Anda di halaman 1dari 12

Pelabuhan

http://id.wikipedia.org/wiki/Pelabuhan Pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai, atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Pelabuhan biasanya memiliki alat-alat yang dirancang khusus untuk memuat dan membongkar muatan kapal-kapal yang berlabuh. Crane dan gudang berpendingin juga disediakan oleh pihak pengelola maupun pihak swasta yang berkepentingan. Sering pula disekitarnya dibangun fasilitas penunjang seperti pengalengan dan pemrosesan barang. Peraturan Pemerintah RI No.69 Tahun 2001 mengatur tentang pelabuhan dan fungsi serta penyelengaraannya. Pelabuhan juga dapat di definisikan sebagai daerah perairan yang terlindung dari gelombang laut dan di lengkapi dengan fasilitas terminal meliputi :

dermaga, tempat di mana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat barang. crane, untuk melaksanakan kegiatan bongkar muat barang. gudang laut (transito), tempat untuk menyimpan muatan dari kapal atau yang akan di pindah ke kapal.

Pelabuhan juga merupakan suatu pintu gerbang untuk masuk ke suatu daerah tertentu dan sebagai prasarana penghubung antar daerah, antar pulau, bahkan antar negara. (Triatmodjo, 2009)

Jenis Pelabuhan
(Berdasarkan PP N.69 Tahun 2001)

a. Alamnya

Pelabuhan terbuka, kapal dapat merapat langsung tanpa bantuan pintu air,umumnya berupa pelabuhan yang bersifat tradisional. Pelabuhan tertutup, kapal masuk harus melalui pintu air seperti dapat kita temui di Liverpool, Inggris dan terusan Panama.

b. Pelayanannya

Pelabuhan Umum, diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat yang secara teknis dikelola oleh Badan Usaha Pelabuhan (BUP). Pelabuhan Khusus,dikelola untuk kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan tertentu, baik instansi pemerintah, seperti TNI AL dan Pemda Dati I/Dati II, maupun badan usaha swasta seperti, pelabuhan khusus PT BOGASARI yang digunakan untuk bongkar muat tepung terigu.

c. Lingkup Pelayaran

Pelabuhan Internasional Hub, utama primer yang melayani nasional dan internasional dalan jumlah besar. dan merupakan simpul dalam jaringan laut internasional. Pelabuhan International, utama sekunder yang melayani nasional maupun internasional dalam jumlah besar yang juga menjadi simpul jaringan transportasi laut internasional. Pelabuhan Nasional, utama tersier yang melayani nasional dan internasional dalam jumlah menengah. Pelabuhan Regional,pelabuhan pengumpan primer ke pelabuhan utama yang melayani secara nasional. Pelabuhan Lokal, pelabuhan pengumpan sekunder yang melayani lokal dalam jumlah kecil.

d.Perdagangan Luar Negeri


Pelabuhan Ekspor Pelabuhan Impor

e.Kapal yang Diperbolehkan Singgah


Pelabuhan Laut, Pelabuhan yang boleh dikunjungi kapal negara-negara sahabat. Pelabuhan Pantai, pelabuhan yang hanya boleh dikunjungi kapal nasional.

f.Wilayah Pengawasan Bea Cukai


Custom port, adalah wilayah dalam pengawasan bea cukai. Free port. adalah wilayah pelabuhan yang bebas diluar pengawasan bea cukai.

g.Kegiatan Pelayarannya

Pelabuhan Samudra, contoh: Pelabuhan Tanjung Priok. Pelabuhan Nusantara, contoh: Pelabuhan Banjarmasin. Pelabuhan Pelayaran Rakyat, contoh: Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta.

h. Peranannya

Transito, pelabuhan yang mengerjakan kegiatan transhipment cargo, seperti Pelabuhan Singapura. Ferry, pelabuhan yang mengerjakan kegiatan penyebrangan, seperti Pelabuhan Merak.

Kata pelabuhan laut digunakan untuk pelabuhan yang menangani kapal-kapal laut. Pelabuhan perikanan adalah pelabuhan yang digunakan untuk berlabuhnya kapal-kapal penangkap ikan serta menjadi tempat distribusi maupun pasar ikan.

Klasifikasi pelabuhan perikanan ada 3, yaitu: Pelabuhan Perikanan Pantai, Pelabuhan Perikanan Nusantara, dan Pelabuhan Perikanan Samudera. Di bawah ini hal-hal yang penting agar pelabuhan dapat berfungsi:

Adanya kanal-kanal laut yang cukup dalam (minimum 12 meter) Perlindungan dari angin, ombak, dan petir Akses ke transportasi penghubung seperti kereta api dan truk.

