Anda di halaman 1dari 10

BAB I

DASAR KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN

1.1 KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)


A. Pengertian dan Definisi

Kepemimpinan adalah proses mengarahkan orang dan mempengaruhi


aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan tugas dari anggota-anggota
kelompok. Pada hakikatnya, kepemimpinan merupakan kemampuan untuk
mempengaruhi, memberi inspirasi, dan mengarahkan tindakan seseorang
atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Kepemimpinan mempunyai arti yang berbeda tergantung pada sudut


pandang atau perspektif-perspektif dari para peneliti yang bersangkutan.
Untuk lebih mendalami pengertian kepemimpinan dibawah ini akan
dikemukakan beberapa definisi kepemimpinan :

1. Menurut Stogdill (1974 : 259)

Stogdill (1974 : 259) menyimpulkan bahwa terdapat hampir sama


banyaknya definisi tentang kepemimpinan dengan jumlah orang yang telah
mencoba mendefinisikannya. Stogdill (1974 : 717) menyatakan bahwa
kepemimpinan adalah sebagai konsep manajemen yang dapat
dirumuskan dalam berbagai macam definisi, tergantung dari mana titik
tolak pemikirannya

2. Menurut Paul Heresy dan Kenneth H Blanchard (1977 : 83-84)

Paul Heresy dan Kenneth H Blanchard (1977 : 83-84) mengemukakan


beberapa definisi kepemimpinan, antara lain :

a. Kepemimpinan adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain untuk


bekerja keras dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok (George
P Terry).
b. Kepemimpinan orang adalah kegiatan mempengaruhi orang lain agar
ikut serta dalam mencapai tujuan umum (H. Koontz dan C.O’Donnell).
c. Kepemimpinan sebagai pengaruh antar pribadi yang terjadi pada suatu
keadaan dan diarahkan melalui proses konsumen komunikasi ke arah
tercapainya sesuatu tujuan (R. Tannenbaum, Irving R, F. Massarik).

3. Menurut Gary Yuki (1996 : 2)

Definisi kepemimpinan lainnya yang dikutip oleh Gary Yuki (1996 : 2),
antara lain :
a. Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit
pada dan berada di atas kepatuhan mekanisme terhadap pengarahan-
pengarahan rutin organisasi (Katz dan Kahn).
b. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah
kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan (Rauch dan
Rehling).
c. Kepemimpinan adalah proses memberi arti terhadap usaha kolektif
yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang
diinginkan untuk mencapai sasaran (Jacobs dan Jacques)

4. Menurut Wahjosumidjo (1984 : 26)

Menurut Wahjosumidjo (1984 : 26) butir-butir pengertian dari berbagai


definisi kepemimpinan pada hakekatnya memberikan makna :

a. Kepemimpinan adalah sesuatu yang melekat pada diri seorang


pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti kepribadian,
kemampuan dan kesanggupan.
b. Kepemimpinan adalah serangkaian kegiatan pemimpinyang dapat
dipisahkan dengan kedudukan serta gaya atau perilaku pemimpin itu
sendiri.
c. Kepemimpinan adalah proses antara hubungan atau interaksi antara
pemimpin, bawahan dan situasi.

Dari berbagai definisi yang ada, maka dapat dikatakan bahwa Kepemimpinan
adalah :

 Seni untuk menciptakan kesesuaian paham


 Bentuk persuasi dan inspirasi
 Kepribadian yang mempunyai pengaruh
 Tindakan dan perilaku
 Titik sentral proses kegiatan kelompok
 Hubungan kekuatan/kekuasaan
 Sarana pencapai tujuan
 Hasil dan interaksi
 Peranan yang dipolakan
 Inisiasi struktur

B. Teori Kepemimpinan

Beberapa teori telah dikemukakan para ahli manajemen mengenai


timbulnya seorang pemimipin. Teori yang satu berbeda dengan teori yang
lainnya, Di antara berbagai teori mengenai lahirnya pemimpin ada tiga
diantaranya yang paling menonjol yaitu sebagai berikut :

