BAB I
PENDAHULUAN
Namun jika kita melihat kenyatan yang ada, harus kita akui bahwa memang
pelabuhan – pelabuhan yang ada di Indonesia masih belum dikelola dengan baik.
Sebagaimana yang kita telah ketahui bersama, dua pertiga wilayah Indonesia berupa
perairan. Ribuan pulau berjajar dari Sabang sampai Merauke. Posisi negeri ini sangat
strategis karena berada di persilangan rute perdagangan dunia. Ironisnya, Indonesia tak
mampu memanfaatkan peluang emas itu.
1|PELABUHAN
untuk menghubungkan antarpulau maupun antarnegara. Namun, ironisnya, kondisi
pelabuhan di Indonesia sangat memprihatinkan. Hampir semua pelabuhan yang ada di
Indonesia saat ini sudah ketinggalan zaman.
Seringkali, waktu tunggu untuk berlabuh jauh lebih lama ketimbang waktu untuk
berlayar. Melihat buruknya kondisi pelabuhan itu, tak heran bila investor enggan
berinvestasi di bidang perkapalan. Akibatnya, distribusi barang antarpulau pun tersendat.
Pemerintah harus mengambil langkah yang tepat untuk memperbaiki masalah yang
serius ini. Sebab dari tahun ke tahun belum ada perbaikan yang signifikan terhadap
pengelolaan pelabuhan.
Oleh karena itu, melalui makalah kami ini, kami ingin mengidentifikasi cara yang
sekiranya dapat membantu menyelesaikan masalah pengelolaan pelabuhan ini. Kami
yakin jika pelabuhan dapat dikelola dengan baik, pemasukan devisa bagi Indonesia akan
mengalami pertumbuhan kea rah yang lebih baik pula.
2|PELABUHAN
1.2 Rumusan Masalah
Adapun tujuan perumusan masalah yang hendak diteliti dan berdasarkan uraian yang
telah dijabarkan pada latar belakang masalah diatas, maka penulis akan
mengindentifikasi permasalahan sebagai berikut :
Berdasarkan identifikasi masalah maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah
apa saja langkah – langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan kinerja
pengelolaan pelabuhan di Indonesia agar lebih berdaya guna.
3. Pokok Masalah
1.3 Tujuan
3|PELABUHAN
BAB II
PEMBAHASAN
Pelabuhan (port) adalah daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang, yang
dilengkapai, dengan fasilitas terminal laut, meliputi dermaga di mana kapal dapat bertambat,
untuk membongkar barang, kran-kran (crane) untuk bongkar muat barang, gudang laut
(transito) dan tempat- tempat penyimpanan di mana kapal membongkar muatannya, dan
gudang-gudang di mana barang dapa disimpan dalam waktu yang lebih lama selama
menunggu pengiriman ke daerah tujuan atau pengapalan. terminal ini dilengkapi dengan jalan
kereta api atau jalan raya
Adapun jenis - jenis pelabuhan dapat dibedakan menjadi beberapa macam yang
tergantung pada sudut tinjauannya, yaitu dari segi penyelenggaraannya, pengusahaannya
fungsi dalam perdangan nasional dan international, segi kegunaannya dan letak geografis.
4|PELABUHAN
2. Pelabuhan khusus
Pelabuhan khusus diselenggarakan untuk kepentingan sendiri guna menunjang
kegiatan tertentu. Pelabuhan ini tidak boleh digunakan untuk kepentingan
umum, kecuali dalam keadaan tertentu dengan ijin pemerintah. Pelabuhan
khusus dibangun oleh suatu perusahaan baik pemerintah maupun swasta, yang
berfungsi untuk prasarana pengiriman hasil produksi perusahaan tersebut.
5|PELABUHAN
B. Ditinjau dari segi pengusahaannya
1. Pelabuhan yang diusahakan
Pelabuhan ini sengaja diusahakan untuk memberikan fasilitas-fasilitas yang
diperlukan oleh kapal yang memasuki pelabuhan untuk melakukan kegiatan
bongkat muat barang, menaik turunkan penumpang serta kegiatan lainnya.
Pemakaian pelabuhan ini dikenakan biaya-biaya seperti biaya jasa labuh, jasa
tambat, jasa pemandua, jasa penundaan, dan jasa pelayanan air bersih, jasa
dermaga, jasa penumpukan, bongkar muat dan sebagainya. Contoh pelabuhan
ini sebagai berikut :
Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta
Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya
6|PELABUHAN
C. Ditinjau dari fungsi perdagangan nasional dan internasional
1. Pelabuhan laut
Pelabuhan laut adalah pelabuhan bebas yang dimasuki oleh kapal-kapal
berbendera asing. Pelabuhan ini biasanya meruapakan pelabuhan utama di
suatu daerah yang dilabuhi kapal-kapal yang membawa barang untuk ekspr
impor secara langsung ke dan dari luar negri.
