Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENDIDIKAN IPS DI SD[]]]]]]]]

“ PEMBELAJARAN TEMATIK “

Disusun Oleh:
KELOMPOK 3

SALMAH
HILDAYANTI
RAHMAWATI AHMAD

KELAS: PGSD BI
POKJAR: BONTOMPO
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran tematik ialah pendekatan pembelajaran yang mengaitkan atau
memadukan beberapa kompetensi dasar dan indikator dari standar isi beberapa mata
pelajaran menjadi satu kesatuan untuk dikemas dalam satu tema Siswa memperoleh
pengetahuan dan keterampilan yang utuh sehingga bermakna, siswa memperoleh
pengalaman langsung dan nyata dari hubungan antar konsep. Pembelajaran tematik
lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu. Oleh
karena itu, guru harus merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi
kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar menunjukkan kaitan unsur-unsur
konseptual yang menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antar
mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga siswa memperoleh
keutuhan dan kebulatan pengetahuan, selain itu, dengan penerapan pembelajaran
tematik disekolah dasar akan sangat membantu siswa, hal ini dilihat dari tahap
perkembangan siswa yang, masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan ciri pembelajaran Tematik?
2. Apa karakteristik pembelajaran Tematik?
3. Apa saja Implikasi pembelajaran Tematik?
4. Apa Tahap persiapan pembelajaran Tematik?
5. Apa Tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran tematik?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini ialah untuk mengetahui bagaimana proses
pembuatan atau merancang jadwal pelajaran yang sesuai dengan tingkat kebutuhan
anak yang disesuaikan dengan tema.
BAB II
ISI

A. PENGERTIAN DAN CIRI PEMBELAJARAN TEMATIK


Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema
untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman
bermakna pada siswa. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi
pokok pembicaraan. Dengan tema diharapkan akan memberikan banyak keuntungan
diantaranya:
1. Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu.
2. Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai
kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama.
3. Pemahaman terhadap materi pembelajaran lebih mendalam dan berkesan.
Manfaat dari pembelajaran tematik yaitu sebagai berikut:
1. Dengan menggunakan pembelajaran tematik dimana beberapa kompetensi
dasar,indikator dan isi mata pelajaran di gabungkan maka bermanfaat dalam
penghematan, hal ini karena tumpang tindih dalam pelajaran dapat dihindari.
2. Siswa dapat mengetahui hubungan-hubungan yang bermakna karena materi
pembelajaran dapat lebih berperan sebagai sarana atau alat dan bukan sebagai
tujuan akhir.
3. Pembelajaran bisa menjadi utuh sehingga siswa mendapatkan pengertian
tentang proses dan materi yang tidak terprcah-pecah.
4. Adanya pemanduan antara mata pelajaran satu dengan yang lain, dengan begitu
maka penguasa konsep semakin baik.

Pembelajaran tematik merupakan bentuk pengorganisasian pembelajaran


terpadu. Dalam pembelajaran bentuk ini peserta didik belajar melalui pemahaman dan
pembiasaan perilaku yang terkait pada kehidupannya. Beberapa ciri khas dari
pembelajaran tematik antara lain:
1. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan
dan kebutuhan anak usia sekolah dasar.
2. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik
bertolak dari minat dan kebutuhan siswa.
3. Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil
belajar dapat bertahan lebih lama.
4. Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa.
5. Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatik sesuai dengan
permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya.
6. Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerjasama, toleransi,
komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.

B. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN TEMATIK


1). Pembelajaran berpusat pada siswa.

Pembelajaran tematik dikatakan sebagai pembelajaran yang berpusat pada


siswa, karena pada dasarnya pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan
pembelajaran yang memberikan keleluasaan pada siswa, baik secara individu maupun
kelompok. Siswa diharapkan dapat aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep
serta prinsip-prinsip dari suatu pengetahuan yang harus dikuasainsya sesuai dengan
perkembangannya.

2). Memberikan pengalaman langsung kepada anak.

