Anda di halaman 1dari 39

Bagian-Bagian

dari
Penampang Melintang Jalan
Badan Jalan
• Badan jalan terdiri atas :
a. Jalur lalu lintas (Carriageway / travelled
way):
bagian penampang melintang jalan yang
digunakan untuk lewat kendaraan.
Bagian ini terdiri dari atas beberapa lajur (lane),
tergantung volume lalulintas yang akan
ditampung.
b. Bahu jalan.
Bagian jalan yang terletak ditepi jalur lalulintas
Beberapa hal yang perlu diperhatikan berkenaan
dengan badan jalan adalah :

Permukaan Kemiringan Lajur


jalan melintang lalu lintas

Untuk memberikan kemungkinan drainasi permukaan jalan.


Air yang jatuh di atas permukaan jalan dapat segera dialirkan ke saluran samping,
untuk itu perkerasan dibuat miring ke sebelah luar.
Titik yang tertinggi berada di tengah, dan kemudian menurun ke kedua tepian
LajurPermukaan
perkerasan. lalu lintas adalah
jalan harus
bagian diusahakan
dari jalur lalu
selalu
lintas
rata,yang
Bentuk penampang yang demikian disebut penampang normal atau bentuk
CROWN.
yang digunakan tidakuntuk
licin dan
dilewati
tidakoleh
kasar satu rangkaian
kendaraan
Besar kemiringan serta
beroda
tahan
tergantung empat
bahandalam atau
segala
lebihjalan,
lapis permukaan cuaca.
dalam 1 arah.
dan kemiringan
diusahakan sekecil mungkin tetapi tujuannya dapat terpenuhi, umumnya berkisar
antara 1,5 – 3 % untuk lapis permukaan yang menggunakan bahan peningkat
aspal atau semen, sedangkan untuk jalan dengan lapis permukaan yang belum
menggunakan bahan pengikat kemiringan jalan bisa mencapai 5 – 6%.
Lajur Lalu Lintas
Penentuan Lebar Lajur Lalu Lintas
Secara teoritis lebar lajur ini sukar dan bahkan tidak mungkin
ditentukan secara teliti, mengingat :

1. Lintasan kendaraan tidak mungkin diikuti secara tepat oleh


kendaraan lain yang ada di belakangnya.
2. Lebar lajur tidak boleh lebih kecil dari lebar maksimum kendaraan,
tetapi jangan terlalu lebar karena konstruksi perkerasan akan
mahal.
3. Tidak mungkin membuat lebar lajur sama dengan lebar lintasan
kendaraan, karena pengemudi sulit mempertahankan
kendaraannya untuk tetap berjalan lurus.
4. Perlu adanya kebebasan samping antar sesama kendaraan, karena
adanya perubahan kemudi (karena angin, kendaraan lain yg
menyiap, permukaan tidak rata, gaya sentrifugal di tikungan).
5. Makin cepat suatu kendaraan berjalan, diperlukan lebar lajur yang
makin besar.
Lajur Lalu Lintas

• Lebar lajur bervariasi tergantung kelas


jalannya .

• Sehubungan dengan makin cepatnya


kendaraan, lebar lajur perlu ditetapkan
sebaik-baiknya dan paling ekonomis
serta memenuhi persyaratan.
Lajur Lalu Lintas

Keamanan
Beberapa
persyaratan Kenyamanan
yang harus
Batas ukuran
dipenuhi maksimum
dalam kendaraan
penetapan Jarak antara
lebar jalur bila kendaraan
berpapasan
Lajur Lalu Lintas

Keamanan
Penelitian menunjukkan bahwa jumlah kecelakaan akan
menurun bila lebar jalan ditambah.

Penurunan
Negara Lebar Jalan
kecelakaan
USA 3,5 - 6,7 m 22 - 47 %
Australia 4,9 - 5,5 m 43 %
6,3 - 7,3 m

Penelitian lain menunjukkan bahwa naiknya lebar lajur sampai


dengan 3,5 meter jumlah kecelakaan menurun tajam.
Jika lebar > 3,5 meter jumlah kecelakaan hampir tetap.
Lajur Lalu Lintas

Kenyamanan
ditentukan oleh rasa lega yang dialami oleh pengemudi,
terutama saat keadaan kritis, misal : berpapasan dengan
kendaraan lain, memasuki jembatan sempit & under pass.

Rasa lega akan tetap ada apabila pada daerah kritis tsb
tersedia kebebasan yang cukup.

Penelitian di AS : lebar lajur > 3,5 m.


Lajur Lalu Lintas

Batas ukuran maksimum kendaraan

Negara Lebar Kendaraan Rencana

Amerika Serikat 8,5 ft


Inggris 8,0 ft 2,5 inch
Kanada 2,6 m
Indonesia Mobil penumpang : 1,7 m
Truk / bis / semi trailer : 2,5 m
Lajur Lalu Lintas

Jarak antara bila kendaraan berpapasan

Lebar lajur kendaraan = lebar kendaraan + jarak antara


bila kendaraan berpapasan.

