Anda di halaman 1dari 66

MANAJEMEN

LALU LINTAS
(MTS-6241)

Ir. I Wayan Suweda, MSP.,Mphil.,MIHT


Kuliah - 4
Manajemen Permintaan
Perjalanan
(TDM)
LATAR BELAKANG
 Pergerakan manusia, kend, barang dan jasa mengakibatkan
berbagai macam interaksi, diantaranya interaksi antara pekerja
dgn tempat kerja, ibu rumah tangga dgn pasar, pelajar dgn
sekolah dan antara pabrik dgn lokasi bahan mentah.
 Interaksi dapat dilakukan dgn alat komunikasi, seperti telepon
dan surat (mempunyai dampak besar terhadap arus lalu lintas
bila sistem telekomunikasi murah dan teknologi yg tinggi).
 Akan tetapi saat ini hampir semua interaksi dinegara
berkembang memerlukan perjalanan yg mengakibatkan
bertambahnya arus lalu lintas.
 Untuk mendukung interaksi tsb perlu dilakukan perencanaan
transportasi terpadu dengan tujuan dan sasaran membuat
interaksi menjadi lebih mudah dan seefisien mungkin.
 Perencanaan tata guna lahan (kawasan) yg baik akan dpt
mengurangi kebutuhan perjalanan shg membuat interaksi lebih
mudah
4
Komponen Utama yang Berkaitan antara Tata
Guna Lahan dan Sistem Transportasi

 TGL menimbulkan transport demand,


contoh: dibangun suatu kawasan dgn populasi 5.000 orang,
1.500 lapangan kerja dgn berbagai macam tipe intensitas,
maka kawasan (TGL) ini akan membangkitkan (genarate) lalu
lintas dimana orang akan melakukan interaksi.
 Prasarana transportasi  transport supply,
termasuk: jaringan transportasi dlm Kawasan, simpul dan
tempat parkir, prasarana pejalan kaki dan jaringan trayek
(termasuk pula karakteristik operasi jaringan jalan, kapasitas
jalan, tarif, kapasitas serta frekuensi pelayanan angkutan
umum.
 Arus Lalu lintas (berkaitan dengan arus kend)
adalah sebagai akibat dari interaksi tata guna lahan dgn
prasarana transportasi.
Pergerakan
masyarakat
yang perlu
pelayanan
Transportasi

N: pemukiman
6
P: pusat
kegiatan
Pusat Kegiatan Masyarakat Kota

Antara lain:
1. Perkantoran 2. Pertokoan
3. Bank 4. Pasar
5. Sekolahan 6. Tempat Hiburan
7. Rumah Sakit 8. Tempat Olahraga
9. Bandara 10. Tempat Ibadah
11. Kampus 12. Terminal
7
Pergerakan sehari-hari
 Dari dan ke : rumah/pemukiman
kantor/tempat kerja
sekolah/kampus
pasar/pertokoan/bank
pariwisata/hotel/restoran
tempat ibadah/rumah sakit
terminal, pelabuhan, bandara
industri, dan sebagainya.
8
Jaringan
Transpor
tasi
Antar
Asal-
Tujuan
9
Siklus Keterkaitan
Tata Guna Lahan/Transportasi

Tata guna Perjalana


lahan n

Nilai Lahan Kebutuhan akan


transportasi

Aksesibilitas Fasilitas
Transportas
i
Siklus Keterkaitan
Tata Guna Lahan/Transportasi

FENOMENA
FENOMENA
LINGKARAN
LINGKARAN
SETAN
SETAN
(VISCOUS
(VISCOUS
CIRCLE
CIRCLE)
Siklus Keterkaitan
Tata Guna Lahan/Transportasi

FENOMENA
TEORI
LUBANG
HITAM
(EVIL
SPIRAL)
Klasifikasi Kota
Berdasarkan Jumlah Penduduk:
1. 3.000 – 20.000 jiwa, Semi Kota
2. 20.000 – 100.000 jiwa, Kota Kecil
3. 100.000 – 500.000 jiwa, Kota Sedang
4. 500.000 – 1000.000 jiwa, Kota Besar
5. 1.000.000 – 10.000.000 jiwa,
Kota Metropolitan
6. > 10.000.000 jiwa,13Kota Megapolitan
14
Masalah Transportasi.

