Anda di halaman 1dari 14

MEMAHAMI ANAK SEBAGAI INDIVIDU DAN MASALAH

MAKALAH

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah

BIMBINGAN KONSELING

Dosen Pengampu:

Zahirotul Kamiliyah, S.Si., M.E

Disusun Oleh:

Alifa Retna Handriyansari (212601975)

Anisa Purnama Sari (212601999)

Aysya Septiana (212601992)

UNIVERSITAS ISLAM TRIBAKTI (UIT) LIRBOYO KEDIRI


FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
FEBRUARI 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur mendalam kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberi kami banyak nikmat, anugrah dan inayahnya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai dengan selesai. Sholawat ma’assalam semoga tetap tercurahkan
kepada junjungan kita Rosululloh SAW. Beliaulah teladan terbaik dalam
menempuh kehidupan, dan beliaulah teladan terbaik dalam menggapai kecerdasan.

Kami merasa bahagia dan bersyukur atas terselesainya makalah Kami yang
berjudul: “Memahami Anak Sebagai Individu dan Masalah” dengan tepat
waktu, guna memenuhi tugas Dosen pada matakuliah BIMBINGAN
KONSELING. Tidak lupa Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dosen yang
telah membimbing dan menuntun Kami dalam menyusun makalah ini, Beliau
adalah Ibu Zahirotul Kamiliyah, S.Si., M.E

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan,


wawasan dan pengalaman bagi pembaca.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun kami terima dengan senang hati demi
kesempurnaan makalah ini.

Kediri, 10 Februari 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

A. Pengertian Individu ...................................................................................... 3

B. Pengertian Memahami Individu ................................................................... 4

C. Beberapa Hal yang Sering Dihadapi Guru di Sekolah ................................. 5

BAB III PENUTUP ................................................................................................ 9

A. Kesimpulan .................................................................................................. 9

B. Saran ............................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap manusia dalam kehidupan tidak satupun yang tidak pernah mengalami
kesulitan. Baik yang berupa kesulitan dalam keuangan, kesulitan mencari teman
bergaul, kesehatan, dan sebagainya. Kesulitan yang satu mungkin dapat diatasi,
kemudian muncul yang lain. Memang datangnya kesulitan dalam kehidupan
manusia selalu silih berganti.

Dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari dikelas seorang guru sering kali
menjumpai tingkah laku siswa yang menjadikan perhatian tersendiri diantara
tingkah laku siswa yang lain. Disamping mengajar dikelas, ternyata seorang guru
perlu juga memperhatikan tingkah laku yang negatif dan diarahkan kepada yang
positif. Sementara tingkah laku yang postif ditingkatkan menjadi lebih baik lagi.

Dalam usaha pembimbingan peserta didik, ada salah satu hal yang terpenting
yang menyebabkan adanya perbedaan keberhasilan pendidik dalam mendidik para
pelajar/ perserta didiknya, kemungkinan besar disebabkan oleh adanya perbedaan
pengetahuan diantara para pendidik tersebut mengenai beberapa aspek yang ada
pada diri anak didik.

Dalam kenyataan tingkah laku negatif perlu ditangani secara khusus. Seorang
guru selama ini telah berusaha menangani, dan perlu ditambah dengan pendekatan
bimbigan konseling apalagi di sekolah dasar tidak tersedia guru pembimbing secara
khusus. Meskipun seorang guru, tetapi lebih baik pula menggunakan pendekatan
bimbingan konseling.

Adapun pendekatan konseling adalah sebuah pendekatan dalam menangani


tingkah laku negatif siswa yang bertujuan untuk merubah tingkah laku negatif
tersebut menuju tingkah laku positif dengan usaha-usaha tertentu. Pendekatan

1
konseling digunakan agar tingkah laku negatif dapat ditekan atau hilang sama sekali
dan menjadi tingkah laku positif. Sementara pendekatan bimbingan adalah suatu
pendekatan dalam meningkatkan tingkah laku positif agar menjadi lebih baik lagi.
Meskipun dalam beberapa tingkah laku atau kasus, pendekatan bimbingan dan
konseling dapat tidak berhasil atau tidak ada perubahan tingkah laku. Pada akhirnya
pendekatan bimbingan konseling adalah usaha yang dapat dilakukan oleh siapapun
termasuk guru untuk membantu siswa agar siswa yang memiliki tingkah laku positif
menjadi lebih baik, dan siswa yang memiliki tingkah laku negatif berubah menjadi
tingkah laku positif.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian Individu?


2. Apakah Pengertian Pemahaman Individu?
3. Masalah Apa Saja Yang Sering Dihadapi Guru?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Individu.


