Anda di halaman 1dari 15

INFRASTRUKTUR PELABUHAN LEMBAR – LOMBOK NTB

GAMBARAN UMUM
PELABUHAN LEMBAR

Pelabuhan Lembar sejak penjajahan Belanda merupakan pelabuhan untuk tempat


kegiatan bongkar muat perahu-perahu layar dan tempat berlindung kapal-kapal pada musim
barat. Pada mulanya, Pelabuhan Lembar ini terletak di Ampenan, kota Mataram yang
merupakan salah satu pelabuhan di bawah koordinasi Kedapel Daerah IV Surabaya. Pelabuhan
Pantai Ampenan dipindah lokasinya ke daerah Lembar berdasarkan SK. MENHUB RI. KM.
77/LL305/PHB-77 tanggal 13 Oktober 1977. Berdasarkan KM.13/LL305/PHB-79 tanggal 11
Januari 1979 ditetapkan pengalihan kegiatan kepelabuhanan dari Pelabuhan Ampenan ke
Pelabuhan Lembar di Lombok Propinsi Nusa Tenggara Barat.
Untuk menunjang sektor pariwisata, sejak tahun 1993 terdapat kegiatan angkutan
penyeberangan cepat dari Lembar-Benoa (PP) dengan menggunakan kapal cepat jenis Hydro
Foil dengan rata-rata penumpang tiap hari 100 orang. Pada musim tertentu (bulan Nopember-
Maret), Pelabuhan Lembar ramai dikunjungi kapal wisata asing dari manca negara. Hal ini
telah ditunjang dengan keluarnya kebijaksanaan pemerintah melalui Surat Keputusan Menteri
Kehakiman tanggal 30 Nopember 1994 bahwa Pelabuhan Lembar telah ditetapkan sebagai
daerah bebas visa kunjungan singkat. Pelabuhan Lembar kini menjadi pelabuhan dibawah
koordinasi PT. Pelindo III (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara yang
bergerak dalam sektor perhubungan yang diberikan tugas, wewenang dan tanggung jawab
untuk mengelola Pelabuhan Umum pada 7 wilayah provinsi yang meliputi wilayah Jawa
Timur, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara Timur.
Di Pelabuhan Lembar selain terdapat pelabuhan umum juga terdapat pelabuhan
penyeberangan yang dikelola dan diselenggarakan oleh PT.(Persero) Angkutan Sungai Danau
dan Penyebrangan (ASDP) untuk melayani kapal-kapal penyeberangan lintas Lembar- Padang
Bay (36 mill laut) yang dilayani oleh 16 (enam belas) buah kapal penyeberangan dengan
interval waktu pemberangkatan/kedatangan 1,5 jam dengan lama tempuh + 4 jam.
PELABUHAN

A. Pengertian Pelabuhan
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no. 69 tahun 2001 pelabuhan adalah
tempat yang terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai
tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal
bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi
dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat
perpindahan intra dan antar moda transportasi.
Ditinjau dari sub sistem angkutan (Transport), maka pelabuhan adalah salah satu simpul
dari mata rantai kelancaran angkutan muatan laut dan darat. Jadi secara umum pelabuhan
adalah suatu daaerah perairan yang terlindung terhadap badai/ombak/arus, sehingga kapal
dapat berputar (turning basin), bersandar/membuang sauh, sedemikian rupa sehingga bongkar
muat atas barang dan perpindahan penumpang dapat dilaksanakan; guna mendukung fungsi-
fungsi tersebut dibangun dermaga (piers or wharves), jalan, gudang, fasilitas penerangan,
telekomunikasi dan sebagainya, sehingga fungsi pemindahan muatan dari/ke kapal yang
bersandar di pelabuhan menuju pelabuhan selanjutnya dapat dilaksanakan.
Secara teknis pelabuhan adalah salah satu bagian dari Ilmu Bangunan Maritim, dimana
padanya dimungkinkan kapal-kapal berlabuh atau bersandar dan kemudian dilakukan bongkar
muat.

