Anda di halaman 1dari 23

BAB

2
PENEMPATAN PEDOMAN

2.1 PENEMPATAN PEDOMAN MAGNIT DI ATAS KAPAL

1) Perlengkapan pedoman magnit, jika dianggap wajar dan dapat diterapkan, harus
ditempatkan pada garis sumbu kapal atau sejajar dengan sumbu kapal. Garis
layar utama (main lubber mark) harus menunjukan arah kapal dengan kecepatan
+ 0,50.
2) Pedoman standar harus dipasang sedemikian rupa sehingga dari posisinya
sedapat mungkin pandangan tidak terhalang untuk keperluan mengambil baring
horizontal dan baringan angkasa (celestial). Pedoman kemudi harus dapat dibaca
dengan jelas oleh jurumudi pada posisi pengemudian utama.
3) Pedoman magnit harus di pasang sejauh mungkin dari bahan yang mengandung
magnit. Jarak minimum pedoman standar dari setiap bahan yang
mengandungmagnit yang merupakan bagian dari bangunan kapal harus di setujui
oleh pemerintah. Diagram berikut memeberikan panduan umum untuk
menentukan jarak minimum yang layak dari pedoman standar.
4) Jarak-jarak minimum yang layak untuk pedoman kemudi dapat di kurangi hingga
650 dari nilai yang di tunjukan dalam diagram, dengan ketentuan bahwa jarak itu
tidak boleh kuarang dari 1 meter apabila hanya ada satu pedoman kemudi, jarak
minimum untuk pedoman standar harus diterapkan sejauh dapat di laksanakan.
5) jarak pedoman magnet dari perlengkapan listrik atau perlengkapan yang
mengandung magnit harus paling sedikit sama dengan jarak yang aman yang di
tentukan untuk perlengkapan itu sendiri dan harus di setujui (lebih dahulu) oleh
pemerintah.

17
PENEMPATAN PEDOMAN
1) Alaat-alat pengoreksi yang di maksudkan pada butir . 1 ( satu ) harus menjamin
bahwa tidak ada perubahan yang besar dari penyimpangan yang terjadi karena
pengaruh kondisi-kondisi yang di sebutkan pada butir 2 ( dua ) dan terutama
sekali perubahandari lingkar magnetis. Sektanal dan penyimpangan-
penyimpangn pada tingkat yanglebih tinggi dapat di abaikan .

2.2 KONTRUKSI RUMAH PEDOMAN (BINNACLE)

1. Penerangan utama dan penerangan darurat harus di pasang sehinggga piring


pedoman dapat dibaca setiap waktu. Fasilitas-fasilitas penyuraman harus di
bedakan.
2. Kecuali untuk keperluan penerangan, tidak ada catu (sumber) daya listrik yang
dieprlukan untuk mengoperasikan pedoman magnit.
3. Dalam hal di mana reproduksi kelistrikan dari petunjuk pedoman standart
dianggap sebagai pedoman kemudi, system transmisi harus diadakan dengan
catu daya listrik utama maupun darurat.
4. Perlengkapn harus di buat dan di pasang sedemikaian rupa sehingga mudah di
capai untuk keperluan-keperluan pengoreksian dan perawatn.
5. Pedoman, rumah pedoman dan alat pembaca azimut harus di tandai sesuai
dengan yang di setujui oleh pemerintah.
6. Pedoman standar harus di gantungkan pad gimbal-gimbal (penyagga horizontal)
sehingga lingkaran sisinya tetap horizontal pada waktu rumah pedoman miring
hingga 400 ke arah manapun, dan dengan demikian pedoman itu tidak dapat
tergeser dalam kondisi laut atau cuaca yang bagaimanpun. Pedoman kemudi
yang digantungkan pada gimbal-gimbal, pedoman-pedoman itu harus memiliki
kerenggangan dari piring pedoman paling kurang 300 ke emuah arah.
7. Bahan yang digunakan untuk membuat rumah pedoman dan pedoman magnit
harus cukup kuat dan disetujui oleh pemerintah.

Bahan yang mengandung magnit permanen yang tidak terhalang. Bagian-bagian


ujung dari bahan yang mengandung magnet permanen seperti ujung-ujung atas dari
dinding-dinding, pemisah-pemisah dan sekat-sekat, ujung-ujung, gading-gading,
penumpu-penumpu, penompang-penompang. Balok-balok, tiang-tiang dan bagian-

18
PENEMPATAN PEDOMAN
bagian dari baja serupa itu. Bahan yang mengandung magnet yang mengalami
gerakan dalam pelayaran seperti dewi-dewi, ventilator-ventilator, pintu-pintu baja, dll.
Kmpulan-kumpulan besar dari bahan yang mengandung magnet dengan meda yang
berubah-ubah seperti cerobong-cerobong asap.

Flinder sbar sphere


Degaussing compensanting coil

Heeling Magnet Tube

Fore-and—aft”B” Magnet Trays


Athartship C Magnet Trays

2.3 GARIS LAYAR

Adalah sebuah garis yang di cat hitam yang dilukiskan pad bagian dalam dari
sebuah ketel pedoman, disebut garis layar (lubber mark). Garis ini di cat tegak lurus
pada bagian dalam ketel, di bagian depan semat pedoman dan sejajar atau pada
bidang lunas linggi kapal. Garis layar tersebut berfungsi sebagai penunjuk derajat
haluan kapal (dibaca skala derajat mawar pedoman).

