DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 10
2021/2022
KATA PENGANTAR
1
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalahh yang berjudul
Implikasi, Prinsip, dan Implementasi Pembelajaran Terpadu Dalam IPS ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pembelajaran IPS SD. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang pembelajaran ips bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Kami mengucap terima kasih kepada kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat enyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tuis masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
Kelompok 10
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
2
PENDAHULUAN..............................................................................................................4
A. Latar Belakang..........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................5
C. Tujuan.......................................................................................................................5
BAB II................................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
1. Implikasi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu.....................................6
2. Prinsip pembelajaran terpadu dalam IPS...............................................................10
3. Implementasi pembelajaran terpadu dalam IPS....................................................16
BAB III............................................................................................................................22
PENUTUP........................................................................................................................22
D. Kesimpulan.............................................................................................................22
E. Saran.......................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................24
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang
ilmu-ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan
budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena
sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-
cabang ilmu-ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum,
dan budaya). IPS atau studi sosial itu merupakan bagian dari kurikulum sekolah
yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial: sosiologi, sejarah,
geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial. (BSNP,
2006: 159).
4
kelompok. Melihat adanya berbagai macam masalah yang terjadi di dalam kelas,
maka diperlukan suatu rencana pembelajaran untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran di kelas. Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas, dapat dilakukan dengan menerapkan
pembelajaran IPS melalui pembelajaran terpadu. Pembelajaran IPS yang disusun
secara terpadu, diupayakan agar peserta didik dapat mencari, menggali, dan
menemukan konsep serta prinsip secara holistik, otentik, dan aktif. Dengan
pembelajaran IPS yang disusun secara terpadu, diharapkan kualitas pembelajaran
di kelas yang ditandai dengan peningkatan aktivitas siswa mengalami
peningkatan.
B. Rumusan Masalah
1. Implikasi pembelajaran terpadu dalam IPS
2. Prinsip pembelajaran terpadu dalam IPS
3. Implementasi pembelajaran terpadu dalam IPS
C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami bagaimana implikasi pembelajaran terpadu
dalam IPS
2. Mengetahui dan memahami bagaimana prinsip pembelajaran terpadu
dalam IPS
3. Mengetahui dan memahami bagaimana implementasi pembelajaran
terpadu dalam IPS
5
BAB II
PEMBAHASAN
1) Guru
6
dan Sejarah.
Begitu pula sebaliknya, guru yang berlatar belakang ilmu ekonomi juga
tidak memiliki kemampuan yang optimal pada ilmu sejarah dan geografi.
Meskipun demikian pembelajaran IPS terpadu pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan juga bisa dilakukan oleh beberapa guru secara bersama-sama, hal
tersebut disesuaikan dengan keadaan guru dan kebijakan sekolah masing-masing.
Untuk itu pembelajaran IPS terpadu bisa dilakukan dengan dua cara yaitu : 1)
team teaching dan 2) guru tunggal, dimana masing-masing mempunyai kelemahan
dan kelebihannya sendiri-sendiri.
a. Team Teaching
Pembelajaran terpadu dalam hal ini diajarkan dengan cara team; satu topik
pembelajaran dilakukan oleh lebih dari seorang guru. Setiap guru memiliki tugas
masing-masing sesuai dengan keahlian dan kesepakatan. Kelebihan sistem ini
antara lain adalah: (1) Pencapaian Kompetensi Dasar pada setiap topik akan lebih
efektif karena dalam tim terdiri atas beberapa guru yang ahli dalam bidangnya
masing-masing. (2) Pengalaman dan pemahaman peserta didik akan lebih kaya
daripada dilakukan oleh seorang guru karena dalam satu tim dapat
mengungkapkan berbagai konsep dan pengalaman yang dilakukan dengan
berbagai strategi pembelajaran.
Kelemahan dari sistem ini adalah : (1) Jika tidak ada koordinasi yang solid,
maka setiap guru akan saling mengandalkan sehingga pencapaian Kompetensi
Dasar akan sulit tercapai. (2) Pihak sekolah akan kesulitan dalam mengatur jadual
pelajaran karena dalam satu mata pelajaran diajarkan oleh beberapa guru
sekaligus.
b. Guru Tunggal
Pembelajaran IPS terpadu yang dilakukan oleh satu guru merupakan hal
yang ideal dilakukan. Hal ini disebabkan karena IPS merupakan satu mata
pelajaran yang berdiri sendiri meskipun terdiri dari berbagai disiplin ilmu.
