Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL BOOK REPORT

Perkembangan Peserta Didik


Tugas laporan ini di kerjakan untuk memenuhi matakuliah
Perkembangan Peserta Didik yang diampu oleh:
Prof.Dr.RosmalaDewi,M.Pd
Utami Nurhafsari Putri, S.Psi.,M.Psi

NAMA : GRACELITA SARAGIH


NIM : 1193351055
KELAS : Reguler E
PRODI : BK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Tuhan YME dan salam selalu tercurahkan kepada atas berkat
limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas critical book ini.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, laporan ini diajukan guna memenuhi tugas mata
kuliah Perkembangan Peserta Didik. Tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun
penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan laporan ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.

Laporan ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang kaitan psikologi
perkembangan, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi
dan referensi.

Semoga laporan ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Negeri Medan.Saya sadar
bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jau dari sempurna. Untuk itu, kepada
dosen pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan laporan saya
di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Medan, September 2019

Gracelita Saragih
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI .................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
1.1 LatarBelakang...............................................................................................
1.2 Tujuan............................................................................................................
1.3 Manfaat.........................................................................................................

BAB II ISI BUKU ........................................................................................................


2.1 Identitas Buku...............................................................................................
2.2 Ringkasan Isi Buku......................................................................................

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................


3.1 Kelemahan.....................................................................................................
3.2 Kekurangan...................................................................................................

BAB IV PENUTUP ......................................................................................................


3.1 Kesimpulan...................................................................................................
3.2 Saran .............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Setiap hal yang ada di dunia ini adalah sesuatu yang pernah tidak ada menjadi ada.
Begitupun halnya dengan makhluk hidup, baik hewan, tumbuhan, terlebih lagi manusia.
Semua tidak begitu saja lantas ada tanpa melalui suatu proses. Setelah sesuatu itu ada,
kemudian ia lantas tumbuh dan berkembang dari kecil menjadi besar.

Perkembangan pada manusia dibagi dalam beberapa fase yang dikelompokkan


berdasarkan tingkatan usia. Setiap tingkatan usia memiliki ciri dan keunikan tersendiri. Fase
tersebut terdiri atas perkembangan janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, dan dewasa. Puncak
dari fase perkembangan ini adalah pada fase remaja. Mengapa? Sebab pada fase inilah
terjadinya perubahan yang sangat drastis dalam diri seorang manusia yang juga dianggap
sebagai jembatan antara dunia anak-anak dan dunia kedewasaan. Pada fase ini pula seseorang
akan mengalami masa pubertas, yaitu adanya perubahan yang sangat signifikan yang sangat
menonjol baik secara fisik maupun psikis menuju persiapan menjadi seorang dewasa. Selain
itu, pada masa remaja pula seseorang akan mengalami pergolakan yang luar biasa dalam
mencari jati diri, menetukan kemana arah tujuan hidupnya akan diarahkan. Lalu seperti
apakah sebenarnya tanda-tanda seseorang telah mengalami memasuki masa remajanya?

Masa pertumbuhan anak seharusnya diperhatikan secara seksama oleh orang tua, karena
proses tumbuh kembang anak akan mempengaruhi kehidupan mereka pada masa mendatang.
Jika perkembangan anak luput dari perhatian orang tua maka anak akan tumbuh seadanya
sesuai dengan yang hadir dan menghampiri mereka. Masa usia sekolah dasar merupakan
masa kelanjutan dari masa bayi dan prasekolah anak. Masa ini terjadi dari usia 5 sampai 12
tahun yang ditandai dengan terjadinya perkembangan-perkembangan pada diri anak
diantaranya fisik dan juga kognitifnya. Kemudian dalam laporan ini akan dibahas tentang
bagaimanakah pertumbuhan dan perkembangan fisik dan kognitif anak diusia sekolah
tepatnya sekolah dasar. Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, perkembangan
merupakan suatu proses yang holistik dari proses-proses biologis, kognitif, dan psikososial.
Hal ini berarti bahwa perkembangan berlangsung secara terintegrasi dalam segala aspek yang
ada dalam diri individu (manusia).
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dari uraian latar belakang masalah di atas, akhirnya memunculkan beberapa rumusan
masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian pertumbuhan dan perkembangan?

2. Apa saja tahap-tahap dalam pertumbuhan dan perkembangan ?

3. Apa saja teori perkembangan ?

4. Apa saja faktor yang dipengaruhi oleh pertumbuhan dan perkembangan ?

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian pertumbuhan dan perkembangan.

