Anda di halaman 1dari 29

MANAJEMEN

ANGKUTAN BARANG
(Kuliah 5)
MANAJEMEN
Secara etimologis, kata manajemen berasal dari
Bahasa Inggris, yakni management  (to manage),
yang artinya mengatur atau mengelola.

Kata manage berasal dari Bahasa Italia, maneggio ,


yang diadopsi dari Bahasa Latin managiare , yang
berasal dari kata manus, yang artinya tangan
(Samsudin, 2006:15)
Materi:
1.Permasalahan
2.Karakteristik
3.Metoda Pemilihan Moda
4.Proses Intermodality
5.Konsep Dasar Pengoperasian
1.PERMASALAHAN
(AUB MELINTAS DAN BERHENTI)
2. Karakteristik
Ciri-ciri pelayanan
Persyaratan kendaraan
Tata cara pengangkutan
Persyaratan keamanan
Susunan muatan barang
 Ciri-ciri pelayanan
Pelayanan AUB diselenggarakan dengan ciri-ciri, sbb.:
1. Prasarana jalan memenuhi
ketentuan kelas jalan
2. Tersedia tempat memuat
dan membongkar
3. Dilayanani dengan
kendaraan khusus barang
Persyaratan kendaraan
1. Desain dan konstruksi sesuai muatan yg diangkut
2. Terpenuhinya ketentuan teknis dan laik jalan
3. Tersedia peralatan untuk keamanan muatan
4. Trailer: Ground Clearance minimum harus dipertahankan
5. Untuk AUB tertentu, bak muatan dapat ditambahkan sekat,
balok penyangga, balok melingtang, klep, dll
6. Mencantumkan nama perusahaan pd kiri dan kanan badan
kendaraan
7. Menempatkan jati diri pengemudi pada Dash-Board
Tata cara pengangkutan
1. Keselamatan muatan kendaraan
2. Kondisi aman, melindungi: Pemuatan, Pembongkaran,
Perjalanan, Pemakai jalan lain dan Para Pejalan Kaki
3. Memperhatikan ketentuan Faktor K-3
4. Dilakukan oleh Orang-orang terlatih/tahu resiko
5. Peralatan digunakan sesuai petunjuk Pabrik
6. Muatan tinggi: lewat bawah jalan/jembatan, ditampilkan
dalam kabin, peralatan peringatan visual, dll.
7. Pengoperasian dlm Feri: gelombang, angin, tempat
pengikatan kuat dan mudah dicapai awak dek
8. Barang berbahaya/beracun: lintasan khusus, jauh dr
keramaian dan tidak melalui kawasan pemukiman
Persyaratan keamanan
Meliputi Muatan Barang Umum (bukan: barang berbahaya, peti
kemas, alat berat, barang khusus):

- 1. Muatan Umum

Gambar 1 Muatan Kertas yang harus dilindungi terpal untuk mencegah kerusakan
Persyaratan keamanan (lanjutan)

- 2. Muatan Logam

Gambar 2 Muatan Logam


Persyaratan keamanan (lanjutan)

- 3. Muatan Kayu

Gambar 3 Muatan Kayu


Persyaratan keamanan (lanjutan)

- 4. Muatan Kendaraan dgn Cara Bertingkat

Gambar 4 Muatan Kendaraan Bertingkat


Persyaratan keamanan (lanjutan)

- 5. Muatan Kendaraan dgn Tutup Korden Sampingat

Gambar 5 Muatan Kendaraan Tutup Korden Samping


Persyaratan keamanan (lanjutan)

PENTING DIPERHATIKAN:
A.TALI PENGIKAT
(LASHINGS)
B.PEMASANGAN TERPAL
C.JARING (NETTING)
D.PENYANGGA (BLOCKING)
E.PENGEPAKAN (DUNNAGE)
F.PERGESERAN (FRICTION)
G.PENGGUNAAN TITIK IKAT
Susunan muatan barang

Ada 3 hal penting yang harus diperhatikan pada saat pemuatan agar muatan terdistribusi baik,
yaitu:
- maksimum berat kotor kendaraan yang diizinkan,
- berat as roda (axle weight) tidak berlebih, dan
- pusat gravitasi muatan dipertahankan serendah mungkin untuk mencapai stabilitas maksimum
ketika kendaraan melakukan pengereman, atau berakselerasi atau mengubah arah.
3. Metoda Pemilihan Moda
PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN:
- Operator: bertanggung jawab memilih dan menyediakan kend yg
cocok
- Tugas pengemudi: memeriksa dan memastikan muatan aman
- Pabrik: desain, konstruksi dan body kendaraan cocok dengan
beban muatan dan kekatan bahan kendaraan
- Pemelihara: Perawatan intensif anti korosif
- Pengangkutan dengan kapal: tempat menyangkutkan tali di sasis
kendaraan
- Muatan: kalkulasi kekuatan untuk muatan, angin pada lantai
kendaraan selama pemuatan/pembongkaran
- Komposisi Muatan: memperhitungkan jarak roda kendaraan,
panjang body, panjang body kendaraan yang menggantung
- Low Loading Trailer: ground clearance minimum tetap
dipertahankan untuk mencegah kendaraan kandas.
4. Proses Intermodality (1)
Adalah sistem kombinasi dengan angkutan rel,
udara, laut dan jalan raya sehingga pelayanan
menyeluruh/komprehensif

ANGKUTAN REL
- Kebutuhan industri/megaproyek
- Efektif dari segi operasional
- Efisien dari segi biaya/harga
- Perlu investasi besar
- Harus dalam jangka waktu panjang
- Kondisi bisnis dan politik yang stabil
4. Proses Intermodality (2)
ANGKUTAN KAPAL LAUT
Perhitungan biaya: tetap dan tidak tetap (gaji ABK,
BBM, penyusutan, asuransi, biaya pelabuhan ,dll)
dilakukan secara cermat, teliti dan rinci dengan
prinsip harus mendatangkan keuntungan.

