Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar IPS yang Dibimbing Oleh
Bapak Dr. M. Syafiq Humaisi, M.Pd
Oleh
Oktober 2020
1
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Hubungan Sosiologi Dengan IPS
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Dr. M.
Syafiq Humaisi, M.Pd pada Mata Kuliah Konsep Dasar IPS. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Hubungan Sosiologi Dengan IPS bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya oleh karena itu, kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca
demi penyempurnaan makalah ini.
Penulis
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................................1
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................................2
KATA PENGANTAR...................................................................................................................3
DAFTAR ISI..................................................................................................................................4
ABSTRAKSI..................................................................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................6
A. Latar Belakang.................................................................................................................................6
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................6
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................................6
A. Kesimpulan....................................................................................................................................11
B. Saran..............................................................................................................................................11
Daftar Pustaka.............................................................................................................................12
4
ABSTRAKSI
Social studies subjects are subjects that use an integrated approach which combines four fields
of study, namely economics, sociology, geography and history. Integrated pursuit to provide
experiences related to learners and in the delivery of teachers who choose certain themes or
topics, this learning approach allows students both individually and in groups to actively seek,
find and find concepts and principles in a holistic and authentic manner. The way the teacher
packages the learning greatly affects the meaning of the experience for students. The
surrounding environment as a learning resource is very beneficial for the social studies learning
process, this is because learning resources are close to students, so that students find it easier to
understand learning resources. The environment is able to provide a holistic and authentic
picture, the conditions are very heterogeneous, thus indicating a learning resource that requires
integration between learning materials. This environmental potential can be in the form of
social, economic, cultural and geographic environments. Linking the classroom to the
community environment provides many opportunities for students to learn the basic skills to take
action (action) in society in the form of participation.
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ips adalah bidang studi yang berhubungan erat dengan berbagai aspek manusia. Baik kajian
nya dengan sosiologi, sejarah, ekonomi, antropologi ataupun geografi. Ips memberikan banyak
gambaran tentang segala masalah yang ada pada masyarakat, diantaranya yaitu perbedaan
gendre, kemiskinan, konflik social, kriminalitas, serta masih banyak lagi. Namun permasalahan
yang ada adalah ketika manusia tidak mampu mencakup semua ranah yang harusnya sebagai
kunci dari pembelajaran ips itu sendiri, yakni ranah kognitif, afektif, serta psikomotorik. Agar
apa yang telah menjadi keinginan untuk menyeimbangkan segala aspek manusia dapat terwujud
dengan baik. Pada pembahasan kali ini kami hanya akan menjelaskan hubungan sosiologi
dengan IPS, sebagai salah satu ilmu penunjang IPS.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sosiologi?
2. Apa pengertian ips?
3. Bagaimana hubungan sosiologi dengan ips?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian sosiologi?
2. Untuk mengetahui pengertian ips?
3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan sosiologi dengan ips?
6
BAB II
Hasil dan Pembahasan
a. Auguste Comte : suatu studi positif tentang hukum-hukum dasar dari berbagai gejala
sosial yang dibedakan menjadi sosiologi statis dan sosiologi dinamis. Sosiologi pertama
kali digunakan oleh Auguste Comte pada tahun 1839, seorang ahli filsafat kebangsaan
Prancis. Dia adalah orang yang pertama kali menggunakan istilah tersebut sebagai
pendekatan khusus yang digunakan untuk untuk mempelajari masyarakat.
b. Roucek dan Warren : Sosiologi adalah hubungan yang mempelajari hubungan ntar
manusia dalam kelompok
c. Pitirim A. Sorokin : sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang :
1. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam
gejala sosial.
2. Hubbungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial
dengan gejala non sosial.
d. Emile Durkheim : Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang fakta sosial .
e. William F. Ogburn dan Mayer F Nimkoff : Sosiologi adalah penelitian ilmiaah
terhadap interaksi sosial yang hasilnya organisasi.
