MAKALAH
disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Seminar Agama Islam
Dosen Pengampu:
Dr. H. Udin Supriadi, M. Pd
oleh :
Kelompok 3
Biologi A-2016
Hanatul Haifa
Wardayani Solihah
BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT dan dengan melimpahkan salam
kepada Rasulullah SAW, pemakalah panjatkan puji dan syukur atas selesainya
Tugas Makalah Seminar Pendidikan Agama Islam yang berjudul “Perspektif
Islam Terhadap Budaya Selametan Kehamilan 4 dan 7 Bulanan di Indonesia
Adapun makalah ini telah berusaha disusun dengan baik dan kami ucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan dan kontribusinya dalam bentuk apapun untuk menyelesaikan makalah ini.
semoga makalah ini dapat mememberikan manfaat dan pengetahuan serta inspirasi
kepada para pembaca. Pemakalah menyadari betul bahwa dalam pembuatan
makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Sehingga sangat besar harapan
bahwa semua pihak khususnya bapak dosen pengampu dan pembaca pada
umumnya bisa memberikan saran dan kritik membangun untuk meningkatkan
kualitas penelitian kedepannya.
Kelompok 5A
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Pelestarian adalah upaya untuk menjaga dan memelihara adat istiadat dan
nilai social budaya masyarakat yang bersangkutan, terutama nilai-nilai etika,
moral, dan adab yang merupakan inti dari adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan
dalam masyarakat, dan lembaga adat agar keberadaannya tetap terjaga dan
berlanjut. Pelestarian dan pengembangan adat istiadat dan nilai sosial
budaya masyarakat dimaksudkan untuk memperkokoh jati diri individu dan
masyarakat dalam mendukung kelancaran penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan.
Akan tetapi, budaya dan agama memang tak bisa dipisahkan, karena
keduanya merupakan dua unsur penting dalam masyarakat yang saling
mempengaruhi. Ketika ajaran agama masuk dalam sebuah komunitas yang
berbudaya, akan terjadi tarik-menarik antara kepentingan agama di satu sisi
dengan kepentingan budaya di sisi lain. Demikian juga halnya dengan agama
Islam yang diturunkan di tengah-tengah masyarakat Arab yang memiliki adat-
istiadat dan tradisi secara turun-temurun. Tradisi merupakan bagian dari
budaya. Salah satu tradisi lokal atau budaya yang melekat erat dalam
kehidupan masyarakat Indonesia adalah kegiatan selamatan kehamilan.
Dari latar belakang diatas, dapat dibuat sebuah rumusan masalah, yaitu
bagaimana perspektif islam terhadap budaya selamatan atau syukuran
kehamilan 4 dan 7 bulanan di Indonesia?
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia
menciptakan istrinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah
dicampurinya, istrinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan
teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa
berat, keduanya (suami istri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya
berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang sempurna,
tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur". (QS al-A’raf : 189).
Dalam ayat di atas, diisyaratkan tentang pentingnya berdoa
ketika janin telah memasuki masa-masa memberatkan kepada seorang ibu.
Al Qur’an a l-Karim menganjurkan kita agar selalu mendoakan anak cucu
kita, kendatipun mereka belum lahir. Dalam al-Qur’an dikisahkan tentang
Nabi Ibrahim ‘alaihissalam yang mendoakan anak cucunya yang masih
belum lahir. (Muslimedianews,2016)
Di sisi lain, ketika seseorang di antara kita memiliki bayi
dalam kandungan, tentu kita mendambakan agar buah hati kita lahir ke
dunia dalam keadaan sempurna, selamat, sehat wal afiyat dan menjadi anak
yang saleh sesuai dengan harapan keluarga dan agama. Para ulama
menganjurkan agar kita selalu bersedekah ketika mempunyai hajat yang kita
inginkan tercapai. Dalam hal ini al-Imam al-Hafizh al-Nawawi –seorang
ulama ahli hadits dan fiqih madzhab al-Syafi’i-,berkata:
Membuat latar
Memperhatikan isu-isu
Membuat judul belakang, merumuskan
kebudayaan dalam islam
penelitian tujuan,dan tinjauan
di lingkungan
pustaka
54 tanggapan
Tidak
Ya
Ya, karena daerah saya melakukannya
Ya, ya tau aja, tidak korelasi pertanyaan atara tahu/tidak dengan alasan, kecuali
antara sikap/pendapat dengan alasan
Ya, di subang banyak
Di daerah saya ada, hanya saya tidak tau rangkaiannya seperti apa
Ya. Daerah jawa tengah biasanya
Ya daerah jawa barat
Tidak.
