Disusun Oleh
Fujiansyah 21576017
(IPI) GARUT
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai salah satu unsur yang cukup penting didalam
menyelenggarakan organisasi, maka peranan pemimpin menentukan sekali
dalam upaya mencapai sasaran yang ditetapkan. Oleh karena itu para
pemegang wewenang harus mempunyai jiwa kepemimpinan yang tinggi
dalam arti harus mampu mempengaruhi bawahannya untuk mencapai
sasarannya tanpa harus mengabaikan harapan-harapan bawahannya. Untuk itu
disini akan diuraikan beberapa pengertian dari kepemimpinan.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan
1. Kepemimpinan Menurut Para Ahli
Martoyo berpendapat bahwa kepemimpinan adalah : “keseluruhan
aktifitas dalam rangka mempengaruhi orang-orang agar mau bekerja sama
mencapai suatu tujuan yang memang diinginkan bersama”.
1. Teori Genetis
Teori ini mengetakan bahwa “ leaders are born and not made “. Berarti
seorang pemimpin akan menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan dengan
bakat-bakat kepemimpinan. Teori ini biasanya dianut dan hidup dikalangan
kaum bangsawan.
2. Teori Sosial
Teori ini berlawanan dengan teori genetic. Teori ini menyebutkan “
leaders are made and not born “. Penganut teori ini mengetengahkan pendapat
yang mengatakan bahwa setiap orang bisa menjadi pemimpin apabila
diberikan pendidikan dan pengalaman yang cukup. Pada hakikatnya teori ini
memandang semua orang sama dan dapat menjadi pemimpin. Karena mereka
memiliki bakat dan kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin.
3. Teori Ekologis
Kedua teori tersebut diatas sangat ekstrim tetapi tidak seluruhnya
mengandung kebenaran, maka timbul teori ini. Inti teori ini adalah seseorang
hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang baik apabila ia pada waktu
lahirnya telah memiliki bakat kepemimpinan, bakat-bakat mana kemudian
dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengelaman-pengalaman
yang memungkinkan untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang
memang telah dimiliki.
4. Teori Bakat
Kepemimpinan memerlukan bakat, namun bakat ini harus
dikembangkan dengan melatih diri dalam sifat-sifat dan kebiasaan tertentu
dengan berpedoman kepada suatu teori tentang berbagai sikap mental yang
harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
Teori serba sifat (triat theory) yang dikenal sebagai Teori orang besar
(Great Man Theory) mengajarkan bahwa kepemimpinan memerlukan
serangkaian sifat-sifat, ciri-ciri atau perangai tertentu yang menjamin
keberhasilan pada setiap situasi. Awalnya teori ini didasarkan atas penelitian
terhadap sifat-sifat orang besar yang berkesimpulan bahwa kepemimpinan
ornag besar didasarkan atas sifat-sifat yang dibawa sejak lahir, jadi merupakan
sesuatu yang diwariskan.
5. Teori Lingkungan
Teori lingkungan menyatakan bahwa munculnya para pemimpin
merupakan hasil pembentukan dari waktu, tempat, dan keadaan dan kondisi.
Teori ini sejalan dengan teori sosial, dimana teori sosial mengatakan bahwa
seorang pemimpin akan muncul bila ia berada di lingkungan sosial. Selain itu
teori lingkungan mengatakan bahwa masa, periode, tempat, lokasi, situasi dan
kondisi atau keadaan tertentu, misalnya sebagai akibat peristiwa yang
menggemparkan akan menampilkan seorang pemimpin yang dikehendaki oleh
lingkungan dan tempat tersebut.
9. Teori Kegiatan-Harapan
Teori ini berpendapat bahwa kegiatan-kegiatan manusia yang
berkelompok itu terdiri atas aksi, reaksi dan interaksi bermacam-macam
perasaan pada pihak-pihak yang bersangkutan. Segala tindakan pemimpin
harus dapat memberi kepercayaan, demikian pula orang – ornag yang
dipimpinnya. Seorang pemimpin harus mengembangkan kepemimpinanya
yang terdiri atas perbuatan-perbuatan yang selalu ada isinya. Artinya yang
tidak mengecewakan orang-orang yang bersangkutan dalam harapan-harapan
mereka.
1. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata bahasa latin “movere” yang berarti
“menggerakkan”.
2. Motivasi sebagai Pendorong Individu
Dari penegrtian motivasi sebelumnya, jelas sekali bahwa motivasi
menjadi pendorong atau penegak seorang individu untuk melakukan sesuatu.
a. Faktor Eksternal
1). Harga diri dan prestasi, dorongan untuk melakukan sesuatu
demi meraih prestasi yang dapat meningkatkan harga dirinya
1). Kebutuhan, dorongan untuk melakukan sesuatu demi
memenuhi kebutuhan dirinya.
2). Harapan dan tanggung jawab, dorongan untuk melakukan
sesuatu karena adanya harpan tentang apa yang akan ia
dapatkan atau karena merupakan tanggung jawabnya
3). Kepuasan, dorongan untuk melakukan sesuatu karen adanya
rasa puas setelah mencapai sesuatu
b. Faktor Internal
1). Jenis pekerjaan, jenis pekerjaan yang sesuai dengan individu
tersebut sehingga membuat ia nyaman melakukan pekerjaanya.
2). Kelompok Kerja, organisasi dimana individu tersebut bekerja.
3). Kondisi Kerja, keadaan lingkungan tempat individu tersebut
tersebut bekerja.
4). Keamanan Kerja, perlindungan diberikann kepada individu
yang bekerja.
5). Hubungan interpersonal, ubungan individu dalm organisasi.
E. Perilaku Manusia dalam Kepemimpinan
Sebelum membahas tentang perilaku organisasi perlu dibahas tentang
perilaku manusia. Perilaku manusia adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi
antara person atau individu dengan lingkungannya.
F. Kaitan Antara Motivasi dan Kepemimpinan
Pelaksanaan tugas dan pekerjaan merupakan suatu kewajiban bagi
para pegawai di dalam suatu perusahaan atau organisasi. Kemudian di dalam
pelaksanaan tugas dan pekerjaan tersebut tentunya pasti mempunyai suatu
tujuan yang sama yakni mengharapkan suatu hasil pekerjaan dan tugas yang
baik serta memuaskan yang sesuai dengan apa yang telah ditentukan
sebelumnya. Untuk mendapatkan suatu hasil kerja yang baik dan sesuai
dengan tujuan suatu perusahaan atau organisasi maka setiap pemimpin harus
mempunyai suatu aturan dan ketentuan yang dituangkan dalam bentuk
kebijakan. Kebijakan ini dibuat dengan maksud agar setiap komponen
organisasi melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan yang telahh ditetapkan.
Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, perlu adanya suatu faktor yang harus
dimiliki oleh pegawai, yakni semangat kerja. Semangat kerja itu sendiri
timbul dan tumbuh dalam diri pegawai yang disebabkan oleh adanya motivasi
dari pimpinan dalam arti pemimpin (pewirausaha) memberi motivasi atau
dorongan kepada pegawai atau anggotanya, baik kebutuhan batin maupun
kebutuhan lahir.
A. Kesimpulan
kepemimpinan adalah perilaku seorang individu ketika ia
mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas suatu kelompok yang dipimpinnya
sehingga mereka mau bekerjasama sehingga tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan secara bersama-sama akan tercapai sehingga akan terjadi suatu
hubungan komunikasi yang baik antara pemimpin dan anggotanya.
Kepemimpinan muncul bersama-sama adanya peradaban manusia yaitu sejak
zaman nabi-nabi dan nenek moyang manusia yang berkumpul bersama, lalu
bekerja bersama-sama untuk mempertahankan eksistensi hidupnya
menantang kebuasan binatang dan alam disekitarnya. Sejak itulah terjadi
kerja sama antar manusia, dan ada unsur kepemimpinan. Pada saat itulah
pribadi yang ditunjuk sebagai pemimpin ialah orang-orang yang paling kuat,
paling cerdas dan paling berani