1. Teori Genetis

Teori ini menyatakan “leaders are born and not made” yaitu

a) Pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi lahir jadi pemimpin oleh
bakat-bakat alami yang luar biasa sejak lahirnya.
b) Dia ditakdirkan lahir menjadi pemimpin dalam situasi dan kondisi
yang bagaimanapun juga, yang khusus.
c) Secara filsafat, teori tersebut menganut pandangan deterministis

2. Teori Sosial (Lawan Teori Genetis)

Dalam teori ini menyatakan sebaliknya dari teori Genetis yaitu :


“Leaders are made and not born”. Penganut-penganut teori ini
berpendapat bahwa :

a) Pemimpin itu harus disiapkan, dididik, dan dibentuk, tidak


terlahirkan begitu saja.
b) Setiap orang bisa menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan
pendidikan serta didorong oleh kemauan sendiri.

3. Teori Ekologis

Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori sebelumnya.


Dalam teori menyatakan : Seseorang akan sukses menjadi pemimpin
bila sejak lahirnya dia telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, dan
bakat-bakat ini sempat dikembangkan melalui pengalaman dan usaha
pendidikan, juga sesuai dengan tuntunan lingkungan/ekologisnya

Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori genetis dan
teori sosial dan dapat dikatakan teori yang paling baik dari teori-teori
kepemimpinan. Namun demikian penyelidikan lebih mendalam masih
diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa faktor-faktor yang
menyebabkan seseorang timbul sebagai pemimpin yang baik.

Selain tiga teori diatas terdapat juga teori-teori kepemimpinan yang


diambil berdasarkan lingkungan.

a) Teori Sifat
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang
pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki
pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa
untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh
kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang
dimaksud adalah kualitas seorang dengan berbagai sifat, perangai
atau ciri-ciri di dalamnya.

b) Teori Perilaku
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku
seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu
kelompok ke arah pencapaian tujuan.

c) Teori Situasional

Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan


oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan
dengan tuntunan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional
yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang.

Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan


tertentu menurut Sondang P. Siagian (1994:129) adalah :

 Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas;


 Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan;
 Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan;
 Norma yang dianut kelompok;
 Rentang kendali;
 Ancaman dari luar organisasi;
 Tingkat stress;
 Iklim yang terdapat dalam organisasi.

Teori kepemimpinan pada umumnya berusaha untuk memberikan


penjelasan dan interpretasi mengenai pemimpin dan kepemimpinan
dengan mengemukakan beberapa segi antara lain : Latar belakang
sejarah pemimpin dan kepemimpinan muncul sejalan dengan perdaban
manusia. Pemimpin dan kepemimpinan selalu diperlukan dalam setiap
masa. Sebab-sebab munculnya pemimpin ada beberapa sebab
seseorang menjadi pemimpin, antara lain :

a. Seseorang ditakdirkan lahir untuk menjadi pemimpin. Seseorang


menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan pendidikan serta
didorong oleh kemauan sendiri.

b. Seseorang menjadi pemimpin bila sejak lahir ia memiliki bakat


kepemimpinan kemudian dikembangkan melalui pendidikan dan
pengalaman serta sesuai dengan tuntunan lingkungan.
1.2 KEPEMIMPINAN DALAM KELOMPOK (ORGANISASI)
Organisasi adalah sebagai alat dari suatu kegiatan yang dilakukan oleh
beberapa orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan. Di dalam
suatu kelompok atau organisasi, perlu yang namanya pemimpin. Pemimpin
sendiri adalah individu yang memiliki program/rencana dan bersama anggota
kelompok bergerak untuk mencapai tujuan dengan cara yang pasti.

Arti Penting Kepemimpinan Dalam Organisasi

Kepemimpinan memiliki kata dasar pemimpin yang berartikan seseorang yang


memiliki tugas memimpin orang lain baik dalam kelompok, organisasi, dan juga
masyarakat. Seseorang dikatakan sebagai pemimpin apabila Dia memiliki
seorang pengikut atau bawahan. Pengaruh seorang pemimpin sangat besar
bagi bawahannya seperti moral, kepuasan kerja, keyakinan, serta kualitas
kehidupan kerja.

