Anda di halaman 1dari 36

KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP

DAN PERSEBARANNYA
Dosen Pengampu : Adriana Yulinda Dumaria Lumbangaol,
Dra., M.Kes.

Mata Kuliah : Ilmu Alamiah Dasar

Kelompok 8
Hazza Rafi Zulkarnain 7213210028
Rizkika Khairatun Hisan 7211210008
Devi Adinda Putri 7213510062
Kelas B Manajemen 2021
Semester 4

Program Studi Manajemen


Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat segala
rahmat dan hidayah serta bimbingan dan kekuatan yang diberikan penulis dapat menyelesaikan
tugas Makalah mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar dengan sangat baik. Penyusunan makalah ini
merupakan salah satu tugas dan syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar
di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada ibu Adriana
Yulinda Dumaria Lumbangaol, Dra., M.Kes., selaku dosen mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar yang
telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya dalam pelaksanaan bimbingan, arahan, dorongan
dalam penyusunan tugas ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena
itu, penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan tugas ini. Penulis juga
mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar makalah ini dapat tersusun dengan lebih
sempurna. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Maret 2023

Kelompok 8

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang .................................................................................................................... 1

1.2. Tujuan Kelompok ................................................................................................................. 1

1.3. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 2

2.1. Biosfer dan Makhluk Hidup. ................................................................................................ 2

2.1.1 Biosfer ............................................................................................................................ 2

2.1.2. Makhluk Hidup ............................................................................................................. 2

2.2. Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Klasifikasi Makhluk hidup ..................................... 6

2.2.1. Keanekaragaman Makhluk Hidup ................................................................................. 6

2.2.2.Klasifikasi Makhluk Hidup ............................................................................................ 6

2.3. Penyebaran Makhluk Hidup ............................................................................................... 23

2.4. Sejarah Perkembangan Makhluk Hidup ............................................................................. 30

BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 32

3.1. Kesimpulan.................................................................................................................... 32

3.2. Saran .............................................................................................................................. 32

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 33

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ilmu alamiah dasar (IAD) sering disebut ilmu pengetahuan alam (IPA) dan ada yang
menyebut ilmu kealaman yang dalam bahasa inggris disebut natural science atau science. Kata
tersebut dalam bahasa Indonesia di sebut sains. Maskoeri Yasin dalam bukunya mendefinisikan
ilmu alamiah dasar (IAD) adalah “ilmu pengetahuan yang mengkaji gejala-gejala dalam alam
semesta ini, termasuk bumiyang terbentuk. Dengan menggunkan konsep dan prinsip ilmu
dasar”. Jadi singkatnya, ilmu alamiah dasar (IAD) adalah ilmu yang mengkajikonsep-konsep
dan prinsip dasar yang esensial sajadan hanya menjelaskan tentang metode-metode ilmu
kealaman dan gejala gejala alam yang lebih secara filososfi. Contohnya seperti Biologi, Fisika,
dan Kimia, ketiga ilmu tersebut juga memiliki turunan lagi.

1.2. Tujuan Kelompok


Tugas ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar sekaligus
mengetahui lebih jauh lagi mengenai keanekaragaman makhluk hidup dan pesebarannya.

1.3. Rumusan Masalah


 Keanekaragaman Makhluk Hidup
 Persebaran makhluk hidup di bumi

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Biosfer dan Makhluk Hidup.


2.1.1 Biosfer

Biosfer merupakan lapisan kehidupan yang ada di bumi, dimana makhluk hidup tinggal dan
melangsungkan kegiatan hidupnya. Biosfer mencakup seluruh organisme dan lingkungan yang
berinteraksi untuk memungkinkan kelangsungan sistem pendayagunaan energi dan daur ulang
energi. Sistem ini berjalan karena adanya aliran energi dari matahari ke dalam sistem biosfer yang
selanjutnya kembali ke ruang angkasa. Bakal biosfer terbentuk ± 2250 juta tahun lalu, di mana
setelah bumi mengalami pendinginan dan terbentuklah benua, danau, sungai dan lautan. Biosfer
terdiri dari tiga lapisan yaitu litosfer, hidrosfer dan atmosfer.

1. Atmosfer (udara)

Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan
planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan
menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan
malam.

1. Lithosfer (tanah)

Terdiri atas dua kata, lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan. Lithosfer yaitu lapisan kerak
bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km.

1. Hidrosfer (air)

Hidrosfer adalah lapisan air yang menutupi permukaan bumi yang membentuk samudera, laut,
rawa, danau, sungai, tumpukan es, awan, uap, dan lain-lain.

2.1.2. Makhluk Hidup

Tubuh makhluk hidup terdiri dari satu sel atau banyak sel. Sel merupakan satu unit kehidupan.
Pada dasarnya di bumi ini ada dua makhluk hidup, yaitu tumbuhan dan hewan (flora dan fauna).
Sel tumbuhan dan sel hewan secara morfologis berbeda. Sel dapat melakukan pembelahan secara
langsung (amitosis) atau tidak langsung (mitosis). Sel kelamin (gamet) diperoleh dengan
pembelahan sel secara reduksi (Meiosis). Perkembangbiakan makhluk hidup tergantung kepada
jenis organismenya,ada yang berkembang biak secara aseksual kuncup/tunas/vegetatif/amitosis,
dan spora) atau secara kawin (seksual) dengan persatuan gamet-gamet. Suatu benda dikatakan
hidup sebagai makhluk hidup bila memiliki ciri-ciri :

1. Bernapas ,dimana setiap makhluk hidup melakukan pertukaran gas dalam tubuhnya untuk
memberikannya energi.
2. Makanan, diperlukan oleh makhluk hidup sebagai sumber energi, untuk pertumbuhan dan
mengganti sel-sel yang rusak.

2
3. Bergerak, dimana makhluk hidup mampu berpindah tempat dari satu titik ke titik lain.
4. Pertumbuhan dan perkembangan.
5. Pertumbuhan meliputi perubahan ukuran tubuh, yaitu luas, tinggi dan berat. Perkembangan
adalah perubahan menjadi dewasa.
6. Berkembang biak, melakukan reproduksi untuk memberikan keturunan.
7. Mengeluarkan zat sisa dimana makhluk hidup mengeluarkan hasil metabolisme/zat-zat yang
tidak di perlukan oleh tubuh, yaitu seperti:
8. Ekskresi, merupakan pengeluaran zat-zat sisa yang dilakukan oleh kulit dan ginjal. Kulit akan
mengeluarkan zat sisa yang dinamakan keringat karena adanya kelenjar keringat di bawah
kulit. Ginjal akan menyaring darah dan mengeluarkan zat sisa yang disebut urine.
9. Respirasi, merupakan pengeluaran CO2 sebagai zat sisa proses respirasi yang dikeluarkan
melaluihidung.
10. Defekasi, merupakan pengeluaran zat sisa pencernaan makanan yang berupa tinja (feses)
melalui anus.
11. Beradaptasi, makhluk hidup mampu menyesuaikan dengan lingkungan. Macam-macam
adaptasi makhluk hidup adalah adaptasi morfologi, adaptasi tingkah laku, dan adaptasi
fisiologi.

Dari ciri-ciri tersebut ada perbedaan ciri hidup yang dimiliki antara hewan/manusia dengan
tumbuhan, anatara lain :

 Hewan/Manusia

1. Bergerak melakukan gerak pindah tempat.


2. Cara memperoleh makanan: Tidak dapat membuat makanan sendiri(heterotrof) . Bahan yang
dimakan berupa zat organik.
3. Pertumbuhan: Hanya sampai batas usia tertentu

 Tumbuhan

1. Bergerak: Tidak dapat berpindah tempat sendiri.


2. Cara memperoleh makanan: Dapat membuat makanan sendiri (autotrof), Bahan yang
diperlukan untuk membuat makanan berupa zat anorganik
3. Pertumbuhan: Tumbuh terus menerus sampai mati.

Asal Mula Kehidupan Di Muka Bumi

Sebelum makhluk hidup muncul di permukaan bumi yang ada hanya bakal biosfer (lingkungan
fisik saja).Para pakar membuat hipotesis tentang kehidupan di bumi yaitu ribuan juta tahun yang

3
lalu atmosfer Bumi terdiri dari sejumlah gas yang selanjutnya berubah menjadi molekul-molekul
penyususnan protein dengan bantuan radiasi kilat/ sinar ultraviolet. Gabungan protein tersebut
menjadi sesuatu yang hidup yang disebut bubur asal (Koesela dkk, 2003).

Kehidupan di bumi ini ada yang berpendapat dimulai sejak zaman purba (arkeozoikum), yaitu
organisme sederhana secara revolusioner mengalami perubahan yang lebih kompleks/ modern
pada masa sekarang. Hampir sekitar 600 juta tahun yang lelu, kehidupan di Bumi hanay berupa
archaea, bakteri, protozoa, dan organisme uniseluler lainnya. Sebelum organisme hidup
multiseluler muncul, terjadi ledakan keanekaragaman hayati secara cepat, tetapi secara periodik
terjadi pula kepunahan secara besar akibat aktivitas Bumi, iklim dan luar angkasa.

Teori Asal Mula Kehidupan di Bumi

Ada beberapa teori tentang asal mula kehidupan di Bumi, yaitu :

1. Teori Cosmozoa

Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup yang ada di Bumi ini datang dari bagian alam semesta
lain. Diduga suatu benda yang berat telah menyebarkan benda hidup yang berupa partikel-partikel
kecil.

Teori ini berasumsi :

1. a)benda hidup itu ada atau telah ada di suatu tempat dalam alam semesta ini.
2. b)hidup itu dapat dipertahankan selama perjalanan antarbenda angkasa ke

bumi

2. Teori Pfluger

Teori ini menyatakan bahwa Bumi berasal dari suatu materi yang sangat panas, selanjutnya dari
materi itu mengandung karbon dan nitrogen, ter, terbentuk senyawa cyanogen (CN). Senyawa CN
terjadi pada suhu yang sangat tinggi, kemudian terbentuk zat protein pembentuk protoplasma yang
akan menjadi makhluk hidup.

3. Teori Moore

Teori ini mengatakan bahwa hidup dapat muncul dari kondisi yang cocok dari bahan anorganik
pada saat bumi mengalami pendinginan melalui suatu proses yang sangat kompleks dalam larutan
yang labil. Bila fase keadaan kompleks itu tercapai, maka selanjutnya muncullah kehidupan.

4. Teori Allen

Teori ini menyatakan bahwa pada saat keadaan fisis bumi seperti keadaan saat ini, beberapa reaksi
terjadi seperti energi yang datang dari sinar matahari diserap oleh zat besi yang lembab dan
menimbulkan pengaturan atom dari materi-materi, Interaksi antara N, C, H, O, dan S dalam

4
genangan air di muka bumi, akan membentuk zat-zat yang difusi dan berakhir terbentuknya
protoplasma benda hidup.

