Anda di halaman 1dari 37

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS UDAYANA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bagi negara kepulauan / maritime seperti Indonesia, pelayaran
mempunyai peranan yang sangat penting yaitu dalam kehidupan social,
ekonomi, pemerintahan, pertahanan / keamanan dan sebagainya. Bidang
kegiatan pelayaran sendiri sangat luas, diantaranya meliputi angkutan
penumpang dan barang (transportasi), penjagaan pantai hidrografi dan
sebagainya
Kapal sebagai sarana pelayaran mempunyai peranan yang sangat
penting dalam sistem angkutan laut. Untuk mendukung sarana angkutan laut
tersebut, maka diperlukan prasarana yang berupa pelabuhan. Peelabuhan
adalah tempat pemberhentian (terminal) kapal setelah melakukan pelayaran.
Di pelabuhan inilah kapal melakukan berbagai akivitas seperti
menaikkan/menurunkan penumpang, bongkar muat barang, pengisian bahan
bakar dan air tawar, mereparasi, mengadakan perbekalan, dan sebagainya
Mengingat pentingnya pelabuhan dalam sistem angkutan laut, maka
pelabuhan hendaknya dilengkapi dengan fasilitas yang memadai seperti
pemecah gelombang, dermaga, penambat, peralatan bongkar muat, gudang,
halaman untuk menimbun barang, kantor pengelola, ruang tunggu bagi
penumpang, perlengkapan pengisian bahan bakar, dan penyediaan air bersih
dan sebagainya. Pelabuhan umumnya dibangun pada daerah perairan yang
tenang.
Dalam perencanaan pelabuhan ada beberapa factor yang harus
diperhatikan Faktor-faktor ini berpengaruh pada bangunan-bangunan
pelabuhan dan kapal-kapal yang berlabuh di pelabuhan. Ada tiga faktor yang
harus diperhitungkan, yaitu angin, pasang surut dan gelombang.

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 1


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

1.2 Rumusan Masalah


Adapun masalah yang akan dibahas adalah :
1. Bagaimana sejarah terbentuknya Pelabuhan Tanjung Perak ?
2. Bagaimana struktur organisasi Pelabuhan Tanjung Perak ?
3. Apa sajakah fasilitas yang terdapat pada Pelabuhan Tanjung perak?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah :
1. Untuk mengetahui sejarah terbentuknya Pelabuhan Tanjung perak
tersebut.
2. Untuk mengetahui struktur organisasi Pelabuhan Tanjung perak
tersebut.
3. Untuk mengetahui fasilitas yang terdapat pada Pelabuhan Tanjung
perak tersebut.

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat yang diperoleh dari laporan ini :
1. Mengetahui struktur organisasi Pelabuhan Tanjung perak
2. Dapat menentukan fasilitas yang terdapat pada Pelabuhan Tanjung
perak.

1.5 Ruang Lingkup


Ruang lingkup dari penulisan laporan ini adalah pengertian pelabuhan
beserta fasilitas-fasilitas pendukungnya.

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 2


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Pelabuhan


Menurut PP RI No. 69 tahun 2001, pelabuhan adalah tempat yang
terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya dengan batas-batas tertentu
sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi dipergunakan
sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumoang dan / atau
bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat
perpindahan intra dan antar moda transportasi. Pelabuhan juga dapat
didefinisikan sebagai daerah perairan yang terlindungi dari gelombang laut
dan dilengkapi dengan fasilitas terminal, meliputi :
1. Dermaga, tempat dimana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat
barang.
2. Crane, untuk melaksanakan kegiatan bongkar muat barang.
3. Gudang Laut (transito), tempat untuk menyimpan muatan dari kapal
atau yang akan pindah ke kapal.
Pelabuhan juga merupakan suatu pintu gerbang untuk masuk ke
suatu daerah tertentu dan sebagai prasarana penghubung antar daerah, antar
pulau, bahkan antar negara. (Triatmodjo, 2009)

2.2 Macam-Macam Pelabuhan


Pelabuhan dapat dibedakan berdasarkan sudut tinjauannya, yaitu
berdasarkan karakteristik alamnya, pelayanannya, lingkup pelayaran yang
dilayani, kegiatan perdagangan luar negri, kapal yang diperbolehkan
singgah.
a) Ditinjau Berdasarkan Karakteristik Alamnya
1) Pelabuhan Terbuka
Pelabuhan terbuka yaitu pelabuhan dimana kapal-kapal bisa
masuk dan merapat secara langsung tanpa bantuan pintu-pintu air.

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 3


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

2) Pelabuhan Tertutup
Pelabuhan tertutup yaitu pelabuhan dimana kapal-kapal yang
masuk harus melalui beberapa pintu air. Pelabuhan tertutup dibuat
pada panta dimana terdapat perbedaan pasang surut yang besar
dan waktu pasang surutnya berdekatan. Sementara di Indonesia,
berdasarkan kategori alamnya, maka pelabuhan dapat dibedakan :
1. Pelabuhan Laut
Adalah pelabuhan yang letaknya berbatasan langsung dengan
laut.
Contoh : Pelabuhan Makasar, Sorong, Dumai, Bitung,
Malahayati, Meulaboh
2. Pelabuhan Sungai
Adalah pelabuhan yang letaknya di dalam sungai.
Contoh : Pelabuhan Banjarmasin, Sampit, Boom Baru
(Palembang)
3. Pelabuhan Teluk
Adalah pelabuhan yang letaknya didalam teluk.
Contoh : Pelabuhan Tanjung Priok (Teluk Jakarta), Ambon
(Teluk Baguala), Jayapura (Teluk Humbold), Teluk
Bayur (Padang).
4. Pelabuhan Selat
Adalah pelabuhan yang letaknya berada didalam selat (antara
2 gugusan pulau).
Contoh : Pelabuhan Tanjung Perak, Tanjung Wangim dan
Batulicin.

b) Ditinjau Berdasarkan Pelayanannya


1) Pelabuhan Umum
Pelabuhan yang diselenggarakan untuk kepentingan umum yang
secara teknis dikelola oleh Badan Usaha Pelabuhan (BUP).