Lebar lajur jalan di beberapa negara:


1.Amerika Serikat : 10, 11, 13 ft
2.Inggris : 9 – 12 ft (urban)
7.3, 10, 11 m (rural)
3.Kanada : 3 – 3,25 m (tanah),
3,75 m
Lajur Lalu Lintas

4.Indonesia :
Jalan di daerah pedalaman : 3,5 meter

Jalan di daerah perkotaan :


Kelas perencanaan Lebar Lajur ( m )
Tipe I Kelas 1 3,5
Kelas 2 3,5
Tipe II Kelas 1 3,5
Kelas 2 3,25
Kelas 3 3,25 – 3.0
Bahu jalan / Berm / Shoulder
• Adalah jalur yang terletak berdampingan dengan jalur lalu
lintas.
• Fungsi :
a. Tempat berhenti sementara bagi kendaraan (orientasi arah
perjalanan, mogok, istirahat, dll )
b. Memberikan kebebasan samping (rasa lega), sehingga
meningkatkan kegunaan jalan.
c. Menahan konstruksi perkerasan dari samping
d. Tempat memasang rambu lalu lintas, rel pelindung (guard rail),
patok-patok Km, DMJ dan lain-lain.
e. Tempat persiapan bagi pemeliharaan & perbaikan jalan.
f. Meningkatkan jarak pandangan pada tikungan.
Bahu jalan

• Lebar bahu jalan tergantung pada :


a. fungsi dan tipe jalan,
b. volume lalu lintas,
c. kecepatan kendaraan,
d. kegiatan di sekitar jalan
e. biaya yang tersedia (untuk pembebasan
tanah & konstruksi)
Bahu jalan

• Lebar bahu jalan biasanya bervariasi antara


0,5 – 2,5 m tergantung tingkat keperluannya.

• Kemiringan melintang bahu jalan bervariasi


(s/d 6 %), tergantung :
– jenis permukaan bahu jalan
– intensitas hujan
– kemungkinan penggunaan bahu jalan
Bahu jalan

Berdasarkan tipe perkerasannya bahu dapat dibedakan atas :

Bahu yang tidak diperkeras (soft shoulder):


bahu yang hanya dibuat dari material perkerasan jalan tanpa bahan pengikat.
Digunakan untuk daerah-daerah yang tidak penting, dimana kendaraan yang
menggunakan bahu ini tidak begitu banyak.
Bahan yang digunakan : agregat sedikit bercampur lempung.

Bahu yang diperkeras (hard shoulder):


dibuat dengan menggunakan bahan pengikat sehingga lapisan tersebut lebih
kedap air dibandingkan dengan bahu yang tidak diperkeras.
Jenis ini digunakan pada jalan-jalan dimana kendaraan yang akan berhenti &
memakai bagian tersebut besar jumlahnya, misal : sepanjang jalan tol, jalan
arteri dalam kota, dan di tikungan yang tajam.
Trotoar / Side walk
• adalah jalur yang terletak
berdampingan dengan
jalur lalu lintas yang
digunakan khusus untuk
pejalan kaki (pedestrian).

• Untuk keamanan pejalan


kaki, maka trotoar harus
dibuat terpisah dari jalur
lalu lintas oleh struktur
fisik berupa kerb.
Trotoar

• Trotoar tidak dibutuhkan


pada jalan raya di daerah
luar kota bila lalu lintas dan
tingkat kepadatan
penduduk rendah.

• Dalam situasi demikian


sebagian lebar bahu jalan
dapat menggantikan trotoar.

• Jika volume lalu lintas atau


jumlah pejalan kaki lebih
tinggi, maka harus dipakai
bahu jalan yang lebih lebar.
Trotoar

• Di daerah perkotaan
yang memiliki banyak
gedung komersial,
banyak pejalan kaki dan
lalulintas yang padat,
dibutuhkan suatu trotoar
yang ditinggikan.

• Lebar trotoar tergantung


pada volume pedestrian
& kondisi setempat :
antara 1,5 - 3,0 meter.
Jalur pemisah / median
(traffic separation)

• Jalan raya yang


mempuyai 4 lajur atau
lebih harus mempunyai
median.

• Bagian ini mungkin ada ,


tetapi juga mungkin tidak
ada karena tujuannya
untuk memisahkan lajur
dengan arah lalu lintas
demi keamanan.
Jalur Pemisah / median

• Fungsi lain :
a. membatasi belokan (U-turn) agar lalu
lintas lebih lancar,
b. membentuk lajur belok kanan pada
persimpangan
c. mengurangi sorotan lampu
d. menyediakan jalur hijau dan
pembuatan taman kota.

• Jalan dengan median juga disebut


divided carriage way.
Saluran samping

Berguna untuk :
1. Mengalirkan air dari permukaan
perkerasan jalan atau dari bagian luar
jalan.

2. Menjaga supaya konstruksi jalan selalu


dalam keadaan kering tidak terendam
air.
Saluran Samping

• Di daerah perkotaan :
karena terbatasnya tanah yang ada, saluran
samping dibuat empat persegi panjang dari
beton bertulang dan ditempatkan di bawah
trotoar.
• Di daerah pedalaman :
karena tanah yang tersedia biasanya masih
longgar, saluran samping umumnya berbentuk
trapesium.
Saluran Samping

• Dinding saluran bisa dibuat dari tanah asli atau


pasangan batu kali.