2. Untuk Mengetahui Pemahaman Individu.
3. Untuk Mengetahui Masalah Yang Sering Dihadapi Guru.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Individu

Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial,


individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat
dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri
dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut,
yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.

Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak
terbagi”. Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan
dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia.
Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan
bukan sebagai manusia keseluruhan. Maka dapat disimpulkan bahwa individu
adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya.
Dan terdapat tiga aspek dalam individu yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis
rohaniah, dan aspek sosial. Dimana aspek aspek tersebut saling berhubungan.
Apabila salah satu rusak maka akan merusak aspek lainnya.

Menurut para ahli diantaranya Viniagustia menjelaskan bahwa individu


merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyataan suatu kesatuan yang
paling kecil dan terbatas. Menurut Marthen LuterIndividu berasal dari kata
individum (Latin), yaitu satuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Sedangkan
menurut konsep Sosiologis individu berarti manusia yang hidup berdiri sendiri.
Individu sebagai mahkluk ciptaan tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh
kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.

Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan
antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama.

3
Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari
benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan.
Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk
mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap
manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.

Individu juga dapat difahami sebagai orang seorang; pribadi orang (terpisah
dari orang lain). organisme yang hidupnya berdiri sendiri, secara fisiologi bersifat
bebas (tidak mempunyai hubungan organik dengan sesamanya).1

B. Pengertian Memahami Individu

Pemahaman individu merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh konselor


berupa pengumpulan data, analisis data, penafsiran hasil analisis, dan penarikan
keimpulan tentang diri individu untuk kepentingan layanan Bimbingan dan
Konseling.

Pengertian lain pemahaman individu adalah suatu cara untuk memahami,


menilai, atau menaksir karakteristik, potensi, dan masalah-masalah (gangguan)
yang ada pada individu atau sekelompok individu. Di dalam bimbingan dan
konseling, kita tidak mungkin dapat memberikan pertolongan kepada seseorang
sebelum kita kenal atau paham dengan orang tersebut.

Salah satu hal yang penting dalam bimbingan dan konseling ialah memahami
individu secara keseluruhan baik masalah yang dihadapi maupun latar belakangnya.
Dengan demikian individu akan memperoleh bantuan yang tepat dan terarah.
Dengan kata lain perlunya pemahaman individu dalam layanan bimbingan dan
konseling adalah agar individu memperoleh bantuan yang sesuai dengan
kemampuan dan potensinya agar apa yang diharapkannya dapat tercapai (artinya
individu dapat mencapai penyesuaian diri dengan dirinya sendiri, lingkungan
keluarga, sekolah dan masyarakat).

1 https://pendidikan.co.id/pengertian-individu-ciri-karakteristik-dan-menurut-ahli/

4
Cara-cara yang digunakan untuk memahami individu tersebut mencakup
observasi, interview, skala psikologis, daftar cek, inventory, tes proyeksi, dan
beberapa macam tes.Pemahaman atau penilaian itu dimaksudkan untuk
kepentingan pemberian bantuan bagi pengembangan potensi yang ada padanya
(developmental) dan atau penyelesaian masalah-masalah yang dihadapinya (klinis).
Dalam melakukan asesmen itu, lazim digunakan berbagai instrumen yang bisa
dikelompokkan menjadi dua, yaitu dengan cara tes dan non-tes. Aspek-aspek
individu yang perlu menjadi objek sasaran pemahan individu yaitu:

1. Aspek Pribadi; Dalam hal pembahasan individu sebagai pribadi, sasaran


pemahaman indivudu adalah kebutuhan konseli atau permasalahan klien.
2. Aspek Rohani; meliputi aspek kognitif (IQ, bakat) dan aspek nonkognitif (SQ,
EQ, sikap, minat).
3. Aspek Sosial; terkait dengan keadaan lingkungan, keluarga (status keluarga,
status ekonomi keluarga).
4.
Aspek masalah; terkait dengan faktor penyebab masalah, gejala masalah,
karakteristik masalah.

C. Beberapa Hal yang Sering Dihadapi Guru di Sekolah

Diantara perilaku negatif anak SD yang sering mendapat perhatian guru adalah:

NO Perilaku Negatif Tindakan Guru

1 Pada waktu diterangkan bermain Memberi nasehat, memberi


sendiri. bimbingan dengan menunggu
sampai anak mau menulis dan
memberi contoh.

2 Tidak mengerjakan PR atau tugas Memberi peringatan dan diberi


yang diberikan sangsi yang mendidik selalu
meriksa tugas yang diberikan.

5
3 Sering terlambat sekolah Peringatan dan sangsi, memberi
pembinaan penanaman disiplin
harus menjadi pembiasaan shari-
hari.

