DISUSUN OLEH :
NIM : 1183311003
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmad,taufik,hidayah serta inayah-Nya , sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Mini Riset
ini sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Tinggi ini dengan baik dan
tepat pada waktunya.
saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah Laporan Mini Riset ini masih memiliki
banyak kesalahan baik dalam segi bahasa maupun susunan penulisannya.Oleh karna itu, saya
sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi perbaikan untuk langkah-langkah
selanjutnya.saya berharap semoga Laporan Mini Riset ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
LAMPIRAN ...............................................................................................................20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
peserta didik kita dalam mengikuti kegiatan pembelajaran selama daring berlangsung. Agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Melalui latar belakang ini peneliti tertarik
untuk menganalisa seberapa besar minat belajar IPS Siswa SD Kelas tinggi selama
Pembelajaran daring di kota Bagan Batu. Agar dapat mengetahui seberapa besar minat siswa
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran selama masa pandemi saat ini.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari Mini Riset ini adalah untuk :
1. Untuk menganalisa seberapa besar minat belajar IPS siswa SD kelas tinggi di Kota
Bagan batu.
2. Untuk mengetahui berapa besar persentasi hasil angket analisis minat belajar IPS Siswa
SD kelas tinggi selama pandemic covid-19 di kota Bagan Batu.
3. Untuk mengetahui apa saja hal-hal yang menyebabkan siswa merasa tidak tertarik dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran daring IPS.
1.3 Manfaat
v
BAB II
KAJIAN TEORITIK
Ciri-Ciri Minat Belajar Dalam minat belajar memiliki beberapa ciri-ciri. Menurut
Elizabeth Hurlock (dalam Susanto, 2013: 62) menyebutkan ada tujuh ciri minat belajar
sebagai berikut: 1) Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental 2)
Minat tergantung pada kegiatan belajar 3) Perkembangan minat mungkin terbatas 4)
Minat tergantung pada kesempatan belajar 5) Minat dipengaruhi oleh budaya 6) Minat
berbobot emosional 7) Minat berbobot egoisentris, artinya jika seseorang senang terhadap
sesuatu, maka akan timbul hasrat untuk memilikinya. Menurut Slameto (2003: 57) siswa
yang berminat dalam belajar adalah sebagai berikut: 1) Memiliki kecenderungan yang
tetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus-menerus.
2) Ada rasa suka dan senang terhadap sesuatu yang diminatinya. 3) Memperoleh sesuatu
kebanggaan dan kepuasan pada suatu yang diminati. 4) Lebih menyukai hal yang lebih
menjadi minatnya daripada hal yang lainnya 5) Dimanifestasikan melalui partisipasi pada
aktivitas dan kegiatan.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri minat belajar adalah
memiliki kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu secara
terus menerus, memperoleh kebanggaan dan kepuasan terhadap hal yang diminati,
berpartisipasi pada pembelajaran, dan minat belajar dipengaruhi oleh budaya. Ketika
siswa ada minat dalam belajar maka siswa akan senantiasa aktif berpartisipasi dalam
pembelajaran dan akan memberikan prestasi yang baik dalam pencapaian prestasi belajar.
vi
2.1.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa
Dalam pengertian sederhana, minat adalah keinginan terhadap sesuatu tanpa ada
paksaan. Dalam minat belajar seorang siswa memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi
minat belajar yang berbeda-beda, menrut syah (2003: 132) membedakannya menjadi tiga
macam, yaitu:
1) Faktor internal Adalah faktor dari dalam diri siswa yang meliputi dua aspek, yakni:a)
aspek fisiologis kondisi jasmani dan tegangan otot (tonus) yang menandai tingkat
kebugaran tubuh siswa, hal ini dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam
pembelajaran.b) aspek psikologis aspek psikologis merupakan aspek dari dalam diri
siswa yang terdiri dari, intelegensi, bakat siswa, sikap siswa, minat siswa, motivasi siswa.
2) Faktor Eksternal Siswa Faktor eksternal terdiri dari dua macam, yaitu faktor
lingkungan social dan faktor lingkungan nonsosial a) Lingkungan Sosial Lingkungan
social terdiri dari sekolah, keluarga, masyarakat dan teman sekelas b) Lingkungan
Nonsosial Lingkungan social terdiri dari gedung sekolah dan letaknya, faktor materi
pelajaran, waktu belajar, keadaan rumah tempat tinggal, alat-alat belajar.
