MAKALAH
DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
NURFADILAH
(NIM: 2102010001)
(STAI-DDI) PINRANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyusun dan menyelesaikan
makalah tentang “Kepemimpinan” ini dengan baik dan tepat waktu guna
memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Masalah.............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian Kepemimpinan............................................................................3
B. Gaya Kepemimpinan.....................................................................................4
C. Fungsi Kepemimpinan..................................................................................8
D. Pentingnya Kepemimpinan.........................................................................11
A. Kesimpulan.................................................................................................14
B. Saran............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
5.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan
3
4
5. Frigon
Frigon mengungkapkan “leadership is the art and sciene of getting
others to perform and achieve vision”.
6. Nanus
Nanus berpendapat “leadership role in policy formation has a
solid foundation in practice and is safely short of usurfing a governing
broad’s prerogrative in establishing policy”.
7. Overton
Overton menyatakan“leadership is ability to get work done and
through others while gaining then confidence and cooperation”.
B. Gaya Kepemimpinan
Kelemahan
1) Pemimpin kurang memperhatikan kebutuhan bawahan.
2) Komunikasi hanya satu arah yaitu ke bawah saja.
3) Pemimpin menjadi pihak yang dipuji dan dikecam terhadap pekerjaan
yang dilakukan anggotanya.
4) Pemimpin tidak terlibat dalam partisipasi kelompok aktif kecuali bila
menunjukkan kemampuannya.
Gaya pemimpin yang memberikan kewenangan secara luas adil dan luas
merupakan gaya kepemimpinan demokratis atau partisipatif. Gaya ini
menuntun pemimpin untuk melibatkan anggota sebagai tim yang utuh dalam
menyelesaikan perkara yang dihadapi. Pemimpin memberikan segala
informasi terkait tugas, pekerjaan dan tanggung jawab anggotanya.
Para bawahan berperan besar dalam gaya kepemimpinan demokrasi
dimana seorang atasan hanya memberitahu target yang ingin dicapai serta cara
pencapaiannya, dan anggotalah yang menentukan. Lebih lanjut, anggota
diberikan fleksibilitas dalam menindaklanjuti masalah yang terjadi.
Kepemimpinan demokrasi sangat sesuai dengan anggota yang berkompetensi
tinggi dan memiliki beragam komitmen, dan ditandai dengan sebuah struktur
yang dibuat berdasarkan pendekatan pengambilan keputusan bersama. Rivai,
(2006, p. 61) menjelaskan “di bawah kepemimpinan demokratis bawahan
cenderung bermoral tinggi, dapat bekerja sama, mengutamakan mutu kerja
dan dapat mengarahkan diri sendiri”.
Menurut Robbins dan Coulter (2002) “gaya kepemimpinan demokratis
mendeskripsikan pemimpin yang cenderung mengikutsertakan karyawan
dalam pengambilan keputusan, mendelegasikan kekuasaan, mendorong
partisipasi karyawan dalam menentukan bagaimana metode kerja dan tujuan
yang ingin dicapai, dan memandang umpan balik sebagai suatu
kesempatan untuk melatih karyawan” (p. 460). Kemudian, Jerris (1999, p.203)
menyatakan “gaya kepemimpinan yang menghargai kemampuan karyawan
untuk mendistribusikan knowledge dan kreativitas untuk meningkatkan servis,
7
Kelebihan
1) Lebih memperhatikan bawahan untuk mencapai tujuan organisasi.
2) Setiap kebijakan diberikan pada kelompok diskusi dan pemimpin
membantu pengambilan keputusan.
3) Kelompok membahas tentang kegiatan yang akan dilakukan,
mempersiapkan tujuan, dan bila perlu pemimpin memberikan saran
terkait petunjuk teknis pelaksanaan dengan langkah-langkah alternatif
yang bisa dipilih.
4) Anggota kelompok bebas bekerja dengan tim pilihan mereka dan
pembagian tugas ditetapkan kelompok.
5) Menekankan dua hal yaitu bawahan dan tugas.
6) Pemimpin menjadi anggota kelompok biasa yang tidak perlu
melaksanakan banyak tugas, serta ia merupakan obyektif atau fact-
minded dalam pujian dan kecamannya.
