Anda di halaman 1dari 15

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang

ada di sekitar individu. Belajar juga dapat dipandang sebagai proses yang

diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman.

Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri atas berbagai komponen, yaitu

tujuan, materi, metode, evaluasi. Keempat komponen tersebut harus diperhatikan

oleh guru dalam mendesain pembelajaran agar dapat mempermudah proses belajar

mengajar.

Desain pembelajaran merupakan prilaku untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang diharapkan. Menurut Joycev & Weil bahwa desain atau model

pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk

membentuk kurikulum dan pembelajaran jangka panjang, merancang bahan bahan

pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau di luar kelas oleh guru

dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien umtuk mencapai

tujuan pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah desain pembelajaran itu?

2. Apa saja yang menjadi komponen dari desain pembelajaran?

3. Apa saja model dari desain pembelajaran?

4. Apa desain pemebalajaran pendidikan karakter?


2

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui apakah desain pembelajaran itu.

2. Mengetahui apa saja yang menjadi komponen dari desain pembelajaran.

3. Mengetahui apa saja model dari desain pembelajaran.

4. Mengetahui apa desain pemebalajaran pendidikan karakter.


3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Desain Pembelajaran

Kata desain berasal dari bahasa Inggris yaitu design, dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia dapat diartikan kerangka, bentuk, rancangan, motif, pola,

model, menata, memaksudkan dan konstruksi. Dalam bahasa Arab, desain

diartikan dengan tashmim yaitu teknik mengatur sesuatu (pembelajaran) dengan

cara yang sesuai dengan ketentuan kurikulum yang menjadi dasar pembelajaran.1

Pengertian desain menurut para ahli di antaranya2,

1. Gagne, Briggs, & Wager

Mereka mengembangkan konsep desain pembelajaran dengan menyatakan

bahwa desain pembelajaran membantu proses belajar seseorang, di mana

proses tersebut memiliki tahapan segera dan jangka panjang. Menurut

mereka proses belajar terjadi karena adanya kondisi-kondisi belajar :

internal dan eksternal. Kondisi internal : kemampuan dan kesiapan diri

1
Abdul Halim Hanafi dan Amrina, Desain Pembelajaran Bahasa Arab (Jakarta : Diadit
Media Press, 2013 ), hlm 54

2
Dewi Salma Prawiradilaga, Prinsip Disain Pembelajaran ( Jakarta : Kencana Prenada

Media Group, 2007), hlm 15-16


4

pebelajar. Sedangkan kondisi eksternal : pengaturan lingkungan yang

didesain. Penyiapan kondisi eksternal inilah yang menurut mereka sebagai

desain pembelajaran yang disusun secara sistematis, dan menerapkan

konsep pendekatan system agar berhasil meningkatkan mutu kinerja

seseorang. Dan mereka percaya bahwa proses belajar yang terjadi secara

internal dapat ditumbuhkan jika faktor eksternal dapat didesain dengan

efektif.

2. Reiser

Menurutnya, desain pembelajaran berbentuk rangkaian prosedur sebagai

suatu sistem untuk pengembangan program pendidikan dan pelatihan

dengan konsisten dan teruji. Desain pembelajaran juga sebagai proses yang

rumit tapi kreatif, aktif dan berulang-ulang. Defenisi ini bermakna sistem,

pelatihan yaitu pendidikan di organisasi, serta proses yang teruji dan dapat

dikaji ulang penerapannya.

Pengertian mengenai desain pembelajaran di atas memberikan makna bahwa

desain merupakan suatu kegiatan yang menuntut profesionalisme dan kompetensi,

sebab tidak mungkin seseorang dapat mendesain pembelajaran dengan baik dan

benar jika tidak memiliki pendidikan dan pengalaman yang sesuai. Dengan begitu,

mendesain membutuhkan ilmu, pengalaman, dan pengamatan yang cukup

terhadap gejala dan karakteristik masalah.