Banten dan daerah yang rata-rata orang sunda mungkin
Ya. Daerah Jawa timur, jogja, jawa tengah. Biasa ngeliat berita artis acara 7 bulanan
biasanya orang Jowo
Ya. Tapi gatau daerah khusus soalnya kayanya hampir semua daerah ada
selametannya
Ya, biasa nya di kepulauan jawa itu kental adat itu.
Ya, swlamatn bukti syukur pada tuhan.
Saya pernah mendengarnya, namun budaya itu sepertinya mulai sudah tidak banyak
Ya, karena daerah saya masih terdapat kegiatan tersebut
Jawa sih ya biasanya
Ya, karna untuk menyenangkan tetangga
Ya, karena didaerah saya ada
Jawa
Ya, dari Jawa, karena terlihat dari bahasa pada kata ngapati
Iya, turun temurun
Ya.
Tidak tahu dimana saja tepatnya
Ya, ada dibeberapa daerah jawa atau sunda
Ya. Di daerah subang
Ya, hampir di jawa tengah dan jawa timur, sedikit di jawa barat
Tidak tau
-
Tidak semua
Tidak tahu:(
TIDAK
Apakah keluarga anda pernah melakukan kegiatan upacara selamatan
kehamilan tersebut? Berikan alasan!
54 tanggapan
Tidak
Ya
Tidak pernah
Hanya syukuran saja
Iya, teteh pernah
Tetangga pernah
Ya. Karena mengikuti tradisi
Pernah
Belum
Ya pernah, untuk berdoa kepada Allah swt meminta keselamatan dan kelancaran
pada proses melahirkan
Ya. Mama, uwa, tante saya rata-rata pernah melakukannya
Pernah. Karena mengikuti budaya lingkungan sekitar
Ya, karna biar si bayi nya tumbuh dengan sehat dan patuh sama orang tua
Gak. Gak tau kak, merasa bukan adatnya daerah sini mungkin
Pernah, rahasia
Iya kalau lagi ada rejeki
Tidak,karena hal itu hanya turunan dari nenek moyang
Tidak, karna itu acara adat nenek2 kita dulu di dalam hadis atw alquran
sepengetahuan saya tidak ada yg menerangkan kegitan itu.
Ya, sebagai budaya
Tidak, hanya saja jika niatnya benar maka akan ada syukuran atas nikmat yang
diwujudkan dengan bentuk shodaqoh
Engga sihh jarang ada yang gitu2 an ..
Ya, karna tradisi
Pernah setiap ada yg sedang hamil
Pernah, karena merasa bersyukur
Iya, melestarikan budaya
Tidak, karena tidak ada perintahnya
Tidak. Bukan tradisi keluarga
Keluarga dari om, untuk sebagai selametan bayi sudah berumur 7 bulan kandungan
Pernah, karena sudah menjadi tradisi dari generasi sebelumnya. Sebagai rasa syukur
kepada Allah telah diberikan rezeki yaitu anak.
Ya. Karena untuk mendoakan kebaikan bagi kehamilan itu.
Tidak, keluarga berpedoman pada al-quran dan al- hadis, jika di dalamnya tidak ada
tuntunan untuk melaksanakannya maka tidak di kerjakan.
Ya biar bayi nya hidup selamat didunia
Tidak, karena tidak menjadi kebiasaan
Pernah, karena merupakan tradisi
Pernah, karena sudah menjadi tradisi
Tidak, tidak menjadi tradisi di keluarga.
Ya, memang sudah tradisi dan untuk mendoakan ibu dan cabang bayinya.