19
PENEMPATAN PEDOMAN
Cara memeriksa ketepatan garis layar
1) Pada pedoman yang diletakan tepat diatas bidang lunas tinggi kapal
a) Dirikan sebuah tonggak kayu, tepat di atas linas tinggi didepan pedoman
pada jarak yang cukup misalnya diujung haluan
b) Baringlah tonggak tersebut dan pada saat yang sama lihatlah penunjukan
skala derakat oleh garis layar
c) Bila kedua penunjukan adalah sama, berarti letak garis layar sudah benar
2) Pada pedoman yang diletakan tidak pada lunas tinggi kapal
a) Tentukan jarak melintang pedoman kebidang lunas kapal.
b) Dirikan sebuah tonggak kayu pada suatu jarak yang cukup jauh didepan
pedoman pada jarak melintang dari lunas tinggi yang sama dengan jarak
pedoman kelunas tinggi
c) Baringlah tonggak tersebut dan pada saat yang sama lihatlah penunjukan
skala derajat oleh garis layar.
d) Bila kedua penunjukan sama, maka letak garis layar sudah tepat.

2.4 CINCIN LENJA ATAU KARDANUS

Tegak lurus pada bidang lunas linggi kapal, dikiri-kanan semat, pada bagian luar sisi
ketel pedoman, di pasang sepasang tanduk atau paku, tempat ketel di tunjang oleh
cincin lenja. Cincin lenja (sepasang) yang pertama kali dilengkapi juga dengan
tanduk yang berfungsi tempat cincin lenja pertama duduk pada sepasang cincin lenja
yang kedua. Funsi kedua pasang cincin lenja tersebut adalah agar seluruh ketel
pedoman tinggal tetap tenang (horizontal) meskipun kapal mengoleng atau
mengangguk.
Untuk itu masing-masing pasangan cincin lenja tersebut berkedudukan tegak lurus
satu sama lain dalam suatu bidang datar, dan dilengkapi dengan pegas.

Keterangan
a = garis layar
b = tanduk
c = cincin lenja
d = rumah pedoman
e = ketel

20
PENEMPATAN PEDOMAN
2.5 KETEL PEDOMAN

Untuk memberikan uraian yang lengkap tentang semua jenis pedoman magnet yang
sekarang dipakai adalah tidak mungkin, terutama yang terpenting adalah bahwa kita
mengetahui tentang persyaratan yang harus dipenuhi, sehingga dengan demikian
kita mampu untuk merawatnya secara ilmiah.
Persyaratan dan cara-cara untuk menyelidiknya akan tetap berlaku untuk semua
pedoman manapun.
Diatas kapal selalu terdapat satu pedoman standard an beberapa pedoman
tambahan yang perlu diketahui konstruksinya dan susunan dari masing-masing
pedoman tersebut.
Dalam setiap pemaikaian pedoman baru, ketel pedomanpun perlu diselidiki dan
bukan hanya mawarnya saja seperti kebanyakan di lakukan.

Ketel pedoman dan bagian-bagiannya harus memenuhi persyaratan sebagai


berikut
Syarat-syarat ketel pedoman yang baik
1. Ketel pedoman tidak boleh mengandung magnit.
Untuk hal tersebut ketel pedoman harus di keluarkan dari rumah pedoman,
kemudian dekat ketel pedoman tempatkan sebuah ketel pedoman yang lebih
kecil lalu ketel diputar.
Bila pada saat melakukan pekerjaan tersebut jarum dari pedoman kecil diam
saja/tidak bergerak, maka berarti bahwa ketel pedoman yang di uji tidak
mengandung magnit.
2. Pada saat kapal dalam keadaan diam, maka tutup kaca bening (dibagian atas)
harus dalam keadaan datar.hal ini dapat diselidiki dengan menggunakan unting-
unting / pendulum.
3. Dalam setiap keadaan atau posisi ketel pedoman tidak boleh menyentuh bagian-
bagian pedoman lain.
4. Semat atau pasak pedoman harus benar-benar terpasang vertikal di tengah-
tengah ketel pedoman (harus titik potong garis hubung cincin-cincin lenja).
5. Tuas atau paku pada kaca bening (peutup ketel bagian atas) untuk menempatkan
alat pembaring dan harus terpasang di titik pusat piringan / mawar

21
PENEMPATAN PEDOMAN
pedomanSemat pedoman yang duduk pada penyangga didalam ketel pedoman
merupakan tumpuan dari:
 Pelampung (ploat)
 Piringan pedoman dan
 Jarum magnit

Kedudukan ujung sematnya harus terletak tepat ditengah-tengah ketel pedoman


pada bidang datar yang sama dengan cincin lenja (cardanus).
Kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi sbb:
 Mawarnya eksentrik, tetapi letak sematnya betul atu
 Sematnya yang eksentrik di dalam ketel.
 Penjafa semat yang duduk pada penyangganya, di pasng di tengah-tengah
ketel pedoman yang berfungsi sebagai penjepit semat.
 Kaca bening yang berfungsi sebagai penutup bagian atas harus kedap air dan
diatas kaca tersebut di lengkapi dengan kuas atau paku di bagian tengah-
tengahnya untuk meletakan alat pembaring.
 Penutup di bagian bawah ketel pedoman yang terbuat dari kaca baur (buram)
harus kedap air dan harus tembus cahaya (dari lampu yang dipasang di
bawahnya)
 Tuas atau paku yang ditempatkan pad penutup atas ketel pedoman yang
terbuat dari kaca bening, gunanya untuk menempatkan alat pembaring dan
harus tepat berada di titik pusat piringan mawar pedoman (tepat di ujung
semat pedoman)
 Pemberat (balancing ring), di pasang di bawah bagian ketel
pedoman,berfungsi sebagai alat keseimbangan (stabillizer) untuk menjaga
ketenangan dan kestabilan ketel.
 Garis layar paling kurang harus ada 2 (dua) buah yang terlukis secara
diametral (bersebrangan), garis layar ini harus tepat pada/ sejajar dengan
bidang lunas linggi kapal yang berfungsi untuk melihat dan menentukan haluan
kapal.
 Ketel pedoman basah harus di lengkapi dengan lubang pengisi cairan
pedoman yang ada penutupnya dan kedap air.

