Anda di halaman 1dari 7

Nama : Tarisa Pebriyanti

NIM : 1910313031
Mata Kuliah : Bangunan Lepas Pantai – Tugas Pertemuan 7

Anjungan Struktur Lentur (Compliant Offshore Platform)

Offshore merupakan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi yang dilakukan
di lepas pantai atau jauh dari daratan. Daerah lepas pantai itu sendiri adalah suatu daerah landas
kontinen yang membentang dari pantai sampai dengan jarak sekitar 300 km ke arah laut dalam.

Saat ini, terdapat bermacam-macam jenis konstruksi bangunan lepas pantai, diantaranya ialah:
 Anjungan terapung (Mobile Offshore Drilling Units/MODU atau Floating Production
Platform/FLS),
 Anjungan terpancang (Fixed Offshore Platform/FOP), dan
 Anjungan struktur lentur (Compliant Platform).

Pengembangan konsep anjungan struktur lentur adalah untuk memenuhi persyaratan fungsi-
fungsi khusus seperti faktor ekonomi dan faktor teknis. Anjungan ini biasanya lebih ringan dari
struktur jenis lain karena memiliki kekakuan yang tidak besar. Beberapa anjungan struktur
lentur memanfaatkan gaya apung untuk menahan beban yang bekerja pada struktur tersebut.

Station keeping merupakan salah satu pertimbangan yang cukup penting dalam perencanaan
anjungan struktur lentur. Oleh karena itu diperlukan sistem penambatan yang mampu menjaga
struktur tersebut agar selalu berada di lokasi dalam batas-batas yang telah ditentukan.

Struktur tak tegar bisa diikatkan pada dasar laut, misalnya guyed tower dan sistem penambatan
tunggal (single point mooring systems). Tension leg platforms juga bisa dimasukkan ke dalam
jenis ini. Selain itu, struktur terapung lainnya juga bisa dianggap struktur tak tegar dengan
gerakan ijinnya besar sebagai hasil dari penambatan (mooring).
Contoh dari Anjungan Struktur Lentur (Compliant Offshore Platform) ini diantaranya yaitu:
1. Tension Leg Platform

Tension Leg Platform (TLP) adalah salah satu jenis struktur lepas pantai yang
dikelompokkan ke dalam compliant structures. Karakteristik utama TLP yang berbeda
dengan jenis struktur terpancang (fixed jacket type) adalah sifat respon TLP yang sangat
lentur terhadap gaya-gaya luarnya. Dengan kata lain, responnya cenderung bersifat “ikut
bergerak” bersama gelombang dibanding “menahan gelombang” secara kaku. Dengan
demikian, keadaannya akan menjadi lebih baik jika harus berada di perairan dalam yang
mana kondisi lingkungan yang lebih berat.

Secara struktural, struktur utama TLP tersusun dari komponen-komponen platform, tendon
(tether) dan template. Platform merupakan struktur pengapung yang di atasnya terdapat
geladak (deck) tempat dimana fasilitas produksi dan tempat tinggal pekerja berada. Platform
tersusun dari ponton dan kolom yang bisa memberikan daya apung yang cukup untuk
menjaga agar deck selalu berada di atas permukaan air bagaimanapun kondisi lautnya.
Kolom ini diikat ke dasar laut dengan tendon dan dipancangkan dengan template. Daya
apung platform inilah yang memberikan gaya-tarik (tension) pada tendon yang berfungsi
sebagai gaya pengembali (restoring force) bagi struktur TLP terhadap beban-beban luar.
Dalam masa operasinya, draft dari platform relatif tinggi (sekitar dua kali) dari hull
apungnya. Sistem penambatannya yang kaku menyebabkan gerakan platform pada saat
terkena gelombang menjadi terbatas dalam arah heave, pitch dan roll. Kekakuan tendon
yang tinggi juga menyebabkan periode natural dalam arah gerakan tersebut sangat kecil.