Pelabuhan utama dunia

Pelabuhan Wellington pada malam hari. Karena kapasitasnya yang terbatas, banyak pelabuhan yang bekerja sepanjang waktu. Peringkat pelabuhan dunia berdasarkan volume lalu-lintas muatan kargo kontainer (dalam jutaan TEU) (2004): 1. Pelabuhan Hong Kong Tiongkok | 21.9 2. Pelabuhan Singapura Singapura | 20.6 3. Pelabuhan Shanghai Tiongkok | 14.6 4. Pelabuhan Shenzhen Tiongkok | 13.7 5. Pelabuhan Pusan Korea Selatan | 11.3 6. Pelabuhan Kaohsiung Taiwan | 9.7 7. Pelabuhan Rotterdam Belanda | 8.3 8. Pelabuhan Los Angeles Amerika Serikat | 7.3 9. Pelabuhan Hamburg Jerman | 7.0 10. Pelabuhan Dubai Uni Emirat Arab | 6.4 11. Pelabuhan Antwerp Belgia | 6.0 12. Pelabuhan Long Beach Amerika Serikat | 5.8 13. Pelabuhan Klang Malaysia | 5.2 14. Pelabuhan Qingdao Tiongkok | 5.1 15. Pelabuhan New York/New Jersey Amerika Serikat | 4.4 16. Pelabuhan Jakarta Indonesia Sumber: Situs Pelabuhan Klang Lihat juga: Situs infoplease untuk peringkat pelabuhan dunia, 2003

Referensi

Suyono, RP, Capt. Shipping, Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut,2003, Jakarta: Penerbit PPM. Triatmodjo, Bambang, 2009, Perencanaan Pelabuhan, Yogyakarta: Beta Offset.

http://www.inaport1.co.id/ Maksud dan tujuan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sesuai Anggaran Dasar Perusahaan adalah melakukan usaha dibidang penyelenggaraan dan pengusahaan jasa kepelabuhanan, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan/mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan dengan menerapkan prinsipprinsip Perseroan Terbatas.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sesuai Anggaran Dasar Perusahaan sebagai berikut: 1. Penyedia dan/atau pelayanan kolam-kolam pelabuhan dan perairan untuk lalu lintas dan tempat berlabuhnya kapal; 2. Penyedia dan/atau pelayanan jasa-jasa yang berhubungan dengan pemanduan (pilotage) dan penundaan kapal; 3. Penyedia dan/atau pelayanan dermaga dan fasilitas lain untuk bertambat, bongkar muat peti kemas, curah cair, curah kering (general cargo), dan kendaraaan; 4. Penyedia dan/atau pelayanan jasa terminal peti kemas, curah cair, curah kering, multi purpose, penumpang, pelayaran rakyat dan Ro-Ro; 5. Penyedia dan/atau pelayanan gudang-gudang dan lapangan penumpukan dan tangki/tempat penimbunan barang-barang, angkutan bandar, alat bongkar muat, serta peralatan pelabuhan; 6. Penyedia dan/atau pelayanan tanah untuk berbagai bangunan dan lapangan, industri dan gedung-gedung/bangunan yang berhubungan dengan kepentingan kelancaran angkutan multi moda; 7. Penyedia dan/atau pelayanan listrik, air minum, dan instalasi limbah serta pembuangan sampah; 8. Penyedia dan/atau pelayanan jasa pengisian bahan bakar minyak untuk kapal dan kendaraan di lingkungan pelabuhan; 9. Penyedia dan/atau pelayanan kegiatan konsilidasi dan distribusi barang termasuk hewan; 10. Penyedia dan/atau pelayanan jasa konsultansi, pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan kepelabuhanan; 11. Pengusahaan dan pelayanan depo peti kemas dan perbaikan, cleaning, fumigasi, serta pelayanan logistik; Selain kegiatan utama diatas, PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I dapat melakukan kegiatan usaha lain yang dapat menunjang tercapainya tujuan Perusahaan dan dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perusahaan meliputi :

Jasa angkutan; Jasa persewaan dan perbaikan fasilitas dan peralatan; Jasa perawatan kapal dan peralatan di bidang kepelabuhanan; Jasa pelayanan alih muat dari kapal (Ship to Ship Transfer) termasuk jasa ikutan lainnya; Properti di luar kegiatan utama kepelabuhanan; Fasilitas pariwisata dan perhotelan;

Jasa konsultan dan surveyor kepelabuhanan; Jasa komunikasi dan informasi; Jasa konstruksi kepelabuhanan; Jasa forwarding/ekpedisi; Jasa kesehatan; Perbekalan dan catering; Tempat tunggu kendaraan bermotor dan shuttle bus; Jasa penyelaman (salvage); Jasa tally; Jasa pas pelabuhan; Jasa timbangan.