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 4


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

2) Pelabuhan Khusus
Pelabuhan yang dikelola untuk kepentingan sendiri guna
menunjang kegiatan tertentu, baik instansi pemerintah, seperti
TNI AL dn Pemda Dati I / Dati II, maupun badan usaha swasta
seperti Pelabuhan Khusus PT. Bogasari yang digunakan untuk
bongkar muat tepung terigu.

c) Ditinjau Berdasarkan Lingkup Pelayaran yang Dilayani


1) Pelabuhan Internasional Hub
Pelabuhan Internasional Hub adalah pelabuhan utama primer
yang berfungsi melayani kegiatan dan alih muatan angkutan laut
nasional dan internasional dalam jumlah besar dan jangkuan
pelayaran yang sangat luas serta merupakan simpul dalam
jaringan transportasi laut internasional.
2) Pelabuhan Internasional
Pelabuhan Internasional adalah pelabuhan utama sekunder yang
berfungsi melayani kegiatan dan alih muat angkutan laut nasional
dan internasional dalam jumlah besar dan jangkuan pelayanan
yang luas serta merupakan simpul dalam jaringan transportasi
laut internasional.
3) Pelabuhan Nasional
Pelabuhan Nasional adalah pelabuhan utama tersier yang
berfungsi melayani kegiatan dan alih muat angkutan laut nasional
dan internasional dalam jumlah menengah serta merupakan
simpul dalam jaringan transportasi tingkat provinsi.
4) Pelabuhan Regional
Pelabuhan Regional adalah pelabuhan pengumpan primer yang
berfungsi melayani kegiatan dan alih muatan angkutan laut
nasional dalam jumlah yang relatif kecil serta merupakan
pengumpan dari pelabuhan utama.

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 5


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

5) Pelabuhan Lokal
Pelabuhan Lokal adalah pelabuhan pengumpan sekunder yang
berfungsi melayani kegiatan angkutan laut regional dalam jumlah
yang kecil serta merupakan pengumpan pada pelabuhan utama
dan / atau pelabuhan regional.

d) Ditinjau Berdasarkan Kegiatan Perdagangan Luar Negeri


1) Pelabuhan Import
Pelabuhan yang melayani pengiriman barang-barang dari luar
negeri
2) Pelabuhan Eksport
Pelabuhan yang melayani pengiriman barangt-barang keluar
negeri

e) Ditinjau Berdasarkan Kapal yang Diperbolehkan Singgah


1) Pelabuhan Laut
Pelabuhan yang terbuka bagi perdagangan luar negeri dan dapat
disinggahi oleh kapal-kapal dari luar negeri.
2) Pelabuhan Pantai
Pelabuhan yang tidak terbuka untuk perdagangan dari luar negeri
dan hanya dapat digunakan oleh kapal-kapal dalam negeri.

f) Ditinjau Berdasarkan Bea Cukai


1) Custom Port, adalah wilayah pelabuhan yang dalam pengawasan
bea cukai.
2) Free Port, adalah wilayah pelabuhan yang bebas diluar
pengawasan bea cukai.

g) Ditinjau Berdasarkan Kegiatan Pelayarannya


1) Pelabuhan Samudra, contoh : Pelabuhan Tanjung Priok
2) Pelabuhan Nusantara, contoh : Pelabuhan Banjarmasin

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 6


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

3) Pelabuhan Pelayaran Rakyat, contoh : Pelabuhan Sunda Kelapa


(Jakarta)

h) Ditinjau Berdasarkan Peranannya


1) Transito, Pelabuhan yang mengerjakan kegiatan transshipment
cargo, seperti Pelabuhan Singapura
2) Ferry, Pelabuhan yang mengerjakan kegiatan penyebrangan,
seperti Pelabuhan Merak.

2.3 Dermaga
Dermaga adalah tempat kapal ditambatkan dipelabuhan. Pada
dermaga dilakukan berbagai kegiatan bongkar muat barang dan orang dari
dan ke atas kapal. Di dermaga juga dilakukan kegiatan mengisi bahan bakar
kapal, air minum, air bersih, saluran untuk air kotor / limbah yang akan
diproses lebih lanjut di pelabuhan.
a) Jenis Dermaga
1. Dermaga barang umum, adalah dermaga yang diperuntukkan untuk
bongkar muat barang umum / general cargo keatas kapal.
2. Dermaga Peti Kemas, dermaga yang khusus dipergunakan untuk
bongkar muat peti kemas. Bongkar muat peti kemas biasanya
menggunakan kran (crane)
3. Dermaga Curah, dermaga yang khusus digunakan untuk bongkar
muat barang curah yang biasanya menggunakan ban berjalan
(conveyor belt)
4. Dermaga Khusus, dermaga yang khusus digunakan untuk
mengangkut barang khusus, seperti bahan bakar minyak, bahan
bakar gas, dan lainnya.
5. Dermaga Marina, adalah dermaga yang digunakan untuk kapal
pesiar, speed boat.
6. Dermaga kapal ikan, adalah dermaga yang digunakan oleh kapal
ikan.

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 7


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

b) Tipe Dermaga
1. Dermaga Quay Wall
Terdiri struktur yang sejajar pantai, berupa tembok yang
berdiri diatas pantai, konstruksi sheet pile baja / beton atau caisson
beton. Biasanya dilokasi pantai tidak landau yang sering disebut
sebagai pelabuhan alam sehingga kedalaman yang diinginkan tidak
terlalu jauh dari garis pantai.
2. Dermaga Dolphin
Tempat sandar kapal berupa dolphin diatas tiang pancang.
Biasanya dilokasi dengan pantai yang landai, diperlukan jembatan
trestle sampai dengan kedalaman yang dibutuhkan.
3. Dermaga System Jetty
Dapat berupa dermaga apung umumnya digunakan untuk
kapal-kapal penumpang pada dermaga angkutan sungai / danau yang
tidak membutuhkan konstruksi yang kuat untuk menahan muatan
barang yang akan diangkut dengan kapal.

2.4 Faktor-Faktor yang Berpengaruh dalam Perencanaan


Pelabuhan
Perencanaan pelabuhan harus memperhatikan berbagai faktor yang
akan berpengaruh pada bangunan-bangunan pelabuhan dan kapal-kapal yang
berlabuh. Ada tiga faktor yang harus diperhatikan yaitu : angin, pasang
surut, dan gelombang. Angin dapat menimbulkan pasang surut dan
gelombang. Pasang surut penting dalam menentukan dimensi bangunan
seperti pemecah gelombang, dermaga, pelampung penambat kedalam alur
pelayaran, pengairan pelabuhan, dan sebagainya.

2.5 Angin
Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi
dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara disekitarnya. Angin

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 8


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah.


Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih
ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun karena
udaranya berkurang. Udara dingin disekitarnya mengalir ke tempat yang
bertekanan rendah tersebut. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun
ketanah. Diatas tanah udara menjadi panas panas lagi dan naik kembali.
Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamakan
konveksi.

2.6 Pengaruh Angin terhadap Perencanaan Pelabuhan


Pengetahuan tentang angin sangat penting dalam perencanaan
pelabuhan. Arah angin menentukan arah dan letak penangkis gelombang
serta arah dan letak pintu pelabuhan, Ini dikarenakan angin berpengaruh
pada gerakan atau menuver kapal dalam pelayaran khususnya disekitar
pelabuhan terutama pendekatan kapal pada mulut pelabuhan.
Penyelidikan tentang angin memerlukan waktu yang lama minimal
3,5 tahun berturut-turut untuk mendapatkan hasil yang baik. Sifat-sifat angin
yang perlu diketahui untuk perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
pelabuhan, yaitu sebagai berikut :
1. Arah Angin

Arah angin bisa dilihat dengan menggunakan kantong angin atau


panah.

