BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2) Pelabuhan Tertutup
Pelabuhan tertutup yaitu pelabuhan dimana kapal-kapal yang
masuk harus melalui beberapa pintu air. Pelabuhan tertutup dibuat
pada panta dimana terdapat perbedaan pasang surut yang besar
dan waktu pasang surutnya berdekatan. Sementara di Indonesia,
berdasarkan kategori alamnya, maka pelabuhan dapat dibedakan :
1. Pelabuhan Laut
Adalah pelabuhan yang letaknya berbatasan langsung dengan
laut.
Contoh : Pelabuhan Makasar, Sorong, Dumai, Bitung,
Malahayati, Meulaboh
2. Pelabuhan Sungai
Adalah pelabuhan yang letaknya di dalam sungai.
Contoh : Pelabuhan Banjarmasin, Sampit, Boom Baru
(Palembang)
3. Pelabuhan Teluk
Adalah pelabuhan yang letaknya didalam teluk.
Contoh : Pelabuhan Tanjung Priok (Teluk Jakarta), Ambon
(Teluk Baguala), Jayapura (Teluk Humbold), Teluk
Bayur (Padang).
4. Pelabuhan Selat
Adalah pelabuhan yang letaknya berada didalam selat (antara
2 gugusan pulau).
Contoh : Pelabuhan Tanjung Perak, Tanjung Wangim dan
Batulicin.
2) Pelabuhan Khusus
Pelabuhan yang dikelola untuk kepentingan sendiri guna
menunjang kegiatan tertentu, baik instansi pemerintah, seperti
TNI AL dn Pemda Dati I / Dati II, maupun badan usaha swasta
seperti Pelabuhan Khusus PT. Bogasari yang digunakan untuk
bongkar muat tepung terigu.
5) Pelabuhan Lokal
Pelabuhan Lokal adalah pelabuhan pengumpan sekunder yang
berfungsi melayani kegiatan angkutan laut regional dalam jumlah
yang kecil serta merupakan pengumpan pada pelabuhan utama
dan / atau pelabuhan regional.
2.3 Dermaga
Dermaga adalah tempat kapal ditambatkan dipelabuhan. Pada
dermaga dilakukan berbagai kegiatan bongkar muat barang dan orang dari
dan ke atas kapal. Di dermaga juga dilakukan kegiatan mengisi bahan bakar
kapal, air minum, air bersih, saluran untuk air kotor / limbah yang akan
diproses lebih lanjut di pelabuhan.
a) Jenis Dermaga
1. Dermaga barang umum, adalah dermaga yang diperuntukkan untuk
bongkar muat barang umum / general cargo keatas kapal.
2. Dermaga Peti Kemas, dermaga yang khusus dipergunakan untuk
bongkar muat peti kemas. Bongkar muat peti kemas biasanya
menggunakan kran (crane)
3. Dermaga Curah, dermaga yang khusus digunakan untuk bongkar
muat barang curah yang biasanya menggunakan ban berjalan
(conveyor belt)
4. Dermaga Khusus, dermaga yang khusus digunakan untuk
mengangkut barang khusus, seperti bahan bakar minyak, bahan
bakar gas, dan lainnya.
5. Dermaga Marina, adalah dermaga yang digunakan untuk kapal
pesiar, speed boat.
6. Dermaga kapal ikan, adalah dermaga yang digunakan oleh kapal
ikan.
b) Tipe Dermaga
1. Dermaga Quay Wall
Terdiri struktur yang sejajar pantai, berupa tembok yang
berdiri diatas pantai, konstruksi sheet pile baja / beton atau caisson
beton. Biasanya dilokasi pantai tidak landau yang sering disebut
sebagai pelabuhan alam sehingga kedalaman yang diinginkan tidak
terlalu jauh dari garis pantai.
2. Dermaga Dolphin
Tempat sandar kapal berupa dolphin diatas tiang pancang.
Biasanya dilokasi dengan pantai yang landai, diperlukan jembatan
trestle sampai dengan kedalaman yang dibutuhkan.
3. Dermaga System Jetty
Dapat berupa dermaga apung umumnya digunakan untuk
kapal-kapal penumpang pada dermaga angkutan sungai / danau yang
tidak membutuhkan konstruksi yang kuat untuk menahan muatan
barang yang akan diangkut dengan kapal.
2.5 Angin
Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi
dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara disekitarnya. Angin
2. Kecepatan Angin
3. Kekuatan Angin
luas yang terjadi diseluruh lautan dunia. Arus juga merupakan gerakan
mengalir suatu massa air yang dikarenakan tiupan angin atau perbedaan
densitas atau pergerakan gelombang panjang.
2.9 Gelombang
Gelombang adalah getaran yang merambat. Bentuk ideal dari suatu
gelombang akan mengikuti gerak sinusoide. Selain radiasi elektromagnetik,
dan mungkin radiasi gravitasional, yang bisa berjalan lewat vakum,
gelombang juga terdapat pada medium (yang karena perubahan bentuk
dapat menghasilkan gaya memulihkan yang lentur).
