PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah, dan
masyarakat luas. Ketiga lingkungan itu sering disebut sebagai tripusat pendidikan, yang akan
mempengaruhi manusia secara bervariasi. Seperti diketahui, setiap bayi manusia dilahirkan
dalam lingkungan keluarga tertentu, yang merupakan lingkungan pendidikan terpenting
sampai anak mulai masuk taman kanak-kanak ataupun sekolah. Oleh karena itu, keluarga
sering dipandang sebagai lingkungan pendidikan pertama dan utama. Semakin bertambah
usia manusia, peran sekolah dan masyarakat luas paling penting, namun peran keluarga tidak
terputus. Di dalam UU RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sisdiknas, peran ketiga tripusat
pendidikan itu menjiwai berbagai ketentuan di dalamnya. Pasal 1 ayat 3 menetapkan bahwa
Sisdiknas adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan
yang berkaitan satu dengan yang lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan
nasional., Pasal selanjutnya, menetapkan tentang dua jalur prndidikan, yakni jalur pendidikan
sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah (melputi, keluarga, kelompok belajar, kursus, dan
sebagainya). Sedangkan penjelasan UU No.2 Tahun 1989 itu menetapkan tentang tanggung
jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah dalam penyelenggaraan
pendidikan (Undang-Undang, 1992). Oleh karena itu, kajian tentang peranan dan fungsi
setiap pusat pendidikan tersebut sangat penting, karena akan memberikan wawasan yang
tepat serta pemahaman yang luas dan menyeluruh tentang lingkup kegiatan dan upaya
pendidikan itu.
Pemahaman peranan keluarga, sekolah, dan masyarakat sebagai lingkungan
pendidikan akan sangat penting dalam upaya membantu perkembangan peserta didik yang
optimal. Pemahaman itu bukan hanya tentang peranan masing-masing, tetapi juga keterkaitan
dan saling pengaruh antar ketiganya dalam perkembangan manusia. Sebab pada hakikatnya
peranan tripusat pendidikan itu selalu secara bersama-sama mempengaruhi manusia,
meskipun dengan bobot pengaruh yang bervariasi sepanjang hidup manusia.
Kajian tentang lingkungan pendidikan akan dimulai dengan pengertian dan fungsi
lingkungan pendidikan, disusul dengan kajian setiap pusat dari tripusat pendidikan itu, dan
diakhiri dengan kajian tentang saling pengaruh antar ketiganya. Kajian ini akan dilakukan
baik ditinjau dari segi konseptual maupun segi operasional.
2.1 Pengertian dan Fungsi Lingkungan Pendidikan
Manusia mempunyai kemampuan-kemampuan yang dapat dan perlu dikembangkan
melalui pengalaman yang terbentuk dalam berinteraksi antar individu dengan lingkungan
tempat tinggalnya yang dapat mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan, perkembangan,
serta proses dalam menjalani kehidupannya memalui lingkungan fisik dan lingkungan
sosialnya.
Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan
potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di
dalam masyarakat dan kebudayaan. Maka dari itu, pendidikan perlu ditunjang dengan
lingkungan pendidikan yang baik. Karena lingkungan pendidikan merupakan segala sesuatu
yang ada di sekitar manusia dalam berinteraksi baik berupa benda mati, makhluk hidup,
maupun hal-hal yang terjadi dan sebagai tempat dalam menyalurkan kemampuan-
kemampuan untuk membentuk perkembangan setiap individu yang mempunyai pengaruh
kuat kepada individu.
2.1.1 Pengertian Lingkungan Pendidikan
Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan. Dalam konteks
pendidikan, lingkungan dapat diartikan, sebagai segala sesuatu yang berada di luar diri anak.
Lingkungan dapat berupa hal-hal nyata, seperti tumbuhan, orang, keadaan, politik, sosial-
ekonomi, binatang, kebudayaan, kepercayaan, dan upaya lain yang dilakukan oleh manusia
termasuk di dalamnya pendidikan.
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik
berupa benda mati, makhluk hidup, ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi termasuk kondisi
masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat kepada individu. Seperti
lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan lingkungan tempat anak bergaul. Lingkungan
ini kemudian secara khusus disebut sebagai lembaga pendidikan sesuai dengan jenis dan
tanggungjawab yang secara khusus menjadi bagian dari karakter lembaga tersebut.
Dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak, lingkungan ada yang
sengaja diadakan (usaha sadar) ada yang tidak usha sadar dari orang dewasa yang normatif
disebut pendidikan, sedang ynag lain disebut pengaruh. Lingkungan yang dengan sengaja
diciptakan untuk mempengaruhi anak ada tiga, yaitu : lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah, dan lingkungan masyarakat. Ketiga lingkungan ini disebut lembaga pendidikan atau
satuan pendidikan.
Lembaga pendidikan adalah organisasi atau kelompok manusia yang Karena satu dan
lain hal memikul tanggung jawab atas terlaksananya pendidikan. Badan pendidikan itu
bertugas memberi pendidikan kepada si terdidik (Marimba,1980). Secara umum fungsi
lembaga pendidikan adalah menciptakan situasi yang memungkinkan proses pendidikan
dapat berlangsung.