3) Faktor Pendekatan Belajar Faktor pendekatan belajar yaitu segala cara atau strategi
yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses mempelajari
materi tertentu.
Menurut Slameto (2010: 180) beberapa indikator minat belajar yaitu: perasaan senang,
ketertarikan, penerimaan, dan keterlibatan siswa. Dari beberapa definisi yang
dikemukakan mengenai indicator minat belajar tersebut diatas, dalam penelitian ini
menggunakan indikator minat yaitu:
a) Perasaan Senang
vii
Apabila seorang siswa memiliki perasaan senang terhadap pelajaran tertentu maka
tidak akan ada rasa terpaksa untuk belajar. Contohnya yaitu senang mengikuti
pelajaran, tidak ada perasaan bosan, dan hadir saat pelajaran.
b) Keterlibatan Siswa
Ketertarikan seseorang akan obyek yang mengakibatkan orang tersebut senang dan
tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari obyek tersebut. Contoh: aktif
dalam diskusi, aktif bertanya, dan aktif menjawab pertanyaan dari guru.
c) Ketertarikan
Berhubungan dengan daya dorong siswa terhadap ketertarikan pada sesuatu benda, orang,
kegiatan atau bias berupa pengalaman afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.
Contoh: antusias dalam mengikuti pelajaran, tidak menunda tugas dari guru.
d) Perhatian Siswa
Minat dan perhatian merupakan dua hal yang dianggap sama dalam penggunaan sehari-
hari, perhatian siswa merupakan konsentrasi siswa terhadap pengamatan dan pengertian,
dengan mengesampingkan yang lain. Siswa memiliki minat pada obyek tertentu maka
dengan sendirinya akan memperhatikan obyek tersebut.
Menurut Djahiri dalam Ahmad Susanto (2012:137-138) IPS adalah harapan untuk
mampu membina suatu masyarakat yang baik dimana para anggotanya benar-benar
berkembang sebagai insan sosial yang rasional dan penuh tanggung jawab, sehingga oleh
karenanya diciptakan nilai-nilai. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis,
komprehensip, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan
keberhasilan dalam kehidupan dimasyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan
peserta didik akan memperoleh pengalaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang
ilmu yang berkaitan (Permendiknas No. 22 Tahun 2006). Pada jenjang pendidikan dasar,
ruang lingkup pengajaran IPS dibatasi sampai pada gejala dan masalah sosial yang dapat
viii
dijangkau pada geografi dan sejarah.Terutama gejala dan masalah sosial kehidupan
sehari-hari yang ada dilingkungan peserta didik di SD.
ix
(infrastruktur) berupa seperangkat komputer yang saling berhubungan satu sama lain dan
memiliki kemampuan untuk mengirimkan data, baik berupa teks, pesan, grafis, maupun
suara. Dengan kemampuan ini online learning dapat diartikan sebagai suatu jaringan
komputer yang saling terkoneksi dengan jaringan komputer lainnya keseluruh penjuru
dunia (Kitao,1998). Namun demikian, pengertian online learning bukan hanya berkaitan
dengan dengan perangkat keras saja, melainkan juga mencakup perangkat lunak berupa
data yang dikirim dan disimpan, sewaktu-waktu dapat diakses.
Beberapa komputer yang saling berhubungan satu sama lain dapat menciptakan
fungsi sharing yang secara sederhana dapat disebut sebagai jaringan (networking). Fungsi
sharing yang tercipta melalui jaringan (networking) tidak hanya mencakup fasilitas yang
sangat dan sering dibutuhkan, seperti printer atau modem, maupun yang berkaitan dengan
data atau program aplikasi tertentu. Kemajuan lain yang berkaitan dengan online learning
sebagaimana yang dikemukakan oleh Kenji Kitao (1998) adalah banyaknya terminal
komputer di seluruh dunia terkoneksi ke online learning, sehingga banyak pula orang
yang menggunakan online learning setiap harinya.
Oleh karena itu, Online learning memerlukan siswa dan pengajar berkomunikasi
secara interaktif dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, seperti
media komputer dengan internet-nya, telepon atau fax, Pemanfaatan media ini
bergantung pada struktur materi pembelajaran dan tipetipe komunikasi yang diperlukan.
Transkrip percakapan, contoh-contoh informasi, dan dokumen-dokumen tertulis yang
menghubungkan pada online learning atau pembelajaran melalui Web yang menunjukkan
contoh-contoh penuh teks adalah cara-cara tipikal bahwa pentingnya materi pembelajaran
didokumentasi secara online. Komunikasi yang lebih banyak visual meliputi gambaran
papan tulis, kadang-kadang digabungkan dengan sesi percakapan, dan konferensi video,
yang memperbolehkan siswa yang suka menggunakan media yang berbeda untuk bekerja
dengan pesanpesan yang tidak dicetak.