Seorang Pemimpin juga harus memiliki kemampuan dan keterampilan


kepemimpinan yang merupakan faktor penting bagi seorang pemimpin seperti
keterampilan manajemen dan juga keterampilan teknis. Bertambah tinggi
kedudukan seorang pemimpin maka semakin tinggi pula citra yang ditimbulkan
dalam suatu organisasi ataupun suatu kelompok, sebaliknya jika berkurangnya
citra seorang pemimpin maka semakin rendah pula citra dan pandangan
masyarakat luas terhadap organisasi ataupun kelompok tersebut.
Kepemimpinan sendiri memiliki arti berbeda dengan pemimpin yaitu
kekuasaan penuh untuk mempengaruhi seseorang.

Adapun beberapa fungsi kepemimpinan dalam berorganisasi adalah :

 Menyampaikan Informasi
 Memberikan Perintah
 Mendelagasikan Wewenang
 Memberikan Motivasi
 Menerima Umpan Balik
 Mengkoordinasikan Anggota dan Pekerjaan
 Melakukan Pengendalian

Karena begitu pentingnya kepemimpinan dalam suatu kelompok atau


organisasi, maka figur seorang pemimpin sangat menentukan dalam suatu
kelompok atau organisasi, karena dialah yang memberikan pengaruh terhadap
bawahannya. Maka sangat besar kemungkinan organisasi tersebut dalam
mengalami kegagalan dan ketidak berhasilan dalam melaksanakan aktivitas
untuk mencapai tujuan karena kegagalan dalam penerapan kepemimpinan.
1.3 HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN
Leadership dan management bagaikan dua sisi mata uang dalam hal
pengembangan diri dan organisasi, yang harus ditumbuhkan,dibangun dan
dijaga serta dipelihara agar keduanya berfungsi dengan baik, berkelanjutan dan
seimbang. Ketidakberfungsian salah satu dari kedua hal tersebut akan
membawa pada kemandegan bahkan kehancuran.

Berikut adalah fungsi dasar yang sangat berbeda dari Leadership dan
Management :

 Kepemimpinan (leadership) mempunyai fungsi dasar dalam menentukan


arah (setting direction) atau visi (vision) organisasi. Visi yang menggugah
dan membangkitkan gairah untuk diikuti oleh semua pihak dalam
organisasi. Dapat dikatakan bahwa tugas utama pemimpin (leader)
adalah menjadi pelopor dalam menentukan arah atau visi organisasi.
 Management mempunyai fungsi dasar dalam hal mengendalikan
(controls) dan mengarahkan (directs) orang atau sumberdaya
(resources) yang ada agar tujuan atau visi organisasi dapat dicapai
berdasarkan pada prinsip-prinsip atau nilai-nilai yang telah dibangun.
Management menghasilkan tindakan-tindakan (action) yang tepat dan
cepat untuk meraih visi.

Visi (vision) sebagai hasil kepemimpinan dan aksi (action) sebagai hasil dari
management haruslah berjalan dengan baik, berkelanjutan dan seimbang. Visi
besar tanpa aksi yang pas hanya akan menjadi mimpi (dreams), tetapi aksi
yang besar tanpa visi yang jelas hanya menghasilkan pemborosan (useless).
Pada akhirnya kedua-duanya hanya akan berujung pada kesia-siaan.

Leadership tanpa management

Kepemimpinan membentuk pemimpin menjadi pelopor dalam penentuan arah,


tujuan dan visi organisasi. Dengan jiwa kepemimpinan maka pemimpin akan
bertindak cepat dan tepat untuk memperbaharui visi agar sesuai dengan
perubahan lingkungan organisasinya. Dengan kepemimpinan maka arah dan
visi organisasi selalu berada dalam jalur yang tepat.

