Anda di halaman 1dari 24

MINI RISET

“ ANALISIS MINAT BELAJAR IPS SISWA SD KELAS TINGGI SELAMA


PEMBELAJARAN DARING DI KOTA BAGAN BATU”

DISUSUN OLEH :

Nama : Shela Yusuf Nasution

NIM : 1183311003

Kelas : PGSD Ekstensi G 2018

Mata Kuliah : Pendidikan IPS SD Kelas Tinggi

Dosen Pengampu : Dra. Risma Sitohang, M.Pd/Yusra Nasution, S.Pd, M.Pd.

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmad,taufik,hidayah serta inayah-Nya , sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Mini Riset
ini sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Pendidikan IPS SD Kelas Tinggi ini dengan baik dan
tepat pada waktunya.

saya mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya atas bantuan,bimbingan dan arahan


dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada dosen pengampu mata kuliah “Pendidikan IPS SD Kelas Tinggi” yang telah
membimbing saya membuat laporan Mini Riset ini.

saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah Laporan Mini Riset ini masih memiliki
banyak kesalahan baik dalam segi bahasa maupun susunan penulisannya.Oleh karna itu, saya
sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi perbaikan untuk langkah-langkah
selanjutnya.saya berharap semoga Laporan Mini Riset ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, November 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................1


1.2 Tujuan ....................................................................................................................2
1.3 Manfaat ..................................................................................................................2

BAB II KAJIAN TEORITIK ...................................................................................3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................9

BAB IV PEMBAHASAN ..........................................................................................11

BAB V PENUTUP .....................................................................................................18

5.1 Kesimpulan ............................................................................................................18

5.2 Saran ......................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................19

LAMPIRAN ...............................................................................................................20

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini Indonesia sedang dilanda oleh pandemi covid-19 yang menyebabkan berbagai
aktivitas maupun kegiatan diluar ruangan dikurangi untuk sementara. Hal ini juga berlaku
dalam dunia pendidikan. Yang biasanya guru dan siswa melakukan pembelajaran tatap muka
lalu diganti dengan pembelajaran daring (dalam jaringan). Yang mengharuskan peserta didik
memiliki fasilitas aplikasi pembelajaran yang mendukung kegiatan belajar online serta akses
internet yang cukup baik agar dapat mengikuti kegiatan pembelajaran seperti biasanya.
Adapun hal yang biasa di kenal dengan belajar E-learning.  
Dengan menggunakan E learning, peserta didik yang ingin belajar menjadi lebih mudah
dan peserta didik yang ingin belajar tidak terbatas orangnya. Sehingga banyak orang yang
bisa belajar dengan menggunakan pembelajaran daring saat ini. Manfaat dari pembelajaran
daring adalah salah satunya Meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan dengan
memanfaatkan multimedia secara efektif dalam pembelajaran. Pendahuluan Pembelajaran
Daring merupakan program penyelenggaraan kelas pembelajaran dalam jaringan untuk
menjangkau kelompok target yang masif dan luas. Melalui jaringan, pembelajaran dapat
diselenggarakan secara pasif dengan peserta yang tidak terbatas. 
Menurut Rudy Gunawan (2011:37) pembelajaran IPS bertujuan membentuk warga
negara yang berkemampuan sosial dan yakin akan kehidupannya sendiri di tengah-tengah
kekuatan fisik dan sosial, yang pada gilirannya akan menjadi warga negara yang baik dan
bertanggung jawab. Karakteristik pembelajaran IPS kelas tinggi di Sekolah Dasar (SD)
adalah menuntut tingginya aktivitas siswa, kemampuan siswa dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran seperti melakukan proses penyelidikan, melakukan pemecahan
masalah dan sebagainya; maka guru harus mengarahkan siswa untuk memiliki sikap ilmiah.
Oleh karenanya selama pembelajaran daring guru perlu mengetahui minat belajar siswa
dalam pembelajaran IPS khusunya pada kelas tinggi. hal yang menjadi karakteristik
pembelajaran IPS di SD seperti yang kita ketahui sebelumnya adalah siswa dituntut untuk
aktif dalam kegiatan pembelajaran IPS tersebut.
Apabila kita dapat menganalisis minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran IPS
di Kelas tinggi maka kita akan dapat mengetahui apa saja kekurangan serta kebutuhan

iv
peserta didik kita dalam mengikuti kegiatan pembelajaran selama daring berlangsung. Agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Melalui latar belakang ini peneliti tertarik
untuk menganalisa seberapa besar minat belajar IPS Siswa SD Kelas tinggi selama
Pembelajaran daring di kota Bagan Batu. Agar dapat mengetahui seberapa besar minat siswa
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran selama masa pandemi saat ini.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari Mini Riset ini adalah untuk :
1. Untuk menganalisa seberapa besar minat belajar IPS siswa SD kelas tinggi di Kota
Bagan batu.
2. Untuk mengetahui berapa besar persentasi hasil angket analisis minat belajar IPS Siswa
SD kelas tinggi selama pandemic covid-19 di kota Bagan Batu.
3. Untuk mengetahui apa saja hal-hal yang menyebabkan siswa merasa tidak tertarik dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran daring IPS.
1.3 Manfaat