B. Fungsi Pelabuhan
Secara umum fungsi Pelabuhan antara lain adalah:

 Link : Pelabuhan merupakan salah satu mata rantai proses transportasi dari tempat asal
barang ke tempat tujuan.
 Interface : Pelabuhan sebagai tempat pertemuan dua moda transportasi, misalnya
transportasi laut dan transportasi darat.
 Gateway : Pelabuhan sebagai pintu gerbang suatu negara, dimana setiap kapal yang
berkunjung harus mematuhi peraturan dan prosedur yang berlaku di daerah dimana
pelabuhan tersebut berada.
 Industri Entity : Pelabuhan memiliki peran penting atas perkembangan industri suatu
negara / daerah yang umumnya berorientasi pada kegiatan ekspor atau sebagai industri
estate/industrial zona lengkap dengan jaringan dan jasa transportasi.

C. Peranan Pelabuhan

1. Sebagai Penunjangdan dinamisatorsistem antar moda transportasi (laut/dara


2. Melayani kebutuhan perdagangan internashonal (ekspor impor) dari daerah (hinterland)
di mana pelabuhan tersebut berada.
3. Mendorong pertumbuhan perekonomian daerah yang masih belum berkembang.
4. Sebagai industri transportasi, industri export/ import, dll.
D. Klasifikasi Pelabuhan

1. Klasifikasi pelabuhan dari sudut teknis & Letak geografisnya, pelabuhan dapat dibagi
menjadi :

 Pelabuhan Alam (natural and protected harbour), adalah suatu daerah yang
menjurus ke dalam ('inlet') terlindung oleh suatu pulau, jazirah atau terletak di
suatu teluk, sehingga nafigasi dan berlabuhya kapal dapat dilaksanakan.
 Pelabuhan Buatan (artificial harbour), adalah suatu daerah perairan yang dibuat
manusia sedemikian, sehingga terlindung terhadap ombak/badai/arus, sehingga
memungkinkan kapal dapat merapat.
 Pelabuhan Semi Alam (Semi natural harbour) adalah perpaduan antara Pelabuhan
Alam dan Pelabuhan Buatan yang terlindung terhadap ombak/badai/arus, sehingga
memungkinkan kapal dapat merapat.

Gambar 1. Pelabuhan Alam, Pelabuhan Buatan, dan Pelabuhan Semi Alam

2. Klasifikasi Pelabuhan dari sudut jasa yang diberikan dibagi menjadi:


a) Golongan (a) : Ditinjau dari pemungutan jasa-jasa:

 Pelabuhan yang diusahakan, yaitu pelabuhan dalam binaan Pemerintah yang


sesuai kondisi, kemampuan dan pengembangan potensinya, diusahakan
menurut azas hukum perusahaan.
 Pelabuhan yang tidak diusahakan, yaitu pelabuhan dalam pembinaan
Pemerintah yang sesuai kondisi kemampuan dan pengembangan potensinya
masih menonjol sifat "overheid-zorg".
 Pelabuhan otonom, yaitu pelabuhan yang diserahkan wewenangnya untuk
mengatur diri sendiri.
b) Golongan (b) : Ditinjau dari jenis perdagangan :

 Pelabuhan Laut, ialah pelabuhan yang terbuka untuk jenis perdagangan dalam
dan luar negeri yang menganut Undang-Undang Pelayaran Indonesia
 Pelabuhan Pantai, ialah pelabuhan yang tebuka untuk jenis perdagangan Dalam
Negeri.

c) Golongan (c) : Ditinjau dari jenis pelayanan kepada kapal dan muatannya, yaitu :

 Pelabuhan Utama (mayor port), yaitu merupakan pelabuhan yang melayani


kapal-kapal besar dan merupakan pelabuhan pengumpul/pembagi muatan.
 Pelabuhan Cabang (feeder port), merupakan pelabuhan yang melayani kapal-
kapal kecil yang melayani pelabuhan utama.

3. Ditinjau dari segi penyelenggaraannya, yaitu :

a) Pelabuhan Umum adalah pelabuhan yang diselenggarakan untuk kepentingan


pelayanan masyarakat umum
b) Pelabuhan Khusus adalah pelabuhan yang diselenggarakan untuk kepentingan
sendiri guna menunjang kegiatan tertentu.