Geometri dari hull dan penempatan tendon biasanya dibuat simetris agar periode roll dan
pitch-nya sama. Biasanya periode natural TLP dalam arah heave dan pitch untuk aplikasi
perairan dalam (lebih dari 1000 ft) adalah antara 1 sampai 5 detik. Sebaliknya, struktur TLP
cukup lentur dalam arah surge karena gaya pengembali pada tendon dalam arah ini
umumnya kecil. Periode natural TLP dalam arah surge (atau sway) adalah cukup besar yaitu
dalam orde 100 detik atau lebih.

Tension Leg Platform hanya mampu digunakan dalam batas kedalaman sedang sekitar 400
m. Demikian juga dengan beberapa struktur turunannya, yaitu yang berada dalam kategori
bottom-supported compliant structures seperti jenis Articulated dan Guyed Towers, hanya
bisa diaplikasikan pada perairan dengan kedalaman beberapa ratus meter lebih dalam.
a. Guyed Tower adalah konstruksi rangka langsing yang ditopang oleh beberapa mooring
lines disisi-sisinya dan sekitar permukaan air hingga dasar laut. Dengan demikian beban
horizontal dan momen melalui mooring lines ditransformasikan ke dasar laut. Konstruksi
pada dasar laut dapat fixed structure atau juga konstruksi engsel. Pada daerah sekitar
permukaan air guyed tower biasanya dilengkapi dengan struktur apung.
b. Articulated Tower mirip guyed tower, hanya tidak dilengkapi dengan mooring lines.
Konstruksi penopang antara struktur dengan dasar laut biasa berupa sambungan engsel.
Articulated Tower terdiri atas lima komponen silinder tersusun secara vertikal dari atas
ke bawah, yaitu upper shaft, buoyancy tank, lower shaft, ballast tank dan connector.
Connnector dihubungkan pada base di dasar laut melalui universal joint, sedangkan
upper shaft menopang deck dimana topsides facilities ditempatkan.

Untuk pembangunannya, setelah fabrikasi menara dilakukan di darat, struktur dibawa ke


lepas pantai dengan barge yang didesain khusus untuk menarik struktur tersebut. Pada
Articulated Compliant Tower dipisah menjadi dua seksi lalu digabungkan di laut atau ketika
di dasar laut secara vertikal. Sedangkan pada Guyed Compliant Tower, struktur jacket
menjadi satu kesatuan utuh yang kemudian ditambahkan mooring system yang dipasang di
jacket. Pemasangan mooring system ini dilakukan dengan bantuan tugboat yang power-nya
lebih dari 25.000 HP. Setelah struktur Compliant Tower terpancang di dasar laut lalu barge
membawa bagian topside dari platform tersebut untuk digabungkan dengan jacket.
2. SPAR
Secara garis besar, SPAR merupakan suatu unit produksi terapung berbentuk silinder
vertikal (kolom tunggal) dengan ciri sarat air (draft) cukup dalam yang memungkinkan
menyimpan sejumlah kecil minyak mentah di dalam kolomnya. Silinder vertikal tersebut
utamanya berfungsi sebagai penopang geladak (deck). Kondisi bagian atas deck (topside)
sama seperti pada anjungan terpancang pada umumnya yaitu terdapat perlengkapan
pengeboran dan fasilitas produksi. Memiliki tiga jenis riser yaitu riser untuk produksi,
pengeboran dan untuk ekspor produk. Lambung vertikal tunggalnya ditambat di dasar laut
dengan taut caternary system yang memiliki enam hingga dua puluh tali tambat.

Dengan kondisi teknologi yang ada saat ini memungkinkan SPAR untuk dioperasikan
hingga kedalaman 2.287 m. Walaupun tidak dirancang untuk terlalu menahan gerak naik-
turun (heave), tapi anjungan ini dapat mengakomodasi surface completed wellheads.

SPAR tertambat jangkar hingga ke dasar laut dengan menggunakan lebih dari satu tautan
mooring ke dasar laut dengan tali tambat yang lebih konvensional, berbeda dengan TLP
yang memiliki tether (tendon) tegang vertikal. SPAR telah dirancang dalam tiga
konfigurasi, yaitu:
▪ Lambung silindris tunggal konvensional,
▪ Truss SPAR dimana bagian tengah terdiri dari elemen truss menghubungkan lambung
apung atas (disebut tangki keras) dengan tangki lembut bawah mengandung ballast
permanen, dan
▪ SPAR sel yang dibangun dari silinder vertikal ganda.

