Anda di halaman 1dari 67

04/23/20

Titanic (1912)

SAFETY OF LIFE AT SEA


(SOLAS 1974)

Keselamatan Jiwa di Laut


1
MENTAATI PERATURAN KESELAMATAN
BERARTI MENGURANGI KECELAKAAN DI
LAUT

04/23/20 2
P M K K
1. KECELAKAAN DILAUT

A. JENIS-2 KECELAKAAN DI LAUT

1. MENURUT SIFATNYA :
• TENGGELAM
• KEBAKARAN
• KANDAS
• KERUSAKAN MESIN
• KEBOCORAN / KEMASUKAN AIR
• CUACA BURUK
• PERANG ATAU PEMBAJAKAN

04/23/20 3
04/23/20

2. AKIBAT YANG DITIMBULKAN DARI KECELAKAAN DILAUT


KARENA SIFATNYA :

a. KERUSAKAN PADA BADAN KAPAL


b. KERUSAKAN PADA DAUN KEMUDI, PERALATAN KEMUDI
ATAU KEMACETAN DALAM PELAYARAN
c. KERUSAKAN PERALATAN BALING-BALING ATAU DAUN
BALING-BALING.
d. KERUSAKAN PADA KETEL, MESIN, PIPA DAN PESAWAT
BANTU
e. HILANGNYA JANGKAR, RANTAI JANGKAR ATAU
KERUSAKAN PADA PERALATANNYA.
f. KERUSAKAN PADA DEREK MUAT DAN DEREK JANGKAR
g. BASAHNYA MUATAN ATAU KERUSAKAN MUATAN
h. KECELAKAAN YANG SERIUS DAN LUKA-LUKA ATAU
HILANGNYA ABK ATAU PENUMPANG
i. PERUBAHAN ROUTE YANG DITUJU

4
B. FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN DILAUT
1.FAKTOR ALAM
2.FAKTOR MANUSIA
3.FAKTOR TEHNIS

MENURUT HASIL PENELITIAN IMO ( INTERNATIONAL MARITIME


ORGANIZATION ) TAHUN 1976

1. 5 % KECELAKAAN DILAUT KARENA FAKTOR ALAM


2. 90 % KECELAKAANDILAUT ARENA FAKTOR MANUSIA
3. 5 % KECELAKAAN KARENA PAKTOR TEHNIS

KECELAKAAN DILAUT KARENA FAKTOR MANUSIA DISEBABKAN


OLEH :
1.KURANGNYA PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN
2.KELALAIAN DARI TANGGUNG JAWAB

04/23/20 5
UNTUK MENGATASI MASALAH PENGETAHUAN DAN
KETERAMPILAN, IMO MENGADAKAN SUATU KONVENSI
YANG DISEBUT STCW-78
( STANDARD TRAINING SERTIFKATION AND WATCH
KEEPING FOR SEA FARER )

MANUSIANYA YANG BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP


KESELAMATAN PELAYARAN :

1.APARAT
2.PENGUSAHA KAPAL / PEMILIK KAPAL
3.CREW /ABK
4.PENUMPANG

04/23/20 6
II. MENGUTAMAKAN KESELAMATAN
( SAFETY FIRST )

A. MENGETAHUI JENIS-2 KECELAKAAN DI LAUT

B. MELAKUKAN TINDAKAN PENCEGAHAN


1. MENTAATI PERATURAN KESELAMATAN
a. APARAT
b. PENGUSAHA KAPAL /PEMILIK KAPAL
c. CREW ( ABK )
d. PENUMPANG

PERATURAN- PERATURAN KESELAMATAN PELAYARAN


•SOLAS 1974 ( SAFETY OF LIFE AT SEA )
•MARPOL 73/78
• PERATURAN PENCEGAHAN TUBRUKAN DILAUT
• STCW 78/95
• ILO ( INTERNATIONAL LONGSHOREMENT ORGANIZATION )
• PERATURAN TERTIB BANDAR