Pembelajaran tematik diprogramkan untuk melibatkan siswa secara langsung


dalam pembelajaran yang mengaitkan antar konsep dan prinsip yang dipelajari dari
beberapa mapel. Sehingga siswa akan memahami hasil belajarnya sesuai dengan fakta
dan peristiwa yang dialami, bukan sekedar informasi dari gurunya. Guru lebih banyak
bertindak sebagai fasilitator dan katalisator yang membimbing ke arah tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Sedangkan siswa sebagai aktor pencari fakta dan
informasi untuk mengembangkan pengetahuannya.

3). Pemisahan mapel tidak kelihatan atau antar mapel menyatu.

Pembelajaran tematik memusatkan perhatian pada pengamatan dan


pengkajian suatu gejala atau peristiwa dari beberapa mapel sekaligus, tidak dari sudut
pandang yang terkotak-kotak. Sehingga memungkinkan siswa untuk memahami suatu
fenomena pembelajaran dari segala sisi yang utuh.
4). Menyajikan konsep dari berbagai mapel dalam suatu proses pembelajaran
sehingga bermakna.
Pembelajaran tematik mengkaji suatu fenomena dari berbagai macam aspek
yang akan membentuk semacam jalinan antar pengetahuan yang dimiliki siswa,
sehingga berdampak kebermaknaan dari materi yang dipelajari. Hasil nyata akan
didapat dari segala konsep yang diperoleh dan keterkaitannya dengan konsep-konsep
lain yang dipelajari. Hal ini diharapkan akan berdampak pada kemampuan siswa untuk
memecahkan masalah-masalah yang nyata dalam kehidupannya.

5). Bersifat Fleksibel.

Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat


mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya, bahkan
mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan
siswa berada. Teknik penilaian dapat dilakukan dengan tes maupun non tes meliputi
observasi, unjuk kerja dan penilaian produkf. Hasil pembelajaran dapat berkembang
sesuai minat dan kebutuhan anak.Pada pembelajaran tematik dikembangkan
pendekatan PAKEM (pembelajaran yang aktif kreatif efektif dan menyenangkan) yang
melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dengan melihat bakat, minat,
dan kemampuan siswa sehingga memungkinkan anak termotivasi untuk belajar terus
menerus.