Siswa sekolah dasar kelas tinggi juga mempunyai beberapa karakteristik yang
berbeda dengan kelas rendah. Anak sekolah dasar atau anak SD adalah mereka yang
x
berumur antara 6-12 tahun atau biasa disebut dengan proses intelektual. Pengetahuan
anak akan berkembang pesat seiring dengan bertambahnya usia. Di samping itu
keterampilan yang dikuasai juga akan semakin beragam. Pada periode ini minat anak
terfokus pada semua hal yang bersifat dinamis bergerak. Implikasinya anak cenderung
untuk melakukan berbagai aktivitas yang berguna pada proses perkembangannya nanti.
Berikut adalah beberapa karakteristik tersebut:
3. Menjelang akhir masa ini, siswa memiliki minat terhadap hal-hal atau mata pelajaran
khusus.
4. Pada umur 11 tahun anak memerlukan bantuan guru atau orang-orang dewasa lainnya
untuk menyelesaikan tugasnya dan memenuhi keinginannya. Di umur ini umumnya
anak mendapatkan tugas-tugas dengan beban dan menghadapi tugas-tugasnya dengan
bebas dan berusaha menyelesaikannya sendiri.
5. Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi sekolah
xi
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
xii
2. Angket
Angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan tertulis untuk
dijawab secara tertulis pula oleh responden. Angket merupakan kumpulan pertanyaan-
pertanyaan yang tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden
tentang diri pribadi atau hal-hal yang ia ketahui. Dalam penelitian ini peneliti memberikan
angket yang berisi 10 buah pernyataan terkait analisis minat belajar IPS Siswa SD Kelas
Tinggi kepada responden dengan kelas yang berbeda beda, yaitu kelas : 4,5,6 SD.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu . Dokumentasi bisa
berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental. Dalam hal ini peneliti
menggunakan semacam gambar berupa foto-foto pada waktu pelaksanaan penelitian yaitu
pada saat responden mengisi angket dan saat wawancara.
xiii
BAB IV
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan pada hari Rabu, 04 November 2020 di Jalan
Perumnas Kota Bagan Batu dengan mengambil sampel sebanyak 3 orang narasumber yaitu siswa
SD kelas 4, 5, dan 6. Berdasarkan hasil wawancara tersebut diperoleh data :
4.1.1Narasumber 1
Nama : Riski
Umur : 9 Tahun
Pertanyaan :
xiv
5. Apakah selama belajar daring ini adik semangat dalam mengikuti kegiatan belajar IPS ?
Jawab : sebenarnya tidak, karena menurut saya pembelajaran daring sangat membosankan.
Karena guru hanya banyak memberikan tugas tetapi jarang mebertikan penjelasan. Sehingga
saya harus belajar dengan orang tua saya.
4.1.2 Narasumber 2
Nama : Habibi
Umur : 10 Tahun
Pertanyaan :
xv
4.1.3 Narasumber 3
Umur : 11 Tahun
Pertanyaan :
Berdasarkan hasil wawancara dari ketiga narasumber diatas mka dapat disimpulkan siswa
kelas 4,5 dan 6 yang berasal dari sekolah yang berbeda serta tingkatan yang berbeda
menyukai pelajaran IPS dan memiliki minat untuk belajar IPS. Hanya saja ada kekurangan
xvi
pada kurangnya materi penjelasan yang diberikan guru serta beban tugas yang diberikan
guru relatif banyak. Ada juga sekolah yang menggunakan aplikasi belajar daring untuk
memudahkan dalam menginformasikan siswanya mengenai tugas yang harus dikerjakan.
Serta ada pula sekolah yang masih seperti biasa mengambil dan menyerahkan tugasnya ke
sekolah walaupun hanya seminggu sekali.
