Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL BOOK REVIEW

ILMU PENDIDIKAN

Oleh:

Nama : Nur annisa gultom (1183151051)

Dosen Pengampu : Drs. AMAN SIMAREMARE,MS.

Mata Kuliah : IlmuPendidikan

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Ilmu pendidikan adalah upaya orang dewasa yang dilakukan dengan sengaja untuk
membantu anak atau orang yang belum dewasa agar mencapai kedewasaan. Pendidikan
berlangsung dalam pergaulan antara orang dewasa dan orang yang belum dewasa dalam suatu
lingkungan pendidikan. Karena pendidikan diupayakan secara sengaja, pendidikan harus
mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang dan telah memmiliki tujuan pendidikan
yang mendasar. Enam unsur yang amat penting dalam pendidikan adalah:

1. Tujuan pendidikan
2. Pendidik
3. Anak didik
4. Isi pendidikan
5. Alat pendidikan
6. Lingkungan pendidikan

1.2 Tujuan
a) Mengulas isi sebuah buku
b) Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku
c) Membandingkan isi buku

1.3 Manfaat
a) Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan
b) Untuk menambah pengetahuan tentang Ilmu Pendidikan
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 IdentitasBuku

1. Judul Buku : Ilmu Pendidikan


2. Penulis : Prof.Dr.H.Mahmud,M.Si
3. Penerbit : Pustaka Setia
4. Tahun Terbit : 2012
5. Tebal Halaman : 324 halaman
6. ISBN : 978-979-076-244-2

2.2 Ringkasan Buku

BAB I

Pengertian,Ruang Lingkup, dan Kegunaan Ilmu Pendidikan

A.Pengertian Pendidikan

Para ahli pendidikan mendefinisikan pendidikan sebagai berikut:

1. Istilah pendidikan dalam bahasa inggris dalah education berasal dari kata to education
yaitu mengasuh, mendidik. Dalam dictionary of education, education adalah
kumpulan semua proses yang memungkinkan seseorang mengembangkan
kemampuan,sikap dan tingkah laku yang bernilai positif didalam masyarakat. Istilah
education juga bermakna proses social tatkala seseorang dihadapkan pada pengaruh
lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya lingkungan social) sehingga
mereka dapat memiliki kemampuan social dan perkembangan individual secara
optimal (Zahara Idris 1992:2)
2. Pendidikan merupakan usaha pengembangan kualitas diri manusia dalam segala
aspeknya. Pendidikan sebagai aktifitas yang disengaja untuk mencapai tujuan tertentu
dan melibatkan berbagai factor yang saling berkaiatan anatara satu dan lainnya,
sehingga membentuk satu system yang saling mempengaruhi (Tedi Priatna 2005:27)
3. Pendidikan adalah usaha membina dan membentuk pribadi siswa agar bertakwa
kepada ALLAH SWT, cinta kasih kepada orangtua dan sesamaanya, dan pada tanah
airnya, sebagai karunia yang diberikan oleh ALLAH SWT.

Dari pengertian pendidikan tersebut dapat dipahami bahwa pendidikan memiliki


beebrapa makna teoretis dan makna praktis, yaitu:

1. Pendidikan berarti mengajarkan sega hal yang bermanfaat bagi kehidupan manusia,
baik terhadap aktifitas jasmani, pikiran maupun terhadap ketajaman dan kelembutan
hati nuraninya
2. Pendidikan dapat berbasis pada kebudayaan masyarakat, nilai nilai agama, serta visi
dan misi lembaga pendidikan
3. Pendidikan dapat berjalan, baik secara formal maupun informal

Pendidikan dapat dipelajari melalui ilmu pendidikan. Pendidikan juga diartikan sebagai
seni. Karena praktik pendidikan melibatkan perasaan dan nilai yang sebenarnya di luar
daerah ilmu. Pendididkan juga dapat dipandang sebagai suatu sistem. Pendekatan sistem
dalam pendidikan merupakan upaya memahami pendidikan sebagai suatu yang integral dari
seluruh unsure pendidikan. Dengan kata lain, pendidikan merupakan keseluruhan yang
terpadu dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan melaksanakan fungsi fungsi
tertentu dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

Sebagaimana dikemukakan Philiph H. Coombs, ada beberapa jenis sumber utama input
dari masyarakat bagi sistem pendidikan yaitu

1. Ilmu pengetahuan
2. Tujuan dan nilai yang berlaku dalam masyarakat
3. Penduduk serta tenaga kerja yang tersedia
4. Ekonomi atau penghasilan masyarakat