2. Agar mahasiswa mengetahui apa saja tahap dalam pertumbuhan dan perkembangan. .

3. Agar mahasiswa mengetahui teori perkembangan.

4. Untuk mengetahui faktor yang diperoleh oleh pertumbuhan dan perkembangan.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 IDENTITAS BUKU

a. BUKU UTAMA

1. Judulbuku : PERKEMBAGAN PESERTA DIDIK

2. Pengarang : Dra. Rahmulyani, M. Pd., Kons

Dr. Nasrun, MS.

Dra. Nurajani, M. Pd.

Dra. Pasteria Sembiring, M. Pd., Kons

Dra. Nurmaniah, M. Pd

3. Penerbit : Unimed Press

4. Tahun terbit : 2015.

5. Kota Terbit : Medan

6. Tebal Buku : 191 halaman.

b. BUKU PEMBANDING

1. Judulbuku : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

2. Pengarang : Prof. Dr. H. Sunarto


Dra. Ny. B. Agung Hartono

3. Penerbit : Rineka Cipta

4. Tahun terbit : 2013

5. Kota Terbit : Jakarta

6.Tebal Buku : 245 halaman

C.BUKU B.INGGRIS

1.Judul Buku : DEVELOPMENT FROM ADOLESCENCE TO EARLY ADULTHOOD

2.Pengarang : Marian Kloep, Leo B.Hendry, Rachel Taylor and Ian Stuart-Hamilton

3.Penerbit : Psychologi Press

4.Tahun Terbit :2016

5.Kota Terbit : London And New York

6. Tebal Buku :171 Halaman


2.2 RINGKASAN BUKU

BUKU UTAMA : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

BAB I HAKEKAT PERKEMBANGAN

Perkembangan merupakan perubahan progresif dan berkesinambungan yang di alami


individu dari lahir sampai akhir hayatnya. Dalam menjalani perkembangannya setiap individu
dibatasi oleh prinsip-prinsip perkembangan yaitu perkembangan merupakan proses yang
tidak pernah berhenti, semua aspek saling mempengaruhi, mengikuti pola tertentu, terjadi
pada tempo yang berlainan, setiap fase berkembang mempunyai ciri khas, setiap individu
normal akan mengalami fase perkembangan, perkembangan ditentukan oleh kematangan.
Setiap individu akan mengikuti fase perkembangan sesuai dengan tahap
perkembangan yang dijalaninya. Pembagian fase perkembangan dapat ditinjau dari analisis
biologis yaitu menentukan fase perkembangan berdsasrkan keadaan atau proses
pertumbuhan tertentu.

BAB II TEORI PERKEMBANGAN


Teori perkembangan adalah sebagai berikut :
Teori Psikoanalisa, struktur kepribadian manusia terdiri dari tiga struktur yaitu id, ego,
dan super ego.
Teori Kognitif, menekankan pikiran-pikiran yang disadari tiga teori kognitif yang
paling penting teori yang dikemukaan oleh Piaget, teori kognitif social budaya yang
dikemukaan oleh Vygotsky dan teori pemrosesan informasi.
Piaget membagi terhadap perkembangan kognitif atas empat tahap yaitu tahap
sensoris, tahap pra operasional, tahap operasional konkrit, dan tahap operasional formal.
Teori Behaviorisme (Skinner), menyatakan bahwa perkembangan itu dipelajari dan
dipengaruhi secara kuat oleh lingkungan: artinya lingkungan berpengaruh cukup besar
terhadap perkembangan individu.
Teori Kontekstual Ekologis, menekankan pentingnya pengaruh lingkungan terhadap
perkembangan melalui lima sistem lingkungan yang berkisar dari interaksi langsung dengan
agen-agen social budaya yang luas. Brofen brenner pencetus teori ini mengemukakan bahwa
kelima sistem tersebut adalah mirkrosistem, mesosistem, ekosistem, makrosistem, dan
kronosistem.
Dari semua teori perkembangan tidak satupun diantaranya dapat menjelaskan
perkembangan manusia secara lengkap dan menyeluruh. Oleh sebab itu, diperlukan
pendekatan “Eklektif” dalam mempelajari perkembangan manusia.

BAB III PERKEMBANGAN REMAJA


Perkembangan fisik remaja menunjukkan perkembangan nya cepat baik dari segi
tinggi dan berat badan maupun perkembangan seksual. Perkembangan Intelektual / kognitif
remaja berada pada tahap oprasional formal artinya mereka telah dapat berpikir abstrak dan
berfikir dengan melihat kemasa depan.
Perkembangan emosi pada remaja awal terjadi gejolak emosi yang kadang-kadang
cukup kuat sehingga remaja bisa meledak-ledak.Namun pada remaja akhir mereka telah
mencapai kematangan emosinya. perkembangan bahasa remaja sangat di pengaruhi oleh
lingkungan Dan teman sebaya . Remaja sering mengunakan bahasa sandi untuk kelompok
mereka yang disebut dengan bahasa prokem dan juga sering dikenal dengan bahasa gaul .
Perkembangan bakat khusus menunjukkan kemampuan yang masih laten sehingga
memerlukan bantuan lingkungan untuk mewujudkan . Bakat khusus mencakup kemampuan
khusus berupa potensi yang bersifat khusus misalnya bakat akademik, bakat musik, dan
sebagai nya.