5

Dikaitkan dengan pembelajaran bahasa Arab, desain ini dapat diartikan

merancang, menata, atau membuat kerangka pembelajaran bahasa Arab agar dapat

berjalan sesuai dengan

1. Hakikat pembelajaran bahasa, yaitu proses menjadikan siswa aktif dan

kreatif dalam belajar bahasa Arab dengan waktu yang relatif singkat namun

dengan hasil belajar yang tuntas dan bermakna.

2. Memiliki kompetensi keterampilan berbahasa Arab dan berpengetahuan

bahasa Arab.

Disebabkan hal di atas, sangat dituntut para guru memahami dan memiliki

kompetensi profesional di bidang keguruan yaitu menyiapkan rancangan

pembelajaran bahasa Arab secara efektif dan efesien agar proses belajar siswa

dapat memahami, memiliki dan menguasai sejumlah kompetensi, baik kompetensi

intelektual, personal maupun sosial serta pembelajaran dapat berjalan sesuai

dengan peraturan perundangan dan harapan tujuan pemdidikan nasional dan

masyarakat.

Untuk merealisasikan dan menjawab tuntutan di atas, para guru harus

melakukan hal

1. Mendesain perangkat pembelajaran yang terdiri dari : membuat kalender

akademik dengan menghitung minggu-minggu efektif, dan tidak efektif,

menyusun deskripsi materi ajar, menyusun program tahunan (prota) dan

program semesteran (prosem), menyusun silabus, dan menyusun Rencana


6

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan standar kelulusan dan dan

standar kompetensi.

2. Mendesain materi ajar, dengan cara merancang kegiatan proses

pembelajaran bahasa Arab untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.

3. Melakukan analisis pembelajaran untuk melihat persoalan-persoalan yang

dihadapi guru dalam proses pembelajaran serta memberikan solusi yang

tepat dari persoalan yang dihadapi dan sebagai upaya perbaikan dari

pembelajaran yang sedang berjalan.

Mendesain pembelajaran dan materi ajar merupakan hal yang berbeda. Akan

tetapi hal tersebut dapat dilakukan sekaligus, karena pembelajaran yang sudah

didesain dengan baik dan benar tetapi materi ajarnya tidak didesain sesuai dengan

pembelajarannya, ,maka tidak dapat mencapai kompetensi yang diharapkan.

B. Komponen Desain Pembelajaran

Desain pembelajaran memiliki komponen-komponen yang membangunnya.

Komponen-komponen tersebut adalah3

1. dikuasai oleh pembelajar.

2. Pembelajar (pihak yang menjadi fokus), yang perlu diketahui meliputi

karakteristik mereka serta kemampuan awal mereka.

3. Analisis pembelajaran, merupakan proses menganalisis topik dan materi

yang akan dipelajari.

3
http://ervianilinda.blogspot.com/2017/09/komponen-komponen-perencanaan.html
7

4. Strategi pembelajaran, dapat dilakukan secara makro dalam kurun satu

tahun, atau mikro dalam kurun satu kegiatan belajar mengajar. Bahan ajar

adalah format materi yang akan diberikan kepada pembelajar.

5. Penilaian belajar, tentang pengukuran kemampuan atau kompetensi yang

sudah dikuasai atau belum.

C. Model-model Desain Pembelajaran

Kata model dapat kita artikan sebagai tampilan grafis, prosedur kerja yang

teratur atau sistematis, serta mengandung pemikiran bersifat umum atau

penjelasan berikut saran. Uraian atau penjelasan menunjukkan bahwa suatu model

desain pembelajaran menyajikan bagaimana suatu pembelajaran dibangun atas

dasar teori-teori, seperti belajar, pembelajaran, psikologi, komunikasi, sistem, dan

sebagainya.