22
PENEMPATAN PEDOMAN
 Penyangga semat (bridge supporting point) harus terpasang di tengah-tengah
ketel pedoman yang ditempatkan sejajar lunas linggi kapal.
 Ketel pedoman kontruksinya harus kuat.(karena harus mampu menampung
cairan pedoman)

2.6 KETEL PEDOMAN TANPA MAWAR PEDOMAN

Ketel pedoman, seluruh ketel pedoman berbentuk bulat torak, umumnya terbuat dari
bahan kuningan atau perunggu.
Pada ketel bulat torak tersebut terdapat peralatan-peralatan sebagai berikut :
1. Tutup kacabening, sebagai penutup bagian atas dari ketel pedoman yang kedap
air dan di atas kaca tersebut di lengkapi dengan tuas atau paku di bagian tengah-
tengahnya untuk meletakan alat pembaring.
2. Kaca buram di bagian bawah, berfungsi sebagai penutup bawah dan tembus
cahaya (dari lampu yang di pasang di bawahnya )
3. Garis layar adalah garis yang terletak tepat/ sejajar bidang lunas linggi kapal.
Berfungsi untuk melihat haluan kapal.
4. Pemberat, di pasang di bagian di bawah ketel. Beerfungsi sebagai alat untuk
menjaga ketenangan dan kestabilan ketel.
5. Penyangga semat di pasang di tengah-tengah ketel. Berfungsi sebagai penjepit
semat.

Keterangan
a = tutup kaca
b = ketel
c = minyak tumbuh-tumbuhan
d = kaca baur
e = penyangga semat
f = tanduk
g = semat
h = titik putar pesawat baring

1. Ketel pedoman yang berbangun bulat torak di buat kedap udara.


2. Bagian atas berfungsi senagai tutup pada bagian atas di pasng sebuah kaca
bening bulat (agar angka-angka skala drajat dapat di baca).sedangkan tutup

23
PENEMPATAN PEDOMAN
pada bagian bawah berupa kaca yang baur pandang (agar sinar lampu yang di
pasang di bawahnya dapat menembus dan dapat menerangi angka-angka skala
derajat).
3. Didalam ketel pedoman ini ditempatkan perangkat piringan pedoman.
4. Semat yang merupakan penunjung dari piringan pedoman di jepit di bagian
tengah-tengah kaca baur.
5. Pada ketel pedoman type Thomson, di lengkpi alat pemberat ini dapat berupa
sebuah bejana berbentuk separuh bola yang diisi dengan cairan berupa minyak
tumbuh-tumbuhan atau dapat juga berupa sebuah pemberat dari keeping timah
atau logam lain yang tidak magnetis.
6. Bagian sisi dalam dari ketel pedoman cukup terang mesikipun hanya mendapat
penerang malalui kaca buram.

2.7 MAWAR PEDOMAN


Bagian paling penting dari sebuah pedoman adalah mawarnya. Jenis yang umum
sekarang di gunakan : di sebut “MAWAR RINGAN” (DAHULU “MAWAR BERAT”)
disebut pula : “MAWAR THOMSON”

Piringan pedoman adalah bagian yang penting dari sebuah pedoman.


1. Bagian tengah dari piringan pedoman disebut sungkup, bagian pinggir sekitar
sungkup di buat dari jenis logam yang ringan (seperti alumumunium)
2. Sungkup dan bagian pinggir piringan terdapat lubang-lubang kecil dan pada
lubang-lubang tersebut diikatkan benang-benang sutera yang halus.
3. Di atas benang-benang tersebut ditempatkan suatu kain sutera atau kertas
yang berbangun lingkaran
24
PENEMPATAN PEDOMAN
4. Diatas kain sutera tersebut terlukis skala pembagian derajat
5. Dibagian bawah piringan ditempatkan kedelapan jarum magnit
6. Piringan pedoman bebas berputar
7. Semat tersebut di pasang tetap, tegak lurus di tengah-tengah pedoman
8. Bagian tengah bawah sungkup di sebut dop dilapisi batu keras (safier)
9. Ujung semat dibuat dari logam keras (iridium) dan runcing sekali.

Ada beberapa tipe piringan pedoman yang di gunakan pada pedoman di kapal di
antaranya yang terkenal adalah piringan pedoman Thomson type.
Piringn pedoman / mawar Thomson (Thomson type)
1. Sungkup/gelang dan cincin dibuat ari alumunium.
2. Jarum-jarum magnit dipasng simitris terhadap pusat sungkup. Jumlah jarum
umumnya 8 buah, dekat sungkup panjangnya 8 cm yang deket pinggir + 5 cm.
3. Garis tengah piringan + 25 cm dengan berat 15 sampai 20 gram.
4. Piringan pembagian mata angin di buat dari kertas/sutera dengan lebar untuk
tiap dua surat atau 22 1/2 0 , maksudnya untuk mencegah terjadinya perubahan
skala derajat karena perubahan bentuk atau memuai mengerut dari
kertas/sutera.
5. Cincin dan gelang diberi lubang sebanyaknya 32 buah, yaitu pada setiap1 surat
(111/40)
6. Berat mawar pedoman adalah + 12 gram.
7. Piringan pedoman ditempatkan di tempatkan dalam ketel pedoman yang
dibagian atasnya tertutup dengan kaca bening, dibawahnya ditutup dengan
kaca baur.
8. Panjang jarum antara 5 sampai dengan 8 cm, berjumlah 4 atau 6 atau 8 buah,
dipasang simetris dikiri-kanan dibawah singkup, dengan diikatkan benang,
jarum yang terpendek di pasang sebelah pinggir.

Persyaratan mawar pedoman / piringan pedoman/(compass rose):


1. Harus ringan, sungkup piringan pedoman bagian bawahnya harus licin
2. Besarnya piringan pedoman harus seimbang dengan besarnya ketel pedoman.
3. Mawar harus tetap bundar dengan pembagian derajat tanpa kesalahan.
4. Tidak memiliki kesahalan kolimasi.

