DAN KONSELING
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Bimbingan dan Konseling
Yang diampu oleh Bapak Zainal Arifin, S.Psi
Disusun oleh :
1. Fuadi
2. Muhammad Khasun
Segala puji dan syukur hanya bagi Allah Swt, Rabb semesta alam. Tidak ada daya dan
upaya selain dari Nya. Semoga kita selalu dilimpahkan rahmat dan karunia Nya dalam
mengarungi kehidupan ini.
Shalawat dan salam selalu dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw. Beserta
keluarga, sahabat dan orang-orang yang mengikutinya sampai akhir zaman di manapun
mereka berada.
Alhamdulillah dengan izin dan kehendak dari-Nyalah, sehingga makalah ini dapat
kami selesaikan. Makalah ini kami beri judul “Hubungan antara Pendidikan, Bimbingan
dan Konseling”. Dalam makalah dijelaskan tentang Pengertian Bimbingan dan Konseling,
Hubungan Bimbingan dan Konseling, Kedudukan Bimbingan dan Konseling dalam
Pendidikan.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan gambaran tentang materi yang harus selesaikan dan juga semua pihak yang turut
membantu menyelesaikan makalah ini.
Terakhir, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk lebih
menyempurnakan makalah ini, agar makalah ini lebih sempurna pada masa yang akan datang.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat dirancang rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian Bimbingan dan Konseling?
2. Apa hubungan Bimbingan dan Konseling?
3. Bagaimana kedudukan Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan?
4. Bagaimana hubungan Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
Pengertian bimbingan menurut Frank Parson (1951: 23) menjelaskan bahwa yang
dimaksud dengan bimbingan yaitu bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat
memilih, mempersiapkan diri, dan memangku jabatan serta mendapat kemajuan dalam
jabatan yang dipilihnya.
Dunsmoor and Miller (1969: 71) menjelaskan bahwa bimbingan yaitu suatu bentuk
bantuan yang sistematik melalui mana siswa dibantu untuk memperoleh penyesuaian yang
baik terhadap sekolah dan terhadap kehidupan.
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, dapat dipahami bahwa yang
dimaksud dengan bimbingan merupakan proses layanan yang diberikan kepada individu guna
membantu mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam
membuat pilihan, rencana, dan interpretasi yang diperlukan untuk penyesuaian diri yang baik.
Dengan kata lain, bimbingan merupakan segala kegiatan yang bertujuan meningkatkan
realisasi pribadi setiap individu.
Kemudian Shertzer dan Stone (1974: 54) mengemukakan bahwa konseling adalah
proses di mana konselor membantu klien membuat interpretasi tentang fakta yang
berhubungan dengan pilihan, rencana atau penyesuaian yang perlu dibuatnya.
Berdasarkan pengertian dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa konseling
merupakan hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang, dimana
konselor melalui kemampuan khususnya menyediakan situasi belajar, dan bibantu untuk
memahami diri sendiri, keadaan sekarang, kemungkinan masa depan yang dapat ia ciptakan
melalui potensi yang dimilikinya demi kesejahteraan pribadi, masyarakat, serta dapat belajar
memecahkan masalah dan menemukan kebutuhan mendatang.
Dalam mencapai semua pengembangan potensi yang ada pada manusia tidak terlepas
dari upaya layangan bimbingan dan konseling, karena bimbingan merupakan bantuan yang
diberikan kepada klien, dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan
merencanakan masa depan, dalam arti kata mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Ponpon Harahap (1981) mengatakan bahwa konseling itu merupakan alat yang paling
penting dalam keseluruhan program bimbingan. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa
hubungan antara bimbingan dengan konseling itu sangat erat sekali. Dari satu segi dapat kita
lihat bahwa kedua istilah tersebut mempunyai arti yang sama yaitu proses pemberian bantuan
terhadap seseorang atau kelompok orang, dan dari segi lain konseling merupakan alat dalam
pemberian bimbingan, di samping alat-alat yang lain. Namun demikian konseling merupakan
alat yang utama dan paling ampuh dalam keseluruhan program bimbingan atau dengan kata
lain konseling merupakan titik sentral dari keseluruhan kegiatan bimbingan.
C. Kedudukan Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan
Secara formal kedudukan bimbingan dan konseling ada dalam Sistem Pendidikan di
Indonesia, antara lain :
“Pendidikan adalah usaha sadar menyiapkan peserta didik melalui bimbingan dan atau
latihan bagi peranannya di masa yang akan datang”
b) PP No. 28 untuk SD dan PP No. 29 untuk SMP dan SMA tahun 1990 Bab X pasal 25 ayat 1
yang menyatakan :
“Bimbingan adalah bantuan peserta didik untuk memahami diri, mengenal lingkungan dan
merencanakan masa depan”
“Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, dan
konselor, widyaiswara, pamong belajar, fasilitator dan sebutan lain sesuai dengan
kekhususannya serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan”
Bidang ini menyangkut kegiatan pengelolaan program secara efisien. Pada bidang ini
terletak tanggung jawab kepemimpinanan (kepala sekolah dan staf administrasi lainnya) yang
terkait dengan kegiatan perencanaan organisasi, deskripsi jabatan atau pembagian tugas,
pembiayaan, penyediaan fasilitas atau sarana prasarana (material), supervisi, dan evaluasi
program.