Semua itu mengacu pada bagaimana penyelenggaraan proses belajar dengan

tuntas dan bermakna. Karena itulah desain pembelajaran mengandung aspek

bagaimana sebaiknya pembelajaran diselenggarakan atau diciptakan melalui

serangkaian prosedur serta penciptaan lingkungan belajar. Banyak model

pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli, di antaranya adalah

1. Model Dick and Carrey (DC)

Model ini termasuk dalam model prosedural. Langkah-langkah desain

pembelajaran menurut mereka adalah

a. Mengidentifikasikan tujuan umum pembelajaran.

b. Melaksanakan analisis pembelajaran.


8

c. Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa.

d. Merumuskan tujuan performansi.

e. Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan.

f. Mengembangkan strategi pembelajaran.

g. Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran.

h. Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif.

i. Merevisi bahan pembelajaran.

j. Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif.

Penggunaan model ini dalam pengambangan suatu mata pelajaran dimaksudkan

agar,

a. Pada awal proses pembelajaran, peserta didik dapat mengetahui dan

mampu melakukan hal-hal yang berkaitan dengan materi pada akhir

pembelajaran.

b. Adanya pertautan antara tiap komponen khususnya strategi pembelajaran

dan hasil pembelajaran yang dikehendaki.

c. Menerangkan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam

melaksanakan perencanaan desain pembelajaran.

2. Model Briggs

Dalam model ini, ada 3 prinsip dasar yang digunakan dalam langkah

pengembangannya, yaitu,

a. Tahap I
9

1) Tujuan (mau ke mana) dengan cara mengidentifikasi masalah dan

tujuan.

2) Merumuskan tujuan belajar dalam bentuk prilaku belajar.

3) Penyusunan materi silabus.

4) Menganalisa tujuan.

b. Tahap II

Strategi (dengan apa), meliputi,

1) Menganalisis tujuan.

2) Menentukan belajar dan strategi pembelajaran.

3) Merancang pembelajaran untuk guru.

c. Tahap III : evaluasi (kapan sampai), yang meliputi,

1) Penyusunan tes.

2) Evaluasi formatif.

3) Evaluasi sumatif.

Model ini cocok untuk merancang pembelajaran akademik dan untuk

pelatihan.

3. Model Kemp

Ada beberapa langkah dalam penyusunan bahan ajar dalam model ini,

a. Menentukan tujuan dan daftar topik, menetapkan tujuan umum untuk

pembelajaran tiap topiknya.


10

b. Menganalisis karakteristik pelajar, untuk siapa pembelajaran tersebut

didesain.

c. Menetapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan syarat

dampaknya dapat dijadikan tolak ukur perilaku pelajar.

d. Menentukan isi materi pelajaran yang dapat mendukung tiap tujuan.

e. Pengembangan pra penilaian/ penilaian awal untuk menetukan latar

belakang pelajar dan pemberian level pengetahuan terhadap suatu topik.

f. Memilih aktivitas pembelajaran dan sumber pembelajaran yang

menyenangkan atau menentukan strategi belajar-mengajar, jadi siswa

akan mudah menyelesaikan tujuan yang diharapkan.

g. Mengkoordinasi dukungan pelayanan atau sarana penunjang yang

meliputi personalia, fasilitas, perlengkapan, dan jadwal untuk

melaksanakan rencana pembelajaran.

4. Model Gerlach dan Elly

Langkah-langkah menurut mereka menggambarkan bahwa pengembangan

materi ajar merupakan proses yang sistematik antara pemelajar dan pengajar.

Langlah tersebut yaitu.

a. Merumuskan tujuan

b. Menentukan isi materi menurut kemampuan awal

c. Menentukan teknik dan strategi

d. Menentukan ruang lingkup

e. Memilih media instruksional yang sesuai

f. Mengevaluasi hasil belajar


11

g. Menganalisis umpan balik

5. Model Banathy

Bela H. Banathy mengemukakan pengembangan model produk materi ajar

dengan 6

langkah , yaitu

a. Merumuskan tujuan (formulate objectives)

b. Mengembangkan tes (develop test)

c. Menganalisis kegiatan belajar (analyze learning tasks)

d. Mendesain sistem instruksional

e. Melaksanakan kegiatan dan mengetes hasil belajar (implement and test

output)

f. Mengadakan perbaikan (change to improve)

