Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL JOURNAL RIVIEW

MK. PROFESI KEPENDIDIKAN


PRODI PENDIDIKAN TEKNIK
ELEKTRO

Skor nilai :

JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


(ETIKA DAN NILAI-NILAI PROFESI KEPENDIDIKAN,Wisnu
Subroto Tahun 2016)

NAMA MAHASISWA : BORISYELSEN SITUMORANG


NIM : 5181131012
DOSEN PENGAMPU : Dr . WILDANSYAH LUBIS M.Pd
MATA KULIAH : PROFESI KEPENDIDIKAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKKTRO


FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
Mei 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas anugrah-Nya
saya dapat menyelesaikan critical jurnal review ini. Critical jurnal review ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Profesi Kependidikan. Saya juga mengucapkan
terima kasih kepada dosen mata kuliah Profesi Kependidikan yaitu bapak Dr. Wildansyah
Lubis. M.Pd. yang telah membimbing saya agar dapat menyelesaikan tugas critical jurnal
review ini.

Saya menyadari bahwa critical jurnal review ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, dengan segala kerendahan hati, saya menerima kritik dan saran dari para pembaca agar
tugas critical jurnal review ini selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu saya mengucapkan
banyak terima kasih dan semoga critical jurnal review ini bermanfaat untuk pembaca.

Medan, Mei 2019

Borisyelsen Situmorang
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
JURNAL I 1
1.1. Pendahuluan 1
1.2. Metode Penelitian 1
1.3. Hasil penelitian dan pembahasan 1
JURNAL II 4
2.1. Pendahuluan 4
2.2. Metodologi Penelitianl 4
2.3. Hasil penelitian dan pembahasan 5
PEMBAHASAN 6
3.1 Keunggulan Jurnal 6
3.2 Kelemahan Jurnal 6

PENUTUP 7

DAFTAR PUSTAKA 8

JURNAL I
ETIKA DAN NILAI-NILAI PROFESI KEPENDIDIKAN
A. Pendahuluan
Etika sebagai filsafat yang ruang lingkupnya adalah masalah nilai, baik buruk, yang
terjalin dalam hubungan antar manusia, mempunyai sejumlah aliran. Di antara aliran-aliran
itu terdapat absolut dan relatif idealis, praktis, pragmatis dan konsekuensiatis serta non-
konsekuensiatis. Masing-masing mempunyai dasar pijakan sendiri. Meskipun masing-masing
dapat diurai dan dapat diperkirakan bagaimana konsekuensinya bila dikaitkan dengan
pendidikan namun keadaan ini akan semakin lebih jelas, bila konsep tentang pendidikan
dikupas lebih dahulu. Hal yang semacam ini juga terjadi pada pembicaraan tentang nilai-nilai
profesi kependidikan

B. Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian ex-post facto,
karena hanya mengungkapkan data peristiwa yang sudah berlangsung dan telah ada pada
responden tanpa memberikan perlakuan atau manipulasi terhadap variabel yang diteliti.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 2 Nopember 2016. Lokasi penelitian berada di
Fakultas Sosisal, Universitas Lambung Mangkurat, tepatnya Jurusan Pendidikan Sejarah.
Teknik Pengumpulan Data dan Teknik Analisis
Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket, observasi,
dan dokumentasi. Validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi
product moment. Untuk menguji reliabilitas instrumen penelitian digunakan rumus
Alpha Cronbach karena bentuk instrumen penelitian ini membentuk interval yang butir
pertanyaannya mempunyai skor 1 sampai 4.

C. Hasil Penelitian Dan Pembahasan


a. Etika

Etika filsafat tentang nilai, yang secara lebih spesifik dapat dinyatakan sebagai nilai baik dan
buruk berkenaaan dengan hubungan antara manusia; sudah barang tentu relevan bila
dikaitkan dengan pendidikan. Selain pendidikan itu juga benar pasti ruang lingkup manusia,
juga secara konseptual mempunyai makna yang dinamis. Pendidikan mengembangkan
peserta didik untuk peranannya di masa depan.

