Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEPEMIMPINAN
Kelompok 1 :

PROGRAM STUDI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA


SEMESTER : 3 (TIGA)
REGULER 5

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (STISIP)


MUHAMMADIYAH SINJAI
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga dilimpahkan atas Nabi
Besar Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabat dan sekalian umatnya
yangbertakwa. Atas berkat rahmat serta inayah Allah jugalah penulis telah dapat
menyelesaikanmakalah yang berjudul : “KEPEMIMPINAN”.

Adapun penyusunan makalah iniadalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Pendidikan Agama Islamprogram D4 administrasi bisnis,politeknik negeri
ujungpandang,Makassar.Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
tidak menutupkemungkinan apabila masih terdapat kesalahan dan kekurangan.Dengan
lapangdada penulis menerima saran dan kritiknya demi untuk
menambahwawasan.Semoga karya ilmiah ini mendatangkan manfaat bagi penulis
khususnyadan bagi rekan-rekan semua pada umumnya. Amin

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Penyusun

Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................

A. Latar Belakang ...........................................................................


B. rumusan Masalah .......................................................................
C. Tujuan Penulisan .......................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. pengertian kepemimpinan
B. Perbedaan leadership dan management
C. pentingnya proses kepemimpinan dalam organisasi
D. tujuan kepemimpinan
E. metode-metode kepemimpinan
F. kepemimpinan dalam kajian perspektif Islam

BAB III PENUTUP

Kesimpulan .................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring perkembangan zaman, kepemimpinan secara ilmiah mulai berkembang


bersamaan dengan pertumbuhan manajemen ilmiah yang lebih dikenal dengan ilmu
tentang memimpin. Hal ini terlihat dari banyaknya literatur yang mengkaji tentang
kepemimpinan dengan berbagai sudut pandang atau perspektifnya. Kepemimpinan
tidak hanya dilihat dari bak saja, akan tetapi dapat dilihat dari penyiapan sesuatu secara
berencana dan dapat melatih calon-calon pemimpin.

Sejarah timbulnya kepemimpinan, sejak nenek moyang dahulu kala, kerjasama dan
saling melindungi telah muncul bersama-sama dengan peradapan manusia. Kerjasama
tersebut muncul pada tata kehidupan sosial masyarakat atau kelompok-kelompok
manusia dalam rangka untuk mempertahankan hidupnya menentang kebuasan binatang
dan menghadapi alam sekitarnya. Berangkat dari kebutuhan bersama tersebut, terjadi
kerjasama antar manusia dan mulai unsur-unsur kepemimpinan. Orang yang ditunjuk
sebagai pemimpin dari kelompok tersebut ialah orang-orang yang paling kuat dan
pemberani, sehingga ada aturan yang disepakati secara bersama-sama misalnya seorang
pemimpin harus lahir dari keturunan bangsawan, sehat, kuat, berani, ulet, pandai,
mempunyai pengaruh dan lain-lain. Hingga sampai sekarang seorang pemimpin harus
memiliki syarat-syarat yang tidak ringan, karena pemimpin sebagai ujung tombak
kelompok.

Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social, sebab
prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi
kesejahteraan manusia (Moejiono, 2002). Ada banyak definisi kepemimpinan yang
dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang masing-masing, definisi-definisi
tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan.

Definisi Kepemimpinan menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) adalah
kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan
pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-
tujuan yang diinginkan kelompok. Kepemimpinan menurut Young (dalam Kartono,
2003) lebih terarah dan terperinci dari definisi sebelumnya. Menurutnya kepemimpinan
adalah bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup
mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan
penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi
yang khusus.

Dalam teori kepribadian menurut Moejiono (2002) memandang bahwa


kepemimpinan tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin
mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan
pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung
memandang kepemimpinan sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak
langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan
pemimpin (Moejiono, 2002).

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kepemimpinan?