Terhadap beberapa sumber utama input sistem pendidikan tersebut yaitu, dilakukan
seleksi berdasarkan tujuan,kebutuhan,efisiensi, dan relevansinya bagi pendidikan. Input
sistem pendidikan dibedakan dalam tiga jenis yaitu:

1. Input mentah yaitu peserta didik


2. Input alat yaitu seperti kurikulum
3. Input lingkungan yaitu keadaan cuaca dan situasi keamanan masyarakat yang secara
langsung ataupun tidak langsung dapat memengaruhi pendidikan

Berbagai jenis input pendidikan terseleksi selanjutnya membentuk komponen pendidikan


atau subsistem pendidikan. Dalam hal ini direferensi sehingga setiap komponen memiliki
fungsi fungsi khusus.

Pada sistem pendidikan terdapat komponen pengawasan mutu. Pelaksanaan fungsi nya
anatara lain akan menghasilkan feedback yang digunakan untuk melakukan koreksi atau
perbaikan dalam proses transformasi berikutnya. Dengan demikian, sistem pendidikan
diharapkan mampu mengatasi entropi atau mampu mempertahankan eksistansi dan
meningkatkan prestasinya.

Enam unsur yang terlibat dalam pendidikan atau pergaulan pendidikan yaitu:

1. Tujuan pendidikan
2. Pendididkan
3. Anak didik
4. Isi pendidikan
5. Alat pendidikan
6. Lingkungan pendidikan

Menurut M.J Langeveled (1980) sebagai ilmu yang bersifat otonom, imu pendidikan
berperan sebagai penentu bagi ilmu ilmu yang lain. M.J. Langeveld mengklasifikasi ilmu
pendidikan menjadi beberapa macam yaitu:

1. Ilmu mendidik teoritis yang meliputi:


a. Ilmu mendidik sistematis
b. Sejarah pendidik
c. Ilmu perbandingan pendidikan

2. Ilmu mendidik praktis yaitu:


a. Didaktif dan metodik
b. Pendidikan dalam keluarga
c. Pendidikan agama

B. Landasan landasan pendidikan

Pendidikan dapat dipahami dari dua sudut pandang. Pertama, dari sudut praktik sehingga
dikenal istilah praktik pendidikan, dan kedua dari sudut studi sehingga dikenal istilah studi
pendidikan. Praktik pendidikan adalah kegiatan seseorang atau kelompok orang atau lembaga
dalam membantu individu atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan pendidikan. Studi
pendidikan adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang dalam rangka memahami
pendidikan.

Dapat disimpulkan bahwa landasan pendidikan adalah asumsi asumsi yang menjadi dasar
pijakan atau titik tolak praktik pendidikan dan studi pendidikan. Menurut Joni Indra landasan
pendidikan dapat diidentifikasi menjadi beberapa jenis:

1. Landasan religious pendidikan yaitu asumsi asumsi yang bersumber dari religi atau
agama yang menjadikan titik tolak dalam rangka praktik pendidikan
2. Landasan filosofi pendidikan yaitu asumsi asumsi yang bersumber dari filsafat yang
menjadi titik tolak dalam pendidikan.
C. Ruang lingkup ilmu pendidikan

Bahwa ilmu pendidikan adalah paradigma atau model pendidikan yang merujuk pada
berbagai landasan. Landasan tersebut merupakan sumber formal dan materil pendidikan.
Didalam ilmu pendidikan terdapat Sembilan komponen yang penting dan wajib ada yaitu:

1. Pendidikan
2. Murid atau anak didik
3. Material pendidikan
4. Perbuatan pendidikan
5. Metode pendidikan
6. Evaluasi pendidikan
7. Tujuan pendidikan
8. Alat alat pendidikan
9. Lingkungan pendidikan

D. Kegunaan ilmu pendidikan

Kegunaan dapat diartikan sumbangan positif yang diberikan kepada manusia dan
lingkungan pendidikannya. Tujuan ilmu pendidikan yaitu untuk mencapai kan manusia yang
beriman dan bertakwa, kegunaan ilmu pendidikan adalah:

1. Menambah wawasan kelimuan yang berkaitan dengan eksistensi ALLAH dan seluruh
ciptaannya keda anak didik
2. Menguatkan iman dan memperkaya pandangan anak didik tentang sumber kehidupan
manusia dan sumber ilmu pengetahuan
3. Memberikan keterampilan hidup
4. Mencerdaskan anak didik

Semua kegunaan ilmu pendidikan tersebut merupakan cambuk bagi para pendidik dan
pengurus lembaga pendidikan, agar terus meningkatkan kualitas pendidikan, sumber daya
manusia, sara dan prasarana yang dibutuhkan untuk kemajuan pendidikan.
BAB II

Tujuan Pendidikan

A. Tujuan Umum Pendidikan

Pendidikan bertujuan mencetak anak didik yang beriman. Wujud tujuan itu adalah akhlak
anak didik yang dilaksanakan di berbagai lembaga, baik lembaga pendidikan formal maupun
nonformal.