4 Tidak masuk tanpa izin lisan atau Memberi pembinaan penanaman


tanpa surat disiplin, Orang tua bertanggung
jawab atas tidak masuknya anak,
maka dalam pertemuan wali
murid diajak tukar pendapat dan
solusi.

5 Tidak mau mengerjakan PR Pembinaan khusus pada anak dan


solusi pada orang tuanya supaya
membantu belajar anak di rumah
dengan semangat dan kasih
sayang, diperingatkan diberi
sangsi, diberi peringatan secara
tertulis dan ditandatangani orang
tua.

6 Bermain sendiri saat diskusi Berekeliling memantau anak

7 Waktu pelajaran hanya keliling Diberi peringatan, serta arahan,


saja sendiri, dan tidak mau menulis memberi hukuman yang tidak
hanya menggagu temanya memberatkan sepert disuruh
menyanyi atau berdiri di depan
kelas, atau dihukum menulis.

8 Belum bisa membedakan tulisa Guru mengajari dan memberi


besar dan kecil contoh tulisan yang benar.

6
9 Tidak mau mengalah atau menang Memberi bimbingan dan
sendiri pengertian.

Berdasarkan data di atas, pendekatan sebagai pembimbing yang terdiri dari


memberi bimbingan sudah digunakan guru, tetapi masih tetap menggunakan sangsi
untuk tindakan tertentu bahkan dikeluarkan karena tidak aktif masuk kelas.
Sementara pendekatan pembimbing menghindari adanya sangsi. Seorang
pembimbing perlu mencermati tingkah laku negatif tersebut secara lebih spesifik
untuk dapat diberikan bantuan secara khusus.

Adapun sebagai guru pembimbing, terhadap masalah yang ada dari perilaku
negatif tersebut dapat ditangani lebih lanjut melalui studi kasus. Disamping itu
sebagai guru pembimbing Anda hendaknya bisa membuat laporan atas kasus yang
ditangani di sekolah.

Untuk itu perlu memahami rincian sebab dan akibat suatu kasus, dapat
dilakukan dengan mencari kemungkinan penyebab dan akibat suatu kasus juga
tepatnya langkah dalam membuat keputusan diagnosis. Hal ini memungkinkan
tepatnya langkah atau aspek prognosis. Sehingga bantuan yang diberikan untuk
mengatasi masalah akan tepat pula dan yang lebih penting adalah mungurangi
munculnya masalah atau tingkah laku negatif di masa mendatang.

Sebagai guru pembimbing setidaknya dalam memahami siswa perlu


mendasari diri dengan beberapa pemikiran berikut ini, bahwa:

1. Orang bermasalah itu mempunyai kemampuan intelektual yang normal,


tetapi ia mengalami masalah/gangguan pada emosional psikologis saja.
2. Orang yang bermasalah itu bukan melakukan suatu perbuatan yang
berkaitan dengan kejahatan/kriminal yang perlu mendapat sanksi hukum.

Selanjutnya penyikapan positif terhadap maslah yang ada dapat dilakukan dengan
1) menerima kasus yang dipercayakan dengan perasaan tanggung jawab, 2)
mengembangkan wawasan tentang kasus itu secara lebih rinci, tentang

7
kemungkinan sebab-sebab timbulnya setiap permasalahan yang terkandung di
dalam kasus tersebut dan kemungkinan akibat-akibat yang akan timbul apabila
permasalahan tersebut berlarutlarut tidak ditangani, 3) mengembangkan strategi
dan menerapkan teknikteknik yang tepat untuk mengatasi sumber-sumber pokok
permasalahan, 4) melibatkan berbagai pihak, sumber, unsur apabila diyakini hal-
hal tersebut akan membantu pemecahan masalah, 5) Mengkaji kemajuan upaya
pemecahan masalah.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial,


individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat
dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Individu berasal dari kata yunani yaitu
“individium” yang artinya “tidak terbagi”.

Pemahaman individu merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh konselor


berupa pengumpulan data, analisis data, penafsiran hasil analisis, dan penarikan
keimpulan tentang diri individu untuk kepentingan layanan Bimbingan dan
Konseling.

Adapun sebagai guru pembimbing, terhadap masalah yang ada dari perilaku
negatif tersebut dapat ditangani lebih lanjut melalui studi kasus. Disamping itu
sebagai guru pembimbing Anda hendaknya bisa membuat laporan atas kasus yang
ditangani di sekolah.

B. Saran

Kami menyadari bahwa tentunya makalah ini banyak sekali kesalahan dan
sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari makalah diatas.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://pendidikan.co.id/pengertian-individu-ciri-karakteristik-dan-menurut-ahli/

10

Anda mungkin juga menyukai