Biaya-biaya menentukan tarif yang umumnya lebih


hemat untuk jarak jauh

Sangat terbatas (tidak dapat menggantikan angkutan


darat walaupun jaraknya pendek)

Perlu suatu pelabuhan/tempat perairan untuk bongkar


muat diwilayah tersebut
4. Proses Intermodality (3)
ANGKUTAN UDARA

Untuk kebutuhan pelayanan waktu yang singkat

Untuk jarak yang lebih jauh

Perlu suatu Bandar Udara/landasan

Biaya-biaya relatif lebih mahal, sebagai fungsi linier


daripada jarak
4. Proses Intermodality (4)
ANGKUTAN DARAT

Tahun 2005: 47,6 juta kendaraan di Indonesia (4,6 juta


truk)

Di Indonesia biaya angkutan darat tidak efisien dan


mahal (thd negara maju) serta tidak ada kepastian

Peraturan berbelit-belit, banyak biaya-biaya tidak


perlu, menghambat daya saing

Pemerintah dan instansi didaerah sering


mengeluarkan pungutan retribusi mengancam
kegiatan perdagangan dan iklim investasi
4. Proses Intermodality (4)
Kebijakan Pemerintah:
Tol Laut dalam Mengurangi
Biaya Logistik Indonesia
Ada 3 (tiga) penyebab utama tingginya biaya logistik
di Indonesia.
(1) Transportasi laut kurang mendapat perhatian
dari pemerintah.
Terbukti kualitas pelabuhan Indonesia berada di peringkat 96 dunia, sementara
kualitas pelabuhan Singapura dan Malaysia masing-masing di peringkat 2 dan 19
dunia. Performa ini terlihat dari durasi  dwelling time  di Indonesia pada akhir 2015
selama 5-6 hari, di Malaysia kurang dari 4 hari, dan di Singapura kurang dari 2 hari.
Sebagai informasi, biaya menunggu selama 4 hari untuk kapal ukuran 2.000 TEU
sebesar USD 10.000.
4. Proses Intermodality (4)
(2) Intermediasi (perantara) yang banyak.
Ada banyak agen, broker, makelar di rantai logistik Indonesia. Contoh: proses
pengiriman cabai petani di Jawa Timur untuk sampai ke konsumen di Jakarta harus
melewati 6 tahap, yaitu: petani-pedagang pengepul-pedagang antar kota-
pedagang antar provinsi-pasar induk di Jakarta-pedagang pengecer-
konsumen. Pada setiap titik mengambil profit dan muncul risiko menurunnya
kualitas cabai. Akibatnya, biaya mengirim cabai menjadi tinggi. 

(3) Backhaul  yang buruk.


Jika moda transportasi mengirim barang dengan kapasitas penuh, maka ketika
kembali ke titik keberangkatan harus berangkat dengan kapasitas penuh, sehingga
biaya logistik yang ditanggung per unit menjadi rendah.
Menurut informasi dari Data Pendulum Nusantara (2012), tingkat utilisasi kapasitas
dari pelabuhan Tanjung Perak ke Biak sebesar 65%, dan utilisasi ke arah sebaliknya
sebesar 34%. 
4. Proses Intermodality (4)
Konsep Tol Laut, yaitu:
- Konektivitas laut yang efektif berupa kapal pelayaran
yang rutin dan terjadwal,
- Pengembangan dan perbaikan infrastruktur,
- Memangkas perantara pada jalur logistik
(diintermediasi), dan
- Mempercepat pembangunan kawasan industri di
Indonesia timur untuk memperbaiki  backhaul. 
Sasaran jaminan ketersediaan barang dan stabilitas
harga hanya bisa tercipta jika para pelaku bekerja
sama sepanjang koridor rantai nilai dari asal barang
sampai ke tangan konsumen.
5. Konsep Dasar Pengoperasian (1)
KONSEP DASAR BERORIENTASI PADA:
- KESELAMATAN MUATAN
- BIAYA TERMURAH
- KESELAMATAN MUATAN

Semakin berat muatan, semakin sulit mengerem karena semakin banyak muatan akan bergerak.
5. Konsep Dasar Pengoperasian (2)
- KESELAMATAN MUATAN
Pergerakan muatan harus dicegah, dibutuhkan daya yang lebih
besar untuk menghentikan muatan yang telah mulai bergerak
Sistem pengendalian muatan harus mampu mencegah:
Muatan bergerak kedepan/Load Forwards
Muatan bergerak kebelakang/Load Backwards
Muatan bergerak kesamping/Load Sideways
Muatan bergerak keatas/Upwards (mungkin juga terjadi)
5. Konsep Dasar Pengoperasian (3)
- BIAYA TERMURAH (METODE KIRI-ATAS)
5. Konsep Dasar Pengoperasian (4)
- BIAYA TERMURAH (LEAST COST)
CONTOH LAIN (PR)
• Pengiriman 600 ton gandum dari 3 gudang:
– 1 - Kansas City, tersedia 150 ton
– 2 - Omaha, tersedia 175 ton
– 3 - Des Moines, tersedia 275 ton
• ke 3 lokasi pabrik:
– A - Chicago, membutuhkan 200 ton
– B - St.Louis, membutuhkan 100 ton
– C - Cincinnati, membutuhkan 300 ton
• Biaya satuan pengiriman (dalam $/ton) sbb.:

Gudang Pabrik
A. Chicago B. St.Louis C. Cincinnati
1. Kansas City 6 8 10
2. Omaha 7 11 11
3. Des Moines 4 5 12

Anda mungkin juga menyukai