SPAR memiliki stabilitas lebih tinggi daripada TLP karena penyeimbang yang besar di
bagian bawah dan tidak tergantung pada tambatan untuk menahan tegak. SPAR juga
memiliki kemampuan, dengan menyesuaikan ketegangan mooring line (menggunakan
chain-jack melekat pada tali tambat), bergerak horizontal dan memposisikan diri di atas
sumur agak jauh dari lokasi platform utama. Sebesar 90% struktur SPAR berada di bawah
air sehingga memiliki stabilitas yang cukup baik. Jenis ini dapat dipasang pada perairan laut
dengan kedalaman lebih dari 10.000 kaki Berdasarkan generasi waktu pembuatannya, jenis
SPAR dibagi menjadi 3, yaitu Classic SPAR, Truss SPAR, dan Cell SPAR.
Selain itu, terdapat 4 sistem utama pada SPAR, yaitu:
a. Topside
Sebagian besar tipikal dengan fixed offshore structure konvensional. Terdiri dari truss
framing yang dapat mengakomodasi full drilling, workover, production, dan/atau
kombinasi ketiganya. Topside leg biasanya terdiri dari 4 atau 8 kaki dengan sistem yang
independen dari hull-nya. Interkoneksi dari hull menuju topside leg biasanya merupakan
steel crown welding dengan topside leg yang terikat pada hard point hull SPAR.

b. Hull
Hull pada SPAR terdiri dari 3 bagian. Konfigurasi hull seperti ini memberikan respon
heave yang sangat rendah sehingga sangat stabil bahkan di kondisi cuaca ekstrim.
 Hard Tank adalah cylindrical shape yang memberikan buoyancy pada struktur.
Centrewell terdapat pada bagian ini, di dalamnya terdapat buoyant riser. Ballast tank
digunakan untuk mengatur draft juga terdapat di bagian ini.
 Mid section adalah perpanjangan dari hard tank namun tidak memiliki sistem
perkuatan di dalamnya. Biasanya mid section terisi fixed ballast yang membuat CoG
dari struktur sangat rendah dan menghasilkan stabilitas yang sangat baik bagi SPAR.
 Soft tank berada di bagian paling bawah, biasanya berisi keel stabilizer, yaitu fixed
ballast untuk menstabilkan gerakan antara roll dan pitch. Namun saat instalasi bagian
ini dikosongkan untuk memberikan buoyancy pada SPAR agar dapat berada pada
posisi tidur.
Pada generasi ketiga, “cell” SPAR diperkenalkan pada tahun 2004. Properti dari cell
SPAR hampir sama dengan jenis SPAR yang lain akan tetapi hanya saja ada perbedaan
konstruksi. Untuk bagian lambung tersusun atas multiple ring-stiffened tubes atau disebut
sebagai cell, yang terkoneksi oleh pelat horizontal dan vertikal. Metode konstruksi ini
lebih murah daripada menggunakan metode pelat konvensional dan metode frame.

c. Mooring
Mooring pada SPAR adalah semi taut mooring. Sistem ini tertambat di dasar laut dengan
pondasi suction pile seperti pada TLP. Fairleads berada pada hull dan diletakkan sedekat
mungkin dengan centre of rotation agar tidak memberikan efek yang berlebihan pada
gerakan roll dan pitch.

d. Riser
SPAR platform mampu mengakomodasi riser dengan tipe sebagai berikut:
 Production dan Drilling Riser
Biasanya terdapat di centrewell dan mampu mengakomodasi large rotation. Keel joint
dibutuhkan untuk mengakomodasi gerakan relatif antara riser dan hull.
 Import dan Export Flowlines
Flowlines merupakan sarana transfer loading dari subsea tieback menuju SPAR, atau
dari SPAR menuju FPSO.

Anda mungkin juga menyukai