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 9


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

Gambar 1. Gerakan Angin

2. Kecepatan Angin

Kecepatan angin diukur dengan anemometer, yang terdiri dari


4 mangkok, yang dipasang pada 4 batang. Lamanya angin meniup,
dengan menggunakan alat yang mencatat sendiri atau self registering
apparatus maka dapat dicatat kecepatan angin selama satu periode
(minggu, hari, jam). Pada suatu daerah, besaran angin diukur
berdasarkan kecepatan (intensitas) dan jumlah banyaknya pada suatu
periode tertentu (frekuensi). Kecepatan angin tersebut disajikan dalam
satuan knot, dimana :

1 knot = 1 mil laut / jam

1 mil laut = 6080 kaki (feet) = 1853.18 meter

1 knot = 0,515 meter / detik

3. Kekuatan Angin

4. Lamanya Angin Bertiup

2.7 Pasang Surut


Pasang surut adalah fluktasi muka air laut sebagai fungsi waktu
karena karena adanya gaya tarik benda-benda dilangit, terutama matahari
dan bulan terhadap massa air laut di bumi. Pengetahuan tentang pasang surut
adalah penting didalam perencanaan pelabuhan.. Elevasi muka air tertinggi
(pasang) dan terendah (surut) sangat penting untuk merencanakan
bangunan-bangunan pelabuhan. Sebagai contoh, elevasi puncak bangunan
pemecah gelombang, dermaga, dan sebagainya ditentukan oleh elevasi muka
air pasang, sementara kedalaman alur pelayaran atau pelabuhan ditentukan
oleh muka air surut.

2.8 Arus Air Laut


Arus air laut adalah pergerakan massa air secaravertikal dan
horizontal sehingga menuj keseimbangannya, atau gerakan air yang sangat

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 10


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

luas yang terjadi diseluruh lautan dunia. Arus juga merupakan gerakan
mengalir suatu massa air yang dikarenakan tiupan angin atau perbedaan
densitas atau pergerakan gelombang panjang.

2.9 Gelombang
Gelombang adalah getaran yang merambat. Bentuk ideal dari suatu
gelombang akan mengikuti gerak sinusoide. Selain radiasi elektromagnetik,
dan mungkin radiasi gravitasional, yang bisa berjalan lewat vakum,
gelombang juga terdapat pada medium (yang karena perubahan bentuk
dapat menghasilkan gaya memulihkan yang lentur).

2.10 Gelombang Air Laut


Gelombang merupakan factor penting didalam perencanaan
pelabuhan. Gelombang dilaut di bangkitkan oleh angin, gaya tarik matahari
dan bulan, letusan gunung berapi atau gempa dilaut, kapal yang bergerak
dan sebagainya.

Sea atau disebut juga Sea Waves adalah gelombang yang masih
dalam proses pembentukan. Sifatnya sangat acak karena belum menemukan
bentuknya dan terjadi di daerah tempat angin bertiup atau daerah
pembentukan gelombang (Fetch). Gelombang yang teratur disebut Scolth.
Scolth dibentuk oleh gelombang-gelombang yang mempunyai frekuensi
atau panjang gelombang yang hamper sama. Untuk mengetahui tinggi /
panjang / waktu gelombang, digunakan perekam gelombang (wave recorder)
dan untuk tekanan gelombang laut yang sangat besar digunakan perekam
sonic ultra gelombang (ultra sonic wave recorder).

2.11 Pembentukan dan Perambatan Gelombang


Gelombang yang terjadi pada kedalaman air d > L/2 pada dasar laut
tidak begitu berpengaruh pada partikel-partikel air yang bergerak lambat.
Sedangkan gelombang yang terjadi pada air yang dangkal d < L/2.
Gelombang pecah ketika puncak gelombang melampaui kecepatan
perambatannya. Pada air yang dalam biasanya ini terjadi ketika tinggi
gelombang melebihi 1/7 L.

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 11


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

Gelombang Osilasi / goyangan (wave of oscilation) adalah


gelombang yang terjadi terus menerus atau tidak terputus-putus dan tetap
ada walaupun sudah pecah pada air yang dalam karena gelombang tersebut
akan dibentuk kembali. Panjang antara dua puncak gelombang yang
berurutan adalah panjang gelombang (L), dan tinggi antara lembah dan
puncak adalah tingi gelombang atau amplitudo (H). Bentuk gelombang yang
bergerak diatas diatas permukaan air dan waktu untuk mencapai puncak
yang berurutan adalah periode gelombang (T). Kecepatan pembentukan
gelombang disebut kecepatan gelombang atau kecepatan perambatan
gelombang. Karakteristik ini diberikan pada persamaan berikut.

Dimana :

v = kecepatan perambatan gelombang

L = panjang gelombang (ft)

T = periode gelombang (det)

Jika salah satu karakteristik diketahui, yang lainnya dapat dihitung


dan dengan nilai konstan untuk dan g maka :

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 12


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

2.12 Klasifikasi Gelombang


Klasifikasi gelombang didasarkan atas nilai perbandingan antara
kedalaman (d) dengan panjang gelombang (L). Pembagian klasifikasinya
adalah sebagai berikut :

Selama penjalaran gelombang dari laut dalam ke laut dangkal, orbit


partikel mengalami perubahan bentuk. Orbit perpindahan partikel berbentuk
lingkaran pada seluruh kedalaman dilaut dalam. Dilaut transisi dan dangkal
lintasan partikel berbentuk ellips. Semakin besar kedalaman bentuk ellips
semakin pipih, dan didasar gerak partikel adalah horizontal.

Ada beberapa teori gelombang dan teori matematis yang dapat


diterapkan pada gelombang dilaut diantaranya adalah : F.V. Gerstner (1802),
G.B. Airy (1845), G.G. Stokes (1880), Saint Valent dan Flamant (1888).

1. F.V. Gerstner (1802)


Merupakan pencetus pertama persamaan gerakan gelombang
yang telah meletakkan dasar-dasar teori gelombang modern.
Teorinya didasarkan pada hubungan geometri dan merupakan
pencetus pertama persamaan gerakan gelombang. Beliau
mengasumsikan bahwa gelombang berputar membentuk lingkaran
dimana diameternya akan berkurang seiring dengan penambahan
kedalaman. Semua partikel mempunyai kecepatan permukaan air
serta mempunyai tekanan yang konstan pula.

2. G.B. Airy (1845)

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 13


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

Pendekatannya hampir sama. Beliau menggunakan


perputaran bentuk ellips, tetapi mengasumsikan bahwa pecahnya
gelombang diatas ketinggian muka air rata-rata.