7
sampai jauh. IPS juga mengkaji bagaimana manusia bergerak dan memenuhi kebutuhan
hidupnya. Dengan demikian, IPS mengkaji tentang keseluruhan kegiatan manusia. IPS
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan denganmanusia dan juga
tindakan-tindakan empatik yang melahirkan pengetahuan tersebut. IPS memiliki kekhasan
dibandingkan dengan mata pelajaran lain sebagai pendidikan disiplin ilmu,yakni kajian yang
bersifat terpadu (integrated), interdisipliner, multidimensionalbahkan cross-diciplinar.
Sejalan dengan pengertian umum tersebut, IPS sebagai mata pelajaran ditingkat sekolah
dasar pada hakikatnya merupakan suatu integrasi utuh dari disiplinilmu-ilmu sosial dan
disiplin ilmu lain yang relevan untuk merealisasikan tujuanpendidikan di tingkat
persekolahan. Implikasinya, berbagai tradisi dalam ilmu sosial termasuk konsep, struktur,
cara kerja ilmuwan sosial, aspek metode, maupun aspeknilai yang dikembangkan dalam
ilmu-ilmu sosial, dikemas secara psikologis,pedagogis, dan sosial budaya untuk kepentingan
pendidikan. Berdasarkan perspektifdi atas, secara umum IPS dapat dimaknai sebagai seleksi
dari struktur disiplinakademik ilmu-ilmu sosial yang diorganisasikan dan disajikan secara
ilmiah danpsikologis untuk mewujudkan tujuan pendidikan dalam kerangka pencapaian
tujuanpendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila.
Pengertian umum ini mengimplikasikan adanya penyederhanaan, adaptasi,
seleksi,dan modifikasi dari berbagai disiplin akademis ilmu-ilmu sosial. Kaidah-
kaidahakademis, pedagogis, dan psikologis tidak bisa ditinggalkan dalam
upayapengorganisasian dan penyajian upaya tersebut. Setiap manusia sejak lahir telah
berinteraksi dengan manusia lain, misalnyadengan ibu yang melahirkannya, ayahnya, dan
keluarganya. Selanjutnya setelah usia taman Kanak-kanak ia akan berinteraksi dengan
teman-teman sekelasnya, dan dengan gurunya. Sesuai dengan bertambahnya umur, maka
interaksi tersebut akan bertambah luas, begitu juga ia akan mendapat pengalaman dan
hubungan sosial dari kehidupan masyarakat disekitarnya. Dari pengalaman tersebut anak
akan mengenal bagaimana seluk beluk kehidupan. Misalnya bagaimana cara seseorang
memenuhi kebutuhan hidupnya, cara menghormati orang yang lebih tua, sebagai anggota
masyarakat harus mentaati aturan atau norma-norma yang berlaku, mengenal hal-hal yang
baik dan buruk, maupun benar dan salah. Semua pengetahuan yang telah melekat pada diri
anak tersebut dapat dikatakan sebagai “pengetahuan sosial” Dengan demikian dalam diri kita
masing-masing dengan kadar yang berbeda, sebenarnya telah terbina pengetahuan sosial
8
tersebutsejak kecil, hanya namanya belum kita kenal dan dikenal setelah secara
formalmemasuki bangku sekolah.
Menurut Sapriya dalam struktur disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu sosial maupun ilmu
pendidikan, belum ditemukan adanya nama social studies ataupun pendidikan IPS sebagai
subdisiplin ilmu. Hal ini mungkin terjadi karena social studies adalah sebuah program
pendidikan dan bukan subdisiplin ilmu. Namun demikian, sampai saat ini peran ilmu-ilmu sosial
tetap menjadi konten utama untuk social studies atau PIPS. Pembahasan pada bagian ini secara
khusus difokuskan pada pengembangan program social studies terutama yang memberikan
kontribusi pada pengembangan program social studies. Ada beberapa pengertian ilmu-ilmu
sosial yang dikemukan oleh para ahli. Istilah ilmu sosial menurut Ralf Dahrendorf dalam
Supardan. Ilmu sosial ialah suatu konsep yang ambisius untuk mendefinisikan seperangkat
disiplin akademik yang memberikan perhatian pada aspek-aspek kemasyarakatan manusia.
