Anda di halaman 1dari 6

Permesinan bantu atau pemesinan geladak merupakan sistem permesinan yang berhubungan

dengan operasional kapal yang tidak ada hubungannya dengan sistem penggerak utama kapal.
Sistem permesinan geladak yang dimaksud adalah perancangan kemudi, Seering Gear, peralatan
tambat, tali-temali, peralatan bongkar muat, peralatan keselamatan, dan lain-lain.

1. Steering Gear (Mesin Kemudi)


Komponen-komponen steering gear:
a. Daun Kemudi (Rudder), dengan gayagaya yang bekerja dipergunakan untuk merubah arah
gerakan kapal.
b. Mesin steering, yang menggerakkan rudder untuk manouvering.
c. Tiller atau Kwadrant, perlengkapan yang menghubungkan poros daun kemudi dengan
steering gear.
d. Kontrol steering gear, menghubungkan mesin steering ke pusat kontrol kapal yang berada
dianjungan atau di ruang steering gear.

Klasifikasi Daun Kemudi:


a. Berdasarkan Letak daun terhadap poros.
- Kemudi Balance
Yaitu Luas daun kemudi yang terbagi dua bagian yang sama di bagian depan dan belakang
sumbu putar kemudi.
- Kemudi Semi Balance
Yaitu pada bagian atas daun kemudi biasa sedangkan bagian bawah merupakan kemudi
balansir dan bagian atas dan bawah merupakan satu bagian.
- Kemudi Biasa (Unbalance)
Yaitu suatu luas kemudi atau daun kemudi yang terletak di belakang sumbu putar kemudi
b. Berdasarkan Solpies ( sepatu tinggi ) / letak terhadap sepatu.
-Kemudi meletak.
-Kemudi menggantung
-Kemudi setengah menggantung
c. Berdasarkan Konstruksi kemudi
-Kemudi Pelat ( satu lapis pelat )
-Kemudi berongga
-Kemudi Spesial / khusus.

Kemudi Meletak Kemudi menggantung Kemudi Menggantung

Bambang Soefiyandono
Jenis Mesin Kemudi:
a. Mesin kemudi tenaga uap
Mesin kemudi dengan tenaga uap umumnya dipakai pada kapal-kapal dengan
instalasi tenaga uap, dengan memanfatkan pemakaian panas dari gas buang pada mesin-
mesin pembakaran dalam dari pembuangan ketel-ketel, pembakaran dengan bahan bakar
cair, dan instalasi self-container ketel-ketel bantu, termasuk juga untuk menggerakkan
pesawat kemudi.
Dasar prinsip kerja mesin kemudi tenaga uap adalah peralatan katub dan
pemutaran balik. Sifat dapat diputar balik dan poros mesin kemudi sanggaup dihidupkan
dari beberapa posisi, yang bisa dicapai dengan menggunakan dua silinder mesin tanpa
pengembangan uap dan dengan pena poros engkol dikonstruksi pada kedudukan 900.
Sesuai dengan teori mesin uap, jika katub-katub tidak mampu dan eksentrik pada
kedudukan 900 terhadap pena engkol, putaran balik dapat dilaksanakan dengan mengubah
aliran masuknya uap ke dalam silinder dari luar ke dalam atau sebaliknya. Pengaturan
kecepatan, menghidupkan dan menghentikan poros dari mesin kemudi uap, dapat
dilakukan secara mekanik, hidraulik, maupun transmisi teledinamik listrik.

b. Mesin kemudi tenaga listrik dan listrik hidrolik.


Kapal-kapal motor umumnya menggunakan mesin kemudi dengan tenaga listrik
atau listrik hidraulik. Keuntungan menggunakan mesin kemudi dengan penggerak listrik,
jika dibandingkan dengan mesin kemudi tenaga uap, adalah: Instalasinya lebih sederhana,
dapat lebih dipercaya dalam hal penyambungannya dengan station kontrol (sistem kabel
listriksebagai pengganti telemotor), lebih sensitif dalam mengontrol pengemudian, bisa
digunakan setiap saat tanpa memerlukan alat-alat operasi yang lain. Sedangkan kerugian-
kerugian yang ditimbulkan akibat penggunaan mesin kemudi listrik adalah: biaya yang
mahal, cara kerja dan penyetelannya lebih rumit.