Pernah, pas di 4 bulan kalau gasalah karna wujud syukur kepada Allab yg telah
memberikan ruh kepada janin
Pernah untuk kesehatan bayinya
Bagaimana pendapat anda mengenai kegiatan upacara selamatan kehamilan
tersebut? Jelaskan!
54 tanggapan
Bagus
Boleh
Sah2 saja selama tidak mengandung unsur syirik
Selama tujuannya untuk kebaikan seperti shodakoh, pengajian dan untuk mencapai
ridho Allah serta tidak mengandung unsur syirik dan tidak ada mudorotnya tidak
masalah
Pendapat saya hal tersebut sedikit menyinggung tentang karuhun dan orang tua
menghubungkannya dengan kuasa tuhan tapi berupa simbol simbol
Positif, karena sebagai wujud syukur keluarga atas Rahmat dari Allah. Asal tidak
keluar dari syariat islam
Tidak apa2 selama itu kegiatan baik. Dan jika itu tidak merepotkan pihak keluarga
ya tidak apa2.
Bagus mengucapkan rasa syukur pada Allah
Ditempat tinggal saya acara tersebut berisi membaca ayat alquran dan berdoa untuk
keselamatan ibu dan bayinya. Saya rasa selama tidak melenceng dari aqidah islam
tidak apa apa
Karena di keluarga saya hanya sekedar berdoa bersama, tidak ada budaya seperti
siraman dan lainnya, sehingga menurut saya tidak apa apa dilakukan, karena intinya
hanya ingin memanjatkan doa pada Allah swt bersama sama, untuk kelancaran
persalinan
Tidak pernah
Bagus, demi keberkahan kehamilan sang ibu dan anaknya. Kan disitu didoain
ramai-ramai. Bukankah termasuk salah satu sunnah nabi juga/?
Saya menganggapnya itu sebuah ucap syukur kepada Allah SWT atas diberikannya
momongan. Salah satu bentuk syukurnya dengan mendatangkan orang2 dan
membagikan rasa bahagianya dan sedikit rezekinya kepada mereka dengan
memberi sedikit makanan dan cendramata.
Iya gapapa, selama ga bertentangan dengan agama dan tidak merugikan siapapun
Tidak
Tidak apa. Itukan Budaya indonesia, kalo hilang nanti dicari cari. Jadi, mungkin
lebih baik terus dilanjutkan
Kalau daerah saya cuman berupa pengajian jadi aku rasa itu mah sah sah aja malah
bagus. Kcuali kalau udah ada embel2 adat lain yg bertentangan baru gabole
Tidak perlu untuk mengenai kegiatan upacara kehamilan
Syukuran biasa
Ya menurut saya karna itu mitos orang2 dahulu khusus nya daerah jawa agar di
masa kehamilan harapan nya mahluk halus gk memganggu. Klo di alquran setahu
sya tidak di jelaskan .
Setuju, namun bentuknya sekarang lebih modern tidak seperti dahulu. Merupakan
acara untuk mempersatukan masyarakat.
Menurut saya ini kurang baik, dan saya bertanya apakah ada dalil-dalil alquran
maupun hadits yang menerangkan bahwa ini wajib? Atau yang saya takutkan bahwa
ini adalah suatu hal baru
Kegiatan tersebut boleh dilakukan
Ini udh macem soal uas ajaa suruh jelasi yaak.. 😂 Pendapat ku sihh.. Kalo untuk
syukuran mah gapapa.. Tapi kalo udh yng sama mandi2in ibunya itu lhoo.. Menurut
ku ga perlu
Menurut saya selamatan kehamilan boleh2 saja selagi niatnya hanya untuk
bersyukur dan pelaksanaannya juga bentuk pengajian, kalau sudah siraman yang
menggunakan ikan belut dsb itu sudah termasuk bid'ah karna didalamnya ada
keyakinan bahwa jika tidak melaksanakan tradisi siraman itu anaknya akan terjadi
apa-apa.