Tujuan merupakan sasaran yang hendak dicapai sekaligus merupakan pedoman yang
memberikan arah aktivitas yang dilakukan. Al Abrasyi menjabarkan tjuan pendidikan secara
lebih terperinci menjadi:

1. Membentuk akhlak yang mulia


2. Persiapan untuk mencari nafkah
3. Menumbuhkan semangat ilmiah para siswa
4. Menyiapkan anak didik agar professional

Pendidikan juga bertujuan membangun karakter anak didik yang kuat menghadapi
berbagai cobaan dalam kehidupan dan telaten, sabar, serta cerdas dalam mecahkan masalah
yang dihapadapi. Tujuan pendidikan yang dimaksud adalah mewujudkan:

1. Insan akademik yang beriman dan bertakwa kepada ALLAH SWT


2. Insan kamil yaitu berakhlakul karimah
3. Manusia yang berkepribadian
4. Manusia yang cerdas dalam mengkaji ilmu pengetahuan
5. Anak didik yang bermanfaat bagi kehidupan orang lain
6. Anak didik yang sehat jasmani dan rohani
7. Karakter anak didik yang menyebarkan ilmunya kepada sesame manusia

B. Tujuan Khusus Pendidikan

Tujuan khusus pendidikan dapat mengacu pada standar kompetensi kelulusan yaitu:

1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan pekembangan
manusia
2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta
memeperbaiki kekurangannya
3. Menunjukan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan dan
pekerjaannnya
4. Berpartisipasi dalam penegakan aturan aturan social
5. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif,
dan inofatid
6. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberd
BAB III

Alat Alat Pendidikan

Pengertian alat alat pendidikan

Alat alat pendidikan artinya perangkat media yang digunakan untuk pendidikan. Alat
alat pendidikan yang sangat penting dalam pendidikan adalah:

1. Pendidik, merupakan alat pendidikan karena tanpa pendidik, pendidikan tidak akan
berjalan dengan baik
2. Lembanga pendidikan yang memberikan tempat untuk pelaksanaan pendidikan formal
taupun informal
3. Anak didik sebagai sasaran pendidikan yang menjadikan objek para pendidik
sekaligus pendidikan itu sendiri
4. Sara dan prasarana pendidikan yang membantu kelancaran pelaksanaan pendidikan,
terutama dalam proses belajar dan mengajar
5. Evaluasi pendidikan dan evaluasi belajar

A. Macam macam alat bantu pendidikan

Alat alat bentu dalam pendidikan dapat berupa pengembangan teknik belajar mengajar
misalnya:

1. Mengajar dengan teknik kuis


2. Pertanyaan lisan di kelas
3. Tugas individu
4. Tugas kelompok
5. Ulangan semester
6. Ulangan kenaikan kelas
7. Laporan kerja praktik lapangan

Alat bantu pendidikan lainnya adalah media pembelajaran. Media pembelajaran adalah
media yang membawa pesan pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau
mengandung maksud maksud pengajaran.

Fungsi media pembelajaran:

1. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau
2. Megamati benda atau peristiwa yang sukar dikunjungi baik karena jaraknya jauh,
berbahaya, atau terlarang
3. Mengamati peristiwa yang jarang terjadi
4. Mengamati benda benda yang mudah rusak
BAB IV

Kurikulum Pendidikan

A. Pengertian kurikulum

Beberapa pakar pendidikan mendefinisikan kurikulum sebagai berikut:

1. Saylor dan Alexander merumuskan kurikulum sebagai the total effort of the school
situations artinya bahwa kurikulum merupakan keseluruhan usaha yang dilakukan
oleh lembaga pendidikan atau sekolah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Menurut Hilda Taba curriculum is a plan for learning yaitu kegiatan dan pengalaman
anak disekolah harus direncanakan agar menjadikan kurikulum
3. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan pendidikan/pengajaran
dan hasil pendidikan/pengajaran yang harus dicapai oleh anak didik,kegiatan belajar
mengajar,pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum itu
sendiri