Sea atau disebut juga Sea Waves adalah gelombang yang masih
dalam proses pembentukan. Sifatnya sangat acak karena belum menemukan
bentuknya dan terjadi di daerah tempat angin bertiup atau daerah
pembentukan gelombang (Fetch). Gelombang yang teratur disebut Scolth.
Scolth dibentuk oleh gelombang-gelombang yang mempunyai frekuensi
atau panjang gelombang yang hamper sama. Untuk mengetahui tinggi /
panjang / waktu gelombang, digunakan perekam gelombang (wave recorder)
dan untuk tekanan gelombang laut yang sangat besar digunakan perekam
sonic ultra gelombang (ultra sonic wave recorder).
Dimana :
Dimana :
b. Fetch
Dimana :
c. Difraksi (Diffraction)
d. Refraksi
e. Refleksi
BAB III
PEMBAHASAN
Selama abad 19 tidak ada pembangunan fasilitas pelabuhan, padahal lalu lintas
angkutan barang ke Jembatan Merah terus meningkat. Sementara rencana
pembangunan pelabuhan yang disusun Ir. W. de Jongth dibiarkan telantar.
Pada sepuluh tahun pertama abad ke-20 Ir. W.B. Van Goor membuat
rencana yang lebih realistis yang menekankan suatu keharusan bagi kapal- kapal
samudera untuk merapatkan kapalnya pada tambatan. Dua orang ahli didatangkan
dari Belanda yaitu Prof. DR. Kraus dan G.J. de Jong untuk memberikan suatu
saran mengenai rencana pembangunan Pelabuhan Tanjung Perak.
Setelah tahun 1910, pembangunan fisik Pelabuhan Tanjung Perak dimulai, dan
selama dilaksanakan pembangunan ternyata banyak sekali permintaan untuk
menggunakan kade/tambatan yang belum seluruhnya selesai itu.
Sejak saat itulah, Pelabuhan Tanjung Perak telah memberikan suatu kontribusl
yang cukup besar bagi perkembangan ekonomi dan memiliki peranan penting,
tidak hanya bagi peningkatan lalu lintas perdagangan di Jawa Timur tetapi juga
bagi seluruh Kawasan Timur Indonesia.
1992. Terminal petikemas itu saat ini dikenal dengan nama Terminal Petikemas
Surabaya.
PEMANDUAN
Pelabuhan Tanjung Perak merupakan pelabuhan wajib Pandu. Untuk itu
tersedia 39 orang pandu yang terdiri dari 28 pandu laut dan 11 pandu bandar.
Pandu Laut bertugas memandu kapal selama berlayar di alur dan Pandu Bandar
memandu kapal untuk olah gerak dalam pelabuhan. Untuk tugas pemanduan ini,
para pandu stand by di Stasiun Karang Jamuang selama 24 jam, yang dapat
dihubungi melalui radio IJHV pada cannel 6- 8 - 12 - 14 dan 16. Untuk keamanan
dan kelancaran olah gerak kapal di bandar, tersedia 8 kapal tunda berkekuatan
800- 2400 HP, 5 5 kapal pandu berkekuatan 350 - 960 EB' dan 6 kapal kepil
berkekuatan 125 - 250 MK.
BUNKER
DERMAGA
No. Nama Panjang (M) Kedalaman
1. Jamrud Utara 1200 -9.2
2. Jamrud Barat 160 160
3. Jamrud Selatan 800 -8.0
4. Perak 140 -7.0
5. Berlian Timur 785 -9.0
6. Berlian Barat (includes Ro-Ro terminal) 700 -9.5
7. Berlian Utara 140 -4.0
8. Nilam Timur 140 -4.0
9. Mirah 640 -7.0
10. Intan 100 -4.0
11. Kalimas 2270 -2.0
12. Interisland Container Terminal I 450 -7.5
13. Interisland Container Terminal II 450 -8.0
14. International Container Terminal II 500 -10.5
15. International Container Terminal III 500 -10.5
Total 9.695
PELAYANAN KESEHATAN
INSTITUSI TERKAIT
Fasilitas Terminal :
Terminal Kontainer dengan Nomor Deskripsi UTPK I UTPK II
Terminal Konvensional :
Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) adalah unit pelaksana teknis
dibidang keamanan Pelabuhan, Bandar, Perairan Laut, Pantai dan Bantuan SAR
dalam lingkungan Departernen Perhubungan. KPLP dalam tugasnya mempunyai
fungsi menegakkan peraturan/ketentuan bidang Perhubungan Laut di daerah
pelabuhan dan perairan bandar, melaksanakan patroli perairan dan bantuan SAR.