C. IMPLIKASI PEMBELAJARAN TEMATIK


1. Implikasi Bagi Guru
Pembelajaran tematik memerlukan guru yang kreatif baik dalam menyiapkan
kegiatan atau pengalaman belajar bagi anak, juga dalam memilih kompetensi dari
berbagai mata pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna,
menarik, menyenangkan dan utuh.
2. Implikasi Bagi Siswa
Dilihat dari aspek siswa, pembelajaran tematik memberikan peluang untuk
pengembangan kreativitas. Hal ini disebabkan, pembelajaran tematik menekankan pada
pengembangan kemampuan analitik terhadap konsep-konsep yang dipadukan.
Aktivitas pembelajaran lebih banyak berpusat kepada siswa sehingga menuntut siswa
untuk lebih aktif. Siswa harus siap untuk mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam
pelaksanaannya dimungkinkan untuk bekerja baik secara individual, berpasangan,
kelompok ataupun klasikal. Siswa juga harus memiliki kesiapan untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran yang bervariasi secara aktif, misalnya melakukan diskusi
kelompok, mengadakan penelitian sederhana dan pemecahanmasalah.
3. Implikasi Terhadap Sarana, Prasarana, Sumber Belajar dan Media
Pembelajaran tematik pada hakekatnya menekankan pada siswa baik secara
individual maupun kelompok untuk aktif mencari, menggali dan menemukan konsep
serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya
memerlukan berbagai sarana dan prasarana belajar. Pembelajaran ini perlu
memanfaatkan berbagai sumber belajar baik yang sifatnya didisain secara khusus untuk
keperluan pelaksanaan pembelajaran (by design), maupun sumber belajar yang tersedia
di lingkungan yang dapat dimanfaatkan (by utilization). Pembelajaran ini juga perlu
mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang bervariasi sehingga akan
membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang abstrak. Penerapan
pembelajaran tematik di sekolah dasar masih dapat menggunakan buku ajar yang sudah
ada saat ini untuk masing-masing mata pelajaran dan dimungkinkan pula untuk
menggunakan buku suplemen khusus yang memuat bahan ajar yang terintegrasi.
4. Implikasi Terhadap Pengaturan Ruangan
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran tematik perlu melakukan pengaturan
ruang agar suasana belajar menyenangkan. Pengaturan ruang tersebut meliputi:
a. Ruang perlu ditata disesuaikan dengan tema yang sedang dilaksanakan.
b. Susunan bangku peserta didik dapat berubah-ubah disesuaikan dengan keperluan
pembelajaran yang sedang berlangsung
c. Peserta didik tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat duduk di tikar atau karpet.
d. Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanakan baik di dalam kelas maupun
di luar kelas.
e. Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya peserta didik dan
dimanfaatkan sebagai sumber belajar.
f. Alat, sarana dan sumber belajar hendaknya dikelola sehingga memudahkan peserta
didik untuk menggunakan dan menyimpannya kembali.
5. Implikasi Terhadap Pemilihan Metode
Sesuai dengan karakteristik pembelajaran tematik, maka dalam pembelajaran
yang dilakukan perlu disiapkan berbagai variasi kegiatan dengan menggunakan multi
metode. Misalnya percobaan, bermain peran, tanya jawab, demonstrasi, bercakap-
cakap.
D. TAHAP PERSIAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK
Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik, perlu dilakukan beberapa hal yang meliputi
tahap perencanaan yang mencakup kegiatan pemetaan kompetensi dasar,
pengembangan jaringan tema, pengembangan silabus dan penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran.
1. Pemetaan Kompetensi Dasar
Kegiatan pemetaan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara
menyeluruh dan utuh semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan
indikator dari berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih.
Kegiatan yang dilakukan adalah:
 Penjabaran Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ke dalam
indikator
Melakukan kegiatan penjabaran standar kompetensi dan
kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran ke dalam indikator. Dalam
mengembangkan indikator perlu memperhatikan hal-hal sebagai
berikut: • Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta
didik • Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran • Dirumuskan dalam kata kerja oprasional yang terukur
dan/atau dapat diamati
 Menentukan tema, cara penentuan tema Dalam menentukan tema
dapat dilakukan dengan dua cara yakni:
Cara pertama, mempelajari standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang terdapat dalam masing-masing mata pelajaran, dilanjutkan
dengan menentukan tema yang sesuai.
Cara kedua, menetapkan terlebih dahulu tema-tema pengikat
keterpaduan, untuk menentukan tema tersebut, guru dapat bekerjasama
dengan peserta didik sehingga sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
Prinsip Penentuan tema Dalam menetapkan tema perlu
memperhatikan beberapa prinsip yaitu: • Memperhatikan lingkungan
yang terdekat dengan siswa: • Dari yang termudah menuju yang sulit •