25
PENEMPATAN PEDOMAN
Sumbu magnetic dari mawar harus sejajar dengan garis U-S dari pembagian
mawar. Jika tidak, ini berarti mawar mempunyai kesalahan kolimasi. Akibatnya
semua pembacaan haluan dan baringan akan salah sebanyak nilai tersebut.
5. Piringan pedoman harus peka. Mawar harus selalu mengayun kembali pada
kedudukan semula (ingat mutu semat dam sungkup).
6. Mawar harus tenang artinya ia harus tidak cepat-cepat menyimpang dari
kedudukan seimbang.
7. Mawar harus menggantung tepat mendatar di semua tempat ia berada.
8. Piring atu mawar pedoman harus di bagi-bagi 360 derajat-derajat terpisah.
Angka penunjuk harus di cantumkan pada setiap 10 0, di mulai dari utara (0000)
menurut arah jarum jam hingga 3600. Titik-titik cardinal dotandai dengan huruf-
huruf besar N, E, S dan W tanda huruf titik utara dapat diganti dengan lambing
yang tepat pembagian derajatnya harus jelassehingga mudah di baca dan di
buat secara teratur.
9. Kesalahan arah pada piringan pedoman, yang dapat terdiri dari ketidak tepatan
dalam pengurutan, keganjilan letak piring terhadap porosnya dan ketidak
tepatan dari orientasi piring pada sisitem gaya magnet, tidak boleh lebih dari
0,50 pad setiap arah penunjukan
10. Piring pedoman kemudi harus dapat dibaca dengan jelas baik pada siang hari
maupun dengan menggunakan lampu jarak 1,5 m. penggunaan kaca pembesar
di bolehkan
11. Waktu ayun piringan pedoman harus cukup besar yaitu minimum 14 detik agar
tidak terjadi singkronisasi dengan olengan kapal.

Salah kolimasi piringan pedoman


Yang di maksud dengan salah kolimasi adalah sudut (penyimpangan) anatara jarum-
jarum magnit dang garis hubung arah utara-selatan mawar pedoman.
Sifat peka piringan pedoman :
Yang dimaksudkan dengan sifat peka dari sebuah piringan pedoman adalah, apabila
pada suatu saat piringan pedoman keluar dari keadaan seimbang Karena suatu
pengaruh dari luar, (misalnya: karena pengaruh magnit lain,) maka segera setelah
pengaruh magnit lain tersebut di jauhkan, maka piringan pedoman harus segera
kembali pada kedudukan seimbang.

26
PENEMPATAN PEDOMAN
Yang dimaksud dengan sifat tenang piringan pedoman adalah, apabila pada saat
ada gangguan dari pengaruh-pengaruh luar, maka keseimbangan piringan pedoman
tidak terganggu ( tidak boleh mengayun / hanya mengayun sedikit ). Pengaruh-
pengaruh luar itu antara lain adalah olengan dan angkutan kapal, getaran-getaran,
perubahan haluan dan sebagainya sifat tenang piringan pedoman makin besar bila :
1. Ujung semat semakin lancip
2. Piringan pedoman semakin ringan
3. Moment magnit besar
4. Moment lembab besar
5. Intensitas horizontal besar
Sifat peka piringan pedoman
Kepakaan dan ketenangan piringan pedoman terutama tergantung dari
perbandingan :
T R dan M
MG
G = besar massa
TR = moment lembab
m = massa dan
d = jarak
M = moment magnetis

Untuk memperbesar moment lembab sebagian besar massa piringan pedoman di


tempatkan di nagian tepi piringan pedoman ( moment lembab piringan pedoman
adlah gaya lawan terhadap gerakan mendatar piringan pedoman )
Cara memeriksa kepekaan oiringan pedoman, adlah sebagai berikut :
 Putar piringan pedoman ke kanan atau ke kiri + kedudukan seimbang
/ tenang semula
 Lepaskan dan kemudian baca penyimpangan sudut pada sis lainnya
 Ulangi pekerjaan yang sama pda sisi lainnya
 Bila hasil penyimpangan pada kedua sisi sama atau berselisih 1/2o
saja, berarti piringan pedoman cukup

27
PENEMPATAN PEDOMAN
Catatan :
Pada pedoman titik gantung ketel dan cincin lenja yang terluar diletakan membujur
kapal, maksudnya agr pedoman dapat selalu dalam keadaan mendatar pada saat
kapal mengoleng ( kapal lebih banyak mengoleng dari pada mengangguk ).

Pertanyaan !
Piringan pedoman harus tenang dan peka , jelaskan apa maksudnya !
 Syarat-syarat apa yang harus di penuhi agar piringan pedoman magnit memiliki
sifat tenang dan peka ?
 Bagaimana cara mengontrol ketepatan garis layar ( Lubber line ) dipedoman ?

2.8 ALAT-ALAT PENIMBAL / KOREKTOR DAN KEDUDUKANNYA

 MAGNET KOREKTOR MEMBUJUR KAPAL (batang C)