3. G.G. Stokes (1880)


Menjelaskan ketidakcocokan pada beberapa bagian dari teori
gerstner serta mengabaikannya. Mengembangkan rumus
memperhitungkan kelakuan gelombang yang sesungguhnya yaitu
pecahnya gelombang pada posisi tertinggi diatas permukaan air rata-
rata kemudian bergerak sampai gelombang jatuh dilembah.
Menurutnya teori Stokes hanya khusus untuk gelombang yang sangat
kecil.

4. Saint Valent dan Flamant (1888)


Mengadopsi teori Gerstner untuk gelombang pada laut
dangkal dengan mengasumsikan gerakan orbit menjadi ellips.

2.13 Peramalan Panjang dan Tinggi Gelombang


Ukuran (panjang dan tinggi) gelombang pada suatu tempat
tergantung pada kecepatan angin, lamanya angin bertiup, arah angin, fetch,
dan kedalaman air laut.

Untuk mendapatkan data-data kelakuan gelombang yang akan


digunakan dalam perencanaan bangunan-bangunan dilaut, perencanaan
biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama. Untuk itu, biasanya dalam
menentukan ukuran gelombang yang akan digunakan dalam perencanaan
konstruksi bangunan pada suatu tempat, Thomas Stevenson dalam tahun
1864 untuk pertama kalinya memperkenalkan rumus untuk menghitung
tinggi gelombang (H,Ft) yang diakibatkan oleh fetch (F, nautical miles).

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 14


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

Dimana :

U = Kecepatan angin (miles / hour)

F = Fetch, jarak horizontal antara timbulnya gelombang / angin yang


menimbulkan gelombang sampai lokasi gelombang (NM, 1 nauitical
miles = 5280 ft = 1,6093 km)

H = Tinggi gelombang (ft)

Thomas Stevenson mengembangkan persamaan tersebut didasarkan


pada pengamatan yang dilakukan disuatu danau, kemudian di cek kembali
disuatu tempat dilaut utara. Dalam pengecekan tersebut menunjukan bahwa
tinggi gelombang di tempat tersebut ternyata sangat ditentukan oleh
kecepatan angin padahal mereka tidak memasukkan kecepatan angin sebagai
variable.

D.A. Molitor dalam sebuah papernya memaparkan tekanan


gelombang pada dinding atau pemecah gelombang, yang diterbitkan pada
Proceeding Amerika Society Of Civil Engineers (Mei 1934), yang
mengembangkan teori-teori yang sudah ada khususnya pada perumusan
Thomas Stevenson dengan memperkenalkan atau memasukkan kecepatan
angin sebagai variable dan menggunakan statutes Miles di samping juga
menggunakan Nautical Miles dimana :

Perbandingan (ratio) panjang gelombang dengan tinggi gelombang


pada kecepatan angin, lamanya semburan, kedalaman air dan karakteristik
tanah dasar. Menurut observasi yang dibuat oleh Kapten Gillard, ratio L/H
untuk di daerah danau yang relative agak dalam atau untuk lautan dangkal
yaitu antara 9 sampai 15 dan untuk gelombang di lautan dalam L/H antara
17 sampai 33.

a. Arah dan Kecepatan Angin

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 15


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

Gelombang di bangkitkan oleh pemindahan energy dari energy


yang di kandung oleh angin ke dalam laut melalui permukaannya.
Karena sifat air yang tidak dapat menyerap energy, maka energy ini
dirubah ke dalam bentuk gelombang yang kemudian di bawa ke pantai.
Di pantai energy ini di lepaskan dengan pecahnya gelombang.

b. Fetch

Di dalam tinjauan pembangkitan gelombang di laut, fetch


dibatasi oleh bentuk daratan yang mengelilingi laut. Di daerah
pembentukan gelombang, gelombang, tidak hanya di bangkitkan dalam
arah yang sama dengan arah angin tetapi juga dalam berbagai sudut
terhadap arah angin. Fetch rerata efektif adalah

Dimana :

Feff : Fetch rerata efektif

Xi : Panjang segmen yang diukur dari titik observasi gelombang ke


ujung akhir fetch

: Deviasi pada kedua sisi dari arah angin dengan menggunakan


pertambahan 60 sampai sudutsebesar 420 pada kedua sisi dari
arah angina

c. Difraksi (Diffraction)

Apabila gelombang datang terhalang oleh suatu rintangan seperti


pemecah gelombang atau pulau, maka gelombang tersebut akan
membelok disekitar ujung rintangan dan masuk didaerah terlindung di
belakangnya. Gejala semacam ini biasa disebut difraksi gelombang.

d. Refraksi

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 16


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

Refraksi adalah kejadian dimana garis puncak gelombang akan


membelok dan beusaha sejajar dengan garis kedalaman laut. Dan garis
orthogonal gelombang, yaitu garis yang tegak lurus dengan garis puncak
gelombang dan menunjukan arah penyaluran gelombang, juga akan
membelok, dan berusaha untuk menuju tegak lurus dengan garis kontur
(bottom contour).

e. Refleksi

Gelombang yang membentur dinding vertical, karang yang terjal


atau pantai yang terjal tidak akan hilang energinya tetapi dipantulkan
(refleksi). Gelombang tersebut berbentuk standing wave atau clapotis
yaitu dimana partikel-partikel air menyentuh dinding naik turun
setempat tidak kurang dari pada dua kali tinggi gelombang asal (H).

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Pelabuhan Tanjung perak

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 17


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

Tanjung Perak merupakan salah satu pintu gerbang Indonesia, yang


berfungsi sebagai kolektor dan distributor barang dari dan ke Kawasan Timur
Indonesia, termasuk Jawa Timur. Karena letaknya yang strategis dan didukung
oleh dataran gigir atau hinterlandyang potensial maka Tanjung Perak juga
merupakan Pusat Pelayaran Interinsulair Kawasan Timur Indonesia.

Dahulu kapal-kapal samudera membongkar dan memuat barang-barangnya di


selat Madura untuk kemudian dengan tongkang dan perahu- perahu dibawa ke
Jembatan Merah (pelabuhan pertama saat itu) yang berada di jantung kota
Surabaya melalui sungai Kalimas.

Karena perkembangan lalu lintas perdagangan dan peningkatan arus


barang serta bertambahnya arus transportasi maka fasilitas dermaga di Jembatan
Merah itu akhirnya tidak mencukupi. Kemudian pada tahun 1875 Ir. W. de Jongth
menyusun rencana pembangunan Pelabuhan Tanjung Perak agar dapat
memberikan pelayanan kepada kapal-kapal samudera untuk membongkar dan
memuat secara langsung tanpa melalui tongkang-tongkang dan perahu-perahu.
Akan tetapi rencana ini kemudian ditolak karena biayanya sangat tinggi.