5. Teori Transedental

Teori ini menyatakan bahwa benda atau makhluk hidup itu diciptakan oleh tuhan di luar jangkauan
sains/ ilmu pengetahuan. Manusia, tumbuhan, dan hewan telah hidup di planet bumi sejak jutaan
tahun yang lalu. Ketiganya saling ketergantungan satu sama lainnya dalam suatu sinergi kehidupan
yang kompleks.

Keragaman makhluk hidup sengaja diciptakan Tuhan dalam bentuk yang kompleks dan rumit.
Semuanya diciptakan dalam suatu proses dan waktu yang tepat dan disusun dari komponen yang
seimbang dan akurat.

6. Teori Modern

Asal mula kehidupan di bumi berdasarkan hipotesis atau teori modern, ada beberapa pendapat
antara lain :

 Generatio Spontanea = abiogenesis

Sebelum abad ke-17 orang beranggapan bahwa makhluk hidup terbentuk secara spontan/ dengan
sendirinya. Contoh : Ulat/belatung muncul dari bangkai tikus/hewan yang mati, cacing muncul
dengan sendirinya dari lumpur, dan lain-lain. Paham ini disebut abiogenesis yaitu makhluk hidup
dapat terbentuk dari bukan makhluk hidup. Paham ini dicetuskan oleh Aristoteles.

 Omne Vivum Ex Ovo

Fransisco Redi (1626 – 1597 M) bangsa Italia, seorang ahli biologi membuktikan bahwa ulat dan
bangkai tikus berasal dari telur lalat yang diletakkan pada bangkai tikus tersebut. Dengan
demikian, asal mula kehidupan adalah telur atau Omne vivum ex ovo, jadi bukan muncul dengan
sendirinya.

 Omne Ovo Ex Vivo

Lazzaro Spallanzani (1729 – 1799 M), bangsa Italia membuktikan bahwa jasad renik/
mikroorganisme yang mentebabkan kaldu busuk, bila ditutup rapat setelah dipanaskan sampai
mendidih, tidak terjadi pembusukan. Kesimpulannya: adalah telur harus ada jasad hidup lebih
dahulu. Maka muncul teori Omne Ovo Ex Vivo atau telur berasal dari makhluk hidup.

 Omne Vivum Ex Vivo

Louis Pasteur (1822 – 1895 M), bangsa Perancis, sarjana kimia melanjutkan percobaan
Spallanzani. Dengan percobaan mikroorganisme, tumbuh kehidupan yang baru kemudian dikenal
dengan Omne Vivum Ex Vivo atau biogenesis. Akan tetapi, asal mula kehidupan kembali jadi
masalah, yang belum terjawab sampai sekarang. Walaupun hampir semua para ahli sependapat
bahwa asal mula kehidupan itu tumbul di Bumi, bukan dari angkasa luar.
5
 Cosmozoa

Ada pendapat lain yaitu makhluk hidup di Bumi ini asal-usulnya dari luar bumi, mungkin dari
planet lain. Benda hidup yang datang di Bumi mungkin berbentuk spora yang aktif jatuh ke Bumi
lalau berkembang biak. Pendapat ini dianggap tidak realistik dan lemah kebenarannya.

7. Teori Uray

Harold Uray (1893 M) bangsa Amerika seorang ahli kimia, mengatakan bahwa atmosfer Bumi
pada awalnya kaya akan gas-gas metana, amoniak, hidrogen dan air. Zat-zsat ini merupakan unsur-
unsur penting yang terdapat dalam tubuh makhluk hidup lainnya. Diduga karena adanya energi
dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmos, unsur-unsur tersebut mengadakan reaksi
kimia membentuk zat-zat hidup. Zat hidup yang mula-mula terbentuk adalah sama dengan virus
yang ada sekarang. Zat itu berjuta-juta berkembang menjadi berbagai jenis organisme.

2.2. Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Klasifikasi Makhluk hidup

2.2.1. Keanekaragaman Makhluk Hidup

Keanekaragaman makhluk hidup/ hayati atau biodiversitas adalah keseluruhan variasi berupa
bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang dapat ditemukan pada makhluk hidup.

Orang juga sering menyebut keanekaragaman hayati adalah kondisi keanekaragaman bentuk
kehidupan dalam ekosistem atau bioma tertentu. Keanekaragaman hayati merupakan istilah yang
digunakan untuk menggambarkan kekayaan berbagai kehidupan di bumi ini, mulai organisme
bersel tunggal (satu) sampai tingkat tinggi. Selain itu keanekaragaman hayati dapat dipakai sebagai
ukuran kesehatan biologis.

Sebagai gambaran yang mudah adalah kalau kita sedang ada di pekarangan ada tanaman pisang,
mangga, jambu air, nangka, ada rumput bayam, kunyi, luntas dan lain-lain. Lalu hewannya ada
semut, belalang, kupu-kupu, kambing, sapi, ayam, itik, rayap dan sebagainya. Di laut ada rumput
laut dan jenis tumbuhan lain yang hidup di laut. Ini menunjukkan adanya keanekaragaman
tumbuhan dan hewan.

2.2.2.Klasifikasi Makhluk Hidup

1. Dunia Makhluk Hidup


6
Keanekaragaman makhluk hidup terjadi karena adanya mekanisme evolusi. Evolusi adalah
perubahan secara perlahan dan berlangsung terus. Pemikiran tentang adanya evolusi kehidupan
didasarkan pada temuan adanya kemiripan antar spesies makhluk hidup. Perbedaan yang sifatnya
gradual sangat mungkin disebabkan oleh seleksi alam. Oleh karena itu, hanya keturunan yang
mampu beradaptasi dengan lingkungannya yang akan mampu bertahan. Walaupun demikian,
generasi yang telah beradaptasi dengan segala perubahan fisiknya tetap membawa sifat-sifat pokok
dari induknya.

Ada beberapa teori evolusi antara lain :

 Lanmarck : Evolusi disebabkan karena adanya adaptasi. Contoh : leher jerapah menjadi
panjang
 Darwin : Evolusi disebabkanoleh seleksi alam. Contoh : oleh karena adanya seleksi alam,
maka jerapah yang berleher panjang yang mampu terus hidup, sedangkan jerapah yang
berleher pendek punah.
 Weisman : Evolusi merupakan masalah genetika. Jadi, evolusi adalah seleksi alam terhadap
faktor genetika.
 De Vries : Evolusi disebabkan oleh adanya mutasi gen.

Menurut teori evolusi, makhluk hidup yang ada di muka bumi ini dari masa ke masa perlahan-
lahan akan berubah bentuknya ke bentuk lainnya, sehingga setiap jenis makhluk hidup
memperlihatkan kecenderungan untuk bervariasi. Variasi adalah penampakan dari sifat tertentu
yang menyebabkan satu organisme berbeda dengan organisme lain dalam satu jenis. Variasi adalah
hasil adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya. Berikut ini dicantumkan beberapa gejala
adaptasi :

a) Homolog

Dua organ (alat tubuh) dikatakan homolog jika mereka mempunyai asal (secara embriologik) yang
sama. Misalnya alat gerak (ekstremitas) ikan paus dan kuda adalah homolog. Homologi ini dipakai
sebagai ukuran kekerabatan makhluk hidup.

b) Analogi

Dua organ dikatakan analog bila mereka menunjukkan fungsi yang sama. Misalnya, insang ikan
dan paru-paru kadal, fungsinya sama yaitu sebagai alat bernafas. Dua organ ini dikatakan analog.
Ada satu kaidah evolusi yang mengatakan bahwa kesamaan struktur dari makhluk hidup yang
bukan bersumber dari satu nenek moyang memiliki persamaan fungsi. Secara singkat dapat
dikatakan “persamaan struktur, persamaan fungsi”.

c) Homoplasi

Dua organ dikatakan homoplastik bila mereka memiliki persamaan bentuk walaupun asalnya
berbeda (tidak homolog). Gejala homoplastik adalah hasil (akibat) dari adaptasi terhadap
lingkungan hidupnya. Misalnya kaki belakang belalang dan kaki belakang kuda.

7
d) Transformasi

Dua organ atau lebih dikatakan menunjukkan gejala transformasi bila mereka adalah homolog
tetapi bentuk dan fungsinya berbeda. Misalnya, sirip depan ikan paus (untuk berenang dan
berbentuk dayung), sayap burung (untuk terbang dan berbentuk kipas), dan tangan manusia (untuk
memegang dan berbentuk tongkat).

e) Konvergensi

Dua atau lebih makhluk hidup dikatakan berkonvergensi bila mereka berbeda dalam jenis, tetapi
struktur atau bentuk badannya sangat mirip. Persamaan struktur ini adalah akibat dari adaptasi
dengan lingkungan hidupnya. Misalnya, amati dan bandingkan semua hewan laut, yang bersama-
sama hidup disuatu lautan. Bentuk tubuhnya sama semua seperti kapal selam. Bandingkan bentuk
tubuh: ikan hiu, ikan paus, anjing laut, semua ikan ( pisces ), dan lumba-lumba. Semua bentuk
tubuhnya streamline (seperti kapal selam). Artinya, ujung depan dan ujung belakang lancip.

f) Divergensi

Adalah gejala yang menunjukkan struktur yang bervariasi, walaupun meraka sama-sama berasal
dari satu nenek moyang, satu sumber. Inipun adalah akibat dari adaptasi terhadap lingkungannya.
Perhatikan perbedaan struktur antara: kelelawar, ikan paus, lumba-lumba, kanguru, dan sapi.
Bentuk tubuhnya (struktur) sangat bervariasi (berbeda-beda) walaupun mereka semua termasuk
mamalia (hewan menyusui). Inilah yang disebut gejala divergensi.

g) Filogeni

Adalah sejarah perkembangan filum atau takson makhluk hidup (menggambarkan sejarah
keturunan atau silsilah semua makhluk hidup yang sekarang masih ada), misalnya variasi struktur
pada filogeni kuda.

h) Ontogeni

Adalah sejarah perkembangan satu individu. Misalnya variasi struktur pada ontogeni manusia.

Nomenklatur adalah cara pemberian nama ilmiah makhluk hidup guna memudahkan mempelajari
keanekaragmannya. Dari waktu ke waktu semakin bertambah banyak spesies organisme yang
ditemukan, sehingga manusia melakukan klasifikasi/ pengelompokan berdasarkan ciri khas yang
dimiliki organisme tersebut. Dunia makhluk hidup saat ini dibagi menjadi dua, yaitu dunia
tumbuhan dan hewan.

Para ahli guna mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, menggunakan suatu sistem yang
disebut klasifikasi. Ilmu yang mempelajari tentang pengelompokan makhluk hidup disebut
taksonomi.