Bidang ini terkait dengan program pemberiaan layanan bantuan kepada peserta didik
(siswa) dalam upaya mencapai perkembangannya yang optimal, melalui interaksi yang sehat
dengan lingkungannya. Personel yang paling bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
bidang ini adalah guru pembimbing atau konselor.
jelaslah bahwa bimbingan dan konseling tidak sekedar tempelan saja. Layanan
bimbingan dan konseling mempunyai posisi dan peran yang cukup penting dan strategis.
Bimbingan dan konseling berperan untuk memberikan layanan kepada siswa agar dapat
berkembang secara optimal melalui proses pembelajaran secara efektif.
Dari penjelasan di atas dan keseluruhan kegiatan pendidikan khususnya pada tatanan
persekolahan, layanan bimbingan dan konseling mempunyai posisi dan peran yang cukup
penting dan strategis. Bimbingan dan konseling berperan untuk memberikan layanan kepada
siswa agar dapat berkembang secara optimal melalui proses pembelajaran secara efektif.
Untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran, pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan pribadi agar dapat membantu keseluruhan proses belajarnya. Dalam kaitan ini
para pembimbing diharapkan untuk:
a) Mengenal dan memahami setiap siswa baik secara individual maupu kelompok,
c) Memberi kesempatan yang memadai agar setiap siswa dapat belajar sesuai dengan karakter
istik pribadinya,
Bimbingan dengan pendidkan tidak ada perbedaan yang prinsip. Namun bimbingan
tidak identik dengan pendidikan. Kegiatan bimbingan tidak dapat di pisahkan dari kegiatan
pendidikan , secara keseluruhan. Sehingga pelaksanaan bimbingan yang baik akan menjadi
salah satu factor keberhasilan dari kegiatan pendidikan. Untuk mencapai tujuan yang
maksimal dari segala pendidikan, dituntut adanya pelayanan bimbingan di sekolah.
Ada lima pola hubungan fungsional antara bimbingan dengan pendidikan, bimbingan
identik dengan pendidikan, bimbingan sebagai pelengkap pendidikan, pola kurikuler
bimbingan dan konseling, pola layanan, urusan, kesiswaan, dan bimbingan sebagai subsistem
pendidikan pendidikan (Tohari Musnamar).
a) Bimbingan Belajar
b) Bimbingan Sosial
dalam proses belajar dikelas siswa juga harus mampu menyesuaikan diri dengan
kehidupan kelompok. bimbingan sosial ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam
memecahakan dan mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan masalah sosial,
sehingga terciptalah suasana belajar mengajar yang kondusif.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bimbingan konseling adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang
bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan
lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang
diyakininya sehingga konseling merasa bahagia dan efektif perilakunya.
Hubungan antara bimbingan dengan konseling itu sangat erat sekali. Dari satu segi
dapat kita lihat bahwa kedua istilah tersebut mempunyai arti yang sama yaitu proses
pemberian bantuan terhadap seseorang atau kelompok orang, dan dari segi lain konseling
merupakan alat dalam pemberian bimbingan, di samping alat-alat yang lain.
Secara formal kedudukan bimbingan dan konseling ada dalam Sistem Pendidikan di
Indonesia, antara lain :
b) PP No. 28 untuk SD dan PP No. 29 untuk SMP dan SMA tahun 1990 Bab X pasal 25 ayat 1
Dalam bidang pendidikan bimbingan mendapat tempat dan peranan yang amat penting
dalam proses pendidikan secara keseluruhan. Bimbingan dipandang sebagai salah satu
komponen yang tak terpisahkan dari komponen lainya
B. Saran
Dengan kerendahan hati, penulis merasa makalah ini sangat sederhana dan jauh dari
kesempuraan. Saran kritik yang konstuktif sangat diperlukan demi kesempurnaan makalah
sehingga akan lebih bernanfaat kontibusinya bagi hazanah keilmuan. Wallahu a’lam.
DAFTAR PUSTAKA
Tohirin,. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta : PT RAJAGRAFINDO
PERSADA
Furqon,. 2005. Konsep Aplikasi Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar. Bandung : Pustaka Bany
Quraisy
Hidayat,. 2010. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Surabaya : CV. Putra Media Nusantara