04/23/20 7
2. MEMILIKI PRINSIP DAN TANGGUNG JAWAB

SATU ORANG SAJA LALAI DARI TANGGUNG JAWABNYA

SANGAT VATAL AKIBATNYA YAITU :

a. CREW / ABK BISA KORBAN


b. KAPAL KORBAN
c. MUATAN / PENUMPANG KORBAN
d. TERJADI POLUSI

C. MELAKUKAN TINDAKAN PENANGGULANGAN


D. MELAKUKAN TINDAKAN PENYELAMATAN

04/23/20 8
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
UNTUK MENCEGAH KECELAKAAN DILAUT

1. BADAN KAPAL DAN MESIN HARUS KUAT DAN MEMENUHI


SYARAT
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN HARUS YANG TERBAIK DAN
DIPELIHARA SESUAI DENGAN KETENTUAN YANG TELAH
DITETAPKAN .
3. FASILITAS PELABUHAN DAN ALAT BANTU NAVIGASI HARUS
TERPELIHARAN DENGAN BAIK.
4. BERITA CUACA HARUS DIPANTAU DENGAN BAIK SETIAP SAAT.
5. ANAK BUAH KAPAL HARUS MEMPUNYAI KEMAMPUAN FISIK
DAN MEMNTAL YANG KUAT, TERDIDIK DAN TRAMPIL DALAM
MENJALANKAN TUGASNYA. JUGA MEMPUNYAI DEDIKASI YANG
TINGGI.
6. ANAK BUAH KAPAL HARUS MEMPUNYAI DISIPLIN YANG TINGGI
DAN MAMPU BEKERJA SAMA ANTARA MEREKA SEHINGGA
DAPAT MENANGANI SETIAP KEADAAN DARURAT DENGAN
CEPAT DAN TEPAT.

04/23/20
ALAT PENOLONG ( LIFE SAVING APPARATUS )
YANG HARUS ADA DI ATAS KAPAL DAN JUMLAHNYA
SESUAI KETENTUAN SOLAS BAB- III
NO NAMA ALAT DI KAPAL DI KAPAL
PENOLONG BARANG PENUMPANG
1 LIFE BOAT Sejumlah yang cukup untuk Sejumlah yang cukup untuk
menampung 100 % dari jumlah 50% dari jumlah pelayara
pelayar. pada tiap sisi

2 LIFE RAFT Sejumlah yang cukuk untuk 50% Sujumlah yang cukup untuk
dari jumlah pelayar 25% dari jumlah pelayar
pada tiap sisi

3 LIFE BUOY Minimal 8 buah Disesuaikan panjang kapal :


P < 200 ft/61 mtr
minmal 8 buah
P 200 ft - < 400 ft
minimal 12 buah
P 400 ft - < 600 ft
minimal 18 buah
P 600 ft - < 800 ft
minimal 24 buah
P 800 ft atau lebih
04/23/20 minmal 32 buah 10
4 LIFE JACKET Satu buah untuk tiap pelayar Satu buah untuk tiap
ditambah dengan untuk anak- pelayar ditambah dengan
anak atau suatu jumlah yang untuk anak-anak dan
dianggap cukup oleh ditambah lagi 5% cadangan
Administrator.

5 BUOYAN APPARATUS Sejumlah yang dapat


menampun 3 % dari jumlah
pelayar

6 LINE THROWING APP 2 buah 2 buah

04/23/20 11
SISTEM Manajemen Keselamatan
SMS(Safety Management System)

 Didarat dan diatas kapal.


 Direncanakan
 Diorganisasikan
 Dilaksanakan dan
 Diperiksa

04/23/20 12
Tujuan Manajemen Keselamatan Kapal

 Memberikan standar keselamatan


Internasional
 Nakhoda dan crew melaksanakan
tanggung jawab sehubungan
keselamatan maritim dan perlindungan
maritim
 Komitmen
SMS Dapat dicapai dari suatu sisem
manajemen keselamatan yang
didokomentasikan
 Perusahan menjamin bahwa:

 Dokumen masih berlaku


 Perubahan dokumen harus disyakan
oleh
 personil yg berwenang
 Dokumen yg tdk terpakai harus
ditiadakan
Perusahan harus menjamin bahwa Nakhoda
adalah