8
Pengelompokan makhluk hidup didasarkan adanya persamaan dan perbedaan ciri-ciri morfologi,
anatomi, fisiologi, tingkah laku dan lain-lain.

2. Tata Nama Makhluk Hidup

Pembuatan Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan kesamaan morfologi, anatomi, fisiologi dan
cara perkembangbiakan. Dengan klasifikasi akan terbentuk kelompok-kelompok makhluk hidup
yang disebut takson. Setelah selesai diklasifikasi, makhluk hidup diberi nama berdasarkan
kelompok yang dimilikinya. Sistem tata nama yang digunakan pada saat ini adalah sistem tata
nama biner (binomial nomenclatur) yang diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus.

Nama ilmiah makhluk hidup menggunakan bahsa latin, terdiri dari dua kata yang menunjukkan
nama genus dan spesies. Huruf pertama pada kata pertama ditulis memakai huruf besar (kapital)
dan pada kata kedua ditulis dengan menggunakan huruf kecil. Kedua kata ini ditulis miring.
Contohnya : jagung (Zea mays) tikus (Rattus argitiventer), dan lain-lain.

1. Klasifikasi Makhluk Hidup

Berdasarkan taksonomi yang dikembangkan oleh Linnaeus, dunia tumbuhan dan hewan dibagi
menjadi beberapa takson, yaitu kingdom (kerajaan), filum (keluarga
besar), class (kelas), ordo (bangsa), famili(suku), genus (marga), dan spesies (jenis). Urutan
kingdom ke spesies berdasarkan persamaan ciri-ciri yang paling umum, kemudian makin ke bawah
persamaan ciri-ciri semakin khusus dan perbedaan semakin kecil.

a) Klasifikasi Klasik

Aristoteles, seorang filosof Yunani membagi makhluk hidup ke dalam dua kerajaan besar, yaitu
tumbuhan dan hewan. Tanaman diklasifikasikan menjadi tiga kelompok berdasarkan perawakan
yaitu rumput-rumputan, semak dan pohon. Sebaliknya hewan dikelompokkan berdasarkan tempat
hidup yaitu golongan hewan air, darat dan terbang. Sistem klasifikasi ini hanya bersifat empirik
dan hanya berdasarkan pengamatan belaka.

John Ray menyusun suatu system klasifikasi dengan mendefinisikan apa yang disebut jenis. John
Ray mengatakan bahwa jenis itu adalah sekelompok individu sejenis yang bersumber dari satu
nenek moyang. Metode klasifikasi Ray menunjukkan kombinasi empiris dan pengetahuan teoritik
(hipotesis tentang jenis).

Corollus Linnaeus, mengembangkan sistem klasifikasi Ray. Linnaeus mendefinisikan jenis


sebagai sekelompok organisme yang menunjukkan satu tipe ideal tertentu. Sistem Linnaeus
mengelompokkan jenis-jenis yang mirip menjadi satu kelompok yang lebih besar, yang disebut

9
marga. Marga yang mirip ditempatkan ke dalam kelompok yang besar yaitu famili (suku). Famili
yang mirip ditempatkan ke dalam satu filum, dan filum-filum yang mirip ditempatkan dalam satu
Kingdom (kerajaan).

Sistem Klasifikasi Linnaeus memberi dua kata untuk tiap nama jenis organisme. Sistem pemberian
nama dengan dua kata dikenal dengan nomenklatur binomial.

Setelah zaman Linnaeus, banyak biologiwan yang melakukan pengamatan pada organisme dalam
usahanya menyusun sistem klasifikasi yang lebih cermat. Pengertian jenis pasca Linnaeus adalah
sekelompok organisme yang memiliki kesamaan struktur dan dapat saling kawin dengan
menghasilkan keturunan yang fertil (subur).

b) Klasifikasi Modern

Klasifikasi modern adalah klasifikasi yang berdasarkan teori evolusi dan berpegang pada asumsi
bahwa bentuk- bentuk makhluk hidup berubah sepanjang waktu geologis.

Teori evolusi menjelaskan dengan cara yang lebih baik terhadap klasifikasi biologi daripada teori-
teori masa lampau. Teori evolusi dapat menjelaskan keanekaragaman makhluk hidup dan variasi
terhadap tipe ideal. Teori evolusi dapat menjelaskan bahwa bentuk-bentuk makhluk hidup purba
adalah nenek moyang makhluk hidup masa kini. Walaupun klasifikasi modern bersandar atas teori
evolusi namun para biologiwan masih menggunakan persamaan struktur untuk dapat menjelaskan
cara makhluk hidup itu berevolusi.

c) Sistem Klasifikasi Kingdom

Sistem Klasifikasi makhluk hidup telah dikenal sejak zaman dahulu (Ancient Time, BC) . Ahli
filosof Yunani, Aristoteles (384-322 BC) mengelompokan makhluk hidup kedalam dua kelompok
besar yaitu kelompok hewan dan kelompok tumbuhan, namun keberadaan organisme mikroskopis
belum dikenal pada saat itu. Sistem klasifikasi makhluk hidup terus mengalami kemajuan seiring
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Sistem klasifikasi makhluk hidup dikelompokan
dalam satu-satuan kelompok besar yang disebut kingdom. Sistem kingdom yang pertama
diperkenalkanoleh Linnaeus. Sistem kingdom pun terus mengalami perubahan dan perbaikan
hingga sekarang dan sering menjadi pro dan kontra bagi para ilmuwan.

1) Sistem Dua kingdom

 Kingdom Animalia (Dunia Hewan)


 Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)

10
Sistem ini dikembangkan oleh ilmuwan Swedia C. Linnaeus tahun 1735. Kelemahannya adalah
penggolongan ini masih terlalu umum dan kurang spesifik sehingga terdapat beberapa makhluk
hidup lainnya yang tidak dapat digolongkan dalam kedua kingdom ini. Kelebihan sistem ini pada
saat itu adalah mampu menggolongkan dua kelompok besar mahkluk hidup di bumi berdasarkan
karakter fisiknya yaitu tumbuhan dan hewan dan juga kedua kingdom ini merupakan kunci atau
pengarah utama menuju model-model kingdom lainnya.

2) Sistem Tiga Kingdom

 Kingdom Animalia (Dunia Hewan)


 Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
 Kingdom Protista (Organisme bersel satu dan organisme multiseluler sederhana)

Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Jerman Ernst Haeckel tahun 1866. Kelemahannya,
bakteri tidak dapat digolongkan ke dalam kingdom protista, karena bakteri adalah organisme
mikroskopis yang tidak memiliki inti sel. Sehingga pengelompokan kingdom ini kurang
sempurna. Kelebihan sistem ini adalah organisme mikroskopis bersel satu atau multiseluler
sederhana dikelompokan kedalam kingdom tersendiri dan berbeda dari animalia atau plantae,
penyebabnya karena secara fisiologis, morfologisnya, dan anatomi, kingdom protista memiliki
perbedaan dari kedua kingdom lainnya.

3) Sistem Empat Kingdom

 Kingdom Animalia (Dunia Hewan)


 Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
 Kingdom Protista
 Kingdom Monera

Sistem Ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika Herbert Copeland tahun 1956. Kelemahannya
adalah masih terdapat makhluk hidup lainnya yang tidak dapat digolongkan kedalam keempat
kingdom ini seperti fungi (Mycota). Mycota memiliki perbedaan karakter yang cukup unik,
ukurannya bervariasi ada yang menyerupai prostista namun bukan protista, cara makan dan
pencernaan berbeda dengan tumbuhan maupun hewan. Selain itu kelemahan lainnya juga terdapat
pada kingdom monera karena di dalam kingdom monera masih terdapat perbedaan yang cukup
berarti dalam klasifikasi kingdom. Kelebihan sistem ini adalah melengkapi kingdom sebelumnya,
yaitu dengan mengelompokan monera sebagai kingdom tersendiri, karena organisme mikroskopis
ini tidak memiliki inti sel atau termasuk jenis prokariotik dan berbeda dengan protista, animalia,
dan plantae.

4) Sistem Lima Kingdom

 Kingdom Animalia (Dunia Hewan)


 Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
 Kingdom Protista
11
 Kingdom Monera
 Kingdom Fungi (Dunia Jamur)

Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika Robert H. Whittaker tahun
1969. Kelemahannya adalah belum mampu mendefinisikan kingdom monera secara tepat sehingga
didalam kelompok kingdom monera sendiri masih memiliki perbedaan yang cukup signifikan baik
dalam hal RNA polymerase, RNA sequences, Introns, membran lipid dan lainnya. Kelebihan
sistem ini adalah jamur digolongkan kedalam kingdom tersendiri karena Jamur tidak mencernakan
makanan seperti yang hewan lakukan, atau pun membuat makanan mereka sendiri seperti yang
tumbuhan lakukan melainkan mereka mengeluarkan enzim pencernaan di sekitar makanan mereka
dan kemudian menyerapnya ke dalam sel. Begitu juga perbedaannya dengan monera jelas terlihat
bahwa kingdom fungi merupakan jenis organisme eukariot bukan prokariot. Dengan kata lain
kingdom ini melengkapi sistem klasifikasi kingdom sebelumnya .

5) Sistem Enam Kingdom

 Kingdom Animalia (Dunia Hewan)


 Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
 Kingdom Protista
 Kingdom Mycota (Dunia Jamur)
 Kingdom Eubacteria
 Kingdom Archaebacteria

Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika Carl Woese 1977. Kelemahan sistem ini pada
dasarnya tidak ada, namun bagi beberapa pakar ilmuwan sering menjadi pro dan kontra, karena
kingdom monera merupakan kingdom yang sudah mencakup bakteri archae dan eubacteria
sehingga menurut mereka tidak perlu di bagi lagi. Kelebihannya adalah mampu menjelaskan
kingdom monera secara spesifik, sehingga memberikan informasi yang cukup signifikan bagi
kingdom monera. Perbedaan yang cukup signifikan didalam kingdom monera ini melahirkan
kingdom baru yang disebut kingdom eubacteria dan kingdom archaebacteria. Pengklasifikasian ini
berawal dari ditemukannya golongan monera archaebacteria di samudera dalam yang memiliki
perbedaan dengan kingdom monera lainnya (eubacteria). Analisis archaebacteria menunjukkan
bahwa kelompok ini lebih menyerupai eukariota dibanding saudaranya (prokariotik). Hal ini
adalah salah satu alasan menagapa kingdom monera membelah menjadi kingdom archaebacteria
dan eubacteria.

