Anda di halaman 1dari 52

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. KEPEMIMPINAN

PRODI S1 MANAJEMEN

KEPEMIMPINAN DALAM PRESPEKTIF ORGANISASI

(SUTARTO WIJONO, TAHUN 2018)

KEPEMIMPINAN DAN PERILAKU INDONESIA

(SYAMSU Q.BADU & NOVIANTY DJAFRI, TAHUN 2017)

KELOMPOK 6

RINDY ENDRY YANI (7211210007)

APRINA SEPTAULI BR.MANURUNG (7213210027)

NURAJIJAH RITONGA (7211210005)

TULUS PANJAITAN (7213210019)

SENDY CLARITA PUTRI MARBUN (7213510053)

MARKE MANIK MUJI (7213510055)

MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN

DOSEN PENGAMPU : HILMA HERMEN,SE,MBA

PROGAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
EXCECUTIVE SUMMARY

Kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi orang lain (di dalam atau di
luar organisasi) untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pemimpin dalam suatu
kepemimpinan yang efektif secara teoretis diidentifikasikan memiliki karakteristik
khas : fisik, mental, kepribadian, perilaku, gaya kepemimpinan yang job cenfered atau
employee cenfered, kepemimpinan yang situasional (kontingensi dan partisipasi,
path goal model), karismatik, transaksional, dan transformasional.

Pembahasan yang rinci dan meluas mengenai kepemimpinan yang efektif dalam
buku ini dikaitkan dengan dan tidak terlepas dari pembahasan mengenai perilaku
organisasi. Perilaku organisasi sebagai suatu bentuk interaksi antar individu dan
kelompok dalam mencapai tujuan organisasi dan efektifitas organisasi tidak terlepas
dari dinamika dan fungsi keemimpinan seorang pemimpi dan manajer dalam
mengarahkan, mengembangkan, melakukan perubahan dan memotivasi individu –
individu yang berada dalam suatu organisasi.

Suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar ditentukan oleh
seorang pemimpinnya. Ada yang mengungkapkan bahwa pemimpin lah yang
bertanggung jawab atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan, merupakan
ungkapan uang mendudukkan posisi pemimpin dalam suatu organisasi pada posisi
yang terpenting.

Pemimpin digambarkan sebagai pengembala dan setiap pengembala akan


ditanyakan tentang perilaku pengembalanya. Ungkapan ini membuktikan bahwa
seorang pemimpin apapun wujudnya , dimana pun letaknya akan selalu mempunyai
beban untuk mempertanggungjawabkan kepemimpinannya. Kepemimpinan
kadangkala diartikan sebagai pelaksanaan otoritas dan pembuat keputusan. Ada juga
yang mengartikan sebagai suatu inisiatif untuk bertindak menghasilkan suatu pola
yang konsisten dalam rangka mencari jalan keluar dari suatu permasalahan.
Kepemimpinan seringkali dipertanyakan oleh orang-orang apa bedanya dengan
manajemen demikian pula dengan pemimpin dan manajer.

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkatdan Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas “Critical Book
Review” mata kuliah KEPEMIMPINAN ini yang berjudul Kepemimpinan dan Perilaku
Organisasi & Kepemimpinan Dalam Perspektif Organisasi.

Kami berterima kasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah Ibu Hilma
Hermen,SE,MBA yang sudah memberikan bimbingannya dan kepada Orang Tua kami
yang mendukung penuh kami.

Kami juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu
kamim meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan kami juga
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata kami mengucapkan terimakasih semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca

Medan, Oktober 2021

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

EXCECUTIVE SUMMARY............................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .....................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 1
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR ..................................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan CBR .................................................................................................................................1
C. Manfaat CBR ....................................................................................................................................................1
D. Identita Buku yang Diriview .....................................................................................................................2
BAB II RINGKASAN ISI BUKU .................................................................................................................. 3
1. Ringkasan Buku Utama ...............................................................................................................................3
2. Ringkasan Buku Pembanding ............................................................................................................... 16
BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 32
A.Pembahasan Isi Buku Utama....................................................................................................................... 32
B.Pembahasan Isi Buku Pembanding. ......................................................................................................... 37
C. Kelebihan dan Kekurangan Buku Utama Dan Buku Pembanding.......................................... 41
BAB IV PENUTUP..................................................................................................................................... 43
A. Kesimpulan Buku Utama ......................................................................................................................... 43
B. Kesimpulan BukuPembanding ............................................................................................................. 43
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................... 44
LAMPIRAN .................................................................................................................................................. 45
A. Lampiran Buku Utama ............................................................................................................................. 45
B. Lampiran Buku Pembanding ................................................................................................................. 47

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam
meringkas dan menganalisi sebuah buku serta membandingkan buku yang
dianalisis dengan buku yang lain, mengenal dan memberi nilai serta
mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis
Seringkali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami,
terkadang kita hanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih
belum memuaskan misalnya dari segi analisis bahasa dan pembahasan, oleh
karena itu penulis membuat CBR Kepemimpinan ini untuk mempermudah
pembaca dalam memilih buku referensi terkhusus pada pokok bahasa tentang
kepemimpinan.

B. Tujuan Penulisan CBR


Mengkritisi atau membandingkan sebuah buku tentang kepemimpinan serta
membandingkan dengan dua buku yang berbeda dengan topik yang sama.
Yang dibandingkan dalam buku tersebut yaitu kelengkapan pembahasannya,
keterkaitan antar babnya, dan kelemahan dan kelebihan pada buku-buku yang
dianalisis.

C. Manfaat CBR
1. Menambah wawasan pengetahuan tentang pengertian kepemimpinan,
ciri- ciri kepemimpinan, teori-teori kepemimpinan dan lainnya
2. Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah di
lengkapi dengan ringkasan buku , pembahasan isi buku, serta kekurangan
dan kelebihan buku tersebut.
3. Melatih siswa merumuskan serta mengambil kesimpulan-kesimpulan atas
buku-buku yang dianalisis tersebut.

1
D. Identita Buku yang Diriview
1. Buku Utama
Judul KEPEMIMPINAN DALAM
PERSPEKTIF ORGANISASI

Edisi Pertama

Pengarang Sutarto Wijono

Penerbit PRENAMEDIA GROUP(Devini


Kencana)

Kota Terbit Jl. Tambara Raya No.23


Rawamangun Jakarta

Tahun Terbit 2018

ISBN 978-602-422-341-0

2. Buku Pembanding
Judul KEPEMIMPINAN DAN PERILAKU
ORGANISASI

Edisi

Pengarang Syamsu Q.Badu & Novianty Djafri

Penerbit Ideas Publishing

Kota Terbit Jalan Gelatik No.24 Kota Gorontalo

Tahun Terbit 2017

ISBN 978-602-6635-43-3

2
BAB II RINGKASAN ISI BUKU

1. Ringkasan Buku Utama


A. BAB 1 : KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
Pada suatu kesempatan, Griffin dan Ebert (1999, b. 228) mengatakan
bahwa kepemimpinan (leadership) adalah pro ses memotivasi orang lain
untuk mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kemudian, ada suatu pernyataan lain yang diungkapkan oleh Ivancevich.
Konopas ke, dan Matteson (2005, h. 492) bahwa kepemimpinan adalah as
the process of influencing others to facilitate the attainment of
organizationally relevant goals Atas dasar definisi terschut setiap individu
tidak diharuskan untuk menjadi pemimpin formal dalam suatu organisasi,
namun dapat juga menjadi pe mimpin informal untuk memimpin orang
lain sebagai pengi kutnya dalam suatu kelompok. Untuk mencapai tujnan
kelom pok maupun organisasi, pemimpin informal maupun fornal
mempunyai peran yang sama-sama pentingnya untuk menuju keberhasilan
kelompok maupun tujuan organisasi.
perilaku kepemimpinan tersebut ditunjukkan melalui peran yang
dimainkan oleh para pemimpin untuk mencapai kinerja yang efektif dalam
memimpin orang lain sebagai pengikutnya di dalam situasi tertentu, baik
kelompok maupun di dalam suatu organisasi. Pemyataan tersebut
didukung oleh Huges, Ginnett, dan Curphy (1999) yang menyebutkan
bahwa kepe mimpinan adalah sebuah fenomena yang kompleks meliputi
tiga elemen yaitu pemimpin, para pengikut dan situasi Bebe rapa peneliti
kepemimpinan memfokuskan pada kepribadian. ciri-ciri fisik, atau perilaku
dari seorang pemimpin, sementara ada yang melakukan studi tentang
habungan dh amin para pemimpin dengan para pengikut sedangkan yang
lainya logi mempelajari aspek-aspek situasi yang berpengaruh terhadap
cara-cara pemimpin bertindak. Tetapi, pada beberapa tahun terakhir ini
ada yang memberi saran untuk memperluas sndnt pandangnya bagi
individu yang belum berpikir untuk menjadh seorang pemimpin. Sebagian

3
individu berargumentasi hah wa ketika seorang pemimpin dalam
menghadapi kegagalan atau ketidakkesuksesan organisasi.
ughes, Ginnett, dan Carphy juga (2012) me ngemukakan bahwa ada
kemungkinan yang terbaik bagi setiap individu untuk mulai memahami
kompleksitas kepemimpin an adalah dengan melihat beberapa cara
tentang beberapa definisi kepemimpinan. Para peneliti kepemimpinan
telah mendefinisikan kepemimpinan dalam berbagai macam cara yang
berbeda seperti yang dikatakan berikut ini :
1. Proses yang harus dilalui oleh seorang wakil agar dapat membentuk
bawahan untuk berkelakuan sesuai dengan saya yang diinginkan.
2. Mengarahkan dan mengoordinasi pekerjaan para anggo ta kelompok.
3. Relasi antarpribadi yang dilakukan menurut orang lain karena mereka
ingin menjadi atau karena mereka harus melakukannya.
4. Proses memengaruhi sebuah kelompok yang diorganisa sikan untuk
mencapai tujuan.

