Anda di halaman 1dari 13

TUGAS RUTIN TELAAH KURIKULUM

DOSEN PENGAMPU : Makharany Dalimunte,S.Pd.,M.P

ANALISIS KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2016


DAN KURIKULUM 2013

Oleh :
Kelompok 1

NAMA : Chaterine Monalisa (419313103)


Elva Damayanti (4191131023)
Salma Syauqi (4192431003)
Louis Gustavo Siagian (4193131052)

KELAS : Kimia dik A 2019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini merupakan syarat wajib dalam penyelesaian tugas
mata kuliah telaah kurikulum.
Kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu dan
mendukung dalam penyelesaian makalah ini. Kami juga berterima kasih kepada Dosen
Pengampu karena telah memberikan tugas ini untuk menambah wawasan kami.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu kami mengharapkan kritik serta saran ibu
dosen pengampu untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
baik.

Medan, 23 Maret 2020

Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan, sebagai usaha dan kegiatan manusia dewasa terhadap manusia yang belum
dewasa, bertujuan untuk menggali potensi-potensi tersebut agar menjadi aktual dan dapat
dikembangkan. Dengan begitu, pendidikan adalah alat untuk memberikan rangsangan agar potensi
manusia tersebut berkembang sesuai dengan apa yang diharapkan. Dengan berkembangnya potensi-
potensi itulah manusia akan manusia akan menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya. Disinilah,
pendidikan sering diartikan sebagai upaya manusia untuk memanusiakan manusia. Sehingga mampu
memenuhi tugasnya sebagai manusia dan menjadi warga negara yang berarti bagi suatu negara dan
bangsa.
Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus sebagai pedoman
dalam pelaksanaan pendidikan. Kurikulum dapat (paling tidak sedikit) meramalkan hasil
pendidikan/pengajaran yang diharapkan karena ia menunjukkan apa yang harus dipelajari dan
kegiatan apa yang harus dialami oleh peserta didik.
Pembaharuan kurikulum perlu dilakukan sebab tidak ada satu kurikulum yang sesuai
dengan sepanjang masa, kurikulum harus dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman
yang senantiasa cenderung berubah.
Pada umumnya perubahan struktural kurikulum menyangkut komponen kurikulum yakni:
1.             Perubahan dalam tujuan. Perubahan ini didasarkan kepada pandangan hidup masyarakat dan
falsafah bangsa.
2.             Perubahan isi dan struktur. Perubahan ini meninjau struktur mata pelajaran -mata pelajaran
yang diberikan kepada siswa termasuk isi dari setiap mata pelajaran.
3.             Perubahan strategi kurikulum. Perubahan ini menyangkut pelaksanaan kurikulum itu sendiri
yang meliputi perubahan teori belajar mengajar, perubahan sistem administrasi, bimbingan dan
penyuluhan, perubahan sistem penilaian hasil belajar.
4.             Perubahan sarana kurikulum. Perubahan ini menyangkut ketenagaan baik dari segi kualitas
dan kuantititas, juga sarana material berupa perlengkapan sekolah seperti laboraturium,
perpustakaan, alat peraga dan lain-lain.
5.             Perubahan dalam sistem evaluasi kurikulum. Perubahan ini menyangkut metode/cara yang
paling tepat untuk mengukur/menilai sejauh mana kurikulum berjalan efektif dan efesien, relevan
dan produktivitas terhadap program pembelajaran sebagai suatu system dari kutikulum.

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2016 (KTSP 2016)

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum operasional


pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di
Indonesia. KTSP secara yuridis diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun
ajaran 2007/2008 dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
untuk pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang diterbitkan melalui Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional masing-masing Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta
Panduan Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh BSNP.
KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan
kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Pelaksanaan KTSP
mengacu pada Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL.
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam
persyaratan kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian kompetensi mata pelajaran, dan
silabus pembelajaran yang harus dipenuhi peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu. Standar isi merupakan pedoman untuk pengembangan kurikulum tingkat satuan
pendidikan yang memuat: Kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, Kurikulum
tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan di tingkat satuan pendidikan, dan kalender
pendidikan.

Adapun tujuan terbentuknya KTSP 2016.


a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam
mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumberdaya yang tersedia.
b. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum
melalui pengambilan keputusan bersama.
c. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan
yang akan dicapai. Mulyasa (2006: 22-23).