Manfaat dari mini riset ini adalah sebagi berikut :


1. Bagi penulis
Dapat menambah wawasan dan pengalaman langsung tentang bagaimana minat
belajar IPS siswa SD Kelas tinggi selama pandemi covid-19 di kota Bagan Batu.
2. Bagi pendidik dan calon pendidik
Dapat menambah pengetahuan dan sumbangan pemikiran metode pembelajaran
yang sesuai untuk digunakan di sekolah dasar. Serta, Bagi guru, memperoleh
pengalaman serta pemahaman dalam memilih strategi apa yang pas untuk diterapkan
dalam pembelajaran IPS serta memilah metode pembelajaran yang dapat menarik
minat belajar peserta didik selama pandemi covid-19.

3. Bagi anak didik


Agar mereka bisa mengungkapkan keadaan yang mereka alami setelah peneliti
mewawancarai peserta didik dan calon pendidik dapat memahami dan mengerti apa
solusi yang dapat diberikan dalam menanggulangi permasalahan mereka terkait
pembelajaran IPS di kelas tinggi.

v
BAB II
KAJIAN TEORITIK

2.1 Minat Belajar


Minat merupakan rasa ketertarikan, perhatian, keinginan lebih yang dimiliki
seseorang terhadap suatu hal, tanpa ada dorongan. Minat tersebut akan menetap dan
berkembang pada dirinya untuk memperoleh dukungan dari lingkungannya yang berupa
pengalaman. Pengalaman akan diperoleh dengan mengadakan interaksi dengan dunia
luar, baik melalui latihan maupun belajar. Dan faktor yang menimbulkan minat belajar
dalam hal ini adalah dorongan dari dalam individu. Dorongan motif sosial dan dorongan
emosional.

Ciri-Ciri Minat Belajar Dalam minat belajar memiliki beberapa ciri-ciri. Menurut
Elizabeth Hurlock (dalam Susanto, 2013: 62) menyebutkan ada tujuh ciri minat belajar
sebagai berikut: 1) Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental 2)
Minat tergantung pada kegiatan belajar 3) Perkembangan minat mungkin terbatas 4)
Minat tergantung pada kesempatan belajar 5) Minat dipengaruhi oleh budaya 6) Minat
berbobot emosional 7) Minat berbobot egoisentris, artinya jika seseorang senang terhadap
sesuatu, maka akan timbul hasrat untuk memilikinya. Menurut Slameto (2003: 57) siswa
yang berminat dalam belajar adalah sebagai berikut: 1) Memiliki kecenderungan yang
tetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus-menerus.
2) Ada rasa suka dan senang terhadap sesuatu yang diminatinya. 3) Memperoleh sesuatu
kebanggaan dan kepuasan pada suatu yang diminati. 4) Lebih menyukai hal yang lebih
menjadi minatnya daripada hal yang lainnya 5) Dimanifestasikan melalui partisipasi pada
aktivitas dan kegiatan.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri minat belajar adalah
memiliki kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu secara
terus menerus, memperoleh kebanggaan dan kepuasan terhadap hal yang diminati,
berpartisipasi pada pembelajaran, dan minat belajar dipengaruhi oleh budaya. Ketika
siswa ada minat dalam belajar maka siswa akan senantiasa aktif berpartisipasi dalam
pembelajaran dan akan memberikan prestasi yang baik dalam pencapaian prestasi belajar.

vi
2.1.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa

Dalam pengertian sederhana, minat adalah keinginan terhadap sesuatu tanpa ada
paksaan. Dalam minat belajar seorang siswa memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi
minat belajar yang berbeda-beda, menrut syah (2003: 132) membedakannya menjadi tiga
macam, yaitu:

1) Faktor internal Adalah faktor dari dalam diri siswa yang meliputi dua aspek, yakni:a)
aspek fisiologis kondisi jasmani dan tegangan otot (tonus) yang menandai tingkat
kebugaran tubuh siswa, hal ini dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam
pembelajaran.b) aspek psikologis aspek psikologis merupakan aspek dari dalam diri
siswa yang terdiri dari, intelegensi, bakat siswa, sikap siswa, minat siswa, motivasi siswa.