2. Apa Perbedaan leadership dan management ?
3. Apa arti pentingnya proses kepemimpinan dalam organisasi?
4. Apa saja tujuan kepemimpinan?
5. Apa saja metode-metode kepemimpinan?
6. Bagaimana kepemimpinan dalam kajian perspektif Islam?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan


2. Untuk mengetahui Perbedaan leadership dan management
3. Untuk mengetahui arti pentingnya proses kepemimpinan dalam organisasi
4. Untuk mengetahui tujuan kepemimpinan
5. Untuk mengetahui metode-metode kepemimpinan
6. Untuk mengetahui kepemimpinan dalam kajian perspektif Islam

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan

1. Aktivitas mempengaruhi (Ordway Tead)


2. Kemampuan mengajak (Reuter, Robert M.Fulmer, Keith Devis)
3. Menggunakan wewenang dan membuat keputusan (Dubin)
4. Awal dari tindakan (Hemphill)
5. Hubungan Kekuasaan (K.F. Janda)
6. Proses mengarahkan (James A.F Stoner)
7. Hubungan antarpribadi (FredE. Flieder)
8. Proses antarpribadi manajer mempengaruhi pegawai (David R. Hampton)
9. Aktivitas yang memudahkan kelompok (Theodore Herbert)
10. Seni mengkoordinasikan dan memahami (John D. Pfiffner, Robert Presthus)

Atas dasar itu dapatlah kiranya disusun definisi kepemimpinan yang mudah
dipahami, yaitu rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan mempengaruhi
perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerjasama untuk mencapai
tujuan yang telh ditetapkan.

Kepemimpinan juga bisa di artikan Kemampuan untuk mempengaruhi suatu


kelompok untuk pencapaian tujuan. Bentuk pengaruh tersebut dapat secara formal
seperti manajerial pada suatu organisasi.

‘Nonsanctioned Leadership’ merupakan kemampuan untuk member pengaruh di


luar struktur formal organisasi yang kepentingannya sama atau bahkan melebihi
pengaruh struktur formal. Dengan kata lain,seorang pemimpin dapat saja muncul dalam
suatu kelompok walaupun tidak diangkat secara formal.

B. Perbedaan Leadership dan Management

Kepemimpinan dan manajemen sering kali disamakan pengertiannya oleh banyak


orang. Padahakikatnya kepemimpinan mempunyai pengertianagak luas dibandingkan
dengan manajemen.

Dalam arti yang luas kepemimpinan dapat digunakan setiap orang dan tidak
hanyaterbatas berlaku dalam suatu organisasi atau kantor tertentu. Kepemimpinan
adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi
perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok. Disini, menurut kami
,kepemimpinan tidak harus dibatasi oleh aturan-aturan atau tata karma birokrasi.
Kepemimpinan tidak harus diikat dalam suatu organisasi tertentu. Melainkan
kepemimpinan bisa terjadi di manasaja, asalkan seseorang menunjukkan
kemampuannya mempengaruhi orang-orang lain ke arah tercapainya tujuan tertentu.

Seorang ulama dapat diikuti orang lain dan memiliki pengaruh yang besar terhadap
orang-orang di daerahnya, tidak harus terlebih dahulu diikat oleh aturan-aturan atau
ketentuan-ketentuan organisasi yang sering dinamakan birokrasi. Konkretnya seorang
kiai atau ulama, dengan pengaruhnya yang besar, mampu mempengaruhi tingkah laku
seorang Bupati Daerah, di dalam memimpin daerahnya, sehingga tidak harus pegawai
itu menjadi pegawai di Kabupaten.

Dari contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan tidak harus terjadi
dalam suatu organisasi tertentu. Apabila kepemimpinan dibatasi oleh tata krama
birokrasi atau dikaitkan dalam suatu organisasi tertentu, maka dinamakan manajemen.

Dari penjelasan di atas, maka dapat saja terjadi seorang manajer berperilaku sebagai
seorang pemimpin, asalkan dia mampu mempengaruhi perilaku orang-orang lain untuk
mencapai tujuan tertentu. Tetapi seorang pemimpin belum tentu menyandang manajer
untuk mempengaruhi perilaku orang lain. Dengan kata lain, seorang leader atau
pemimpin belum tentu seorang manajer, tetapi seorang manajer bisa berperilaku
sebagai seorang leader atau pemimpin.

C. Arti Pentingnya Proses Kepemimpinan dalam Organisasi

Sejak dahulu kala, manusia-bila berkumpul bersama untuk mencapai tujuan-telah


merasakan kebutuhan akan seorang pemimpin; sehingga peranan pemimpin telah
sedemikian dilembagakan; misalkan saja sebagai kepala suku, kepala keluarga, kepala
desa, camat, bupati sampai kepala Negara. Efektivitas dari struktur kepala Negara yang
ada ternyata, setelah dicermati, pada kualitas seorang pemimpin yang muncul di dalam
suatu lembaga atau organisasi, baik kepemimpinan itu bentuknya formal maupun non
formal.