Penempatan Mesin Kemudi:


Pemilihan tempat yang sesuai untuk mesin kemudi didasarkan pada tenaga dan komponen
steering gear yang digunakan.
Pada kapal-kapal transport, mesin kemudi ditempatkan pada:
Dibelakang sekat kedap ruang mesin, pada ketinggian yang sama dengan geladak
utama.
Di dalam ruang celaga pada bagian belakang kapal, langsung berdekatan dengan
poros kemudi bagian atas.
Dekat dengan station kontrol utama di kapal, salah satunya adalah di dalam ruang
kemudi atau langsung dibawahnya.

Bambang Soefiyandono
2. Jangkar
Jangkar adalah suatu alat yang digunakan untuk menahan kapal dari pengaruh gaya
gaya dari luar,pada saat berlabuh.
Jenis jenis jangkar:
Menurut bentuknya secara garis besar dapat dibagi menjadi dua golongan:
a) Yang lengannya tak bergerak tetapi dilengkapi dengan tongkat (stock).
b) Yang lengannya bergerak tetapi tidak dilengkapi dengan tongkat (stockless).
Menurut Fungsinya:
a) Jangkar Haluan
Jangkar utama yang digunakan untuk menahan kapal di dasar laut dan selalu siap
terpasang pada lambung kiri kanan haluan kapal, jangkar haluan ini beratnya sama.
Jangkar haluan cadangan merupakan sebuah jangkar yang selalu siap sebagai pengganti
apabila salah satu hilang, jangkar haluan cadangan ini ditempatkan di bagian muka
dekat haluan, agar selalu siap bilamana diperlukan.
b) Jangkar Arus
Jangkar ini ukurannya lebih kecil kira-kira 1/3 berat jangkar haluan. Tempatnya dibagian
buritan kapal digunakan seperti halnya jangkar haluan yaitu menahan buritan kapal,
supaya tidak berputar terbawa arus. Pada kapal-kapal penumpang yang berukuran
besar, kadang-kadang jangkar ini ditempatkan di geladak orlop (geladak pendek yang
terletak di bawah geladak menerus) apabila dernikian halnya maka jangkar tersebut
dinamakan jangkar buritan dan beratnya sama dengan jangkar haluan. Oleh karena itu
bila ada jangkar buritan, maka tidak perlu ada jangkar haluan cadangan
c) Jangkar Cermat
Jangkar ini ukurannya lebih kecil, beratnya 1/6 kali jangkar haluan. Gunanya untuk
memindahkan jangkar haluan apabila kapal kandas (diangkat dengan sekoci).

Gambar jangkar beserta perlengkapannya

Bambang Soefiyandono
a. Rantai jangkar (anchor chain)
Rantai yang digunakan dalam penggunaan jangkar, harus memenuhi persyaratan
yang telah ditentukan, baik ukuran, maupun kekuatannya. Rantai jangkar terdiri dari
potongan-potongan antara segel (shackle) dengan segel lainnya, yang setiap potongan
mempunyai panjang masing-masing 15 fathoms. Panjang 15 fathoms bisa berbeda-beda,
berdasarkan klasifikasinya. Lloyds register mengisaratkan bahwa 15 fathoms sama dengan
27,45 m, sedangkan oleh Germanischer Lloyd merumuskan bahwa 15 fathoms sama
dengan 25 m. Rantai jangkar yang besar umumnya mempunyai jumlah panjang antara 240
~ 330 fathoms (400 m ~ 550 m). Maksimum panjang total rantai jangkar adalah 330
fathoms atau 604 m. Pada setiap tengah mata rantai jangkar diberi dam kecuali mata rantai
yang berada pada ujung-ujung setiap panjang 15 fathoms setiap kiri dan kanan dari segel.
Fungsi dam adalah untuk menjaga agar setiap rantai tidak berputar.

b. Tabung jangkar (hawse pipe)