2) Faktor Eksternal Siswa Faktor eksternal terdiri dari dua macam, yaitu faktor
lingkungan social dan faktor lingkungan nonsosial a) Lingkungan Sosial Lingkungan
social terdiri dari sekolah, keluarga, masyarakat dan teman sekelas b) Lingkungan
Nonsosial Lingkungan social terdiri dari gedung sekolah dan letaknya, faktor materi
pelajaran, waktu belajar, keadaan rumah tempat tinggal, alat-alat belajar.

3) Faktor Pendekatan Belajar Faktor pendekatan belajar yaitu segala cara atau strategi
yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses mempelajari
materi tertentu.

2.1.1 Indikator Minat Belajar

Menurut Slameto (2010: 180) beberapa indikator minat belajar yaitu: perasaan senang,
ketertarikan, penerimaan, dan keterlibatan siswa. Dari beberapa definisi yang
dikemukakan mengenai indicator minat belajar tersebut diatas, dalam penelitian ini
menggunakan indikator minat yaitu:

a) Perasaan Senang

vii
Apabila seorang siswa memiliki perasaan senang terhadap pelajaran tertentu maka
tidak akan ada rasa terpaksa untuk belajar. Contohnya yaitu senang mengikuti
pelajaran, tidak ada perasaan bosan, dan hadir saat pelajaran.

b) Keterlibatan Siswa

Ketertarikan seseorang akan obyek yang mengakibatkan orang tersebut senang dan
tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari obyek tersebut. Contoh: aktif
dalam diskusi, aktif bertanya, dan aktif menjawab pertanyaan dari guru.

c) Ketertarikan

Berhubungan dengan daya dorong siswa terhadap ketertarikan pada sesuatu benda, orang,
kegiatan atau bias berupa pengalaman afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.
Contoh: antusias dalam mengikuti pelajaran, tidak menunda tugas dari guru.

d) Perhatian Siswa

Minat dan perhatian merupakan dua hal yang dianggap sama dalam penggunaan sehari-
hari, perhatian siswa merupakan konsentrasi siswa terhadap pengamatan dan pengertian,
dengan mengesampingkan yang lain. Siswa memiliki minat pada obyek tertentu maka
dengan sendirinya akan memperhatikan obyek tersebut.

2.2 Pembelajaran IPS di SD

Menurut Djahiri dalam Ahmad Susanto (2012:137-138) IPS adalah harapan untuk
mampu membina suatu masyarakat yang baik dimana para anggotanya benar-benar
berkembang sebagai insan sosial yang rasional dan penuh tanggung jawab, sehingga oleh
karenanya diciptakan nilai-nilai. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis,
komprehensip, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan
keberhasilan dalam kehidupan dimasyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan
peserta didik akan memperoleh pengalaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang
ilmu yang berkaitan (Permendiknas No. 22 Tahun 2006). Pada jenjang pendidikan dasar,
ruang lingkup pengajaran IPS dibatasi sampai pada gejala dan masalah sosial yang dapat

viii
dijangkau pada geografi dan sejarah.Terutama gejala dan masalah sosial kehidupan
sehari-hari yang ada dilingkungan peserta didik di SD.

2.2.1 Pembelajaran IPS SD di Kelas Tinggi

Materi Pembelajaran IPSMempelajari IPS pada hakikatnya adalah semata-mata


menelaah interaksimasyarakat dengan lingkungannya. Dengan demkian setiap jenjang
pendidikandiberikan materi yang sesuai dengan jenjangnya. Pada tingkat Sekolah
DasarPembelajaran IPS menggunakan pendekatan terpadu. Hal ini agar siswa lebih
cepatmemahami dan mempraktekkan pembelajaran ini karena siswa pada usia ini
masih berfikir abstrak sehingga diperlukan suatu pendekatan yang tepat. Pendekatan inidi
rasakan sangat sesuai dengan pemikiran siswa. Pembelajaran IPS
segalanya bersumber dari kehidupan praktis manusia sehari-hari. Berikut 5 macam sumbe
rmateri pelajaran IPS, yaitu :

1. Segala sesuatu yang menyangkut lingkungan sekitar anak minsalnya diri


mereka,keluarga, sekolah, teman bahkan sampai negara mereka.
2. Kegiatan manusia berupa mata pencaharian, religi, pendidikan, produksi,komunikasi
bahkan transportasi
3. Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologiyang
terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh.
4. Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yangdimulai
dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh-tokoh dan
kejadian-kejadian yang besar.
5. Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan,
pakaian, permainan, keluarga.Materi IPS yang diterima anak kemudian langsung
diterapkan dalam kehidupanmereka karena segala hal yang diajarkan dalam
pembelajaran ini berkaitan langsungdengan anak.