BAB IV TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA

Dalam perkembanganya setiap individu mengikuti tahapan perkembangan di mana


setiap fase memmiliki serangkaian tugas perkembangan yang harus diselesaikan dengan baik
oleh setiap individu. kegagalan menyelesaikan tugas perkembangan pada fase tertentu
berakibat tidak baik pada kehidupan berikut nya demikian sebaliknya. J.Havinghust membagi
tugas perkembangan remaja menjadi 10 bagian ; yaitu mencapai hubungan baru yang lebih
matang dengan teman sebaya, mencapai peran sosial pria dan wanita , menerima keadaan
fisik nya dan menggunakan nya secara efektif mencari kemandirian emosional dari orang tua
dan orang dewasa lainnya, mencapai jaminan kebebasan ekonomis, memilih dan menyiapkan
lapangan kerja, persiapan memasuki kehidupan berkeluarga, mengembangkan keterampilan
intelektual, Mencapai dan mengharapkan tingkah laku sosial yang bertanggung jawab,
memperoleh dan syistem etika sebagai pedoman hidup. Jelas terlihat tugas perkembangan
remaja mengantarkan mereka pada kehidupan dewasa pada fase perkembangan berikutnya.
Mereka di samping telah mempersiapkan dan mempertimbangkan pekerjaan, mereka juga
telah mempersiapkan kehidupan berkeluarga.

BAB V KEBUTUHAN DAN PERBEDAAN KEBUTUHAN REMAJA

Kebutuhan mempunyai peranan yang sangat penting dan menentukan tingkah laku
manusia. Bahkan tingkah laku manusia timbul karena adanya suatu kebutuhan, dan semua
tingkah laku manusia di arahkan untuk memenuhi atau memasukkan kebutuhannya.
Maslow mengemukakan hirarki kebutuhan dari dasar sampai yang paling tinggi yaitu,
kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan rasa memiliki dan kasih sayang,
kebutuhan penghargaan, kebutuhan rasa ingin tahu, kebutuhan nestetik, kebutuhan
pertumbuhan dan kebutuhan aktualisasi diri.

BAB VI PERKEMBANGAN KONSEP DIRI

Konsep diri adalah bagaimana seseorang melihat dirinya yang mencakup keyakinan,
pandangan dan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri. Konsep diri seseorang dibentuk
oleh lingkungan terutama lingkungan keluarga dimana seorang anak di besarkan. Bagaimana
pola asuh terhadap anak sangat menentukan pembentukan konsep dari negatif. Lingkungan
berikutnya yang sangat menentukan konsep diri anak adalah lingkungan sekolah. Guru sangat
berperan dalam membentuk konsep diri anda.
Terdapat tiga domensi konsep diri yaitu dimensi gambaran diri, dimensi penilaian diri,
dan dimensi cita-cita diri.
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri indvidu adalah usia kematangan,
penampilan diri, nama dan julukan, hubungan keluarga, teman-teman sebaya dan kreativitas.
Konsep diri juga mempunyai hubungan yang erat dengan prestasi belajar.

BAB VII PENYESUAIAN DIRI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG


MEMPENGARUHINYA

Penyesuaian diri dapat diartikan sebagai adaptasi, sebagai bentuk konformitas, dan
sebagai usaha pengusasaan. Sebagai adaptasi penyesuaian diri berarti kemampuan individu
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan termasuk penyesuaian secara fisik fisiologis,
attau biologis. Penyesuaian diri dalam arti komformitas artinya penyesuaian terhadap norma.
Sebagai usaha konformitas, individu mendapat tekanan dari kelompok untuk mengikuti
norma kelompok, ia akan ditolak kalau berperilaku tidak sesuai dengan norma kelompoknya.
Penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan diartikan sebagai kemampuan untuk
merencanakan dan mengorganisir respons dengan cara tertentu sehingga tidak terjadi konflik
dan frustasi.