B. BAB 2 : KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN


Asumsi dasar kita, bahwa kepemimpinan dan manaje men itu
sangat berbeda. Mari kita lihat apa itu kepemimpinan dan apa itu
menejeman serta di mana perbedaan dan sinkr nisasinya. Pada dasarnya,
orang yang saat mendengarkan kata manajemen selalu mempunyai
pandangan yang dikaitkan dengan kata-kata efisiensi, perencanaan,
pekerjaan tertulis. produser, regulasi, kontrol, dan konsistensi. Sementara
itu, ke pemimpinan dikaitkan dengan kata-kata seperti pengambilan risiko,
dinamis, kreativitas, perubahan, dan risi. Para pemim pin dituntut untuk
melakukan hal-hal yang benar, sebaliknya para manajer dituntut
melakukan hal-hal yang tepat.

4
1. PERBEDAAN ANTARA MANAJER DAN PEMIMPIN

Perbedaan-perbedaan di atas menurut Zaleznik (1992). ini


merupakan cerminan perbedaan secara mendasar kare na pemimpin dan
manajer pada dasarnya adalah jenis orang yang berbeda. Ia mengatakan
ada beberapa orang adalah ma najer yang terbentuk secara alami
sementara di sisi lain ada orang-orang lain dalam hal ini pemimpin yang
terbentuk se cara alami Artinya bahwa yang satu tidak lebih baik dari yang
lain hanya saja mereka berbeda. Berbeda itu bermanfaat ka rena dalam
berorganisasi secara khusus membutuhkan kedua fungsi itu agar dapat
berjalan dengan baik. Dapat disederha nakan, kepemimpinan dan
manajemen itu saling melengkapi satu sama lain, dan keduanya adalah hal
yang sangat vital bagi keberhasilan sebuah organisasi.
Kepemimpinan dan manajemen memiliki keterkaitan - yang erat
namun memiliki fungsi-fungsi yang berbeda. Kepe mimpinan dan
manajemen adalah dua fungsi yang saling tumpang tindih. Meskipun
terdapat beberapa fungsi khusus yang dilaksanakan oleh pemimpin dan
manajer, ada pula yang saling tumpang tindih. Maria Gamb dalam bukunya
Healing the Corporate Wor ld menawarkan konsep sederhana bahwa
seorang pemimpin adalah orang yang melayani masyarakat dengan bisnis
mere ka. Selain itu, pemimpin yang baik selalu mementingkan ke baikan
dibandingkan kebutuhan mereka sendiri. Sementara itu, seorang manajer
adalah orang yang focus.

5
2. KEPEMIMPINAN DALAM TINGKAT BESAR DAN KECIL
Pemimpin yang hebat kadang-kadang tampak lebih besar daripada
kehidupan. Tidak semua pemimpin yang baik ter kenal atau kuat,
namun kepemimpinan dapat dipahami jika kita mempelajari berbagai
pemimpin, ada beberapa pemim pin yang terkenal dan beberapa tidak
begitu terkenal. Berikut adalah beberapa contoh kepemimpinan di
panggung kecil. di mana individu dipengaruhi dan membantu
kelompok ma sing-masing untuk mencapai tujuan mereka.

Seorang wanita tua dalam upayanya memimpin seluruh


masyarakat untuk menyelenggarakan advokasi dan kelom pok
pendukung untuk orangtua dari anak-anak dewasa sakit mental dan
memberikan pengaturan hidup terlindung bagi orang-orang tersebut.
Dia membantu keluarga-keluarga ini sementara juga melayani peran
yang sangat berharga dalam mendidik legislator negara dan badan-
badan sosial tentang kebutuhan konstituen yang diabaikan. Sudah ada
banyak orangtua dengan anak-anak sakit mental di masyarakat ini
sebelumnya, tetapi tidak ada yang punya ide dan menganbit inisiatif
untuk mengatur mereka. Sebagai hasil dari kepemim pinan perempuan
ini, banyak orang dewasa tinggal dan be kerja di kondisi yang lebih
manusiawi daripada yang mereka lakukan sebelumnya.

Contoh-contoh ini mewakili peluang setiap orang yang harus


menjadi pemimpin. Mengutip Jhon Fitzgerald Ken nedy, kita semua
dapat membuat perbedaan dan masing masing dari kita harus
mencoba. Dalam buku ini lebih dari suatu desakan untuk masing-
masing dari kita untuk mema inkan peran kepemimpinan yang lebih
aktif pada berbagai tahap kehidupan kita. Kita akan melihat para
pemimpin di panggung dunia seperti Mahatma Gandhi, Hellen Keller,
dan mantan presiden pertama Indonesia Soekarno, dan kita akan
melihat para pemimpin tahap-tahap yang lebih kecil lebih de kat ke
rumah seperti kepala sekolah, pelatih, dan manajer di toko lokal.

6
3. PARA PEMIMPIN DILAHIRKAN BUKAN DIBENTUK.
Ada pendapat yang percaya bahwa kepemimpinan sese orang
tergantung dari ada atau tidaknya gen pemimpin dalam diri mereka.
Namun pendapat lain percaya bahwa pengalam an hiduplah yang akan
membentuk kepemimpinan sese orang. Kedua pendapat ini tidak benar
dan juga tidak salah. Kedua pendapat ini dapat dikatakan benar, karena
faktor ba waan lahir serta pengalaman hidup dapat memengaruhi ba
nyak hal, termasuk kepemimpinan. Tetapi, kedua pendapat ini juga
salah jika disiratkan bahwa kepemimpinan merupa kan bawaan lahir
atau diperoleh. Sebenarnya, hal yang paling penting dari dua pendapat
ini adalah kedua faktor tersebut saling berinteraksi.

4. SATU-SATUNYA CARA MEMPELAJARI KEPEMIMPINAN ADALAH


MELALUI PENGALAMAN HIDUP.
eberapa orang juga menyatakan bahwa kepemimpin an tidak dapat
dipelajari di sekolah formal, dan menyatakan bahwa kepemimpinan
hanya dapat dipelajari melalui peng alaman nyata di kehidupan sehari-
hari. Namun pada kenya taannya, kedua hal ini saling melengkapi satu
sama lain. Pembelajaran dan pelatihan tertentu dapat meningkatkan
kemampuan seseorang untuk menarik pelajaran penting ten tang
kepemimpinan lewat pengalaman.
Keuntungan mempelajari kepemimpinan secara formal ialah bahwa
pendidikan format memberikan beragam pers pektif untuk mengkaji
sebuah situasi kepemimpinan di masyarakat

C. BAB 3 : PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN


Pada suatu kesempatan. Winardi (2000) merumuskan bahwa
kepemimpinan memiliki kaitan dengan fungsi peng gerakan (actuating
dalam manajemen. Pada dasarnya, fungsi penggerakan termasuk memberi
motivasi, memimpin, komu nikasi, training, dan berbagai jenis aktivitas

7
yang melibatkan keterampilan pribadi. Berbagai fungsi tersebut berguna
bagi pemimpin dalam mendorong dan mengarahkan bawahan untuk
mencapai tujuan organisasi Jadi, actuating mempunyal kaitan dengan
fungsi-fungsi manajemen yang lainnya seper ti perencanaan,
pengurganisasian, dan pengawasan agar tu juan-tujuan organisasi. Dengan
kata lain, fungsi manajemen terdiri atas perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, pengawasan, dan pengarahan (dalam Robbins, 1996)

Dalam mewujudkan fungsi perencanaan tersebut, menu rut Kasminto &


Samsuddin (2007) bukan hanya merealisasi kan sumber daya alam saja
tetapi juga sumber daya manusia Mereka juga mengatakan bahwa
perencanan yang telah disu sun tersebut bertujuan agar tiap individu
dalam organisasi dapat melaksanakan aktivitas yang sesuai dengan tujuan
organisasi.
French dan Raven (Mullins, 1993) telah mengidentifikasi bentuk-bentuk
yang perlu dipertimbangkan bagi manajer se bagai pemimpin dalam
hubungannya dengan bawahan): 1. Reward power Kekuatan ganjaran
didasarkan pada per sepsi bawahan terhadap kemampuan pemimpin dan
sum ber-sumber untuk memperoleh ganjaran bagi yang me menuhi target;
contehnya, memperoleh gaji, promosi pujian, penghargaan penambahan
tanggung jawab, pembe tian dan perencanaan kerja, dan pemberian hak
istime

2. Coercive power Kekuatan paksaan didasarkan pada rasa takut dan


persepsi bawahan terhadap pemimpin yang mampu memberi hukuman
atas hasil yang tidak menye nangkan terhadap karyawan yang tidak
mencapai target contohnya, pemotongan perd han gaji, promosi atau hak
istimewa, pemberian tugas atau tanggung jawab yang tidak
menyenangkan, menghindari teman atau dukungan, puran resmi atau
kemungkinas pertberhenti kerja. Hal ini adalah berlawanan dengan
kekuatan ganjaran 3 Ligitimate pur Kekuasaan yang legitimasi didasarkan

8
pada persepsi bawahan terhadap pemimpin yang menggunakan pengaruh
secara tepat.

D. BAB 4 : PERSEPSI DAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI


Persepsi merupakan tanggapan langsung dari suatu proses dimana
seseorang mengetahui beberapa hal melalui inderanya. Persepsi juga
merupakan sebuah proses memahami lingkungan yang mengikutsertakan
pengorganisasian dan penafsiran sebagai rangsangan dalam sebuah
pengalaman psikologi. Persepsi pada dasarnya ialah proses kognitif
individu dalam memahami informasi tentang lingkungan sekitarnya
melalui indera penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan
penciuman.
1.Persepsi dalam Organisasi
A.Deinisi Persepsi
Persepsi merupakan proses mengorganisasikan dan menafsirkan kesan
indera (sensasi) manusia agar memberi makna pada lingkungan mereka.
Proses ini mencakup sensasi, atensi dan interpretasi.
B.Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Persepsi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengembangan persepsi
seseorang, yaitu:
a.Psikologi
Persepsi seseorang sangat dipengaruhi oleh keadaan psikologi.
b.Famili
Pengaruh yang besar terhadap anak-anak adalah familinya, orang tua yang
telah mengembangkan suatu cara yang khusus di dalam memahami dan
melihat kenyataan di dunia ini, banyak sikap dan persepsi- persepsi
mereka diturunkan kepada anak-anaknya.
c.Kebudayaan
Kebudayaan dan lingkungan masyarakat tertentu juga merupakan salah
satu faktor yang kuat di dalam mempengaruhi sikap nilai dan cara
seseorang memandang dan memahami keadaan di dunia ini.