 Berkualifikasi
 Memahami SMK
 Diberi dukungan yang diperlukan
WEWENANG NAKHODA
 MENERAPKAN KEBIJAKSANAAN
PERUSAHAAN
 MEMOTIFASI AWAK KAPAL
 MENERBITKAN PETUNJUK SECARA JELAS
 PENINJAUAN ULANG SMS
KESIAPAN KEADAAN DARURAT

 MENGIDENTIFIKASI SITUASI DARURAT


 LATIHAN PELAKSANAAN KESIAPAN
 PERUSAHAAN DAPAT MEMBERI REAKSI
SETIAP
SAAT
Jaminan Dari Perusahan

 Kapal diawaki pelaut berkualifikasi


 Berijazah
 Sehat
 Personil yg baru diberi pengenalan
 Pelatihan SMK
 Memberi informasi tentang SMK dalam
 bahasa kerja yg dimengerti
Tinjaun Ulang Dan Evaluasi

 Perusahaan harus menyelenggarakan


Internal Safety Audits.
 Mengevaluasi bila diperlukan
 Langkah langkah perbaikan yang
dimungkinkan.
 Penyelenggara Audit harus berdiri sendiri
 Hasil dari Audit harus dikemukakan
 Perbaikan secara tepat terhadap
kekurangan
Keuntungan SMK
 Peningkatan Praktek keselamatan
 Pengurangan dalam kecelakaan
 . Jiwa
 . Harta( kapal)
 . Muatan
Keuntungan Bagi Perusahaan
 . Personil punya kesadaran dalam
manaj kesel
 . Pembentukan suatu budaya
keselamatan
 . Keyakinan yg lebih besar dari
pemakai jasa
 . Perbaikan moral perusahaan
 . Premium asuransi
Attack on Achille Lauro
( Oct-1985)

04/23/20 22
04/23/20

Attack on USS Cole (Oct - 2000) in Aden

In October 2000, the USS Cole was attacked by


a small boat which came along side and was
detonated. Seventeen sailors were killed and
thirty eight were wounded.
23
Attack on WTC and Pentagon (2001)

04/23/20 24
Attack on MT Limburg
( Oct-2002)

04/23/20 25
Attack on MT Limburg ( Oct-2002)

On 6 October 2002, the French oil tanker the SS


Limburg was rammed by a little boat carrying high
explosive. One Bulgarian sailor died and there was
extensive
04/23/20 oil pollution. Incidents occurred of the26
Yemen.
CURRENT
CURRENT MARITIME
MARITIME
SECURITY THREATS
And
PATTERNS
PATTERNS

04/23/20 27
ANCAMAN MARITIME
MARITIME THREATS
1.PEMBAJAKAN
2.PEROMPAKAN
3.PENYELUNDUPAN NARKOTIKA
4.PENUMPANG GELAP
5.SABOTASE
6.TERORISM
04/23/20 7.PENCURIAN 28
04/23/20

Drug & Weapons Smuggling

29
04/23/20

30
04/23/20

31
04/23/20

BOM BALI
12/10/02

32
04/23/20

2000 2001

471 incidents 370 incidents


72 crew members killed 17 crew members killed
129 crew members wounded 42 crew members wounded
5 crew members missing 5 crew members missing
2 ships hijacked 16 ships hijacked
3 ships missing 2 ships missing
1 ship destroyed 1 ship lost

33
04/23/20 34
04/23/20

35
04/23/20

36
04/23/20

37
04/23/20

38
04/23/20 39
04/23/20

40
Attack on the US Embassy in Tanzania

04/23/20 41
Attack on Davao port in the Philippines

04/23/20 42
04/23/20

Bali Bombing, Indonesia

43
04/23/20

RESPONSES TO MARITIME SECURITY THREATS

 Pengumpulan dan analisa data


intelijen
 Perencanaan Pengamanan
 Pengamanan phisik dan prosedur
 Langkah Pencegahan Operasional
 Manajemen Krisis
 Pelatihan
44
04/23/20