Selama abad 19 tidak ada pembangunan fasilitas pelabuhan, padahal lalu lintas
angkutan barang ke Jembatan Merah terus meningkat. Sementara rencana
pembangunan pelabuhan yang disusun Ir. W. de Jongth dibiarkan telantar.

Pada sepuluh tahun pertama abad ke-20 Ir. W.B. Van Goor membuat
rencana yang lebih realistis yang menekankan suatu keharusan bagi kapal- kapal
samudera untuk merapatkan kapalnya pada tambatan. Dua orang ahli didatangkan
dari Belanda yaitu Prof. DR. Kraus dan G.J. de Jong untuk memberikan suatu
saran mengenai rencana pembangunan Pelabuhan Tanjung Perak.

Setelah tahun 1910, pembangunan fisik Pelabuhan Tanjung Perak dimulai, dan
selama dilaksanakan pembangunan ternyata banyak sekali permintaan untuk
menggunakan kade/tambatan yang belum seluruhnya selesai itu.

Dengan selesainya pembangunan kade/tambatan, kapal-kapal Samudera


dapat melakukan bongkar muat di pelabuhan. Pelabuhan Kalimas selanjutnya

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 18


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

berfungsi untuk melayani angkutan tradlslonal dan kapal-kapal layar, sementara


pelabuhan yang terletak dl Jembatan Merah secara perlahan mulal ditinggalkan.

Sejak saat itulah, Pelabuhan Tanjung Perak telah memberikan suatu kontribusl
yang cukup besar bagi perkembangan ekonomi dan memiliki peranan penting,
tidak hanya bagi peningkatan lalu lintas perdagangan di Jawa Timur tetapi juga
bagi seluruh Kawasan Timur Indonesia.

Untuk mendukung peranan itu pada tahun 1983 telah diselesaikan


pembangunan terminal antar pulau yang kemudian diberi nama terminal Mirah.
Untuk keperluan pelayanan penumpang kapal laut antar pulau juga dibangun
terminal penumpang yang terletak di kawasan Jamrud bagian utara.
Berdampingan dengan terminal penumpang antar pulau dibangun pula
terminal kapal feri untuk pelayanan penumpang Surabaya-Madura yang
beroperasi 24 jam penuh. Terminal feri itu kini dikenal dengan nama Pelabuhan
Ujung.

Seiring dengan berjalannya waktu pelabuhan Tanjung Perak telah pula


membuktikan peranan strategisnya sebagai pintu gerbang laut nasional (Gateway
Port). Untuk itu dipersiapkanlah pembangunan terminal petikemas bertaraf
internasional yang pelaksanaan fisiknya akhirnya dapat diselesaikan pada tahun

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 19


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

1992. Terminal petikemas itu saat ini dikenal dengan nama Terminal Petikemas
Surabaya.

3.2 Fasilitas - Fasilitas Pelabuhan Tanjung Perak


ALUR PELAYARAN
Alur pelayaran barat merupakan alur utama untuk memasuki pelabuhan
Tanjung Perak yang panjangnya 25 mil laut, lebar 100 meter dengan kedalaman
bervariasi antara 9,7 sampai 12 meter A.R.P dilengkapi dengan 24 buoy dan
Stasiun Pandu di Karang Jamuang yang siap melayani 24 jam. Alur lainnya yaitu
alur pelayaran timur, yang penjangnya 22,5 mil laut, lebar 100 meter dengan
kedalaman antara 2,5 sampai 5 meter A.R.P dilengkapi dengan 8 buoy.

PEMANDUAN
Pelabuhan Tanjung Perak merupakan pelabuhan wajib Pandu. Untuk itu
tersedia 39 orang pandu yang terdiri dari 28 pandu laut dan 11 pandu bandar.
Pandu Laut bertugas memandu kapal selama berlayar di alur dan Pandu Bandar
memandu kapal untuk olah gerak dalam pelabuhan. Untuk tugas pemanduan ini,
para pandu stand by di Stasiun Karang Jamuang selama 24 jam, yang dapat
dihubungi melalui radio IJHV pada cannel 6- 8 - 12 - 14 dan 16. Untuk keamanan
dan kelancaran olah gerak kapal di bandar, tersedia 8 kapal tunda berkekuatan
800- 2400 HP, 5 5 kapal pandu berkekuatan 350 - 960 EB' dan 6 kapal kepil
berkekuatan 125 - 250 MK.

PELAYANAN AIR BERSIH


Pelayanan air bersih ( air minum) untuk kapal yang sedang tambat dilayani
melalui pipa di sepanjang dermaga Jamrud Utara, Berlian Timur yang memiliki
kapasitas 100 ton perjam dan di dermaga International Container Terminal ( ICT)
dengan kapasitas 30 ton per jam. 3edang untuk kapal-kapal di tambatan lainnya
atau direde dapat dilayani melalui 4 buah tongkang air. Total kapasitas pelayanan
air minum di pelabuhan diperkirakan 1000 - 1500 ton per hari. Semua fasilitas air
ini di suplay oleh PDAM ( Perusahaan daerah Air Minum ).

BUNKER

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 20


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

Pelayan bunker dilaksanakan oleh Pertamina melalui pipa dermaga yang


terdiri dari :
Jamrud Utara : 6 tempat ( khusus MDF)
Jamrud Selatan : 5 tempat
Berlian Timur : 3 tempat
Berlian Barat : 4 tempat
Pelayanan bunker lainnya dilakukan oleh swasta melalui tongkang dan mobil
tangki.

DERMAGA
No. Nama Panjang (M) Kedalaman
1. Jamrud Utara 1200 -9.2
2. Jamrud Barat 160 160
3. Jamrud Selatan 800 -8.0
4. Perak 140 -7.0
5. Berlian Timur 785 -9.0
6. Berlian Barat (includes Ro-Ro terminal) 700 -9.5
7. Berlian Utara 140 -4.0
8. Nilam Timur 140 -4.0
9. Mirah 640 -7.0
10. Intan 100 -4.0
11. Kalimas 2270 -2.0
12. Interisland Container Terminal I 450 -7.5
13. Interisland Container Terminal II 450 -8.0
14. International Container Terminal II 500 -10.5
15. International Container Terminal III 500 -10.5
Total 9.695
PELAYANAN KESEHATAN

Sebagai pintu gerbang pelabuhan Indonesia, Tanjung Perak juga


dilengkapi dengan Rumah Sakit Pelabuhan yang memiliki kapasitas 100 tempat
tidur dengan pelayanan 24 jam sehari. Rumah Sakit ini terletak di Jl. Kalianget 2 -
4 Surabaya, nomor telepon (031) 3294801 dan dilengkapi dengan peralatan
kesehatan yang mamadai bagi praktek umum dan spesialis. Untuk keadaan darurat
juga disediakan kamar gawat darurat, ambulan dan radio medik pada frekwensi
718.