9
2.Komunikasi dalam Organisasi
A.Deinisi Komunikasi dalam Organisasi
Menurut Book (1980) “komunikasi adalah suatu transaksi, proses
simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan
1. Membangun hubungan antara sesama manusia, 2. Melalui pertukaran
informasi, 3. Untuk Menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain, serta,
B.Komunikasi yang Terjadi dalam Organiasi
Komunikasi yang terjadi dalam organiasi sebagai berikut:
a.Komunikasi ke bawah: komunikasi yang mengalir dari atasan kepada
bawahan, yang mencakup kebijaksanaan pimpinan, instruksi, dan memo
surat resmi.
b.Komunikasi ke atas: komunikasi yang terjadi dari seorang bawahan
kepada tingkat atas sebuah organisasi dan mencakup kotak saran,
pertemuan kelompok, dan prosedur keluhan.

C.Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi


Kekuatan utama dalam pembentukan organisasi ialah komunikasi.
Terdapat tuga komponen pokok organisasi yaitu tujuan organisasi,
kemauan dan salah satunya lagi adalah komunikasi.
Faktor-faktor komunikasi yang berperan dalam menciptakan dan
memelihara otoritas yang objektif di dalam organisasi adalah:
a.Saluran komunikasi itu harus diketahui secara pasti
b.Harus ada saluran komunikasi yang formal pada setiap anggota
organisasi
c.Jalur komunikasi harus langsung dan pendek
d.Mempergunakan secarara normal garis komunikasi formal.

E. BAB 5 : PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Pengambilan keputusan adalah proses menyeleksi sejumlah alternatif
pengambilan keputusan penting bagi manajer administrator karena

10
proses ini berperan aktif dalam memotivasi kepemimpinan, komunikasi,
koordinasi, dan perubahan organisasi.
1.Dasar Pengambilan Keputusan
George R.Terry dan Brinckloe menyebutkan “dasar- dasar pendekatan
dari pengambilan keputusan yang dapat digunakan yaitu :
a.Intuisi : pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau
perasaan memiliki sifat subjektif sehingga mudah terkena pengaruh.
b.Pengalaman : pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki
manfaat bagi pengetahuan praktis, karena pengalaman seseorang dapat
memperkirakan keadaan sesuatu, dapat diperhitungkan untung ruginya
terhadap keputusan yang akan dihasilkan .
2.Jenis – Jenis Keputusan Organisasi
Jenis keputusan organisasi dikategorikan berdasarkan jumlah waktu
yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan tersebut, bagian mana
organisasi harus dapat melibatkan dalam mengambil keputusan dan pada
bagian organisasi mana keputusan tersebut difokuskan. Secara khusus
terdapat dua jenis keputusan, antara lain:
a.Keputusan Rutin : Keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang
serta biasanya telah dikembangkan untuk mengendalikannya.
b.Keputusan tidak Rutin : Keputusan yang diambil pada saat-saat khusus
dan tidak bersifat rutin.
3.Proses Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan diartikan sebagai tahapan yang dilakukan
oleh pembuat keputusan dalam memilih alternatif yang disediakan.
Langkah sistematis yang perlu dilakukan dalam mengambil keputusan
yaitu:
a.Pengambilan Keputusan
b.Mencari alternatif pemecahan

4.Gaya Pengambilan Keputusan


Seorang pemimpin/manajer menggunakan gaya pengambilan keputusan
dalam membuat keputusannya. Peneliti mengembangkan suatu model

11
gaya pengambilan keputusan dalam dua dimensi: Orientasi nilai yaitu
seberapa tinggi pengambilan keputusan memfokuskan diri pada mem-
perhatikan tugas dan teknik atau memperhatikan orang dan masyarkakat
ketika mengambil keputusan.
F. BAB 6 : MOTIVASI DALAM ORGANISASI
(Teori-Teori Motivasi dan Penerapannya dalam Lembaga Pendidikan)
Istilah motivasi (motivation) merupakan istilah serapan dari bahasa
latin“movere”, yang secara harafiah berarti “menggerakkan” (to move).
Beberapa pakar memiliki beragam penjabaran mengenai pengertian
motivasi. Menurut Mitchell (dalam Winardi), “motivasi mewakili proses-
proses psikologika, yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya dan
terjadinya persistensi kegiatan-kegiatan suka rela (volunter) yang
diarahkan ketujuan tertentu”.
1.Deinisi Motivasi
Menurut RA. Supriyono, motivasi adalah “kemampuan untuk berbuat”
sesuatu sedangkan motif adalah “kebutuhan, keinginan, dorongan untuk
berbuat sesuatu”. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi, di
antaranya stimuli kekuatan dan aspek instrinsik seorang individu. Hal ini
tidak menutup kemungkinan bahwa stimuli eksternal dapat
mempengaruhi motivasi, hanya saja motivasi adalah cerminan dari reaksi
seseorang terhadap suatu stimuli.

2.Konsep Motivasi
Kajian kepustakaan mengenai efisiensi internal oleh Frantz (1988)
menemukan beberapa unsur dari efisiensi-X seperti yang disebutkan di
bawah ini:
a.Kajian produktifitas
b.Alokasi sumber daya
c.Faktor pendekatan manajemen

3.Teori yang Menjelaskan Motivasi

12
Untuk memahami tentang motivasi, kita akan bertemu dengan beberapa
teori tentang motivasi, diantaranya :
a.Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan), Teori motivasi yang
dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya berkisar pada
pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki
kebutuhanyaitu :
*Kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti: lapar, haus,
istirahat dan sex
*Kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan
tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual
b.Teori Mc Clelland (Teori Kebutuhan Berprestasi), Dari Mc Clelland
dikenal tentang teori kebutuhan untuk mencapai prestasi atau Need for
Acievement (N.Ach) yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda,
sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi. Menurut Mc
Clelland karakteristik orang yang berprestasi tinggi (high achievers)
memiliki tiga ciri umum yaitu :
*preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan
moderat
*menyukai situasi-situasi di mana kinerja mereka timbul karena upaya-
upaya mereka sendiri, dan bukan karena faktor-faktor lain

G. BAB 7 : STRESS DALAM ORGANISASI


(Pengertian, Akibat dan Tanda-tandanya, serta Strategi Mengelolanya
dalam Lembaga Pendidikan, Organisai, dll)
Stress merupakan kondisi psikofisik dialami setiap orang, tidak
mengenal jenis kelamin, usia, kedudukan, jabatan atau status sosial
ekonomi. Makhluk hidup lain juga dapat mengalami stres. Umumnya, stres
diasosiasikan dengan hal-hal negatif mengingat dampak yang
ditimbulkannya, seperti menimbulkan perasaan-perasaan tidak nyaman,
tidak percaya diri, penolakan, marah, depresi, dan memicu sakit kepala,
sakit perut, insomnia, tekanan darah tinggi atau stroke.
1.Pengertian Stress

13
Kata stress berasal dari bahasa latin “Stringere” yang berarti ketegangan
atau tekanan. Munculnya reaksi stres, yang kemunculannya tidak
diharapkan orang–orang, biasanya disebabkan oleh tingginya tuntutan dari
lingkungan sekitar terhadap seseorang sehingga keseimbangan antara
kemampuan dan kekuatan terganggu; hal ini dikenal sebagai distress.
Penyebab distress adalah situasi menekan, berasal dari tugas berat atau
yang dilakukan dalam situasi yang tidak kondusif, yang terus-menerus
dirasakan seseorang; jenis stres seperti ini juga disebabkan oleh trauma.
a.Jenis Stres
Quick dan Quick (1984) membagi kategori stres menjadi dua, yaitu:
*Eustress, merujuk pada respon terhadap stres yang sifatnya membangun,
sehat, positif, dan konstruktif. Kesejahteraan individu dan organisasi yang
berhubungan dengan pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi,
dan tingkat performa yang tinggi juga termasuk di dalamnya.
*Distress, yaitu kebalikan dari eustress, merupakan respon terhadap stres
yang memiliki sifat negatif dan merusak. Hal ini meliputi konsekuensi
individu dan juga organisasi seperti penyakit kardiovaskular dan tingkat
ketidakhadiran (absenteeism) yang tinggi, yang diasosiasikan dengan
keadaan sakit, penurunan, dan kematian.
b.Penyebab Stress
Faktor pemicu stres di antaranya adalah: (1) fisik- biologik, penyakit sulit
disembuhkan, cacat fisik, merasa penampilan kurang menarik; (2)
psikologik, negatif thinking, sikap permusuhan, iri hati, dendan dan
sejenisnya; (3) sosial:kehidupan keluarga yang tidak harmonis; (b) faktor
pekerjaan; (c) iklim lingkungan.

c.Mengelola Stress
*Coping
Istilah coping merujuk kepada cara mengelola stres. R.S. Lazarus
mendefinisikan coping sebagai “proses mengelola tuntutan (internal atau
eksternal) yang diduga sebagai beban karena di luar kemampuan individu
Selalu Berfikir Positif (Positive Thinking).

14
d.Faktor-Faktor Penyebab Stress
Stres pada umumnya berkonotasi negatif karena adanya suatu kontra
produktif. Akan tetapi, ada beberapa hal yang perlu diketahui seputar
pengaruh stres dalam konteks positif. Beberapa hal penyebab stres adalah
sebagai berikut:
*Faktor Lingkungan
*Faktor Organisasional
*Tuntutan antarpersonal, contohnya hubungan relasi yang buruk atau
tidak adanya dukungan dari pihak-pihak tertentu.