7|PELABUHAN
2. Pelabuhan pantai
Pelabuhan pantai adalah pelabuhan yang disediakan untuk perdagangan dalam
negri dan oleh karena itu tidak bebas disinggahi oleh kapal berbendera asing.
Kapal asing dapat masuk ke pelabuhan ini dengan meminta ijin terlebih
dahulu. Pelabuhan ini meliputi :
Pelabuhan Sindang Biru
Pelabuhan Ratu Jawa Barat
8|PELABUHAN
Untuk bisa memberikan pelayanan hasil penangkapan ikan dengan cepat,
maka dermaga pada pelabuhan ikan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
Dermaga ikan
Dermaga tambat
Dermaga perbekan
Contoh pelabuhan ikan adalah pelabuhan ikan cilacap. Pelabuhan ikan cilacap
berada di pantai teluk penyu dan menghadap ke samudara Indonesia dengan
gelombang cukup besar.
2. Pelabuhan minyak
Untuk keamanan, pelabuhan minyak harus diletakkan agak jauh dari keperluan
umum. Pelabuhan minyak biasanya tidak memerlukan dermaga atau
pangkalan yang harus dapat menahan muatan vertikal yang besar, melainkan
cukup membuat jembatan perancah atau tambatan yang dibuat menjorok ke
laut untuk mendapatkan kedalaman air yang cukup besar. Bongkar muat
dilakukan dengan pipa-pipa dan pompa-pompa.
9|PELABUHAN
3. Pelabuhan barang
Di pelabuhan ini terjadi perpindahan moda transportasi, yaitu dari angkatan
laut ke angkutan darat dan sebaliknya. Barang di bongkar dari kapal dan
diturunkan di dermaga. Selanjutnya barang tersebut diangkut langsung dengan
menggunakan truk atau kereta api ke tempat tujuan, atau disimpan di gudang
atau lapangan penumpukan terbuka sebelum di kirim ke tempat tujuan.
Demikian pula sebalinya barang-barang dari pengiriman ditempatkan di
gudang atau lapangan penumpukan sebelum dimuat ke kapal dan diangkut ke
pelabuhan tujuan.
4. Pelabuhan penumpang
Pelabuhan /terminal penumpang digunakan oleh orang-orang yang bepergian
dengan menggunakan kapal penumpang. Terminal penumpang dilengkapi
dengan statiun penumpang yang melayani segala kegiatan yang berhubungan
dengan kebutuhan orang yang berpergian, seperti ruang tunggu, kantor
maskapai pelayaran, tempat penjualan tiket, mushala, toilet, kantor imigrasi,
kantor bea cukai, keamanan, direksi pelabuhan, dan sebagainya. Barang-
barang yang perlu dibongkar muat tidak begitu banyak, sehingga gudang
barang tidak perlu besar. Untuk kelancaran masuk keluarnya penumpang
barang, sebaiknya jalan masuk/keluar dipisahkan. Penumpang melalui lantai
atas dengan menggunakan jembatan langsung ke kapal, sedang barang-barang
melalui dermaga.
10 | P E L A B U H A N
5. Pelabuhan militer
Pelabuhan ini mempunyai daerah perairan yang cukup luas untuk
memungkinkan gerakan cepat kapal-kapal perang dan agar letak bangunan
cukup terpisah. Konstruksi tambatan maupun dermaga hamper sama dengan
pelabuhan barang, hanya saja situasi dan perlengkapannya agak lain. Pada
pelabuhan barang letak/kegunaan barang bangunan harus seifisien mungkin,
sedang pada pelabuhan militer bangunan-bangunan pelabuhan harus dipisah-
pisah yang letaknya agak berjauhan.
11 | P E L A B U H A N
pengaruh gelombang, yaitu oleh pulau nusakambangan. Conntoh dari
pelabuhan alam lainnya adalah sebagai berikut :
Pelabuhan Palembang
Pelabuhan belawan
Pelabuhan Pontianak
Pelabuhan New York
Pelabuhan San Fransisco
Pelabuhan London
2. Pelabuhan buatan
Pelabuhan buatan adalah suatu daerah perairan yang dilindungi dari pengaruh
gelombang dengan membuat bangunan pemecah gelombang (breakwater).