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 21


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

PEMADAM KEBAKARAN (PMK)

PMK bertujuan untuk menjaga kemungkinan timbulnya bahaya kebakaran,


seperti resiko kebakaran yang menimpa material yang ada di area pelabuhan.
Pelayaran ini ditujukan untuk mengantisipasi dan melindungi aset pelabuhan dan
aset lain yang dimiliki oleh masyarakat umum. Karena itu disamping memberikan
pelayanan terhadap para pengguna jasa pelabuhan (pelanggan), pelayanan ini juga
ditujukan bagi masyarakat lain yang membutuhkan pelayanan pemadam
kebakaran. Pelayanan ini bekerja selama 24 jam dan dapat dihubungi melalui
telepon (031) 3291760.

DOCKING, REPAIRING AND SHIPBUILDING

Di area Pelabuhan Tanjung Perak telah banyak disediakan berbagai macam


pelayanan termasuk pelayanan docking, perbaikan kapal bahkan pembuatan kapal
sekalipun. Sehingga banyak sekali beroperasi perusahaan jasa docking kapal,
perbaikan, konversi kapal, dan lain-lain. Tentu saja keberadaan perusahaan ini
sangat membantu dalam menunjang kelancaran operasional dan aktivitas kerja di
pelabuhan.

INSTITUSI TERKAIT

Di area pelabuhan juga banyak beroperasi lembaga-lembaga terkait, diantaranya


adalah : Sahbandar, Imigrasi, Bea dan Cukai, Karantina, KPLP, Bank Mitra dan
lain-lain.

Fasilitas Terminal :
Terminal Kontainer dengan Nomor Deskripsi UTPK I UTPK II
Terminal Konvensional :

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 22


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

Terminal Jamrud dengan Nomor Keterangan Jamrud Utara Jamrud Selatan


Jamrud Barat (Peruntukan Samudera Penumpang antar pulau antar pulau)

Berlian Terminal dengan Nomor Keterangan Berlian Timur Berlian Barat


(Peruntukan Samudera Samudera)

Terminal Nilam dengan Nomor Keterangan Nilam (Peruntukan Barang


Curah, Barang Cair)

Terminal Mirah dengan Nomor Keterangan Mirah (Peruntukan Antar


Pulau)

Terminal Intan dengan Nomor Keterangan Intan (Peruntukan Bongkar


Minyak)

Terminal Kalimas dengan Nomor Keterangan Kalimas (Peruntukan Kapal


Layar, Kapal Fery)

Terminal Penyeberangan dengan nomor keterangan terminal Ujung I


Ujung II (Peruntukan Kapal Fery Kapal Fery)

Terminal Penumpang dengan Nomor Keterangan Terminal Gapura


Nusantara Gapura Surya (Peruntukan Economi Klas)

KESATUAN PELAKSANA PENGAMANAN PELABUHAN (KP3) TANJUNG


PERAK
Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KP3) adalah Kesatuan dari
unsur Kepolisian RI yang mempunyai tugas pokok membantu Administrator
Pelabuhan dalam menyelenggarakan keamanan di dalam daerah Pelabuhan
sepanjang mengenai tata-tertib umum dalam rangka pendayagunaan dan
pengusahaan pelabuhan. Kedudukan KP3 secara taktis operasional berada di
bawah Administrator Pelabuhan dan secara hirarkhis fungsional serta teknis
Polisional tetap berada di bawah kesatuan induknya.

KPLP (Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Klas I Surabaya)

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 23


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) adalah unit pelaksana teknis
dibidang keamanan Pelabuhan, Bandar, Perairan Laut, Pantai dan Bantuan SAR
dalam lingkungan Departernen Perhubungan. KPLP dalam tugasnya mempunyai
fungsi menegakkan peraturan/ketentuan bidang Perhubungan Laut di daerah
pelabuhan dan perairan bandar, melaksanakan patroli perairan dan bantuan SAR.

Distrik Navigasi Klas I Surabnya

Distrik Navigasi adalah unit pelaksana tehnis pemerintahan dibidang


perambuan, penerangan pantai dan elektronika pelayaran dalam hngkungan
Departemen Perhubungan yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Kepala Kantor Wilayah Perhubungan Laut. Distrik Navigasi Surabaya
termasuk Distrik Navigasi Klas I bettugas menyelenggarakan perambuan dan
penerangan pantai, elktronika dan telekomonikasi serta mengatur penggunaan dan
memelihara kapal-kapal negara.

Kesyahbandaran Klas I Surabaya

Kesyahbandaran adalah unit pelaksana tehnis pemerintahan dibidang


kebandaran, perkapalan dan jasa maritim dalam lingkungan Departemen
Perhubungan, yang dipimpin oleh seorang kepala yang disebut Syahbandar. Tugas
Kesyahbandaran adalah melaksanakan penilikan kebandaran, keselamatan kapal,
pengukuran dan pendaftaran kapal serta kegiatan jasa maritim.

Bea Cukai

Kantor Inspeksi Direktorat lendral Bea dan Cukai Tanjung Perak dengan
tugas pokok memungut pajak-pajak yang tidak langsung scperti: bea masuk, bea
keluar, cukai serla mencegah adanya penyelundupan pajak-pajak tersebut.
Alamat Kantor : Jl. Tanjung Perak Timur No. 498 Surabaya
No. Telp : 3293686

KARANTINA KESEHATAN PELABUHAN

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 24


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

Kantor Kesehatan Pelabuhan, sebagai unsur pelabuhan, merupakan Port


Health Authority dalam daerah Pelabuhan. Oleh karenanya semua kegiatan-
kegiatan di kapal dan daerah pelabuhan yang mungkin dapat berkaitan dengan
kesehatan manusia, adalah merupakan tugas K.K.P untuk mengatasi, memonitor,
memotivasi, mencegah dan memelihara, sehingga terjadi peningkatan-
peningkatan kesehatan yang sepadan dengan aktivitas serta gerak pengembangan
Pelabuhan pada umumnya. Secara singkat Kantor Kesehatan Pelabuhan
mengemban tugas; menyelenggarakan pencegahan penyakit menular yang berasal
dari luar pelabuhan melalui kapal laut.
Alamat Kantor: Jl. Tanjung Perak Timur No. 514 - 516 Surabaya
No. Telp: 3293902 - 3293554

IMIGRASI Tugas pokok

Kantor Resort Imigrasi Tanjung Perak Surabaya, pada dasarnya antara


lain, mengawasi kedatangan dan keberangkatan orang-orang yang datang daii luar
maupun yang berangkat keluar negeri melalui Pehbuhan Tanjung Perak.
Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya oleh Menteri Kehakiman ditunjuk sebagai
salah satu pelabuhan pendaratan, dengan arli bahwa orang-orang dibolehkan
berangkat/datang langsung ke dan dari luar negeri, setelah memenuhi persyaratan
yang berlaku. Tugas Pengawasan dilaksanakan oleh Pejabat Pendaratan pada saat
embarkasi/debarkasi penumpang kapal laut antar negara.
Alamat Kantor : Jl. Kalimas Baru No. 97 Surabaya
No. Telp : 3291485

DPC INSA (Indonesian National ShipOwner Association)

Surabaya DPC INSA adalah organisasi perusahaan pelayaran niaga di


Surabaya.