Kurikulum mempunyai prinsip yaitu:

1. Betautan dengan nilai pendidikan yang dianut


2. Bersifat holistic,integral dan universal
3. Pengembangkan bakat dan minat yang sepadan dengan kebutuhan anak didik
4. Mudah diterapkan dalam kehidupan

Kurikulum harus mengandung tata nilai social dan kebudayaan normative yang instrinsik
dan ekterensik seta mampu merealisasikan tujuan pendidikan. Perlunya keseimbangan antara
metode dan tujuan pendidikan artinya pertautan substansial anatara metode,cara,dan tujuan
pendidikan itu sendiri. Kurikulum mengandung tujuan,isi atau mata pelajaran,metode
mengajar dan metode nilai.

Konsep kurikulum memilki tiga pengertian yaitu:

1. Kurikulum adalah program pendidikan yang terdiri atas beberapa mata pelajaran yang
harus diambil oleh anak didik pada suatu jenjang sekolah
2. Kurikulum adalah semua pengalaman yang diperoleh anak selama dis ekolah
3. Kurikulum adalah rencana belajar siswa agar mencapai tujuan yang ditetapkan
A. Silabus dan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi dan komponennya

1. Silabus

Silabus merupakan seperangkat rencana dan pelaksanaan pembelajaran beserta


penilaiannya. Oleh karena itu, silabus harus disusun secara sistematis dan berisi komponen
komponen yang saling berkaitan untuk memenuhi target pencapaian kompetensi dasar.

Beberapa komponen silabus antara lain:

1. Kompetensi belajar
2. Hasil belajar
3. Indikator
4. Langkah pembelajaran
5. Alokasi waktu
6. Sara dan sumber belajar
7. Penilaian
BAB V

Lingkungan pendidikan

A.Pengertian Pendidikan

Lingkungan adalah ruang dan waktu yang menjadikan tempat eksistensi manusia.
Dalam konsep ajaran pendidikan, lingkungan yang baik adalah lingkungan yang kondusif dan
strategis untuk melaksanakan proses pembelajaran.

Lingkungan pendidikan terdiri atas tiga macam yaitu:

1. Lingkungan keluarga
2. Lingkungan sekolah
3. Lingkungan masyrakat

Fungsi lingkungan pendidikan

Fungsi pendidikan adalah membantu anak didik berinteraksi dengan lingkungan


sekitarnya terutama berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar mencapai tujuan
pendidikan yang optimal. Antara lingkungan yang satu dan lingkungan lain tidak mungkin
berdiri sendiri. Ada hubungan timbale balik dan saling memengaruhi antar lingkungan
pendidikan.
BAB VI

Metode penelitian pendidikan

Penelitian dapat diartikan sebagai metode studi yang dilakukan sesorang melalui
penyelidikan yang hati hati da sempurna terhadap sesuatu masalah sehingga diperoleh
pemecahan yang tepat terhadap suatu masalah tersebut. Apabila dilakukan dengan
menggunakan metode ilmiah, penelitian tersebut disebutkan dengan menggunakan metode
ilmiah, penelitian tersebut disebut dengan ilmiah. Dengan demikian penelitian ilmiah dapat
diartikan sebagai suatu jenis studi yang dilakukan secara hati hati dan mendalam dengan
menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan persoalan dan menemukan sesuatu yang
baru.

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu. Istilah cara ilmiah menunjukan arti bahwa kegiatan penelitian didasarkan
pada ciri ciri keilmuan, yaitu rasional,empires,dan sistematis.

A. Tugas dan fungsi penelitian

Tugas penelitian diantaranya:

1. Mengadakan deskripsi atau menggambarkan secar jelas dan cermat hal hal yang
dipersoalkan
2. Menerangkan
3. Menyusun teori
4. Membuat prediksi
5. Tugas pengendalian

Inti fungsi penelitian ilmiah sebenarnya adalah uji empiris proposisi rasional atau
verifikasi empires: menjelaskan masalah yang ditemukan: alat untuk menguji teori:
mengadakan klarifikasi terhadap konsep yang telah digunakan untuk memformulasikan teori
itu sendiri.

