2
PENEMPATAN PEDOMAN
1) Perlengkapan pedoman magnit, jika dianggap wajar dan dapat diterapkan, harus
ditempatkan pada garis sumbu kapal atau sejajar dengan sumbu kapal. Garis
layar utama (main lubber mark) harus menunjukan arah kapal dengan kecepatan
+ 0,50.
2) Pedoman standar harus dipasang sedemikian rupa sehingga dari posisinya
sedapat mungkin pandangan tidak terhalang untuk keperluan mengambil baring
horizontal dan baringan angkasa (celestial). Pedoman kemudi harus dapat dibaca
dengan jelas oleh jurumudi pada posisi pengemudian utama.
3) Pedoman magnit harus di pasang sejauh mungkin dari bahan yang mengandung
magnit. Jarak minimum pedoman standar dari setiap bahan yang
mengandungmagnit yang merupakan bagian dari bangunan kapal harus di setujui
oleh pemerintah. Diagram berikut memeberikan panduan umum untuk
menentukan jarak minimum yang layak dari pedoman standar.
4) Jarak-jarak minimum yang layak untuk pedoman kemudi dapat di kurangi hingga
650 dari nilai yang di tunjukan dalam diagram, dengan ketentuan bahwa jarak itu
tidak boleh kuarang dari 1 meter apabila hanya ada satu pedoman kemudi, jarak
minimum untuk pedoman standar harus diterapkan sejauh dapat di laksanakan.
5) jarak pedoman magnet dari perlengkapan listrik atau perlengkapan yang
mengandung magnit harus paling sedikit sama dengan jarak yang aman yang di
tentukan untuk perlengkapan itu sendiri dan harus di setujui (lebih dahulu) oleh
pemerintah.
17
PENEMPATAN PEDOMAN
1) Alaat-alat pengoreksi yang di maksudkan pada butir . 1 ( satu ) harus menjamin
bahwa tidak ada perubahan yang besar dari penyimpangan yang terjadi karena
pengaruh kondisi-kondisi yang di sebutkan pada butir 2 ( dua ) dan terutama
sekali perubahandari lingkar magnetis. Sektanal dan penyimpangan-
penyimpangn pada tingkat yanglebih tinggi dapat di abaikan .
18
PENEMPATAN PEDOMAN
bagian dari baja serupa itu. Bahan yang mengandung magnet yang mengalami
gerakan dalam pelayaran seperti dewi-dewi, ventilator-ventilator, pintu-pintu baja, dll.
Kmpulan-kumpulan besar dari bahan yang mengandung magnet dengan meda yang
berubah-ubah seperti cerobong-cerobong asap.
Adalah sebuah garis yang di cat hitam yang dilukiskan pad bagian dalam dari
sebuah ketel pedoman, disebut garis layar (lubber mark). Garis ini di cat tegak lurus
pada bagian dalam ketel, di bagian depan semat pedoman dan sejajar atau pada
bidang lunas linggi kapal. Garis layar tersebut berfungsi sebagai penunjuk derajat
haluan kapal (dibaca skala derajat mawar pedoman).
19
PENEMPATAN PEDOMAN
Cara memeriksa ketepatan garis layar
1) Pada pedoman yang diletakan tepat diatas bidang lunas tinggi kapal
a) Dirikan sebuah tonggak kayu, tepat di atas linas tinggi didepan pedoman
pada jarak yang cukup misalnya diujung haluan
b) Baringlah tonggak tersebut dan pada saat yang sama lihatlah penunjukan
skala derakat oleh garis layar
c) Bila kedua penunjukan adalah sama, berarti letak garis layar sudah benar
2) Pada pedoman yang diletakan tidak pada lunas tinggi kapal
a) Tentukan jarak melintang pedoman kebidang lunas kapal.
b) Dirikan sebuah tonggak kayu pada suatu jarak yang cukup jauh didepan
pedoman pada jarak melintang dari lunas tinggi yang sama dengan jarak
pedoman kelunas tinggi
c) Baringlah tonggak tersebut dan pada saat yang sama lihatlah penunjukan
skala derajat oleh garis layar.
d) Bila kedua penunjukan sama, maka letak garis layar sudah tepat.