7
Kelebihan dari pembelajaran IPS terpadu yang dilakukan oleh satu guru adalah :
(1) guru dapat merancang skenario pembelajaran sesuai dengan topik yang ia
kembangkan dan strategi pembelajaran yang ia kuasai tanpa konsolidasi terlebih
dahulu dengan guru yang lain, (2) oleh karena tanggung jawab dipikul oleh
seorang diri, maka potensi untuk saling mengandalkan tidak akan muncul.
Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik
tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan
siswa untuk belajar (Ilham Anwar, 2007:3). Bahan ajar memiliki peran yang
penting dalam setiap pembelajaran termasuk dalam pembelajaran IPS terpadu.
8
Oleh karena pembelajaran terpadu pada dasarnya merupakan perpaduan
dari berbagai disiplin ilmu yang tercakup dalam ilmu-ilmu sosial, maka
implikasinya dalam pembelajaran diperlukan bahan ajar yang lebih lengkap,
komprehensif dan mampu memandu siswa dalam membangun pemahaman dan
kompetensinya dibandingkan dengan pembelajaran monolitik.
c. Sarana Prasarana
9
Dalam pembelajaran IPS terpadu yang berfalsafahkan konstruktivisme
sarana prasarana memegang peranan yang sangat penting dan strategis mengingat
sumber-sumber belajar yang mampu memberikan pengalaman nyata dan langsung
kepada siswa sulit dibawa kedalam kelas.
Kedua prinsip interaksi, dalam KBBI berarti hubungan, dan dalam kontek
ini adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan
kelompok, maupun kelompok dengan kelompok. Timbulnya interaksi disebabkan
10
oleh dorongan saling membutuhkan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-
hari, baik itu kepuasan, ingin diperhatikan, dan ingin mendapat kasih sayang.
Interaksi merupakan kegiatan yang menjadi kodrat seumur hidup dari manusia
sebagai makhluk sosial. Sejak lahir manusia sudah memiliki naluri untuk
berinteraksi dengan makhluk hidup lain. Dengan bertambahnya umur dan juga
bertambah luasnya pergaulan maka interaksi yang terjadi semakin luas. Sehingga
dalam konteks ini pembelajara IPS menjadi dasar yang mendidik peserta didik
agar memiliki pengetahuan tentang bentuk interaksi secara umum dan juga
medidik peserta didik agar mampu dan terbiasa berinteraksi dengan sesama
makhluk hidup lain. Karena manusia sebagai makhluk sosial ingin hidup
berkelompok dan kosekuensinya saling membutuhkan, saling bekerjasama dalam
melakukan pekerjaan, saling kerjasama dalam pemecahan masalah sosial dan
untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama. Lebih dari itu dalam bekerjasama
dituntut untuk saling kompromi atas keinginan pribadi demi kepentingan
kelompok. Sehingga dalam pembelajaran IPS pendidik diharapkan mampu
menanamkan sifat dasar ini melalui pembelajaran yang ada.
11
besar maupun kecil maupun kecil maka masyarakar yang mempunyai kebudayaan
tersebut juga akan mengalami perubahan sesuai dengan perubahan yang terjadi.
Perubahan sosial ini bias terjadi karena politik, ekonomi, ataupun kemajuan
teknologi dengan skala yang berbeda-beda tiap masyarakat di daerah satu dengan
daerah lainya. Sehingga dalam mengajarkan IPS pendidik harus mengikuti dan
melacak perubahan-perubahan yang terjadi sehingga para peserta didik mampu
mengambil nilai-nilai yang terkandung.
12
terhadap kelompok
Lebih lanjut untuk memahami dan memperoleh hasil yang maksimal maka
pembelajaran kontekstual menekankan pada tujuh pilar kontekstual, yaitu.
Kontruktivisme, maksudnya peserta didik diberi kesempatan untu membangun
sendiri pengetahuanya bukan menerima saja dari guru. Inkuiri, adalah
13
pengetahuan diperoleh dengan menemukan melalui pengalaman sendiri. Bertanya,
adalah belajar dengan kegiatan produktif, menggali informasi, menghasilkan
pengetahuan. Masyarakat belajar, adalah kerjasama, maju bersama, dan saling
membantu. Pemodelan, maksudnya pembelajaran yang multi way (jalur yang
banyak), mencoba hal-halbaru yang kreatif. Refleksi, adalah pembelajaran yang
komprehensif, evaluasi diri secara internal dan eksternal. Penilaian autentik,
penilaian proses dan hasil, tes dan non tes, multi aspek.
14
meneliti, untuk mengembangkan berfikir kritis dan mengembangkan kemampuan
berfikir peserta didik. Bertitik tolak pada persoalan-persoalan itu peserta didik
dirangsang kemampuan bertanya, menyelidiki, meneliti. Melalui cara inipeserta
didik dirangsang berfikir kritis dan mengembangkan kemampuan berfikirnya.