Bentuk tunggal ilmu sosial menunjukkan sebuah komunitas dan pendekatan yang saat ini hanya
diklaim oleh beberapa orang saja, sedangkan
9
bentuk jamaknya. Ilmu-ilmu sosial mungkin istilah tersebut merupakan bentuk yang lebih tepat.
Ilmu-ilmu sosial mencakup sosiologi, antropologi, psikologi, ekonomi, geografi sosial, politik,
bahkan sejarah walaupun di satu sisi ia termasuk ilmu hamaniora.
Numan Somantri mengindentifikasi sejumlah karakteristik dari ilmu-ilmu sosial sebagai barikut:
a. Berbagai batang tubuh disiplin ilmu-ilmu sosial yang diorganisasikan secara sistematis
dan ilmiah
b. Batang tubuh disiplin itu berisikan sejumlah teori dan generalisasi yang handal dan kuat
serta dapat diuji tingkat kebenarannya.
c. Batang tubuh disiplin ilmu-ilmu sosial ini disebut juga struktur disiplin ilmu, atau ada
juga yang menyebutnya dengan fundamental ide.
d. Teori dan generalisasi dalam struktur itu disebut pula pengetahuan ilmiah yang dicapai
lewat pendekatan konseptual dan syntactis yaitu lewat proses bertanya, berhipotesis,
pengumpulan data (observasi dan eksperimen).
e. Setiap teori dan generalisasi ini terus dikembangkan, dikoreksi, dan diperbaiki untuk
membantu dan menerangkan masa lalu, masa kini dan masa depan serta membantu
memecahkan masalah-masalah sosial melalui pikiran, sikap, dan tindakan terbaik. Selain
mengkaji perilaku manusia, disiplin ilmu-ilmu sosial memandang situasi peristiwa umat
manusia dari perspektif yang agak berbeda dan unik. Karena ada perbedaan persepsi
maka metodologi dan teknik penelitiannya pun berbeda. Setiap disiplin ilmu sosial
memiliki konsep-konsep, generalisasi dan teori yang dapat memberikan kontribusi dalam
penyusunan desain maupun dalam pelaksanaan proses belajar mengajar IPS pada sekolah
dasar dan menengah.
Para ahli ilmu-ilmu sosial telah memerinci sekitar 8 disiplin ilmu sosial yang mendukung
untuk pengembangan program social studies yang meliputi: antropologi, ekonomi,
geografi,sejarah, filsafat, ilmu politik, psikologi dan sosiologi. Pada hakikatnya, semua disiplin
ilmu sosial tersebut memiliki objek kajian yang sama yakni manusia.
10
BAB III
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Sosiologi adalah interaksi sosial yang mempelajari hubungan antar manusia dalam kelompok.
Sedangkan IPS yang juga dikenal dengan nama social studie adalah kajian mengenai manusia
dengan segala aspeknya dalam sistem kehidupan bermasyarakat. IPS juga mengkaji bagaimana
manusia bergerak dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada dasarnya ilmu sosiologi dengan ips
sangatlah saling keterkaitan dan sama-sama mengkaji tentang manusia.
B. Saran
Bagi masyarat sebaiknya meningkatkan ilmu – ilmu sosialnya dengan baik. Karna dengan ilmu
sosial maka kita akan memiliki keterampilan sosial yang baik pula maka dapat menjalin
hubungan yang sempurna dengan sesama manusiadengan demikian kesuksesan sudah di
genggaman.
11
Daftar Pustaka
Sapriya, Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya,2009.
https://hubungan –sosiologi-dan-ips.html?m=1
https://jurnal.uinsu.ac.id./index.php/ijtimaiyah/article/donwload/2924/1730
12