BAB VIII PERMASALAHAN YANG TIMBUL PADA MASA REMAJA USAI


SEKOLAH MENENGAH

Hampir semua remaja dalam perkembangannya mengalami masalah, hanya saja


masalah itu ada yang wajar, ada yang sedang dan ada yang berat. Remaja yang bermasalah
wajar adalah tingkah laku yang secara psikologis masih dalam batas ciri-ciri pertumbuhan
dan perkembangannya masalah. Bertaraf menengah adalah remaja yang mengalami masalah
yang juga masih berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Masalah taraf
menengah ini timbul karena ketidakmampuan remaja menyesuaikan diri dengan perubahan
yang terjadi pada perkembangannya dan adanya tekanan dari lingkungan. Biasanya ditandai
dengan tingkah laku agresif atau mereka merasa tidak aman, melamun, ada kalanya kekanak-
kanakan. Remaja yang mengalami masalah berat/kuat disebabkan oleh dorongan yang saling
bertentangan dalam diri mereka.

BUKU PEMBANDING : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

BAB I KARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN INDIVIDU

Individu adalah manusia yang berkedudukan sebagai pribadi yang utuh, tunggal, dan
ikhlas. Ia sebagai subjek yang merupakan suatu kesatuan psiko-fisik dengan berbagai
kemampuannya untuk berhubungan dengan lingkungan, dengan sesama, dan dengan Tuhan
yang mencipataknnya.
Manusia terus mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan psikis Pertumbuhan
perkembangan tersebut dialami sejak manusia masih di dalam kandungan.
Kelahiran merupakan saat suatu fase pertumbuhan fisik secara lengkap, yang ditandai setiap
organ atau bagian tubuh telah mampu berfungsi.
Pertumbuhan dan perkembangan manusia di pengaruhi oleh banyak faktor, antara lain
keturunan, sosial ekonomi, sosial kulturasi, kesehatan, dan latar belakang kehidupan
keluarga.
Pertumbuhan fisik lebih lanjut sejak bayi lahir, dan masing-masing organ mencapai
tingkat kematangan dan mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Kematang pertumbuhan
fisik yang ditandai oleh berfungsinya masing-masing organ, berpengaruh terhadap
perkembangan non-fisik, seperti berfikir, bahasa sosial, emosi dan pengenalan terhadap nilai,
norma, dan moral.

BAB II PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN REMAJA


Manusia sennatiasa mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah
perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang
berlangsung secara normal pada anak yang sehat, dalam perjalanan waktu tertentu.
Pertumbuhan fisik dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor nutrisi yang
telah terasa pengaruhnya sejak bayi belum lahir dan sudah lahir, faktor perawatan yang
menyangkut perawatan fisik maupun psikis, seperti kasih sayang atau cinta kaish.
Perkembangan merupakan proses dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai
fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungannya. Dengan kata lain perkembagan
merupakan perubahan fungsional yang dipengaruhi oleh pencapaian tingkat kematanagn
fisik.
Semua proses pertumbuhan dan perkembangan akan berjalan dengan irama dan ritme
yang teratur, sehingga dapat di identifikasikan menurut dan mengikuti hukum-hukum
pertumbuhan dan perkembangan yang dapat dipercaya (maton).
Hukum pertumbuhan antara lain adalah hukum Cepphalocoudal yang artinya
pertumbuhan fisik dimulai dari kepala ke arah kaki dan hukum Proximodistal yang artinya
pertumbuhan fisik berpusat pada sumbu dan mengarah ke tepi.
Hukum perkembangan menyatakan bahwa perkembangan kemampuan sosio-
psikologi berawal dari hal-hal yang umum menunju ke hal-hal yang khusus.
Masa remaja adalah masa yang khusus, penuh gejolak karena pertumbuhan fisik
terjadi ketidakseimbangan. Hal ini akan mempengaruhi perkembanagan berfikir, bahasa,
emosi, dan sosial anak.
Makna remaja banyak diartikan oleh pihak-pihak yang berkepentingan, baik pihak
hukum, ahli psikologi, maupun pandangan masyarakat yang mengaitkan dengan sistem
budaya. Secara umum anak dikatakan mencapai masa remaja ditandai oleh kematangan
fungsi seksual (pada wanita setiap bulan mengeluarkan sel telur dari indung telurnya dan bagi
pria setiap kali mimpi/mengeluarkan air mani) dan munculnya tanda-tanda kelamin sekunder.

