Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TENTANG KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS

DOSEN PEMBIMBING : Drs. DAILAMI, M.Pd

DISUSUN OLEH:

ARDILA
JUWITA
NADILA PUSPITA SARI
NUR MALINDA
TRI MULYANI

KELAS: 2A PENDIDIKAN MATEMATIKA

SEMESTER: II

BIDANG STUDI: KEPEMIMPINAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ASAHAN

TA. 2018/2019

KATA PENGANTAR
Tidak ada kata lain yang lebih utama untuk kami ucapkan selain puji dan syukur
kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia dan hidayah-Nya. Sehingga kami
bisa menyelesaikan makalah ini.

Shalawat beriring salam, semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad
SAW manusia termulia sepanjang zaman.

Adapun makalah ini kami susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah filsafat
pendidikan semester 2 pada program studi pendidikan matematika, fakultas keguruan dan
ilmu pendidikan. Makalah ini berjudul “Kepemimpinan Demokratis”. kami berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi kami serta mahasiswa lain khususnya di program studi
pendidikan matematika di Universitas Asahan.

kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca terutama kepada bapak
Drs. Dailami, M.Pd selaku dosen mata kuliah filsafat pendidikan di Universitas Asahan
tepatnya dikelas reguler semester 2A.

kisaran, 3 Maret 2019

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................1
1.4 Manfaat Penulisan................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kepemimpinan Demokrasi................................................................3
2.2 Kepemimpinan Demokratis di Indonesia.............................................................4
2.3 Ciri-ciri Kepemimpinan Demokrasi.....................................................................4
2.4 Tipe Kepemimpian Demokratis...........................................................................6
2.5 Keuntungan Kepemimpinan Demokratis.............................................................8
2.6 Kerugiann Kepemimpinan Demokrasi.................................................................8

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan..........................................................................................................9
3.2 Saran.....................................................................................................................10

Daftar Pustaka......................................................................................................................11

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kita tentunya sudah tidak asing dengan istilah kepemimpinan. Kepemimpinan adalah
proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya
mencapai tujuan organisasi. Dari hal tersebut kita ketahui bahwa kepemimpinan di perlukan
untuk mengatur segala sesuatunya agar berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin di capai.
Kepemimpinan di pimpin oleh seorang pemimpin.
Seperti yang kita ketahui bahwa hampir semua aspek kehidupan kita ada pemimpinnya.
Contohnya saja dalam keluarga saja ada seoarang ayah yang memimpin keluarga, yang
mengatur anggota keluarga. Pemimpin itu sangat banyak tipenya. Salah satunya adalah tipe
pemimpin demokratik. Pemimpin demokratik adalah pemimpin yang mempunyai ciri
tanggung jawab dan kerjasama yang baik, kekuatan pada partisipasi aktif anggota,
menghargai setiap potensi, dan juga memanfaatkan setiap anggota sesuai dengan
keahliannya.
Pemimpin demokratik itu sangat bagus apa lagi diterapkan dalam organisasi yang
mempunyai anggota yang kritis. Akan tetapi kita melihat pratiknya di lapangan, tipe
kepemimpinan demokratik ini juga mempunyai kelemahan. Apalagi bila suatu organisasi itu
terdiri dari angota-anggota yang berpikiran kritis.

1.2    Rumusan Masalah


1.      Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan demokratis?
2.      Apa saja ciri-ciri dari kepemimpinan demokratis?
3.      Sebutkan keuntungan kepemimpinan demokratis?
4.      Sebutkan kekurangan kepemimpinan demokratis?

1.3    Tujuan Penulisan


1. Tujuan Umum

Untuk memenuhi tugas yang di berikan oleh Drs. Dailami, M.Pd selaku dosen mata
kuliah filsafat pendidikan di Universitas Asahan tepatnya dikelas reguler semester 2A.

2.    Tujuan Khusus


1. Untuk mengetahui pengertian gaya kepemimpinan demokratis.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri gaya kepemimpinan demokratis.
3.  Untuk mengetahui keuntungan gaya kepemimpinan demokratis.
4. Untuk mengetahui kekurangan gaya kepemimpinan demokratis.
1.4    Manfaat Penulisan
1 . Bagi Dosen
Pembahasan dalam makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber referensi
dalam memberikan materi.