Pernyataan
xvii
3. Saya merasa puas apabila dapat mengerti saat belajar IPS.
Jawaban siswa :
SS (Sangat Setuju) : 6 orang
S ( Setuju ) : 13 orang
R (Ragu) : 1 orang
TS (Tidak Setuju) :-
STS (Sangat Tidak Setuju) :-
Kesimpulan : dari 20 orang responden ada 13 orang menjawab setuju da nada 6 orang
yang menjawab sangat setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa siswa SD kelas tinggi di
Bagan Batu merasa puas apabila dapat mengerti pembelajaran IPS.
xviii
Kesimpulan : dari 20 orang responden ada 11 orang menyatakan tidak setuju untuk
menghindari pelajaran IPS. Ini berarti bahwa rata-rata siswa menyukai pelajaran IPS.
xix
STS (Sangat Tidak Setuju) : 1 orang
Kesimpulan : dari 20 orang responden ada 9 orang yang menyatakan bahwa mereka
menyukai pelajaran IPS karena memuat teori yang dapat memacu kognitif siswa untuk
belajar.
9. Saya selalu mengerjakan tugas IPS saya dengan baik dan tepat waktu.
Jawaban siswa :
SS (Sangat Setuju) : 5 orang
S ( Setuju ) : 11 orang
R (Ragu) : 4 orang
TS (Tidak Setuju) :-
STS (Sangat Tidak Setuju) :-
Kesimpulan : dari 20 orang responden ada 11 orang yang menjawab setuju. Maka dapat
disimpulkan bahwa siswa SD kelas tinggi di kota bagan batu selalu megerjakan tugas IPS
mereka dengan tepat waktu dan baik.
10. Saya selalu bertanya kepada guru jika ada materi pelajaran IPS yang tidak saya mengerti.
Jawaban siswa :
SS (Sangat Setuju) : 1 orang
S ( Setuju ) : 16 orang
R (Ragu) : 1orang
TS (Tidak Setuju) : 1 orang
STS (Sangat Tidak Setuju) :-
Kesimpulan : dari 20 orang responden ada 16 orang yang mengatakan bahwa apabila ada
materi IPS yang tidak mereka pahami mereka akan bertanya kepada guru.
Berdasarkan hasil 10 pernyataan angket yang dipaparkan tadi maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa rata –rata siswa SD kelas tinggi di kota Bagan Batu memiliki minat
dengan pembelajaran IPS walaupn pembelajaran yang dilaksanakan dengan daring
(dalam jaringan). Hal ini dapat dibuktikan melalui hasil jawaban angket siswa yang
banyak mengatakan setuju dan sangat setuju untuk menjawab suka pada pelajaran IPS.
xx
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Minat merupakan rasa ketertarikan, perhatian, keinginan lebih yang dimiliki
seseorang terhadap suatu hal, tanpa ada dorongan. Minat tersebut akan menetap dan
berkembang pada dirinya untuk memperoleh dukungan dari lingkungannya yang berupa
pengalaman. Pengalaman akan diperoleh dengan mengadakan interaksi dengan dunia
luar, baik melalui latihan maupun belajar. Dan faktor yang menimbulkan minat belajar
dalam hal ini adalah dorongan dari dalam individu. Dorongan motif sosial dan dorongan
emosional. Berdasarkan hasil angket serta wawancara yang dilakukan di Kota Bagan
Batu didapatkan hasil bahwa rata-rata siswa SD kelas tinggi (4,5, dan 6) memiliki minat
terhadap pembelajaran IPS. Walaupun pembelajaran yang dilaksanakan dengan
menggunakan system daring, namun hal ini tidak menyurutkan niat siswa untuk
mengikuti dan tetap semangat untuk belajar IPS. Pemanfaatan media online sebagai
penghubung pembelajaran harusnya bisa dikondisikan sebaik mungkin oleh guru agar
dapat menciptakan suasana belajar serta dapat menumbuhkan motivasi serta minat siswa
untuk mengikuti pelajaran. Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, adapun saran yang dapat
peneliti berikan adalah guru mampu mengkondisikan suasana belajar yang baik bagi
siswa walaupun system pembelajaran yang dilaksanakan secara daring. Agar dapat
mengoptimalkan proses pembelajaran daring sehingga siswa merasa bersemangat dalam
belajar . guru maupun calon pendidik harus lebih kompeten dalam bidangnya terutama
dalam mengajarkan materi kepada siswa agar siswa dapat memahami pembelajaran
dengan baik.
xxi
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Susanto. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Depdiknas .(2006). Permendiknas No 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta : Depdiknas.
Rudy Gunawan. (2011). Pendidikan IPS Filosofi, Konsep, dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.
Syah. (2003). Minat Belajar. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Slameto.(2010). Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta
xxii
LAMPIRAN
Nama : ……………………………………………………………………….
Kelas : ………………………………………………………………………
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda checklist (√) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan keadaanmu
yang sebenar-benarnya.