6) Sistem Tujuh Kingdom

 Kingdom Animalia (Dunia Hewan)


 Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
 Kingdom Protista (Protozoa)
 Kingdom Chromista
 Kingdom Eumycota
12
 Kingdom Eubacteria
 Kingdom Archaebacteria

Sistem ini diperkenalkan oleh ahli Cavalier-Smith tahun 1998. sistem ini dikembangkan dari
sistem kingdom sebelumnya dan secara garis besar digolongkan dalam dua kelas utama prokariot
dan eukariot (2 Empires, Chatton 1937) dari kedua golongan besar ini dibagi lagi, eukariot
mencakup Animalia, Plantae, Protozoa (protista), Eumycota dan Chromista. Sedangkan golongan
prokariot mencakup Eubacteria dan Archaebacteria.

Kelebihan sistem klasifikasi tujuh kingdom ini adalah lebih detail. Lahir kingdom baru yaitu
Chromista yang anggotanya merupakan bagian dari kingdom fungi dan protista yaitu Oomycota,
Hyphochytriomycota, Bacillariophyta, Xanthophyta, Silicoflagellates, Chrysophyta, dan
Phaeophyta. Golongan ini berbeda dari kingdom asalnya karena mereka meiliki klorofil a dan c,
tidak menyimpan makanan sebagai kanji melainkan sebagai minyak dan umumnya menghasilkan
sel dengan dua flagella yang berlainan. Karena sebagian kingdom mycota sudah digolongkan ke
dalam kingdom chromista maka kingdom ini berubah menjadi kingdom eumycota. Kingdom
protista lebih akrab dikenal sebagai kingdom protozoa.Klasifikasi system ini lebih sempurna dari
kingdom sebelumnya.

Kelemahan sistem ini biasanya relatif terhadap sudut pandang mana orang ingin mengelompokan
organisme. Biasanya semakin besar tingkat pengklasifikasian maka makin besar pula tingkat
kesulitan tetapi hasilnya lebih akurat.

Dari sekian banyak sistem klasifikasi kingdom. Sistem 5 Kingdom yang paling banyak digunakan
oleh para ilmuwan biologi. Pembagian lima kingdom didasarkan pada susunan sel dan cara hidup
dalam pemenuhan kebutuhan pakan. Adapun klasifikasinya sebagai berikut :

 Monera

Monera adalah makhluk hidup uniseluler (bersel tunggal), sel prokariotik (tidak memiliki
membran inti), dan berkembang biak secara aseksual.

 Bakteri

Bakteri memiliki sel uniseluler dan prokariotik, tak berklorofil, tetapi ada yang berklorofil
sehingga dapat melakukan fotosintesis. ukuran bakteri sangat kecil (hanya berupa mikron).

1) Bentuk

Berdasarkan bentuk, bakteri dikelompokkan menjadi tiga yaitu :

(a) Kokus (bulat). Contoh : Staphylococcus aureus (penyebab radang paru-paru)


(b) Basil (batang). Contoh : Bacillus Anthracis (penyebab antraks)
(c) Spiral (Berbengkok-bengkok). Contoh : Treponema Pallidum (penyebab sifilis)

2) Jenis
13
Jenis bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen :

(a) Bakteri aerob, yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen dalam hidupnya. Contoh
: Nitrosomonas
(b) Bakteri anaerob, yaitu bakteri yang tidak membutuhkan oksigen dalam hidupnya,
contohnya Clostridium tetani

3) Cara mendapatkan makanan

(a) Bakteri heterotrof, makanan yang diperoleh dari organisme lain


(b) Bakteri saprofit, makanan diperoleh dari sisa-sisa organisme lain. Contoh : Escherichia
(c) Bakteri parasit, makanan diperoleh dari organisme yang ditumpanginya. Biasanya bakteri
merugikan. Contoh :Mycobacterium tuberculosis
(d) Bakteri autotrof, makanan diperoleh dengan membuat sendiri
(e) Bakteri fotoautotrof, bakteri dalam membuat makanannya dengan bantuan energi cahaya
matahari. Contoh : bakteri hijau biru
(f) Bakteri kemoautotrof, bakteri dalam membuat makanannya menggunakan energi kimia.
Contoh bakteri hidrogen

4) Perkembangbiakan Bakteri

Perkembangbiakkan bakteri dapat terjadi secara kawin maupun tidak kawin. Perkembangbiakan
tak kawin dilakukan dengan membelah diri. Pada pembelahan diri, satu sel membelah menjadi
dua, kemudian menjadi empat, delapan, enambelas dan seterusnya.
Sedangkan kalau secara kawin, bakteri dapat berkembang biak dengan konjugasi. Caranya, dua
sel yang berdekatan membentuk saluran konjugasi. Melalui saluran ini plasma dari sel yang satu
mengalir ke sel yang lain.

1. Ganggang hijau biru (Cyanobacteria)

Cyanobacteria tidak semuanya bersel satu (uniseluler), memiliki klorofil sehingga dapat
berfotosintesis dan menghasilkan oksigen. Tempat hidupnya di danau, laut, sungai, rawa, batu,
tanah, di air dengan suhu tinggi, maupun di air dengan tingkat keasaman tinggi (pH = 4).
Contoh: Spirulina (dapat digunakan sebagai sumber makanan yang kaya protein)

Alga biru berkembangbiak dengan cara membelah diri dan fragmentasi. Alga yang bersel satu
membelah diri dari satu menjadi dua, empat, delapan, dan seterusnya. Sedangkan Alga yang
berbentuk benang memutuskan diri menjadi fragmen dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi
individu baru. Contoh Alga biru antara lain Anabarna, Rivularia, Glorocapsa, dan Oscillatori.

2. Protista

Ciri-ciri protista adalah eukariotik (memiliki membran inti), uniseluler atau multiseluler (bersel
banyak) dan autotrof atau heterotrof.

a) Protista yang memiliki ciri-ciri sperti hewan (protozoa)


14
Protista yang memiliki ciri seperti hewan adalah :

(1) Rhizopoda, bergerak dan menangkap makanan menggunakan kaki semu atau
pseupodia. Rhizopoda hidup di laut, air tawar, tubuh hewan, atau manusia. Contoh
: Entamoeba histolityca(penyebab disentri)
(2) Flagellata, bergerak dengan flagel atau bulu cambuk, hidup di laut, air tawar, tubuh hewan
atau manusia. Contoh :Trypanosoma evansi (penyebab penyakit surra pada hewan ternak)
(3) Ciliata, hidup bebas di air tawar atau laut, bergerak dengan menggunakan rambut getar
silia. Contoh : Paramecium caudatum

(4) Sporozoa, tidak memiliki alat gerak dan semua jenis sporozoa hidup sebagai parasit.
Contoh : Plasmodium (penyebab malaria)

b) Protista yang memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan (ganggang /algae)


1. Euglenophyta
Cirinya adalah uniseluler, tidak memiliki dinding sel, emmpunyai klorofil sehingga
mampu berfotosintesis dan memiliki flagel. Contoh: Euglena
2. Pyrophyta
Sebagian besar Pyrophyta adalah Dinoflagellata, hidup di air laut, tapi ada juga yang
hidup di air tawar, uniseluler, memiliki dinding sel dan mampu bergerak aktif.
Contoh: Ceratium

c) Protista yang memiliki ciri-ciri seperti jamur (fungi)


(1) Myxomycota (jamur lendir)
Myxomicota menghasilkan sel-sel yang hidup bebas berbentuk seperti amoeboid. Bila
kekurangan makanan, sel-sel bebas ini membentuk masa yang berlendir. Selain itu, dapat
pula membentuk spora bila keadaan kering. Contoh : Physarium, dan lain-lain
(2) Oomycota (jamur air)
Oomycota hidup bebas, makanan diperoleh dari sisa-sisa tumbuhan di danau atau di
kolam. Berproduksi secara seksual dan aseksual. Secara seksual menghasilkan hifa.
Adapun secara aseksual menghasilkan zoospora yaitu spora yang mempunyai dua flagela
yang dapat tumbuh menjadi hifa baru. Contoh : Saprolegnia (menempel pada tubuh ikan
sebagai parasit)

3. Fungi

Ciri-cirinya adalah eukariot, memiliki dinding sel, tidak memiliki klorofil, uniseluler atau
multiseluler, hidup heterotrof (saprofit, parasit dan mutual). Hidup di tempat-tempat lembab, air
laut, air tawar, di tempat yang asam dan bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut kerak
15
(lichenes). Reproduksi secara aseksual menghasilkan spora, kuncup dan fragmentasi. Adapun
secara seksual dengan zigospora, askospora, dan basidiosporan. Berikut ini beberapa contoh
fungi/jamur :

a) Zigomycota

Ciri-cirinya :

(1) Mempunyai hifa yang tidak bersekat


(2) Reproduksi secara seksual dengan zigosporangium dan secra aseksual dengan spora
(3) Hidup sebagai saprofit pada makanan, tanah dan sisa-sisa tumbuhan atau hewan, ada yang
hidup sebagai parasit. Contohnya Rhizopus oryzae (untuk pembuatan tempe)

b) Ascomycota

Ciri-cirinya dalah :

(1) Uniseluler atau multiseluler (sebagian besar)


(2) Mempunyai hifa yang bersekat-sekat
(3) Ada yang membentuk tubuh buah dan ada yang tidak
(4) Reproduksi aseksual dengan konidia dan tunas. Adapun secara aseksual dengan
konidiospora
(5) Hidup sebagai saprofit pada tanah, sisa-sisa organisme, ada yang sebagai parasit pada
hewan atau manusia. Contoh :Saccharomyces cereviceae (bahan pembuat minuman
beralkohol)

c) Basidiomycota

Ciri-cirinya adalah :

(1) Multiseluler
(2) Hifa bersekat
(3) Ada yang membentuk tubuh buah dan ada yang tidak
(4) Umumnya seperti saprofit pada sisa-sisa organisme, ada yang hidup parasit pada
tumbuhan atau manusia
(5) Reproduksi aseksual dengan cara membentuk konidiospora, sedangkan seksual dengan
cara menghasilkan basidiospora. Contoh : Volvarella volvacea (jamur merang)

d) Deutromycota

16
Dinamakan juga jamur tak sempurna karena reproduksi seksualnya belum diketahui.
Contoh : Aspergillus wentii(pembuatan kecap, tauco).