Penerapan KTSP bertujuan untuk beberapa hal, yaitu :


a. Sekolah lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi dirinya.
b. Sekolah lebih mengetahui kebutuhan lembaganya, khususnya input pendidikan yang
akandikembangkan.
c. Pengambilan keputusan lebih baik dilakukan oleh sekolah karena sekolah sendiri yang paling
tahu yang terbaik bagi sekolah tersebut.
d. Keterlibatan warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum dapat
menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat.
e. Sekolah dapat bertanggung jawab tentang mutu pendidikannya masing-masing.
f. Sekolah dapat melakukan persaingan yang sehat dengan sekolah-sekolah lain dalam
meningkatkan mutu pendidikan.
g. Sekolah dapat merespon aspirasi masyarakatdan lingkungan yang berubah secara cepat serta
mengakomodasikannya dengan KTSP.
Adapun prinsip-prinsip pengembangan KTSP menurut Permendiknas nomor 22 tahun 2006
adalah sebagai berikut :
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, serta kebutuhan peserta didik dan lingkungannya.
b. Beragam dan terpadu.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
d. Relevan dengan kebutuhan.
e. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan relevansi pendidikan tersebut dengan
kebutuhan hidup dan dunia kerja.
f. Menyeluruh dan berkesinambungan.
g. Belajar sepanjang hayat,
h. Seimbang antara kepentingan global, nasional, dan lokal.

Secara garis besar, KTSP memiliki enam komponen penting sebagai berikut.
a. Visi dan misi satuan pendidikan, Visi merupakan suatu pandangan atau wawasan yang
merupakan representasi dari apa yang diyakini dan diharapkan dalam suatu organisasi dalam
hal ini sekolah pada masa yang akan datang.
b. Tujuan pendidikan satuan pendidikan, Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan untuk
pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
c. Kalender pendidikan, Kalender pendidikan untuk pengembang kurikulum jam belajar efektif
untuk pembentukan kompetensi peserta didik, dan menyesuaikan dengan standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang harus dimiliki peserta didik.
d. Struktur muatan KTSP terdiri atas.: Mata pelajaran, muatan local, kegiatan pengembangan
diri, pengaturan beban belajar, kenaikan kelas, penjurusan, dan kelulusan, pendidikan
kecakapan hidup, pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
e. Silabus, merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema
tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran,
indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap
satuan pendidikan.
f. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), adalah rencana yang menggambarkan prosedur
dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang
ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus.
B. Kurikulum 2013 (K13)

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dirancang baik dalam bentuk dokumen, proses,
maupun penilaian didasarkan pada pencapaian tujuan, konten dan bahan pelajaran serta
penyelenggaraan pembelajaran yang didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan.
Konten pendidikan dalam SKL dikembangkan dalam bentuk kurikulum satuan pendidikan
dan jenjang pendidikan sebagai suatu rencana tertulis (dokumen) dan kurikulum sebagai proses
(implementasi). Dalam dimensi sebagai rencana tertulis, kurikulum harus mengembangkan SKL
menjadi konten kurikulum yang berasal dari prestasi bangsa di masa lalu, kehidupan bangsa
masa kini, dan kehidupan bangsa di masa mendatang.

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mengarahkan peserta didik menjadi:


a. Manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah;
b. Manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri;
c. Warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi merupakan salah satu


strategi pembangunan pendidikan nasional sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Kurikulum ini menekankan tentang pemahaman tentang apa yang dialami peserta didik
akan menjadi hasil belajar pada dirinya dan menjadi hasil kurikulum. Oleh karena itu proses
pembelajaran harus memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi dirinya menjadi hasil belajar yang sama atau lebih tinggi dari yang
dinyatakan dalam Standar Kompetensi Lulusan.

Karakteristik kurikulum berbasis kompetensi adalah:


a. Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti
(KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke dalam Kompetensi Dasar (KD).
b. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi yang
harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran.
c. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu
mata pelajaran di kelas tertentu.
d. Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif, keterampilan psikomotorik, dan
pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata pelajaran ditandai oleh banyaknya KD
suatu mata pelajaran. Untuk SD pengembangan sikap menjadi kepedulian utama kurikulum.
e. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan konsep, generalisasi, topik
atau sesuatu yang berasal dari pendekatan “disciplinary–based curriculum” atau “content-
based curriculum”.
f. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran.
g. Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada tingkat yang
memuaskan dengan memperhatikan karakteristik konten kompetensi dimana pengetahuan
adalah konten yang bersifat tuntas (mastery). Keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah
kemampuan penguasaan konten yang dapat dilatihkan. Sedangkan sikap adalah kemampuan
penguasaan konten yang lebih sulit dikembangkan dan memerlukan proses pendidikan yang
tidak langsungPenilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif
dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan.
h. kompetensi pada tingkat memuaskan (Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM dapat dijadikan
tingkat memuaskan).