• Lebar dasar disesuaikan dengan debit air yang akan


mengalir pada saluran tersebut.

• Landai dasar saluran biasanya dibuat mengikuti


kelandaian jalan, tetapi jika kelandaian jalan cukup
besar dan dasar saluran hanya dibuat dari tanah asli
maka landai dasar saluran tidak dibuat mengikuti landai
jalan tetapi bertingkat.
Hal ini dilakukan untuk menghindari gerusan air ke dasar
saluran.
Talud / Kemiringan Lereng

• Umumnya dibuat 1V : 2H.


– Yang terbuat dari pasangan batu kali dapat dibuat
1V : 1H.
– Untuk tanah yang mudah longsor talud jalan harus
dibuat sesuai dengan besarnya landai yang aman,
yang diperoleh dari perhitungan kestabilan lereng.

• Berdasarkan keadaan tanah pada lokasi jalan


tersebut, mungkin saja dibuat bronjong, tembok
penahan tanah, lereng bertingkat (berm)
ataupun hanya ditutupi rumput saja.
Kereb (Curb / batas perkerasan)

• adalah penonjolan
atau peninggian tepi
perkerasan atau bahu
jalan, yang terutama
dimaksudkan untuk :
– keperluan drainase,
– mencegah keluarnya
kendaraan dari tepi
perkerasan, dan
– memberikan ketegasan
tepi perkerasan.
Kereb (Curb)

• Pada umumnya kereb


digunakan pada jalan-
jalan di daerah perkotaan.

• Sedangkan untuk jalan-


jalan antar kota, kereb
hanya digunakan jika
jalan tersebut
direncanakan untuk lalu
lintas dengan kecepatan
tinggi atau apabila
melintasi perkampungan.
Berdasarkan fungsi dari kereb,
maka kereb dapat dibedakan atas :
Kereb peninggi
(mountable curb)

Kereb penghalang
Kereb penghalang
berparit Kereb
(barrier curb)
(barrier gutter curb)

Kereb berparit
(gutter curb)
Kereb (Curb)

1. Kereb peninggi (mountable curb)


– adalah kereb yang direncanakan agar dapat
didaki kendaraan, biasanya terdapat di
tempat parkir di pinggir jalan / jalur lalu
lintas.
– Untuk kemudahan didaki oleh kendaraan
maka kereb harus mempunyai bentuk
permukaan lengkung yang baik.
– Tingginya berkisar antara 10-15 cm.
Kereb (Curb)

kereb peninggi :
Kereb (Curb)

2. Kereb penghalang (barrier curb)


– adalah kereb yang direncanakan untuk
menghalangi atau mencegah kendaraan
meninggalkan jalur lalu lintas, terutama di
median, trotoar, & pada jalan tanpa pagar
pengaman.
– Tinggi : antara 25-30 cm.
Kereb (Curb)

Kereb penghalang :
Kereb (Curb)

3. Kereb berparit (gutter curb)


– adalah kereb yang direncanakan untuk
membentuk sistem drainase perkerasan jalan.
– Kereb ini dianjurkan pada jalan yang
memerlukan sistem drainase perkerasan yang
baik.
– Pada jalan lurus diletakkan di tepi luar dari
perkerasan, sedangkan pada tikungan
diletakkan pada tepi dalam.
– Tinggi : antara 10-20 cm.
Kereb (Curb)

4. Kereb penghalang berparit (barrier


gutter curb)
– adalah kereb yang direncanakan untuk
membentuk sistem drainase perkerasan
jalan.
– Tinggi : antara 20-30 cm.
Pengaman Tepi

• Fungsi :
– untuk memberikan
ketegasan tepi badan
jalan.
– Jika terjadi
kecelakaan, dapat
mencegah kendaraan
keluar dari badan
jalan.
Pengaman Tepi

Pengaman tepi umumnya


dipergunakan di :

– sepanjang jalan yang


menyusur jurang,
– tanah timbunan dengan
tikungan yang tajam,
– tepi jalan dengan tinggi
timbunan > 2,5 meter, dan
– pada jalan-jalan dengan
kecepatan tinggi.
Pengaman Tepi

Jenis pengaman tepi dapat dibedakan dari jenis


material yang digunakan, antara lain:
1. dari besi (guard rail)
2. dari beton (parapet) untuk jalan dgn kec. 80
km/jam
3. dari tanah timbunan untuk jalan dgn kec. < 80
km/jam
4. dari batu kali untuk jalan dgn kec. < 60 km/jam
5. dari balok kayu untuk jalan dgn kec. < 40
km/jam dan daerah parkir.
Lapisan Perkerasan Jalan

Lapisan perkerasan jalan dapat dibedakan atas :

Lapisan permukaan

Lapisan pondasi atas

Lapisan pondasi bawah

Lapisan tanah dasar

Anda mungkin juga menyukai