2.Akibat dan Tanda-tandanya serta Strategi Mengelolanya dalam Lembaga


Pendidikan Organisasi.
Stres adalah hal yang selalu akan muncul dalam kehidupan dan tidak
dapat dihindarkan. Hal ini memaksa orang-orang agar terus aktif agar
mampu beradaptasi dan memahami situasi serta faktor
penyebabnya. Ketika dalam kondisi stres, seorang individu dihadapkan
pada dua hal yang saling berhubungan yaitu bagaimana mengadapi stress
dengan efektif dan cara mengendalikan perasaan-perasaan negatif yang
telah disebutkan sebelumnya. Akibatnya, upaya yang dilakukan seseorang
dalam mengatasi stress akan sia- sia.
a.Contoh tipe Pemimpin
*Tipe pemimpin karismatik
Tipe pemimpin karismatik dapat dibedakan menjadi dua yaitu tipe
pemimpin karismatik visioner dan tipe pemimpin karismatik dimasa krisis,
Ada lima faktor kepemimpinan. Kelima faktor transaksional adalah:
a. Karisma
b. Perhatian secara individual
c.Simulasi intelektual
d. Imbalanyang kontinyu
e. Manajemen dengan perkecualian.

15
2. Ringkasan Buku Pembanding
A. BAB 1 : KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN & ORGANISASI
Melalui hasil analisis observasi, adapun potret gaya kepemimpinan dari
Kepala MTs N 1 BONBOL adalah lebih dominan pada gaya kempemimpinan
demokratis ini ditandai dengan adanya kriteria sebagai berikut:
1. Wewenang pemimpin tidak mutlak
2. Pimpinan bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan
3. Keputusan dan kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan
4. Interaksi aktif antara pimpinan dan pegawai serta antar pegawai itu
sendiri.
5. Supervisi sikap dan aktivitas para pegawai dilaksanakan sesuai dengan
aturan.
6. Prakarsa dapat datang dari pimpinan maupun bawahan
7. Saling percaya, menghargai dan menghormati setiap tindakan yang
dilakukan oleh pimpinan maupun pegawai.
Dari paparan criteria diatas penulis ingin coba membahas, bagaimana
bentuk aplikatif yang dilakukan oleh kepala madrasah dalam upaya
menerapkan kepemimpinan demokratis. Adapun paparannya sebagai
berikut:
• Wewenang pemimpin tidak mutlak
• Pimpinan bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan
• Keputusan dan kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan
bawahan
• Interaksi aktif antara pimpinan dan pegawai serta antar pegawai itu
sendiri.
• Selalu melakukan musyawarah dan mufakat, dan tidak pernah
mengambil keputusan secara sepihak.
• Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan
para bawahan dilakukan secara wajar

16
• Prakarsa dapat datang dari pimpinan maupun bawahan Kepala
madrash selalu memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
menyampaikan prakarsa sehingga gagasan cermerlang tidak hanya lahir
dari pemimpin
• Peluang sangat terbuka lebar bagi para pegawai dalam memberikan
saran atau opini; Pekerjaan yang ditugaskan kepada pegawai tidak bersifat
perintah, melainkan amanat.
• Selalu menerima saran dan tanggapan dari bawahan saat rapat dan
formum lainnya.
• Saling percaya, menghargai dan menghormati setiap tindakan yang
dilakukan oleh pimpinan maupun pegawai
• Percaya dan menghormati semua yang dilakukan oleh bawahan
sehingga bawahan tidak pernah takut menyampaikan gagasan.
Dari pemaparan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa kepala MTs
Negeri 1 Bone Bolango secara keseluruhan memiliki gaya kepemimpinan
demokratis ini dibuktikan dengan adanya kriteria yang telah dipenuhi dan
dicapai oleh kepala MTs Negeri 1 Bone Bolango.
B. BAB 2 : AZAS, STRUKTUR, DAN DESAIN ORGANISASI
Aktivitas kehidupan sehari-hari manusia selalu diperhadapkan dengan
istilah organisasi dari bentuk, dan model yang berbeda-beda. Setiap
organisasi dibentuk karena adanya sebuah tujuan.
A. Struktur Organisasi
Pengorganisasian ialah sebuah proses aktif dan fungsi manajemen,
sementara organisasi merupakan alat atau wadah yang stasioner.
Pengorganisasian berfungsi untuk menentukan tugas-tugas yang harus
dikerjakan, pengelompokan pekerjaan-pekerjaan tersebut dan
membagikannya pada setiap pegawai, penentuan subsistem serta
penetapan koneksi. Inti organisasi Belajar adalah kemampuan organisasi
untuk memanfaatkan kapasitas mental dari semua anggotanya guna
menciptakan sejenis proses yang akan menyempurnakan
organisasi”(Nancy Dixon, 1994). Organisasi belajar adalah organisasi yang
mampu melaksanakan proses transformasi pengetahuan secara siklikal-

17
berkelanjutan, dari pengetahuan pekerja sebagai hasil belajar mandiri
menjadi pengetahuan organisasi sebagai hasil belajar organisasional,
untuk menumbuh kembangkan modal organisasi”.
Struktur merupakan sebuah korelasi antara fungsi dalam organisasi.
Dengan kata lain, struktur organisasi ialah hubungan antar karyawan serta
tugas dan fungsi mereka sebagai personel kelompok pelaksana.

Adapun fungsi atau kegunaan struktur dalam organisasi:


1. Kejelasan Tanggung Jawab
2. Kejelasan Kedudukan.
3. Kejelasan Uraian Tugas.

2. Asas Organisasi
Berikut ini ialah asas-asas organisasi yang berfungsi untuk mewujudkan
organisasi yang unggul, efektif, berdaya guna sesuai kebutuhan:
1. Asas tujuan organisasi, harus jelas dan rasional
2. Asas kesatuan tujuan, harus ada kesatuan tujuan yang ingin dicapai
3. Asas kesatuan perintah, bawahan menerima perintah dan
mempertanggungjawabkannya hanya kepada seorang atasan.
4. Asas rentang kendali, manajer hanya bisa memimpin secara efektif
sejumlah bawahan tertentu, misalnya 3 orang atau 9 orang.
5. Asas pendelegasian wewenang, pembagian wewenang harus jelas dan
efektif.
6. Asas keseimbangan wewenang dan tanggungjawab, wewenang yang
diberikan dengan tanggungjawab yang timbul karenanya harus sama
besarnya.
7. Asas tanggungjawab, harus sesuai dengan garis wewenang.
8. Asas pembagian kerja
9. Asas penempatan personalia
10. Asas jenjang berangkai, prosedur wewenang harus bersifat vertikal
yang jelas, tidak terputus-putus dengan jarak pendek.
11. Asas eisiensi

18
12. Asas kesinambungan
13. Asas koordinasi

3.Mendesain Struktur
Organisasi Terdapat enam principal yang diperlukan dalam merancang
struktur organisasi (Robbins dkk, 2003):
1. Spesialisasi Pekerjaan : Tugas dan fungsi dalam organisasi dibentuk
menjadi beberapa bagian pekerjaan.
2. Departemenisasi : Prinsip ini merupakan dampak dari spesialisasi,
dengan mengkategorisasi tugas yang sejenis dalam satu departmen
3. Rantai Komando : Prinsip ini mendeskripsikan tujuan pelaporan hasil
pekerjaan dengan mengajukan pertanyaan berupa “kepada siapa saya
bertanggung jawab dan berdiskusi terkait urusan pekerjaan?”.
4. Rentang Pengawasan : Unsur ini mendeskripsikan berapa jumlah
bawahan yang dapat dikelola secara eisien dan efektif oleh seorang
manajer.
5. Sentralisasi dan Desentralisasi : Sentralisasi bertindak sebagai status
dimana hanya beberapa jabatan di perusahaan yang perlu mengambil
keputusan.
6. Formalisasi : Jika pekerjaan yang ada telah diformalisasi, akan diketahui
pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan, kapan harus diselesaikan, dan
bagaimana cara menyelesaikannya

4. Model Struktur Organisasi


Berikut ini tiga model struktur organisasi yang di kenal sebagai berikut:
1. Model awal
2. Model hubungan
3. Model sumber daya manusia

5. Pendekatan dalam Mendesain Organisasi


1. Struktur Garis (Sederhana)
2. Struktur Fungsional

19
3. Struktur Staff
4. Struktur Garis dan Staff
5. Struktur Produk
6. Struktur Matriks
7. Struktur Campuran (Hibrid)

6. Faktor Penentu Struktur Organisasi


Beberapa organisasi lebih mekanistis dibandingkan organisasi lain yang
mengikuti ciri-ciri organik. Faktor-faktor inti yang menjadi penentu
struktur organisasi, ialah:
1. Strategi
2. Ukuran organisasi
3. Teknologi
4. Lingkungan

C. BAB 3 : PERILAKU INDIVIDU, PERILAKU KELOMPOK DAN PERILAKU


ORGANISASI
Perilaku manusia merupakan sebuah fungsi dari hubungan antara
manusia dengan lingkungan sekitarnya. Contoh: seorang petani yang
bekerja di sawah, tukang parkir yang memparkirkan motor dan lainnya.
Semua individu memiliki perilaku yang berbeda-beda dalam kehidupan
sehari-harinya, dimana saat ia masuk ke ruang lingkup organisasi, maka
karakteristik yang bersamanya ialah kemampuan, kepercayaan pribadi,
pengharapan kebutuhan dan pengalaman masa lalu.
1. Deinisi Perilaku Individu dalam Organisasi
Perilaku manusia merupakan sebuah fungsi dari hubungan antara
manusia dengan lingkungan sekitarnya. Seseorang membawa rangkaian
dalam organisasi meliputi kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan
kebutuhan dan pengalaman masa lalu. Sementara itu, karakteristik
manusia akan masuk ke dalam lingkungan kerja yang baru yaitu organisasi
atau lembaga lainnya.