Perubahan kurikulum mulai dari Sekolah Dasar, hingga Sekolah Menengah Atas,
dilakukan untuk menjawab tantangan zaman yang terus berubah agar para generasi muda mampu
bersaing di masa depan.
Kurikulum baru di SD menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik melalui penilaian
berbasis test dan portofolio yang saling melengkapi. Di dalam Kurikulum 2013 ada beberapa
berubahan ada beberapa yang berubah dari kurikulum sebelumnya, diantaranya :
a. Pelajaran berbasis tematik
Pada kurikulum sebelumnya, pelaksanaan pelajaran berbasis tematik hanya pada kelas
rendah, dan di kelas tinggi setiap mata pelajaran terkesan berdiri sendiri. Namun, untuk
kurikulum 2013 ini anak – anak SD tidak lagi mempelajari masing – masing mata pelajaran
secara terpisah, namun pembelajaran berbasis tematik integratif yang diterapkan pada tingkatan
pendidikan dasar menygyhkan proses belajar berdasarkan tema untuk kemudian di kombinasikan
dengan mata pelajaran yang ada.
b. Hanya ada 6 mata pelajaran
Pada kurikulum sebelumnya, untuk tingkat Sd ada 10 mata pelajaran yang diajarkan
yaitu Pendidikan Agama, Pendidikan Kewargaeagaraan, Bhasa Indonesia, Matematika, IPA,
IPS, Seni Budaya dan Keterampilan, Jasmani dan Kesehatan, serta Muatan Lokal dan
Pengembangan Diri. Sedangkan, pada kurikulum baru mata pelajaran untuk anak SD yang
semula berjumlah 10mata pelajaran dipadatkan menjadi 6 mata pelajaran yaitu. Agama,
PPkn, Matematika, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, serta Seni Budaya.
c. Pramuka menjadi ekskul wajib
Untuk Pramuka sendiri dalam kurikulum 2013 akan menjadi ekskul yang wajib untuk
semua jenjang, termasuk juga di dalamnya jenjang Sekolah Dasar
d. Bahasa Inggris hanya sebagai kegiatan ekskul
Bahas Inggris yang dihapus pada kurikulum 2013 ini telah menjadi polemik. Rencana
penghapusan ini didasari kekhawatiran akan membebani siswa dan memprioritaskan
terhadap penguasaan Bahasa Indonesia. Namun untuk kurikulum 2013 di tingkat SD Bahasa
Inggris termasuk dalam kegiatan ekstrakurikuler bersama dengan Palang Merah, UKS, dan
Pramuka.
e. Mapel IPA dan IPS diintegrasikan dengan 6 mapel lain.
Empat mata pelajaran yang dulu berdiri sendiri, yaitu IPA, IPS, muatan lokal dan
pengembangan diri, pada kurikulum 2013 di SD akan diintegrasikan dengan 6 mata pelajaran
lainnya. Untuk mata pelajran IPA akan menjadi materi pembahasaan pelajaran Bahas
Indonesia dan Matematika. Mata pelajaran IPS akan menjadi pembahasan materi Bahasa
Indonesia dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Sedangkan mulok dan
pengembangan diri itu kaitannya nanti dengan seni  Budaya.
f. Belajar di sekolah lebih lama.
Kurikulum 2013 ini justru membuat lama belajar anak disekolah bertambah. Metode
baru pada kurikulum ini mengharuskan anak-anak untuk ikut aktif dalam pembelajran dan
mengobservasi setiap temanya.

C. Perbandingan Antara Kedua Kurikulum

Ditinjau dari prosesnya :


No KTSP 2006 Kurikulum 2013
1  Dalam proses pembelajaran yang Dalam proses belajar mengajar nantinya
lebih dominan adalah aspek kognitif, yang lebih dominan adalah afektif,
psikomotor, dan afektif psikomotor, baru kognitif. Artinya siswa
dalam proses  lebih  menonjolkan afektif dan
psikomotornya.
2 Tahap implemntasinya cenderung Sangat menekankan penyeimbangan antara
lebih fokus pada aspek kognitifnya. aspek kognitif (intelektual), psikomotorik
(gerak) dan afektif (sikap).
3 -  Aspek standar isi, Jumlah mata pelajaran
yang ada di dalam setiap jenjang di
kurikulum 2013 berkurang, tetapi esensi
yang diharapkan dari setiap pembelajaran
tetap ada, sehingga cara yang digunakan
didalam kurikulum 2013 adalah integrasi
beberapa pelajaran ke pelajaran lain.
Integrasi ini disebut pembelajaran tematik.
Pengurangan jumlah pelajaran pada
kurikulum 2013 namun dmikian berimbas
pada penambahan waktu belajar.
4 Pengajaran, Pembelajaran Pembelajaran menggunakan pendekatan
menggunkan pendekatan behaviorisme konstrutivisme.
dan kognitifisme. yakni, Siswa dan lingkungannya sebagai
yakni, Cenderung menggunakan guru sumber (student-centered leaning).
sebagai sumber pembelajaran (teacher-
centered leaning)
5 Penilaian yang dilakukan cenderung Penilaian akan di proses belajar turut
menggunakan penilaian akhir tanpa dimasukan. Nantinya akan ada penilaian
ada penilaian pada proses forfolio terhadap forfolio terhadap pribadi
pembelajaran. siswa.

