Outline: Latar Belakang Isu-Isu Sustainable Transportation Permasalahan Peran Angkutan Umum Kebijakan dan Strategi Mitigasi Transportasi Lingkungan Gas Perkotaan 2 Think Clean, Go GREEN! 3 Komitmen Presiden pada G-20 Pittsburgh dan COP15 Menurunkan emisi gas rumah kaca pada tahun 2020 26% 26% 15% Upaya sendiri Upaya sendiri dan dukungan internasional 41% RAN-GRK Rencana Aksi Nasional GRK berasal dari usulan K/L yang merupakan optimalisasi kegiatan eksisting yang mempunyai co- benefit untuk penurunan emisi GRK. Proses seleksi kegiatan untuk pencapaian target penurunan emisi 26% (unilateral) dan 41% (dengan bantuan internasional) dilakukan melalui proses konfirmasi dan diskusi dengan K/L. RAN-GRK 4 Landasan Hukum Green Transportation Regulasi terkait green transportation dalam perencanaan dan kerangka kerja Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009: Lalu Lintas Angkutan Jalan & Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009: Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
5 Sustainable Transportation System (The Centre for Sustainable Transportation, 1997) Memungkinkan kebutuhan akses yang sangat mendasar dari individu dan masyarakat untuk dipenuhi dengan selamat dan dengan cara yang konsisten dengan kesehatan manusia dan ekosistem, dan dengan kesetaraan di dalam serta di antara generasi;
Terjangkau, beroperasi secara efisien, memberikan pilihan moda- moda transportasi, dan mendukung perkembangan ekonomi;
Membatasi emisi dan limbah yang masih dalam kemampuan bumi untuk menyerapnya, meminimasi konsumsi sumber-sumber yang tak terbarukan, menggunakan dan mendaur ulang komponen- komponennya, dan meminimasi penggunaan lahan serta produksi kebisingan.
6 Isu-Isu Sustainable Transportation Aksesibiltas vs. mobilitas Sistem transportasi berorientasi manusia Penggunaan kendaraan non bermotor Penggunaan teknologi ramah lingkungan Penggunaan transportasi publik 7 Think Clean, Go GREEN! 8 Emisi karbon dari berbagai sektor Sumber: ITB, 2007 Railroad Railroad, 1% Sea Transport, 7% Air Transport, 4% Land Transport, 88% Emisi karbon sektor transportasi Produksi Emisi Karbon Tinggi 9 Ener gy Industr ies Manufactur ing Industr ies and Constr uction Tr anspor tation Other Sector s Fugitive Emissions 0 1 2 3 4 5 6 1000 Tg CO2 Equivalent 1990 2004 Annex 1 Party Greenhouse Gas Emissions in the Energy Sector 9% -8% 24% -4% -17% Ener gy Industr ies Manufactur ing Industr ies and Constr uction Tr anspor tation Other Sector s Fugitive Emissions -20% -10% 0% 10% 20% 30% Change 1990-2004 (%) Annex 1 Party Greenhouse Gas Emissions in the Energy Sector Sektor transportasi merupakan penyumbang terbesar untuk emisi GRK yaitu sebesar 24% Emisi GRK Sektor Transportasi 10 Dampak Lingkungan Emisi GRK Sektor Transportasi Sumber: 2008. ADB, CAI-Asia, and Segment Y Ltd City Good Air Status Parameter Dominant Jakarta 81 PM10 Bandung 10 PM10 Semarang 6 PM10 Surabaya 58 SO2 Medan 16 CO Palangkaraya 123 O3 PM: Emisi Per Tahun (ribu ton) Kualitas Udara akibat Emisi GRK 11
2010 2002 2000 0 % -1 % -3 % JUTPI, 2010 MTI, 2005 PERAN ANGKUTAN UMUM (%) Study Case : DKI Jakarta 28% 52% 55% % PER TAHUN MODAL SHARE %) Do Nothing Stabilisasi Reformasi Target: share Angkutan Umum perkotaan 50% (minimal) PERAN ANGKUTAN UMUM SEMAKIN MENURUN Study Case : DKI Jakarta
12 Transportasi merupakan konsumen BBM terbesar di Indonesia. Dari 47% total konsumsi BBM secara nasional, 88% dipakai oleh sektor transportasi darat Pertumbuhan Jumlah Kendaraan Berbanding Pertumbuhan Jumlah Penduduk 13 Automobile Dependency Penggunaan kendaraan pribadi Kemacetan Penambahan Jalan Berkurangnya fasilitas pendukung cth: trotoar & transport publik Tata ruang kota yang mendukung penggunaan kendaraan bermotor Masyarakat semakin menggunakan kendaraan pribadi Emisi gas karbon yang semakin meningkat kemacetan Terbuangnya waktu dan energi Emisi yang semakin meningkat Dampak psikologis & sosial masyarakat semakin frustrasi Masyarakat yang semakin individualis 14 KEBIJAKAN: Revitalisasi Angkutan Umum Perkotaan 1. Mempromosikan Transportasi Multi-moda