Anda di halaman 1dari 21

Mora Afra N.

N
Nisrina Amirah
C i n d y D. Yu m m
Nisrina Salsabila
Zaneta Retno
Nadira Ifti Raisya
S h a r a s Tr i P.

1
2
3
a. Taut Mooring
b. Catenary Mooring
c. Catenary Mooring with Buoyancy
Elements

6
General Type Of
Mooring

- CALM: Catenary Anchor Leg Mooring - applied in shallow and deep water
- SALM: Single Anchor Leg Mooring - applied in shallow water
- SBS: Single Buoy Storage (old: FPSO mooring)
- SALS: Single Anchor Leg Storage (old: FPSO mooring)
- SALMRA: Single Anchor Leg Mooring Rigid Arm (old: FPSO mooring)
- ALP: Articulated Loading Platform (old: loading point)
- Soft Yoke System - applied in shallow water
- External turret Mooring - applied in shallow water with a goose neck to "increase" the water depth to
facilitate the risers
- Internal Turret Mooring - applied in deep water
- RTM: Riser Turret Mooring (disconnectable) - applied in deepwater in typhoon prone areas
- BTM: Buoy Turret Mooring (disconnectable) - applied in deepwater in typhoon prone areas
- STP: Submerged Turret Production (disconnectable) -applied in deepwater in typhoon prone areas
7
“ Turret Type

SBS, SALS, SALMRA system

CALM and SALM system


Single Point Mooring

- Terminal SPM, suatu fasilitas yang memiliki dimensi pada bidang


horizontal yang kecil dimana tanker dengan ukuran yang besar
ditambatkan melalui suatu bow hawser dan memungkinkan tanker
berputar 360° mengelilingi titik penambatanya. SPM sesuai untuk lokasi
lepas pantai.
- Sistem ini memiliki prinsip bahwa kapal harus berada searah terhadap
arah gelombang. Tali tambat dapat ditambahkan di ujung lain dari kapal,
untuk tetap dalam posisi yang benar.
- Kerugiannya adalah jangkar pada ujung kapal dapat berpindah posisi
akibat gerakan kapal, sehingga jangkar harus dipindah ke posisi semula

9

Banyaknya upaya pengembangan dalam bidang eksplorasi dan ekploitasi minyak dan
gas, dengan berkembangnya teknologi serta area eksplorasi dan eksploitasi, maka
dibutuhkan sistem mooring untuk mendukung fasilitas seperti berikut:
- FPSO (Floating Production Storage Offloading)
- FDPSO (Floating Drilling Production Storage Offloading)
- FSO (Floating Storage Offloading)
- FPU (Floating Production Unit)
- FHU (Floating Hotel Unit) A DA P U N J E N I S – J E N I S S I N G L E
- TLP (Tension Leg Platform) P O I N T M O O R I N G YA I T U :
- SPAR Fixed Tower
- Drill Ship Catenary Anchor Leg Mooring (CALM)
Single Anchor Leg Mooring (SALM)
Articulated Loading Platform (ALP)
Single Anchor Loading (SAL)
Turret Mooring System
F I X E D TO W E R


- Mooring jenis ini relatif simple, pemasangan di laut dangkal
serta hubungan antara vessel dan tower memakai yoke, fungsi
yoke disini adalah sebagai struktur yang menahan “kissing”
antara vessel dan tower, tetapi dengan konsekuensi counter
load ke tower yang besar
- Instalasi dan keperluan inspeksi dilakukan dengan mudah
- Salah satu pertimbangan dalam desain fixed tower adalah
tabrakan yang terjadi antar vessel dan tower
- Penggunaan fixed tower tidak dianjurkan di laut dalam
- Pada dasarnya tidak ada perbedaan yang mencolok antara
struktur Fixed Jacket Platform dengan sistem mooring fixed
tower
- Bagian Hose berfungsi untuk sistem transfer muatan sedangkan
sebagai penambatnya digunakan sistem Jacket Leg Structure.

11

- Fasilitas mooring ini biasanya ditambatkan melalui anchor chain
ke dasar laut, untuk menahan beban buoy sendiri dan beban
tarikan dari vessel yang tersambung, diantaranya dipasang 2
C AT E N A R Y A N C H O R L E G
MOORING (CALM)

jenis yaitu Soft Link dan Rigid Arm


- Fasilitas sama dengan fixed tower, dan memiliki floating
flexible hoses untuk transfer minyak
- Calm buoy sangat visible dipasang di lautan dalam, dan juga
kemungkinan tabrakan antara vessel dan buoy sangat kecil
- Untuk Calm Buoy dengan Rigid Arm akses inspeksi dari vessel
ke buoy sangat mudah, serta vessel akan berputar sesuai arus
disekitar buoy
- Kekurangan Calm Buoy adalah kesulitan dalam instalasi