BAB III PERTUMBUHAN FISIK

Pertumbuhan adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala


primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik tersebut bukan saja menyangkut
bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsi tubuh, melainkan juga meliputi
perubahan ciri-ciri yang dapat kelamin utama dan kedua. Baik pada remaja laki-laki maupun
wanita, perubahan fisik tersebut mengikuti urutan-urutan tertentu.
Pada dasarnya perubahan fisik remaja disebabkan oleh kelenjar pituitari dan kelenjar
hyphotalamus. Kedua kelenjar itu masing-masing menyebabkan terjadinya pertumbuhan
ukuran tubuh dan merangsang aktivitas serta pertumbuhan ukuran tubuh dan merangsang
aktivitas serta pertumbuhan alat kelamin utama dan kedua pada remaja. Kelenjar pituitari
yang terletak di dasar otak mengelurakan dua macam hormon, yaitu hormon pertumbuhan
dan hormon gonadotropik yang berfungsi mengaktifkan kelenjar kelamin. Pertumbuhan fisik
yang tepat akan dapat dicapai apabila terjadi keseimbangan kerja kelenjar pituitari dan
gonadotropik.
Pertumbuhan fisik remaja ditandai oleh perubahan ukuran tubuh, yang selama masa
remaja pertumbuhan tinggi badan bertamabah 25 persen dan berat badan bertambah sekitar
200 persen atau dua kali lipat. Proporsi tubuh yang kurang proporsional, ciri kelamin utama,
yaitu kematang fungsi utama alat kelamin pada wanita mengalami menstruasi pertama dan
pada laki-laki mengalami mimpi pertama, ciri kelamin kedua seperti pinggul melebar dan
mencuatnya puting susu pada wanita dan tumbuhnya kumis dan jenggot serta bulu di sekitar
kelamin dan membesarnya jakun pada laki-laki.

BAB IV PERKEMBANGAN INTELEK, SOSIAL, DAN BAHASA

Intelek adalah kecakapan mental, yang menggambarkan kemampuan berpikir. Banyak


defenisi tentang intelegensi namun makna intelegensi dapat diartikan sebagai kemampuan
seseorang dalam berpikir dan bertindak. Kemampuan berpikir atau intelegensi diukur dengan
tes intelegensi. Tes intelegensi yang terkenal adalah tes Binet-Simon. Hasil tes inteligensi
dinyatakan dalam bentuk nilai IQ, dan hal itu banyak gunanya karena tingkat inteligensi
berpengaruh terhadap banyak aspek.
Kemampuan berpikir berpengaruh terhadap tingkah laku seseorang yang
berkemampuan berpikir tinggi akan cekatan dan cepat dalam bertindak, terutama dalam
menghadapi permasalahan. Hal ini akan berakibat pada pembentukan sikap mandiri.
Sebaliknya orang yang berkemampuan berpikir kurang akan lebih bersikap tergantung.
Ciri-ciri pokok dalam perkembangan intelek remaja (yang telah berada pada tingkat
berpikir operasional-formal) dapat disebutkan sebagai berpikir deduktif hipotesis dan berpikir
kombinatoris.
Perkembangan inteligensi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
berpengalaman belajar termasuk berbagai bentuk latihan, lingkungan, terutama kondisi
lingkungan keluarga. Oleh karena itu, terdapat perbedaan kemampuan dan irama
perkembangan inteligensi individu. Secara umum dapat dikenal pengelompokan individu
berdasarkan tingkat kecerdasannya dalam beberapa tingkat atau jenjang kelompok anak
berkelainan mental, kelompok anak bodoh, anak normal, anak pandai, anak cerdas, dan anak
istimewa (jenius).
Perkembangan sosial adalah berkembangnya tingkat hubungan antar manusia
sehubungan dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia. Perhatian remaja melalui
tertuju pada pergaulan di dalam masyarakat dan ia membutuhkan pemahaman tentang norma
kehidupan yang kompleks. Pergaulan remaja banyak diwujudkan dalam bentuk kehidupan
berkelompok terutama kelompok sesama jenis. Perkembangan sosial anak remaja
dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni: kondisi keluarga, kematangan anak, status sosial
ekonomi keluarga, pendidikan dan kapasitas mental terutama intelek dan emosi.