4. Ditinjau dari segi penggunaannya, yaitu :

a) Pelabuhan Ikan

b) Pelabuhan Minyak

c) Pelabuhan Barang

d) Pelabuhan Campuran

e) Pelabuhan Militer
E. Infrastruktur Fasilitas Pelabuhan
Fasilitas bangunan pelabuhan adalah seluruh bangunan / konstruksi yang berada dalam
daerah kerja suatu pelabuhan baik itu di darat maupun di laut yang merupakan saran
pendukung guna memperlancar jalannya kegiatan yang ada dalam pelabuhan.
Sesuai Peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 70 tahun 1996 tentang
Pelabuhan dalam Pasal 8 merupakan daerah yang digunakan untuk :

 Fasilitas pokok pelabuhan yang meliputi :

a) Kolam labuh
b) Alih muat antar kapal
c) Dermaga
d) Terminal penumpang
e) Pergudangan
f) Lapangan penumpukan
g) Terminal peti emas, curah cair, curah kering dan RO-RO
h) Perkantoran untuk kegiatan pemerintahan dan pelayanan jasa
I) Fasilitas bunker
j) Instalasi air, listrik dan telekomonikasi
k) Jaringan jalan dan rel kereta api
l) Fasilitas pemadam kebakaran
m) Tempat tunggu kendaraan bermotor

 Fasilitas penunjang pelabuhan yang meliputi :

a) Kawasan perkantoran untuk mengguna jasa pelabuhan;


b) Sarana umum;
c) Tempat penampungan limbah;
d) Fasilitas pariwisata, pos, dan telekomunikasi;
e) Fasilitas perhotelan dan restoran ;
f) Areal pengembangan pelabuhan;
g) Kawasan perdagangan;
h) Kawasan industri.
INFRASTRUKTUR PELABUHAN LEMBAR

A. Kondisi Geografis dan Status Pelabuhan

1. Lokasi : Lembar/Kab. Lombok Barat NTB`

2. Letak Geografis : 080-43’-50,2” LS /1160-04’-24,20” BT

3. Status
a) Pelabuhan : Diusahakan (PP 58th 1991 tgl 19 oktober 1991)
b) Perairan : Wajib pandu (KM 3 tahun 1999 tgl 25 januari 1999)

4. Klas : III ( tiga )

5. Luas Ling1kungan Kerja


a. Perairan : 481 Ha
b. Daratan : 156,50 Ha1
6. Alur Pelayaran
a) Panjang : 1.490 meter
b) Lebar : 60 meter
c) Rintangan Bawah Air : Lumpur, air, batu karang

7. Kedalaman ( LWS )
a) Alur Pelayaran : 19 m ( rata-rata )
b) Kolam Pelabuhan : 6,5 m ( rata-rata )
c) Di Depan Dermaga :6m

8. Perbedaan Pasang surut Max : 2.20 m LWS

9. Lain-lain
a) Kecepatan arus (knot) : 1,4 knot
b) Musim’s rawan kecelakaan : - ( barat/utara )
c) Peta laut ( No ) : No. 292

(Sumber : DISHUBKOMINPO PROVINSI NTB)


B. Infrastruktur Pelabuhan

1. Dermaga Nusantara (Bongkar muat barang)


a) Panjang : 262,50 m
b) Lebar : 30 m
c) Konstruski : Beton
d) Kapasitas :- T/m2
e) Kondisi : Baik

2. Dermaga PELRA (Fery)


a) Panjang : 190 m
b) Lebar : 16 m
c) Konstruski : Beton
d) Kapasitas : - T/m2
e) Kondisi : Baik

3. Trestle/Coastway
a) Jumlah : 3 bh
b) Panjang : 60 m
c) Lebar :6m
d) Konstruksi : Beton
e) Kapasitas : T/m2
f) Kondisi : baik

4. Gudang Suplay
a) Jumlah : 1 Bh
b) Luas : 720 m2
c) Konstruksi : Permanen
d) Kapasitas : 1.000 T.m2
e) Kondisi : baik

5. Lapangan Penumpukan
a) Luas : 12.750 m2
b) Kapasitas : 17.850 T/m3
6. Lapangan Penumpukan (Non Permanaen)
a) Luas : - m2
b) Kapasitas : - T/m2