D. Tujuan Kepemimpinan

Dalam kaitannya dengan hubungan atasan-bawahan, pimpinan harus


mempertimbangkan dua strategi pokok:

 Pimpinan harus berfungsi sebagai“coach” dan“mentor”, pembimbing, pengarah,


dan penasehat bagi pegawainya.
 Praktek-praktek supervise diusahakan agar dapat memberdayakan para pegawai;
seperti usaha untuk menidentifikasikan serta menghilangkan semua hambatan yang
dirasakan pegawai untuk bekerja yang baik, mengembangkan mereka dengan
pelatihan-pelatihan tambahan, serta menumbuhkan rasa percaya diri untuk
berkinerja dengan baik.

E. Metode-Metode Kepemimpinan

Setiap pemimpin memiliki kecenderungan yang berbeda-beda dalam gaya


kepemimpinan ini. Ada yang cenderung pada penyelesaian pekerjaan, namun juga ada
yang lebih kepada membangun relasi sosial.Pemimpin dalam organisasi-organisasi
bisnis umumnya lebih memfokuskan pada fungsi yang terkait pada pekerjaan, manakala
pemimpin di organisasi-organisasi kemahasiswaan atau organisasi non profit umumnya
lebih memfokuskan pada fungsi yang terkait pada relasi sosial.

Gaya kepemimpinan akan ditentukan oleh berbagai faktor, yaitu dari segi latar
belakang, pengetahuan, nilai, dan pengalaman dari pemimpin tersebut. Pemimpin yang
menilai bahwa kepentingan organisasi harus didahulukan dari kepentingan individu
akan memiliki kecenderungan untuk memiliki gaya kepemimpinan yang berorientasi
pada pekerjaan. Demikian pula sebaliknya, pemimpin yang dibesarkan dalam
lingkungan yang

Menghargai perbedaan dan relasi antar manusia akan memiliki kecenderungan


untuk bergaya kepemimpinan yang berorientasi pada orang-orang. Namun selain
keempat faktor tersebut, karakteristik dari bawahan atau orang-orang yang dipimpin
juga perlu dipertimbangkan sebelum menentukan gaya kepemimpinan apa yang
sebaiknya digunakan. Jika orang-orang yang dipimpin cenderung untuk menyukai
keterlibatan dalam berbagai hal, memiliki inisiatif yang tinggi, barang kali gaya yang
perlu dilakukan lebih cenderung memadukan kedua gaya kepemimpinan yang ada
melalui apa yang dinamakan sebagai manajemen partisipatif, dimana dalam pendekatan
manajemen partisipatif ini faktor orientasi sosial diakomodasi melalui keterlibatan
orang-orang (apakah dalam penyusunan tujuan, penyelesaian masalah, dan lain
sebagainya) dalam menyelesaikan pekerjaan.

Telah terjadi perdebatan dalam waktu cukup lama untuk mencari jawaban apakah
ada gaya kepemimpinan normatif atau ideal. Perdebatan ini biasanya terpusat pada
gagasan bahwa gaya ideal itu ada: yaitu gaya yang secara aktif melibatkan bawahan
dalam penetapan tujuan dengan menggunakan teknik-teknik manajemen partisipatif dan
memusatkan tujuan baik terhadap karyawan dan tugas. Penelitian-Penelitian
teorimotivasi sebelumnya juga mendukung bahwa pendekatan manajemen partisipatif
sebagai yang ideal. Banyak praktisi manajemen merasa konsep-konsep tersebut
membuat peningkatan prestasi dan perbaikan sikap.

Di lain pihak, beberapa penelitian membuktikan pula bahwa pendekatan otokratik


dibawah berbagai kondisi, pada kenyataannya lebih efektif dibandingkan pendekatan
lain. Jadi, pengalaman-pengalaman kepemimpinan mengungkapkan bahwa dalam
berbagai situasi pendekatan otokratik mungkin yang paling baik, dalam berbagai situasi
lain pendekatan partisipatif yang lebih efektif atau pendekatan orientasi-tugas dibanding
pendekatan orientasi-karyawan dari sisi lain. Kesimpulan yang dapat dibuat, bahwa
kepemimpinan adalah kompleks dan gaya kepemimpinan yang paling tepat tergantung
pada beberapa variabel yang saling berhubungan.