Beberapa aturan yang telah disinggung dimuka, dapat dijelaskan secara singkat sebagai
berikut:

 Absolut: mempunyai pandangan bahwa nilai iyu mutlak, tidak berubah, kokoh dan
tidak dapat diganggu gugat.
 Relatif: mempunyai pandangan bahwa nilai itu dapat berubah menurut keadaan.
 Idealis praktis: mempunyai pandangan adalah sesuatu yang mengandung citacita
luhur terutama dalam jangkauan masa depan. Dan, sebaliknya, nilai hendaknya dapat
diwujudkan secara praktis dalam kehidupan dari waktu ke waktu.
 Konsekuensiaks dan nonkonsekuensiaks: mempunyai pasangan bahwa sesuatu
dipandang baik bila dapat berujud secara nyata dalam kehidupan dan bahwa nilai-nilai
didasarkan pada keuniversalan makna baik pada nilai tersebut, konsekuensi
hendaknya seperti yang diharapkan.

b. Pendidikan

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, ketrampilan dan kebiasaan sekelompok orang


yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau
penelitian atau bisa juga diartikan bantuan, bimbingan untuk pengembangan peserta didik
seutuhnya. Pengembangan peserta didik seutuhnya ini, mengambil posisi pendidikan yang
holistik, sebagai lawan keduksianisatiks. Posisi holistik ini tidak hanya berkenaan dengan
peserta didik secara individu, melainkan juga mengenai masyarakat. Bahwa masyarakat
secara keseluruhan perlu mendapat pendidikan dinyatakan dengan: bahwa negara
mencerdaskan kehidupan bangsa bahwa tiap warganegara berhak mendapat pendidikan. Lain
dari itu pendidikan juga mengenal pluralisme dengan pernyataan yang menjelaskan bahwa
pendidikan perlu memperhatikan peserta didik yang luar biasa dalam arti tinggi
kecenderungannya atau dalam artian kurang. Dengan deskripsi ini menjadi jelaslah bahwa
pendidikan di Indonesia berusaha mewujudkan hak asasi manusia sesungguh-sungguhnya.

Penekanan-penekanan berikut ini menunjuk kepada nilai-nilai yang seyogyanya mendapat


perhatian cukup dari penyandang profesi kependidikan, misalnya guru;
a. Latar belakang kefilsafatan dan pandangan hidup. Setiap guru perlu menjiwai
benar-benar tentang filsafat dan pandangan hidupnya, seyogyanya semua sikap
dan tingkah lakunya menjadi cerminan dari nilai dan norma yang dihayati
tersebut.
b. Ukuran yang baik dan penting tentang ilmu pada umumnya, dan yang diampu
untuk tugas mengajar pada khususnya. Ilmu adalah produk dari peradaban dan
akan menjadi landasan dinamika peradaban itu. Dalam hal ini termasuk
pengetahuan.
c. Menghargai adanya kurikulum yang berlaku, melaksanakan secara
sungguhsungguh dan dimana perlu memberikan masukan secara teoritis-evaluatif
untuk perbaikan dan pengembangannya.
d. Mempunyai persepsi yang memadai tentang kode etik guru Indonesia dan
menggunakan sebagai pedoman dengan cermat dan tertib.
JURNAL II