Makin besar kotanya makin


rumit sistem transportasinya.
Antara lain:
- tundaan,
- kemacetan,
- kecelakaan lalu-lintas,
- polusi (udara, suara), dll.
15
BERARTI TUJUAN SISTEM
TRANSPORTASI TIDAK TERCAPAI

Mengapa ?
16
Fenomena masalah

1. pertumbuhan jumlah penduduk


2. pertumbuhan kebutuhan hidup
3. petumbuhan pusat-pusat kegiatan
4. pertumbuhan skala ekonomi
5. pertumbuhan jumlah kendaraan
6. pertumbuhan sarana dan prasarana
yang tidak seimbang
7. masyarakat yang kurang disiplin berlalu-lintas
8. urbanisasi, dll. 17
Bagaimana
solusinya ?
18
Travel Demand Management
 Sejak 1980 manajemen permintaan perjalanan (Travel Demand
Management) mulai diperkenalkan untuk mengatasi masalah lalu
lintas kota, antar kota dan jalan luar kota, serta bangkitan lalu
lintas dari pusat kegiatan.
 Tujuan
 Mengurangi keinginan untuk melakukan perjalanan
 Mengurangi Panjang Perjalanan
 Mendorong angkutan kend. tak bermotor (mengurangi ketergantungan thd
kendaraan bermotor)
 Mendorong Penggunaan Angkutan umum
 Mendorong Car pooling
 Penjejangan waktu kerja pada jam puncak
 Meningkatkan produktifitas dan mobilitas dgn mengurangi tundaan, dll.
Travel Demand Management
Major Targets of TDM Measures
 Reduction of total movement and travel
through moderation of activities
which generate travel;
 Reduction of vehicle traffic through
modal change and efficient use of
motor vehicles;
 De-concentration of traffic over time
and space;
Travel Demand Management
 Sasaran
 Mengurangi kemacetan,
 Meningkatkan efisiensi ekonomi,
 Meningkatkan kualitas hidup dengan meningkatkan
kelestarian lingkungan,
 Mengembangkan aktifitas ekonomi,
 Mengurangi polusi dan dampak negatif terhadap
kehidupan global,
 Dll.
KONSEP
TINDAKAN TDM
 STRATEGI TRAVEL DEMAND MANAGEMENTS ADALAH
MENGELOLA POLA / KECENDERUNGAN PERMINTAAN
PERJALANAN , DENGAN MEMPENGARUHI DEMAND
(MENGATUR, DAN MENGURANGI), UNTUK MENGURANGI
KEMACETAN PADA SISTEM JARINGAN JALAN ATAU JUGA
“MENDORONG MASYARAKAT ANTI THD KEMACETAN”
 TINDAKAN-TINDAKAN TDM:
 Perubahan Aktifitas,

 Efisiensi penggunaan kendaraan,

 Pergeseran/perubahan moda kendaraan,

 Pergeseran waktu pergerakan,

 Pergeseran lokasi tujuan dan rute,

 Tindakan-tindakan umum.
TINDAKAN TDM
CONTOH TINDAKAN (1)
CONTOH TINDAKAN (2)
STRATEGI DO MINIMUM
 PENDEKATAN INI DIGUNAKAN SEBAGAI
PEMBANDING DASAR (BASIC COMPARISON)
DENGAN USULAN TINDAKAN (DO SOMETHING).
 STRATEGI INI BERANGGAPAN BAHWA
 KEMACETAN LALU LINTAS
 KECELAKAAN LALU LINTAS

 MENURUNNYA/ KEHANCURAN KUALITAS LINGKUNGAN

ADALAH SESUATU YANG TIDAK DAPAT DIELAKKAN


AKIBAT GAYA HIDUP MODERN.
AKAL SEHAT MANUSIA DAN KEINGINAN PRIBADI TIDAK
ADA, SAMPAI TIDAK DAPAT DITOLERANSI.
LAND USE POLICY AND CONTROLS

 Land Use Planning


 Growth management, Compact city, Intensive development with mixed
uses dan Transit-Oriented-Development.