20
Pada dasarnya, perilaku manusia dimotivasi oleh hasrat untuk
mencapaisuatu tujuan, yang mana seseorang seringkali mempunyai motif
dalam pencapaian tujuan tersebut. Motif merupakan ikhwal penyebab
perilaku yang timbul dan mempertahankan kegiatan serta menetapkan
arah umum perilaku manusia.
Setelah bertahun-tahun teori dan riset dikembangkan, akhirnya secara
umum disepakati, bahwa:
a. Perilaku timbul karena sutu sebab
b. Perilaku diarahkan pada tujuan
c. Perilaku yang dapat diamati masih dapat diukur. Membuat
laporan,menyusun program, merangkai sperpart computer, dll.
d. Perilaku yang tidak langsung dapat diamati seperti: berikir, berpersepsi
juga penting dalam mencapai tujuan
e. Perilaku bermotivasi Setiap manusia mempunyai ciri seperti
kemampuan, kepercayaan pribadi, harapan, kebutuhan dan pengalaman
masa lalunya
2. Perilaku Kelompok dalam Organisasi
Dalam kesehariannya, setiap manusia memiliki kebutuhan dan tujuan
yang berbeda antar satu sama lain. Hal ini menyebabkan adaya beragam
karakteristik yang secara pasti juga akan memiliki kemampuan yang tinggi
jika diwujudkan dalam suatu kebutuhan dan tujuan bersama.
a.Pengertian Perilaku Kelompok dan Klasiikasi Kelompok
Aktivitas yang dilaksanakan oleh lebih dari satu orang yang saling
berhubungan, mempengaruhi dan bergantung satu sama lain untuk
mencapai kinerja positif jangka panjang dan perkembangan diri disebut
dengan perilaku kelompok. Sebuah kelompok terdiri atas kelompok formal
dan kelompok informal.
Ciri-ciri sebuah kelompok antara lain memiliki lebih dari satu anggota,
saling berkomunikasi, memiliki tujuan yang sama dan mengganggap
dirinya sebagai anggota sebuah kelompok.
b. Dasar-Dasar Perilaku Kelompok

21
Dasar-dasar perilaku kelompok terdiri dari: kondisi eksternal pada
kelompok, sumber daya anggota, sumber kelompok, proses
kelompok,tugas-tugas kelompok, kinerja dan kepuasan, teori psikologi.
a. Kondisi eksternal pada kelompok
1) Startegi organisasi
2) Struktur otoritas
3) Peraturan formal
4) Sumber daya organisasional
5) Proses seleksi perilaku para personil
6) Evaluasi kinerja dan sistem ganjaran
7) Budaya organisasi.
3. Struktur kelompok
Terdapat beberapa variabel struktur kelompok dapat membentuk sikap
anggota kelompoknya yaitu kepemimpinan formal, peran, norma, status
kelompok, ukuran kelompok, dan komposisi kelompok.

3. Saling Pengertian Antar Kelompok


a. Pengaruh konlik antar kelompok
Konlik yang terjadi dalam sebuah kelompok disebabkan oleh anggotanya
yang ingin mencapai tujuan kelompoknya sendiri.
b. Hubungan antar kelompok
Jaringan dan koalisi, peran ganda, dan peran khusus manajemen
merupakan bagian dari hubungan antar kelompok
c. Negosiasi
Kelanjutan kerjasama demi mengejar tujuan bersama dan mewujudkan
nilai-nilai yang tidak diperoleh sebelumnya dapat dilakukan dengan proses
negosisasi.

4. Teori-Teori Pembentukan
Kelompok Berikut ini beberapa teori terkait pembentukan kelompok:
1. Teori kedekatan

22
2. Teori interaksi
3. Teori keseimbangan.
4. Teori pertukaran

5. Alasan Pembentukan
Kelompok Berikut merupakan empat alasan pentingnya setiap individu
untuk berkelompok:
1. Untuk pemuasan kebutuhan
2. Adanya kedekatan dan daya tarik
3. Adanya tujuan kelompok
4. Alasan ekonomi

D. BAN 4 : KEPEMIMPINAN KEKUASAN POLITIK DAN KEPEMIMPINAN


DALAM ORGANISASI
1. Kepemimpinan, Kekuasaan dan Politik
a. Kepemimpinan
Pemimpin adalah individu yang memimpin, dan kepemimpinan
merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin.
Para ahli memberikan deinisi kepemimpinan, antara lain:
a. Miftah Thoha menyatakan “kepemimpinan adalah kegiatan untuk
mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku
manusia, baik perseorangan maupun kelompok.”
b. Hadari melihat kepemimpinan dari dua konteks yaitu “struktural dan
nonstruktural. Dalam konteks struktural kepemimpinan diartikan sebagai
proses pemberian motivasi agar orang-orang yang dipimpin melakukan
kegiatan dan pekerjaan sesuai dengan program yang telah ditetapkan.
Adapun dalam konteks nonstruktural kepemimpinan dapat diartikan
sebgai proses mempengaruhi pikiran, perasaan, tingkah laku, dan
mengerahkan semua fasilitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
bersama”.

2. Gaya Kepemimpinan

23
Dari penelitian yang dilakukan Fiedler yang dikutip oleh Prasetyo
(2006) ditemukan bahwa “kinerja kepemimpinan sangat bergantung pada
organisasi maupun gaya kepemimpinan”. Pemimpin bisa efektif dan tidak
efektif dalam situasi tertentu. Untuk meningkatkan efektivitas organisasi,
dibutuhkan kemauan untuk belajar bagaimana melatih pemimpin secara
efektif, namun juga menciptakan lingkungan organisasi yang pemimpinnya
mampu melaksanakan tugasnya sebaik mungkin.Tiga gaya kepemimpinan
yang disimpulkan oleh Lewin menurut University of Iowa Studies yang
dikutip Robbins dan Coulter (2002) ialah “gaya kepemimpinan autokratis,
gaya kepemimpinan demokratis, gaya kepemimpinan” Laissez-Faire
(Kendali Bebas).

2.Kekuasaan
Pengertian kekuasaan secara umum adalah “kemampuan pelaku untuk
mempengaruhi tingkah laku pelaku lain sedemikian rupa, sehingga tingkah
laku pelaku terakhir menjadi sesuai dengan keinginan dari pelaku yang
mempunyai kekuasaan”
Kekuasaan berbasis kedudukan terdiri atas wewenang formal,
peninjauan terhadap sumber daya dan kompensasi, peninjauan terhadap
sanksi, informasi dan peninjauan ekologis.
Kekuasaan adalah keadaan dinamis yang bisa bergantiganti berdasarkan
perbedaan kondisi dan aksi-aksi anggota kelompok. Terdapat dua teori
terkait cara mendapatkan, mempertahankan atau menghilangkan
kekuasaan dalam sebiah organisasi. Teori pertama disebut dengan Social
Exchange Theory yang berarti kekuasaan didapatkan dan kemudian hilang
saat proses mempengaruhi yang timbal balik antara pimpinan dan
pengikut terjadi di beberapa waktu. Teori ini menitikberatkan pada expert
power dan wewenang.

3. Politik
Politik yang berasal dari bahasa Yunani politicos berarti dari, untuk, atau
yang berkaitan dengan warga negara merupakan proses pembuatan dan

24
penyerahan kekuasaan dalam masyarakat yang diantaranya berwujud
proses pengambilan keputusan dalam negara.
Politik ialah seni dan ilmu dalam mencapai keberhasilan secara
konstitutisional atau nonkonstitutional. Selain itu, politik juga memiliki
pengertian dari sudut pandang yang bervariasi, antara lain:
a) Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan
kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)
b) politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan
pemerintahan dan negara
c) Politik adalah aktivitas yang dilaksanakan untuk memperoleh dan
mempertahankan kekuasaan dalam masyarakat.
d) politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan
pelaksanaan kebijakan publik.
“Politik keorganisasian adalah serangkaian tindakan yang secara formal
tidak diterima dalam suatu organisasi dengan cara mempengaruhi orang
lain untuk mencapai tujuan individu” (Greenberg dan Baron, 1997). Perlu
adanya beberapa kunci dalam memahami politik, yaitu: kekuasaan politik,
legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik, proses politik,
dan seluk beluk tentang partai politik.
1. Perilaku Politik dalam Organisasi
Konteks politik dalam organisasi berkaitan dengan sistem pemerintahan
dan kenegaraan yang berdampak pada perusahaan, serta tidak mengacu
pada sistem kekuasaan parlemen. Politik dalam organisasi lebih mengarah
pada cara seseorang mengejar kekuasaan melalui penanaman pengaruh di
kalangan pegawai. Kekuasaan dalam memiliki dan mempertahankan suatu
kedudukan, melakukan interaksi vertikal dengan atasan serta membuat
kebijakan normatif dan operasional. Pemerolehan kekuasaan biasanya
bertujuan untuk mendapatkan legalitas kepemimpinan formal dimana para
anggota akan menghormatinya.

Taktik Memainkan Politik dalam Organisasi Kepemimpinan


terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk

25
meraih kekuasaan dalam mencapai tujuan, antara lain:
a) Meningkatkan ketidakmampuan mengganti.
b) Dekat dengan manajer yang berkuasa
c) Membangun koalisi.
d) Mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
e) Menyalahkan atau menyerang pihak lain.
f) Memanipulasi informasi.
g) Menciptakan dan menjaga image yang baik.