F. Kajian Perspektif Islam

Manusia secara individual-juga komunal-merupakan sosok yang diciptakan


(makhluk) untuk mengabdi kepada Tuhan yang menjadi hamba/ karyawan/ anggota
bersama makhluk-makhluk Tuhan yang lainnya. Namun diantara makhluk di bumi
manusia telah sah mendapat mandat untuk menjadi khlifah/ pengelola/ pemimpin bumi.
Jadi manusia secara individual –juga komunal- mempunya potensi ganda yaitu menjadi
pemimpin sekaligus rakyat, ketua-anggota, manejer-karyawan, khalifah-abdun/ hamba.

Manusia adalah salah satu makhluk Tuhan yang diciptakan dari unsur-unsur bumi
dengan tujuan untuk menjadi hamba-Nya (abdullah) yang bekerja secara khusus kepada
–Nya bersama dengan makhluk lainnya :”Tidaklah Aku (Allah) menciptakan (khalaqtu)
Jin dan Manusia kecuali hanya untuk menghamba kepada-Ku (ya’budun) (QS. 51:56).
Namun manusia telah mendapat ‘SK’ dari Allah SWT (QS.2:34) untuk menjadi
(ja’ilun) pennti-Nya/wakil-Nya (Khalifatullah) di bumi setelah memenangkan
persaingan untuk medapatkan posisi khalifah di bumi melawan makhluk-makhluk Allah
penghuni bumi yang lain-yang di ‘wakili’ para malaikat.

Jadi manusia adalah makhluk yang (dicipta) dengan yang lainnya untuk menghamba
(abdun) kepada Allah, namun manusia dijadikan sebagai wakil Tuhan (Khalifah) di
bumi untuk memanfaatkan seluruh potensi bumi ini sebagai sarana untuk menghamba /
mengabdi-Nya.

Tujuan hidup manusia adalah berbuat/melakukan sesuatu yang baik menurut


Penciptanya yang disebut Amal Shalih.
Amal shalih itulah yang disebut taqwa – menjalankan perintah dan menjauhi
laranganNya. Pekerjaan baik satu orang dengan orang lainnya brbeda-beda bergantung
situasi dan kondisinya yang mengikuti qadha dan qadharNya. Berdasarkan yang hidup
setiap yang hidup (manusia) diberi kesempatan berbuat seribu satu macam kebaikan
dan seribu macam keburukan, bahkan tak terhingga. Namun kemuliaan seseorang
dihitung dari taqwanya (amalan shalihannya).

“Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling taqwa di
antara kamu (QS.Al-Hujurat “ 13). Untuk itu bertqwalah di mana saja kamu berada
(ittaqillaaha haitsu maa kunta .. .–alhadits-

Dan di dalam seorang pemimpin haruslah ada sifat-sifat seperti Rasulullah SAW :

1. Shiddiq artinya jujur, benar, berintegrasi tinggi dan terjaga dari kesalahan
2. Fathonah artinya cerdas, memiliki intelektual tinggi dan professional
3. Amanah artinya dapat dipercaya dan memiliki akuntanbilitas yang tinggi
4. Tabligh artinya senantiasa menyampaikan risalah kebenaran, tidak pernah
menyambunyikan apa yang sebenarnya wajib disampaikan, dan komunikatif.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Kepemimpinan yang merupakan sesuatu yang wajib dalam kehidupan agar


kehidupan menjadi teratur dan keadilan bisa ditegakkan, sehingga tidak berlaku hukum
rimba. Kepemimpinan juga dapat dikatakan penting apabila memanfaatkan dan
mengelola potensi setiap anggota dengan cara yang tepat . Maka dari itu seorang
pemimpin dalam mengendalikan kepemimpinannya harus mendorong perilaku positif
dan meminimalisir semua yang negatif, mencari pemecahan masalah, mempelajari
perubahan di sekitarnya, serta mencanangkan strategi yang tepat untuk mencapai
tujuan.
DAFTAR PUSTAKA

Thoha, Miftah. 2007. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada.

Handoko, T.Hani. 2003. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Said, M.Mas’ud. 2010. Kepemimpinan : Pengembangan Organisasi Team


Building dan Perilaku Inovatif. Malang: UIN-Maliki Press.

https://www.kompasiana.com/wahyurinda/552925dbf17e61a7418b45b1/makalah-
kepemimpinan-pengantar-manajemen

http://jokosungsang.blogspot.com/2014/04/makalah-kepemimpinan-
leadership.html

Anda mungkin juga menyukai