Pemecah gelombang ini membuat daerah periran tertutup dari laut dan hanya
dihubungkan oleh suatu celah (mulut pelabuhan) untuk keluar masuknya
kapal. Di dalam daerah tersebut di lengkapi dengan alat penambat. Bangunan
ini dibuat mulai dari pantai dan menjorok ke laut hingga gelombang yang
menjalar ke pantai dan menjorok ke laut sehingga gelombang menjalar ke
pantai terhalang oleh bangunan tersebut. Contoh dari pelabuhan ini adalah :
Pelabuhan tanjung Priok
Pelabuhan tanjung emas
12 | P E L A B U H A N
3. Pelabuhan semi alam
Pelabuhan ini merupakan campuran dari kedua tipe diatas. Misalnya suatu
pelabuhan yang terlindungi oleh lidah pasir dan pelindungan buatan hanya
pada alur masuk. Contohnya :
Pelabuhan Bengkulu
Pelabuhan Bengkulu memanfaatkan teluk yang terlindung oleh lidah pasir
untuk membentuk saluran sebagai jalan masuk/keluar kapal.
13 | P E L A B U H A N
Pelabuhan Daerah. Sedangkan untuk pelabuhan yang berfungsi sebagai Pelabuhan
penyeberangan diselenggarakan oleh Pemerintah yang pelaksanaannya diserahkan kepada
Badan Usaha Milik Negara atau oleh Kabupaten/Kota yang pelaksanaannya oleh Unit
Pelaksana Teknis kabupaten/Kota atau Badan Usaha Pelabuhan Daerah.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam hal pengelolaan pelabuhan, yaitu ;
a. Pelabuhan harus terletak pada lokasi yang dapat menjamin keamanan dan keselamatan
pelayaran serta dapat dikembangkan dan dipelihara sesuai standar yang berlaku;
f. Pelabuhan harus terjangkau secara ekonomis bagi pengguna dan penyelenggara pelabuhan.
Disamping kekurangan tersebut, ada juga beberapa masalah umum yang kerap kali muncul
dalam konteks pengelolaan pelabuhan. Masalah – masalah itu ialah antara lain :
14 | P E L A B U H A N
Faktanya masih banyak masalah yang dapat diidentifikasi dari pengelolaan pelabuhan.
Tetapi 5 masalah – masalah yang ada di atas merupakan masalah – masalah umum yang
sering terjadi dalam hal pengelolaan pelabuhan di Indonesia.
Para pengusaha selaku pihak yang paling sering memanfaatkan jasa pelabuhan ini pun
kerap kali mengeluh mengenai buruknya sarana dan prasarana dari pelabuhan – pelabuhan di
Indonesia. Salah satu contohnya ialah pada pelabuhan tanjung priok. Seperti yang telah
disebutkan sebelumnya, para pengusaha yang barang – barangnya di angkut melalui container
melalui pelabuhan tanjung priok kerap kali menghadapi lamanya proses bongkar muat di
pelabuhan ini. Akibat keterlambatan penanganan kargo, banyak kapal menghindari Tanjung
Priok. Untuk keperluan ekspor impor, kapal-kapal asing memilih untuk berlabuh di
Singapura dan Malaysia.
Masalah lain yang kerap muncul dalam hal pengelolaan pelabuhan di Indonesia
adalah lamanya waktu kepngerusan kepabeanan di Indonesia. Hal ini menyebabkan
rendahnya minat para investor yang sebagian besar aktivitasnya berhubungan dengan
pelabuhan untuk masuk ke Indonesia. Mereka enggan untuk berurusan dengan birokrasi
Indonesia yang sangat berbelit – belit.
Selain itu masalah mengenai buruknya fasilitas – fasilitas yang tersedia di pelabuhan
– pelabuhan Indonesia juga merupakan permasalahan umum yang sampai sekarang belum
ada penyelesaiannya.
Fasilitas – fasilitas pelabuhan di Indonesia banyak yang sudah tua dan juga kurang
berfungsi dengan baik karena tidak di maintain dengan baik. Hal ini tentu saja sangat
mempengaruhi operasional dan citra pelabuhan di Indonesia.
15 | P E L A B U H A N
2.3 Strategi peningkatan kinerja Pelabuhan di Indonesia
sebagai berikut:
16 | P E L A B U H A N
National Single Window untuk pelayanan perijinan atau rekomendasi kegiatan
ekspor dan impor sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
7. Mengembangkan fasilitas dan peralatan di pelabuhan yang terbuka untuk
perdagangan luar negeri agar selalu comply terhadap ketentuan yang terdapat dalam
konvensi IMO terutama International Ship and Port Facility Security (ISPS Code).