2. Bagi Mahasiswa
Dengan membaca pembahasan yang kami buat dalam makalah ini, mahasiswa dapat
menambah pengetahuan dan mendalami lebih lanjut mengenai gaya kepemimpinan
demokratis.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kepemimpinan Demokratis


Kepemimpinan adalah suatu bentuk dominasi yang didasari oleh
kapabilitas/kemampuan pribadi, yaitu mampu mendorong dan mengajak orang lain untuk
berbuat sesuatu guna mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan tersebut juga berdasarkan
pada (1) akseptansi/penerimaan oleh kelompok, dan (2) pemilikan keahlian khusus.
Brown (1936) berpendapat bahwa pemimpin tidak dapat dipisahkan dari kelompok, akan
tetapi boleh dipandang sebagai suatu posisi dengan potensi tinggi di lapangan. Dalam hal
sama, Krech dan Crutchfield memandang bahwa dengan kebaikan dari posisinya yang khusus
dalam kelompok ia berperan sebagai agen primer untuk penentuan struktur kelompok,
suasana kelompok, tujuan kelompok, ideologi kelompok, dan aktivitas kelompok.
Kepemimpinan sebagai suatu kemampuan meng-handel orang lain untuk memperoleh hasil
yang maksimal dengan friksi sesedikit mungkin dan kerja sama yang besar, kepemimpinan
merupakan kekuatan semangat/moral yang kreatif dan terarah.
Pemimpin adalah individu yang memiliki program atau rencana dan bersama anggota
kelompok bergerak untuk mencapai tujuan dengan cara yang pasti.
Kepemimpinan Demokratis, yaitu seorang pemimpin yang menghargai karakteristik dan
kemampuan yang dimiliki oleh setiap anggota organisasi. Pemimpin yang demokratis
menggunakan kekuatan jabatan dan kekuatan pribadi untuk menggali dan mengolah gagasan
bawahan dan memotivasi mereka untuk mencapai tujuan bersama.
Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan berdasarkan demokrasi yang
pelaksanaannya disebut pemimpin partisipasi (partisipative leadership). Kepemimpinan
partisipasi adalah suatu cara pemimpin yang kekuatannya terletak pada partisipasi aktif dari
setiap warga kelompok.
Bentuk kepemimpinan ini menempatkan manusia sebagai faktor utama dan terpenting.
Setiap orang akan dihargai dan dihormati sebagai manusia yang memiliki kemampuan,
kemauan, pikiran, minat, perhatian dan pendapat yang berbeda antarsatu dengan yang
lainnya. Oleh karena itu setiap orang harus dimanfaatkan dengan mengikutsertakannya dalam
semua kegiatan organisasi. Keikutsertaan itu disesuaikan dengan posisinya yang masing-
masing memiliki wewenang dan tanggung jawab bagi tercapaianya tujuan bersama.

2.2 Kepemimpinan Demokratis di Indonesia


Indonesia merupakan Negara dengan sistem Demokrasi. Dimana negara ini melibatkan
rakyatnya dalam sistem pemerintahan. Hal tersebut merupakan suatu upaya dalam
mewujudkan kedaulatan rakyat atas kekuasaan negara untuk dijalankan oleh pemerintah.
Layaknya penganut demokrasi pada umumnya yang menggunakan prinsip Pilar Demokrasi
atau Prinsip Trias Politica, Indonesia membagi kekuasaan politik negara menjadi tiga (3)
yaitu; Eksekutif, Yudikatif, dan Legislatif. Dalam mewujudkan ketiga jenis lembaga negara
yang bersifat independen dan berada dalam kesejajaran satu sama lain, diharapkan agar
ketiga lembaga negara ini dapat saling mengontrol dan mengawasi.
Pemimpin negara di Indonesia juga dituntut untuk memimpin dengan gaya Demokratis.
Dimana pemimpin tersebut mampu mempengaruhi rakyatnya agar mau bekerjasama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan
ditentukan bersama antara pimpinan dan rakyat. Disini pemimpin negara menempatkan
dirinya sebagai pengontrol, pengatur, dan pengawas dalam pemerintahan tersebut tanpa
menghalangi hak-hak bawahannya maupun rakyatnya untuk berpendapat. Dia juga berfungsi
sebagai penghubung antar parlemen.