CALM Bouy with Rigid Arm

12
SINGLE ANCHOR LEG


MOORING (SALM)

- Jenis ini menggunakan rantai vertical tunggal yang


tegang, berbeda dengan CALM yang menggunakan banyak
ranta
- Pada jenis ini swivel diletakkan pada dasar laut di wilayah
perairan laut dangkal
- Swivel yang diletakkan di dasar laut sangat tidak
menguntungkan dan memiliki banyak resiko, karena
perawatannya yang mahal dan tidak mudah. Umumnya,
komponen yang bersifat mekanis diletakkan di atas air, agar
dapat diawasi dengan mudah
- Namun jenis ini memiliki keunggulan dibandingkan system
lain seperti CALM yaitu, swivelnya terhindar dari benturan
akibat gerakan kapal

13

A R T I C U L AT E D L O A D I N G
P L AT F O R M ( A L P )

- Merupakan campuran dari system fixed tower dan CALM


- Posisi swivel berada diatas permukaan air, dan memiliki
resiko untuk bertubrukan dengan kapal
- ALP memiliki kepala mooring yang dapat berputar seperti
pada fixed tower. Kolom pada struktur berfungsi sebagai
penyalur beban utama menuju base untuk disalurkan ke
permukaan tanah
- Untuk sistem penambat dengan kapal digunakan penambat
yang fleksibel berupa hawser dan loading hose yang
berfungsi untuk transfer muatan

14
membutuhkan banyak persyaratan operasional

- Sistem ini sangat berguna dalam kondisi dimana tidak

- Jenis ini memiliki keterbatasan operasional yang


SINGLE ANCHOR
LOADING (SAL)

bergantung pada kedalaman air dan jenis kapal


- Kelemahan system ini adalah seluruh bagiannya tenggelam
sehingga perawatannya sangat sulit. Namun system ini lebih
murah dibanding sistem CALM

15
Turret Mooring System
External Turret
Internal Turret

- Sistem mooring turret terdiri dari perangkat turret yang terintegrasi ke


perangkat dan terpancang secara permanen ke dasar laut dengan
mooring system
- Memiliki sistem yang memungkinkan perangkat berputar di bagian
turret yang terpancang, yang terpasang pada sistem mooring
- Sistem turret mooring dapat dikombinasikan dengan sistem transfer
fluida yang memungkinkan hubungan dengan jaringan pipa dasar laut
ke kapal seperti FPSO. Sistem transfer fluida memiliki sistem pengangkat
diantara jaringan pipa dan dasar laut
- Sistem turret adalah sistem yang pasif dan tidak membutuhkan kapal
yang aktif mengontrol sistem turret atau salurannya
16

EXTERNAL TURRET

- External Turret dapat diletakkan pada posisi bow atau stern


kapal, di luar lambung kapal, memungkinkan kapal dapat
berputar 360 derajat dan beroperasi pada kondisi cuaca
normal maupun extreme
- Chain leg “ditanam” di dasar laut dengan anchor atau piles.
- Biaya pembuatan lebih murah dari internal turret dan
modifikasi yang dilakukan di kapal tidak terlalu banyak
- Pada external turret, chain table terletak di atas water level,
sedangkan pada internal turret, chain table terendam di
bawah garis air
- Umumnya digunakan di perairan yang tidak terlalu dalam
- Contoh aplikasi di Indonesia : FPSO Anoa Natuna.

17

INTERNAL TURRET

- Keunggulan system ini adalah dapat terpasang


secara permanen maupun tidak (dis-connectable)
- Dapat diaplikasikan pada lapangan dengan
kondisi lingkungan yang moderat sampai ekstrim,
dan sesuai untuk deepwater
- System ini dapat mengakomodasi riser hingga
100 unit dan kedalaman laut hingga 10, 000 feet.

18
- Turret Swivel: Tempat memutar turret agar berputar bebas
- Turret Support & Turret Lower Support:
Tempat untuk menunjang kapal dengan sistem mooring
agar tetap terjaga jaraknya
- Chain Table: Rantai untuk mengikat sistem mooring
dengan dasar laut
- Mooring Leg: Tempat menambat kaki mooring dengan
dasar laut
- Turret Column: Tempat saluran pipa dan riser, terletak
untuk jalur pengaliran
- Main Bearing: Tempat memasangkan antara saluran kapal
dan Mooring Crude
- Oil Line: Saluran minyak mentah dari riser Bagian Turret

19

DAFTAR PUSTAKA
http://blpsinglebuoymooringcontrolbuoybunker.blogspot.co.id/2017/05/single-
buoy-mooring_21.html
http://www.maritimeworld.web.id/2011/04/jenis-mooring-system-pada-
fpsofso.html (Jenis Mooring System pada FPSO & FSO)
Mooring and Riser Design, Materi Kuliah Tamu DTK
Neal Creative © Neal Creative | click & Learn more

Anda mungkin juga menyukai