7. Terminal Penumpang (Ruang Tunggu)


a) Konstruksi : Permanen
b) Jumlah Lantai : 1 Lantai
c) Luas : 450 m2
d) Kapasitas : 450 Orang
e) Kondisi : Baik

8. Lapangan Parkir
a) Luas : 1200 m2
b) Konstruksi : Aspal
c) Kapasitas (kend) : - T/m2
d) Kondisi : Baik

9. Peralatan bongkar/muat
a) Mobil Crane : - unit
b) Forklip : 1 unit
c) Kapasitas : 3 Ton
d) Kondisi : Baik

10. Prasarana Jalan


a) Panjang : 400 m
b) Lebar :6m
c) Konstruksi (aspal/tanah ) : Aspal
d) Kondisi : Baik

11. Penerangan
a) PLN (KVA) : 33 KVA
b) Genset (Unit/KVA ) : - Unit

12. Fasilitas Air Tawar


a) Kapasitas : 25 T/Jam
b) Jml. Hydran di Dermaga : 6 buah
13. Fasilitas Bunker
c) a. Kapasitas : - m3
d) b. Kondisi (B/R) :-

14. Fasilitas docking/galangan kapal


a) Kapasitas : - Unit
b) Jenis :-

15. Fasilitas Keselamatan Pelayaran


a) Kapal tunda/cap : - cap
b) Kapal pandu/cap : 1 Unit
c) Kapal patroli bandar/cap : - Unit
d) SROP : 1 unit
e) Lampu pel/menara/pelamp suar : 3 Unit/2 bh

16. Perlengkapan SAR


a) Rinci (Jenis/kapasitas) :-
b) Lain-lain :-

17. Pemadam Kebakaran


a) a. Mobile PMK : - unit
b) b. Portable : 14 bh

18. Gedung Kantor ADPEL


a) Luas/lantai : 250 m2
b) Konstruksi : Permanen
c) Kondisi : Baik

19. Kantor PT. Pelindo


a) Luas/lantai : 360 m2
b) Konstruksi : Permanen
c) Kondisi : Baik

20. Poliklinik Pelabuhan


a) Luas/lantai : 24 m2
b) Konstruksi : Permanen
c) Kondisi : Baik
21. Lain-lain (Mushalla/masjid)

a) Luas/lantai : 529 m2
b) Konstruksi : Permanen
c) Kapasitas : 500 orang
d) Kondisi : Baik

(Sumber : DISHUBKOMINPO PROVINSI NTB)

C. Klasifikasi / Jenis Pelabuhan


Klasifikasi Pelabuhan Lembar Lombok Nusa Tenggara Barat ditinjau dari segi :

 Teknis & Letak geografisnya : Pelabuhan Alam (natural and protected harbour),
tidak menggunakan brak water karena lokasi pelabuhan berada terletak dalam teluk
sehingga terlindung dari angin dan gelombang.
 Ditinjau dari segi penyelenggaraannya, yaitu : Pelabuhan Umum adalah pelabuhan
yang diselenggarakan untuk kepentingan pelayanan masyarakat umum.

D. Bidang Usaha/Jasa Infrastruktur pelabuhan


Jasa-jasa yang diselenggarakan PT. Pelabuhan Indonesia III (PERSERO)
Cabang Lembar adalah :

1. Penyediaan perairan dan kolam pelabuhan untuk kelancaran lalu lintas kapal dan
tempat berlabuh.
2. Pemanduan kapal dan penundaan untuk keselamatan gerakan kapal di pelabuhan.
3. Gudang-gudang, lapangan penumpukan dan peralatan bongkar muat barang.
4. Dermaga untuk bertambat dan pelayanan bongkar muat barang dan hewan serta
penyediaan fasilitas naik turunnya penumpang.
5. Penyediaan daya listrik dan distribusi air minum di pelabuhan, khususnya untuk
keperluan kapal umum, pemadam kebakaran dan lain-lain.
6. Penyediaan tanah dan bangunan untuk menunjang kelancaran angkutan laut dan
keperluan industri di pelabuhan.
7. Sistem Informasi Pelabuhan.
8. Usaha lain yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan seperti Jasa
Konsultasi di bidang pembangunan pelabuhan dan lain-lain.
E. Segmen Usaha/Jasa Infrastruktur Pelabuhan
Segmen usaha/jasa Infrastruktur yang dikelola Pelabuhan Cabang Lembar antara lain :