Tabung jangkar adalah pipa jangkar yang menghubungkan rumah jangkar ke
geladak. Persyaratan atau ketentuan dari tabung jangkar yang harus dipenuhi, adalah
sebagai berikut :
- Dalam pengangkatan jangkar dari laut tidak boleh membentur bagian depan kapal pada
waktu kapal dalam keadaan trim.
- Tiang jangkar harus masuk ke lubang rantai jangkar meskipun letak telapak jangkar tidak
teratur.
- Lengan atau telapak jangkar harus merapat betul pada dinding kapal.
- Jangkar harus dapat turun dengan beratnya sendiri tanpa rintangan apapun.
- Dalam pelayaran, jangkar tidak diperbolehkan menggantung di air.
- Panjang pipa rantai harus cukup untuk masuknya tiang jangkar.
- Lengkungan lubang pipa rantai di geladak dibuat sedemikian rupa sehingga
mempermudah keluar masuknya rantai jangkar hingga gesekan yang terjadi bisa
diminimalkan. Lubang di lambung kapal tidak diperbolehkan membuat sudut yang terlalu
tajam.
- Kapal yang mempunyai tween deck, pusat dari pipa rantai harus diatur sedemikian rupa
peletakannya sehingga pipa rantai tersebut tidak memotong geladak bagian bawah.
Diameter tabung jangkar tergantung dari diameter rantai jangkar, akan tetapi diameter
bagian bawahnya dibuat lebih besar 3 ~ 4 cm.

c. Bak penyimpan jangkar (chain locker)


Pada kapal-kapal pengangkut modern, chain locker diletakkan di depan collision
bulkhead dan diatas fore peak tank, hal ini bertujuan agar payload kapal tidak berkurang.

d. Tabung rantai (chain pipe)


Konstruksi tabung rantai sama dengan konstruksi dari tabung jangkar yang terbuat
dari plat baja. Pada bagian ujung bawah tabung rantai yang menghadap bak rantai,
dilengkapi setengah besi bulat.

Bambang Soefiyandono
3. Mesin Penarik Jangkar (Windlass)
Guna melakukan penambatan, sebuah kapal harus mempunyai peralatan yang
mendukungnya, salah atunya adalah mesin penarik jangkar. Berdasarkan tenaga
penggeraknya, mesin derek jangkar, dibagi menjadi:
Mesin jangkar bertenaga uap.
Mesin jangkar bertenaga listrik.
Mesin jangkar tangan (manual).
Penggunaan mesin jangkar ini didasarkan kepada berat kapal, kapal yang sedang atau
besar umumnya menggunakan mesin jangkar bertenaga uap atau listrik, sedangkan mesin
jangkar secara manual digunakan pada
kapal yang berukuran kecil.

Gambar Windlass beserta penamanya

Tipe Windlass :
a. Horizontal windlass
Horizontal windlass adalah type windlass yang mempunyai poros (poros dari wildcat,
gearbox utama, dan gypsy head) yang horizontal dengan deck kapal. Windlass horizontal
digerakan oleh motor hidrolis dan motor listrik ataupun oleh mesin uap. Windlass jenis ini
lebih murah dalam pemasangannya tapi dibutuhkan perawatan yang lebih sulit karena
permesinannya yang berada diatas deck dan terkena langsung dengan udara luar dan
gelombang.
b. Vertikal windlass
Vertikal windlass adalah type windlass yang mempunyai sumbu poros dari wildcat yang
arahnya vertikal terhadap deck kapal. Biasanya motor penggerak dilengkapi gigi, rem dan
permesinan lain yang letaknya dibawah deck cuaca dan hanya wildcat dan alat control saja
yang berada diatas deck cuaca. Hal itu memberikan keuntungan, yaitu terlindunginya
permesinan dari cuaca. Keuntungan lainnya adalah mengurangi masalah dari relative deck

Bambang Soefiyandono
defleksion dan menyerdehanakan instalasi dan pelurusan dari windlass. Untuk
menggulung tali tambat (warping), sebuah capstan disambungkan pada poros utama
diatas windlass. Windlass vertikal mempunyai fleksibilitas yang tinggi dalam menarik
jangkar dan pengaturan mooring.

4. Perlengkapan tambat
a. Bollard
Merupakan salah satu perlengkapan tambat yang berfungsi sebagai tempat mengaitkan
tali tali tambat maupun mengulungnya. Desain bollard untuk kapal ini berdasarkan beban
putus maksimal dari tali tambat. Spesifikasi desain bollard dapat dilihat pada Practical Ship
Building hal 189 dan yang dipilih adalah tipe vertical bollard. Bollard ditempatkan pada
main deck bagian buritan, tiap daerah bulwark yang memiliki freeing port, dan daerah
forecastle deck.

b. Fairlead
Merupakan salah satu perlengkapan tambat yang berfungsi sebagai pengarah tali tambat
dari ke kapal saat kapal sedang dalam proses bersandar ke pelabuhan. Dasar pemilihan
fairlead adalah berdasarkan diameter dari bollard yang telah direncanakan sebagai
parameter minimum perencanaan roda fairlead.

Bambang Soefiyandono

Anda mungkin juga menyukai