untuk
analisa unjuk kerja ruas jalan dan persimpangan yang ada. Untuk
Bangkitan dan tarikan pergerakan bukan saja beragam dalam jenis tata
adalah kepadatannya.
41
gambar 5.
8,5 m tanpa median serta lebar bahu pada masing-masing sisi adalah 1,0
m.
Inventory)
Tonrangeng)
Tonrangeng
lama suvei 12 jam, mulai hari senin hingga sabtu. Data volume secara
Tabel 12. Pengamatan Segmen 1 Volume Lalu Lintas Pada Ruas Jalan
JENIS KENDARAAN
Seped Volume Volume
Periode Kendaraan Kendaraa
a Arus Arus
Waktu berat n Ringan
motor Lalulintas Lalulintas
(Kendaraan
(HV) (LV) (MC) (smp/jam)
/jam)
07.00-08.00 192 328 380 767,6 900
08.00-09.00 168 103 547 594,9 818
09.00-10.00 143 157 288 486,9 588
10.00-11.00 214 141 511 674,7 866
11.00-12.00 183 221 459 688,4 863
12.00-13.00 242 208 276 660,6 726
13.00-14.00 111 101 312 401,3 524
14.00-15.00 162 196 224 518,6 582
15.00-16.00 143 261 474 683,9 878
16.00-17.00 157 267 676 809,1 1100
17.00-18.00 197 294 652 876,1 1143
18.00-19.00 117 172 392 520,1 681
19.00-20.00 110 217 469 594,5 796
Total 2139 2666 5660 8276,7 10465
sore.
45
Tabel 13. Pengamatan Segmen 1 Volume Lalu Lintas Pada Ruas Jalan
JENIS KENDARAAN
Volume Volume
Periode Kendaraan Kendaraan Sepeda
Arus Arus
Waktu berat Ringan motor
Lalulintas Lalulintas
(Kendaraa
(HV) (LV) (MC) (smp/jam)
n/jam)
07.00-08.00 250 285 364 792 899
08.00-09.00 235 298 468 837,5 1001
09.00-10.00 133 232 325 567,4 690
10.00-11.00 144 213 394 597,2 751
11.00-12.00 108 230 459 599,9 797
12.00-13.00 89 122 244 359,7 455
13.00-14.00 122 213 441 592,1 776
14.00-15.00 260 234 715 929,5 1209
15.00-16.00 148 245 611 742,9 1004
16.00-17.00 223 243 601 833,4 1067
17.00-18.00 201 353 801 1014,8 1355
18.00-19.00 101 201 304 484,3 606
19.00-20.00 133 215 444 609,9 792
Total 2147 3084 6171 8960,6 11402
Sumber : Survey Lalulintas
18.00 sore.
Variable Deskripsi
C Kapasitas (smp/jam)
Tabel 16. Faktor Pengaruh Lebar Lajur Pada Kapasitas Jalan Kota (FCw)
Tabel 17. Faktor Pengaruh Distribusi Arah Pada Kapasitas Jalan Kota (FCSP)
Faktor
Jenis Kejadian Hambatan Frekuensi Frekuensi
Simbol Pembo
Samping Kejadian Terbobot
bot
Pejalan Kaki PED 0,5 12/jam, 200m 6
Parkir, Kendaraan Berhenti PSV 1,0 24/jam, 200m 24
Kendaraan Masuk dan EEV 0,7 50/jam, 200m 35
Keluar
Kendaraan Lambat SMV 0,4 285/jam 114
Total 179
Sumber : Survey Lapangan
49
Frekuensi
Kelas Hambatan
terbobot dari Keadaan Tipikal
Samping
kejadian
Tabel 21. Faktor Pengaruh Ukuran Kota pada Kapasitas Jalan Kota
FV0 (Km/Jam)
Seluruh
Tipe Jalan Kendaraan Kendaraan Sepeda
Kendaraan
Ringan Berat Motor
(Rata-rata)
6 lajur bermedian (6/2
D) atau 3 lajur satu 61 52 48 57
arah (3/1)
4 lajur bermedian (4/2
D) atau 2 lajur satu 57 50 47 55
arah (2/1)
4 lajur tak bermedian
53 46 43 51
(4/2 UD)
2 lajur tak bermedian
44 40 40 42
(2/2 UD)
Sumber : (MKJI 1997)
51
c. Derajat Kejenuhan
Derajat kejenuhan didefinisikan sebagai rasio arus lalu lintas Q
(smp/jam) terhadap kapasitas C (smp/jam) digunakan sebagai faktor
utama dalam penentuan tingkat kinerja segmen jalan. Nilai DS
menunjukan apakah segmen jalan tersebut mempunyai masalah
kapasitas atau tidak. Derajat kejenuhan dirumuskan sebagai berikut:
DS = Q / C,
dimana Q = Volume lalu lintas
C = Kapasitas jalan.
d. Tingkat Pelayanan Jalan
Tingkat pelayanan jalan (level of service) menunjukkan ukuran
kualitas suatu jalan (mempertimbangkan faktor kenyamanan dan
geometrik jalan), dan digunakan sebagai ukuran untuk membatasi volume
lalu lintas suatu jalan (Tamin, 2000). Menurut ICHM (1997) geometrik jalan
perkotaan terdiri dari berbagai unsur yaitu tipe jalan, lebar jalur lalu lintas,
kerb, bahu jalan,median, dan alinemen jalan.
