Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian

besar wilayahnya berupa lautan. Dimana lautan merupakan prasarana

yang penting, terutama untuk transportasi baik untuk transportasi barang

maupun transportasi manusia. Oleh sebab itu maka angkutan laut dan

pelabuhan besarta fasilitasnya merupakan sarana yang penting dalam

mendukung arus perdagangan, baik perdagangan antar pulau dalam

wilayah Indonesia maupun perdagangan luar Negeri.

Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan

disekitarnya dengan batasan-batasan tertentu sebagai tampat kegiatan

pemerintah dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan tempat kapal

bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan bongkar muat barang

yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan

penunjang pelabuhan, serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar

moda transportasi. ( Kepmenhub No.KM.26 Tahun 1998 ).

Kegiatan bongkar muat di pelabuhan laut dapat dikatakan lebih

sulit dan rumit bila dibandingkan dengan kegiatan bongkar muat di

terminal angkutan darat. Sebagaimana diketahui bahwa kegiatan bongkar

muat dipelabuhan laut harus melibatkan banyak pihak atau instansi

terkait. Sebagai contoh untuk mengekspor barang dari pelabuhan laut

1
2

dalam wilayah Republik Indonesia ke luar negeri, pihak-pihak yang

terlibat kurang lebih sebelas instansi antara lain Eksportir, Deperindag,

Bank, EMKL, PBM, Bea dan Cukai, Perusahaan Pelayaran, Surveyor,

Asuransi, Karantina, Importir serta Kantor Syahbandar dan Otoritas

Pelabuhan.

Instansi yang saling terkait dalam kegiatan ekspor-impor barang

tersebut memegang peranan yang penting dan tanggung jawab yang besar

dalam perindustrian barang, dalam rangka mendukung terciptanya arus

barang dalam perdagangan. Salah satu faktor penentu terciptanya arus

barang adalah perusahaan bongkar muat sebagai salah satu penyedia

fasilitas-fasitas bongkar muat, baik berupa peralatan bongkar muat, tenaga

bongkar muat sebagai pelaksana kegiatan bongkar muat yang semuanya

itu memerlukan manajemen yang matang serta adanya dukungan dan

kerja sama yang baik dari semua pihak yang terkait agar kelancaran

kegiatan bongkar muat dapat tercapai.

Kegiatan bongkar muat di suatu pelabuhan adalah kegiatan yang

bersifat komplek artinya tidak hanya satu macam saja kegiatan yang ada

di sana, mulai dari yang sederhana sampai yang berskala internasional.

Sebagai contoh pengiriman barang antar pulau sampai dengan

mengekspor dan mengimpor barang dari dan keluar negeri. Khususnya di

pelabuban utama yang merupakan pintu gerbang perekonomian negara

kita dan sebagian besar kegiatan ekonomi di negara kita di lakukan

melalui pelabuhan laut.


3

Penanganan bongkar muat barang harus sesuai dengan ketentuan-

ketentuan yang telah ditetapkan, dengan adanya ketentuan-ketentuan

tersebut di harapkan semua perusahaan bongkar muat dapat melaksanakan

ketentuan tersebut agar tercipta kelancaran arus barang dan keharmonisan

dalam bekerja. Tetapi dalam prateknya penanganan bongkar muat tidak

selalu di lakukan dengan aman dan benar, tidak sedikit dari mereka yang

mengabaikanya. Kebanyakan dari perusahaan bongkar muat tersebut

hanya mementingkan keuntungan saja tanpa memperhatikan dan

memikirkan dampak-dampak yang akan timbul bila penanganan bongkar

muat dilakukan secara tidak aman dan tidak benar atau tidak sesuai

dengan ketentuan.

Di Pelabuhan Taboneo Banjarmasin, kegiatan proses muat batubara

umumnya dilaksanakan dari tongkang dimuat ke kapal besar

(transhipment) dikarenakan kedalaman laut yang tidak mencukupi di

dermaga. Pihak eksportir batubara dapat menunjuk perusahan bongkar

muat untuk menangani kegiatan transhipment batubara. Perusahaan

bongkar muat (stevedoring) yaitu perusahaan yang bergerak dibidang

bongkar muat barang dari kapal ke dermaga atau sebaliknya dan dari

kapal ke tongkang atau sebaliknya.

Pada saat kegiatan transhipment batubara, perusahaan bongkar muat

sering melakukan kesalahan dalam prosedur pemuatannya yang

merugikan bagi pihak ship owner. Dari kesalahan tersebut akan terjadi

sebuah klaim dari ship owner kepada perusahaan bongkar muat. Pada
4

umumnya klaim akan terjadi apabila salah satu pihak ada yang dirugikan.