Tegak lurus pada bidang lunas linggi kapal, dikiri-kanan semat, pada bagian luar sisi
ketel pedoman, di pasang sepasang tanduk atau paku, tempat ketel di tunjang oleh
cincin lenja. Cincin lenja (sepasang) yang pertama kali dilengkapi juga dengan
tanduk yang berfungsi tempat cincin lenja pertama duduk pada sepasang cincin lenja
yang kedua. Funsi kedua pasang cincin lenja tersebut adalah agar seluruh ketel
pedoman tinggal tetap tenang (horizontal) meskipun kapal mengoleng atau
mengangguk.
Untuk itu masing-masing pasangan cincin lenja tersebut berkedudukan tegak lurus
satu sama lain dalam suatu bidang datar, dan dilengkapi dengan pegas.
Keterangan
a = garis layar
b = tanduk
c = cincin lenja
d = rumah pedoman
e = ketel
20
PENEMPATAN PEDOMAN
2.5 KETEL PEDOMAN
Untuk memberikan uraian yang lengkap tentang semua jenis pedoman magnet yang
sekarang dipakai adalah tidak mungkin, terutama yang terpenting adalah bahwa kita
mengetahui tentang persyaratan yang harus dipenuhi, sehingga dengan demikian
kita mampu untuk merawatnya secara ilmiah.
Persyaratan dan cara-cara untuk menyelidiknya akan tetap berlaku untuk semua
pedoman manapun.
Diatas kapal selalu terdapat satu pedoman standard an beberapa pedoman
tambahan yang perlu diketahui konstruksinya dan susunan dari masing-masing
pedoman tersebut.
Dalam setiap pemaikaian pedoman baru, ketel pedomanpun perlu diselidiki dan
bukan hanya mawarnya saja seperti kebanyakan di lakukan.
21
PENEMPATAN PEDOMAN
pedomanSemat pedoman yang duduk pada penyangga didalam ketel pedoman
merupakan tumpuan dari:
Pelampung (ploat)
Piringan pedoman dan
Jarum magnit
22
PENEMPATAN PEDOMAN
Penyangga semat (bridge supporting point) harus terpasang di tengah-tengah
ketel pedoman yang ditempatkan sejajar lunas linggi kapal.
Ketel pedoman kontruksinya harus kuat.(karena harus mampu menampung
cairan pedoman)
Ketel pedoman, seluruh ketel pedoman berbentuk bulat torak, umumnya terbuat dari
bahan kuningan atau perunggu.
Pada ketel bulat torak tersebut terdapat peralatan-peralatan sebagai berikut :
1. Tutup kacabening, sebagai penutup bagian atas dari ketel pedoman yang kedap
air dan di atas kaca tersebut di lengkapi dengan tuas atau paku di bagian tengah-
tengahnya untuk meletakan alat pembaring.
2. Kaca buram di bagian bawah, berfungsi sebagai penutup bawah dan tembus
cahaya (dari lampu yang di pasang di bawahnya )
3. Garis layar adalah garis yang terletak tepat/ sejajar bidang lunas linggi kapal.
Berfungsi untuk melihat haluan kapal.
4. Pemberat, di pasang di bagian di bawah ketel. Beerfungsi sebagai alat untuk
menjaga ketenangan dan kestabilan ketel.
5. Penyangga semat di pasang di tengah-tengah ketel. Berfungsi sebagai penjepit
semat.
Keterangan
a = tutup kaca
b = ketel
c = minyak tumbuh-tumbuhan
d = kaca baur
e = penyangga semat
f = tanduk
g = semat
h = titik putar pesawat baring
23
PENEMPATAN PEDOMAN
pada bagian bawah berupa kaca yang baur pandang (agar sinar lampu yang di
pasang di bawahnya dapat menembus dan dapat menerangi angka-angka skala
derajat).
3. Didalam ketel pedoman ini ditempatkan perangkat piringan pedoman.
4. Semat yang merupakan penunjung dari piringan pedoman di jepit di bagian
tengah-tengah kaca baur.
5. Pada ketel pedoman type Thomson, di lengkpi alat pemberat ini dapat berupa
sebuah bejana berbentuk separuh bola yang diisi dengan cairan berupa minyak
tumbuh-tumbuhan atau dapat juga berupa sebuah pemberat dari keeping timah
atau logam lain yang tidak magnetis.
6. Bagian sisi dalam dari ketel pedoman cukup terang mesikipun hanya mendapat
penerang malalui kaca buram.
Ada beberapa tipe piringan pedoman yang di gunakan pada pedoman di kapal di
antaranya yang terkenal adalah piringan pedoman Thomson type.