DUA ELEMENT PENGAMANAN

PENGAMANAN
PHISIK PENGAMANAN
OPERASIONAL

45
04/23/20

FACTOR YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN


OLEH PERUSAHAAN

 Pendidikan dan pelatihan


 Hubungan dengan pihak terkait
setempat
 Perhatian terhadap resiko
 Peninjauan pengamanan kapal
 Personal pengamanan yang tersedia
 Perhatian khusus terhadap brg &
Kontainer
46
04/23/20

KEBIJAKAN KEAMANAN
MARITIM
(MARITIME SECURITY POLICY)

147
1
04/23/20

IMO RESOLUTION A.584(14)

Langkah-langkah untuk pencegahan


kegiatan yang dapat mengancam
keselamatan kapal dan keamanan
penumpang dan crew

48
04/23/20

Slide 2.6 49
04/23/20

KEBIJAKAN KEAMANAN MARITIM


MARITIME SECURITY POLICY
I. International
1. ISPS Code 2002
2. SOLAS 1974 dan Amandemen
3. Cirrular Letter IMO tentang Maritime Security
4. United Nations Convention on the Low of the Sea 1982

II. Nasional
1. UU No. 21/1992 tentang Pelayaran
2. UU RI No. 15/2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang No.1/2002 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Terrorisme.
3. UU No.6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia

50
04/23/20

4. PP.No.69 Tahun 2000 tentang Kepelabuhanan


5. PP.No. 7 Tahun 2000 tentang Kepelautan
6. PP No.51 Tahun 2002 tentang Perkapalan
7. Keppres No.65/1980 tentang Ratifikasi SOLAS 1974
8. Kep Men Koordinator Bidang Polkam
RI No. Kep 05/Menko/Polkam/2/2003 tentang Pmbentukan
Pokja Perencanaan Pembangunan Keamanan dan
Penegakan Hukum di Laut
9. Kep Men Perhubungan No.63 Tahun 2002 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kantor Pelabuhan.
10. Kep. Menhub No. 3 tentang Pemberlakuan ISPS Code
11. Kep. Menhub No. 3 tentang Designated Authority
12. Kep. Dirjen Hubla No. KL. 93/1/3-04 tentang
Pedoman Penetapan RSO
13. Kep. Dirjen Hubla No. KP.93/1/4-04 tentang Penetapan RSO

151
1
Diplomatic Conference
December 2002 - London

The International Maritime Organization


adopted a new International Ship and Port
Facility Security (ISPS) Code

ISPS Code with effect from


1 JULY 2004

04/23/20 52
AMENDMENTS TO SOLAS

Chapter V
Chapter XI

Chapter XI-1 Chapter XI-2


Special measures to Special measures to
enhance maritime enhance maritime
SAFETY SECURITY

04/23/20 53
4
4
International Ship and Port
Facility Security (ISPS) Code
ISPS Code
with effect from
1 JULY 2004

04/23/20 54
04/23/20

ISPS CODE PART A


(1-19)

1. General
2. Definitions
3. Application
4.Responsibilities of Contracting
Governments
5. Declaration of Security (DOS)
6. Obligations of the Company
7. Ship security
8. Ship security Assessment (SSA)
9. Ship Security Plan (SSP) 55
04/23/20

10. Records
11. Company Security Officer (CSO)
12. Ship Security Officer (SSO)
13. Training, drills and exercises on ship
security
14. Port facility security
15. Port Facility Security Assessment (PFSA)
16. Port Facility Security Plan (PFSP)
17. Port Facility Security Officer (PFSO)
18. Training, drills and exercises on port
facility security
19. Verification  

and certification
 of ships
56
DEFINITIONS
04/23/20

•Ship Security Plan (SSP)


•Company Security Officer (CSO)
•Ship Security Officer (SSO)
• Port Facility Security Officer (PFSO)
•Port Facility
•Ship / Port Interface
•Ship to ship Avtivity
•Security Incident
• Security Level
•Designated Authority
•Declaration of Security.
•Recognized Security Orgsnization 


857
8
04/23/20

SHIP SECURITY OFFICER (SSO)

SSO berarti seseorang diatas kapal, yang


bertanggung jawab kepada Nakhoda, yang
ditunjuk oleh Perusahaan sebagai penanggung
jawab terhadap keamanan kapal, termasuk
implementasi dan pemeliharaan dari rancangan
keamanan kapal dan untuk berkoordinasi
dengan Petugas Keamanan Perusahaan dan
Petugas Keamanan Fasilitas Pelabuhan.