Baik.. Bisa makan gratis
Saya kurang bisa berpendapat tentang hal ini, karena belum tahu hukumnya dan
faktanya seperti apa
Selama tujuannya untuk mendoakan tidak apa
Tidak masalah, karena merupakan adat yang tidak bertentangan dengan syariat
Tidak ada asalnya dalam Islam. Sangat baik ditinggalkan. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda, “ من أحدث فِى أم ِرنا هذا ما ليس ِمنهُ ف ُهو ردBarangsiapa
membuat suatu perkara baru dalam urusan kami ini (urusan agama) yang tidak ada
asalnya, maka perkara tersebut tertolak” (HR. Bukhari no. 2697 dan Muslim no.
1718)
Bagus karna ingin mendoakan bayi dan ibunya
Buang buang uang
Selamatan untuk orang hamil itu seharusnya tidak dilakukan. Karena semuanya
juga harus tetap dijaga. Tidak dibatasi oleh 4 atau 7 bulan
Tidak tau dasar dalil
Selametan di sini dalam rangka apa? Karena setahu saya tidak ada petunjuk atau
perintah dari Al Qur'an ataupun As-Sunnah. Yang ditakutkan hal2 demikian malah
mengandung unsur syirik atau kesia-siaan. Karena setiap ibadah yang tidak ada
contohnya dari Nabi maka tertolak
Tidak pernah menemukan ataupun mendengar dalilnya tentang kegiatan seperti itu
Kegiatan ini dilakukan mungkin karna adat istiadat leluhur, selama tidak melanggar
norma agama islam itu baik. Karna selametan ini mengandung juga unsur agama
islam diadakan pengajian
Tidak sesuai dengan ajaran Islam
Acara tersebut sah² saja, asalkan tidak menyalahi aturan norma agama
Antara penting dan tidak, itu mungkin hanya wujud syukur dari rahmat yang telah
allah kasih
Sah-sah saja. Jika tidak melanggar aturan agama.
Di lihat dari luar kegiatan tersebut memang baik tapi tetap tidak ada hukum
pelaksanaannya maka tetap tidak boleh dilaksanakan.
Ya bagus aja kan tujuannya mendoakan yang terbaik
Menurut saya tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan tuntunan agama,
tetapi ketika acaranya do'a bersama saya setuju
Hanya membuat acara yang belum tentu ada tuntunan nya
Baik karena kegiatan tersebut bertujuan untuk mendoakan ibu dan anak yang ada
dalam kandungan supaya sehat dan selamat saat melahirkan
Cukup baik, karena sebagai perwujudan rasa syukur
Upacara sebagai ungkapan rasa syukur.
Tidak mengerti
Kalau di keluarga atau daerah saya acara 4/7 bulanan hanya seperti pengajian.
Saya berpikiran itu hanyak sebuah syukuran saja kepada Allah dan meminta doa
untuk kelancaran kedepannya dalam proses hamil sampai melahirkan
Jika niat untuk bersyukur kepada Allah, kegiatan tersebut termasuk baik
Apakah anda mengetahui adanya dalil yang membahas tentang kegiatan
upacara selamatan? (Ya/Tidak) Jelaskan jika Ya!
54 tanggapan
Tidak
Tidah
Tidak
Tidak
Tidak ada dalilnya yg mangharuskan setau saya. Lebih terlihat tradisi budaya
Tidak,karena tidak ada dalil yang menerangkan tentang kegiatan upacara selamatan
Ya. Tidak menutup kemungkinanadanya bagian syirk dari uara ter sebut. Namun
hal ini bisa dikurangi bukan ditolak tanpa adanya pendekatan yag dikhawatirkan
mereka lebih menerima budaya dari pada syariat yg benar.
Tidak, namun saya tahu dalil mengenai shodaqoh, infak serta niatnya, jika niatnya
benar dan dijaga karena Allah, semata mata bertujuan mengharapkan pahala itu
boleh. Shodaqoh/infaqlah dari sebagian harta/rizki yang telah kami ALLOH
berikan kepada kalian
Tidam
Ya
Tidak ada dalilnya
Tidak ada (kalau tidak salah)
Tidak tau
Ya, karena pernah dibahas dalam kajian
Tidak kayaknya hehehe
Menurut anda apakah kegiatan selamatan diperbolehkan dalam islam?
(Ya/Tidak) Berikan Alasan!