4. Plantae

Kingdom plantae atau tumbuhan adalah istilah untuk organisme yang memiliki cirri eukariotik dan
multiseluler. Organisme ini dapat melakukan fotosintesis untuk menghasilkan makanan karena
memiliki klorofil. Berdasarkan berkas pembuluh, plantae dibagi kedalam dua kelompok (divisi),
yaitu Thallophyta dan Tracheophyta.

a) Thallophyta

Thallophyta bagian tubuhnya sederhana, tidak mempunyai pembuluh angkut, akar, batang dan
daun sejati. Berikut ini yang termasuk Thallophyta :

 Algae (ganggang)

Tumbuh di tempat basah, multiseluler, berbentuk benang atau berkoloni, memiliki klorofil
sehingga dapat melakukan fotosintesis. Tapi ada juga yang memiliki pigmen lain. Reproduksi
secara aseksual dengan fragmentasi. Adapun secara seksual dengan fertilisasi antara gamet jantan
dan betina. Algae dibedakan menjadi empat kelompok yaitu :Clorophyta (alga
hijau), Chrystophyta (alga keemasan),Phaetophyta (alga cokelat) dan Rhodophyta (alga merah).
Berikut adalah kelompok ganggang beserta manfaatnya :

Pigmen
Golongan Manfaat
Dominan

Kloroplas berbentuk spiral dikonsumsi


Clorophyta Klorofil sumber makanan baru, untuk Proein
Sel Tunggal (PST)

Rhodophyta Fikoeritrin Untuk agar-agar

Penghasil asam alginate yang


Phaetophyta Fukosantin dimanfaatkan dalam industri kosmetik,
makanan, obat-obatan dan tekstil

17
Bahan gosok, penyekat, filter dan
Chrystophyta Karoten
campuran pembuatan dinamit

 Bryophyta (lumut)

Bryophyta hidup pada tempat yang lembab, bagian tubuhnya menyerupai daun, batang, dan akar.,
melakukan fotosintesis karena memiliki klorofil. Dalam hidupnya mengalami pergiliran keturunan
(metagenesis) yang menghasilkan generasi penghasil gamet (gametofit) dan generasi penghasil
spora (sporofit). Spora dihasilkan oleh sporangium. Lumut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :

a) Hepaticeae (lumut hati)


Tumbuh secara horizontal, belum memiliki daun, dapat dibedakan menjadi lumut hati
jantan dan betina. Alat reproduksinya adalah gemma, secara seksual dengan gametofit.
Contoh : Marchantia.
b) Musci (lumut daun)
Tubuh lumut daun lebih menyerupai batang dan daun, hidup di tempat-tempat basah,
berkelompok. Contoh : Sphagnum fimbriatun.
c) Tracheophyta
Tumbuhan yang memiliki pembuluh angku, tubuhnya terdiri dari akar, batang dan daun
sejati. Fungsi akar sebagai alat untuk menyerap air dan zat-zat mineral. Batang berfungsi
sebagai alat transportasi dan pernapasan. Daun berfungsi sebagai organ untuk
fotosintesis. Tracheophyta terdiri dari :
 Pterydophyta
Memiliki daun, batang dan akar sejati dan tidak berbunga. Akar berbentuk serabut,
berfungsi untuk menyerap air dan zat makanan. Pterydophyta memiliki pembuluh angkut
(xilem)floem, mengalami metagenesis, seperti tumbuhan lumut.Pterydophyta terdiri dari
empat divisi, yaitu Psilophyta (paku purba), Lycophyta (paku kawat), Spenophyta (paku
ekor kuda), dan Pterophyta (paku sejati).
 Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Tumbuhan yang memiliki daun, batang, akar, dan bunga sebagai alat reproduksi dan
menghasilkan biji. Bagian bunga yang menghasilkan gamet jantan disebut benang sari
dan yang menghasilkan gamet betina adalah putik. Perkembangbiakan secara seksual
dengan biji. Di dalam biji terdapat embrio atau lembaga (calon tumbuhan
baru). Spermatophyte dibagi menjadi dua kelompok yang didasarkan pada letak bijinya,
yaitu :
(a) Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka)
Tidak memiliki bunga sesungguhnya dan biji tidak terbungkus daun buah. Biji sebagai alat
perkembangbiakan berbentuk kerucut yang disebut strobilus. Terdapat strobilus jantan dan
betina. Gymnospermae terbagi menjadi empat kelas yaitu : Cyadinae, contoh Cyas
rupmhii (pakis haji) ;Coniferae, contoh Agathis alba (damar); Gnetinae, contohGnetum
gnemon (melinjo) ; Ginkyonae, contoh Ginko biloba.
18
(b) Angiospermae (tumbuhan biji tertutup)
Memiliki bunga sejati sebagai alat reproduksi. Bakal biji diselubungi daun buah. Bunga
pada angiospermae ada yang lengkap ataupun tidak lengkap. Bunga lengkap adalah bunga
yang memiliki kelopak bunga, mahkota bunga, putik, dan benang sari. Biji terbungkus oleh
bakal buah. Setelah terjadi pembuahan, biji berkembang, memiliki kandung lembaga
(embrio) dan endosperma (cadangan makanan).Angiospermae berdasarkan keping daun
lembaga menjadi kelas dikotil dan monokotil.

5. Animalia

Multiseluler, bersifat heterotrof dan aktif. Kingdom animalia dibagi ke dalam dua kelompok
berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, yaitu :

a) Invertebrata

Invertebrata merupakan kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang, terdiri dari
Sembilan filum, yaitu :

 Protozoa (hewan bersel satu)

Protozoa berukuran 3-1000 mikron, sehingga tidak dapat dilihat dengan mata, harus menggunakan
mikroskop. Hidup bebas di air atau hidup parasit pada hewan lain. Perkembangbiakannya dengan
cara vegetative (membelah diri) dan generative (konjugasi).

Alat gerak hewan dari filum protozoa adalah dengan kaki semu (pseudopodium), rambut plasma
(cilia) atau bulu cambuk (flagellum). Contoh : Euglena (bergerak
denganflagellum); Amoeba (bergerak dengan pseupodium) danParamecium (bergerak
dengan cilia).

Filum protozoa terdiri dari dua subfilum dan lima kelas. Anggotanya ada kurang lebih 15.000
jenis, subfilum Plasmodroma (kelas Mastigophora, Sarcodina, Sporozoa) dann
subfilum Ciliophora (kelas Cilliata dan Suctoria).

 Porifera (hewan berpori-pori)

Filum porifera hidupnya sebagai hewan akuatik dan melekat pada sesuatu benda seperti batu,
cangkang, atau benda lain. Tubuh berpori-pori, melalui pori-pori, air masuk kedalam suatu rongga
dalam yang disebut rongga kloaka.

Hewan kelompok porifera tidak mempunyai tentakel atau sungut atau alat gerak yang lain. Filum
ini terdiri dari tiga kelas. Kelas Calcarea, mencajup jenis-jenis yang ada di laut, tubuh berbentuk
silindris, spikula lurus, berjari tiga atau empat dari bahan kapur. Contoh : Leucosolenia
botryoides. KelasNoncalcacera (hexactinellida dan demospongia) mencakup jenis yang dinding

19
tubuhnya mengandung spikula dari bahan silikon, serabut atau campuran keduanya. Salah satu
contoh :Euplectella subarea.

 Coelenterata

Hidup bebas atau melekat dan berupa hewan-hewan akuatik. Tubuh memiliki sebuah rongga yang
disebut ronggagastrovaskuler yang berfungsi sebagai alat pencernaan dan sekaligus sebagai alat
peredaran. Berdasarkan struktur tubuhnya ada dua tipe, yaitu hydroid dan medusa. Hydroidyang
sederhana adalah Hydra dan yang kompleks adalah misalnya batu karang. Adapun medusa, yang
sederhana misalnya Hydromedusa dan yang lebih kompleks adalahscyphomedusa, dimana
tubuhnya berbentuk lonceng dengan mulut pada bagian bawah.

Terdiri dari tida kelas yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, danAnthozoa. Kelas Hydrozoa, hidup di
berbagai habitat seperti air tawar, air payau, dan air laut. Daur hidup mengalami polip dan medusa,
tidak menghasilkan rangka kapur, dan tubuhnya transparan. Salah satu contoh Hydra
viridis. Kelas Scyphozoamencakup hewan yang hidup di laut, di mana alah satu ujungnya melekat
pada salah satu benda. Daur hidup mengalami polip dan medusa. Contohnya antara lain Aurellia
sp. Kelas Anthozoa terdiri dari hewan-hewan yang tubuhnya berbentuk silindris dan melekat tetap
atau sementara dengan salah satu ujungnya yang berbentuk jaringan yang disebutdiscus. Hidup di
laut dan tubuhnya menghasilkan rangka kapur, sehingga dapat membentuk batu karang. Daur
hidup hanya berbentuk polip.

 Platyhelminthes (cacing pipih)

Anggota filum ini berupa cacing yang bertubuh pipih, lunak, hidup di air, di tanah-tanah yang
lembab atau berupa parasit pada hewan dan tanaman. Terdiri dari tiga kelas yaitu turbellaria,
trematoda, dancestoda. Kelas turbellaria mencakup cacing pipih, bertubuh lunak, hidup bebas
dalam air atau di daratan yang lembab. Salah satu contohnya Euplanaria
maculate. Kelas Trematodamencakup cacing pipih atau gilik bertubuh lunak, hidup parasit pada
ikan atau hewan air. Salah satu contohnya adalahFasciola hepatica (cacing hati).
Kelas Cestoda mencakup cacing pipih yang hidup parasit. Salah satu contohnya adalah cacing pita
(Taenia solium).

 Nemathelminthes (cacing gilik)

Cacing yang termasuk dalam filum ini adalah yang bertubuh tidak bersegmen, langsing dan gilik.
Hidup parasit pada hewan dan tanaman atau hidup bebas dalam air atau tanah yang lembab. Terdiri
dari tiga kelas yaitu Nematoda, Nematomorpha dan Acanthocephala. Kelas Nematodameliputi
cacing gilik berbentuk memanjang, berwarna putih atau merah. Salah satu contohnya
adalah Ascaris (cacing perut). Kelas Acanthocephala memiliki tubuh memanjang, hidup parasit
pada usus vertebrata. Contoh Filicollis botulus.

 Annelida

Filum ini meliputi cacing gilik yang tubuhnya bersegmen, memiliki alat gerak atau tidak. Ada lima
kelas, yaituArchiannelida, Polycaeta, Oligochaeta, Gephyrea, Hirudinea.Berikut ini akan dibahas
20
secara singkat tiga kelas penting saja. Kelas Polychaeta, terdiri dari cacing yang tubuhnya
bersegmen, dengan alat-alat gerak berupa rambut-rambut kaku. Contohnya adalah Nereis
virens (cacing pantai). KelasOlygochaeta merupakan cacing hermaprodit dan tidak memiliki
parapodia. Contoh cacing dari kelas ini adalah cacing tanah. Kelas Hirudinae, mencakup cacing
yang tubuhnya pipih bersegmen, contohnya Hirudo medicinalis(pacet).