(mengoreksi gaya P) :
Yaitu gaya membujur untuk menimbal uraian horizontal membujur dari
magnetisme kapal yang permanen.
Bias berupa batng lurus dengan penampang batang sepanjang batang 8” dan
diameter 3/8” atau 3/10” . ini harus berada tidak lebih dekat dari dua kali
panjangnya sendiri terhadap susunan jarum pedoman (dihitung dari titik pusat ke
titik pusat) dengan maksud untuk menghasilkan medan magnetic yang mantap
ditempat pedoman serta mengurangi induksi didalm korektor besi lunak, ia harus
diletakkan sedemikian rupa sehingga porosnya mengarah membujur kapal dan
horizontal : titik pusatnya harus terletak pada bidang vertikal melintang melalui
titik pusat jarum pedoman.
 Magnet korektor melintang kapal (bantang B) (mengoreksi gaya Q):
Ini adalah magnet yang serupa dan juga harus berada tidak lebih dekat dua kali
panjangnya sendiri terhadap susunan pedoman. Ia harus diteptakan sedemikian
rupa sehingga porosnya mengarah melintang kapal dan horizontal: titik pusatnya
harus terletak pada bidang vertikal membujur kapal melalui titik pusat. Disini perlu
dicatat bahwa ia sering kali ditempatkan korektor membujur ialah posisi yang
terjauh tehadap sesuatu korektor membujur ialah posisi yang ter jauh terhadap
sesuatu korektor besi lunak yang diinduksikannya.
Kesimpulan: magnet korektor melintang untuk menimbal urain horizontal
melintang dari magnetisme kapal yang permanen.
28
PENEMPATAN PEDOMAN
3. Magnet korektor vertikal / magnet senget (heeling error corrector) (batang A)
(mengoreksi gaya R, kV, eV)
Yaitu magnet tegak untuk menimbal urain horizontal kebawah dari magnetisme
kapal yang permanen ini adalah magnet lurus yang serupa dengan penampang
bundar panjang 9” dan diameter 3/8” serta harus berada tidak lebih dekat dari
dua kali pajangnya sendiri terhadap susunan jarum pedoman untuk alasan dan
maksud yang sama. Timbal-timbal yang berfungsi sebagai sarang untuk magnet-
magnet ini dapat menampung beberapa batang sampai sebanyak 7 (tujuh)
batang, dan apabila diperlukan lebih dari 1 batang, maka batang magnit tersebut
harus diatur secara simetris didalam timbal. Kedudukan timbale adalah vertikal
dibawah titik pusat dari susunan jarum, yakni pada perpotongan bidang vertikal
membujur dan melintang kapal melalui pedoman.
4. Bola-bola besi lunak / soft iron (korektor D) (mengoreksi pengaruh a,b,c, dan d)
Yaitu massa besi lunak berupa bola-bola atau besi lunak berongga atau selinder
yang diletakan setinggi pedoman di sisi kanan kiri pedoman, pada ketinggian
yang sama dengan magnet batang pada pedoman, untuk menimbal bagian
utama, dari simpangan kwadrantal ia mempunyai ukuran yang beragam diameter
berkisar dari 2” sampai 10”
 Diameter < 6” adalah padat dan
 Diameter >6” adalah berongga (untuk mengurangi berat bola).

Bola-bola dibuat dari besi lunak agar memperoleh derajat kerentanan yang tinggi
(mudah terkena induksi )yang sangat penting bagi korektor besi lunak, sehinggga
ia akan segera bereaksi terhadap setiap perubahan semu dalam arah dan / atau
kekuatan medan yang menginduksi.
Bola-bola tersebut harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga titik-titik
pusatnya terletak dalam bidang horizontal yang sama serta melalui susunan
jarum. Siku-siku (brackets) yang menopang bola-bola dipasang sesuai dengan
persyaratan tersebut diatas. Bola-bola tersebut harus ditahan sama jarak pada
dua sisi pedoman : harus dipasang tidak lebih dekat dari 1 1/4 kali panjang jarum
pedoman yang terpasang didalam susunan pedoman,dihitung dari titik pusat
pedoman sampai permukaan bola-bola untuk membantu menghasilkan kurva
yang lebih beraturan setelah penimbalan.

29
PENEMPATAN PEDOMAN
 Batang flinders (mengoreksi gaya cV)
Yaitu batang besi lunak yang diarahkan tegak lurus geladak, dipertengahan
kapal, untuk menimbal magnetisme transien di dalam besi lunak vertikal, korektor
ini berupa batang vetikal, juga dibuat dari besi lunak dan ditempatkan didalam
tabung kuningan, biasanya ditempatkan di sis depan dari rumah pedoman.
Panjang batang seluruhnya (untuk rumah pedoman normal) adalah 24”
panjangnya terdiri dari 12”, 6”, 3”, 11/2” dan dua buah sepanjang 3/
4 “, sehingga
panjang totalnya 24” dengan diameter 3”.
Kombinasi-kombinasi beragam dapat digunakan untuk memberikan panjang-
panjang yang berlainan, misalnya 33/4”, 41/2”, 51/4”, 63/4”, 71/2”, 81/4”, 93/4” dan
sebagainya; apabila ini telah dilakukan maka harus diingat bahwa bagian yang
terpanjang harus ditaruh paling atas dengan sisa ruangan di bawah batang disisi
dengan potongan kayu tersedia dalam ukuran oanjang yang serupa untuk
kepentingan tersebut. Pada umumnya untuk panjang batang 12” atau lebih, 1/12x
panjangnya harus terletak menjulang diatas bidangjarum-jarum pedoman, guna
memperoleh koreksi e yang maksimum.

Alasan dilakukan penimbalan :


Pedoman yang tidak ditimbal memiliki deviasi yang besar dan tidak beraturan.
Deviasi pedoman yang besar memiliki kerugian sebagai berikut
a. Deviasi berubah cepat : pada perubahan haluan mawar pedoman kadang-kadang
lamban, sehingga sulit untuk digunakan pada waktu kapal berlayar diperairan
sempit.
b. Mudah terjadi kekeliruan apabila berlayar dengan menggunakan pandu (sea
pilot/harbor pilot)
c. Deviasi yang mengakibatkan perubahan besar dalam gaya pengarah, sehingga
pada haluan-haluan tertentu mawar menjadi terlampau lamban.
d. Jika simpangan sangat besar, maka pada waktu kapal oleng mawar pedoman
menjadia tidak tenangdan tidak menentu.

