Anda di halaman 1dari 9

PERENCANAAN PELABUHAN

DOSEN :

Ir. Imam Hagni Puspito, MT

DISUSUN OLEH :

Keyla Aptaning Batari

4221210037

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PANCASILA

2024
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan pelabuhan perikanan menjadi unsur penting dalam

meningkatkan perekonomian masyarakat selain itu berperan penting dalam

peningkatan potensi di wilayah terkait. Pelabuhan merupakan fasilitas di ujung

samudera untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun

penumpang. Pelabuhan juga didefinisikan dengan daerah perairan yang terlindung

dari hantaman gelombang dan dilengkapi dengan fasilitas penunjang.

Perencanaan pelabuhan adalah proses sistematis untuk merancang,

mengembangkan, dan mengelola infrastruktur pelabuhan dengan tujuan mencapai

efisiensi operasional, keamanan, dan keberlanjutan lingkungan. Perencanaan

pelabuhan melibatkan identifikasi kebutuhan layanan pelabuhan, pemilihan lokasi

yang tepat, desain infrastruktur yang efisien, serta pengembangan sistem

operasional dan manajemen yang efektif. Tujuan utama dari perencanaan pelabuhan

adalah untuk meningkatkan kapasitas pelabuhan, mempercepat proses bongkar

muat kargo, dan meningkatkan pelayanan kepada kapal dan penumpang.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa fungsi dari perencanaan pelabuhan?

2. Bagaimana perencanaan pelabuhan?

3. Apa saja ciri-ciri pelabuhan?

4. Apa saja jenis-jenis dari pelabuhan?

1.3. Tujuan

1. Mengetahui beberapa fungsi umum dari pelabuhan

2. Mengetahui apa saja proses perencanaan pelabuhan


3. Dapat mengetahui ciri-ciri pelabuhan

4. Dapat mengetahui jenis-jenis dari pelabuhan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi

Menurut Triatmodjo (2010 : 3) Pelabuhan (port) adalah daerah perairan yang

terlindungi terhadap gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas terminal laut

meliputi dermaga dimana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat barang, kran-

kran (crane) untuk bongkar muat barang, gudang laut (transito) dan tempattempat

penyimpanan dimana kapal membongkar muatannya, dan gudang-gudang di mana

barang-barang dapat disimpan dalam waku yang lebih lama selama menunggu

pengiriman ke daerah tujuan atau pelanggan. Terminal ini dilengkapi dengan jalan

kereta api dan/atau jalan raya.

Menurut Kramadibrata (2002 : 71) Pelabuhan merupakan salah satu simpul

dari mata rantai bagi kelancaran angkutan muatan laut dan darat. Jadi secara umum

pelabuhan adalah suatu daerah perairan yang terlindungi dari badai/ombak/arus,

sehingga kapal dapat berputar (turning basin), bersandar/ membuang sauh dan

bongkar muat atas barang dan perpindahan penumpang dapat dilaksanakan.

Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 69 Tahun 2001 tentang

Kepelabuhanan, yang dimaksud pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan

dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas terterntu sebagai tempat kegiatan

pemerintahan dan kegiatan ekonomi dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar,

berlabuh, naik turun penumpang dan/ atau bongkar muat barang yang dilengkapi

dengan fasilitas kesemalamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta

sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi.


2.2. Fungsi Pelabuhan

Pelabuhan memiliki beberapa fungsi penting dalam sistem transportasi laut

dan perekonomian suatu negara. Beberapa fungsi utama pelabuhan adalah sebagai

berikut:

1. Pintu Gerbang Perdagangan: Pelabuhan adalah pintu gerbang utama bagi

perdagangan internasional dan domestik. Sebagai titik pertama masuk dan keluar

barang, pelabuhan memfasilitasi arus barang impor dan ekspor.

2. Terminal Penumpang: Pelabuhan juga berfungsi sebagai terminal penumpang,

melayani kapal penumpang dan kapal pesiar yang mengangkut penumpang

antar-pulau atau lintas negara.

3. Pusat Distribusi: Sebagai pusat distribusi barang, pelabuhan menjadi tempat

bongkar muat barang dari kapal ke darat atau sebaliknya, serta tempat

penyimpanan sementara atau pengumpulan barang sebelum didistribusikan lebih

lanjut.

4. Pusat Logistik: Pelabuhan adalah pusat logistik penting, menyediakan berbagai

layanan logistik seperti penanganan kargo, pergudangan, dan pengangkutan

kargo dari dan ke pelabuhan.

5. Pusat Industri Maritim: Pelabuhan sering menjadi pusat industri maritim,

menyediakan layanan perbaikan kapal, layanan bahan bakar, dan layanan

pendukung lainnya bagi kapal-kapal yang berlabuh.