BAB V PERKEMBANGAN AFEKTIF

Emosi adalah warna efektif yang kuat dan ditandai oleh perubahan-perubahan fisik.
Pola emosi remaja sama dengan pola emosi masa kanak-kanak. Jenis emosi yang secara
normal di alami antara lain: cinta, gembira, marah, takut, cemas, dan sedih. Perbedaannya
terletak pada rangsangan yang membangkitkan emosi dan derajatnya, serta pengendalian
remaja terhadap ungkapan emosi mereka. Biehler membedakan ciri-ciri perkembangan emosi
remaja dalam rentang waktu usia 12-15 tahun dan 15-18 tahun.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi emosi antara lain: kematangan dan belajar
serta kondisi-kondisi kehidupan atau kultur. Emosi mempengaruhi tingkah laku misalnya rasa
takut yang menyebabkan seseorang gemetar, sulit bicara, membolos, dan sebagainya. Ada
perbedaan individual dalam perkembangan emosi yang sebagian disebabkan oleh keadaan
fisik, taraf kemampuan intelektual, dan kondisi lingkungan. Dalam kaitannya dengan
penyelenggaraan pendidikan, guru dapat melakukan beberapa upaya dalam pengembangan
emosi remaja misalnya: konsisten dalam pengelolaan kelas, mendorong anak bersaing dengan
diri sendiri, pengelolaan diskusi kelas yang baik, mencoba memahami remaja, dan membantu
siswa untuk berprestasi.
Nilai-nilai kehidupan adalah norma-norma yang berlaku dalam masyarakat atau
prinsip-prinsip hidup yang menjadi pegangan seseorang dalam hidupnya, baik sebagai pribadi
maupun sebagai warga negara. Sedangkan moral adalah ajaran tentang baik, buruk perbuatan
dan kelakuan, akhlak dan sebagainya. Sikap adalah kesediaan bereaksi individu terhadap
sesuatu hal keterkaitan antara lain moral dan sikap tampak dalam pengalaman nilai-nilai
pengenalan, pengahayatan terhadap nilai-nilai berdasarkan moral yang dimiliki akan
terbentuk sikap dan diwujudkan dalam tingkah laku yang mencerminkan nilai-nilai yang
dianut.
Upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka pengembangan nilai-nilai, moral dan
sikap remaja adalah menciptakan komunikasi disamping memberi informasi dan remaja
diberi kesempatan untuk berprestasi untuk aspek moral serta menciptakan sistem lingkungan
yang serasi atau kondusif.

BAB VI TUGAS PERKEMBANGAN PRIBADI, PENDIDIKAN DAN KARIER, DAN


KEHIDUPAN BERKELUARGA
Kebutuhan seseorang individu muncul karena pertumbuhan dan perkembangan psiko
fisisnya. Dorongan (motif) merupakan faktor utama munculnya kebutuhan dan dorongan
tersebut secara alami (asli) maupun karena proses belajar akan mendorong seseorang individu
untuk bertingkah laku memnuhi kebutuhannya
Dalam upaya memenuhi kebutuhannya, seseorang remaja banyak menghadapi banyak
masalah, antara alin adalah: kondisi yang amat berbeda karena pengaruh perkembangan
zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pendidikan, kesulitan dalam
menilai kemampuan dirinya dibandingkan dengan permasalahan yang dihadapi dan kesulitan
dalam penyesusaian diri dengan berbagai kondisi masyarakat yang amat kompleks.
Menjalani perkembangan bagi remaja tidak lain melaksanakan tugas-tugas yaitu
mempersiapkan dirinya untuk dapat diterima sebagai individu yang mampu berdiri sendiri
dalam melaksanakan kehidupan bermasyarakat. Tugas-tugas itu meliputi kehidupan pribadi,
tugas dalam kehidupan sosial dan tugas dalam kehidupan keluarga. Dalam menjalankan
tugas-tugas tersebut laki-laki berbeda dengan wanita, baik mengenai ragam itu menjadi
kurang. Oleh karena itu, yang harus mendapatkan perhatian di dalam penyelanggaraan
pendidikan adalah sifat-sifat dan kebutuhan umum remaja, seperti pengakuan akan
kemampuannya, seperti pengakuannya ingin untuk mendapatkan kepercayaan, kebebasan dan
semacamnya.
BAB VII PENYESUAIAN DIRI REMAJA