2.3 Pembelajaran Daring

Online learning dapat dirumuskan sebagai “a large collection of computers in


networks that are tied together so that many users can share their vast resources’
(Williams, 1999). Pengertian online learning meliputi aspek perangkat keras

ix
(infrastruktur) berupa seperangkat komputer yang saling berhubungan satu sama lain dan
memiliki kemampuan untuk mengirimkan data, baik berupa teks, pesan, grafis, maupun
suara. Dengan kemampuan ini online learning dapat diartikan sebagai suatu jaringan
komputer yang saling terkoneksi dengan jaringan komputer lainnya keseluruh penjuru
dunia (Kitao,1998). Namun demikian, pengertian online learning bukan hanya berkaitan
dengan dengan perangkat keras saja, melainkan juga mencakup perangkat lunak berupa
data yang dikirim dan disimpan, sewaktu-waktu dapat diakses.

Beberapa komputer yang saling berhubungan satu sama lain dapat menciptakan
fungsi sharing yang secara sederhana dapat disebut sebagai jaringan (networking). Fungsi
sharing yang tercipta melalui jaringan (networking) tidak hanya mencakup fasilitas yang
sangat dan sering dibutuhkan, seperti printer atau modem, maupun yang berkaitan dengan
data atau program aplikasi tertentu. Kemajuan lain yang berkaitan dengan online learning
sebagaimana yang dikemukakan oleh Kenji Kitao (1998) adalah banyaknya terminal
komputer di seluruh dunia terkoneksi ke online learning, sehingga banyak pula orang
yang menggunakan online learning setiap harinya.

Oleh karena itu, Online learning memerlukan siswa dan pengajar berkomunikasi
secara interaktif dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, seperti
media komputer dengan internet-nya, telepon atau fax, Pemanfaatan media ini
bergantung pada struktur materi pembelajaran dan tipetipe komunikasi yang diperlukan.
Transkrip percakapan, contoh-contoh informasi, dan dokumen-dokumen tertulis yang
menghubungkan pada online learning atau pembelajaran melalui Web yang menunjukkan
contoh-contoh penuh teks adalah cara-cara tipikal bahwa pentingnya materi pembelajaran
didokumentasi secara online. Komunikasi yang lebih banyak visual meliputi gambaran
papan tulis, kadang-kadang digabungkan dengan sesi percakapan, dan konferensi video,
yang memperbolehkan siswa yang suka menggunakan media yang berbeda untuk bekerja
dengan pesanpesan yang tidak dicetak.

2.4 Karakteristik Siswa SD kelas Tinggi

Siswa sekolah dasar kelas tinggi juga mempunyai beberapa karakteristik yang
berbeda dengan kelas rendah. Anak sekolah dasar atau anak SD adalah mereka yang

x
berumur antara 6-12 tahun atau biasa disebut dengan proses intelektual. Pengetahuan
anak akan berkembang pesat seiring dengan bertambahnya usia. Di samping itu
keterampilan yang dikuasai juga akan semakin beragam. Pada periode ini minat anak
terfokus pada semua hal yang bersifat dinamis bergerak. Implikasinya anak cenderung
untuk melakukan berbagai aktivitas yang berguna pada proses perkembangannya nanti.
Berikut adalah beberapa karakteristik tersebut:

1. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkrit

2. Realistik serta memiliki rasa ingin tahu dan ingin belajar

3. Menjelang akhir masa ini, siswa memiliki minat terhadap hal-hal atau mata pelajaran
khusus.

4. Pada umur 11 tahun anak memerlukan bantuan guru atau orang-orang dewasa lainnya
untuk menyelesaikan tugasnya dan memenuhi keinginannya. Di umur ini umumnya
anak mendapatkan tugas-tugas dengan beban dan menghadapi tugas-tugasnya dengan
bebas dan berusaha menyelesaikannya sendiri.

5. Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi sekolah

6. Anak-anak gemar membentuk kelompok sebaya. Biasanya untuk bisa bermain


bersama-sama. Dalam permainan biasanya anak tidak lagi terikat pada aturan
permainan tradisional, melainkan mereka membuat peraturan sendiri.

xi
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Metode
penelitian deskriptif kuantitatif merupakan suatu penelitian yang mempunyai tujuan
untuk mendeskripsikan suatu fenomena, peristiwa, gejala dan kejadian yang terjadi secara
factual, sistematis, serta akurat. Fenomena dapat berupa bentuk, aktivitas, hubungan,
karakteristik, serta persamaan maupun perbedaan antar fenomena. Mentode penelitian
deksriptif kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomena dengan menggunakan
angka yang menggambarkan karakteristik subjek yang diteliti. Penelitian kuntitatif
menulai sifat dari suatu kondisi fenomena yang terlihat. Tujuan penelitian kuantitatif
dibatasi untuk mendeskripsikan karakteristik sebagaimana adanya.

3.2 Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian ini dilakukan pada hari Rabu,
04 November 2020. Penelitian ini dilakukan di Jalan Perumnas, Kota Bagan Batu.
3.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa SD Kelas Tinggi (Kelas 4, 5, 6 ) secara acak
dari sekolah yang berlainan dan kelas yang berlainan. Jumlah siswa yang diberikan
angket berjumlah 20 orang.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara bertanya
langsung atau dengan cara bertatap muka dengan responden. Wawancara dilakukan untuk
menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara
diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam hal ini peneliti langsung bertanya kepada subjek
penelitian yakni siswa SD kelas 4, 5, dan 6 SD. Untuk mendapatkan data yang diperlukan
dalam penelitian.

xii
2. Angket
Angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan tertulis untuk
dijawab secara tertulis pula oleh responden. Angket merupakan kumpulan pertanyaan-
pertanyaan yang tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden
tentang diri pribadi atau hal-hal yang ia ketahui. Dalam penelitian ini peneliti memberikan
angket yang berisi 10 buah pernyataan terkait analisis minat belajar IPS Siswa SD Kelas
Tinggi kepada responden dengan kelas yang berbeda beda, yaitu kelas : 4,5,6 SD.

3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu . Dokumentasi bisa
berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental. Dalam hal ini peneliti
menggunakan semacam gambar berupa foto-foto pada waktu pelaksanaan penelitian yaitu
pada saat responden mengisi angket dan saat wawancara.

3.5 Teknik Analisis Data


1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan salah satu tehnik analisis data kuantitatif Reduksi data adalah
bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak
perlu dan mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat
diambil.
2. Penyajian Data
Penyajian data merupakan salah satu tehnik analisis data kuantitatif. Penyajian data adalah
kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga member kemungkinan akan
adanya penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data kuantitaif berupa teks naratif
(berbentuk catatan lapangan), grafik dan bagan.
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan salah satu tehnik analisis data kuantitatif Penarikan
kesimpulan adalah hasil yang dapat digunakan untuk mengambil tindakan

xiii
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan pada hari Rabu, 04 November 2020 di Jalan
Perumnas Kota Bagan Batu dengan mengambil sampel sebanyak 3 orang narasumber yaitu siswa
SD kelas 4, 5, dan 6. Berdasarkan hasil wawancara tersebut diperoleh data :

4.1.1Narasumber 1

Nama : Riski

Kelas : IV SDN 001 Bagan Batu

Umur : 9 Tahun

Jenis Kelamin : Laki- Laki

Pertanyaan :

1. Selama pembelajaran daring dilaksanakan apakah guru adik memberikan penjelasan


mengenai tugas IPS yang diberikan ?
Jawab : tidak, karena guru kelas hanya memberi tugas namun ada sebagian mata pelajaran
yang tidak dijelaskan oleh guru.
2. Apakah guru kelas menggunakan aplikasi watsaap atau google meet untuk kegiatan
belajar IPS ?
Jawab : guru kelas kami tidak menggunakan aplikasi belajar, kami hanya mengerjakan tugas
yang diberikan oleh guru dengan menjemput tugas itu ke sekolah. lalu kami kumpulkan
seminggu kemudian untuk mengambil tugas baru lagi.
3. Apakah adik merasa bersemangat apabila mengikuti pelajaran IPS ?
Jawab : iya, saya senang karena saya sangat menyukai pelajaran IPS.
4. Apakah adik selalu mengerjakan tugas IPS dengan tepat waktu ?
Jawab : iya, karena saya sangat menyukai pelajaran IPS sehingga saya merasa perlu
mengerjakan tugas tersebut dengan baik.

xiv
5. Apakah selama belajar daring ini adik semangat dalam mengikuti kegiatan belajar IPS ?
Jawab : sebenarnya tidak, karena menurut saya pembelajaran daring sangat membosankan.
Karena guru hanya banyak memberikan tugas tetapi jarang mebertikan penjelasan. Sehingga
saya harus belajar dengan orang tua saya.