8. Menyusun dan menetapkan norma, standar, prosedur, kriteria untuk pelayanan,
sarana dan prasarana pelabuhan termasuk jalan akses menuju pelabuhan.
9. Menyusun dan menetapkan dokumen Tataran Transportasi Nasional (Tatranas)
sebagai pedoman dalam pengembangan jaringan pelayanan dan jaringan prasarana
transportasi laut yang bersifat nasional tahun 2014-2034.
10. Menyusun dan menetapkan Dokumen Tataran Transportasi Wilayah (Tatrawil)
dengan mengacu pada Dokumen Tatranas dan perkembangan lingkungan strategis di
wilayah nasional dan provinsi.
11. Menyusun dan menetapkan Dokumen Tataran Transportasi Lokal (Tatralok) dengan
mengacu pada Dokumen Tatranas dan Tatrawil dan perkembangan lingkungan
strategis provinsi dan kabupaten / kota.
12. Membangun jaringan pelayanan kereta api sampai ke dermaga pelabuhan.
13. Mengembangkan kawasan industri yang menyatu dengan pelabuhan sehingga
tercipta industrial port.
14. Mewujudkan pembangunan pelabuhan yang terpadu sesuai dengan standar pelayanan
yang telah ditetapkan sehingga mampu mendorong pertumbuhan kegiatan ekonomi
dan melayani masyarakat di daerah tertinggal dan pulau-pulau terpencil.
15. Menyusun standar baku kualitas dan kompetensi sumber daya manusia dalam setiap
strata dan lini pelayanan pelabuhan.
16. Menyusun Masterplan Pengembangan Sumber Daya Manusia pelabuhan dari tahun
2014-2034.
17. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan teknis, dan manajemen secara
berkesinambungan, terutama dalam kerangka kerjasama World Trade Organization
(WTO), Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan Asean Free Trade Area
(AFTA).
17 | P E L A B U H A N
18. Mengembangkan sistem pengawasan dan monitoring kegiatan pelayanan publik
dibidang kepelabuhanan dengan melibatkan masyarakat pemakai jasa transportasi
laut dan media massa.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Prestasi pelabuhan di Indonesia juga tidak membanggakan. Kita masih kalah jauh jika
dibandingkan dengan negara – negara asia tenggara lainnya seperti Singapura dan Malaysia.
Oleh karena itu kita perlu untuk mengejar ketertinggalan kita ini.
Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah memperbaiki fasilitas dasar dari pelabuhan,
yang selama ini selalu dikeluhkan. Peran serta pemerintah sangat penting guna memastikan
bahwa hal ini berjalan sebagaimana mestinya.
Dengan adanya kesadaran mengenai hal ini, niscaya akan tercipta pola pengembangan
pelabuhan yang berkesinambungan, yang mampu untuk memperbaiki kinerja pelabuhan di
Indonesia. Namun sekali lagi kami tekankan, tahap perncanaan dan tahap pengawasan
merupakan factor yang sangat mempengaruhi terwujudnya hal ini.
Tidak realistis memang mengharapkan Indonesia mampu untuk bersaing dengan Singapura
atau Malysia dalam hal kualitas pelabuhan. Akan tetapi kita harus tetap optimis, pelabuhan di
Indonesia suatu saat nanti akan memilikiprestasi yang membanggakan.
18 | P E L A B U H A N
3.2 Saran
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Kabupaten / Kota hanya sebagian yang memiliki
dokumen Tatrawil dan Tatralok, maka perlu segera Menyusun dan menetapkan dokumen
Tataran Tranportasi Wilayah (Pemerintahan Daerah Provinsi) dan Tataran Tranportasi Lokal
(Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota) menjadi satu kesatuan dengan dokumen Sistem
Transportasi Nasional bagi semua Pemerintahan Daerah Provinsi dan Kabupaten / Kota,
sehingga pembangunan transportasi laut dapat dilakukan secara terpadu, baik inter maupun
antar moda transportasi lainnya.
19 | P E L A B U H A N
DAFTAR PUSTAKA
https://www.dataarsitek.com/2016/12/definisi-jenis-pelabuhan-dan-contohnya.html
Sekretaris Kabinet RI. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2012
tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional.Jakarta.
Humas Setda. Kabupaten Belitung. 2008. “Master Plan Pelabuhan Tanjung Padan”
dalam http://www.belitungkab.go.id, diakses 16 Maret 2011.
20 | P E L A B U H A N