  Regional / National Development Policy


 Development of secondary cities

 Industrial / Labor Policy


 Work/Business style dan Production/Distribution process.

 Social Policy
 Life style, Leisure
LAND USE PLANNING
 Pengendalian TGL dikaitkan dengan perencanaan
transportasi:
 Batasi pengembangan kota; pertahankan kepadatan existing dan green belt,
serta tidak ada pengembangan wilayah baru selama 20-50 tahun.
 Tingkatkan supply pada kawasan perumahan existing: meningkatkan
akses, peningkatan trayek dan pelayanan angkutan umum.
 Kawasan perkantoran dan kawasan perdagangan yang padat (high
density) ditempatkan pada jalur angkutan umum pelayanan baik.
 Dorong kota-kota mandiri; bekerja dan rekreasi dekat rumah
 Pengembangan yang menimbukan tarikan perjalanan angkutan barang
(ware housing, depot dll) ditempatkan jauh dari pemukiman dan dekat
dengan jaringan jalan utama.
 Alokasikan kawasan yang tidak dapat dilayani oleh angkutan umum.
LAND USE PLANNING
 Tindakan manajemen lalu lintas terkait dengan
TGL berdasarkan perencanaan transportasi:
 Membatasi jumlah komuter pada pengembangan wilayah

baru; telah ada trayek angkutan umum yang baik, cukup


ruang parkir yang disediakan oleh developer.
 Menjamin adanya larangan parkir pada on street parking

 Promosikan angkutan umum, kendaraan tidak bermotor,

jalur sepeda dan pejalan kaki.


 Implementasikan kawasan traffic calming

 Implementasikan kawasan2 bebas kendaraan pd kawasan

perdagangan.
CAR ORIENTED
PUBLIC TRANSPORT APPROACH
PUBLIC TRANSPORT APPROACH
VARYING WORK HOUR
Mengapa waktu kerja divariasi ??
Prosentase perjalanan bekerja dan sekolah 56.5 %
TECHLOGICAL IMPROVEMENT
 Meningkatan Teknologi APILL
 Peningkatan kontroller APILL dari program tunggal
(Mono plan)  program Plan banyak (Multi plan)
 APILL Koordinasi dan Urban Traffic Control Sistem
 Telecomuting;
 Kuliah dari rumah
 Teleconference
 Teleshopping
 Penggunaan IT untuk berbelanja; pizza delivery,
Pasar swalayan delivery, dll
 Advance Electric Sistem; sistem modern pada
road pricing (mis.: pengenaan tarif tol pada jalan).
CONGESTION CHARGING FOR
ROAD USE
 BANYAK NEGARA MENERAPKAN RADIKAL
MEKANISME YAITU MEMBATASI
PEMAKAIAN KENDARAAN PRIBADI PADA
JALAN YANG MACET. TINDAKAN YANG
TELAH DITELITI DENGAN BAIK
DAMPAKNYA ADALAH TARIF JALAN
(ROAD PRICING)
CONGESTION CHARGING FOR
ROAD USE
 Controls on Vehicle Ownership
 Vehicle Ownership Taxation
 Vehicle Quotas
 Garaging Requirements
 Controls on Vehicle Usage
 Non-pricing Access Controls
 Basic Pricing
 On-street Parking Control
MANA LEBIH PENTING ??