54
Tingkat
Karakteristik Batas lingkup
Pelayanan
V/C
Tabel 29. Volume Arus Lalu Lintas Jalan Poros Parepare – Makassar (sekitar RS type B tonrangeng)
VOLUME
NAMA RUAS FUNGSI VOL. LL RASIO WAKTU
NO LALULINTAS KAPASITAS
JALAN JALAN KEND/JAM SMP/JAM V/C JAM PUNCAK
Jl. Poros Parepare-
1 Makassar (Arah Parepare Arteri 1143 876,1 1503,78 0,58 17.00-18.00
ke Makassar
2 Jl. Poros Parepare-
Makassar (Arah Makassar Arteri 1355 1014,8 1503,78 0,67 17.00-18.00
ke Parepare
Sumber : Olah data
57
rata lama suvei 12 jam, mulai hari senin hingga sabtu. Data volume
JENIS KENDARAAN
Volume Volume
Kendaraan Kendaraan Sepeda
Periode Arus Arus
berat Ringan motor
Waktu Lalulintas Lalulintas
(Kendaraan
(HV) (LV) (MC) (smp/jam)
/jam)
07.00-08.00 3 8 53 38,4 64
08.00-09.00 6 27 53 61,3 86
09.00-10.00 6 12 36 37,8 54
10.00-11.00 3 12 88 59,9 103
11.00-12.00 3 14 87 61,4 104
12.00-13.00 4 14 10 24,2 28
13.00-14.00 7 7 34 33,1 48
14.00-15.00 4 22 64 59,2 90
15.00-16.00 3 13 42 37,9 58
16.00-17.00 4 5 59 39,7 68
17.00-18.00 10 25 115 95,5 150
18.00-19.00 7 35 77 82,6 119
19.00-20.00 4 9 53 40,7 66
Total 64 203 771 671,7 1038
Sumber : Survey Lalulintas
60
Pendekat
Tipe
Kendaraan C D B
LT ST RT LT ST RT LT ST RT
LV 15 - 8 - 294 25 4 353 -
HV 12 - 9 - 197 10 11 201 -
MC 98 - 32 - 652 115 29 801 -
UM 0 - 0 - 0 0 0 0 -
Sumber : Olah data
Tabel 37 Perhitungan Volume Arus Lalu Lintas Persimpangan Jalan Poros Parepare-Makassar-Tonrangeng
Tangga Provin : Sulawesi
SIMPANG TAK BERSINYAL
l : 25 Maret 2017 si Selatan
FORMULIR USIG-1 : Kota : Parepare
- GEOMETRI Jalan Utama : Jl. Poros Parepare-Makassar
Period : 07.00 -
- ARUS LALU LINTAS
Jalan Minor : Jl. Tonrangeng e 20.00 wita
GEOMETRI SIMPANG
:
Jl.
Tonrangeng
B D
Jl. Poros Parepare-
Makassar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
2 Jl. Minor : A LT
3 ST
4 RT
5 Tot
6 Jl. Minor : C LT 15 15 12 15,6 98 49 125 79,6 0,69
7 ST
8 RT 8 8 9 11,7 32 16 49 35,7 0,31
9 Tot 23 23 21 27,3 130 65 174 115,3
1
0 Jl. Minor Total A+C 23 23 21 27,3 130 65 174 115,3
1 Jl. Utama: B
1 LT 4 4 11 14,3 29 14,5 44 32,8 0,03
1
2 ST 353 353 201 261,3 801 400,5 1355 1014,8
1
3 RT
1
4 Tot 357 357 212 275,6 830 415 1399 1047,6
1 Jl. Utama : D
5 LT
1
6 ST 294 294 197 256,1 652 326 1143 876,1
1
7 RT 25 25 10 13 115 57,5 150 95,5 0,10
1
8 Tot 319 319 207 269,1 767 383,5 1293 971,6
1
9 Jl. Utama Total B+D 676 676 419 544, 7 1597 798,5 2692 2019,2
65
2 Utama +Minor
0 LT 19 19 23 29,9 127 63,5 169 112,4 0,1
2
1 ST 647 647 398 517,4 1453 726,5 2498 1890,9
2
2 RT 33 33 19 24,7 147 73,5 199 131,2 0,1
2
3 Utama+Minor Total 699 699 440 572 1727 863,5 2866 2134,5 0,2
2 UM/M
4 Rasio Jl. Minor/ (Jl. Utama+minor) Total 0,05 V:
3. Perilaku Lalu
Lintas
Arus Derajat Tundaan Tundaan Tundaan Tundaan Tundaan Peluang Sasaran
Lalu
Lalu Lintas Kejenuhan Lintas Lalu Lintas Lalu Lintas Geometrik Simpang Antrian
(Q) (DS) Simpang Jl. Utama Jl. Minor Simpang
Pilihan
smp/jam DT1 DT MA DT MI (DG) (D) (QP%)
Gbr
Brs 23K.10 (30)/(28) Gbr. C-21 Gbr. C-22 C.3-1