30
PENEMPATAN PEDOMAN
2.9 RUMUS – RUMUS DALAM MENIMBAL PEDOMAN MAGNET

1. Gaya pengarah rata-rata (H’) = 0,8 x H; H = intensitas horizontal

2.9.1 Persiapan Menimbal Pedoman


1. Kapal harus duudk tegak, juga pada penimbalan simpang senget posisis kapal
kapal harus demikian.
2. Kapal harus diusahakan duduk dengan sarat rata (even keel)
3. Semua bagian besi harus berada di tempat-tempat seperti keadaan sedang
berlayar. Atau dengan kata lain, kapal harus siap layar seeeeeeecara magnetis.
4. Kapal tidak boleh berada di dekat massa besi yang besar seperti : dok apung,
tongkang, pabrik yang berkonstruksi besi dan sejenisnya
5. Magnet-magnet
Sediakan magnet-magnet korektor cadangan dalam ukuran yang sesuai.
F. Kunci-kunci
Sediakan kunci-kunci rumah pedoman. berbagai pintu masuk mencapai korektor-
korektor, agar dapat mudah dibuka
7. Batang flinders. Meskipun ini jarang dirubah, namun harus mudah dipindahkan
dari tabungnya, sehingga panjangnya dapat diperiksa atau dirubah seperlunya.
8. Gelembung udara. Tiap gelembung udara didalam pedoman (zat cair 0 harus
dihilangkan.
9. Siapkan peta lokasi dimana dilakuka penimbalan, guna mendapatkan dan
memeriksa baringan magnet yang diperlukan.
10. Komunikasi.
Hubungan antara berbagai letak pedoman harus diperiksa. Beberapa petuas
ditempatkan pada tiap pedoman (selain d/p pedoman standard). Guna membaca
dan melaporkan haluan yang di kemudikan.
11. Cerobong sap harus pada suhu melaut normal
12. Kapal harus tegak, guna mencegah simpangan senget (helling error)
13. Pedoman harus diperiksa frekwensi gerakan mawarnya
14. Garis layar harus diperiksa letaknya, ialah (terlukis pada bidang lunas/linggi
kapal)
15. Semua bagian besi yang bergerak harus dalam posisi melaut (sea going)
16. Selama berputar kapal-kapal lain harus ditahan bebas pada jarakpaling sedikit
500 meter
31
PENEMPATAN PEDOMAN
2.10 KETENTUAN DALAM PENIMBALAN PEDOMAN

1. Koefisien A dan E tidak di timbale


2. Magnet-magnet penimbal tidak boleh terlalu dekat dengan mawar pedoman
3. Jarak magnet ke pertengahan mawar pedoman paling sedikit 2 x panjang
magnet dan harus lebih dari 40 cm

2.10.1 Untuk penentuan deviasi tanpa penimbalan penuh harus dilakukan


dalam hal sebagai berikut :
1. Sesuai penimbalan penuh, atau penimbalan uang (readjustment) oleh metoda
sementara.
2. Kapan saja ini dapat dilaksanakan dengan baik tanpa mengganggu manajemen
kapal, misalnya :
1) Oleh Perwira Jaga, pada waktu labuh jangkar, apabila kapal berputar ke pasang
yang baru;
2) Di dalam pelayaran, sedang menunggu kondisi pasang yang buruk guna
memasuki Bandar atay\u menunggu/penerimaan pandu.
3) Dalam semua kasus demikian, lingkaran putar penuh harus dicatat didalam
halaman khusus dari Jurnal Pedoman beserta keterangan lengkap mengenai
posisi, arah dan jumlah berbagai korektor.
Deviasi pada pedoman harus diperiksa :
1). Paling sedikit dilakukan satu kali dalam satu periode jaga;
2). Beberapa menit seusai perubahan haluan yang besar.

2.10.2 Memutar Kapal (Swinging Ship)


Ungkapan “Memutar Kapal” diapakai untuk menguraikan seluruh operasional
penimbalan Pedoman Magnet dan ini dibagi menjadi 2 bagian :
1. Penimbalan pada waktu korektor-korektor dipasang guna memperkecil nilai
deviasi.
2. “Putaran”, pada waktu semua sisa deviasi ditilik dan dicatat, seusai penimbalan.
Kapal perlu melakukan penimbalan penuh terhadap pedoman guna memperoleh nilai
deviasi dalam kondisi-kondisi berikut :
1. Sebelum kapal yang baru selesai dibangun mengadakan pelayaran percobaan
(Sea Trial)

32
PENEMPATAN PEDOMAN
2. Setelah kapal melakukan perubahan konstruksi yang besar disekat dimana
pedoman ditempatkan.
3. Setelah kapal mengalami perubahan lintang magnetic yang cukup besar.
4. Setelah kapal mengalami pelayaran atau duduk (kapal diikat) dengan haluan
satu arah yang sama dalam waktu yang cukup lama.
5. Jika salah satu magnet koreksi telah dirubah.
6. Setelah kapal melakukan perawatan rutin/dock tahunan paling sedikit setahun
sekali.

Tugas kelompok :
Pertanyaan / Essay !!!
1. Apa yang dimaksud dengan sifat tenang pada piringan pedoman ?
2. Apa isi dari cairan pada ketel pedoman magnet ?
3. Gambarkan pedoman magnet basah beserta keterangan gambar?
4. Bagaimana cara mengisi cairan pedoman magnet ?
5. Apa yang dimaksud dengan garis layar gambarkan cincinlenja pada
pedoman magnet?
6. Sebutkan azaz penimbalan ?
7. Apa yang dimaksud dengan salah kolimasi pada piringan pedoman ?
8. Sebutkan alasan dilakukanya penimbalan ?
9. Sebutkan type piringan pedoman dari Thomson ?
10. Hal apa saja yang dilakukan sebelum melakukan penimbalan ?