Piringn pedoman / mawar Thomson (Thomson type)
1. Sungkup/gelang dan cincin dibuat ari alumunium.
2. Jarum-jarum magnit dipasng simitris terhadap pusat sungkup. Jumlah jarum
umumnya 8 buah, dekat sungkup panjangnya 8 cm yang deket pinggir + 5 cm.
3. Garis tengah piringan + 25 cm dengan berat 15 sampai 20 gram.
4. Piringan pembagian mata angin di buat dari kertas/sutera dengan lebar untuk
tiap dua surat atau 22 1/2 0 , maksudnya untuk mencegah terjadinya perubahan
skala derajat karena perubahan bentuk atau memuai mengerut dari
kertas/sutera.
5. Cincin dan gelang diberi lubang sebanyaknya 32 buah, yaitu pada setiap1 surat
(111/40)
6. Berat mawar pedoman adalah + 12 gram.
7. Piringan pedoman ditempatkan di tempatkan dalam ketel pedoman yang
dibagian atasnya tertutup dengan kaca bening, dibawahnya ditutup dengan
kaca baur.
8. Panjang jarum antara 5 sampai dengan 8 cm, berjumlah 4 atau 6 atau 8 buah,
dipasang simetris dikiri-kanan dibawah singkup, dengan diikatkan benang,
jarum yang terpendek di pasang sebelah pinggir.
25
PENEMPATAN PEDOMAN
Sumbu magnetic dari mawar harus sejajar dengan garis U-S dari pembagian
mawar. Jika tidak, ini berarti mawar mempunyai kesalahan kolimasi. Akibatnya
semua pembacaan haluan dan baringan akan salah sebanyak nilai tersebut.
5. Piringan pedoman harus peka. Mawar harus selalu mengayun kembali pada
kedudukan semula (ingat mutu semat dam sungkup).
6. Mawar harus tenang artinya ia harus tidak cepat-cepat menyimpang dari
kedudukan seimbang.
7. Mawar harus menggantung tepat mendatar di semua tempat ia berada.
8. Piring atu mawar pedoman harus di bagi-bagi 360 derajat-derajat terpisah.
Angka penunjuk harus di cantumkan pada setiap 10 0, di mulai dari utara (0000)
menurut arah jarum jam hingga 3600. Titik-titik cardinal dotandai dengan huruf-
huruf besar N, E, S dan W tanda huruf titik utara dapat diganti dengan lambing
yang tepat pembagian derajatnya harus jelassehingga mudah di baca dan di
buat secara teratur.
9. Kesalahan arah pada piringan pedoman, yang dapat terdiri dari ketidak tepatan
dalam pengurutan, keganjilan letak piring terhadap porosnya dan ketidak
tepatan dari orientasi piring pada sisitem gaya magnet, tidak boleh lebih dari
0,50 pad setiap arah penunjukan
10. Piring pedoman kemudi harus dapat dibaca dengan jelas baik pada siang hari
maupun dengan menggunakan lampu jarak 1,5 m. penggunaan kaca pembesar
di bolehkan
11. Waktu ayun piringan pedoman harus cukup besar yaitu minimum 14 detik agar
tidak terjadi singkronisasi dengan olengan kapal.
26
PENEMPATAN PEDOMAN
Yang dimaksud dengan sifat tenang piringan pedoman adalah, apabila pada saat
ada gangguan dari pengaruh-pengaruh luar, maka keseimbangan piringan pedoman
tidak terganggu ( tidak boleh mengayun / hanya mengayun sedikit ). Pengaruh-
pengaruh luar itu antara lain adalah olengan dan angkutan kapal, getaran-getaran,
perubahan haluan dan sebagainya sifat tenang piringan pedoman makin besar bila :
1. Ujung semat semakin lancip
2. Piringan pedoman semakin ringan
3. Moment magnit besar
4. Moment lembab besar
5. Intensitas horizontal besar
Sifat peka piringan pedoman
Kepakaan dan ketenangan piringan pedoman terutama tergantung dari
perbandingan :
T R dan M
MG
G = besar massa
TR = moment lembab
m = massa dan
d = jarak
M = moment magnetis
27
PENEMPATAN PEDOMAN
Catatan :
Pada pedoman titik gantung ketel dan cincin lenja yang terluar diletakan membujur
kapal, maksudnya agr pedoman dapat selalu dalam keadaan mendatar pada saat
kapal mengoleng ( kapal lebih banyak mengoleng dari pada mengangguk ).