Pembangunan Prasarana dan Sarana


atau
Manajemen Permintaan
Perjalanan (TDM)

Lebih Penting Efisien


CARPOOLING
CAR ATAU VAN
POOLING
 PENGERTIAN

 CAR = KENDARAAN
 POOL = GROUP,
BERKELOMPOK,
BERGABUNG
Latar Belakang
Pengertian Carpooling
 Beberapa orang yang melakukan perjalanan komuter
setiap harinya umumnya untuk bekerja, melakukan
perjanjian untuk melakukan perjalanan dengan
menggunakan satu mobil (Sigurd grava)
 Carpooling (also known as ride-sharing, lift-sharing),
is shared use of a car, in particular for commuting to work,
often by people who each have a car but travel together to
save costs and in the interest of other socio-environmental
benefits.
 There are sometimes special facilities for carpoolers,
including designated pick-up points and
high-occupancy vehicle lanes which are also at times
opened up to designated cars with multiple riders
Pengertian Carpooling

 Kendaraan yang digunakan mobil


pribadi
 Tarif tergantung kesepakatan, bisa
dibayar per bulan atau harian.
 Pengorganisasian biasanya lewat
suatu situs di internet.
CAR ATAU VAN
POOLING
 Di Amerika (USA): car / van pooling
memiliki organisasi dengan registrasi :
nama, telpon, rumah, lokasi bekerja, jadwal
kerja, karakteristik pribadi (merokok,
penyakit dll).
 Van/ car pooling dengan bus/ mini bus

yang dikelola oleh agen dan anggota bisa


membayar bulanan.
Keuntungan
 Menghemat Biaya karena biaya pejalanan
ditanggung bersama, seperti biaya bensin, tol, parkir
 Dapat mengurangi kemacetan.
 Mengurangi polusi.
 Mengurangi stres, karena dapat bergantian menyetir.
 Meningkatkan hubungan sosial, bahkan ada online
yang menyediakan forum untuk berdiskusi.
 Beberapa carpool menawarkan jasa untuk
penjemputan pegawai yang lembur, bekerja sama
dengan perusahaan taksi.
 Ada jalan khusus untuk carpool sehingga waktu
tempuh menjadi lebih cepat, bahkan terkadang ada
layanan parkir khusus.
Hal-Hal Yang
Perlu diperhatikan
 Tujuan untuk bekerja pada satu daerah yang sama,
lebih baik kalau pada satu gedung yang sama.
 Pekerjaannya mempunyai jadwal yang teratur
 Perjalanannya mempunyai jarak yang terjangkau.
 Mendapatkan perlakuan khusus sepert jalur
khusus / penyediaan tempat parkir yang nyaman
 Jika terdapat orang2 dalam satu kelompok yang
mempunyai tujuan berbeda, maka diperlukan
tempat untuk berhenti, untuk transfer
menggunakan kendaraan lain.
 Sebaiknya terdapat alternatif kendaraan lain untuk
alasan darurat, atau untuk pekerja yang lembur.
 Carpools hanya dapat digunakan untuk suatu
kegiatan yang bersifat reguler.
Hal-Hal Yang
Perlu diperhatikan
 Harus tepat waktu, agar waktu tunggu
penumpang lain tidak terlalu lama.
 Sebaiknya tarif ditetapkan, jika dibayar per
bulan ditentukan tanggal pembayarannya
 Sebainya ditetapkan peraturan-peraturan yang
harus dipenuhi seperti dilarang merokok,
menjaga kebersihan.
 Ada jadwal untuk bergantian mengemudi jika
pemilik kendaraan tidak mau mengemudi.
 Komunikasi yang baik, antar penumpang
sehingga informasi dapat tersebar dengan baik.
Kerugian
 Pengemudi menanggung tambahan beban hukum
jika terjadi kecelakaan.
 Carpooling mempunyai kombinasi kerugian dari
transportasi publik seperti (tidak ada privacy,
keamanan kurang) dan kerugian dari penggunaan
mobil seperti tingkat keselamatan rendah,
konsumsi BBM yang tinggi.
 Sulit untuk mengorganisasikannya, pola
perjalanan yang berubah.
 Jika terjadi keterlambatan dari salah satu
penumpang maka akan mengganggu jadwal
penumpang yang lain.
Vanpooling