 Mollusca

Terdiri dari lima kelas, yaitu Ampineura, Scaphoda, Pelecypoda,


Gastropoda dan Chepalopoda. Tubuh berbentuk bilateral simetris, tidak bersegmen, pada
umumnya tertutup cangkang dari bahan kapur. Kelas Amphineura, meliputi hewan yang berubuh
simetris bilateral, menyerupai cacing, kepala tidak jelas, mantel tidak berkembang. Contoh
: Chiton squamosum. Kelas Scaphopoda tubuhnya bilateral simetris, memanjang terbungkus
dalam cangkang dan terbuka pada kedua ujungnya. Contoh : Dentalium
dentale. KelasPelecypoda tubuhnya simetris, tertutup oleh dua keping cangkang, tanpa kepala.
Contoh Anodonta. Kelas Gastropoda,mencakup jenis hewan yang tubuhnya asimetris berbentuk
spiral. Cangkang ada yang tertutup dan ada yang terbuka. Contoh
: Buccinum. Kelas Chepalopoda, mencakup hewan yang tubuhnya bilateral simetris. Tubuh ada
yang tertutup cangkang dan ada yang tidak. Contoh Octopus bimaculatus(gurita), ikan tinta (Sepia
officinalis), dan lain-lain.

 Echinodermata

Filum ini hidupnya di laut. Tubuh terdiri dari sepuluh bagian utama secara radial seperti roda.
Lima bagian berupa jari-jari dan sisanya yang lima bagian terletak diantara jari-jari.

Echinodermata memiliki lima kelas yaitu Crinoidea, Asteroidea, Ophiuroidea,


Echinoidea, dan Holoturoidea.Kelas Crinoidea mencakup hewan yang sebagian atau seluruh
hidupnya melekat pada dasar laut dengan satu tangkai.
ContohAntedon/Metacrinus. Kelas Asteroidea, mencakup jenis bintang laut. Bentuk tubuhnya
berjari lima lebih dan bisa kurang. Salah satu contohnya adalah Asterias
forbesi. KelasOphiuroidea meliputi jenis bintang ular laut. Bentuk tubuh menyerupai bintang laut,
tetapi memiliki lengan-lengan sangat panjang dan lentur. Hewan ini bergerak dengan lengan-
lengan menyerupai gerakan ular. Salah satu contohnya adalahOphiolepis
annulosa. Kelas Echinoidea, mencakup jenis landak laut. Tubuhnya berbentuk bulat atau seperti
cakram karena lima jari-jari tubuhnya tidak memanjang dan sumbu tubuhnya pendek. Salah satu
contohnya adalah Salamacis sphaeroides. Kelas Holoturoidea, meliputi hewan teripang atau
mentimun laut. Sumbu badab panjang, sehingga tubuh memanjang dan sejajar dengan permukaan
tanah. Kadang-kadang bentuknya menyerupai cacing. Salah satu contohnya adalah Tyone
briareus.

 Arthropoda

Jenis hewan yang termasuk filum ini adalah kelompok serangga, laba-laba, lipan, dan udang.
Tubuh bersegmen-segmen dan umumnya tubuh dibedakan menjadi tiga yaitu kepala (caput), dada
(thorax) dan perut (abdomen).
21
Ada lima kelas, yaitu Insecta, Arachnoidea, Onychophora,
Myriapoda, dan Crustacea. Kelas Insecta (serangga) terdiri dari 850.000-900.000 spesies, ada
yang berguna (lebah, serangga penyerbuk, ulat sutra, dll) dan ada yang menjadi hama (belalang,
wereng, kwangwung, ulat bulu dll). KelasArachnoidea mencakup jenis hewan yang tubuhnya
terdiri dari cephalothorax dan abdomen, tidak memiliki antena. Salah satu contohnya adalah
akarina atau tungau.

Kelas Onychopora, mencakup hewan dengan ciri-ciri kombinasi antara


cacing annelida dan artropoda. Permukaan tubuh tidak tampak adanya segmentasi. Pada kepala
terdapat satu pasang mata sederhana. Satu pasang antena. Salah satu contohnya Peripatus
eiseni. Kelas Myriapoda, mencakup lipan dan luwing, hidup di darat, tubuh terdiri dari kepala dan
badan. Badan tersusun atas sejumlah segmen yang serupa.

Kelas Crustacea, mencakup hewan yang hidup dalam air, bernapas dengan insang, mempunyai
dua pasang antena, tungkai biramus (ujungnya bercabang dua). Contohnya adalah udang windu,
udang galah, dll.

a) Vertebrata

Vertebrata merupakan kelompok hewan yang memiliki tulang belakang, terdiri dari beberapa
kelas.

 Kelas Agnatha

Yang termasuk kelas ini adalah ikan yang memiliki cirri: tubuh berbentuk gilik, panjang; berkulit
halus tanpa sisik; mulut tanpa rahang; berbentuk lingkaran; insang terletak dalam kantong. Contoh
: Myxin lutinosa, Petromyzon marinus, dan lain-lain.

 Kelas Chodrachthyes

Kelas ini mencakup ikan-ikan bertulang rawan, dengan cirri-ciri: kulit bersisik plakoid atau tanpa
sisik, celah insang 1,5 atau 7 pasang, dengan atau tanpa tutup insang; tanpa gelembung udara atau
paru-paru. Contoh Squalus acanthias.

 Kelas Osteichthyes

Mencakup jenis ikan bertulang sejati dengan cirri: memiliki rahang, mempunyai sirip-sirip
berpasangan, mempunyai satu pasang lubang hidung. Terdiri dari empat ordo. Salah satu contoh
adalah ikan gabus (Ophiocephalus striatus).

 Kelas Amphibia

Kelas ini merupakan bentuk peralihan dari kehidupan akuatik ke kehidupan terrestrial. Cirinya
kebiasaan hidup yang masih suka air, bahkan sebagian besar perlu air untuk bertelur. Telur setelah
menetas menjadi berudu dalam air dan bernapas memakai insang. Adapun hewan dewasanya hidup
di darat. Kelas Amphibia memiliki tiga ordo. Salah satu contohnya adalah katak.
22
 Kelas Reptilia

Kelas ini anggotanya berdarah dingin, bernapas dengan paru-paru, tubuh terttutup oleh sisik-sisik,
tengkorak, berartikulasi dengan vertebrata. Terdiri dari empat ordo. Contohnya kura-kura, badak,
buaya, dan ular.

 Kelas Aves (burung)

Memiliki cirri khas yaitu berbulu, berdarah panas (homoioterm). Suhu tubuh relative tetap,
biasanya lebih tinggi dari suhu lingkungannya. Dilihat dari segi evolusi, nenek ,oyang burung
adalah reptile. Terdiri dari 13 ordo. Beberapa contoh adalah burung puyuh, burung hantu, burung
elang, bangau putih, dan lain-lain.

 Kelas Mamalia (hewan menyusui)

Kelompok hewan ini termasuk pada tingkatan tertinggi, dan hidup di darat. Memiliki rambut,
kelenjar susu (mamae) yang menghasilkan cairan sebagai bahan makanan bagi anaknya.

Ada 10 ordo, beberapa contoh adalah tikus, kelinci, kera, badak, gajah, harimau, sapi, kerbau,
kijang, dll.

2.3. Penyebaran Makhluk Hidup

Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari tentang persebaran organisme di muka bumi. Studi
tentang penyebaran spesies menunjukkan, spesies-spesies berasal dari suatu tempat, namun
selanjutnya menyebar ke berbagai daerah. Organisme tersebut kemudian mengadakan diferensiasi
menjadi subspesies baru dan spesies yang cocok terhap daerah yang ditempatinya

Studi mengenai penyebaran spesies makhluk hidup, menunjukan bahwa spesies-spesies yang
berasal dari satu tempat, selanjutnya menyebar ke tempat/ daerah lain , setelah itu mengalami
diferensiasi menjad subspesies baru dan spesies baru yang dapat hidup pada daerah tersebut.

Keanekaragaman hayati tidak tersebar merata , dimana daerah tropis memiliki keanekaragaman
yang lebih tinggi dan semakin jauh dari ekuator.

1. Penyebaran hewan

1) Penyebaran Hewan di Dunia

Berdasarkan persamaan fauna (hewan) pada daerah tertentu , maka geografi hewan di duna ini
dikelompokan menjadi enam , yaitu:

23
1. Eropa dan Asia sebelah utara Himalaya, Eropa dan Afrika, gurun Sahara sebelah utara disebut
peliartik. Hewan penghuninya, antara lain biso dan rusa rein.
2. Afrka dan Arab disebut Etiopian, hewan yang menghuni antara lain gajah afrika ,jerapah, dan
gorila.
3. Australia dan sekitarnya , disebut Australian. Hewan penghuninya adalah kanguru ,koala, dan
wombat.
4. India sampai Indonesia, disebut Oriental . Dihuni oleh hewan seperti harimau, gajah india,
dan kerbau.
5. Daerah Amerika Utara dan sekitarnya disebut Neartik. Hewan yang menghuni adalah bison,
rusa rein( Caribau).
6. Daerah Amerika Selatan disebut Neotropikal. Hewan yang menghuni yaitu tapir, monyet
howler.

2) Penyebaran Hewan di Indonesia

1. Wilayah Indonesia barat (Oriental)

Wilayah Indonesia bagian barat memiliki fauna oriental (Asia) seperti kera,gajah, harimau,kerbau
liar , babi hutan , dan rusa.

Adapun ciri-ciri hewan oriental, antara lain:

 Banyak spesies mamalia yang berukuran besar, misalnya gajah, banteng , harimau, badak.
Mamalia berkantung jumlahnya sedikit,bahkan hampir tidak ada.
 Terdapat berbagai macam kera , misalnya bekantan , tarsius, orang utan.
 Terdapat hewan endemik, seperti badak bercula satu, binturung(Artictis binturong),
monyet(Presbytis thomari), tarsius (Tarsius bancanus),kukang (Nyeticibus coucang).
 Burung-burung memiliki warna bulu yang kurang menarik, tetapi dapat berkicau. Burung
yang endemik misalnya jalak bali (Leucopsar nothschili), elang jawa, murai
mengkilat(Myophoneus melurunus) , elang putih (Mycrohyerax latifrons)

Indonesia bagian barat wilayahnya meliputi :

(1) Sumatra, dihuni oleh hewan-hewan khas seperti gajah, tapir,badakbercula


dua,harimau,siamang,dan orang utan.
(2) Pulau Jawa, dihuni oleh banteng, harimau, dan badak bercula satu.
(3) Kalimantan, dihuni oleh badak bercula dua, macan tutul,orang utan,beruang madu dan
kera berhidung panjang.

 Wilayah Indonesia Timur (Australia)

24
Indonesia bagian timur ( Papua,maluku,Sulawesi,dan Nusa Tenggara ) dihuni oleh hewan/fauna
tipe Australia,seperti burung berwarna mencolok (kasuari,burung nuri,parkit,cendrawasih,merpati
jambul) dan beberapa hewan berkantung misalnya: kanguru,wallabi,dan kanguru pohon. Ciri-ciri
hewan d Indonesia Timur adalah mamalia berukuran kecil, banyak hewan berkantung, tidak
dijumpai spesies kera,dan memiliki berbagai jenis burung beragam warna.