4.1.2 Narasumber 2

Nama : Habibi

Kelas : V SDN 001 Bagan Batu

Umur : 10 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Pertanyaan :

1. Selama pembelajaran daring dilaksanakan apakah guru adik memberikan penjelasan


mengenai tugas IPS yang diberikan ?
Jawab : iya, tetapi hanya beberapa mata pelajaran, dan tugasnya juga sangat banyak.
2. Apakah guru kelas menggunakan aplikasi watsaap atau google meet untuk kegiatan
belajar IPS ?
Jawab : iya, guru kelas kami menggunakan aplikasi watsapp untuk menginformasikan tugas
kepada kami lalu kami menggumpulkannya dengan datang ke sekolah.
3. Apakah adik merasa bersemangat apabila mengikuti pelajaran IPS ?
Jawab : iya, saya senang karena saya sangat menyukai pelajaran IPS. Saya menyukai
pelajaran IPS karena guru saya sangat bersemangat ketika mengajarkan kami.
4. Apakah adik selalu mengerjakan tugas IPS dengan tepat waktu ?
Jawab : iya, karena saya mengumpulkan tugas dengan tepat waktu terkadang.
5. Apakah selama belajar daring ini adik semangat dalam mengikuti kegiatan belajar IPS ?
Jawab : tidak, karena belajar daring membuat saya tidak paham dan materi yang diberikan
guru lebih sedikit dibadingkan dengan tugasnya yang sangat banyak.

xv
4.1.3 Narasumber 3

Nama : Andin Aprilia

Kelas : VI MI Ar-Raudoh Bagan Batu

Umur : 11 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pertanyaan :

1. Selama pembelajaran daring dilaksanakan apakah guru adik memberikan penjelasan


mengenai tugas IPS yang diberikan ?
Jawab : iya, tetapi hanya beberapa mata pelajaran, dan tugasnya juga sangat banyak bahkan
kerkadang guru kami jarang menjelaskan dan hanya memberikan tugas saja.
2. Apakah guru kelas menggunakan aplikasi watsaap atau google meet untuk kegiatan
belajar IPS ?
Jawab : iya, guru kelas kami menggunakan aplikasi watsapp untuk menginformasikan tugas
kepada kami lalu kami menggumpulkannya dengan datang ke sekolah seminggu sekali dan
sekarang kami sudah mulai aktif bersekolah pada hari selasa dan kamis.
3. Apakah adik merasa bersemangat apabila mengikuti pelajaran IPS ?
Jawab : iya, saya senang karena saya sangat menyukai pelajaran IPS. Saya menyukai
pelajaran IPS .
4. Apakah adik selalu mengerjakan tugas IPS dengan tepat waktu ?
Jawab : iya, karena saya mengumpulkan tugas dengan tepat waktu agar tidak diberi
hukuman oleh guru kelas dan mendapatkan nilai yang baik.
5. Apakah selama belajar daring ini adik semangat dalam mengikuti kegiatan belajar IPS ?
Jawab : tidak, karena belajar daringguru hanya memberikan sedikit penjelasan namun
tuganya banyak.

Berdasarkan hasil wawancara dari ketiga narasumber diatas mka dapat disimpulkan siswa
kelas 4,5 dan 6 yang berasal dari sekolah yang berbeda serta tingkatan yang berbeda
menyukai pelajaran IPS dan memiliki minat untuk belajar IPS. Hanya saja ada kekurangan

xvi
pada kurangnya materi penjelasan yang diberikan guru serta beban tugas yang diberikan
guru relatif banyak. Ada juga sekolah yang menggunakan aplikasi belajar daring untuk
memudahkan dalam menginformasikan siswanya mengenai tugas yang harus dikerjakan.
Serta ada pula sekolah yang masih seperti biasa mengambil dan menyerahkan tugasnya ke
sekolah walaupun hanya seminggu sekali.

4.2 Hasil Angket

Pernyataan

1. Saya menyukai pelajaran IPS karena pelajarannya sangat menyenangkan.


Jawaban siswa
SS (Sangat Setuju) : 8 orang
S ( Setuju ) : 7 orang
R (Ragu) : 4 orang
TS (Tidak Setuju) : 1 orang
STS (Sangat Tidak Setuju) :-
Kesimpulan : dari 20 orang responden ada 8 orang yang sangat setuju serta 7 orang
menjawab setuju untuk menyukai pembelajaran IPS maka dapat dikatakan siswa SD
kelas tinggi di Kota Bagan Batu sangat menyukai pelajaran IPS.

2. Saya selalu memperhatikan guru saya ketika mengajarkan materi IPS.


Jawaban siswa
SS (Sangat Setuju) : 5 orang
S ( Setuju ) : 13 orang
R (Ragu) : 1 orang
TS (Tidak Setuju) : 1 orang
STS (Sangat Tidak Setuju) :-
Kesimpulan : dari 20 orang responden ada 5 orang yang menjawab sangat setuju serta 13
orang menjawab setuju untuk memperhatikan gurunya ketika menjelaskan materi IPS.
Maka dapat dikatakan siswa SD kelas tinggi di kota Bagan Batu memperhatikan gurunya
ketika menjelaskan materi IPS.

xvii
3. Saya merasa puas apabila dapat mengerti saat belajar IPS.
Jawaban siswa :
SS (Sangat Setuju) : 6 orang
S ( Setuju ) : 13 orang
R (Ragu) : 1 orang
TS (Tidak Setuju) :-
STS (Sangat Tidak Setuju) :-
Kesimpulan : dari 20 orang responden ada 13 orang menjawab setuju da nada 6 orang
yang menjawab sangat setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa siswa SD kelas tinggi di
Bagan Batu merasa puas apabila dapat mengerti pembelajaran IPS.

4. Saya lupa materi apa yang dipelajari saat belajar IPS .


Jawaban siswa :
SS (Sangat Setuju) : -
S ( Setuju ) : 2 orang
R (Ragu) : 9 orang
TS (Tidak Setuju) : 9 orang
STS (Sangat Tidak Setuju) :-
Kesimpulan : dari 20 responden ada 9 orang yang menjawab ragu da nada 9 orang yang
menjawab tidak setuju. Maka dapat disimpulkan ada sebagian siswa SD Kelas tinggi
yang ragu masih mengingat materi IPS yang diajarkan guru. Serta 9 orang lagi
mengatakan jika mereka tidak setuju apabila melupakan materi pelajaran yang dipelajari.

5. Saya menghindari pelajaran IPS


Jawaban siswa :
SS (Sangat Setuju) : -
S ( Setuju ) : 1 orang
R (Ragu) : 5 orang
TS (Tidak Setuju) : 11 orang
STS (Sangat Tidak Setuju) : 3 Orang

xviii
Kesimpulan : dari 20 orang responden ada 11 orang menyatakan tidak setuju untuk
menghindari pelajaran IPS. Ini berarti bahwa rata-rata siswa menyukai pelajaran IPS.

6. Saya selalu menunggu untuk belajar IPS dikelas


Jawaban Siswa :
SS (Sangat Setuju) : -
S ( Setuju ) : 17 orang
R (Ragu) : 1 orang
TS (Tidak Setuju) : 2 orang
STS (Sangat Tidak Setuju) :-
Kesimpulan : dari 20 orang responden ada 17 orang yang menjawab setuju. Hal ini
berarti bahwa siswa SD kelas tinggi di kota Bagan Batu sangat berminat dalam pelajaran
IPS.

7. Saya suka melamun saat pelajaran IPS


Jawaban siswa :
SS (Sangat Setuju) : -
S ( Setuju ) : 1 orang
R (Ragu) : 4 orang
TS (Tidak Setuju) : 14 orang
STS (Sangat Tidak Setuju) : 1 orang
Kesimpulan : dari 20 responden ada 14 orang yang menjawab tidak setuju. Maka dapat
dikatakan siswa SD kelas tinggi di kota Bagan Batu tidak setuju apabila melamun saat
pelajaran IPS berlangsung.

8. Saya suka pelajaran IPS karena banyak menghapal


Jawaban siswa :
SS (Sangat Setuju) : -
S ( Setuju ) : 9 orang
R (Ragu) : 5 orang
TS (Tidak Setuju) : 5 orang

xix
STS (Sangat Tidak Setuju) : 1 orang
Kesimpulan : dari 20 orang responden ada 9 orang yang menyatakan bahwa mereka
menyukai pelajaran IPS karena memuat teori yang dapat memacu kognitif siswa untuk
belajar.

9. Saya selalu mengerjakan tugas IPS saya dengan baik dan tepat waktu.

Jawaban siswa :
SS (Sangat Setuju) : 5 orang
S ( Setuju ) : 11 orang
R (Ragu) : 4 orang
TS (Tidak Setuju) :-
STS (Sangat Tidak Setuju) :-
Kesimpulan : dari 20 orang responden ada 11 orang yang menjawab setuju. Maka dapat
disimpulkan bahwa siswa SD kelas tinggi di kota bagan batu selalu megerjakan tugas IPS
mereka dengan tepat waktu dan baik.

10. Saya selalu bertanya kepada guru jika ada materi pelajaran IPS yang tidak saya mengerti.
Jawaban siswa :
SS (Sangat Setuju) : 1 orang
S ( Setuju ) : 16 orang
R (Ragu) : 1orang
TS (Tidak Setuju) : 1 orang
STS (Sangat Tidak Setuju) :-
Kesimpulan : dari 20 orang responden ada 16 orang yang mengatakan bahwa apabila ada
materi IPS yang tidak mereka pahami mereka akan bertanya kepada guru.

Berdasarkan hasil 10 pernyataan angket yang dipaparkan tadi maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa rata –rata siswa SD kelas tinggi di kota Bagan Batu memiliki minat
dengan pembelajaran IPS walaupn pembelajaran yang dilaksanakan dengan daring
(dalam jaringan). Hal ini dapat dibuktikan melalui hasil jawaban angket siswa yang
banyak mengatakan setuju dan sangat setuju untuk menjawab suka pada pelajaran IPS.

xx
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Minat merupakan rasa ketertarikan, perhatian, keinginan lebih yang dimiliki
seseorang terhadap suatu hal, tanpa ada dorongan. Minat tersebut akan menetap dan
berkembang pada dirinya untuk memperoleh dukungan dari lingkungannya yang berupa
pengalaman. Pengalaman akan diperoleh dengan mengadakan interaksi dengan dunia
luar, baik melalui latihan maupun belajar. Dan faktor yang menimbulkan minat belajar
dalam hal ini adalah dorongan dari dalam individu. Dorongan motif sosial dan dorongan
emosional. Berdasarkan hasil angket serta wawancara yang dilakukan di Kota Bagan
Batu didapatkan hasil bahwa rata-rata siswa SD kelas tinggi (4,5, dan 6) memiliki minat
terhadap pembelajaran IPS. Walaupun pembelajaran yang dilaksanakan dengan
menggunakan system daring, namun hal ini tidak menyurutkan niat siswa untuk
mengikuti dan tetap semangat untuk belajar IPS. Pemanfaatan media online sebagai
penghubung pembelajaran harusnya bisa dikondisikan sebaik mungkin oleh guru agar
dapat menciptakan suasana belajar serta dapat menumbuhkan motivasi serta minat siswa
untuk mengikuti pelajaran. Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, adapun saran yang dapat
peneliti berikan adalah guru mampu mengkondisikan suasana belajar yang baik bagi
siswa walaupun system pembelajaran yang dilaksanakan secara daring. Agar dapat
mengoptimalkan proses pembelajaran daring sehingga siswa merasa bersemangat dalam
belajar . guru maupun calon pendidik harus lebih kompeten dalam bidangnya terutama
dalam mengajarkan materi kepada siswa agar siswa dapat memahami pembelajaran
dengan baik.

xxi
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Susanto. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Depdiknas .(2006). Permendiknas No 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta : Depdiknas.
Rudy Gunawan. (2011). Pendidikan IPS Filosofi, Konsep, dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.
Syah. (2003). Minat Belajar. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Slameto.(2010). Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta

xxii
LAMPIRAN

KUESIONER ANALISIS MINAT BELAJAR IPS SISWA SD KELAS


TINGGI

Nama : ……………………………………………………………………….

Kelas : ………………………………………………………………………

Petunjuk Pengisian

Berilah tanda checklist (√) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan keadaanmu
yang sebenar-benarnya.

No. Pernyataan SS S R TS STS


1. Saya menyukai pelajaran IPS karena
pelajarannya sangat menyenangkan.
2. Saya selalu memperhatikan guru saya
ketika mengajarkan materi IPS,
3. Saya merasa puas apabila dapat
mengerti saat belajar IPS.
4. Saya lupa materi apa yang dipelajari
saat belajar IPS .
5. Saya menghindari pelajaran IPS
6. Saya selalu menunggu untuk belajar
IPS dikelas.
7. Saya suka melamun saat pelajaran IPS
8. Saya suka pelajaran IPS karena banyak
menghapal
9. Saya selalu mengerjakan tugas IPS
saya dengan baik dan tepat waktu.
10. Saya selalu bertanya kepada guru jika
ada materi pelajaran IPS yang tidak
saya mengerti.
xxiii
xxiv

Anda mungkin juga menyukai