54 tanggapan
Ya
Tidak tahu
Tidak
Boleh, tidak tahu
Selama tujuannya untuk kebaikan seperti shodakoh, pengajian dan untuk mencapai
ridho Allah serta tidak mengandung unsur syirik dan tidak ada mudorotnya tidak
masalah
Tidak, karena yang mutlak diberitahu iya atau tidak dalam alquran itu berada pada
zaman rosul. Sedangkan selamatan di zaman rosul bukan seperti itu bentuknya.
Ya. Menurut saya kegiatan selamatan wujud dari bersyukur dan meminta
keselamatan dari Allah
Mungkin tidak. Karena upacara 4/7 bulanan kan berisi doa2 biasanya, yaa kalau
doa kan bisa di panjatkan kapan pun dan dimana pun, tidak harus pada saat ada
acara upacara begitu saja
Ya.
Asalkan tidak melanggar batas batas dan tidak mengandung aktivitas yg bisa
berujung pada syirik atau menduakan Allah swt, niatnya memang untuk memohon
doa pada Allah swt menurut saya tidak apa apa
Ya, karena syukuran kenapa dilarang? Tapi saya lebih cenderung ke tidak tahu
Diperbolehkan bagi yg mampu
Ya, gatau si sebenernya ada dalil di perbolehkan apa ngganya. Selametan itu kaya
doa bersamakan ya gapapa aja si kalo doanya dalam kontek bener
Ya. Selametan kan isinya doa doa juga. Doa untuk orang meninggal, atau doa untuk
hal yang lainnya untuk kebaikan
Boleh kalau selametannya hanya bertujuan mendoakan kelancaran masa kehamilan
dan melahirkan
Ya , boleh boleh saja . Karena kita menghargai kepercayaan mereka
Tidak tau
Klo menurut sya boleh sebagai tanda syukur asalkan tidak di campuri sesuatu yg
sirik atau berlebihan.dan bukan kegiatan yang wajib, yg wajib adalah bersyukur
Ya, asal dengan model yang berbeda.
Menurut saya , karena saya belum menjumpai dalil-dalil nya, maka saya tidak
mengerjakan nya, Beramal tanpa ilmu akan sia sia
Boleh saja, asal tujuan dan kegiatannya tidak untuk menyekutukan allah
Boleehh..
Ya, tapi ada batasannya selagi niatnya hanya untuk bersyukur dan tidak keluar dari
jalur hukum Islam
Ya, sepertinya sih iya sayabkurang paham maaf
Boleh
Ya, karena tidak bertentangan
Tidak. Karena itu adalah perkara baru yang diada-adakan dalam agama
Iyaa, karna itu merupakan kebaikan dan wujud raya syukur kita terhadap Allah
SWT
Tidak. Karena sebaik-baiknya selamatan. Ya selamatan dari 1 bulan sampai 9
bulan. Ibu dan cabang bayi harus dijaga dan semoga lancar sampai proses
persalinan
Iya boleh hanya dibeberapa acara
Kembali ke pertanyaan tadi, maksud dan tujuannya untuk apa? Kalau hanya ritual
saja, maka lebih baik jangan dilakukan
Tidak. Sejauh yang saya ketahui, itu tidak ada tuntunannya
Boleh, selama tidak melanggar agama islam (masih ada unsur agama islam nya
karena berdoa dan bersyukur)
Tidak, karena tidak dicontohkan oleh Rasulullah maupun tiga generasi setelahnya
Tidak, karna tidak diwajibkan
Ya mungkin. Karena dalam kegiatan tersebut hanya untuk mendoakan
Tidak, jika didalam al-quran dan al-hadis tidak ada yang menjelaskan tentang
adanya melaksanakan hal seperti itu, meskipun kegiatan tersebut dipandang baik
sekalipun tetap saja tidak diperbolehkan.
Tidak, tidak sesuai tuntunan
Ya, acara syukuran.
Ya, asalkan tidak keluar dari ajaran agama. Dan selamatan dengan cara pengajian
untuk bertujuan mendoakan yang terbaik untuk ibu dan cabang bayinya.