Dari yang sederhana menuju yang kompleks • Dari yang konkret menuju
ke yang abstrak. • Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya
proses berpikir pada diri siswa • Ruang lingkup tema disesuaikan
dengan usia dan perkembangan siswa, termasuk minat, kebutuhan, dan
kemampuannya
 Identifikasi dan analisis Standar Kompetensi, Kompetensi dasar
dan Indikator
Lakukan identifikasi dan analisis untuk setiap Standar
Kompetensi, Kompetensi Dasar dan indikator yang cocok untuk setiap
tema sehingga semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan
indikator terbagi habis.
2. Menetapkan Jaringan Tema
Buatlah jaringan tema yaitu menghubungkan kompetensi dasar dan
indikator dengan tema pemersatu. Dengan jaringan tema tersebut akan terlihat
kaitan antara tema, kompetensi dasar dan indikator dari setiap mata pelajaran.
Jaringan tema ini dapat dikembangkan sesuai dengan alokasi waktu setiap tema.
3. Penyusunan Silabus
Hasil seluruh proses yang telah dilakukan pada tahap-tahap sebelumnya
dijadikan dasar dalam penyusunan silabus. Komponen silabus terdiri dari
standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, pengalaman belajar,
alat/sumber, dan penilaian.
4. Penyusunan Rencana Pembelajaran
Untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran guru perlu menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran. Rencana pembelajaran ini merupakan
realisasi dari pengalaman belajar siswa yang telah ditetapkan dalam silabus
pembelajaran. Komponen rencana pembelajaran tematik meliputi:
a. Identitas mata pelajaran (nama mata pelajaran yang akan dipadukan,
kelas, semester, dan waktu/banyaknya jam pertemuan yang
dialokasikan).
b. Kompetensi dasar dan indikator yang akan dilaksanakan.
c. Materi pokok beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam
rangka mencapai kompetensi dasar dan indikator.
d. Strategi pembelajaran (kegiatan pembelajaran secara konkret yang harus
dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran dan
sumber belajar untuk menguasai kompetensi dasar dan indikator,
kegiatan ini tertuang dalam kegiatan pembukaan, inti dan penutup).
e. Alat dan media yang digunakan untuk memperlancar pencapaian
kompetensi dasar, serta sumber bahan yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran tematik sesuai dengan kompetensi dasar yang harus
dikuasai.
f. Penilaian dan tindak lanjut (prosedur dan instrumen yang akan
digunakan untuk menilai pencapaian belajar peserta didik serta tindak
lanjut hasil penilaian).
E. TAHAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK
Tahapan dalam pelaksanaan pembelajaran tematik dapat dijabarkan berikut ini:
1. Tahapan kegiatan
Pelaksanaan pembelajaran tematik setiap hari dilakukan dengan menggunakan
tiga tahapan kegiatan yaitu kegiatan pembukaan/awal/pendahuluan, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup. Alokasi waktu untuk setiap tahapan adalah kegiatan pembukaan
kurang lebih satu jam pelajaran (1 x 35 menit), kegiatan inti 3 jam pelajaran (3 x 35
menit) dan kegiatan penutup satu jam pelajaran (1 x 35 menit)
a. Kegiatan Pendahuluan/awal/pembukaan
Kegiatan ini dilakukan terutama untuk menciptakan suasana awal
pembelajaran untuk mendorong siswa menfokuskan dirinya agar mampu
mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Sifat dari kegiatan pembukaan
adalah kegiatan untuk pemanasan. Pada tahap ini dapat dilakukan penggalian
terhadap pengalaman anak tentang tema yang akan disajikan.
b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan
untuk pengembangan kemampuan baca, tulis dan hitung. Penyajian bahan
pembelajaran dilakukan dengan menggunakan berbagai strategi/metode yang
bervariasi dan dapat dilakukan secara klasikal, kelompok kecil, ataupun
perorangan.
c. Kegiatan Penutup/Akhir dan Tindak Lanjut
Sifat dari kegiatan penutup adalah untuk menenangkan. Beberapa
contoh kegiatan akhir/penutup yang dapat dilakukan adalah
menyimpulkan/mengungkapkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan,
mendongeng, membacakan cerita dari buku, pantomim, pesan-pesan moral,
musik/apresiasi musik.
BAB II
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang melibatkan beberapa pelajaran
(bahkan lintas rumpun mata pelajaran) yang diikat dalam tema-tema tertentu. Manfaat
pembelajaran tematik pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam
proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh
pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang
dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung siswa akan memahami konsep-konsep yang
mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Teori
pembelajaran ini dimotori para tokoh Psikologi Gestalt, termasuk Piaget yang menekankan
bahwa pembelajaran haruslah bermakna dan berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan
anak.
B. SARAN
Setelah membahas terkait dengan pemebalajar tematik, diharapkan kita sebagai penerus
bangsa para pendidik harus siap menerapkan di berbagai tempat pendidikan, agar tujuan dari
pembelajaran dapat tercapai.

Anda mungkin juga menyukai