E. BAB 5 : KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI


Berhasil tidaknya suatu usaha pencapaian tujuan yang telah ditentukan
itu sebagian besar akan ditentukan oleh kemampuan pemimpin, yang
memegang peranan penting dalam rangka menggerakkan orang-
orang/bawahannya. Suatu organisasi dapat bergerak maju jika
menanggapi secara positif perubahan-perubahan yang akan muncul.
Pemimpin saat ini dan akan dating dituntut untuk bersikap leksibel,
mampu beradaptasi dengan dengan lingkungan yang bersifat dinamis serta
mampu menindaki segala bentuk perubahan dan secara aktif membuat
variasi program perubahan yang dibutuhkan.
Organisasi harus mempunyai seorang pemimpin untuk membantu
mereka menjalankan semua komponen dalam organisasi tersebut.
Meskipun demikian, seorang pimpinan tidak semata-mata dipilih dan
ditentukan. Terdapat persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi, serta
kemampuan berpikir dan bertindak yang tentu harus dipertimbangkan.
Setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda antara satu
dan lainnya. Cara pandang mengenai isu-isu tertentu menjadi kapasitas
kepemimpinan individu. Tidak bisa dipungkiri bahwa menjadi seorang
pemimpin harus bertanggung jawab dan memiliki peran yang berat dan
berpengaruh. Akan tetapi, setiap hal dapat diatasi jikaia menggunakan
taktik dan strategi yang sesuai dengan keadaannya.
Berikut ini hal-hal yang patut diperhatikan dalam memimpin suatu
organisasi:

26
a) Efektivitas kepemimpinan bukan berdasarkan penunjukannya,
melainkan penerimaan para anggota terhadap kepemimpinannya.
b) Efektivitas kepemimpinan tercermin dari kemam- puannya untuk
tumbuh dan berkembang.
c) Efektivitas kepemimpinan menuntut kemahiran untuk “membaca”
situasi.
d) Sikap dan perilaku seseorang terbentuk dari per- tumbuhan dan
perkembangan.
e) Anggota yang mampu menyesuaikan cara berpikir dan bertindaknya
untuk mencapai tujuan organisasi dapat mewujudkan kehidupan
organisasi yang dinamis dan serasi.
1. Pentingnya Kepemimpinan dalam Sebuah Organisasi Manajemen yang
baik oleh manajer yang berpengalaman dapat mensukseskan sebuah
bisnis. Namun, keterampilan manajemen dasar tidak cukup untuk
mencapai kesuksesan di dunia yang penuh dengan persaingan ini.
2. Ada 3 sebab mengapa seseorang menjadi seorang pemimpin, antara lain
yaitu :
a) Melalui berbagai persiapan dan pendidikan serta didorong oleh
kemauan sendiri.
b) Memiliki bakat kepemimpinan sejak ia lahir yang kemudian
dikembangkan melalui pendidikan dan pengalaman dan sesuai tuntutan
lingkungan sekitar.
c) Untuk persyaratan kepemimpinan yang dikaitkan dengan kekuasaan,
kewibawaan, dan kemampuan.
3. Pentingnya Sebuah Kepemimpinan yang Efektif
a) Produktivitas
b) Kepuasan kerja
c) Kerjasama kelompok
d) Kegiatan yang terorganisir
e) Semangat karyawan
f) Koordinasi

27
4. Komponen–Komponen Kempemimpinan dalam Organisasi
a) Pemimpin
b) Kemampuan menggerakkan, yaitu bagaimana pemimpin menggerakkan
pengikutnya untuk mencapai tujuan organisasi
c) Pengikut, yaitu orang-orang yang berada di bawah otoritas atau jabatan
seorang pemimpin.
d) Tujuan yang baik, yaitu apa yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut.
e) Organisasi, yaitu wadah atau tempat kepemimpinan berada.

A. Teori Kepemimpinan dalam Organisasi


Ada beberapa teori kepemimpinan dalam organisasi :
1) Teori sifat
2) Teori Kelompok (berskala psikologi sosial)
3) Teori Situasional dan model kontingensi
4) Teori jalan-jalan kecil-tujuan

B. Fungsi Kepemimpinan dalam Organisasi


Tugas pokok seorang atasan ialah melakukan fungsi-fungsi manajemen
yang terdiri atas: merencanakan, meng-organisasikan, menggerakkan, dan
mengawasi.
Melaksanaan fungsi managerial, yaitu berupa kegiatan pokok meliputi
pelaksanaan:
1. Penyusunan rencana
2. Mendorong (memotivasi)
3. Membina bawahan agar dapat memikul tanggung jawab tugas masing-
masing secara baik
4. Membina bawahan agar dapat bekerja secara efektif dan eisien
5. Menciptakan iklim kerja yang baik dan harmonis
6. Menyusun fungsi manajemen secara baik
7. Menjadi penggerak yang baik dan dapat menjadi sumber kreativitas
8. Menjadi wakil dalam membina hubungan dengan pihak luar
C. Pendekatan-Pendekatan dalam Kepemimpinan

28
Terdapat empat pendekatan kepemimpinan yang dijelaskan dalam poin-
poin berikut.
1. Pendekatan Sifat.
2. Pendekatan Keahlian
3. Pendekatan Perilaku
4. Pendekatan Situasional
Pemimpin merupakan individu yang memimpin orang terpilih sebagai
pemimpin. Ia terpilih karena kemampuan kompetitif dan koperatif dalam
kelompoknya. Hal ini sangat penting dalam mengatur atau memanfaatkan
sumber-sumber potensial dalam organisasi. BAB 6 : PERSEPSI DAN
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
1. Persepsi dalam Organisasi
A. Deinisi Persepsi
Persepsi merupakan proses mengorganisasikan dan menafsirkan kesan
indera (sensasi) manusia agar memberi makna pada lingkungan mereka.
Proses ini mencakup sensasi, atensi dan interpretasi. Luthans menjelaskan
2. Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Persepsi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengembangan persepsi
seseorang, yaitu:
a) Psikologi
b) Famili
c) Kebudayaan

Faktor dalam dan faktor luar sangat mempengaruhi sebuah persepsi.


Faktor luar yang berdampak pada proses pemilihan persepsi ialah:
1. Intensitas
2. Ukuran
3. Berlawanan atau kontras
4. Pengulangan
5. Gerakan

29
Proses persepsi sosial tersebut hanya akan mengikut-sertakan orang
yang menilai dan orang yang dinilai dimana kedua pihak ini memiliki ciri
khas masing-masing

B. Komunikasi dalam Organisasi


1. Deinisi Komunikasi dalam Organisasi
Komunikasi merupakan pengiriman dan penerimaan informasi antara dua
orang atau lebih sehingga informasi tersebut dapat dimengerti..
Komunikasi organisasi ialah komunikasi yang terjadi dalam organisasi
dimana karakteristik komunikasi ini mempunyai struktur dan hirarki.
Komunikasi formal dan informal merupakan bagian dari suatu organisasi.
2. Komunikasi yang Terjadi dalam Organiasi
Komunikasi yang terjadi dalam organiasi sebagai berikut:
a) Komunikasi ke bawah
b) Komunikasi ke atas
c) Komunikasi horizontal
d) Komunikasi

3. Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi


Ada tujuh faktor komunikasi yang berperan dalam menciptakan dan
memelihara otoritas yang objektif di dalam organisasi.
Ketujuh faktor tersebut adalah:
a) Saluran komunikasi itu harus diketahui secara pasti
b) Harus ada saluran komunikasi yang formal pada setiap
anggotaorganisasi
c) Jalur komunikasi harus langsung dan pendek
d) Mempergunakan secarara normal garis komunikasi formal
e) Orang-orang yang bekerja sebagai pusat pengatur komunikasi haruslah
orang-orang yang cakap.
f) Garis komunikasi seharusnya tidak mendapatkan gangguan sementara
organisasi sedang berfungsi
g) Setiap komunikasi haruslah disahkan

30
Ada delapan unsur pokok dalam proses komunikasi,sebagai berikut:
a) Pengirim/sumber/
b) Encoding (penyandian)
c) Messege (pesan)
d) Channel/saluran
e) Receiver (penerima)
f) Decoding (pengertian)
g) Noise (gangguan)
h) Umpan

Gagalnya komunikasi dalam suatu organisasi tertentu dapat dilihat dari:


a) Apakah tujuan dari pesan yang disampaikan itu tercapai atau tidak
b) Apakah alat komuniasi atau bahan-bahan keterangan yang sudah
dilambangkan kedalam simbol-simbol itu mengantar pesan atau tidak
c) Apakah penerima pesan dapat memahami apa yang dipesankan atau
tidak

Lakukan umpan balik untuk menjamin adanya pemahaman antara


pengirim dan penerima informasi
Berikut ini beberapa ciri umpan balik yang efektif, yakni:
a) Intensi
b) Kekhususan
c) Deskriptif
d) Kemanfaatan
e) Tepat waktu
f) Kesiapan
g) Kejelasan
h) Validitas

31
BAB III PEMBAHASAN

A.Pembahasan Isi Buku Utama


a) Pembahasan Bab 1 tentang : Kepemimpinan dalam Organisasi yang
dimana pada suatu kesempatan, Griffin dan Ebert (1999, b. 228)
mengatakan bahwa kepemimpinan (leadership) adalah proses
memotivasi orang lain untuk mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Kemudian, ada suatu pernyataan lain yang
diungkapkan oleh Ivancevich Konopas ke, dan Matteson (2005, h. 492)
bahwa kepemimpinan adalah as the process of influencing others to
facilitate the attainment of organizationally relevant goals Atas dasar
definisi terschut setiap individu tidak diharuskan untuk menjadi
pemimpin formal dalam suatu organisasi, namun dapat juga menjadi
pemimpin informal untuk memimpin orang lain sebagai pengi kutnya
dalam suatu kelompok. Untuk mencapai tujnan kelom pok maupun
organisasi, pemimpin informal maupun fornal mempunyai peran yang
sama-sama pentingnya untuk menuju keberhasilan kelompok maupun
tujuan organisasi.
Para peneliti kepemimpinan telah mendefinisikan kepemimpinan dalam
berbagai macam cara yang berbeda seperti yang dikatakan berikut ini :
1. Proses yang harus dilalui oleh seorang wakil agar dapat membentuk
bawahan untuk berkelakuan sesuai dengan saya yang diinginkan.
2. Mengarahkan dan mengoordinasi pekerjaan para anggo ta kelompok.
3. Relasi antarpribadi yang dilakukan menurut orang lain karena mereka
ingin menjadi atau karena mereka harus melakukannya.
4. Proses memengaruhi sebuah kelompok yang diorganisa sikan untuk
mencapai tujuan.
b) Pembahasan bab 2 tentang : Kepemimpinan dalam Manajemen dimana
asumsi dasar kita, bahwa kepemimpinan dan manajemen itu sangat
berbeda. Pada dasarnya, orang yang saat mendengarkan kata manajemen
selalu mempunyai pandangan yang dikaitkan dengan kata-kata efisiensi,

32
perencanaan, pekerjaan tertulis. produser, regulasi, kontrol, dan
konsistensi. Sementara itu, ke pemimpinan dikaitkan dengan kata-kata
seperti pengambilan risiko, dinamis, kreativitas, perubahan, dan risi. Para
pemim pin dituntut untuk melakukan hal-hal yang benar, sebaliknya para
manajer dituntut melakukan hal-hal yang tepat.
1. Perbedaan Manajer dan pemimpin
Kepemimpinan dan manajemen memiliki keterkaitan - yang erat namun
memiliki fungsi-fungsi yang berbeda. Kepe mimpinan dan manajemen
adalah dua fungsi yang saling tumpang tindih. Meskipun terdapat beberapa
fungsi khusus yang dilaksanakan oleh pemimpin dan manajer, ada pula
yang saling tumpang tindih.