2.11 DAFTAR DEVIASI

Ialah suatu table yang menunjukkan nilai deviasi untuk haluan-haluan surat
induk(Utara. Timur. Selatan Dan Barat) dan haluan-haluan surat. Induk antara (Timur
Laut, Tenggara, Barat Daya dan Barat Laut). Tabel-tabel tersebut daftar deviasi yang
dihasilkan setelah kapal melakukan kalibrasi/penimbalan penuh.
Bentuk dari pada daftar deviasi ada 2 macam :
1. Skala Tegak
2. Skala Grafik

33
PENEMPATAN PEDOMAN
2.11.1 Membuat daftar Deviasi :
Tiap-tiap kapal yang diperlengkapi dengan pedoman magnit selalu terdapat suatu
table yang menunjukkan nilai-nilai deviasi pada haluan2 tertentu.
Daftar deviasi dibuat oleh petugas khusus (Compass Adjuster) yang menimbal
pedoman (dari Pengawas Keselamatan Pelayaran) pada waktu kapal turun dok.
Meskipun sudah ada daftar deviasi di kapal, tetapi dianjurkan kepada para Mualim
untuk selalu mengecek nilai deviasi tersebut. Karena dengan adanya muatan-
muatan di kapal, mungkin terdapat muatan yang mengandung magnetis d\sehingga
deviasi dapat berubah. (tidak sesuai dengan table).

2.11.2 Menentukan devisi oleh azimuth benda-angkasa


Untuk menentukan sembir dan deviasi, setelah azimut-nya dihitung (T), maka ini
harus diubah penulisannya menjadi “dari U melalui T sampai 3600 .” Guna mencari
deviasi dari pedoman kemudi, catatlah haluan-haluan yang di kemudikan pada
pedoman standard dan pedoman kemudi :
Dev.ped. kemudi = (HP ped. Std + dev.ped .std) –HP ped. Kemudi
-HP ped. Kemudi

2.12 PERTIMBANGAN – PERTIMBANGAN DALAM MENIMBAL PEDOMAN

Penimbalan pedoman kapal niaga terdapat berbagai faktor yang perlu kita
perhatikan, antara lain :
a) Tipe kapal
b) Daya olah gerak
c) Kondisi cuaca
d) Kapal yang baru (Metode Analisis)
e) Kapal yang memiliki keadaan magnetic yang sudah mapan (Metoda Sementara).

Kesemua faktor tersebut harus dipertimbangkan pada saat mulai menimbal pedoman
bersama dengan penghematan waktu yang diperlukan sepadan dengan hasil yang
memuakan
Koreksi terhadap pedoman memerlukan dua tahap operasi
a) Tahap penentuan deviasi
b) Tahap pemusnahan deviasi
34
PENEMPATAN PEDOMAN
2.13 URUTAN - URUTAN PENEMPATAN KOREKTOR – KOREKTOR

Berbagai korektor yang telah dibahas diatas harus ditempatkan dalam posisinya
dalam urutan yang benar. Hal ini adalah penting karena adanya interaksi antara
korektor-korektor, dan korektor tertentu menghasilkan efek kecil selain dari fungsi
yang dimaksud.

Prosedur tetap penempatan korektor pada waktu melakukan penimbalan dapat


dilakukan dengan urutan sbb :

a. Bola-bola besi lunak (soft iron spheres D corrector)


b. Batang-batang besi lunak flinders (flinder bar C corrector)
c. Magnet-magnet senget (heeling error R corrector magnets)

Magnet-magnet horizontal :
a) Korektor P (membujur) (flore and aft P corrector magnets)
b) Korektor Q (melintang) (athwarship Q corrector magnets)

2.14 PELAKSANAAN MENIMBAL PEDOMAN

2.14.1 Urutan penimbalan dalam praktek adalah sebagai berikut (refferensi :


Capt.H.R Subekti)
a) Pasanglah korektor – D secara perkiraan. Catat jaraknya kemawar pedoman.
b) Pasanglah batang pedoman flinder bars secara perkiraan pula.
c) Arahkan haluan kapal untuk Timur magnetis.
d) Timbalah simpangan senget dengan menggeser kedudukan batang A untuk
mengoreksi R.
e) Perbaiki nbatang flinder bars, sehingga setengah deviasi dapat dihilangkan
f) Perbaiki korektor (batang) C untuk mengoreksi P (membujur) dan buatlah deviasi
= nol.
g) Arahkan haluan kapal untuk utara magnetis atau Selatan magnetis.
h) Pasanglah magnet melintang batang B untuk mengoreksi Q dan buatlah deviasi =
nol.
i) Arahkan haluan kapal untuk Barat magnetis dan buatlah deviasi menjadi
berkurang sampai setengahnya dengan cara menggeserkan lebih jauh magnet
membujur/batang C (maka P= 0)
35
PENEMPATAN PEDOMAN
j) Arahkan haluan kapal untuk Selatan magnetis atau Utara magnetis dan buatlah
deviasi menjadi berkurang setengahnya dengan cara menggeserkan lebih jauh
magnet melintang / batang b (maka Q = 0).
k) Arahkan kapal untuk salah satu dari surat induk antara magnetis dan perbaikilah
korektor D sehingga devisi = nol.
l) Arahkan kapal pada haluan yang berbeda 900 dengan haluan terdahulu dan
geserlah lebih jauh korektor D sedemikian rupa sehingga deviasi menjadi
berkurang sampai setengahnya.
m)Periksa ulang apakah P dan Q perlu ditimbang ulang.
n) Buatlah daftar / table deviasi