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 25


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

Alamat Kantor : Jl. Kalimas Baru No. 194 Surabaya


No. Telp : 3297506-3295131
No. Fax : 3295131

DPC APBMI

Surabaya Adalah Organisasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia


Surabaya.
Alamat Kantor : JL Teluk Penanjung No. 39 Surabaya
No. Telp : 3295339

DPC GAFEKSI/ INFA

Adalah Organisasi Gabungan Forwarder & Expedisi di Surabaya.


Alamat Kantor : Jl. Kalimas Baru No. 194 Surabaya
No. Telp : 3292310

Stasiun Karantina Hewan

Bertugas menyelenggarakan pencegahan penyakit menular terhadap


hewan yang berasal dari luar pelabuhan, maupun yang akan keluar pelabuhan
melalui kapal laut.
Alamat Kantor : Jl. Kalimas Baru No. 86 Surabaya
No. Telp : 3295367

Balai Karantina Tumbuh-tumbuhan

Bertugas menyelenggarakan pencegahan penyakit terhadap Tumbuh-


tumbuhan yang berasal dari luar pelabuhan, maupun yang akan keluar pelabuhan
melalui kapal laut.
Alamat Kantor : 31. Prapat Kurung Utara No. 6 Surabaya
No. Telp : 3291273

3.3 Konsep Pelabuhan Tanjung perak

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 26


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

Gapura Surya Nusantara terminal penumpang

Terminal modern Gapura Surya Nusantara merupakan hasil revitalisasi


terminal lama yang berada di Pelabuhan Tanjung Perak yang diperuntukan
melayani penumpang kapal laut sejak 1975 silam. Terminal lama tersebut disulap
menjadi terminal baru yang modern dan canggih. Bangunan Terminal modern
Gapura Surya Nusantara terdiri atas tiga lantai yang memiliki fasilitas berkonsep
bangunan modern, ramah lingkungan, dan hemat energi. Terminal modern Gapura
Surya Nusantara menyerupai terminal penumpang pesawat udara yang dilengkapi
dengan fasilitas Garbarata dan pelayanan seperti bandara. Garbarata merupakan
belalai gajah atau lorong jembatan penumpang penghubung antara terminal
dengan kapal seperti di bandara internasional.

Pembangunan gedung Terminal modern Gapura Surya Nusantara menelan


biaya sebesar Rp 160 milyar. Terminal modern Gapura Surya Nusantara berdiri
diatas lahan seluas 13.273 hektar. Terminal ini dibangung menggunakan tiga
konsep parsial yang terpadu yaitu Environmental Concepts, Connectivity
Concepts dan Form Concepts

Environmental Concepts

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 27


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

Environmental Concepts sengaja dibuat agar terminal modern Gapura


Surya Nusantara mampu menjadi sebuah kawasan publik atau public park. Selain
mampu menampung sekitar 4 ribu penumpang, terminal modern Gapura Surya
Nusantara ini diharapkan bisa menjadi kawasan public park dari seluruh kawasan
pelabuhan Tanjung Perak. Sebagai public park, terminal modern Gapura Surya
Nusantara dilengkapi dengan fasilitas shopping mall dan fasilitas komersial dalam
kawasan dengan konsep roof garden yang dapat diakses oleh masyarakat sebagai
bagian dari public park. Selain itu, terminal Tanjung Perak diharapkan juga
menjadi pilot project bagi pengembangan sisi laut yang mempertimbangkan
lingkungan.

Terminal Penumpang Modern Gapura Surya Nusantara merupakan


terminal penumpang kapal laut pertama di Indonesia yang berkonsep bangunan
modern, arsitektur hijau ramah lingkungan, dan hemat energi. Sejumlah fitur yang
efisien energi di antaranya ialah penggunaan lampu LED dengan sistem
pemadamannya diatur oleh sensor yang membaca ada tidaknya kegiatan manusia
di sekitar lampu. Untuk mesin pendingin menggunakan VRF (variable refrigerant
flow) yang secara otomatis menghemat energi dengan menyesuaikan kebutuhan
pendinginan.

Gedung terminal juga menggunakan sistem Sewage Treatment Plant (STP) yaitu
sistem air yang dapat mendaur ulang air buangan dari gedung itu sendiri menjadi

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 28


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

air untuk pembersihan toilet. Dua unit garbarata atau boarding bridge yang
menghubungkan terminal penumpang dengan kapal melalui fasilitas berupa
lorong yang dapat bergerak secara horisontal dan vertikal disesuaikan dengan
posisi pintu pada dek kapal yang dilengkapi dengan pendingin udara. Jadi
penumpang sudah dimanjakan dengan kenyamanan mulai dari masuk terminal
dan cek in kemudian naik ke ruang tunggu hingga pada saat masuk ke dalam
kapal laut. Penumpang kapal laut yang melalui Terminal modern Gapura Surya
Nusantara akan dimanjakan dengan fasilitas fasiltas baru. Mereka akan melewati
X-ray, naik-turun eskalator, checking dan boarding tiket, serta masuk kapal
dengan menggunakan Garbarata.

Connectivity Concepts

Sementara itu Connectivity Concepts dapat dilihat dari keterpaduan antara


fasilitas dalam kawasan terminal, baik massa bangunan, maupun konektifitas
didesain dengan pertimbangan iklim tropis dan efisiensi penggunaan energi.
Pertimbangan iklim tropis diwujudkan dalam fasade bangunan terminal dan
service apartement yang memaksimalkan bukaan bukaan dan penggunaan
pencahayaan alami.

Atap datar yang cukup luas pada bangunan terminal difungsikan sebagai area
solar cell, yang secara desain telah dipersiapkan ruang utilitasnya dengan

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 29


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

kapasitas energi cukup memadai untuk bangunan terminal, apabila pemanfaatan


teknologi solar cell digunakan. Efesiensi Energy ini tidak hanya diwujudkan
dalam pemanfaatan atap terminal sebagai area solar cell saja, melainkan berkaitan
dengan konektifitas alur sirkulasi yang menghubungkan setiap fasilitas dalam
kawasan terminal yang mempertimbangkan kemudahan dan kecepatan
pencapaian. Connectivity Concepts ini disesuaikan dengan kebutuhan penumpang
sebuah terminal kapal laut modern.