Manusia tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikan diri, maka
penyesuaian diri terhadap lingkungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan memerlukan
proses yang cukup unik. Penyesuaian diri dapat diartikan adaptasi, konformitas, penguasaan,
dan kematangan emosional. Proses penyesuaian diri yang tertuju pada pencapaian
keharmonisan antara faktor internal dan eksternal anak sering menimbulkan konflik, tekanan,
frustasi, dan berbagai macam perilaku untuk membebaskan diri dari ketegangan.
Kondisi fisik, mental, dan emosional dipengaruhi dan diarahkan oleh-oleh faktor
lingkungan di mana kemungkinan akan berkembang proses penyesuian yang baik atau salah
suai. Selain faktor lingkungan, faktor psikologis, kematangan, kondisi fisik, dan kebudayaan
juga mempengaruhi proses penyesuaian diri.
Penyesuaian diri adalah suatu proses. Dan salah satu ciri pokok dari kepribadian yang
sehat mentalnya ialah memilki kemampuan untuk mengadakan penyesuaian diri secara
harmonis, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungannya.
Proses penyesuaian diri dipengaruhi oleh beberapa faktor penentu yaitu antara lain:
kondisi fisik, tingkatan perkembangan dan kematangan, faktor psikologis, lingkungan dan
kebudayaan.
Terdapat dua karakteristik penyesuaian diri yaitu penyesuaian diri secara positif, yaitu
tidak ada ketegangan secara emosional, tidak terjadi frustasi, menggunakan pertimbangan
rasional, realistik, dan objektif, dan penyesuaian diri yang salah yaitu antara lain berupa
reaksi bertahan, menyerang, dan melarikan diri.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penyesuaian diri antara lain kondisi
jasmaniah, perkembangan dan kematangan, kondisi lingkungan, kebudayaan dan agama.
Tingkat penyesuaian diri dari pertumbuhan-pertumbuhan remaja sangat tergantung
pada sikap orangtua dan kondisi lingkungan keluarga orangtua yang otoriter menghambat
penyesuaian diri remaja.

C.BUKU B.INGGRIS

BAB I MELIHAT TRANSISI

Pada dasarnya perubahan transisi remaja disebabkan oleh faktor lingkungan atau masyarakat
atau prinsip-prinsip hidup yang menjadi pegangan seseorang dalam hidupnya, baik sebagai
pribadi maupun sebagai warga negara. Sedangkan moral adalah ajaran tentang baik, buruk
perbuatan dan kelakuan, akhlak dan sebagainya. Sikap adalah kesediaan bereaksi individu
terhadap sesuatu hal keterkaitan antara lain moral dan sikap tampak dalam pengalaman nilai-
nilai pengenalan, pengahayatan terhadap nilai-nilai berdasarkan moral yang dimiliki akan
terbentuk sikap dan diwujudkan dalam tingkah laku yang mencerminkan nilai-nilai yang
dianut.

BAB II KONTEKS SOSIAL PEMBANGUNAN


Dalam pembangunannya setiap individu memiliki tahapan pembangunan di mana
setiap fase memmiliki serangkaian tugas perkembangan yang harus diselesaikan dengan baik
oleh setiap individu. kegagalan menyelesaikan tugas perkembangan pada fase tertentu
berakibat tidak baik pada kehidupan berikut nya demikian sebaliknya. J.Havinghust membagi
tugas perkembangan remaja menjadi bebrapa bagian yaitu mencapai hubungan baru yang
lebih matang dengan teman sebaya, mencapai peran sosial pria dan wanita , menerima
keadaan fisik nya dan menggunakan nya secara efektif mencari kemandirian emosional dari
orang tua dan orang dewasa lainnya, mencapai jaminan kebebasan ekonomis, memilih dan
menyiapkan lapangan kerja, persiapan memasuki kehidupan berkeluarga, mengembangkan
keterampilan intelektual, Mencapai dan mengharapkan tingkah laku sosial yang bertanggung
jawab, memperoleh dan syistem etika sebagai pedoman hidup. Jelas terlihat tugas
perkembangan remaja mengantarkan mereka pada kehidupan dewasa pada fase
perkembangan berikutnya. Mereka di samping telah mempersiapkan dan mempertimbangkan
pekerjaan, mereka juga telah mempersiapkan kehidupan berkeluarga

BAB III TRANSISI KE DUNIA KERJA


Ini merupakan bagian dimana seseorang membutuhkan atau menginginkan pekerjaan, baik
orang muda maupun orang tua. Setiap orang pasti ingin memiliki kehidupan yang
berkembang, salah satunya dengan memiliki pekerjaan hidup sesorang itu akan berkembang
atau bahkan bisa mnejadi maju.
Bab ini menjelaskan faktor ekonomi adalah salah satu alasan seseorang untuk memiliki
pertumbuhan atau perkembangan yang lebih baik, Setiap orang pasti memiliki kemampuan.
Banyak seseorang bekerja dari apa yg menjadi kemampuannya.
Konsep ini adalah bagaimana seseorang melihat dirinya yang mencakup keyakinan,
pandangan dan penilaian seseorang terhadap kemampuan dirinya . Kemampuan diri
seseorang dibentuk oleh pribadinya atau terutama lingkungan keluarga dimana seorang anak
di besarkan. Bagaimana pola asuh terhadap anak sangat menentukan pembentukan konsep
dari negatif. Lingkungan berikutnya yang sangat menentukan kemampuan diri anak adalah
lingkungan sekolah.