Pertanyaan !
Piringan pedoman harus tenang dan peka , jelaskan apa maksudnya !
Syarat-syarat apa yang harus di penuhi agar piringan pedoman magnit memiliki
sifat tenang dan peka ?
Bagaimana cara mengontrol ketepatan garis layar ( Lubber line ) dipedoman ?
Bola-bola dibuat dari besi lunak agar memperoleh derajat kerentanan yang tinggi
(mudah terkena induksi )yang sangat penting bagi korektor besi lunak, sehinggga
ia akan segera bereaksi terhadap setiap perubahan semu dalam arah dan / atau
kekuatan medan yang menginduksi.
Bola-bola tersebut harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga titik-titik
pusatnya terletak dalam bidang horizontal yang sama serta melalui susunan
jarum. Siku-siku (brackets) yang menopang bola-bola dipasang sesuai dengan
persyaratan tersebut diatas. Bola-bola tersebut harus ditahan sama jarak pada
dua sisi pedoman : harus dipasang tidak lebih dekat dari 1 1/4 kali panjang jarum
pedoman yang terpasang didalam susunan pedoman,dihitung dari titik pusat
pedoman sampai permukaan bola-bola untuk membantu menghasilkan kurva
yang lebih beraturan setelah penimbalan.
29
PENEMPATAN PEDOMAN
Batang flinders (mengoreksi gaya cV)
Yaitu batang besi lunak yang diarahkan tegak lurus geladak, dipertengahan
kapal, untuk menimbal magnetisme transien di dalam besi lunak vertikal, korektor
ini berupa batang vetikal, juga dibuat dari besi lunak dan ditempatkan didalam
tabung kuningan, biasanya ditempatkan di sis depan dari rumah pedoman.
Panjang batang seluruhnya (untuk rumah pedoman normal) adalah 24”
panjangnya terdiri dari 12”, 6”, 3”, 11/2” dan dua buah sepanjang 3/
4 “, sehingga
panjang totalnya 24” dengan diameter 3”.
Kombinasi-kombinasi beragam dapat digunakan untuk memberikan panjang-
panjang yang berlainan, misalnya 33/4”, 41/2”, 51/4”, 63/4”, 71/2”, 81/4”, 93/4” dan
sebagainya; apabila ini telah dilakukan maka harus diingat bahwa bagian yang
terpanjang harus ditaruh paling atas dengan sisa ruangan di bawah batang disisi
dengan potongan kayu tersedia dalam ukuran oanjang yang serupa untuk
kepentingan tersebut. Pada umumnya untuk panjang batang 12” atau lebih, 1/12x
panjangnya harus terletak menjulang diatas bidangjarum-jarum pedoman, guna
memperoleh koreksi e yang maksimum.
30
PENEMPATAN PEDOMAN
2.9 RUMUS – RUMUS DALAM MENIMBAL PEDOMAN MAGNET
32
PENEMPATAN PEDOMAN
2. Setelah kapal melakukan perubahan konstruksi yang besar disekat dimana
pedoman ditempatkan.
3. Setelah kapal mengalami perubahan lintang magnetic yang cukup besar.
4. Setelah kapal mengalami pelayaran atau duduk (kapal diikat) dengan haluan
satu arah yang sama dalam waktu yang cukup lama.
5. Jika salah satu magnet koreksi telah dirubah.
6. Setelah kapal melakukan perawatan rutin/dock tahunan paling sedikit setahun
sekali.
Tugas kelompok :
Pertanyaan / Essay !!!
1. Apa yang dimaksud dengan sifat tenang pada piringan pedoman ?
2. Apa isi dari cairan pada ketel pedoman magnet ?
3. Gambarkan pedoman magnet basah beserta keterangan gambar?
4. Bagaimana cara mengisi cairan pedoman magnet ?
5. Apa yang dimaksud dengan garis layar gambarkan cincinlenja pada
pedoman magnet?
6. Sebutkan azaz penimbalan ?
7. Apa yang dimaksud dengan salah kolimasi pada piringan pedoman ?
8. Sebutkan alasan dilakukanya penimbalan ?
9. Sebutkan type piringan pedoman dari Thomson ?
10. Hal apa saja yang dilakukan sebelum melakukan penimbalan ?
Ialah suatu table yang menunjukkan nilai deviasi untuk haluan-haluan surat
induk(Utara. Timur. Selatan Dan Barat) dan haluan-haluan surat. Induk antara (Timur
Laut, Tenggara, Barat Daya dan Barat Laut). Tabel-tabel tersebut daftar deviasi yang
dihasilkan setelah kapal melakukan kalibrasi/penimbalan penuh.