2. KEPEMIMPINAN DALAM TINGKAT BESAR DAN KECIL

Kemimpin yang hebat kadang-kadang tampak lebih besar daripada


kehidupan. Tidak semua pemimpin yang baik ter kenal atau kuat, namun
kepemimpinan dapat dipahami jika kita mempelajari berbagai pemimpin,
ada beberapa pemim pin yang terkenal dan beberapa tidak begitu
terkenal. Berikut adalah beberapa contoh kepemimpinan di panggung
kecil. di mana individu dipengaruhi dan membantu kelompok ma sing-
masing untuk mencapai tujuan mereka.

3. PARA PEMIMPIN DILAHIRKAN BUKAN DIBENTUK.

Ada pendapat yang percaya bahwa kepemimpinan sese orang tergantung


dari ada atau tidaknya gen pemimpin dalam diri mereka. Namun pendapat
lain percaya bahwa pengalam an hiduplah yang akan membentuk
kepemimpinan sese orang. Kedua pendapat ini tidak benar dan juga tidak
salah. Kedua pendapat ini dapat dikatakan benar, karena faktor ba waan
lahir serta pengalaman hidup dapat memengaruhi ba nyak hal, termasuk
kepemimpinan.

c) Pembahasan bab 3 tentang : PERAN KEPEMIMPINAN DALAM


MANAJEMEN dimana pada suatu kesempatan. Winardi (2000)

33
merumuskan bahwa kepemimpinan memiliki kaitan dengan fungsi peng
gerakan (actuating dalam manajemen. Pada dasarnya, fungsi penggerakan
termasuk memberi motivasi, memimpin, komu nikasi, training, dan
berbagai jenis aktivitas yang melibatkan keterampilan pribadi. Berbagai
fungsi tersebut berguna bagi pemimpin dalam mendorong dan
mengarahkan bawahan untuk mencapai tujuan organisasi Jadi, actuating
mempunyal kaitan dengan fungsi-fungsi manajemen yang lainnya seperti
perencanaan, pengurganisasian, dan pengawasan agar tu juan-tujuan
organisasi. Dengan kata lain, fungsi manajemen terdiri atas perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, pengawasan, dan pengarahan (dalam
Robbins, 1996). Dalam mewujudkan fungsi perencanaan tersebut, menu
rut Kasminto & Samsuddin (2007) bukan hanya merealisasi kan sumber
daya alam saja tetapi juga sumber daya manusia Mereka juga mengatakan
bahwa perencanan yang telah disu sun tersebut bertujuan agar tiap
individu dalam organisasi dapat melaksanakan aktivitas yang sesuai
dengan tujuan organisasi.

d) Pembahasan bab 4 tentang : Persepsi dan Komunikasi dalam


Organisasi dimana Persepsi merupakan tanggapan langsung dari suatu
proses dimana seseorang mengetahui beberapa hal melalui inderanya.
Persepsi juga merupakan sebuah proses memahami lingkungan yang
mengikutsertakan pengorganisasian dan penafsiran sebagai rangsangan
dalam sebuah pengalaman psikologi. Persepsi pada dasarnya ialah proses
kognitif individu dalam memahami informasi tentang lingkungan
sekitarnya melalui indera penglihatan, pendengaran, penghayatan,
perasaan, dan penciuman.
1. Persepsi dalam Organisasi
A.Deinisi Persepsi
Persepsi merupakan proses mengorganisasikan dan menafsirkan kesan
indera (sensasi) manusia agar memberi makna pada lingkungan mereka.
Proses ini mencakup sensasi, atensi dan interpretasi.
B.Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Persepsi

34
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengembangan persepsi
seseorang, yaitu:
a.Psikologi
Persepsi seseorang sangat dipengaruhi oleh keadaan psikologi.
b.Famili
Pengaruh yang besar terhadap anak-anak adalah familinya, orang tua yang
telah mengembangkan suatu cara yang khusus di dalam memahami dan
melihat kenyataan di dunia ini, banyak sikap dan persepsi- persepsi
mereka diturunkan kepada anak-anaknya.
e) Pembahasan bab 5 tentang : Pengambilan keputusan adalah proses m
enyeleksi sejumlah alternatif pengambilan keputusan penting bagi
manajer administrator karena proses ini berperan aktif dalam
memotivasi kepemimpinan, komunikasi, koordinasi, dan perubahan
organisasi.
1.Dasar Pengambilan Keputusan
George R.Terry dan Brinckloe menyebutkan “dasar- dasar pendekatan
dari pengambilan keputusan yang dapat digunakan yaitu :
a.Intuisi : pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau
perasaan memiliki sifat subjektif sehingga mudah terkena pengaruh.
b.Pengalaman : pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman
memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena pengalaman
seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat
diperhitungkan untung ruginya terhadap keputusan yang akan
dihasilkan .
2.Jenis – Jenis Keputusan Organisasi
Jenis keputusan organisasi dikategorikan berdasarkan jumlah waktu
yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan tersebut, bagian mana
organisasi harus dapat melibatkan dalam mengambil keputusan dan
pada bagian organisasi mana keputusan tersebut difokuskan. Secara
khusus terdapat dua jenis keputusan, antara lain:
a.Keputusan Rutin : Keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang
serta biasanya telah dikembangkan untuk mengendalikannya.

35
b.Keputusan tidak Rutin : Keputusan yang diambil pada saat-saat
khusus dan tidak bersifat rutin.
f) Pembahasan bab 6 tentang : (Teori-Teori Motivasi dan
Penerapannya dalam Lembaga Pendidikan)
Istilah motivasi (motivation) merupakan istilah serapan dari bahasa
latin“movere”, yang secara harafiah berarti “menggerakkan” (to move).
Beberapa pakar memiliki beragam penjabaran mengenai pengertian
motivasi. Menurut Mitchell (dalam Winardi), “motivasi mewakili
proses-proses psikologika, yang menyebabkan timbulnya,
diarahkannya dan terjadinya persistensi kegiatan-kegiatan suka rela
(volunter) yang diarahkan ketujuan tertentu”.
1.Deinisi Motivasi

Menurut RA. Supriyono, motivasi adalah “kemampuan untuk


berbuat” sesuatu sedangkan motif adalah “kebutuhan, keinginan,
dorongan untuk berbuat sesuatu”. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi motivasi, di antaranya stimuli kekuatan dan aspek
instrinsik seorang individu. Hal ini tidak menutup kemungkinan
bahwa stimuli eksternal dapat mempengaruhi motivasi, hanya saja
motivasi adalah cerminan dari reaksi seseorang terhadap suatu
stimuli.

2.Konsep Motivasi
Kajian kepustakaan mengenai efisiensi internal oleh Frantz
(1988) menemukan beberapa unsur dari efisiensi-X seperti yang
disebutkan di bawah ini:
a.Kajian produktifitas
b.Alokasi sumber daya
g) Pembahasan bab 7 tentang : STRESS DALAM ORGANISASI
(Pengertian, Akibat dan Tanda-tandanya, serta Strategi Mengelolanya
dalam Lembaga Pendidikan, Organisai, dll)

36
Stress merupakan kondisi psikofisik dialami setiap orang, tidak
mengenal jenis kelamin, usia, kedudukan, jabatan atau status sosial
ekonomi. Makhluk hidup lain juga dapat mengalami stres. Umumnya, stres
diasosiasikan dengan hal-hal negatif mengingat dampak yang
ditimbulkannya, seperti menimbulkan perasaan-perasaan tidak nyaman,
tidak percaya diri, penolakan, marah, depresi, dan memicu sakit kepala,
sakit perut, insomnia, tekanan darah tinggi atau stroke.
1.Pengertian Stress
Kata stress berasal dari bahasa latin “Stringere” yang berarti ketegangan
atau tekanan. Munculnya reaksi stres, yang kemunculannya tidak
diharapkan orang–orang, biasanya disebabkan oleh tingginya tuntutan dari
lingkungan sekitar terhadap seseorang sehingga keseimbangan antara
kemampuan dan kekuatan terganggu; hal ini dikenal sebagai distress.
Penyebab distress adalah situasi menekan, berasal dari tugas berat atau
yang dilakukan dalam situasi yang tidak kondusif, yang terus-menerus
dirasakan seseorang; jenis stres seperti ini juga disebabkan oleh trauma.
a.Jenis Stres
Quick dan Quick (1984) membagi kategori stres menjadi dua, yaitu:
*Eustress, merujuk pada respon terhadap stres yang sifatnya membangun,
sehat, positif, dan konstruktif. Kesejahteraan individu dan organisasi yang
berhubungan dengan pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi,
dan tingkat performa yang tinggi juga termasuk di dalamnya.

B.Pembahasan Isi Buku Pembanding.


a) Pembahasan bab 1 tentang : KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN &
ORGANISASI
Melalui hasil analisis observasi, adapun potret gaya kepemimpinan dari
Kepala MTs N 1 BONBOL adalah lebih dominan pada gaya kempemimpinan
demokratis ini ditandai dengan adanya kriteria sebagai berikut:
1. Wewenang pemimpin tidak mutlak
2. Pimpinan bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada
bawahan

37
3. Keputusan dan kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan
bawahan
4. Interaksi aktif antara pimpinan dan pegawai serta antar pegawai itu
sendiri.
5. Supervisi sikap dan aktivitas para pegawai dilaksanakan sesuai
dengan aturan.

b) Pembahasan bab 2 tentang : AZAS, STRUKTUR, DAN DESAIN ORGANISASI


yaitu dalam Aktivitas kehidupan sehari-hari manusia selalu diperhadapkan
dengan istilah organisasi dari bentuk, dan model yang berbeda-beda. Setiap
organisasi dibentuk karena adanya sebuah tujuan.