2.3    Ciri-Ciri Kepemimpinan Demokratis


Kepemimpinan demokratis berciri:

1. Wewenang pimpinan tidak mutlak


Yaitu keputusan pimpinan bisa dipengaruhi oleh masukan dari bawahan, bukan sebagai
bentuk interferensi, dalam hal ini lebih ditekankan dari asas musyawarah.

2. Pimpinan melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan


Tidak semua keputusan bergantung pada pimpinan semata. Bawahan memiliki wewenang
untuk membuat keputusan, namun masih berada dalam batas sewajarnya.

3. Keputusan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan


Setiap keputusan yang diambil tidak hanya berasal dari pimpinan mutlak, namun telah
dimusyawarahkan terlebih dahulu bersama bawahannya.

4.  Kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan


5.  Komunikasi berlangsung timbal balik
Komunikasi antara pimpinan dan bawahan berlangsung dengan baik, tanpa adanya rasa
takut atau canggung karena jabatan.

6. Pengawasan dilakukan secara wajar


Pemimpin tidak melakukan pengawasan kegiatan secara over atau over protective,
sehingga tidak ada tekanan pada bawahan saat melakukan kegiatannya, bawahan pun
menjunjung tinggi kepercayaan yang diberikan atasannya.

1. Prakarsa datang dari pimpinan maupun bawahan


dari suatu kegiatan yang bermanfaat bagi organisasi tersebut tidak hanya berasal dari
pimpinan, bawahan pun diberikan hak yang seluas-luasnya untuk memprakarsai sesuatu
yang berdampak positif bagi organisasi tersebut.

8. Banyak kesempatan bagi bawahan untuk mengeluarkan pendapat


Bawahan bebas untuk berpendapat sesuai dengan asas demokrasi.

9. Tugas diberikan bersifat permintaan


Tugas yang diberikan pimpinan bisa berasal dari permintaan bawahan yang tentunya
berdampak positif bagi organisasi tersebut.

10. Pujian dan kritik seimbang


Pimpinan dan bawahan tidak selalu saling memuji atau mengkritik, kedua-duanya berjalan
seimbang sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut.

11. Pimpinan mendorong prestasi bawahan


12. Kesetiaan bawahan secara wajar
Bawahan tidak bersifat sebagai budak yang selalu manut pada atasannya, namun bawahan
tetap memiliki rasa hormat yang tinggi pada atasannya.

13. Memperhatikan perasaan bawahan


Pemimpin bersikap mengayomi kepada bawahan, sehingga pemimpin mengerti apa
masalah yang ada pada bawahan, sehingga pemimpin bisa mengambil kebijakan dengan
segera.
13.Suasana saling percaya, menghormati dan menghargai
Suasana yang selalu harmonis dalam lingkungan organisasi.

14. Tanggung jawab dipikul bersama


Kelebihan yang paling utama, yaitu saling bekerja sama dalam mencapai tujuan
organisasi.

2.4 Tipe Kepemimpinan Demokratis

Kepemimpinan gaya demokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar

mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan

yang akan dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan dan bawahan. Gaya kepemimpinan

demokratis berciri:

 Wewenang pimpinan tidak mutlak

   Pimpinan melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan

   Keputusan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan

   Kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan

   Komunikasi berlangsung timbal balik

   Pengawasan dilakukan secara wajar

   Prakarsa datang dari pimpinan maupun bawahan

   Banyak kesempatan bagi bawahan untuk mengeluarkan pendapat

   Tugas diberikan bersifat permintaan

   Pujian dan kritik seimbang

   Pimpinan mendorong prestasi bawahan

   Kesetiaan bawahan secara wajar

   Memperhatikan perasaan bawahan

   Suasana saling percaya, menghormati dan menghargai

   Tanggung jawab dipikul bersama


Berikut bagan yang menjelaskan perbedaan gaya kepemimpinan otoriter dan gaya

kepemimpinan demokratis.