Bentuk dari pada daftar deviasi ada 2 macam :
1. Skala Tegak
2. Skala Grafik
33
PENEMPATAN PEDOMAN
2.11.1 Membuat daftar Deviasi :
Tiap-tiap kapal yang diperlengkapi dengan pedoman magnit selalu terdapat suatu
table yang menunjukkan nilai-nilai deviasi pada haluan2 tertentu.
Daftar deviasi dibuat oleh petugas khusus (Compass Adjuster) yang menimbal
pedoman (dari Pengawas Keselamatan Pelayaran) pada waktu kapal turun dok.
Meskipun sudah ada daftar deviasi di kapal, tetapi dianjurkan kepada para Mualim
untuk selalu mengecek nilai deviasi tersebut. Karena dengan adanya muatan-
muatan di kapal, mungkin terdapat muatan yang mengandung magnetis d\sehingga
deviasi dapat berubah. (tidak sesuai dengan table).
Penimbalan pedoman kapal niaga terdapat berbagai faktor yang perlu kita
perhatikan, antara lain :
a) Tipe kapal
b) Daya olah gerak
c) Kondisi cuaca
d) Kapal yang baru (Metode Analisis)
e) Kapal yang memiliki keadaan magnetic yang sudah mapan (Metoda Sementara).
Kesemua faktor tersebut harus dipertimbangkan pada saat mulai menimbal pedoman
bersama dengan penghematan waktu yang diperlukan sepadan dengan hasil yang
memuakan
Koreksi terhadap pedoman memerlukan dua tahap operasi
a) Tahap penentuan deviasi
b) Tahap pemusnahan deviasi
34
PENEMPATAN PEDOMAN
2.13 URUTAN - URUTAN PENEMPATAN KOREKTOR – KOREKTOR
Berbagai korektor yang telah dibahas diatas harus ditempatkan dalam posisinya
dalam urutan yang benar. Hal ini adalah penting karena adanya interaksi antara
korektor-korektor, dan korektor tertentu menghasilkan efek kecil selain dari fungsi
yang dimaksud.
Magnet-magnet horizontal :
a) Korektor P (membujur) (flore and aft P corrector magnets)
b) Korektor Q (melintang) (athwarship Q corrector magnets)
2.14.3 Cara memeriksa garis layar (luber line/lubber mark) pada pedoman yang
dipasang diatas kapal
Pemeriksaaan ini dilakukan terutama bagi penetapan pedoman yang dipasang tidak
tepat pada bidang sumbu kapal (center line)dan biasanya penempatan pedoman
seperti ini terdapat pada kapal-kapal penyebrangan yang melayani antar pulau dan
bagi penempatan repeater-repeater diatas kapal-kapal niaga. Salah satu cara yang
paling mudah dilaksanakan yaitu dengan cara menempatkan sebuah tiangdihaluan
yang ditempatkan sedemikian rupa sehingga memiliki jarak yang sama dengan jarak
pedoman yang dipasang terhadap center line (lihat gambar), sehingga
d1=d2.kemudian baringlah tiang tersebut dan perhatikan apakah garis baringan
dengan lubber line terlihat satu garis atau tidak. Apabila ternyata lubber line dan
garis baringan berada pada satu garis berarti pemasangan pedoman sudah benar
dan garis layar sudah tepat berada sejajar dengan center line dan lubber line sudah
memenuhi syarat untuk dapat dipergunakan dalam menentukan haluan kapal.
Apabila tidak demikian maka pedoman tersebut harus disesuaikan letaknya/ agak
digeser sehinggga bener-bener lubber line dan garis baringan tepat pada satu garis.
Sketsa pengecekan garis layar sebuah pedoman yang dipasang disisi kanan center
line kapal.
2.15 RANGKUMAN
37
PENEMPATAN PEDOMAN
d. Komponen horizontal dari gaya magnit vertikal yang terinduksi
Beberapa benda / alat diatas kapal yang dapat menimbulkan deviasi bila
didekatkan pada pedoman magnet :
38
PENEMPATAN PEDOMAN
Soal latihan
39
PENEMPATAN PEDOMAN