Papua memiliki 110 spesies mamalia termasuk 14 spesies mamalia berkantung ,misalnya
kanguru(Dendrolagus ursinus danDendrolagus inustus), kaskus (Spilocus maculatus),bandicot
dan oposum. Di Papua juga terdapat 27 spesies hewan pengerat(rodentia) dan 17 diantaranya
merupakan spesies endemik. Koleksi burung terbanyak dibandingkan dengan pulau-pulau lain di
Indonesia, kira-kira ada 320 jenis dan setengah diantaranya merupakan spesies endemik. Burung
cendrawasih yang terdapat di Papua dan beberapa pulau di Maluku.

Di Nusa Tenggara, khususnya di Pulau Komodo,Padar,dan Rinca ditemui reptilia terbesar,yaitu


komodo. Komodo adalah reptilia purba yang sampai saat ini masih bertahan hidup.

 Wilayah Indonesia Tengah (Peralihan)

Alfred Russel Wallace, tahun 1856 datang ke Indonesia, Wallace menemukan perbedaan yang
mencolok fauna di beberapa daerah di Indonesia (Waktu itu Hindia Belanda). Pada waktu
berkunjung ke Bali dan Lombok, melihat perbedaan hewan di kedua tempat tersebut. Di Bali,
dijumpai banyak hewan yang mirip dengan hewan-hewan yang ada di Asia(oriental) , sedangkan
di Lombok hewannya mirip dengan Australia. Oleh karena itu,kemudian Wallace membuat garis
pemisah memanjang dari Selat Lombok ke utara melewati Selat Makasar dan Filipina Selatan.
Garis ini disebut garis Wallace. Indonesia dibagi menjadi dua zoogeografi dengan batas garis
Wallace. Garis Wallace membelah Selat Makasar menuju ke selatan hingga ke Selat Lombok,
sehingga memisahkan wilayah oriental (temasuk Sumatra,Jawa, Bali, dan Kalimantan) dengan
wilayah Australia (Sulawesi,Irian, Maluku,Nusa Tenggara Barat,dan Timur). Setelah Wallace,
Weber (ahli zoologi Jerman) juga mengadakan penelitian tentang penyebaran hewan d Indonesia.
Weber melihat bahwa hewan-hewan di daerah Sulawesi tidak dapat sepenuhnya dikelompokan
menjadi hewan kelompok Australia. Hewan-hewan tersebut ada yang memiliki sfat-sifat seperti
halnya hewan-hewn di daerah oriental. Akhirnya Weber mengatkan bahwa fauna di Sulawesi
merupakan fauna peralihan,kemudian membuat garis pembatas yang berada di sebelah timur
Sulawesi memanjang ke utara ke Kepulauan Aru. Pulau Sulawesi merupakan pulau pe,batas antara
wilayah oriental mencolok. Sulawesi dihuni oleh sebagian hewan Oriental dan sebagian hewan
Australia. Contohnya di Sulawesi terdapat oposum dari Australia , tetapi juga ada keraMacaca dari
Oriental. Hewan lainnya yang ada di Sulawesi adalah burung maleo,berbagai jenis kupu-kupu ,
anoa,babi rusa , dan primata primitif Tarsius spectra.

2. Penyebaran Tumbuhan

Berdasarkan kemampuan adaptasi tumbuhan, di Indonesia terdapat tiga bentuk vegetasi


utama,yaitu :

25
a) Vegetasi Dataran Rendah

Vegetasi ini merupakan bagian terbesar di daratan Indonesia. Daratan rendah meliputi daerah yang
memiliki ketinggian 0-700 m di atas permukaan air laut. Vegetasinya hutan bakau,hutan rawa air
tawar ,hutan tepi sungai ,hutan sagu dan hutan rawa gambut.

b) Vegetasi dataran Tinggi

Meliputi daerah pegunungan atau dataran tinggi, dengan ketinggian 700-1500 m di atas permukaan
air laut. Komunitas vegetasi yang berkembang antara lain tumbuhna paku-pakuan,tumbuhan
bunga,tumbuhan membelit,dan tumbuhan lumut.

c) Vegetasi Gunung atau Monsun

Vegetasi monsun adalah komunitas vegetasi yang terdapat di daerah hutan musim. Hutan ini
mempunyai pergantian antara musim hujan dan kemarau. Ciri khas vegetasinya adalah daun
tumbuhan rontok pada musim kemarau dan daunnya tumbuh pada musim hujan
(Hadisumarto,1997).

Selain vegetasi di atas, Indonesia memili dua bioma dunia, yaitu hutan hujan tropis dan bioma
savana. Bioma hutan hujan tropis ternyata mempunyai keanekaragaman flora/tumbuhan sangat
tinggi,yaitu flora Malesiana.Flora ini meliputi tumbuhan yang terdapat di Sumatra,
Kalimantan,dan lainnya. Tumbuhan yang terkenal khas Malesiana adalah Raflesia arnoldi, hidup
parasit melekat pada akar atau batang tumbuhan memanjat Tetrasigma. Penyebaran raflessia
meliputi Jawa, Kalimantan, Sumatra,Aceh,Bengkulu, dan Malaysia. Di hutan tropis
Indonesia,memiliki keanekaragaman hayati ± 300 kali lebih besar bila kita bandingkan dengan
hutan iklim sedang.

3. Teori Penyebaran Manusia

Ada dua teori tentang asal dan penyebaran manusia di dunia:

1. Teori pertama, menyatakan bahwa antara 100 ribu dan 200 ribu tahun yang lalu, manusia
modern (Homo sapiens) muncul dari Africka. Berkemang biak secara lambat
menggantikan spesies manusia yang sudah ada sebelumnya. Teori ini disebut “ Out of
Africa”.’
Sejak lama para ilmuan yakin bahwa Etiopia dan Tanzania merupakan asal tempat tinggal
nenek moyang manusia modern. Dengan adanya bukti DNA terbaru African Eve yang
diperkirakan adalah nenek moyang manusia berumur 150 ribu tahun lalu besar
kemungkinan pernah hidup disana. Studi genetik menunjukan bahwa manusia tertua
berdasarkan DNA nya berasal dari Afrika Timur. Termasuk populasi tertua seperti
Sandawe, Burunge, Gorwwa, dan orang-orang Dattog yang hidup di Tanzania. Penemuan
para peneliti menjadi bukti bahwa terdapat variasi genetik yang tinggi atau terjadi

26
keanekaragaman genetik antara mitochondrial DNA dari individu berbeda dalam populasi
tersebut. Mitochondrial DNA tersebut diturunkan melalui garis keturunan Ibu.
Menurut pakar genetika Dr. Spencer Wells, Afrika Timur merupakan rumah asal
manusia. Adapun menurut Profesor Ult Gullensten(pakar biologi molekul- Universitas
Uppsala Swedia), agar para saintis tidak gegabah mengklaim silsilah DNA tertua berasal
dari Afrika Timur.
Tishkoff telah mngumpulkan 1.000 sampel mitochondria DNA manusia Tanzania
ternyata etnik Burunge dan Gorawwa bermigrasi dari Etiopia ke Tanzania dalam kurun
waktu 500 tahun terakhir. Sehingga menurut Tishkoff, Etiopia bisa jadi menjadi wilayah
manusia modern (Anonim,2003)
Fosil tengkorak yang ditemukan di desa Herto, sekitar 170 km dari Adddis Ababa- Etiopia
tidak sama persis dengan tengkorak manusia yang hidup saat ini. Ukuran meraka lebih
besar, lebih panjang, dan tulang alisnya tebal. Hal ini menunjukan kalau mereka manusia
modern pertama yang hidup berdampingan dengan Neandertal. Neandertal adalah
manusia yang tinggal di gua lebih dari 130 ribu tahun lalu. Dengan demikian, Neandertal
berbeda dengan Edaltus yang hidup 160 ribu tahun lalu.

2. Teori kedua menyatakan bahwa manusia modern muncul secara bersamaan di


Afrika,Eropa, dan Asia dari satu pendahulu Homo erectuss yang meninggalkan Afrika
kurang lebuh 2 juta tahun yang lalu.

a) Masa Kehidupan Manusia


1) Masa Berburu
Masa berburu merupakan masa pertaman dari hidup manusia bermasyarakat,
yaitu sejak manusia pertaman ada, dimana manusia hidup bebas tidak ada ikatan
,semuanya tersedia di alam semesta dengan bebas dan di gua-gua. Dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari , manusia berburu, mencari ikan,mengambil
buah-buahan, daun-daunan di hutan.
2) Masa Berternak
Masa ini merupakan masa kedua , di mana manusia yang semula hidup dengan
berburu,mencari ikan , lama kelamaan manusia mengerti bahwa binatang yang
diburu ada yang dapat dipeliharan dan dapat berkembang biak. Dengancara
memelihara/berternak ,maka tidak harus selalu berburu,bila membutuhkan
daging hewan. Masa ini disebut dengan masa berternak.
3) Masa Bercocok Tanam
Masa bercocok tanam merupakan masa ketiga, dimana manusia menanan
tanaman dari biji/buah yang diambil dari hutan. Manusia mengetahui bahwa
tanaman yang dimakan dan diberikan pada hewan piaraan dapat dibudidayakan.
Pada masa ini manusia mulai bertempat tinggal dengan membuat rumah dari
daun-daun ,kulit pohon, kulit binatang. Sejak masa ini manusia memiliki
peradaban dan akhirnya dapat membuat rumah dari kayu yang diambil dari alam
sekitarnya.
27
4) Masa Kerajinan
Setelah manusia berpengalaman pada masa ketiga, yatu berocok tanam,maka
manusia melakukan pengolahan tanah untuk ditanami.Akhirnya muncul dalam
pikirannya untuk mebuat alat pertanian,seperti
cangkul,sabit,bajak,gergaji,pisau,dan lain-lain. Dengan munculnya mebuat
peralatan,maka disebut masa kerajinan.
5) Masa Industri
Masa industri merupakan masa kelima,dimana manusia dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari memerlukan barang-barang dari hasil industri,baik dari
industri kecil,menengah maupun besar.
6) Masa Komputer dan Telekomunikasi
Pada saat ini sudah masuk masa komputer dan informasi. Aplikasi teknologi
informasi dan komunikasi telah banyak dilakukan pada dunia bisnis
,perusahana,perbankan,pendidikan,kesehatan,pemerintahan,dan lain-lain.
Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha
menerapkan teknologi informasi di lingkungan kerja masng-masing.
7) Prose Penyebaran
Dari Afrika Homo sapiens Edaltus berpencar ke Eropadan Asia,kemudian ke
benua Amerika.Disana komunitas tersebut berkembang dan bertambah.Edaltu
berarti orang tua(bahasa Afar). Mereka unik,yaitu memiliki kedekatan dengan
manusia modern(Anonim,2003)

b) Faktor Penyebab Penyebaran

Bagi makhluk hidup yang hidup di darat, air merupakan faktor penghambat penyebaran (water
barrier). Sebaliknya,makhluk yang hidup di air,daratan merupakan faktor penghambat
penyebaran(land barrier). Sebagai gambaran Costarica di Amerika Tengah (daratn yang sempit)
menjadi penghambat (filter/saringan) penyebaran makhluk daratan Amerika Utara dan Amerika
Selatan. Selat Panama merupakan filter (penghambat) bagi makhluk hidup di Samudra Atlantik
dan Pasifik. Sebaliknya,kepulauan dapat berfungsi sebaga jembatan penyebrangan antara Eurasia
dan Australia (Dewiki dan Yuniati,2006).