 Merupakan variasi dari carpooling


 Hampir seperti kendaraan umum, hanya
penumpangnya tetap (seperti kendaraan
antar jemput)
 Menggunakan kendaraan yang lebih besar
 Menampung 9-15 penumpang
 Tarif dibayar perbulan.
The monthly vanpool fare is based on the average
daily round-trip mileage and the number of riders.
Due to the fact that most vanpools do not start with
14 passengers, TTA will pay for up to 4 seats during
the first six months of the vanpool's operation!

Vanpool Fares (Effective July 1, 2006)

Daily Round Monthly Rider Fare Rider Fare Rider Fare


Trip Miles Lease 14 Riders 12 Riders 10 Riders
20 $554.20 $39.59 $46.18 $55.42
25 $602.50 $43.04 $50.21 $60.25
30 $650.80 $46.49 $54.23 $65.08
35 $699.10 $49.94 $58.26 $69.91
40 $747.40 $53.39 $62.28 $74.74
45 $795.70 $56.84 $66.31 $79.57
50 $844.00 $60.29 $70.33 $84.00
55 $892.30 $63.74 $74.36 $89.23
60 $940.60 $67.19 $78.38 $94.06
65 $988.90 $70.64 $82.41 $98.89
70 $1037.20 $74.09 $86.43 $103.72
75 $1085.50 $77.54 $90.46 $108.55
80 $1133.80 $80.99 $94.48 $113.38
85 $1182.10 $84.44 $98.51 $118.21
90 $1230.40 $87.89 $102.53 $123.04
95 $1278.70 $91.34 $106.56 $127.87
100 $1327.00 $94.79 $110.58 $132.70
110 $1423.60 $101.69 $118.63 $142.36
120 $1520.20 $108.59 $126.68 $152.02
130 $1616.80 115.49 $134.73 $161.68
140 $1713.40 $122.39 $142.78 $171.34
150 $1810.00 $129.29 $150.83 $181.00
Aplikasinya di Indonesia

 Umumnya masih dilakukan di jakarta


 Awal mulanya untuk mengatasi kenaikan harga BBM
 Pengorganisasiannya melalui situs di internet. (
www.Nebeng.com)
 Tidak ada perlakuan khusus di jalan, tidak ada jalur
khusus untuk carpool atau HOV lane
 Tidak ada perlakuan khusus untuk tempat parkir.
Aplikasinya di Indonesia

 Layanan Terminal Nebeng merupakan


suatu tempat bagi para penebeng dan
pemberi tebengan untuk mendaftarkan
diri dengan mengisi formulir. Formulir ini
nantinya dikirimkan ke www.nebeng.com
untuk didaftarkan di www.nebeng.com.
 Data pemberi tebengan juga akan disebar
melalui layanan SMS Bengong dan
Langgeng.
Aplikasinya di Indonesia

 Terminal Nebeng berfungsi juga sebagai terminal di


mana para penebeng menunggu kedatangan pemberi
tebengan, demikian juga sebaliknya. Tempat ideal
Terminal Nebeng adalah kompleks pertokoan dengan
parkir luas. Saat pagi hari biasanya masih sepi sehingga
kegiatan Terminal Nebeng tidak mengganggu bisnis
lainnya bahkan Terminal Nebeng bisa membuka
peluang usaha baru. Selain itu para penebeng yang
biasanya langsung menunggu di pinggir jalan, kini bisa
mendapatkan kenyamanan (anti hujan dan panas)
dalam menunggu pemberi tebengan.
 Terminal Nebeng pertama berlokasi di Ruko Santa
Monica A03 (depan Tarakanita) Gading Serpong
Tangerang.
That’s all

Anda mungkin juga menyukai