yang Terpadu, serta membentuk Tata Ruang Kota yang berkelanjutan 2. Mengutamakan pergerakan manusia dan barang bernilai tambah secara efisien dan efektif (angkutan umum multi-moda) 3. Mengurangi ketergantungan fiskal pemda pada pajak kendaraan bermotor pribadi 4. Mengurangi insentif bagi pemilikan kendaraan bermotor pribadi 5. Mengurangi penggunaan bahan bakar berbasis fosil dalam transportasi, sekaligus mengalihkan subsidi bbm ke peningkatan angkutan umum 6. Mempromosikan transportasi non-mekanik untuk lalu lintas lokal berkecepatan rendah seperti sepeda 7. Mensinergikan kebijakan dan manajemen lintas-sektor dan lintas-wilayah melalui otoritas transportasi regional 15 Think Clean, Go GREEN! 16 KEBIJAKAN DAN STRATEGI MITIGASI TRANSPORTASI RAMAH LINGKUNGAN Keterkaitan antar-Kebijakan Transportasi Perkotaan Promotion of public transportation use Alleviation of traffic congestion Reduction of air pollutans and traffic noises Transportation safety and improvement of security Shift from private to public modes of transportation Smoother traffic flows Sense of security for public transportation use Promotion of public transportation use Alleviation of traffic congestion Reduction of air pollutans and traffic noises Promotion of public transportation use Alleviation of traffic congestion Transportation safety and improvement of security Reduction of air pollutans and traffic noises Promotion of public transportation use Alleviation of traffic congestion 17 Peningkatan peran moda angkutan umum Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Pengurangan polusi dan kebisingan dari operasional transportasi Manajemen kebutuhan transportasi untuk mengendalikan demand Pengembangan non-motorized Pengembangan SAUM/TOD Pengembangan jaringan prasarana angkutan massal Peningkatan intermodality dan aksesibilitas angkutan umum Perbaikan sistem pengusahaan angkutan umum Peningkatan kapasitas jalan Pembangunan ATCS / ITS Traffic management ANDALALIN GASIFIKASI Promosi penggunaan energi alternatif Pemilihan teknologi moda transport yang ramah lingkungan Penerapan ERP Parking Policy Dis-insentif penggunaan mobil pribadi
Pengembangan fasilitas pejalan kaki Pengembangan jalan khusus sepeda Car free day PROGRAM TRANSPORTASI Kebijakan dan Strategi Green Transportation Sumber: Diadopsi dari Kementerian Perhubungan 18 Kebijakan Jangka Panjang Pengembangan moda kendaraan non bermotor Penataan kota dan integrasi antar-moda Pembatasan kendaraan bermotor pribadi Pajak kendaraan, E R P Diterapkan bahan bakar ramah lingkungan
19 Kebijakan Jangka Menengah Mobilisasi pengemudi menuju transportasi masal Peningkatan kualitas transportasi masal Memperkuat pusat ekonomi baru Memulai penelitian nanoteknologi untuk kendaraan Memperkuat akses, bukan mobilitas Penggajian pengemudi 20 Kebijakan Jangka pendek Pengembangan jaringan transportasi masal yang belum ada Pembenahan manajemen moda transportasi eksisting Penggunaan bahan bakar ramah lingkungan (BBG) 21 Think Clean, Go GREEN! Gas Perkotaan 22 Perizinan: Konstruksi SPBG Pemberian/Peremajaan Izin Trayek diintegrasikan dengan Keharusan Penggunaan Bahan Bakar Gas Bengkel/Agen (Conversion Kit dan Filling Station Infrastructure) Alokasi Anggaran pada APBD: Instalasi Conversion Kit pada Kendaraan Operasional PEMDA Skema Kredit untuk Angkutan Umum (Conversion Kit dan Pengembangan SPBG)
Perlu Regulasi Teknis =>Instruksi Gubernur Revitalisasi Kebijakan Gas Sektor Transportasi 23 Pengembangan Fiscal Policy: Tax Incentive (discount bea masuk) Pengembangan Pricing Policy => Subsidi atau Pengalihan Subsidi BBM: Incentive bagi investor: Supplier Retailer
Sejalan upaya memenuhi kebutuhan Gas untuk Busway
Revitalisasi Kebijakan Gas Sektor Transportasi 24 Perlu revitalisasi kebijakan gas secara terpadu, terutama dalam konteks diversifikasi energi dengan pemanfaatan bahan bakar gas untuk transportasi: Kebijakan yang fair dalam pemanfaatan gas untuk bahan bakar sektor transportasi: LPG dan CNG. Pengembangan Fiscal Policy Menciptakan Pasar dan Mengoptimalkan Supply 25 Think Clean, Go GREEN! 26