6. Model PPSI

PPSI atau Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional merupakan suatu

pengembangan model yang memandang bahwa suatu pembelajaran adalah

sistem yang terdiri atas sejumlah sub sistem yang saling berkait untuk

mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan efesien. Ada 5 langkah

dalam pengembangan model PPSI ini, yaitu

a. Merumuskan tujuan instruksional khusus (TIK)

b. Menyusun alat evaluasi

c. Menentukan kegiatan belajar dan materi pelajaran

d. Merencanakan program kegiatan

e. Melaksanakan program
12

7. Model Berbasis Kompetensi

Model ini merupakan model yang digunakan untuk mendesain pembelajaran

yang berbasis kompetensi (kemampuan) yang mencakup pengetahuan,

pemahaman dan keterampilan yang harus dimiliki peserta didik dalam

pengembangan program pembelajarannya serta mekanismenya adalah

pengembangan kompetensi yang telah ditetapkan.Menurut Stanley Elam

dan Oemar Hamalik ada 10 langkah dalam pengembangan model

pendekatan ini, yaitu

a. Menentukan spesifikasi asumsi

b. Mengidentifikasi kompetensi

c. Menggambarkan secara spesifik kompetensi-kompetensi

d. Menentukan tingkat kriteria dan jenis assessment

e. Mengelompokkan dan menyusun tujuan pengajaran

f. Mendesain strategi pembelajaran

g. Mengorganisasi sistem pengolahan

h. Melaksanakan percobaan program

i. Menilai desain pembelajaran

j. Memperbaiki program

D. Desain pembelajaran pendidikan karakter

Desain pembelajaran pendidikan karakter merupakan suatu kegiatan yang

menuntut profesionalisme dan kompetensi, yang holistic yang menghubungkan

dimensi moral dengan ranah sosial dalam kehidupan peserta didik sebagai fondasi
13

bagi terbentuknya generasi yang berkualitas yang mampu hidup mandiri dan

memiliki prinsip suatu kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan.4

4
http://shentiald.blogspot.co.id/2013/10/makalah-pendidikan-karakter.html
14

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Kata desain berasal dari bahasa Inggris yaitu design, dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia dapat diartikan kerangka, bentuk, rancangan, motif, pola,

model, menata, memaksudkan dan konstruksi. Dalam bahasa Arab, desain

diartikan dengan tashmim yaitu teknik mengatur sesuatu (pembelajaran) dengan

cara yang sesuai dengan ketentuan kurikulum yang menjadi dasar pembelajaran.

Desain pembelajaran memiliki komponen-komponen yang membangunnya.

Komponen-komponen tersebut adalah tujuan pembelajaran, pembelajar (pihak

yang menjadi fokus), analisis pembelajaran, strategi pembelajaran, dan penilaian

belajar.

Ada banyak model desain pembelajaran, di antaranya : Model Dick dan

Carrey, Model Briggs, Model Kemp, Model Gerlach and Elly, Model Banathy,

Model PPSI, dan Model Berbasis Kompetensi.

B. Saran

Syukur Alhamdulillah pada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan

sehingga pemakalah dapat menyelesaikan makalah ini walaupun masih ada

kekurangan dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu pemakalah

sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan makalah

ini kedepannya.
15

DAFTAR PUSTAKA

Hanafi, Abdul Halim, Amrina. Desain Pembelajaran Bahasa Arab . Diadit Media

Press : Jakarta. 2013

Prawiradilaga, Dewi Salma. Prinsip Disain Pembelajaran. Kencana Prenada

Media Group : Jakarta. 2007

http://ervianilinda.blogspot.com/2017/09/komponen-komponen-perencanaan.html

http://shentiald.blogspot.co.id/2013/10/makalah-pendidikan-karakter.html

Anda mungkin juga menyukai