Model ini mengajar peserta didik untuk bekerja di dalam kelompoknya untuk
menginvestigasi topik-topik yang kompleks. Maksudnya bahwa kemampuan
untuk mengikuti dan menyelesaikan tugas-tugas dalam kelompok adalah penting
baik dalam lingkungan kelas maupun luar kelas.
15
dalampelaksanaannya tidak lagi terpisah-pisah, melainkan pembelajaran IPS
dilakukanoleh seorang guru mata pelajaran. Di sekolah pada umumnya guru-guru
IPS terdiri atas guru-guru disiplin ilmuseperti guru Geografi,
Sosiologi/Antropologi, Ekonomi, dan Sejarah. Guru denganlatar belakang tersebut
tentunya sulit untuk beradaptasi ke dalam pengintegrasiandisiplin ilmu-ilmu
sosial, karena mereka yang memiliki latar belakang Geografi tidak memiliki
kemampuan yang optimal pada Ekonomi dan Sejaran, begitu pula sebaliknya. Di
samping itu, pembelajaran IPS terpadu juga menimbulkan konsekuensi terhadap
berkurangnya beban jam pelajaran yang diemban guru-guru yang tercakup ke
dalam IPS, sementara ketentuan yang berkaitan dengan kewajiban atas beban jam
mengajar untuk setiap guru masih tetap. Untuk itu, dalam pembelajaran IPS dapat
dilakukan dengan dua cara, yakni:
a) Team Teaching
Pembelajaran terpadu dalam hal ini diajarkan dengan cara tim; satu
topikpembelajaran dilakukan oleh lebih dari seorang guru. Setiap guru memiliki
tugas masing-masing sesuai dengan keahlian dan kesepakatan. Kelebihan sistem
ini antara lain adalah:
1) pencapaian KD pada setiap topik efektif karena dalam tim terdiri atas
beberapa yang ahli dalam ilmu-ilmu sosial,
16
saling mengandalkan sehingga pencapaian KD tidak akan terpenuhi.
b) Guru Tunggal
Pembelajaran IPS dengan seorang guru merupakan hal yang ideal dilakukan. Hal
ini disebabkan:
17
kembangkan tanpa konsolidasi terlebih dahulu dengan guru yang lain, dan
3) oleh karena tanggung jawab dipikul oleh seorang diri, maka potensi untuk
saling mengandalkan tidak akan muncul.
1) oleh karena mata pelajaran IPS terpadu merupakan hal yang baru,
sedangkan guru-guru yang tersedia merupakan guru bidang studi sehingga
sangat sulit untuk melakukan penggabungan terhadap berbagai bidang
studi tersebut,
2) seorang guru bidang studi geografi tidak menguasai secara mendalam
tentang sejarah dan ekonomi sehingga dalam pembelajaran IPS terpadu
akan didominasi oleh bidang studi geografi, serta
3) jika skenario pembelajaran tidak menggunakan metode yang inovatif maka
pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tidak akan tercapai
karena akan menjadi sebuah narasi yang kering tanpa makna.
Untuk tercapainya pembelajaran IPS Terpadu yang dilakukan oleh guru tunggal
tersebut, maka dapat dilakukan beberapa hal sebagai berikut.
18
topik yang dihasilkan dari pemetaan yang telah dilakukan.
b. Siswa
c. Bahan Ajar
19
ajar yang mencakup empat bidang studi yakni Sosiologi/Antroplogi, Geografi,
Sejarah, dan Ekonomi.
d. Media Pembelajaran
20
Menurut Briggs dalam Sri Anitah (2009: 1), media pembelajaran pada
hakikatnya adalah peralatan fisik untuk membawakan atau menyempurnakan isi
pembelajaran. Sedangkan menurut Trianto (2007: 75), media pembelajaran adalah
sebagai penyampai pesan (the carriers of massages) dari beberapa sumber saluran
ke penerima pesan (the receiver 0f the massages).
BAB III
PENUTUP
D. Kesimpulan
Pembelajaran yang bermakna menghasilkan keaktifan peserta didik dalam
proses belajar mengajar apalagi didukung sarana pembelajaran yang memadahi
21
dan model pembelajaan yang inovatif serta kreativitas para guru IPS dalam
mendesain sebuah pembelajaran. Kecakapan dan kreativitas guru untuk mencapai
kondisi, media dan model pembelajaran merupakan bagian penting yang
mendukung keberhasilan pembelajaran IPS Terpadu.
E. Saran
Saran kepada guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
22
kesulitan belajar siswa tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
23