158
1
04/23/20

SHIP SECURITY PLAN (SSP)


SSP adalah suatu rancangan yang dibuat untuk menjamin
aplikasi dari tata cara diatas kapal yang dirancang untuk
melindungi orang-orang diatas kapal, muatan, unit-unit
pengangkut muatan, gudang-gudang kapal atau kapal dari
resiko insiden keamanan.




959
9
04/23/20

COMPANY SECURITY OFFICER (CSO)

CSO berarti seseorang yang ditunjuk oleh


Perusahaan untuk menjamin bahwa Suatu
penilaian keamanan kapal telah dilaksanakan,
Suatu rancangan keamanan kapal dikembangkan,
disampaikan untuk persetujuan dan selanjutnya
diterapkan dan dipelihara dan untuk berkoordinasi
dengan Petugas Keamanan Fasilitas Pelabuhan dan
Petugas Keamanan Kapal.




160
1
04/23/20

PORT FACILITY SECURITY OFFICER (PFSO)

PFSO berarti seseorang yang ditunjuk sebagai


penanggung jawab untuk pengembangan,
implementasi, revisi, dan memelihara rancangan
keamanan Fasilitas Pelabuhan dan untuk
berkoordinasi dengan Petugas Keamanan Kapal dan
Petugas Keamanan Perusahaan.




161
1
04/23/20

PORT FACILITY
Berarti semua bentuk jenis sarana dan Fasilitas yang
terdapat di daerah Pelabuhan yang digunakan atau
dapat digunakan untuk melayani kapal pelayaran
Internasional termasuk instalasi dan infrastruktur yang
menunjang kegiatan pelabuhan sebagaimana fungsi dari
suatu kawasan Pelabuhan.




162
1
04/23/20

SHIP/PORT INTERFACE

Berarti interaksi yang terjadi ketika sebuah kapal


segera dan langsung dipengaruhi oleh kegiatan /
aktifitas yang terkait dengan pergerakan orang,
muatan atau ketentuan-ketentuan pelayanan
pelabuhan dari atau ke kapal .

163
1
SHIP TO SHIP ACTIVITY

Berarti setiap kegiatan yang tidak berkaitan


dengan fasilitas palabuhan yang meliputi
pemindahan muatan atau orang dari sebuah kapal
ke kapal lain.

04/23/20 64
1
1
SECURITY INCIDENT

Berarti setiap tindakan kecurigaan atau keadaan


yang mengancam keamanan sebuah kapal termasuk
unit pengeboran lepas pantai yang berpindah dan
kapal berkecepatan tinggi atau fasilitas pelabuhan
atau hubungan antar kapal/pelabuhan atau setiap
kegiatan dari kapal ke kapal.

04/23/20 65
1
1
04/23/20

SECURITY LEVELs
Security Level 1:
Berarti tingkat dimana tindakan pencegahan keamanan
minimum yang harus dilaksanakan secara terus menerus.

Security Level 2:
Berarti tingkat dimana tindakan tambahan pencegahan
keamanan minimum harus dilaksanakan untuk jangka waktu
tertentu sebagai hasil dari resiko meningkatnya suatu insiden
keamanan.

Security Level 3:
Berarti tingkat dimana tindakan spesifik lebih lanjut dari
pencegahan keamanan yang harus dilaksanakan untuk suatu
batasan waktu tertentu ketika suatu insiden keamanan segera
terjadi atau mengancam walaupun tidak memungkinkan
untuk mengidentifikasi target yang spesifik.



 166
1
DESIGNATED AUTHORITY
Berarti organisasi atau penyelenggara yang
dikenal didalam pemerintah yang mengadakan
perjanjian sebagai yang bertanggung jawab untuk
memastikan implementasi dari ketentuan-
ketentuan pasal ini yang menyinggung tentang
kemanan fasilitas pelabuhan dan hubungan kapal /
pelabuhan dari sudut pandang fasilitas pelabuhan.

04/23/20 67
1
1

Anda mungkin juga menyukai