B. Jenis jenis penelitian

1. Penelitian dasar
2. Penelitian terapan
3. Penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif
4. Action research dan eksperimen research
5. Penelitian eksploratif,developmental,dan verifikatif
6. Penelitian kepustakaan,laboraturium,dan lapangan
7. Penelitian surve,eksperimen,dan modeling
BAB VII

Pendidikan sebagai suatu sistem

A. Pengertian Sistem

H.M.Arifin menjelaskan bahwa sistem adalah kumpulan bagian yang bekerja sendiri
sendiri atau bekerja bersama sama untuk mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan
berdasarkan kebutuhan.

B. Komponen komponen pendidikan

Komponen komponen pendidikan adalah:

1. Dasar pendidikan
2. Tujuan pendidikan
3. Pendidik
4. Anak didik
5. Material pendidikan
6. Metode pendidikan
7. Alat
8. Lingkungan pendidikan
BAB VIII

Evaluasi pendidikan

A.Pengertian evaluasi

Evaluasi adalah pengukuran,penilaian,dan evaluasi merupakan kegiatan yang bersifat


hierarki. Menurut Norman E. Grounloud evaluasi adalah proses yang sistematis dan
berkesinambungan untuk mengetahui efektivitas kegiatan belajar mengajar dan efektivitas
dari pencapaian tujuan instruksi yang telah ditetapkan. Menurut Suharsimi Arikunto (2004:1)
evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang cara sesuatu bekerja,
selanjutnya informasi tersebut digunakan menetukan alternative yang tepat dalam megambil
keputusan.

Secara terperinci dengan evaluasi ada beberapa hal yang dapat diketahui yaitu:

1. Kemampuan megajar guru


2. Taraf penguasa pembelajaran terhadap materi pelajaran yang diberikan
3. Letak kesulitan,tingkat kesukaran, dan kemudahan bahan pelajarn yang diberikan
4. Saran dan fasilitas pendidikan yang diperlukan
5. Remedial remedial yang dapat diberikan kepada siswa yang mengalami kesulitan
6. Tingkat pencapaian tujuan pengajaran yang telah dirumuskan
7. Pengelompokan yang tepat bagia anak didik

A. Jenis jenis evaluasi

1. Evaluasi formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang ditunjukan untuk memperbaiki proses belajar
mengajar. Jenis evaluasi wajib dilaksanakan oleh guru bidang studi stelah selesai
mengajar suatu unit pelajaran tertentu.
2. Evaluasi sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir satu satuan waktu
yang didalamnya tercakup lebih dari satu pokok bahasan dan dimaksud untuk
mengetahui sejauh mana peserta didik berpindah dari satu unit ke unit berikutnya.
3. Evaluasi penepatan
Evaluasi penepatan adalah evaluasi yang ditujukan untuk menepatkan siswa dalam
situasi belajar atau program pendidikan yang sesuai dengan kemampuannya.
4. Evaluasi diagnotis
Evaluasi diagnotis adalah evaluasi yang ditujukan guna membantu memecahkan
kesulitan belajar yang dialami oleh siswa tertentu.
BAB 3
PERBEDAAN
3.1 Kelebihan Buku
1) Buku ini lebih mudah dimengerti.
2) Buku ini membahas tentang pengertian,tujuan,dan alat pendidikan.
3) Cover buku simple dan menarik.
4) Buku ini lebih mengutamakan penjelasan tentang apa saja yang terdapat
dalampendidikan.
5) Buku ini lebih membahas tentang teori teori pendidikan menurut para ahli.

3.2 Kelemahan Buku


1) Penggunaanbahasapadabukuiniagaksedikitbaku, sehingga para
pembacahanyamemahamisebagiansajadaribukuini.
2) Ilustrasi gambar tidak terdapat di dalam buku ini. Sehingga pembaca kurang
mengerti maksud dari isi buku atau beberapa materi di dalam buku ini.
BAB 4

PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Jadi untuk mecapai pendidikan, semua komponen pendidikan melaksanakan fungsinya


masing masing dan berinteraksi satu dengan yang lainnya dengan mengarahkan pada
pencapaian tujuan pendidikan. Bahwa pendidikan harus terus menerus direformasi sepanjang
zaman karena perkembangan ilmu pendidikan dan teknologi.

4.2 Saran

Tidak banyak hal yang bisa saya sampaikan, mengingat buku ini sangat bagus untuk
dibaca. Namun saya berharap buku ini dicetak kembali agar lebih banyak orang yang dapat
membacanya. Dan pada saat kembali di cetak, cover bukunya dirubah agar lebih menarik
yang bisa menarik minat orang-orang untuk membacanya.

Anda mungkin juga menyukai