1. Fasilitas pokok, meliputi labuh, tambat, dermaga.


2. Pelayanan kapal, meliputi pemanduan, penundaan dan pengepilan.
3. Fasilitas penumpukan, meliputi gudang penumpukan, lapangan penumpukan.
4. Pengusahaan alat-alat.
5. Pelayanan usaha bongkar muat.
6. Pelayanan Terminal Peti Kemas.
7. Pengusahaan TGAL, meliputi persewaan tanah, persewaan bangunan (gedung),
air kapal dan umum, listrik.
8. Pelabuhan khusus, meliputi labuh, tambat, dermaga, dll.

F. Tarif Pelabuhan

Pelabuhan Lembar adalah salah satu pelabuhan penyebrangan antar Pulau


Lombok – Bali menggunakan kapal ferry yang telah disediakan oleh pihak ASDP. Kapal
ferry yang beroperasi di Pelabuhan Lembar sebanyak 36 kapal yang terdiri dari berbagai
jenis kapasitas penumpang mulai dari 200 s/d 400 orang.

a. Tarif kendaraan roda 4 terdiri dari beberapa 4 jenis golongan :


• Golongan IVA : Rp. 917.000 (Kendaraan mpv/suv atau sejenisnya).
• Golongan IVB : Rp. 827.000 (Kendaraan pickup dan sejenisnya).
• Golongan VA : Rp. 1.780.000 (Kendaraan mini bus dan sejenisnya).
• Golongan VI : Rp. 3.010.000 (kendaraan bus/mobil besar dan sejenisnya).

b. Tarif kendaraan roda 2 terdiri dari 2 jenis golongan :


• Golongan II : Rp. 129.000 (kendaraan roda 2 < 250 cc).
• Golongan II : Rp. 250.000 (kendaraan roda 2 > 250 cc ).

c. Tarif penumpang terdiri dari beberapa 2 jenis golongan :


• Golongan Dewasa : Rp. 46.000.
• Golongan anak-anak : Rp. 29.000 (diatas 5 tahun).

G. Jadwal Penyebrangan Pelabuhan

Terdapat 16 kapal penyeberangan dengan interval waktu pemberangkatan/kedatangan


1 s/d 2 jam dengan lama tempuh -+ 4 jam dalam 24 jam. Untuk penumpang yang akan
berangkat bisa langsung menuju Pelabuhan Lembar karena pelabuhan ini beroperasi setiap
hari (kecuali cuaca buruk keberangkatan akan ditunda).

Kalau anda sudah berada di Pelabuahn Lembar dan bingung dalam mencari tempat
penginapan atau menuju ke tempat penginapan serta ingin berwisata kemana saja saat
berada di Pulau Lombok tetapi tidak ada kendaraan, mobillombok.com menjadi alternatif
bagi anda untuk menemani liburan anda selama di Pulau Lombok.
H. Gambar – Gambar Infrastruktur Pelabuhan

Gbr Pelabuhan Peti Kemas (Bongkar Muat)

Gbr. Pelabuhan Fery

Gbr. Pintu Gerbang & Jalan Darat Pelabuhan


Gbr. Lapangan Penumpukan

Gbr. Lapangan Peti Kemas

Gbr. Kantor Adpel Lembar


Gbr. Panorama Pelabuhan Lembar Lombok

Gbr. Pulau Lombok (Lombok I Love U)

SUMBER :

Pelindo 3 Cabang Lembar


Ruslin, M. Anwar, 2012 : Port Specipication (Materi Kuliah MK PMD FT UB) _ Malang
www.Situs.Lombok.Island

Anda mungkin juga menyukai