EKSISTENSI ETIKA PROFESI KEGURUAN DALAM DUNIA PENDIDIKAN

A. PENDAHULUAN

Guru merupakan salah satu faktor dominan yang menentukan tingkat keberhasilan
anak didik dalam melakukan transformasi ilmu pengetahuan dan tehnologi serta internalisasi
etika dan moral serta nilai –nilai agama . Dalam melaksanakan tugasnya guru menjadi sosok
yang digugu dan ditiru oleh anak didik, Guru menjadi suri tauladan bagi muridnya, untuk itu
sangat diperlukan etika guru dalam melaksanakan kewajibannya. Berbagai tingkah laku yang
ditunjukkan oleh anak didik tidak lepas dari pengaruh guru sebagai pengganti orangtua di
sekolah. Anak didik akan mengidentifikasi tingkah laku guru kemudian menirunya. Etika
profesi keguruan mutlak diperlukan dalam dunia pendidikan. Pekerjaan guru adalah sebuah
pekerjaan yang professional, yang diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihan yang
berkualitas dan berstandar tinggi. Profesi guru akan mendapat kepercayaan tinggi dari
masyarakat , bilamana ada kesadaran kuat untuk melaksanakan etika profesi , tanpa etika
guru akan mendapat celaan dari masyarakat. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk
menambah pengetahuan tentang profesi keguruaan yang profesional dan untuk meningkatkan
kualitas guru dalam mengajar anak didiknya dan untuk mengetahui bagaimana menjadi guru
yang profesioanal.

B. METODOLOGI PENELITIAN

Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Tenaga Pendidik

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Deskriptif Kualitatif

Teknik Pengumpulan Data :

Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan beberapa data yaitu dengan melakukan
observasi ke lapangan melihat langsung keadaan/situasinya dan menyiapkan beberapa sarana
dan prasarana yang dibutuhkan. Serta melakukan teknik wawancara kepada narasumber
untuk mengetahui kemauan dan minat seseorang.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengertian Etika Profesi Keguruan
1. Etika
Etika berasal dari kata etik yang berarti aturan, tata susila, sikap atau akhlak. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, etik merupakan kumpulan asas atau nilai yang berkenaan
dengan akhlak, sedangkan etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan
tentang hak dan kewajiban moral ( akhlak).
2. Profesi
Adapun profesi berasal dari bahasa Yunani “probrobaino” yang berarti menyatakan
secara publik dan dalam bahasa Latin disebut “ professio” yang digunakan untuk
menunjukkan pernyataan publik yang dibuat oleh seorang yang ermaksud menduduki jabatan
publik.Para politikus Romawi harus melakukan “professio” di depan publik yang
dimaksudkan untuk menetapkan bahwa kandidat bersangkutan memenuhi persyaratan yang
diperlukan untuk menduduki jabatan publik. Profesi dalam salah satu konotasinya merujuk
kepada suatu pekerjaan yang dilakukan oleh para pelaku atas dasar suatu janji publik dan
sumpah bahwa mereka akan menjalankan tugas mereka sebagaimana mestinya.
Sedangkan Soetjipto dan Raflis Kosasi mengemukakan beberapa kriteria suatu pekerjaan
dikatakan profesi adalah:
a. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual.
b. Jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus
c. Jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama
d. Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan
e. Jabatan yang menjanjikan karier hidup dan keanggotaan yang permanen
3. Keguruan
Keguruan berasal dari kata guru yang berarti orang yang kerjanya mengajar.10
Menurut Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan Dosen, guru adalah pendidik
professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal , pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.11 Sedangkan keguruan adalah perihal
( yang menyangkut) pengajaran, pendidikan, dan metode pengajaran, pada pendidikan tinggi
diberi latihan tentang masalah guru.Dengan demikian etika profesi Keguruan adalah aturan,
tata susila, sikap yang harus dimiliki oleh guru dalam profesinya sebagai pendidik, pengajar,
pelatih, pembimbing dan penilai
PEMBAHASAN
A. Keunggulan Jurnal
Pada jurnal yang pertama membahas tentang pengaruh minat profesi guru dan sikap
keguruan terhadap kesiapan mengajar mahasiswa pendidikan administrasi perkantoran
angkatan 2010 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Dari jurnal tersebut kita
sebagai mahasiswa dapat mengetahui minat seorang calon pendidik untuk menjadi seorang
tenaga pendidik dilihat dari beberapa segi. Bahasa yang digunakan penulis sangat efektif
sehingga pembaca mudah memahami maksud dan tujuan dari penelitian tersebut.