Jalur konektifitas Connectivity Concepts dibagi menjadi tiga bagian,


diantaranya jalur bis/angkutan umum, jalur kendaraan pribadi dan jalur pejalan
kaki. Ketiganya memiliki jalur yang terpisah, sehingga tidak terjadi crossing.
Melalui Connectivity Concepts ini, jalur bis/angkutan umum didesain sedekat
mungkin dengan terminal penumpang. Terminal bis dibagi menjadi dua, yaitu
terminal bis satelit yang berada di basement dan terminal bis utama yang melayani
seluruh kawasan pelabuhan Tanjung Perak. Terminal bis satelit hanya menampung
bis yang diperuntukan bagi angkutan penumpang, pengantar, dan karyawan di
kawasan terminal penumpang. Sehingga tidak diperlukan waktu tunggu lama
seperti halnya pada terminal bis utama. Untuk jalur kendaraan pribadi, mulai
mobil maupun motor didesain bisa melayani pencapaian ke masingmasing
fasilitas dalam kawasan. Area parkir kendaraan dibagi menjadi tiga area, yaitu
area parkir barat yang berdekatan dengan terminal penumpang, area parkir
basement yang melayani terminal penumpang, shopping mall dan terminal bis.
Area parkir timur bedekatan dengan service apartment, marine business center dan
dermaga. Sedangkan, jalur pejalan kaki berada di level 1, berupa jembatan
penghubung antara fasilitas dalam kawasan.

Form Concepts

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 30


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

Untuk konsep ketiga yaitu Form Concepts merupakan konsep yang tetap
menjaga desain tanpa menghilangkan nuansa bangunan cagar budaya pelabuhan
yang masih ada yang secara historis patut dipertimbangkan. Terminal Penumpang
Modern Gapura Surya Nusantara diresmikan pengoperasiannya oleh Menteri
BUMN Dahlan Iskan pada Surabaya pada Kamis (2/10/2014). Menteri BUMN
Dahlan Iskan secara simbolis menandatangani prasasti di depang gedung terminal
modern bersamaan dengan dimulainya aktivitas embarkasi penumpang kapal PT
Pelni (Persero) KM Labobar tujuan Makassar-Jayapura yang berkapasitas 3.084
penumpang. Dahlan Iskan mengapresiasi pengembangan terminal penumpang ini
sebagai bentuk konsistensi Pelindo III untuk melayani penumpang kapal laut.

Sementara itu Direktur Utama PT Pelindo III (Persero) Djarwo Surjanto


mengatakan, pembangunan terminal modern Gapura Surya Nusantara adalah
upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada para penumpang kapal laut. Data
realisasi penumpang mencapai 286.078 orang naik dan turun kapal melalui
pelabuhan Tanjung Perak hingga semester I 2014. Angka tersebut mengalami
kenaikan sekitar 17 persen dibandingkan semester I 2013. Terminal penumpang
modern Gapura Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya secara resmi
sudah mulai beroprasional pada Rabu (2/10/2014)

Struktur Organisasi Pelabuahan Tanjung Perak

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 31


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

Tanjung Perak merupakan salah satu pelabuhan pintu gerbang di


Indonesia. Sebagai pelabuhan pintu gerbang, maka Tanjung Perak telah
menjadi pusat kolektor dan distributor barang ke Kawasan Timur
Indonesia, khususnya untuk Propinsi Jawa Timur. Karena letaknya yang
strategis dan didukung oleh daerah hinterland Jawa Timur yang potensial
maka pelabuhan Tanjung Perak juga merupakan pusat pelayaran
intersulair Kawasan Timur Indonesia

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 32


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

Struktur Organisasi Kesyabandaran Pelabuhan Tanjung Perak

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 37


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pelabuhan Padang Bai terletak di desa Padang Bai, Kecamatan Manggis,
Kabupaten Karangasem. Kota ini menjadi pelabuhan ferry untuk pelayaran
ke Pulau Lombok, Nusa Penida, Kepulauan Gili dan pulau-pulau lainnya di
Nusa Tenggara Barat.
2. Pelabuhan Padang Bai dibangun pada tahun 1994 dan mulai beroperasi
pada tahun 1997. Kondisi Pelabuhan Padang Bai sampai saat ini masih
cukup baik. Pelabuhan Padang Bai memiliki luas 33715m.
3. Rute penyeberangan Padang Bai (Bali) ke Lembar (Lombok) sepanjang 35
mil dengan waktu tempuh 4-5 jam. Kapal berangkat kira-kira setiap 1 jam
sekali dari dermaga Pelabuhan Padang Bai.
4. Penyeberangan kapal ferry Padang Bai - Lembar buka 24 jam non stop dan
ferry selalu standby. Kondisi relatif am an di kedua pelabuhan
bahkan keberangkatan malam sekalipun.
5. Dalam kurun tahun 1997 sampai dengan tahun 2010, peningkatan
permintaan angkutan pada lintasan ini adalah penumpang 3,98 % pertahun,
4,87 % pertahun untuk kendaraan Roda 4 dan 10,22 % pertahun untuk
Roda 2. Pada tahun 2010, jumlah penumpang adalah 1.432.606 orang,
kendaraan roda 4 adalah 221.881 unit. Pada tahun itu, armada yang
dioperasikan pada lintasan ini sebanyak 20 kapal ferry ro-ro.
6. Fasilitas yang terdapat pada Pelabuhan Padang Bai adalah :
1. Kantor ASDP
2. Ruang Tunggu Penumpang
3. Loket Penumpang Pejalan Kaki
4. Loket Penjualan Karcis Kendaraan

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 38


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

5. Tempat Parkir
6. Jembatan Penyeberangan
7. Tempat Ibadah

4.2. Saran
Adapun saran yang bisa penulis berikan adalah
1. Diharapkan kedepannya adanya perkembangan dari Pelabuhan Padang Bai
guna mempermudah arus penyeberangan.
2.Perlunya peningkatan pelayanan dalam melayani pelayaran di Pelabuhan
Padang Bai.

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 39


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 40


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS UDAYANA

DAFTAR PUSTAKA

ASDP Indonesia Ferry 2014


Bambang Triatmmodjo, Pelabuhan, 1996, Beta Offset, Yogyakarta
Nyoman Budiartha Raka Mandi, Pelabuhan Perencanaan dan Perancangan
Konstruksi Bangunan Laut dan Pantai
http://id.wikipedia.org/wiki/Angin
http://id.wikipedia.org/wiki/Dermaga
http://customclearance.wordpress.com/tag/pengertian-pelabuhan/
http://atadroe88.blogspot.com/2011/11/perbedaan-antara-dermaga-dan-
pelabuhan.html

TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN 41

Anda mungkin juga menyukai