Bea Cukai
Kantor Inspeksi Direktorat lendral Bea dan Cukai Tanjung Perak dengan
tugas pokok memungut pajak-pajak yang tidak langsung scperti: bea masuk, bea
keluar, cukai serla mencegah adanya penyelundupan pajak-pajak tersebut.
Alamat Kantor : Jl. Tanjung Perak Timur No. 498 Surabaya
No. Telp : 3293686
DPC APBMI
Environmental Concepts
Gedung terminal juga menggunakan sistem Sewage Treatment Plant (STP) yaitu
sistem air yang dapat mendaur ulang air buangan dari gedung itu sendiri menjadi
air untuk pembersihan toilet. Dua unit garbarata atau boarding bridge yang
menghubungkan terminal penumpang dengan kapal melalui fasilitas berupa
lorong yang dapat bergerak secara horisontal dan vertikal disesuaikan dengan
posisi pintu pada dek kapal yang dilengkapi dengan pendingin udara. Jadi
penumpang sudah dimanjakan dengan kenyamanan mulai dari masuk terminal
dan cek in kemudian naik ke ruang tunggu hingga pada saat masuk ke dalam
kapal laut. Penumpang kapal laut yang melalui Terminal modern Gapura Surya
Nusantara akan dimanjakan dengan fasilitas fasiltas baru. Mereka akan melewati
X-ray, naik-turun eskalator, checking dan boarding tiket, serta masuk kapal
dengan menggunakan Garbarata.
Connectivity Concepts
Atap datar yang cukup luas pada bangunan terminal difungsikan sebagai area
solar cell, yang secara desain telah dipersiapkan ruang utilitasnya dengan
Form Concepts
Untuk konsep ketiga yaitu Form Concepts merupakan konsep yang tetap
menjaga desain tanpa menghilangkan nuansa bangunan cagar budaya pelabuhan
yang masih ada yang secara historis patut dipertimbangkan. Terminal Penumpang
Modern Gapura Surya Nusantara diresmikan pengoperasiannya oleh Menteri
BUMN Dahlan Iskan pada Surabaya pada Kamis (2/10/2014). Menteri BUMN
Dahlan Iskan secara simbolis menandatangani prasasti di depang gedung terminal
modern bersamaan dengan dimulainya aktivitas embarkasi penumpang kapal PT
Pelni (Persero) KM Labobar tujuan Makassar-Jayapura yang berkapasitas 3.084
penumpang. Dahlan Iskan mengapresiasi pengembangan terminal penumpang ini
sebagai bentuk konsistensi Pelindo III untuk melayani penumpang kapal laut.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pelabuhan Padang Bai terletak di desa Padang Bai, Kecamatan Manggis,
Kabupaten Karangasem. Kota ini menjadi pelabuhan ferry untuk pelayaran
ke Pulau Lombok, Nusa Penida, Kepulauan Gili dan pulau-pulau lainnya di
Nusa Tenggara Barat.
2. Pelabuhan Padang Bai dibangun pada tahun 1994 dan mulai beroperasi
pada tahun 1997. Kondisi Pelabuhan Padang Bai sampai saat ini masih
cukup baik. Pelabuhan Padang Bai memiliki luas 33715m.
3. Rute penyeberangan Padang Bai (Bali) ke Lembar (Lombok) sepanjang 35
mil dengan waktu tempuh 4-5 jam. Kapal berangkat kira-kira setiap 1 jam
sekali dari dermaga Pelabuhan Padang Bai.
4. Penyeberangan kapal ferry Padang Bai - Lembar buka 24 jam non stop dan
ferry selalu standby. Kondisi relatif am an di kedua pelabuhan
bahkan keberangkatan malam sekalipun.
5. Dalam kurun tahun 1997 sampai dengan tahun 2010, peningkatan
permintaan angkutan pada lintasan ini adalah penumpang 3,98 % pertahun,
4,87 % pertahun untuk kendaraan Roda 4 dan 10,22 % pertahun untuk
Roda 2. Pada tahun 2010, jumlah penumpang adalah 1.432.606 orang,
kendaraan roda 4 adalah 221.881 unit. Pada tahun itu, armada yang
dioperasikan pada lintasan ini sebanyak 20 kapal ferry ro-ro.
6. Fasilitas yang terdapat pada Pelabuhan Padang Bai adalah :
1. Kantor ASDP
2. Ruang Tunggu Penumpang
3. Loket Penumpang Pejalan Kaki
4. Loket Penjualan Karcis Kendaraan
5. Tempat Parkir
6. Jembatan Penyeberangan
7. Tempat Ibadah
4.2. Saran
Adapun saran yang bisa penulis berikan adalah
1. Diharapkan kedepannya adanya perkembangan dari Pelabuhan Padang Bai
guna mempermudah arus penyeberangan.
2.Perlunya peningkatan pelayanan dalam melayani pelayaran di Pelabuhan
Padang Bai.
DAFTAR PUSTAKA