Tiga faktor,yatu air,daratan,dan kepulauan dapat menentukan variabilitass biografi. Tetapi kita
tidak boleh melupkan bahwa faktor variasi genetik hsil perkawinan dan mutasi genetik juga dapat
menentukan variabilitas.

1. Persebaran Bioma di Dunia

Dunia hewan hidup di seluruh dunia,dari kutub yang dingin hingga gurung yang panas. Mereka
telah beradaptasi secara khusus terhadap habitat alaminya.

 Bioma Hutan Hujan

28
Hutan hujan tropis yang ada di sekitar khatulistiwa,adalah rumah bagisetidaknya separuh spesies
tumbuhan dan hewan dunia. Iklimnya hangat dan lembab sepanjang tahun.

 Bioma Pegunungan

Pegunungan ada di sseluruh benua, di daerah hangat maupun dingin. Suhu semakin dingin di
daerah yang semakin tinggi. Habitat seperti hutan , dataran berumput dan tanah berbatu ada di
pegunungan. Puncak beberapa gunung tertutup es dan salju sepanjang tahun. Hewan yang ada di
habitat ini harus tahan dengan udara gunung yang dingin dan menusuk.

Kawasan-kawasan yang ada dibumi:

1. Kutub

Kawasan Kutub ada di kedua ujung bumi, Arktik di utara dan Antartika di selatan. Suhu beku,
angin sedingin es, serta musim dingin yang panjang dan gelap menjadikan kawasan kutub sebagai
habitat tak ramah. Akibatnya,hanya sedikit hewan yang hidup di sana.

2. Hutan Konifer

Kawasan hutan konifer yang luas membentang di wilayah utara Amerika Utara, Eropa, dan
Asia. Pohon-pohonnya kebanyakan berdaun jarum,seperti pinus dan cemara. Makanan dan
perlindungan cukup tersedia bagi hewan yang hidup di sana.

3. Padang Rumput

Padang rumput meliputilebih dari seperempat permukaan Bumi. Padang rumput adalah dataran
luas terbuka dengan curah hujan yang hanya cukup untuk menumbuhkan rumput. Bioma ini
menyediakan makanan bagi hewan,seperti antelop,zebra,bison,dan singa.

4. Hutan Gugur

Hutan gugur yang beriklim ramah dan lembab, banyak terdapat di bagian selatan hutan konifer.
Hutan gugur subtropis ditumbuhi oleh pepohonan berdaun lebar yang menggugurkan daunnya
pada musim gugur, seperti pohon oak,mapel, dan beech. Hutan ini tampak tandus dan mati pada
musim dingin. Namun, pada musim panas kaya akan kehidupan liar seperti rusa, rubah dan burung.

5. Gurun

Gurun adalah tempat terkering di Bumi. Pasir,batu, dan kerikil banyak terdapat di sana. Hanya
hewan paling tangguh yang bisa bertahan hidup. Beberapa hewan mengembangkan beragam cara
adaptasi terhadap kondisi gurun.

6. Laut

29
Lebih dari dua pertiga permukaan Bumi tertutup laut. Kehidupan luar paling beragam seperti
ikan,spons, dan kerang-kerangan ada di sekitar terumbu karang di laut tropis.

2.4. Sejarah Perkembangan Makhluk Hidup

Berdasarkan Sejarah melalui penelitian Geologi (Penelitian tentang lapisan kulit bumi) ,berjuta
juta tahun yang lalu dijelaskan perkembangan makhluk hidup dan lingkungannya ,dari awal
terbentuknya permukaan bumi , munculnya makhluk makhluk kecil (microorganism)seperti
protozoa yang kemudian berkembang menjadi makhluk yang lebih komplek, dan kemudian
munculah makhluk makhluk raksasa, dan muncul makhluk lainnya seperti serangga, reptile, ikan,
mamalia dan sebagainya. Perkembangan makhluk hidup diBumi dapat dijelaskan dengan
“Pembagian Jaman Berdasarkan Geologi” :
1. Zaman Arkaekum / Azoikum (Zaman Tertua)

Zaman Arkaekum ± 2500 juta tahun, bumi masih berbentuk bola pijar berputar pada porosnya,
suhu udara panas, iklim dan cuaca tidak stabil, dan belum ada tanda tanda kehidupan.
2. Zaman Paleozoikum (Zaman Kehidupan Tua)

Zaman paleozoikum ±340 juta tahun, iklim dan cuaca masih berubah rubah, curah hujan sangat
tinggi, keadaan lingkungan di bumi belum stabil. Hujan yang terus menerus membanjiri
permukaan bumi yang panas, mendinginkan, dan membentuk genangan air. Pada Zaman ini mulai
muncul tanda tanda kehidupan dengan munculnya makhluk pertama di bumi “makhluk bersel satu
(microorganisme) seperti protozoa, dan berkembang hewan yang tidak bertulang punggung seperti
jenis ikan dan jenis ganggang atau rumput rumputan Sebagai bukti ditemukannya “fosil” hewan
dan tumbuhan yang berusia berjuta juta tahun, Zamanini merupakan ZAMAN PERTAMA
3. Zaman Mesozoikum (Zaman Kehidupan Pertengahan)

Zaman Mesozoikum ±140 juta tahun , keadaan iklim dan cuaca berangsur angsur membaik,
makhluk hidup yang muncul pada zaman ini adalah binatang binatang reptile yang mempunyai
ukuran badan sangat besar. Zaman mesozoikum disebut juga zaman reptile atau ZAMAN
KEDUA(3) Zaman Mesozoikum (ZAMAN KEHIDUPAN PERTENGAHAN) Zaman
Mesozoikum ±140 juta tahun , keadaan iklim dan cuaca berangsur angsur membaik, makhluk
hidup yang muncul pada zaman ini adalah binatang binatang reptile yang mempunyai ukuran
badan sangat besar. Zaman mesozoikum disebut juga zaman reptile atau ZAMAN KEDUA
4. Zaman Neozoikum / Kaenozoikum

Zaman Neozoikum ±60 juta tahun, kedaan bumi semakin membaik , cuaca dan iklim semakin
stabil dan kehidupan semakin berkembang dengan pesat. Zaman Neozoikum dibedakan menjadi
dua,yaitu

30
a) Zaman Tersier merupakan ZAMAN KETIGA Pada Zaman ini binatang purba yang raksasa
mulai berkurang jumlahnya, sedikit demi sedikit ,lama kelamaan punah karena tidak dapat lagi
beradaptasi dengan lingkungan yang ganas dan digantikan dengan munculnya binatang yang
manis dan lucu antara lain binatang menyusui, kera ,monyet, orang hutan dan Gigantropus
(Manusia Kera Raksasa). Giganthropus ditemukan di Bukit Siwalik di kaki pegunungan
Himalaya dan didekat Simia (India Utara).
b) Zaman Kuarter merupakan ZAMAN KEEMPAT Pada zaman ini munculah tanda tanda
kehidupan manusia purba , zaman ini dibedakan menjadi:
 Kala Pleistosen (DILUVIUM)
Zaman ini dinamakan juga zaman Es atau zaman Glasial. Keadaan permukaan bumi
semakin membaik ,daerah yang jauh dari Kutup terjadi hujan lebat yang terus menerus
sepanjang tahun . Es dari kutup Utara mencair hingga menutupi sebagian Eropa Utara,Asia
Utara, dan Amerika
 Kala Holosen (ALLUVIUM)
Sebagian Es di kutub Utara sudah mencair mengakibatkan permukaan air laut naik. Muncul
pulau pulau di Nusantara dan dataran rendah di paparan Sunda dan paparan Sahul
tergenang air dan menjadi laut Transgresi. Pada Zaman ini mulai hidup jenis manusia
Homo Sapiens yaitu jenis manusia seperti sekarang.

31
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Keanekaragaman makhluk hidup atau biodiversitas dapat diartikan sebagai persamaan dan
perbedaan ciri makhluk hidup pada waktu dan tempat tertentu

 Keanekaragaman makhluk hidup disebabkan oleh 2 faktor yaitu faktor genetik dan faktor
lingkungan. Terdapat interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan dalam
memengaruhi sifat makhluk hidup.
 Kegiatan manusia dapat menurunkan keanekaragaman makhluk hidup. Namun disamping itu,
kegiatan manusia juga dapat meningkatkan keanekaragaman makhluk hidup misalnya
penghijauan ( reboisasi ), pembuatan taman kota dan pemuliaan.
 Persebaran sumber-sumber alam yang menyangkut air, kesuburan tanah, sinar matahari dan
lain-lain tidaklah merata. Sehingga, persebaran flora dan fauna pun juga tidak menyebar
secara merata di permukaan bumi ini.

3.2. Saran

Penulis mengharapkan dari makalah ini bisa menambah wawasan. Harapan yang lebih besar yakni
bisa menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat untuk dapat menjaga kelestarian flora dan fauna di
bumi ini, terlebih lagi flora dan fauna yang ada di sekitar kita. Dengan begitu, maka akan terjaga
keanekaragaman hayati di Bumi ini. Pemanfaatan keanekaragaman makhluk hidup bagi
masyarakat harus secara berkelanjutan. Yang dimaksud dengan manfaat yang berkelajutan adalah
manfaat yang tidak hanya untuk generasi sekarang tetapi juga untuk generasi yang akan datang.
Harapan lain yang tidak kalah penting adalah untuk pembaca khususnya calon guru SD agar
mampu menguasai materi keanekaragaman makhluk hidup dan persebarannya agar mampu
menyampaikan materi ini pada peserta didiknya dengan baik sehingga anak didiknya dapat
mengaplikasikan di kehidupannya.

32
DAFTAR PUSTAKA

1. https://dwikis4.blogspot.com/2013/09/sejarah-perkembangan-makhluk-hidup.html
2. https://nurultoyibah02.wordpress.com/2018/07/15/keanekaragaman-makhluk-hidup-
dan-persebarannya/
3. https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Biologi/Perpembelajaran/BIOLOGI-PB10.pdf

33

Anda mungkin juga menyukai