Tetapi tanpa management yang baik (lack of management) maka penentuan


arah atau visi baru organisasi hanya akan membuat orang-orang yang terlibat
dalam organisasi itu menjadi kebingungan. Tidak tahu, bagaimana cara
mencapai atau mewujudkan tujuan atau visi organisasi tersebut. Management
seharusnya dapat membuat suatu rencana tindak (action plan) untuk mencapai
visi organisasi dan menjaganya agar rencana tindak tersebut dapat berjalan
dengan baik.
Management tanpa leadeship

Pengendalian (controls) penggunaan sumberdaya yang ada dalam organisasi


dan mengarahkannya (directing) untuk mencapai tujuan organisasi merupakan
fungsi utama management. Hal ini akan terus berlangsung tanpa adanya
perubahan berarti dikala kepemimpinan tidak tumbuh berkembang dengan
baik. Ketika hanya fungsi-fungsi management yang berjalan tanpa adanya
kepemimpinan (lack of leadership) maka organisasi tersebut suatu saat akan
kehilangan gairah dan kemampuannya dalam menghadapi perubahan
lingkungan. Kenapa ? karena perubahan lingkungan yang terus berlangsung
tidak dapat diantisipasi dengan baik oleh organisasi dengan membangun arah
atau visi baru organisasi. Ketika hanya fungsi management yang berjalan
tanpa adanya kepemimpinan maka yang tumbuh berkembang adalah
terpeliharanya status quodan keengganan untuk berubah.

Leadership bersanding dengan management

Ini adalah kondisi yang paling ideal dimana kepemimpinan yang baik ditunjang
oleh management yang baik pula dan sebaliknya management yang baik
dipayungi oleh kepemimpinan yang baik pula. Dalam situasi ini sangat
memungkinan terjadi perubahan dan pergerakan yang cepat dari organisasi
sehingga dapat menghasilkan suatu hal yang luar biasa. Keseimbangan antara
kepemimpinan dan management menghasilkan keseimbangan pula dalam
kemampuan menentukan arah dan visi organisasi serta kemampuan dalam
menentukan cara bagaimana mencapai visi organisasi tersebut.

Ikhtisar Leadership dan Management

Kepemimpinan (leadership) berkaitan dengan penentuan arah atau visi


organisasi, sementara manajemen berkaitan dengan pengendalian (controlling)
dan pengarahan (directing) sumber daya organisasi untuk mencapai arah atau
visi organisasi berdasarkan prinsip-prinsip yang telah dibangun. Kedua hal
tersebut memiliki perbedaan, seperti yang diungkapkan oleh Karen C Robbins
(1998), sebagai berikut:

 Managing is working within boundaries’ while leading is expanding


boundaries.
 Managing is controlling resources, while leading is influencing
others.
 Managing is contracting how and when work will be done, while
leading is committing to get the work done no matter what.
 Managing is waiting for all relevant data before deciding, while
leading is pursuing enough data decide moe.
 One difference suggestedn by the list is that managing may be
more analytical, while leading may be more intuitive and visionary.
Walaupun terdapat perbedaan antara kepemimpinan dan manajemen tetapi
bukan berarti keduanya merupakan sesuatu yang benar-benar berbeda dan
terpisah. Tetapi keduanya adalah suatu yang saling melengkapi, saling
memberikan nilai tambah satu dengan yang lainnya. Tanpa kehadiran
keduanya maka organisasi dapat diprediksikan akan mengalami kehancuran.

Mananjemen Dalam Kapal

Manajemen dalam kapal adalah teknologi dengan memayungi bermacam-


macam tipe yang meliputi semua aspek dari pengoperasian dari suatu kapal.

Hubungan Manajemen dengan ISM-Code adalah:


- Menjamin keselamatan kerja
- Mencegah kecelakaan dan korban jiwa
- Mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan dan kerusakan harta
benda.

Dasar hukum pelaksanaan Manajemen Kapal disebutkan sebagai berikut :

a. Ketentuan Nasional
1. UU RI NO.21 Tahun 1998 tentang pelayaran
2. PERATURAN PEMERINTAH RI No.1 Tahun 1998 tentang
pemeriksaan kecelakaan kerja
3. Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 2000 tentang kepelautan
4. Peraturan Pemerintah No.69 Tahun 2001 tentang kepelabuhan
5. Peraturan Pemerintah No.51 Tahun 2002 tentang perkapalan
6. Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 1999 tentang angkutan perairan
7. Peraturan Pemerintah No,81 Tahun 2000 tentang kenavigasian

b. Ketentuan Internasiona

1. Konvensi INTERNATIONAL STANDARD OF TRAINING


CERTIFICATION AND WATCH KEEPING FOR SEAFARERS
TAHUN1978
2. SOLAS TAHUN 1974 AMANDEMEN 2002
3. ISM-Code
4. International Code for The Security of ship and of port facilities.