6. Pusat Ekonomi: Aktivitas di pelabuhan menciptakan lapangan kerja dan

mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, karena melibatkan berbagai industri

terkait seperti transportasi, logistik, dan perdagangan.

7. Konektivitas Antarwilayah: Pelabuhan menjadi pusat transportasi laut,

menghubungkan berbagai pulau di Indonesia dan memfasilitasi perjalanan dan

pengiriman barang antarwilayah.


8. Pentingnya Pertahanan dan Keamanan: Pelabuhan juga memiliki peran penting

dalam pertahanan dan keamanan negara, karena merupakan titik masuk

potensial untuk barang ilegal dan ancaman keamanan lainnya.

Dengan berbagai fungsi penting ini, pelabuhan memainkan peran yang

sangat vital dalam perekonomian dan konektivitas suatu negara, terutama negara

kepulauan seperti Indonesia.

2.3. Jenis-Jenis Pelabuhan

Jenis pelabuhan dapat dibagi menurut:

1. Alamnya

Menurut alamnya, pelabuhan laut dibagi menjadi pelabuhan terbuka dan

pelabuhan tertutup.Pelabuhan terbuka adalah pelabuhan dimana kapal-kapal

bisa masuk dan merapat secara langsung tanpa bantuan pintu-pintu

air.Pelabuhan di Indonesia pada umumnya adalah perlabuhan

terbuka.Pelabuhan tertutup adalah pelabuhan dimana kapalkapal yang masuk

harus melalui beberapa pintu air.Pelabuhan tertutup ini dibuat pada pantai

dimana terdapat perbedaan pasang surut yang besar dan waktu pasang

surutnya berdekatan.

2. Pelayanannya

Menurut sasaran pelayanannya, jenis pelabuhan dapat dibagi menjadi pelabuhan

umum dan pelabuhan khusus. Sesuai PP 69/2001, Pelabuhan umum adalah

pelabuhan yang diselenggarakan untuk kepentingan pelayanan masyarakat

umum. Sedangkan pelabuhan khusus adalah pelabuhan yang penggunaannya

khusus untuk kegiatan sektor perindustrian, pertambangan, atau pertanian yang

pembangunannya dilakukan oleh instansi yang bersangkutan untuk

bongkar/muat dari bahan baku serta hasil produksinya. Contoh dari pelabuhan

khususnya adalah pelabuhan khusus angkatan laut, pelabuhan khusus untuk


minyak sawit, pelabuhan khusus minyak dan sebagainya (Keputusan Menteri

Perhubungan No.KM 55 Tahun 2002)

3. Lingkup Pelayaran Yang Dilayani

Menurut lingkup pelayaran yang dilayani, sesuai PP No. 69 Tahun 2001 tentang

Kepelabuhanan pasal 5 dan 6, peran dan fungsi pelabuhan dibagi menjadi

pelabuhan internasional hub, pelabuhan internasional, pelabuhan nasional,

pelabuhan regional dan pelabuhan lokal.

4. Kegiatan Perdagangan Luar Negeri

Kegiatan perdagangan luar negeri yang dilayani, jenis pelabuhan dapat dibagi

menjadi pelabuhan impor dan pelabuhan ekspor.Pelabuhan impor adalah

pelabuhan yang melayani masuknya barang-barang dari luar negeri.Pelabuhan

ekspor adalah pelabuhan yang melayani penjualan barang-barang ke luar negeri.

5. Kapal Yang Diperbolehkan Singgah

Menurut kapal yang diperbolehkan singgah, berdasarkan Indische Scheepvaart –

Wet (Staatablad 1936 No. 700) jenis pelabuhan dibagi menjadi pelabuhan laut

dan pelabuhan pantai.Pelabuhan laut adalah pelabuhan yang terbuka bagi

perdagangan luar negeri dan dapat disinggahi oleh kapal-kapal dari negara

sahabat.Sedangkan Pelabuhan pantai adalah pelabuhan yang tidak terbuka

untuk perdagangan dengan luar negeri dan hanya dapat dipergunakan oleh

kapal-kapal dari Indonesia.

6. Wilayah Pengawasan Bea Cukai

Dari segi pembagian wilayah bea cukai, jenis pelabuhan dibagi menjadi custom

port dan free port. Custom port adalah pelabuhan yang berada dibawah

pengawasan bea cukai. Sdangkan free port (pelabuhan bebas) adalah

pelabuhan yang berada diluar pengawasan bea cukai.

7. Kegiatan Pelayarannya

Dilihat dari segi kegiatan pelayarannya, pelabuhan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu

pelabuhan samudera, pelabuhan nusantara (pelabuhan interinsuler), dan


pelabuhan pelayaran rakyat.Contoh pelabuhan samudera adalah pelabuhan

Tanjung Priok di Jakarta.Contoh pelabuhan nusantara adalah pelabuhan

Banjarmasin di Kalimantan Selatan.Sedangkan pelabuhan pelayaran rakyat

adalah pelabuhan Sunda Kelapa di Pasar Ikan, Jakarta.