(30) (31) (32) (33) (34) (35) (36) (37) (38)
1 2134,5 1,06 14,00 10,00 98,76 4,97 18,97 30-40 DS<1
2017 rasio volume lalu lintas dengan kapasitas atau derajat kejenuhan
pada jam puncak menunjukkan nilai DS (Q/C) sebesar 1,06. Nilai DS ini
berada pada tingkat pelayanan jalan (LOS) E. Namun pada tahun 2017
sepanjang jalan tersebut. Arus pada jam puncak terhambat dimana arus
5. Kecepatan Kendaraan
karakteristik kecepatan pada lokasi tertentu pada lalu lintas dan kondisi
lingkungan yang ada pada saat studi. Sejumlah kecepatan ini perlu
diambil, agar dapat diperoleh hasil yang dapat diterima secara statistik.
71
dilakukan pada saat udara yang baik dengan kondisi lalu-lintas normal.
tertentu. Alat yang diperlukan adalah stop watch, meteran dan material
Kecepatan
Jenis Setempat
Jarak (m) Waktu (s)
Kendaraan
Km/jam
MC 100 9,0 40,00
LV 100 11,0 32,73
HV 100 15,0 24,00
RATA-RATA KECEPATAN
25,0 32,24
(KM/JAM)
Sumber : Olah data
pada ruas jalan Jenderal Sudirman dengan kondisi arus bebas (free
flow) adalah 32,24 km/jam. Jika melihat dari perhitungan data hasil
kepada ketentuan dan peraturan tentang klasifikasi fungsi jalan (PP No.
mendatang.
tabel 13, maka komposisi lalu lintas yang tertarik ke arah Rumah Sakit
1. Arah Parepare-Makassar
2. Arah Makassar-Parepare
RS type B dan bertambah dari volume kendaraan dari rumah sakit andi
1. Arah Maros-Makassar
2. Arah Makassar-Maros
3. Total 2 Arah
166 x 1,3 m2 = 215,8 SRP dan Sepeda Motor (MC) membutuhkan ruang
yang telah disediakan oleh pengelola sebesar 133,39 SRP, maka dapat
sebagai berikut :
JENIS KENDARAAN
NO NAMA RUAS
LV HV MC
Jl. Poros
1 813 398 1881
Parepare-Makassar
LOS D yang diartikan arus mendekati tidak stabil, kecepatan masih dapat
Tonrangeng.
parkir
Tonrangeng:
terjadi konflik;
berikut:
77
Gambar 9. Lay Out Desain Geometrik Persimpangan Jalan Poros Parepare-Makassar dan
Akses Jembatan Tonrangeng-Jalan Tonrangeng Alternatif 1
78
Gambar 10. Lay Out Desain Arah Pergerakan Arus Lalu Lintas Persimpangan Jalan Poros Parepare-Makassar
Dan Akses Jembatan Tonrangeng-Jalan Tonrangeng Alternatif 2
79
BAB V
A. Kesimpulan
1. Kinerja lalulintas dalam hal ini Rasio V/C atau Derajat Kejenuhan (DS)
2017 yang berarti masuk kategori tingkat pelayanan jalan LOS C yang
maka V/C menjadi 0,76 dan menjadikan tingkat pelayanan jalan LOS D
yg dapat diartikan bahwa kondisi arus lalu lintas mendekati tidak stabil.
B. Saran-Saran
di kawasan tersebut.
untuk mengantisipasi dampak lalu lintas yang terjadi pada wilayah Kota
Parepare.
82
DAFTAR PUSTAKA
A.Yusuf Z, Rahmat Basuki, 2011. Analisis Dampak Lalu Lintas Hotel Rich
Palace, Seminar nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah.
Ortuzar and Williumsen, 1990. Modelling Transport, John Willey & Sons
Ltd, England.
Roger P., Roes, et. al., 2004, Traffic Engineering, 3rd , Pearson
Education, Inc. New Jersey, USA.
84
Riduwan dan Akdon. 2008. Rumus dan Data Dalam Analisis Statiska,
Alfabeta Bandung.
Susanti M. 2010. Statistika Deskriptif & Induktif, Edisi pertama, Graha Ilmu
Yogyakarta.