Pada kedua membahas tentang materi eksitensi etika menjadi seorang pendidik yang
profesional dari jurnal ini kita dapat mengetahui etika yang harus dimilki oleh pengajar serta
pemaparan dalam jurnal ini sudah cukup bagus dan dapat dimengerti oleh pembaca.

Pada jurnal ketiga memiliki konsep dan pengertian yang khusus tentang pendidik dan
tenaga pendidik penjelasan yang disampaikan sudah cukup jelas dan pada jurnal ketiga ini
sudah memuat contoh pendidik yang profesional serta jurnal ini memililki kekuatan dalam
point-point saat memaparkan pengertian tentang masing-masing tugas pendidik. Ketiga jurnal
ini saling melengkapi karena ketiga jurnal ini memiliki kaitan antara satu sama lain.

B. Kelemahan Jurnal
Pada jurnal pertama memiliki sedikit kekurangan dalam tata bahasa yang agak monoton
dan jurnal pertama ini tidak dilengkapi dengan contoh yang terjadi di dalam kehidupan yang
dialami. Pada jurnal kedua penelitian tidak lengkap tidak memiliki langkah-langkah dalam
penelitian dan metode apa yang digunakan saat melakukan penelitian dan pada jurnal ketiga
ini memiliki kelemahan dalam segi tata bahasa yang kurang jelas dan identitas dalam jurnal
ini tidak lengkap sehingga pembaca tidak mengetahui hasil yang konkrit tentang jurnal ini.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika akan menjadi jelas fungsinya bila dikaitkan dengan pendidikan. Pendidikan yang
dimaksud adalah holistik, karena pendekatan reduksianistik hendaknya berangsur
ditinggalkan. Lain dari itu agar pendidikan dapat mengembangkan authority from within
perlu dikembangkan, potensi yang Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 6, Nomor 2,
Nopember 2016 1066 Wisnu Subroto, Etika dan Nilai-Nilai Profesi Kependidikan ada pada
peserta dicek secara utuh. Lingkungan yang mendidik perlu dikembangkan pula, yang
dewasa ini telah diwarnai oleh berbagai kegiatan dan kelembagaan.

Etika akan menjadi jelas fungsinya bila dikaitkan dengan pendidikan. Pendidikan yang
dimaksud adalah holistik, karena pendekatan reduksianistik hendaknya berangsur
ditinggalkan. Lain dari itu agar pendidikan dapat mengembangkan authority from within
perlu dikembangkan, potensi yang ada pada peserta dicek secara utuh.

Pendidik dan tenaga kependidikan dalam menjalankan kariernya dituntut mampu


menjalankan tugas pokok dengan sebaik-baiknya. Pendidik dan tenaga kependidikan bisa
menerapkan budaya akademik, mentransformasi budaya belajar, dan mengarahkan peserta
didik untuk dapat melestarikan dan mengkritisi budaya sebagai identitas bangsa.

B. Saran
Bagi generasi pendatang sebaiknya menjadikan critical jurnal ini sebagai acuan untuk
dapat membuat critical jurnal yang lebih baik lagi. Selain itu, alangkah baiknya jika pembaca
dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun pada critical jurnal ini. Untuk
itu penulis tetap berharap critical jurnal yang penulis tulis dapat memberikan manfaat dan
dapat dijadikan perbandingan dalam membuat critical jurnal yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Ali Muhson. (2006). Sikap Mahasiswa FISE UNY Terhadap Profesi Guru. Hasil Penelitian.
Yogyakarta: FISE UNY.

Andi Mappiare. (1982). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional. Muhibbin Syah.
(1995). Psikologi Pendidikan Pendekatan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka


Cipta.

Soetjipto dan Raflis Kosasi. (2011). Profesi Keguruan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sugiyono. (2006). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta.

https://media.neliti.com/media/publications/121500-ID-etika-dan-nilai-nilai-profesi-
kependidik.pdf

Anda mungkin juga menyukai