Boleh, jika memang tidak ada unsur menyekutukan Allah. Balik lg kepada niar
masing2
Boleh, jika memang niatnya untuk bersyukur kepada Allah
Menurut anda apakah kegiatan ngapitan atau mitoni tersebut bertentangan
dengan hukum islam? (Ya/Tidak/Tidak Tahu) Jelaskan!
54 tanggapan
Tidak tahu
Tidak
Ya
Tidak tau
Selama tujuannya untuk kebaikan seperti shodakoh, pengajian dan untuk mencapai
ridho Allah serta tidak mengandung unsur syirik dan tidak ada mudorotnya tidak
masalah
Tidak tahu, karena bingung mau bilang bertentangan juga da asa yaudh gitu intinya
itu tuh bentuk cara berayukur gitu yang dilakuin orang dulu, salahnya sampe skrg
udh jaman "pintar" udh harusnya tau yang mana yang boleh sama ngga.
Tidak. Karena tetap berdoa agar selamat kepada Allah
Tergantung bagaimana pelaksanaannya, karena tiap daerah memiliki rangkaian
kegiatan yang berbeda beda
Bisa bertentangan jika niatnya tidak benar dan memaksakan disaat dimiliki cukup
biaya
Tidak tahu. Belum pernah liat langsung jadi belum bisa ngasih pendapat
Tidah tahu
Ada sisi bertentangan ada engganya juga
Tidak, asal jangan ada kegiatan syirk.
Menurut saya itu bertentangan, namun karena suatu alasan , dengan keyakinan
orang lain kita harus menghormati, budi luhur
Bisa jadii... Tapi belom tau juga
Ya, karena bid'ah
Tidak tahu, ra paham aku, afwan kak
Tidak selama tujuannya untuk mendoakan
Ya. Itu adalah perkara yang tidak ada asalnya dalam agama dan merupakan perkara
yang diada-adakan
Tidak karna tidak ada
Tidak thu
Wallahu'alam
Tidak, asalkan sesuai norma. Dan tidak melakukan kegiatan yang masuk kategori
syirik
Tidak tahu.
Tidak tahu, bukan bertentangan mungkin hanya saja tidak ada dasar hukum di
dalam al-quran dan al- hadis yang memerintahkan manusia untuk melakukannya.
Di dalam pelaksanaannya sendiri mengambil dari ayat-ayat al-quran, tapi jika doa-
doa yang di panjatkan itu diperuntukkan bagi selain Allah maka jelas itu
bertentangan. Saya kurang yakin karena tidak pernah tahu seperti apa
pelaksanaanya.
Tidak. Karena tidak ada yang haram
Tidak tahu, tidak tahu kegiatannya seperti apa
Iyaa, karena manusia telah di jaga oleh allah
Tidak tahu:( karena keluarga saya tidak melakukan budaya demikian
Menurut anda bagaimanakah solusi bagi daerah atau seseorang yang
melakukan kegiatan ngapitan atau mitoni ini?
54 tanggapan
Tidak tau
Tidak tahu:(
Selama tujuannya untuk kebaikan seperti shodakoh, pengajian dan untuk mencapai
ridho Allah serta tidak mengandung unsur syirik dan tidak ada mudorotnya tidak
masalah
Boleh dilakukan tetapi tetap bersyukur mah sama allah aja.
Kalau sudah menjadi sebuah budaya yang turun temurun sayang untuk dihilangkan,
jika memang bertentangan dengan ajaran Islam mungkin disesuaikan dengan ajaran
Islam yang sesuai
Setiap orang memiliki pandangannya tersendiri. Kita harus bisa mengingatkannya
dan bisa menghargai pendapat mereka
Solusinya memberi tahu dulu terhadap keluarga
Tergantung acaranya seperti apa
Asalakan tidak keluar dadi syariat islam, dan lebih mengedepankan syariat islam
dibandingkan budaya, tidak apa apa dan meluruskan niat melakukannya hanya
untuk memohon pada Allah swt
Kalau memang sudah kental dengan budaya ini pertahankan saja, karena dapat
menjadi nilai budaya daerah tersebut
Bagus
Menurut saya, boleh saja dilakukan asal niatnya membagi rizki, kebahagiaan, dan
tidak taklek pada prosesi