Kekurangan
Gaya kepemimpinan Laissez-faire (kendali bebas) merujuk pada
pemimpin yang hanya ikut serta dalam jumlah kecil dimana anggotalah
yang berperan aktif dalam menetapkan tujuan dan cara menyelesaikan
masalah yang timbul. Gaya kepemimpinan demokratis kendali bebas
ini merupakan model yang dinamis yang mana seorang pimpinan hanya
memberitahu target utama yang ingin dikejar oleh kelompok. Setiap
bidang kelompok dipercayai untuk menetapkan target minor, cara
pencapaian target dan cara penyelesaian perkara masing-masing. Oleh
karenanya, pimpinan hanya sebagai pengawas saja.
Di sisi lain, kepemimpinan kendali bebas sangat sesuai dengan
anggota yang berkompetensi dan berkomitmen tinggi. Tetapi pada era ini,
sebagian besar para ahli memberikan gaya kepemimpinan yang mampu
8
C. Fungsi Kepemimpinan
2) Fungsi Konsultatif
Pemimpin dapat menggunakan fungsi konsultatif sebagai
komunikasi dua arah. Hal tersebut digunakan manakala pemimpin
dalam usaha menetapkan keputusan yang memerlukan bahan
pertimbangan dan berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya.
3) Fungsi Partisipasi
Dalam menjalankan fungsi partisipasi pemimpin berusaha
mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam pengambilan
keputusan maupun dalam melaksanakannya. Setiap anggota kelompok
memperoleh kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam
melaksanakan kegiatan yang dijabarkan dari tugas-tugas pokok, sesuai
dengan posisi masing-masing.
4) Fungsi Delegasi
Dalam menjalankan fungsi delegasi, pemimpin memberikan
pelimpahan wewenang membuat atau menetapkan keputusan. Fungsi
delegasi sebenarnya adalah kepercayaan seorang pemimpin kepada
orang yang diberi kepercayaan untuk pelimpahan wewenang
dengan melaksanakannya secara bertanggungjawab. Fungsi
11
5) Fungsi Pengendalian
Fungsi pengendalian berasumsi bahwa kepemimpinan yang efektif
harus mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam
koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan
bersama secara maksimal. Dalam melaksanakan fungsi pengendalian,
pemimpin dapat mewujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan,
koordinasi, dan pengawasan”.
D. Pentingnya Kepemimpinan
4. Kepuasan kerja
Memberikan lingkungan kerja yang baik dapat menambah
kepuasaan kerja pegawai yang bergantung pada perilaku pemimpin
terhadap pegawainya. Dengan demikian, atasan harus
memastikan bahwa ia bersikap sesuai dengan apa yang bisa diterima
oleh bawahannya.
5. Kerjasama kelompok
Seorang atasan harus memastikan bahwa bawahannya mengerjakan
tugas masing-masing dengan sebaik-baiknya dan saling percaya satu
sama lain untuk memajukan organisasi mereka. Pemimpin
memotivasi mereka dalam mencapai tujuan organisasi.
7. Semangat karyawan
Semangat kerja yang tnggi dari seorang pegawai dapat membantu
terwujudnya kepemimpinan yang efektif. Pemimpin yang bijaksana
mampu memberikan hak kepada tiap kelompok dalam hal
pemikiran dan perilaku, agar dapat terjalin interaksi yang lebih baik.
Lebih lanjut, hubungan yang baik yang difasilitasi antara anggota-
anggota kelompok dengan menjaga disiplin dan pengawasan pada
karyawan.
8. Koordinasi
Mengintegrasikan tujuan pribadi dan tujuan kelompok yang
mengikat persamaan dari dua kepentingan. Pemimpin menyimpan
informasi yang dibutuhkan kelompok, untuk membuat suatu
keputusan umum dalam rangka mengkoordinasi upaya secara
keseluruhan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
14
15
B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat mudah – mudahan apa yang kami
paparkan bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi kita semua untuk lebih
mengenal dunia akuntansi. Kami menyadari apa yang kami paparkan dalam
makalah ini tentu masih belum sesuai apa yang di harapkan,untuk itu
kami berharap masukan yang lebih banyak lagi dari guru pengampu dan
teman – teman semua.
DAFTAR PUSTAKA
Chomariah, N. 2009. Tips Jitu & Praktis Mengusir Stres. Jogjakarta: DIVA Press.