PROSPEK BISNIS Daerah lingkungan kerja PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I berada ditempat yang strategis. Hinterland perusahaan umumnya merupakan daerah penghasil komoditi ekspor yang bersumber dari industri pertanian, perkebunan, pertambangan, pariwisata dan industri lainnya. Pihak manajemen menyadari bahwa pengembangan usaha kepelabuhanan tersebut, tidak semua dapat dikelola sendiri karena dibutuhkan investasi yang cukup besar untuk pembangunan dan pengembangan pelabuhan. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan pendapatan perseroan adalah melakukan pelaksanaan kerjasama usaha dengan pihak swasta. Kerjasama usaha yang telah dilaksanakan: 1. Kerjasama pengelolaan air kapal / umum yang layak minum di pelabuhan Belawan, Dumai dan Tanjung Balai Karimun 2. Kerjasama pelayanan penundaan kapal di pelabuhan Belawan, Dumai, Pekanbaru dan Tanjungpinang. 3. Kerjasama pengoperasian Dermaga untuk Kepentingan Sendiri (DUKS) dilingkungan kerja PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I. 4. Kerjasama pengoperasian Container Gantry Crane di Terminal Internasional UTPK Belawan. 5. Kerjasama penanganan bongkar muat komoditi minyak kelapa sawit (CPO) dan ikutannya dengan sistem pipanisasi di Pelabuhan Belawan. 6. Kerjasama pengoperasian pelabuhan umum Teluk Lembu Pekanbaru khusus kegiatan bongkar muat peti kemas. 7. Pengoperasian Public Tank Storage untuk komoditi minyak kelapa sawit (CPO) dan turunannya di pelabuhan Belawan. 8. Pengoperasian Gudang Curah Kering khusus untuk komoditi bungkil di Pelabuhan Belawan.

9. Kerjasama pengoperasian alat bongkar muat untuk handling container di Terminal Container Pelabuhan Perawang Pekanbaru. 10. Kerjasama pengelolaan dan pengoperasian area Ship To Ship (STS) Transfer Perairan Karimun di cabang Tanjung Balai Karimun. 11. Kerjasama pengelolaan dan pengoperasian Ship Transit Ancharage Area (area labuh jangkar kapal-kapal) di area perairan Pulau Nipah di luar DLKR/DLKP pelabuhan Tanjung Balai Karimun dengan PT. Maxsteer Dyrynusa Perdana Kerjasama usaha yang akan dilaksanakan: 1. Kerjasama pelayanan jasa bunkering Bahan Bakar Minyak (BBM) di Pelabuhan Belawan. 2. Kerjasama pelayanan jasa kepalabuhanan di Pulau Batam. 3. Kerjasama pembangunan dan pengelolaan gudang terpadu khusus komoditi curah kering di Pelabuhan Dumai. 4. Kerjasama pelayanan komoditi curah cair minyak kelapa sawit (CPO) dan turunannya melalui instalasi pipa terpadu di Pelabuhan Dumai. 5. Kerjasama pelayanan tangki timbun untuk umum dan B/M CPO di Pelabuhan Dumai. Pengembangan pelabuhan strategis perlu diarahkan untuk meningkatkan level of service guna mempertahankan pangsa pasar yang telah ada serta penetrasi pasar dengan memanfaatkan pertumbuhan bisnis di hinterland. Kebijakan yang ditempuh untuk pencapaian tersebut adalah dengan melakukan efisiensi dan optimalisasi aset serta investasi yang selektif. Sehubungan hal tersebut diatas, pihak manajemen perseroan akan melakukan program-program pengembangan pelabuhan untuk mencapai sasaran perusahaan, yang meliputi, Pelabuhan Belawan, UnitTerminal Peti Kemas, Pelabuhan Dumai, Pelabuhan Pekanbaru, PelabuhanTanjung Pinang, Pelabuhan Lhokseumawe, Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Pelabuahan Sabang dan Pelabuhan Kuala Enok.
Operasi Pelayanan
Arus Kunjungan Kapal

Bongkar Muat Barang

Arus Peti Kemas

Arus Penumpang

Pp no 69 tahun 2001, sumber : http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/13481/node/

Anda mungkin juga menyukai