8. Perannya Dalam Pelayaran

Menurut perannya dalam pelayaran, pelabuhan dibagi menjadi dua jenis, yaitu

pelabuhan transito dan pelabuhan ferry.Pelabuhan transito adalah pelabuhan

yang mengerjakan transhipment cargo.Contohnya adalah pelabuhan Singapura.

Pelabuhan ferry adalah pelabuhan penyeberangan. Pelayanan dilakukan oleh

kapal ferry yang menghubungkan dua tempat dengan sistem roll on dan roll off

dengan membawa penumpang dan kendaraan. Contoh pelabuhan ferry adalah

pelabuhan Banyuwangi-Gilimanuk atau Merak-Bakahueni.

2.4. Perencanaan Pelabuhan

Perencanaan pelabuhan melibatkan serangkaian langkah sistematis untuk

merancang, mengembangkan, dan mengelola pelabuhan. Berikut adalah langkah-

langkah umum dalam perencanaan pelabuhan:

1. Identifikasi Kebutuhan: Langkah pertama dalam perencanaan pelabuhan adalah

mengidentifikasi kebutuhan layanan pelabuhan berdasarkan arus barang dan

penumpang, serta kebutuhan industri dan masyarakat yang dilayani.

2. Analisis Lokasi: Pemilihan lokasi pelabuhan sangat penting dan harus

mempertimbangkan faktor-faktor seperti kedalaman air, aksesibilitas, dan potensi

dampak lingkungan.

3. Desain Infrastruktur: Berdasarkan kebutuhan dan lokasi, infrastruktur pelabuhan

seperti dermaga, gudang, fasilitas penanganan kargo, dan fasilitas penumpang

dirancang untuk memastikan efisiensi operasional.


4. Perencanaan Operasional: Perencanaan operasional melibatkan pengembangan

sistem operasional pelabuhan, termasuk pengaturan lalu lintas kapal, penjadwalan

bongkar muat, dan manajemen keselamatan.

5. Manajemen Lingkungan: Perencanaan pelabuhan juga harus memperhatikan

dampak lingkungan dari operasi pelabuhan dan mengembangkan strategi untuk

mengurangi dampak negatifnya.

6. Konsultasi Stakeholder: Penting untuk melibatkan berbagai pihak terkait, seperti

otoritas pelabuhan, operator, pemerintah daerah, dan masyarakat, dalam proses

perencanaan untuk memastikan bahwa kepentingan semua pihak

dipertimbangkan.

7. Pengembangan Rencana Kerja: Setelah semua aspek telah dipertimbangkan,

rencana kerja pelabuhan dikembangkan untuk menetapkan jadwal implementasi

dan anggaran yang diperlukan.

8. Evaluasi dan Pengawasan: Proses perencanaan pelabuhan harus dievaluasi

secara berkala dan diawasi selama implementasi untuk memastikan bahwa

pelabuhan dapat beroperasi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, perencanaan pelabuhan dapat dilakukan

secara efektif untuk memastikan bahwa pelabuhan dapat beroperasi dengan

efisien, aman, dan berkelanjutan.

2.5. Ciri-Ciri Pelabuhan

1. Terlindung dari gelombang lepas

2. Tingkat pasang surut air laut yang minimal dan arus yang moderate

3. Bebas dari gangguang ”long wave agitation”

4. Tersedianya satu atau lebih kanal navigasi yang aman dalam segala cuaca

5. Area yang cukup luas dan kedalaman air laur yang memadai untuk kapal

bermanuver di dalam area pelabuhan

6. Tersedianya cukup ruang untuk sejumlah tambatan kapal


7. Terlindung dari angin kencang yang datang dari segala arah

8. Minimum pemeliharaan dredging

9. Tersediana area yang cukup luas untuk perluasan di masa mendatang.

BAB III

KESIMPULAN

Perencanaan yang baik sangat penting untuk memastikan efisiensi, keberlanjutan,

dan keselamatan operasi pelabuhan. Dengan perencanaan yang matang, pelabuhan dapat

berfungsi sebagai pusat logistik yang efisien, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan

menjadi pintu gerbang yang aman bagi perdagangan internasional dan domestik. Selain itu,

perencanaan pelabuhan yang baik juga harus memperhatikan dampak lingkungan dari

operasi pelabuhan dan memastikan bahwa pelabuhan beroperasi sesuai dengan prinsip-

prinsip keberlanjutan. Dengan demikian, perencanaan pelabuhan adalah aspek kritis dalam

pembangunan infrastruktur maritim yang berkelanjutan dan berdaya saing.

Anda mungkin juga menyukai