1.4 JENIS-JENIS KEPEMIMPINAN


Pada umumnya para pemimpin dalam setiap organisasi dapat diklasifikasikan
menjadi lima tipe utama yaitu sebagai berikut :

1. Tipe Pemimpin Otokratis


Tipe pemimpin ini menganggap bahwa pemimpin adalah merupakan suatu
hak. Ciri-ciri pemimpin tipe ini adalah sebagai berikut :

 Menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi


 Mengidentifikasi tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
 Menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alat semata-mata
 Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain karena
dia menganggap dialah yang paling benar. Selalu bergantung pada
kekuasaan formal
 Dalam menggerakkan bawahan sering mempergunakan pendekatan
(approach) yang mengandung unsur paksaan dan ancaman.

2. Tipe Pemimpin Militeristik

Pemimpin tipe militeristik adalah tidak sama dengan pemimpin-pemimpin


dalam organisasi militer. Artinya tidak semua pemimpin dalam militer
adalah bertipe militeristis.

Seorang pemimpin yang bertipe milteristis mempunyai sifat-sifat sebagai


berikut :

 Dalam menggerakkan bawahan, perintah mencapai tujuan digunakan


sebagai alat utama.
 Dalam menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pangkat
dan jabatannya
 Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan
 Tidak mau menerima kritik dari bawahan dan menggemari upacara-
upacara untuk berbagai keadaan.

Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe pemimpin militeristis jelaslah bahwa
tipe pemimpin seperti ini bukan merupakan pemimpin yang ideal.

3. Tipe Pemimpin Paternalistis

Tipe kepemimpinan Paternalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat


fathernal atau kebapakan. Kepemimpinan seperti ini menggunakan
pengaruh yang sifat kebapakan dalam menggerakkan bawahan untuk
mencapai tujuan. Kadang-kadang pendekatan yang dilakukan terlalu
sentimentil.

Sifat-sifat umum dari tipe pemimpin paternalistis dapat dikemukakan


sebagai berikut :

 Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.


 Bersikap terlalu melindungi bawahan dan jarang memberikan
kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan.
Karena itu jarang dan pelimpahan wewenang.
 Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk
mengembangkan inisiatif daya kreasi.
 Sering menganggap dirinya maha tahu.

Harus diakui bahwa dalam keadaan tertentu pemimpin seperti ini


sangat diperlukan. Akan tetapi ditinjau dari segi sifat-sifat negatifnya
pemimpin Paternalistis kurang menunjukkan elemen kontinuitas
terhadap organisasi yang dipimpinnya.

4. Tipe Pemimpin Karismatis

Tipe pemimpin seperti ini mempunyai daya tarik yang amat besar, dan
karenanya mempunyai pengikut yang sangat besar. Kebanyakan para
pengikut menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin
seperti ini. Karena kurangnya seorang pemimpin yang karismatis,
maka sering dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi
dengan kekuatan ghaib (supernatural powers) Perlu dikemukakan
bahwa kekayaan, umur, kesehatan profil pendidikan dan sebagainya,
tidak dapat digunakan sebagai kriteria tipe pemimpin karismatis.

5. Tipe Pemimpin Demokratis

Dari semua tipe kepemimpinan yang ada, tipe kepemimpinan


demokratis dianggap sebagai tipe kepemimpinan yang terbaik. Hal ini
disebabkan karena tipe kepemimpinan ini selalu mendahulukan
kepentingan kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu.

Beberapa ciri dan tipe kepemimpinan demokratis adalah sebagai


berikut :

 Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari


pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di
dunia.
 Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi
dengan kepentingan organisasi.
 Senang menerima saran, pendapat bahkan dari kritik
bawahannya
 Mentolerir bawahan yang membuat kesalahan dan berikan
pendidikan kepada bawahan agar jangan berbuat kesalahan
dengan tidak mengurangi daya kreativitasnya, inisiatif dan
prakarsa dari bawahan.
 Lebih menitik beratkan kerjasama dalam mencapai tujuan
 Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses
daripadanya.
 Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai
pemimpin.

Anda mungkin juga menyukai