A. Struktur Organisasi
Pengorganisasian ialah sebuah proses aktif dan fungsi manajemen,
sementara organisasi merupakan alat atau wadah yang stasioner.
Pengorganisasian berfungsi untuk menentukan tugas-tugas yang harus
dikerjakan, pengelompokan pekerjaan-pekerjaan tersebut dan
membagikannya pada setiap pegawai, penentuan subsistem serta
penetapan koneksi. Inti organisasi Belajar adalah kemampuan organisasi
untuk memanfaatkan kapasitas mental dari semua anggotanya guna
menciptakan sejenis proses yang akan menyempurnakan
organisasi”(Nancy Dixon, 1994). Organisasi belajar adalah organisasi yang
mampu melaksanakan proses transformasi pengetahuan secara siklikal-
berkelanjutan, dari pengetahuan pekerja sebagai hasil belajar mandiri
menjadi pengetahuan organisasi sebagai hasil belajar organisasional,
untuk menumbuh kembangkan modal organisasi”.
Struktur merupakan sebuah korelasi antara fungsi dalam organisasi.
Dengan kata lain, struktur organisasi ialah hubungan antar karyawan serta
tugas dan fungsi mereka sebagai personel kelompok pelaksana.

Adapun fungsi atau kegunaan struktur dalam organisasi:


1. Kejelasan Tanggung Jawab
2. Kejelasan Kedudukan.

38
3. Kejelasan Uraian Tugas.

c)pembahasan bab 3 tentang : : Perilaku manusia merupakan sebuah


fungsi dari hubungan antara manusia dengan lingkungan sekitarnya.
Contoh: seorang petani yang bekerja di sawah, tukang parkir yang
memparkirkan motor dan lainnya. Semua individu memiliki perilaku yang
berbeda-beda dalam kehidupan sehari-harinya, dimana saat ia masuk ke
ruang lingkup organisasi, maka karakteristik yang bersamanya ialah
kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan kebutuhan dan
pengalaman masa lalu.

1. Deinisi Perilaku Individu dalam Organisasi


Perilaku manusia merupakan sebuah fungsi dari hubungan antara
manusia dengan lingkungan sekitarnya. Seseorang membawa rangkaian
dalam organisasi meliputi kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan
kebutuhan dan pengalaman masa lalu. Sementara itu, karakteristik
manusia akan masuk ke dalam lingkungan kerja yang baru yaitu organisasi
atau lembaga lainnya.
Pada dasarnya, perilaku manusia dimotivasi oleh hasrat untuk
mencapaisuatu tujuan, yang mana seseorang seringkali mempunyai motif
dalam pencapaian tujuan tersebut. Motif merupakan ikhwal penyebab
perilaku yang timbul dan mempertahankan kegiatan serta menetapkan
arah umum perilaku manusia.
Setelah bertahun-tahun teori dan riset dikembangkan, akhirnya secara
umum disepakati, bahwa:
a. Perilaku timbul karena sutu sebab
b. Perilaku diarahkan pada tujuan
c. Perilaku yang dapat diamati masih dapat diukur. Membuat
laporan,menyusun program, merangkai sperpart computer, dll.
d. Perilaku yang tidak langsung dapat diamati seperti: berikir, berpersepsi
juga penting dalam mencapai tujuan

39
d) Pembahasan bab 4 tentang : KEPEMIMPINAN KEKUASAN POLITIK DAN
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
1. Kepemimpinan, Kekuasaan dan Politik
a. Kepemimpinan
Pemimpin adalah individu yang memimpin, dan kepemimpinan
merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin.
Para ahli memberikan deinisi kepemimpinan, antara lain:
a. Miftah Thoha menyatakan “kepemimpinan adalah kegiatan untuk
mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku
manusia, baik perseorangan maupun kelompok.”
b. Hadari melihat kepemimpinan dari dua konteks yaitu “struktural dan
nonstruktural. Dalam konteks struktural kepemimpinan diartikan sebagai
proses pemberian motivasi agar orang-orang yang dipimpin melakukan
kegiatan dan pekerjaan sesuai dengan program yang telah ditetapkan.
Adapun dalam konteks nonstruktural kepemimpinan dapat diartikan
sebgai proses mempengaruhi pikiran, perasaan, tingkah laku, dan
mengerahkan semua fasilitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
bersama”.

e)Pembahasan bab 5 tentang : KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI


Berhasil tidaknya suatu usaha pencapaian tujuan yang telah ditentukan
itu sebagian besar akan ditentukan oleh kemampuan pemimpin, yang
memegang peranan penting dalam rangka menggerakkan orang-
orang/bawahannya. Suatu organisasi dapat bergerak maju jika
menanggapi secara positif perubahan-perubahan yang akan muncul.
Pemimpin saat ini dan akan dating dituntut untuk bersikap leksibel,
mampu beradaptasi dengan dengan lingkungan yang bersifat dinamis serta
mampu menindaki segala bentuk perubahan dan secara aktif membuat
variasi program perubahan yang dibutuhkan.
Organisasi harus mempunyai seorang pemimpin untuk membantu
mereka menjalankan semua komponen dalam organisasi tersebut.
Meskipun demikian, seorang pimpinan tidak semata-mata dipilih dan

40
ditentukan. Terdapat persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi, serta
kemampuan berpikir dan bertindak yang tentu harus dipertimbangkan.
Setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda antara satu
dan lainnya. Cara pandang mengenai isu-isu tertentu menjadi kapasitas
kepemimpinan individu. Tidak bisa dipungkiri bahwa menjadi seorang
pemimpin harus bertanggung jawab dan memiliki peran yang berat dan
berpengaruh. Akan tetapi, setiap hal dapat diatasi jikaia menggunakan
taktik dan strategi yang sesuai dengan keadaannya.

C. Kelebihan dan Kekurangan Buku Utama Dan Buku Pembanding


A. Kelebihan Dan Kekurangan Buku Utama
Kelebihan :
1. Dari aspek isi buku, menurut kami buku ini sudah menjelaskan
setiap materi dengan sangat lengkap serta mempunyai banyak
refrensi.
2. Dari aspek tata bahasa, buku ini memiliki bahasa yang baik seusai
dengan KBBIdan pembahasan yang mudah dimengerti.
Kekurangan :
1. Dari aspek tampilan buku, buku ini memiliki tampilan simpel dan
langsung ke inti serta buku cukup tebal sehingga membuat pembaca
kurang tertarik.
2. Dari aspek layout dan tata letak, menurut kami penulisan dibuku
ini terlalu berdempetan dan mempunyai layout sederhana sehingga
membuat pembacakurang tertarik untuk membaca buku ini.

B. Kelebihan dan Kekurangan Buku Pembanding


Kelebihan :
1. Dari aspek tampilan buku, buku ini mempunyai tampilan cukup
sederhana dengan gambar orang saling membantu, ukuran buku ini
juga tidak terlalu tebal sehingga pembaca tidak merasa bosan ketika
membaca buku ini.

2. Dari aspek layout dan tata letak, penulisan dibuku ini sudah rapih dan

41
penggunaan bahasa juga bersifat baku dan jelas.

Kekurangan :
1. Dari aspek isi buku, menurut kami buku ini sudah menjelaskan
setiap materi dengan baik, namun buku ini hanya menjelaskan dan
tidak menggambarkan tentang struktur organisasi.
2. Dari aspek tata bahasa, buku ini mempunyai bahasa yang baik, tetapi
ada beberapa kalimat yang sulit dimengerti oleh pembaca dan layout
buku ini cukup membingungkan sehingga membuat pembaca sulit
membedakan antara satu sub bab dengan subbab lainnya.

42
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Buku Utama
KESIMPULAN
Dari beberapa penjelasan dari buku utama, penulis dapat mengambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
• Kepemimpinan adalah proses memotivasi orang lain untuk mau
bekerja dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan
• Kepemimpinan dan Manajemen memiliki keterkaitan yang erat namun
memiliki fungsi-fungsi yang berbeda
• Kepemimpinan merupakan hal yang sulit untuk diwujudkan, karena
pada kenyataannya seseorang yang memiliki pengetahun yang luas
tentang studi-studi kepemimpinan mungkin malah menjadi pepimpin
yang buruk.
• Seni kepemimpinan memerhatikan keahlian memahami situasi
kepemimpinan dan memengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan
kelompok
• Kepemimpinan yang baik dapat membuat perbedaan,dan dapat
meningkatkan kepedulian yang lebih tinggi dari faktor-faktor penting
yang memengaruhi proses kepemipinan.

B. Kesimpulan BukuPembanding
KESIMPULAN
Dari beberapa penjelasan dari buku Pembanding , penulis dapat mengambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
• Struktur organisasi yang tepat bagi suatu organisasi sangat bergantung
pada strategi- strategi yang dipilih oleh pemimpin atau dari pemimpin dan
anggotanya.
• Pengorganisasian adalah sebuah proses aktif dan fungsi
manajemen,sementara organisasi merupakan alat atau wadah yang
stasioner.
• Struktur merupakan sebuah korelasi antara fungsi dalam organisasi.
• Organisasi merupakan wadah aktivitas pihak-pihak yang berpartisipasi
dalam upayanya mencapai tujuan.
• Seorang pemimpin merupakan sistem penggerak suatu pekerjaan, dimana
ia memiliki keahlian untuk mengaplikasikan fungsi manajemen dalam
keputusan yang dibuat, maka kekuasaan kepemimpinan dalam organisasi
melalui policy(aturan) dan regulasi ( kebijaksanaan) yang dapat
mempermudah pencapaian tujuan dari organisasi itu secara efektif dan
efisien.

43
DAFTAR PUSTAKA

Djafari Novianty, Badu Syamsu. 2017. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta:
Ideas Publishing

Wijono Surtanto. 2018. Kepemimpinan daam perspektif Organisasi. Gorontalo:


Prenada Media Group.

44
LAMPIRAN
A. Lampiran Buku Utama
1. Cover :

2. Halaman Judul :

45
3. Kata Pengantar :

4. Daftar Isi :

46
B. Lampiran Buku Pembanding

1. Cover Buku :

2. Halaman Judul :

47
3. Kata Pengantar :

4. Daftar Isi :

48

Anda mungkin juga menyukai