Bidang Urusan Gaya Otoriter Gaya Demokratis

Pembuat perencanaan Pemimpin Pemimpin & kelompok

Pemecah masalah Pemimpin Pemimpin & kelompok

Pembuat keputusan Pemimpin Pemimpin & kelompok

Arah komunikasi Ke bawah Bawah,atas,menyilang

Tanggung jawab Pemimpin Pemimpin & kelompok

Tanggung jwb akhir Pemimpin Pemimpin

Kepercayaan Tidak ada Tinggi

Hubungan Rendah Tinggi

Wewenang Tidak ada Banyak

Manajemen krisis Baik Buruk

Perubahan Buruk Baik

2.5    Keuntungan Kepemimpinan Demokratis


Kelebihan kepemimpinan demokratis:
1. Lebih memperhatikan bawahan untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan
dorongan dan bantuan dari pemimpin.
3. Kegiatan-kegiatan didiskusikan, langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat,
dan jika dibutuhkan petunjuk-petunjuk teknis pemimpin menyarankan dua atau lebih
alternatif prosedur yang dapat dipilih.
4. Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugas
ditentukan oleh kelompok.
5. Menekankan dua hal yaitu bawahan dan tugas.
6. Pemimpin adalah obyektif atau fact-minded dalam pujian dan kecamannya dan mencoba
menjadi seorang anggota kelompok biasa dalam jiwa dan semangat tanpa melakukan
banyak pekerjaan.

2.6    Kerugian Kepemimpinan Demokratis


Kelemahan gaya kepemimpinan demokratis:
a. Proses pengambilan keputusan akan memakan waktu yang lebih banyak.
b. Sulitnya pencapaian kesepakatan.
BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Kepemimpinan Demokratis, yaitu seorang pemimpin yang menghargai karakteristik
dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap anggota organisasi Ciri-cirinya, yaitu:
a. Wewenang pimpinan tidak mutlak
b. Pimpinan melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan
c. Keputusan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan
d.Kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan
e. Komunikasi berlangsung timbal balik
f. Pengawasan dilakukan secara wajar
g. Prakarsa datang dari pimpinan maupun bawahan
h.  Banyak kesempatan bagi bawahan untuk mengeluarkan pendapat
i. Tugas diberikan bersifat permintaan
j. Pujian dan kritik seimbang
k. Pimpinan mendorong prestasi bawahan
l.  Kesetiaan bawahan secara wajar
m.       Memperhatikan perasaan bawahan
n.         Suasana saling percaya, menghormati dan menghargai
o.         Tanggung jawab dipikul bersama

 Kelebihannya, antara lain:


a.  Lebih memperhatikan bawahan.
b.  Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan
bersama.
c. Kegiatan-kegiatan didiskusikan.
d.  Para anggota bebas bekerja dan pembagian tugas ditentukan oleh kelompok.
e.  Menekankan dua hal yaitu bawahan dan tugas.
f.   Pemimpin adalah obyektif atau fact-minded dalam pujian dan kecamannya dan
mencoba menjadi seorang anggota kelompok biasa dalam jiwa dan semangat tanpa
melakukan banyak pekerjaan.

 Kekurangannya, antara lain:


a.  Proses pengambilan keputusan akan memakan waktu yang lebih banyak
b.  Sulitnya pencapaian kesepakatan

3.2    Saran
Untuk menjadi seorang pemimpin harus mampu memahami anggotanya. Sehingga
pemimpin tersebut bisa tau kapan dia harus menerapkan suatu tipe kepemimpinan
DAFTAR PUSTAKA
http://widiutamanugraha.blogspot.co.id/2013/04/gaya-kepemimpinan-demokratis.html
diakses pada tanggal 11 Desember 2015 pukul 22.35
http://afdal16.blogspot.co.id/2012/04/makalah-pemimpin-demokratik.html diakses pada
tanggan 11 desember 2015 pukul 22.45
http://rasyidalmurtadlo.blogspot.co.id/2012/07/kepemimpinan-demokratis.html 11 desember
2015 pukul 22.50
Kouzes, James M dan Posner, Barry Z.  2004. Leadership The Challenge: Tantangan
Kepemimpinan. Alih Bahasa Wisnu Chandra Kristiaji. Edisi Ketiga. Jakarta:
Erlangga                                            
Nawawi, Hadari. 2003. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Rivai, Veithzal. 2004. Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi. Jakarta : Raja Grafindo
Persada
Robbins P. Stephen. 2003. Essentials of Organizational Behavior. New Jersey: Prentice-Hall,
Inc.
Thoha, Muhammad. 2007. Perilaku Organisasi: Konsep dan Aplikasinya. Jakarta: Raja
Grafindo Persada
Winardi, J. 2000. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai