MK. KETERAMPILAN
DASAR PLS
PRODI S1 PGSD-FIP
NIM : 1193311140
MEDAN
SEPTEMBER 2019
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya sehingga saya masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat
menyelesaikan critical book review ini dengan judul “ Pendidikan Luar Sekolah Kini
dan Masa Depan ”. Critical book review ini saya buat guna memenuhi penyelesaian
tugas pada mata kuliah Keterampilan Dasar PLS, semoga critical book review ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca.
Saya menyadari bahwa critical book review ini masih jauh dari kata sempurna
karena masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya dengan segala kerendahan hati
meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan
dan penyempurnaan ke depannya.
Akhir kata saya mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada
dalam critical book review yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana
mestinya bagi para pembaca.
Mustiranda Ginting
Nim: 1193311140
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami.
Terkadang kita memilih satu buku, namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya
dari segi informasi yang terkandung di dalamnya.
Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Review ini untuk
mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi. Selain itu, salah satu
faktor yang melatar belakangi penulis mereview buku ini adalah agar kita bisa
berpikir kritis dan mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sebuah buku.
C. Manfaat CBR
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah keterampilan dasar PLS.
Untuk menambah pengetahuan para pembaca.
Memudahkan pembaca dalam memahami isi dari buku.
Menambah wawasan penulis.
Melatih penulis berpikir kritis.
1
D. Identitas Buku Yang Direview
2
BAB II
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Permasalahan
3
pendidikan masyarakat dapat dilaksanakan, tanpa harus terikat tempat dan
waktu“ sehingga ada kalanya program dikatakan ada tetapi tidak ada,
dikatakan tidak ada tetapi ada dengan alasan lokasi yang luas, tempat
tinggal warga belajar yang terpencar.
3. Program pendidikan masyarakat selama ini, semua datang memiliki
berbagai potensi baik dalam perencanaan, pelaksanaan maupun
pengawasan. Akibat dari hal ini masyarakat dibuat sangat bergantung pada
pemerintah Kemandirian masyarakat kurang berhasil ditumbuh
kembangkan.
4. Pogram pendidikan masyarakat kurang didukung oleh sarana dan prasarana
yang tepat dan sesuai.
5. Program pendidikan masyarakat tidak didukung dengan sumber daya
manusia yang cukup dan dipersiapkan untuk merencanakan, melaksanakan
dan menilai program, dan mengandalkan sukarela atau imbalan yang tidak
memadai menyebabkan kualitas program kurang terkendali.
6. Program pendidikan masyarakat belum menjadi bagian dari kehidupan
masyarakat belum menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.
4
BAB II
A. Jenis Program
Dalam pelaksanaannya program pendidikan masyarakat yang selama
ini telah diwujudkan di dalam masyarakat dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua)
yaitu program pokok dan program penunjang program pokok, yang terdiri dari
program: Pemberantasan Buta Aksara dan Pendidikan Dasar, masing – masing
program terdiri dari Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD), Kejar Paket A
setara SD, dan Kejar Paket B setara SLTP, Program Pendidikan Berkelanjutan,
terdiri dari program: Kejar Usaha, Beasiswa, Magang, Pembinaan Kursus, dan
Pendidikan Kewanitaan.
1) Keaksaraan Fungsional
Keaksaraan fungsional adalah pengembangan dari program
pemberantasan buta huruf. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan
keaksaraan dasar warga masyarakat buta aksara (warga belajar) sesuai dengan
minat dan kebutuhan hidupnya.
5
3) Program Paket B Setara SLTP
Program ini ditujukan kepada siswa lulusan SD tidak melanjutkan ke
SLTP dan siswa putus SLTP dengan perioritas pada anak usia wajib belajar
yang karena berbagai faktor seperti ekonomi, sosial, jarak sekolah yang jauh
sehingga tidak mampu.
4) Kelompok Belajar Usaha
Program kejar usaha dikembangkan dengan tujuan meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, sikap dan kemampuan warga belajar belum
memiliki sumber mata pencaharian tetap dan berpenghasilan rendah sehingga
dari pengetahuan, keterampilan, sikap dan kemampuan yang dimiliki itu dapat
menjalankan usaha atau bekerja pada usaha orang lain dalam rangka untuk
meningkatkan penghasilannya.
5) Beasiswa, Magang
Suatu program yang dikembangkan sebagai tindak lanjut dari pendidikan
dasar, pemeritah menyediakan beasiswa untuk magang yang diperioritaskan bagi
luluasan Paket B setara SLTP yang tidak melanjutkan.
6) Pendidikan Kewanitaan
Program yang dikembangkan secara khusus pada wanita usia produktif,
telah berkeluarga, dan tergolong miskin. Pelayanan pendidikan yang diberikan
berupa keterampilan usaha.
7) Pembinaan Kursus Pendidikan Luar Sekolah yang Diselenggrakan oleh
Masyarakat ( Diklusmes )
Bertujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam
pembangunan pendidikan melalui penyelenggaraan kursus – kursus kejuruan
dan keterampilan sehingga mampu memenuhi kebutuhan belajar masyarakat.
A. Sasaran Program
6
tidak diperoleh dari jalur sekolah, warga masyarakat yang ingin melanjutkan pada
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Peran yang diprioritaskan sasarannya adalah mereka yang kurang beruntung dari
segi ekonomi, geografi, dan sosial budaya. Artinya sasaran pendidikan masyarakat
adalah mereka yang miskin ilmu dan miskin harta. Dalam arti masyarakat yang belum
memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dasar untuk memiliki penghasilan yang
memadai.
C. Proses Pembelajaran
Proses belajar terjadi di mana saja, tanpa mengenal batas geografis, tempat,
waktu, dan usia. Belajar dapat dilaksankaan kapan saja dan bersumber dari apa saja
yang memungkinkan memberi makna pada kehidupan seseorang atau warga belajar.
D. Indikator Keberhasilan
1. Keaksaraan Fungsional, setelah mengikuti program belajar, warga belajar bebas
buta aksara dan angka latin.
2. Program Paket A Setara SD, setelah mengikuti program, warga belajar lulus
pehabtanas, melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi.
3. Program Kelompok Belajar Usaha, setelah mengikuti program warga belajar
memiliki kemampuan berusaha pemasaran usahanya lancar, usaha dan
anggotanya berkembang dana bertambah dan warga belajar memiliki
penghasilan tetap yang semakin hari semakin besar.
4. Program Beasiswa untuk Magang, setelah mengikuti program warga belajar
memiliki pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan jenis keterampilan yang
diprogramkan.
E. Hambatan, Tantangan
1. Hambatan
Perkembangan program belum diimbangi jumlah dan mutu tenaga yang
memadai.
Tidak ada tempat belajar yang pasti.
7
Lemahnya akurasi data tentang sasaran program.
2. Tantangan
8
BAB III
A. Arah Program
Selama 54 tahun perjalanan bangsa ini telah banyak kemajuan yang telah di capai
baik di bidang sosial, budaya, politik dan hukum maupun pendidikan. Tetapi jika
kembali ke tujuan berdirinya Negara republik Indonesia, yaitu mewujudkan bangsa
yang cerdas kehidupannya. Nampak nya kita masih jauh dari cita-cita itu. Mewujudkan
bangsa yang cerdas tidak hanya cukup dengan merenung dan berpikir saja, tetapi semua
program harus berlandaskan pola pikir manajemen modern dimana ditekan kan perlunya
perencanaan yang matang, langkah langkah kongkrit dan strategi jitu serta pelaksanaan
yang mantap, pengawasan dan pengendalian yang ketat terhadap program pendidikan.
Pada taraf pelaksanaan, apa yang sudah dirancang bersama harus dilaksanakan
secara cepat dalam arti jangan terjadi penyimpangan-penyimpangan tujuan yang telah
ditentukan menjadi arah, yang berarti semua potensi yang ada harus digerak kan pada
satu arah yaitu pencapain tujuan tersebut. Setiap rencana dan pelaksanaan, perlu di
awasi, agar pembutan rencana dapat didasari pikiran yang rasional, bukan hanya
berdasarkan target.
Program pendidikan masyarakat bukan lah suatu program yang berdiri sendiri,
melainkan merupakan program yang terkait dan saling tergantung dengan
perkembangan yang ada di lingkungan warga masyarakat
9
2. Guncangan internal Pendidikan Masyarakat
Rendah nya kualitas hasil pendidikan nasional, baik melalui jalur pendidikan
sekolah maupun melalui jalur pendidikan luar sekolah yang sudah menjadi rahasia
umum tidak semata-mata di akibatkan oleh faktor eksternal semata, melainkan juga
disebabkan oleh fakor faktor internal yang datang dari pemerintah. Pemerintah kurang
mampu menciptakan lapangan kerja, sehingga indonesia sampai saat ini masih miskin
lapngan kerja bagi bangsa indonesia sendiri.
Tugas pendidikan luar sekolah menurut peraturan Pemeritah adalah: untuk melayani
warga belajar supaya tumbuh dan berkembang sedini mungkin dan sepanjang hayat nya
guna meningkatkan martabat dan mutu kehidupan nya; membina warga belajar agar
memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap mental yang diperlukan untuk
mengembangkan diri bekerja mencari nafkah atau melanjutkan pendidikan ketingkat
dan atau kejenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memenuhi kebutuhan belajar
masyarakat yang tidak dapat dipenuhi dalam jalur pendidikan sekolah.
Untuk mampu melaksanakan tugas nya dengan baik. Seseorang petugas pendidikan
masyarakat harus memiliki hal-hal yang berkaitan dengan dunia pendidikan masyarakat,
antara lain, mengerti nilai-nilai budaya yang ada pada masyarakat binaan mempunyai
10
jiwa kepemimpinan, seperti yang di ajarkan oleh ki hajar dewantara “ ing ngarso
sangtulodo, ing madyo mangun karso,tut wuri handayani” mempunyai jiwa rela
berkorban, mempunyai pengetahuan dan pengalaman dan menilai kebutuhan pasar
(market need) kemudian menerjemahkannya kedalam “learning need” warga belajar
mampu menggali, menumbuhkan/megembangkan serta memanfaatkan ptensi yang ada
pada masyrakat, termasuk memilih menggali tenaga kependidikan luar sekolah, mampu
memotivasi warga belajar dan masyarakat umum untuk ikut berpartisipasi aktif dalam
penyelengaraan pendidikan bagi masyarakat, memiliki kreatifitas, dinamika, serta
serlalu berpikir motivasi mempunyai kemampuan untuk memilih dan mendahulukan
yang utama dan mendesak, mempunyai moral yang kuat dan konsisten dalam
memberdayakan masyrakat dan selalu beriorentsi kepada kebutuhan masyarakat.
11
BAB IV
MENGELOLA PERUBAHAN
12
B. Strategi Perubahan
Dalam zaman modern ini perubahan sudah menjadi suatu keharusan. Untuk
melaksanakan perubahan harus terencana dan menggunakan strategi-strategi yang
akurat, sehingga perubahan yang dilakukan tidak ngawur, asal berubah pada akhirnya
mendatangkan pemborosan atau kerugian dan penyesalan. Warren G.Bennis 1990
mengungkapkan beberapa strategi untuk perubahan, yaitu:
1. Strategi empiris-rasional.
2. Strategi normatif re-edukatif.
3. Perubahan yang didasarkan atas penerapan kekuasaan.
Dari ketiga strategi perubahan yang diuraikan diatas dengan mudah dapat diduga
bahwa strategi yang tepat untuk perubahan program pendidikan masyarakat adalah
strategi yang pertama dan kedua karena pada keduanya tidak ada unsur paksaan
tetapi memahami bahwa manusia memiliki norma norma yang harus dipatuhi.
Dalam beberapa tahun terakhir ini Perubahan terus berlangsung, dan akibat
dari perkembangan teknologi informasi serta perkembangan politik. Dalam
melaksanakan perubahan tentu harus memperhatikan faktor pendukung dan faktor
penghambat perubahan tersebut.
1. Faktor pendukung.
Tekanan yang mendukung perubahan dalam pendidikan masyarakat dapat datang
dari dalam (internal), mungkin juga dari luar (eksternal). Tekanan internal dapat
berubah ketidakpuasan terhadap efisiensi cara kerja yang berlaku, hal ini dapat dengan
jelas kelihatan pada cara yang terlalu birokratik. sedangkan tekanan eksternal berasal
dari berbagai bidang dan seringkali menjadi faktor paling signifikan dalam mendorong,
memacu, dan meneruskan pendidikan masyarakat untuk melaksanakan perubahan.
13
2. Tekanan hukum
Yaitu lembaga pendidikan masyarakat dipengaruhi oleh berbagai pembatas
hukum/kebijakan pelaksanaannya dapat saja terjadi sewaktu-waktu dan
mempengaruhi kegiatan pendidikan masyarakat.
3. Tekanan teknologi
Yaitu teknologi perubahan dengan kecepatan yang sangat luar biasa, bahkan ada
yang mengatakan dalam kecepatan yang mencemaskan.
4. Tekanan teknis
Yaitu seiring dengan perubahan teknologi, perubahan teknis juga menyebabkan
daur hidup produk semakin singkat dan menjadi usang.
5. Tekanan ekonomi
Yaitu berbagai perubahan perekonomian yang terjadi akan berpengaruh luar biasa
terhadap kelangsungan dan keberhasilan program pendidikan masyarakat.
6. Tekanan sosial
Yaitu berbagai perubahan sosial merupakan pengaruh penting terhadap dunia.
7. Tekanan politik
Yaitu perubahan politik yang ditafsirkan secara luas baik dalam terminologi lokal
maupun nasional.
8. Tekanan lingkungan
Yaitu munculnya isu isu terhadap lingkungan baik itu potensi yang ada pada
lingkungan serta pemanfaatannya.
2. Faktor Penghambat
14
Tekanan yang menolak atau menghambat perubahan perubahan dalam
lembaga pendidikan masyarakat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: organisasional
dan manusiawi. Faktor organisasional meliputi struktur yang ada dalam lembaga
pendidikan masyarakat yang tidak memadai. Faktor manusiawi, meliputi kecemasan-
kecemasan akan sesuatu yang belum jelas seperti eselonisasi, reorganisasi, tidak
adanya gambaran yang jelas dan terinci tentang keuntungan yang diperoleh dari
perubahan.
15
E. Perubahan yang dibutuhkan
1. Logis, pola pikir penyelenggaraan program berdasarkan apa yang terjadi di masa lalu
Tentukan apa yang terjadi di masa yang akan datang.
16
6.Pelaksanaan program harus terjadwal dan berada di tengah-tengah
masyarakat.
Biasanya orang lebih senang melaksanakan program yang sudah jadi, tidak
perlu capek untuk mengembangkan, kecenderungan menerima jadi suatu pekerjaan
yang sudah menjadi suatu kebiasaan bagi kebanyakan orang. Orientasi program
pembelajaran yang bergerak dari orientasi akademis teoritis menuju orientasi pasar,
memerlukan kemampuan mengadakan pemantauan, penilaian, analisis tentang
keadaan pasar lokal, walaupun dimulai dari yang sangat sederhana. segala sesuatu
yang memberi peluang untuk warga belajar untuk dimanfaatkan dalam menunjang
kehidupannya. Kemampuan melihat peluang dikuasai oleh para pengelola pendidikan
masyarakat sehingga program yang dikembangkan akan benar-benar menjamin hasil
yang laku dijual.
Untuk itu profil pendidikan masyarakat di masa depan yang diharapkan sebagai
akibat adanya perubahan adalah bersifat imajinatif, artinya cara berpikiran nya tanpa
17
dibatasi oleh kenyataan pada saat ini Semata, tetapi didasarkan atas kemungkinan ke
depan. Spekulatif, artinya cara berpikiran nya taktis dan berani mendasarkan pada
asumsi dan perkiraan ke depan berdasarkan data dan fakta masa lalu. Konseptual,
artinya menyelesaikan masalah dilakukan dengan cara mengambil intisari dari
beberapa contoh yang berlainan dan bervariasi. Mencari, artinya organisasi terus aktif
bergerak mencari hal-hal baru dan sesuatu yang paling baik melalui komunikasi si yang
intensif dengan lingkungan. Reseptif, artinya terbuka terhadap saran dan kritik.
Terbuka, artinya diberi keleluasaan berpikir dan bergerak untuk mewujudkan tujuan
pendidikan masyarakat. Simulian, artinya pendidikan masyarakat menjadi inspirator
pelaksanaan program-program yang dibutuhkan masyarakat secara bersamaan.
Divergen, artinya terbuka dalam cara berpikir dan selalu memiliki alternatif.
Evolusioner, artinya selalu berubah, tumbuh dan berkembang dengan memandang
perubahan sebagai proses tanpa akhir. Empati, artinya mampu memahami perasaan
dan kebutuhan masyarakat sekitar. Avonturir, artinya secara aktif terus mencari dan
merintis hal-hal dan pengalaman baru. Kooperatif, artinya mampu bekerja sama dan
membantu yang lain demi kepentingan dan keuntungan bersama. Menerima, artinya
bersedia menerima sesuatu seperti apa adanya, terbuka terhadap ide dan tidak
memihak pada kepentingan individu atau golongan.
F. Determinan perubahan
18
BAB V
A. KENAPA PKBM
1. Pangkal Pemlou
Bertitik tolak pada permasalahan sebelumnya dan perubahan untuk
mengatasinya. sepantasnya para pemikir pendidikan masyarakat tidak berhenti berudah
untuk mencari kemungkinan pendekatan baru yang dapat menggugah para petugas
pedidikan masyarakat umtuk tidak berhenti mencari metode yang paling sesuai dan
kondusif dengan lingkungan dimna mereka bekerja dan bagaimana mereka mengikut
sertakan tokoh masyarakat turut mengambil bagian akan bertanggung jawab akan hasil
pendidikan sehingga masyarakat mengambil bagian dalam proses pembangunan yang
terus maengalir.
2. Dasar Pemikiran
Masyarakat merupakan sumber inspirasi dan kreativitas manusia. Masyrakat
adalah sumber ulmu yang tak pernah kering. Masyarakat dengan segala dinamikanya,
terus berkembang, berubah dan bergerak tanpa mengenal batas batas waktu dan tempat
tertentu. sekecil apapun pergerakan perubahan dan perkembangan akan tetap terjadi di
dalam masyarakat, akan berpengaruh terhadap struktur dan tingkat kebutuhan
masyarakat itu sendiri, ini merupakan ketenuan alam yanng pasti. Kebenaran terhadap
pentingnya kesusukann masyarakat dalam proses pembangunan pendidikan merupakan
tonggak sejarah yang penting dalanm menghadapi era globalisasi.
3. Arah PKBM
PKBM sebagai basis pendidikan bagi masyarakat perlu dikembangkan secara
komprehensif, fleksibel, beraneka ragam dan terbuka bagi semua kelompok usia, sesuai
dengan peranan, harsat, dan kepentingan kebutuhan belajar masyarakat. arah
pengembangan PKBM adalah merupakan pola ketergantungsn dstu srsh mrnjsfi pols
dsling ketergantungan antara masyarakat dengan pemerintah, masyaratakat dengan
PKBM dan PKBM dengan pemeerintah. jika salah satu sub sistem tidak berjalan maka
dapat disubsitusikan oleh subsistem yang lain.
4. AZAS PKBM
Azas PKBM dapat didefenisikan menjadi 7 yaitu :
azas kemanfaatan artinya sertiap kehadiran PKBM harus benar benar
19
memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dan upaya memberi memperbaiki dan
mempertahankan kehidupannya,
Azas kebermaknaan artinya PKBM dengan segala potensinya harus mampu
memberi dan menciptakan program yang bermakna dan dapat meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat sekitar.
Azas kebersamaan artinya PKBM adalah lembaga yang dikelola bersama-sama,
bukan milik perorangan maupun kelompok tertentu, dan bukan milik pemerintah,
melainkan PKBM adalah milik bersama, digunakan bersama untuk kepentingan
bersama.
Azas kemandirian artinya PKBM dalam meoajsanakan dam mengembangkan
kegiatan harus mengutamakan kekuatan diri sendiri
Azas keselarasan artinya setisp kegiatan yang dilaksanakan leh PKBM harus
sesuai dan selaras dengan situasi dengan kondisi masyarakat .
Azas kebutuhan artinya setiap kegiatan yang dilaksanakan PKBM harus di mulai
dengan kegiatan pembelak=jaran yang benar benar paling mendesak bagi masyarakat
Azas tolong menolong artinya PKBM merupakan arena atau ajang belajat dan
pembelajaran masyarakat yang didasari atas saling asah ,saling asih, dan saling asuh di
antarasesama masyarakat itu sendiri.
5. FUNGSI PKBM
PKBM adalah lembaga yang dibentuk dari,oleh dan untuk masyaratkat. fungsi
PKBM meliputi :
a. Sebagai wadah pembelajaran yaitu tempat warga masyarakat dapat menimba
ilmu dan memperoleh berbagai jenis keterampilan dan pengetahuan fungsional .
b. Sebagai tempat pusaran semua potensi masyarakat yaitu PKBM sebagai tempat
pertukaran potensi yang ada dan berkembang di masyarakat.
c. Sebagai pusat dan sumber informasi artinya tempat menanya masyarakat tentang
informasi tentang berbagai kegiatan pembelajaran dan keterampilan fungsional yang
dibutuhkan masyarakat.
d. Sebagai ajang tempat tukar menukar keterampilan dan pengalaman yaitu tempat
berbagi keterampilan dan pengalaman yang dimiliki oleh masyarakat yang bersangkutan
dengan prinsip saling belajar melalui deskusi permasalahan kehidupan.
20
e. Sebagai sentra pertemuan antar pengelola dan sumber belajar artinya tempat
diadakannya pertemuan para pengelola dan sumber belajar baik secara inter maupun
dengan PKBM disekitarnya.
f. Sebagai loka belajar yang tidak pernah keringn artinya tempat yang terus
menerus dilakukan untuk belajar bagi masyarakat dalam berbagai bentuk.
B. PERKEMBANGAN PKBM
1. PENGERTIAN PELEMBAGAAN
Pelembagaan PKBM artinya menetapkan PKBM sebagai basis penyelenggaraan
program pendidikan masyarakkat di tingkat operasional, dan juga dikelola secara
profesional oleh LSM atau organisasi masyaratak lainnya.
2. Alasan Pelembagaan
Pelembagaan PKBM merupakan salah satu upaya untuk membanngkitkan dan
menunjukkan kemampuan masyarakat di dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengendalikan program PLS sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat.
pelembagaan PKBM dilandasi oleh 4 faktor :
a. PKBM bukan milik Pemerintah tetapi merupakan pusat kegiatan belajar masyarakat
yang berasal dari masyarakat , dikelola oleh masyarakat dan untuk kepentingan
masyarakat dengan tujuan meningkatkan taraf hidup dan kualitas hidup masyarakat.
b. PKBM dibina menuju kemandirian
c. PKBM dititik beratkan pada orientasi pasar
d. Melalui pusat kegiatan belajar masyarakat
21
keberhasilan tujuan harus dapat di terima
tujuan harus diterima orang lain.
B. Langkah langkah Pelembagaan PKBM
Proses pembangunan yang berhasil ditandai dengan semakin kritisnya
masyarakat terhadap pembangunan itu sendiri, semakin berhasil pembangunan yang di
laksanakan , maka akan muncuk pemikiran pemikiran kritis dari kalangan masyarakat
termaksud masyarakat kalangan bawah. Peran pemerintah melalu pemanfaatan
keberadaan Penilik Pendidikan Masyarakat yang bertindak sebagai promotor, motivator
dan fasilitator pembentukan PKBM.
Langkah langkah yang harus dilaksanakan dalam pelembagaan pkbm adalah :
1. Mengidentifikasi semua unsur yang akan terkait dengan kegiatan PKBM
2. Pendekatan lintas sektoral
3. Pendekatan terhadap masyarakat
Langkah langkah kongkrit yang dapat dilaksanakan adalah pelibatan masyarakat
ini dapat diawalli denngan berbagai pertemuan dengan seluruh lapisan masyarakat guna
membahas konsep PKBM dan manfaatnya bagi masyarakat sekitar PKBM.
22
b) Faktor penghambat
1. internal
Belum adanya persepsi yang sama tentang konsep dasar PKBM oleh sebahagian
petugas Dikmas, sehingga masih adanya rasa kurang percaya terhadap bentuk dan
program yang mungkin dikembangkan PKBM.
2. eksternal
Belum difahami konsep PKBM oleh berbagai instansi Pemerintah LSM dan
sebagai masyarakat, sehingga mereka bersikap ragu ragu terhadap program pendidikan
masyarakat yang dilaksanakan di PKBm dan masih adanya anggapan yang salah pada
sebagian besar warga masyarakat bahwa PKBM itu milik pemerintah.
C. PENGELOLAAN PKBM
1. STRATEGI PENGELOLAAN
Cara yang digunakan untuk mendinamisasi keberadaan PKBM. Pengelolaan
PKBM merupakan aktifitas selluruh pengelola PKBM yang sangat penting. berhasil
tidaknya PKBM dalam melaksanakan tugas dan fungsinya banyak tergantung dari
pengelolanya. Secara umum aspek aspek pengelolaan PKBM dapat di tinjau dari empat
fingsi manajemen , yaitu :
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pelaksanaan
1. Jiwa pengelola pemimpin
2. Ketenagaan PKBM
3. Latihan pengelolaan PKBM
4. Prosedur kerja
d. Pengawasan
2. Variasi pemgelolaan PKBM
Pengelolaan PKBM yang sangat Variatif ada 9 dan kemungkinan lebih, diantanya :
a. Petugas Dikmas
b. Petugas Dikmas bersama TLD
c. Penilik Dikmas bersama tokoh masyarakat
d. Petugas dikmas bersama LSM
23
e. Pamong belajar SKB
f. TLD sendiri
g. Tokoh masyarakat sendiri
h. LSM
i. Oleh perusahaan
Pertukaran informasi antara PKBM menjadi ajang pembelajaran daam
meningkatkan mutu pengelolaan PKBM
3. POLA PEMBIAYAAN PKBM
Sentra pembelajaran masyarakat yang berasal dari masyarakat , dibentuk oleh
masyarakat dikelola oleh masyarakat dan hasilnya dinikmati oleh masyarakat. Upaya
upaya yang dilakukan adalah mengisi program program yang inovatif, produktif,
berorientasi passar tidak semata orientasi akademik serta nyata-nyata dibutuhkan oleh
masyarakat, seperti kelompokk belajar usaha.
Langkah langka stategis dalam masyrakat mampu membiayai PKBM :
1. Setiap pusat kegiatan masyarakat di bentuk berdasarkan kebutuhan masyarakat
2. Setiap program yang di laksanakan di PKBM benar benar memberi manfaat bagi
masyarakat
3. Setiap PKBM hendaklah mampu menjadi pusat kegiatan ekonomi warga belajar
secara sukarela dapat membiayai kegiatan.
4. PKBM dapan menghimpun dana baik dari masyarakat maupun lembaga
lembaga donor atau lembaga pemerintah
5. setiap PKBM hendaknya di dorong dan di bina untuk menjalin kemitraan
dengan pelaku ekonomi di sekitarnya.
6. Setiap PKBM hendaknya dapat menerima investasi pihak luar baik perorangan
maupun lembaga baik modal usaha mauoun sarana/prasarana.
7. Setiap pengelola atau petugas yang menjadi andala PKBM hendak di bekali
keterampilan management profesional serta mental wirausaha
8. Ciptakan jaringan kerjasama usaha di antara PKBM yang ada di satu kecamatan
bahkan kabupaten.
4. PROGRAM PRIORITAS
Program yang mengutamakan pelayanan dan pembangunan manusia seutuhnya
dan mampu memecahkan persoalan kebutuhan hidup masyarakat. Program jangan
24
sampai membelajarkan warga belajar menjadi seorang yang boros dan konsumtif, tetapi
membelajarkan warga belajar untuk mampu menggunakan sekecil apapun dana belajar
menjadi lebih berhasil guna untuk kehidupannya. beajar melalui pengalaman dan
penghayatan dapat mewujudkan hal tersebut.
5. materi belajar dan bahan
PKMB melaksanakan programnya melalui materi dan bahan belajar dalam
benuk baccaan, bahan praktek, perantara kerj amaupun alat alat permainan.
hal apa saja yang harus di butuhkan dalam memberdayakan PKMB :
a. apa materi, siapa yang menyampaikan, dan materi apa saja yang di sampaikan
untuk masyarakat PKMB
b. Bagaimana membuat materi dan bahas yang dapat membangkitkan minat dan
motivasi belajar masyarakat
c. siapa sauja yangg dapat membuat dan menentukan bahan belajar.
Bahan Belajar adalah bahan dalam bentuk cetakan seperti buku ,maket, gambar-
gambar dan lain sebagainya yang dapat membantu warga belajar untuk belajar
seoptimal mungkin serta dapat merangsang motivasi dan kreativitas untuk belajar
mencapai prestasi yang diinginkan.
Materi belajar adalah isi pelajaran yang ditulis atau di muat dalam bahan belajar itu. isi
pelajaran meliputi konsep-konsep, kaidah kaidah, hukum,norma, dn hakikat suatu ilmu
pengetahuan yang ada dan menyangkut pendidikan, ekonomi, tekhnologi, sosial dan
budaya. Dengan demikian pemikiran penulis turun terhadap pembaca dan materi belajar
sangat berpengaruh maju tidaknya PKBM .
Bahan dan materi yang baik adalah dapat menumbuhkan minat dan motivasi
belajar dan pembacanya dengan sukarela , adapun bahan/materi yang yang dapat
meningkatkan minat antara lain seperti :
1. Mudah cara menyajikannya tidak berbelit-belit,singkat, jelas dan tegas
2. Murah sarana belajar harus dapat di jangkau warga belajar
3. Menarik penyaji mampu mengundang rasa ingin tahu ingin baca
4. Menggairahkan mampu merangsang timbulnya semangat belajar
5. mengugah membangkitkan semangat belajar
6. menantang bahan belajar baik isi maupun perwajahan harus mampu
25
membangkitkan semangat dari setiap pembaca.
D. Memperkuat PKBM
1. Strategi
Keterampilan dan kesempatan merupakan kunci penting dalam menentukan
strategi, sementara strategi iti sendiri dapat diartikan sebagai kiat, cara, taktik, atau seni
situsional dalam mencapai suatu tujuan. Tujuan menjadi aspek penting dalam
menemukan strategi, dengan demikian dapat dikatakan bahwa strategi adalah pola
tujuan atau sasaran atau sasaran ysng ingin dicapai. Beberapa strategi yang dapat
dipertimbangkan dalam mengembangkan satu lembaga antaralain, strategi produksi,
strategi proses, lokasi, dan sumber daya manusi ( Jay dan Barry Render 1991 ).
Strategi produksi, yaitu strategi dalam menentukan keluaran apa yang akan
dihasilkan.
Strategi proses, yaitu cara yang akan ditempuh dalam mencapai produk yang
sudah ditentukan.
Strategi lokasi, yaitu strategi penentuan tempat kedudukan kegiatan, pemeroses,
dan penempatan.
Strategi sumber daya manusia, yaitu sebagai perencanaan, pengadaan,
penempatan, dan kemmpuan sumber daya manusia yang dimiliki.
2. Pola Hubungan
Kemandirian PKBM harus menjadi acuan bagi setiap insan yang ingin
mengambil bagian dalam usaha pencerdasan warga masyarakat. Pusat kegiatan belajar
masyarakat adalah lembaga yang secara pasti harus berdiri di atas kemampuan diri
sendiri, kemampuan yang bertumpu pada kreativitas dan kapasitas masyarakat sekitar.
Ciri – cirinya keberpihakan terhadap tata hubungan antara pusat kegiatan belajar
masyarakat dengan lembaga di luar pusat kegiatan belajar masyarakat.
Hubungan yang terjalin di antara pusat kegiatan belajar masyarakat dengan lembaga –
lembaga tersebut hanyalah hubungan berdasarkan kemintraan dan kepentingan bersama
yang saling menguntungkan. Secara garis besar peran orang lembaga organisasi luar
dalam mendukung keberdaan dan pengembangan pusat kegiatan belajar masyarakat
menjadi tujuan dijabarkan sebagai berikut:
a. Pemberian fasilitas penggunaan sarana milik pemerintah atau swasta.
26
b. Pemberian jasa konsultasi dalam upaya memperkuat program – program.
c. Pemberian dana motivasi belajar bagi warga belajar.
d. Pemberian penghargaan bagi pusat kegiatan belajar masyarakat yang berhasil
menjadi yang terbaik.
e. Penyelenggaraan ujian kesetaraan untuk program paket a setara SD dan paket B
setara SLTP.
3. Mutu pendidikan
Salah satu ukuran keberhasilan pelaksanaan program pendidikan di PKBM
adalah mutu hasil pendidikan yang diperoleh warga belajar. Mutu yang ingin dicapai
ditetapkan oleh PKBM sendiri, tetapi tidak menutup kemungkinan ditentukan secara
bersama antara beberapa program yang sejenis. Mutu pendidikan banyak dipengeauhi
oleh mutu pengelola PKBM, mutu bahan belajar serta ketersediaan tutor dan nara
sumber teknis yang diperlukan dalam menunjang penyelenggaraan proses belajar
mengajar. Mutu pendidikan dapat diartikan secara sederhana sebagai yang “ ter “ yaitu
terbaik, sempurna, terekonomis, terlaku di psara kerja atau suatu hasil yang lebih baik
dari apa yang dibutuhkan oleh sasaran program pendidikan .
27
BAB VI
28
B. Program PKBM yang Efisien, Efektif, dan Produktif
Program PKBM yang efisien, yaitu program pembelajaran kepala
masyarakat yang ada di dalamnya juga efisien. Program PKBM yang efektif,
yaitu program pembelajaran yang mampu menjawab permintaan warga belajar
dalam usaha meningkatkan taraf hidupnya. Program PKBM yang produktif,
program pembelajaran yang harus mempu membelajarkan masyarakat yang
membutuhkan peningkatan ilmu pengetahuan warga masyarakat yang
membutuhkan peningkatan ilmu pengetahuan keterampilan dan sikap.
29
Fleksibilitas program, yaitu belajar sepanjang hayat, pada hakikatnya terjadi
jalur pendidikan luar sekolah. Di jalur pendidikan sekolah, kecuali perguruan
tinggi, di Indonesia belum menerapkan pendidikan sepanjang hayat.
Pengawasan dan pengendalian program, yaitu pengelola PKBm untuk mencapai
efisiensi, efektivitas, serta produktivitas, maka pengawasan yang ketat
merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan. Pengawasan dan pengendalian
terhadap program di dalam PKBM ditekankan pada aspek kualitas dan teknis
edukatif.
Motivasi, tantangan yang paling berat yang sering dihadapi oleh sebuah
organisasi adalah bagaimana menggerakkan para petugas agar senantiasa mau
dan bersedia. Motivasi ini merupakan rangsangan yang diperlukan oleh setiap
warga belajar sehingga mereka memiliki dorongan untuk belajar sungguh –
sungguh dan rangsangan untuk mencapai sesuatu yang terbaik bagi diriya.
Prinsip – prinsip yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan motivasi berprestasi
adalah :
30
BAB III
PEMBAHASAN
Kelebihan
Kelemahan
31
BAB IV
PENUTUP
1) Kesimpulan
2) Saran
Pemerintah harus menjadikan pendidikan Luar sekolah sebagi jalur
pendidikan yang mampu memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat. Jadikan
pendidikan luar sekolah tidak hanya sebatas pelengkap saja tetapi juga
merupakan jalur alternatif dalam pencapaian tujuan pendidikan di Indonesia.
32
DAFTAR PUSTAKA
33