Ditinjau Dari Esensialnya


No KTSP 2006 Kurikulum 2013
1 Mata pelajaran tertentu mendukung Tiap mata pelajaran mendukung semua
kompetensi tertentu kompetensi (sikap, pengetahuan,
keterampilan)
2 Mata pelajaran dirancang berdiri Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan
sendiri dan memiliki kompetensi dasar yang lain dan memiliki kompetensi dasar
sendiri. yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas.
3 Bahasa Indonesia sejajar dengan Bahasa Indonesia sebagai penghela maple
mapel lain lain (sikap dan keterampilan bahasa)
4 Tiap mata pelajaran diajarkan dengan Semua mata pelajaran diajarkan dengan
pendekatan berbeda pendekatan yang sama (saintifik) melalui
mengamati, menanya, mencoba, menalar, dll.
5 Tiap jenis konten pembelajaran Bermacam jenis konten pembelajaran di
diajarkan terpisah (separated ajarkan terkait dan terpadu satu sama lain
curriculum) (cross curriculum atau integrated
curriculum ), konten ilmu pengetahuan
diintegrasikan dan dijadikan penggerak
konten pembelajaran lainnya.
6 Tematik untuk kelas I – III SD (belum Tematik integratif untuk kelas I – IV SD
terintegratif)
7 TIK adalah mata pelajaran sendiri  TIK merupakan sarana pembelajaran,
dipergunakan sebagai media pembelajaran
mata pelajaran lain.
8 Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi
dan carrier of knowledge.
9 Untuk SMA, ada penjurusan sejak Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata
kelas XI pelajaran wajib, permintaan, antar minat dan
pendalaman minat.
10 SMA dan SMK tanpa kesamaan SMA dan SMK memiliki mata pelajaran
kompetensi wajib yang sama terkait dasar – dasar
pengetahuan, keterampilan dan sikap.
11  Penjurusan di SMK sangat detil Penjurusan di SMK tidak terlalu detil
(sampai keahlian) (sampai bidang studi), didalamnya terdapat
pengelompokkan peminatan dan
pendalaman.

Ditinjau dari Penilaian


a. Kurikulum 2006
Kurikulum 2006 memuat sejumlah permasalahan diantaranya :
 Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetisi sesuai tuntutan fungsi dan tujuan
pendidikan nasional.
 Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan dan
pengetahuan.
 Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan
(misalnya pendidikan karakter, metodologi, pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills
dan hard skill, kewirausahaan), belum terakomodasi didalam kurikulum.
 Kurikulum belum peka dan tanggapan terhadap perubahan sosial yang terjadi pada
tingkat lokal, nasional maupun global.
 Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pengajaran yang rinci
sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada
pembelajaran yang berpusat pada guru.
 Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis pada kompetensi (proses
dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berskala.
 Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan
multi tafsir.
b. Kurikulum 2013
 Pada kurikulum 2013 tantangan masa depan yang dihadapi yaitu arus globalisasi,
masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, konfergensi ilmu dan
teknologi, dan ekonomi berbasis pengetahuan.
 Kompetensi masa depan yaitu meliputi kemampuan berkomunikasi, kemapuan berfikir
jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan
kemampuan menjadi warga negara yang efektif, dan kemampuan mencoba untuk
mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda.
 Fenomena sosial yang mengemukakan seperti perkelahian pelajar, narkoba, korupsi,
plagiarisme, kecurangan dalm berbagai jenis ujian, dan kejolak sosial.
 Persepsi publik yang menilai pendidikan selama ini terlalu menitikberatkan pada aspek
kognitif, beban siswa yang terlalu berat dan bermuatan karakter.
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan

B. Saran
Perubahan  kurikulum dari tahun ke tahun mengalami perkembangan namun  Sebagus
apapun rancangan kurikulum tersebut jika pelaksanaannya tidak berjalan dengan semestinya
maka keberhasilan tujuan awal tidak akan dicapai. Oleh karena itu untuk menjalankan
Kurikulum 2013 dengan berhasil kita memerlukan guru yang benar-benar profesional. Sebelum
Kurikulum 2013 diaplikasi kita harus mampu mempersiapkan guru baru untuk menjalankan
kurikulum baru tersebut. Para guru diberi sosialisasi dan pelatihan mengenai kurikulum baru
yang akan mereka jalankan. Ketika pemerintah yakin bahwa gurunya sudah siap maka kurikulum
baru pun baru dapat diimplementasikan.

C.
DAFTAR PUSTAKA

 Syaodih, Nana sukmadinata. 2004. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek.


Bandung:
 Ruhimat, Toto. (2013). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : PT. RAJAGRAFINDO
PERSADA.

Anda mungkin juga menyukai