Seseorang yang menderita kerugian berhak meminta/menuntut kepada

pihak yang mengakibatkan kerugian agar mengembalikanya pada keadaan

sebelum kerugian itu terjadi. Jelaslah bahwa dasarnya klaim adalah suatu

upaya dari pihak yang menderita kerugian untuk mendapat penggantian

atas kerugian yang dideritanya.

Dari latar belakang itulah peneliti memilih judul skripsi UPAYA

MENGHINDARI KLAIM DARI SHIP OWNER KEPADA

PERUSAHAAN BONGKAR MUAT DALAM TRANSHIPMENT

BATUBARA.
B. Perumusan Masalah
Dengan mencermati latar belakang dan judul yang sudah ada, maka

peneliti merumuskan masalah yang meliputi :


1. Apa penyebab terjadinya klaim pada saat transhipment batubara ?
2. Bagaimana pengaruh terjadinya klaim bagi perusahaan bongkar muat ?
3. Upaya apa yang dilakukan perusahaan bongkar muat untuk

menghindari klaim pada saat transhipment batubara ?

C. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui prosedur-prosedur yang harus dilakukan oleh perusahaan

bongkar muat dalam kegiatan transhipment batubara. Berdasarkan

perumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk :


1. Untuk mengetahui penyebab terjadinya klaim pada saat kegiatan

transhipment batubara.
2. Untuk mengetahui apa pengaruh terjadinya klaim bagi perusahaan

bongkar muat.
3. Untuk mengetahui upaya-upaya apa yang dilakukan untuk menghidari

terjadinya klaim saat kegiatan transhipment batubara.


5

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian diharapkan akan memberikan manfaat dan sumbangan

yang berarti bagi pihak-pihak yang terkait dengan dunia pelayaran dan

dunia keilmuan, seperti :


a. Bagi Pembaca :
1) Dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam ilmu

bongkar muat dan klaim saat kegiatan transhipment batubara.


2) Dapat memperoleh informasi dan pengetahuan guna dijadikan

bahan acuan untuk penelitian berikutnya sehingga dapat

menyajikan hasil penelitian yang lebih dan akurat.


b. Bagi Perusahaan Bongkar :
1) Dapat bermanfaat dalam rangka perbaikan atau penyempurnaan

sistim keagenan khususnya dalam menangani ekspor batu bara.


2) Menanggulangi kerugian perusahaan akibat keterlambatan kapal.
2. Manfaat secara praktis
1) Bagi perusahaan PT. Indo Dharma Transport Banjarmasin :
a) Sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan mutu

pelayanan keagenan dalam menunjang kelancaran ekspor

batu bara di PT. Adaro Indonesia Banjarmasin.


b) Untuk mengetahui upaya-upaya yang harus dilakukan dalam

mengatasi kendala-kendala yang dihadapi PT. Indo Dharma

Transport cabang Banjarmasin dalam melaksanakan ekspor

batu bara di PT. Adaro Indonesia Banjarmasin.


2) Bagi lembaga pendidikan Politeknik Imu Pelayaran (PIP)

Semarang :
a) Menambah pengetahuan civitas akademika tentang peranan

keagenan dalam menunjang kelancaran ekspor batu bara.


b) Dapat menambah perbendaharaan buku diperpustakaan

tentang keagenan batu bara.


6

c) Dapat digunakan sebagai tambahan literature dalam proses

belajar mengajar serta dapat digunakan untuk pengembangan

lebih lanjut guna meningkatkan kualitas pendidikan.

E. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam mengikuti seluruh uraian dan pembahasan

atas skripsi maka penulis skripsi ini menulis dengan sistematika sebagai

berikut :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
B. Kerangka Pikir Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Lokasi atau Tempat Penelitian
B. Data yang Diperlukan
C. Metode Pengumpulan Data
D. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum perusahaan PT. Indo Dharma Transport

vabang Banjarmasin.
B. Pembahasan masalah
1. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya keterlambatan

dalam pemuatan batu bara di PT. Adaro Indonesia

Banjarmasin.
2. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi oleh PT. Indo

Dharma Transport cabang Banjarmasin dalam menunjang

kelancaran ekspor batu bara di PT. Adaro Indonesia

Banjarmasin.
3. Usaha-usaha yang dilakukan oleh PT. Indo Dharma

Transport cabang Banjarmasin dalam mengatasi kendala-


7

kendala dalam menunjang kelancaran ekspor batu bara di

PT. Adaro Indonesia Banjarmasin.


BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

Anda mungkin juga menyukai