2.14.2 Langkah-langkah secara umum dalam pemeriksaan pedoman adalah


sebagai berikut (oleh seorang yang sudah ahli)
a) Periksalah apakah terdapat gelembung udara dalam ketel pedoman (pedoman
cair).
b) Tambahkan cairan ( Aqua destilata ) melalui lobang pengisian ( filling plug ) bila
terdapat gelembung udara.
c) Adanya gelembung udara yang besar boleh jadi menunjukan adanya kebocoran
pada ketel pedoman.
d) Bawalah ketempat perbikan untuk diganti ‘gaskset’ nya dan perawatan lain yang
memadai.
e) Periksa gerakan cincin lenja (gimbal). Bersihkan dan berikan vaselin pada bagian-
bagian bergerak agar tidak berkarat dan macet
f) Gerakan-gerakan bola penimbal (soft iron) mendekati dan menjauhi dari ketel
pedoman serta lakukan pemutaran secara mendatar.
g) Bila mawar pedoman berputar lebih dari 20 maka bola-bola penimbal perlu
dinetralkan kembali ( Annealed ) dengan cara membakarnya sampai berwarna
merah kemudian didinginkan secara perlahan sampai kembali pada temperature
normal.
h) Periksa batang-batang flinder dengan cara membalikan kedudukannya. Bila
piringan pedoman berputar lebih dari 020 maka batang-batang flinder harus
dinetralkan kembali seperti bola-bola penimbal (annealed )
i) Cocokkan petunjuk pedoman dengan ‘Master Gyro Compass’ dan repeater-
repeaternya untuk ketepatan haluan kapal.
36
PENEMPATAN PEDOMAN
j) Pasang magnet-magnet penimbal seperti kedudukan sebelumnya.
k) Periksa semua benda-benda magnetis, massa besi berada pada posisi ‘melaut’
seperti : batang pemuat, pintu-pintu kedap air, cargo-cranae dan sebagainya.
Semua peralatan navigasi dan komunikasi, seperti : raar, RDF, radio komunikasi
dan lainnya dihidupkan selama mutar kapal (swinging the ship).
l) Siapkan bendera isyarat internasional OQ (Own Ship Q ompasieren) untuk
dikibarkan.

2.14.3 Cara memeriksa garis layar (luber line/lubber mark) pada pedoman yang
dipasang diatas kapal
Pemeriksaaan ini dilakukan terutama bagi penetapan pedoman yang dipasang tidak
tepat pada bidang sumbu kapal (center line)dan biasanya penempatan pedoman
seperti ini terdapat pada kapal-kapal penyebrangan yang melayani antar pulau dan
bagi penempatan repeater-repeater diatas kapal-kapal niaga. Salah satu cara yang
paling mudah dilaksanakan yaitu dengan cara menempatkan sebuah tiangdihaluan
yang ditempatkan sedemikian rupa sehingga memiliki jarak yang sama dengan jarak
pedoman yang dipasang terhadap center line (lihat gambar), sehingga
d1=d2.kemudian baringlah tiang tersebut dan perhatikan apakah garis baringan
dengan lubber line terlihat satu garis atau tidak. Apabila ternyata lubber line dan
garis baringan berada pada satu garis berarti pemasangan pedoman sudah benar
dan garis layar sudah tepat berada sejajar dengan center line dan lubber line sudah
memenuhi syarat untuk dapat dipergunakan dalam menentukan haluan kapal.
Apabila tidak demikian maka pedoman tersebut harus disesuaikan letaknya/ agak
digeser sehinggga bener-bener lubber line dan garis baringan tepat pada satu garis.
Sketsa pengecekan garis layar sebuah pedoman yang dipasang disisi kanan center
line kapal.

2.15 RANGKUMAN

1) Rumah pedoman harus di lengkapi dengan alat-alat pengoreksi penyimpangan


setengah dan seperempat lingkaran yang di sebabkan oleh :
a. Komponen-komponen horizontal dari gaya magnet permanen kapal
b. Kesalahan kemiringan
c. Komponan horizontal dari gaya magnit horizontal yang terinduksi

37
PENEMPATAN PEDOMAN
d. Komponen horizontal dari gaya magnit vertikal yang terinduksi
Beberapa benda / alat diatas kapal yang dapat menimbulkan deviasi bila
didekatkan pada pedoman magnet :

a) Senjata api i) Pistol isyarat


b) Muatan besi/baja j) Telephone
c) Batang pemuat yang terangkat k) Rode kemudi metal
d) Gulungan kabel l) Pisau
e) Pintu baja dianjungan m) Jam tangan,rangka kaca mata
f) Laci meja peta n) Pena, kepala ikat pinggang
g) Repaater yang dapat dipindahkan o) Peniti
h) Jendela dan ports p) Landing craft

Beberapa peralatan elektrik/elektronik yang dapat menimbulkan deviasi bila


didekatkan pedoman maknet yaitu :
1. Motor listrik 11. headphone
2. Pengendali magnetik 12. windshield wiper
3. Gyro repeater 13. rudder indicator
4. Nonmarried conductors 14. minesweeping power circuit
5. Loudspeaker 15. Engine Telegraph
6. Indikator listrik 16. radar
7. Mesin las listrik 17. Magnetically controlled switches
8. Rangkaian tenaga listrik yang besar 18. Radio Transmitter
9. Lampu sorot /senter 19. Radio Receiver
10. Tombol – tombol listrik/elektronik 20. Voltage regulator

Bunyi hukum coloum :


11. Kutub – kutub yang senama dari 2 magnet batang saling tarik – menarik
sedangkan kutub – kutub yang tidak senama saling tolak – menolak.
12. Gaya tarik dan gaya tolak magnetis adalah barbanding lurus dengan
layaknya magnetesme yang berkumpul pada kutub – kutubnya(m1 x m2)
13. Gaya tarik dan tolak magnetis berbanding terbalik dengan kwadrat jarak dari
letak kutub – kutub yang saling mempengaruhi (d2)
Bila digabungkan antara nomor b dan c akan mendapat rumusan besarnya gaya
tari – tolak F, atau k = ( m1 x m2 ) / (d2).

38
PENEMPATAN PEDOMAN
Soal latihan

1. Sebutkan elektronik yang dapat menimbulkan deviasi bila didekatkan


pedoman maknet
di atas kapal
2. Sebutkan rumus – rumus dalam penimbalan magnet diatas kapal?
3. Apa yang dimaksud dengan rumahan pedoman?
4. Pertimbangan apa saja yang perlu pada saat penimbalan pedoman?
5. Apa yang dimaksud dengan Cincin Kardanus pada pedoman magnet !

39
PENEMPATAN PEDOMAN

Anda mungkin juga menyukai