BAB IV TEORI SISTEM DINAMIS

Untuk apa kita menulis sesuatu yang kita tau, itu kembali menjadi sebuah rencana setiap
indivindu. Dalam upaya memenuhi kebutuhannya, seseorang banyak menghadapi masalah,
antara alin adalah: kondisi yang amat berbeda karena pengaruh perkembangan zaman dan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pendidikan, kesulitan dalam menilai
kemampuan dirinya dibandingkan dengan permasalahan yang dihadapi dan kesulitan dalam
penyesusaian diri dengan berbagai kondisi masyarakat yang amat kompleks
Sikap adalah kesediaan bereaksi individu terhadap sesuatu hal keterkaitan antara lain moral
dan sikap tampak dalam pengalaman nilai-nilai pengenalan, pengahayatan terhadap nilai-nilai
berdasarkan moral yang dimiliki akan terbentuk sikap dan diwujudkan dalam tingkah laku
yang mencerminkan nilai-nilai yang dianut.
BAB III

KEUNGGULAN DAN KEKURANGAN BUKU

3.1. Keunggulan

Salah satu yang menarik yang terdapat pada buku ini yang mungkin tidak dijumpai pada
buku-buku tentang psikologi yang lain yaitu buku ini mengkaji objek dan metode-metode
psikologi perkembangan yang mana terdapat teori-teori usaha dalam mengatasi psikologi
perkembangan dijelaskan bahwasanya, objek psikologi perkembangan adalah perkembangan
manusia sebagai pribadi.

1. Pembahasan dalam buku ini mengkaji pertumbuhan dan perkembangan manusia


pada umumnya secara garis besar dengan mengenal berbagai karakteristiknya.

2. Mengajarkan individu untuk memanfaatkan kapasitas dan potensi yang dibawanya


dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkan.
3. Untuk setiap bab penjelasannya cukup jelas dan dengan bahasa yang mudah di
mengerti.

3.2 Kekurangan
Buku perkembangan peserta didik ini sangat jarang menggunakan pendapat para ahli
sebagai pendukung dalam menguatkan dasar dari setiap point meteri yang dibahas dalam
buku ini.

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Kalau ada anak remaja bermasalah berarti pada proses tumbuh kembangnya, anak remaja
tersebut sedang mengalami gangguan sekaligus telah terjadi sesuatu yang salah dalam
pembentukan jati dirinya.

Remaja yang biasanya ceria, akrab dengan keluarga tiba-tiba mengucilkan diri. Kebanyakan
orangtua berprasangka anaknya terjerat narkoba jika perilakunya berubah.Tapi ada faktor lain
yang bisa membuat perilaku remaja tiba-tiba berubah menjadi tertutup dan mengasingkan diri
dari keluarga.
Masa remaja adalah periode transisi dari anak-anak ke dewasa. Remaja mulai banyak
terpengaruh faktor lingkungan dan sudah memiliki sosok yang dimaunya seperti penyanyi
top, politisi, tokoh agama dan lainnya.

Usia remaja adalah masa saat terjadinya perubahan-perubahan yang cepat, termasuk
perubahan dalam aspek kognitif, emosi dan sosial. Namun proses pematangan fisik pada
remaja terjadi lebih cepat dari proses pematangan psikologinya. Hal ini sering menyebabkan
berbagai masalah. Di satu sisi remaja sudah merasa matang secara fisik dan ingin bebas dan
mandiri. Di sisi lain mereka tetap membutuhkan bantuan, dukungan, serta perlindungan orang
tua.

Orang tua sering tidak paham dengan perubahan yang terjadi pada remaja sehingga tidak
jarang terjadi konflik di antara keduanya. Karena merasa tidak dimengerti remaja seringkali
memperlihatkan tindakan agresif yang dapat mengarah pada perilaku berisiko tinggi.

4.2 SARAN

Siapapun orang tua pasti tidak menginginkan hal yang sedemikan terjadi pada buah hatinya.
Begitupun si anak sendiri, tidak ada satupun dari mereka yang ingin hidupnya menjadi kacau
dan bermasalah.

Oleh karena itu, dibutuhkan komunikasi yang baik antara si anak dengan orang tua sebagai
pemegang tanggung jawab utama terhadap perkembangan anak. Membekali anak dengan
pendidikan yang memadai baik pendidikan umum terlebih pendidikan agama.

DAFTAR PUSTAKA
Rahmulyani, Tim Penyusun. 2018. Perkembangan Peserta Didik, Medan: Unimed Press

Sunarto, B. Agung Hartono. 2008. Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: Rineka Cipta

Kloep,Marian. 2016. DEVELOPMENT FROM ADOLESCENCE TO EARLY

ADULTHOOD, London NewYork: Psychologi Press

Anda mungkin juga menyukai