Oleh:
Kelompok 3
Aderly Anora (210151601614)
Friska Olivia (210151601681)
Hikmah Puja Mulyaningsih (210151601670)
Luthfia Ardhana Farhan (210151601871)
Maricha Kresnawati Sita Gesang (210151601759)
Musa Alamsyah (210151601787)
Nada Nafisah (210151601647)
Nurul Layly Maulida Wahyudi (210151601812)
Rifdah Afifah (210151601798)
Roselyn Diamantha Raissa (210151601892)
A21
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Tema atau Topik Pembelajaran dari Muatan IPS di Sekolah
Dasar” dengan tepat waktu.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr.
Siti Mas’ula, M.Pd, selaku dosen Mata Kuliah Muatan IPS dalam Pembelajaran
Tematik, yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan
tugas ini. Makalah ini kami susun secara maksimal dengan segala pengetahuan
yang kami miliki dan didukung dengan berbagai sumber rujukan serta kerja sama
yang kompak antar anggota kelompok. Untuk itu kami menyampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini. Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan wawasan yang
berguna bagi para pembaca terkait tema atau topik pembelajaran dari muatan IPS
di sekolah dasar.
Kami yakin dalam penyusunan makalah ini masih memiliki kekurangan
dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan di atas, maka tujuan
penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan pengertian dan prinsip dasar dari pembelajaran tematik
dalam kurikulum SD.
2. Untuk menjelaskan konsep pembelajaran tematik di SD.
3. Untuk mengidentifikasi karakteristik, kelebihan, dan kelemahan
pembelajaran tematik di SD.
4. Untuk menjelaskan sintak pembelajaran tematik dan implikasinya di SD.
5. Untuk mengidentifikasi hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pembelajaran tematik muatan IPS di SD.
6. Untuk mengidentifikasi tema atau topik muatan IPS dalam pembelajaran
tematik di SD.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
3.Prinsip evaluasi
Evaluasi pada dasarnya menjadi fokus utama dalam setiap
kegiatan. Bagaimana hasil dari suatu pekerjaan dapat diketahui tanpa
dilakukan evaluasi. Dalam konteks evaluasi pembelajaran tematik, ada
beberapa langkah positif yang perlu diambil, termasuk:
a. Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi diri
(self evaluation/self assessment) selain bentuk evaluasi lainnya.
b. Guru perlu mendorong siswa untuk mengevaluasi pencapaian hasil
belajar mereka berdasarkan kriteria keberhasilan dalam mencapai
tujuan.
5
4.Prinsip reaksi
Dampak pengiring (nurturant effect) yang berpengaruh penting
terhadap perilaku yang disadari belum ditekankan oleh guru dalam
proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru diharapkan dapat
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran sehingga tujuan-tujuan
pembelajaran dapat dicapai sepenuhnya. Guru harus merespons tindakan
siswa dalam semua situasi dan tidak hanya berfokus pada aspek yang
sempit, tetapi memastikan pembelajaran berlangsung secara utuh dan
memiliki makna. Pembelajaran tematik dapat memberikan kesempatan
ini, dan guru seharusnya mencari cara untuk mengekspos hasil-hasil
yang dicapai melalui dampak pengiring tersebut.
c. Menyusun silabus
Hasil seluruh proses yang telah dilaksanakan pada tahap-tahap
sebelumnya dijadikan dasar dalam penyusunan silabus. Komponen
silabus terdiri dari standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator,
pengalaman belajar, alat dan sumber serta penilaian atau evaluasi.
2. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan model pembelajaran tematik secara
umum terbagi dalam tiga tahapan, yaitu pembukaan atau
pendahuluan/eksplorasi, kegiatan inti/elaborasi, dan kegiatan
penutup/konfirmasi. Prinsip utama dalam pelaksanaan pembelajaran
tematik meliputi: Pertama, guru tidak mendominasi dalam kegiatan
pembelajaran. Peran guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran
memungkinkan siswa menjadi pembelajar mandiri. Kedua, pelaksanaan
pembelajaran dilakukan secara individu dan kelompok yang di dalamnya
menuntut adanya tanggung jawab dan kerja sama, dan ketiga, guru perlu
akomodatif terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali tidak terpikirkan
dalam proses perencanaan Depdiknas (1996:6). Tahap pelaksanaan dalam
pembelajaran tematik harus sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi
dasar dan indikator serta keterampilan lain yang ingin dipadukan.
Pelaksanaan pembelajaran tematik juga memberikan peluang untuk
12
menggunakan berbagai metode dan strategi yang berpusat pada siswa dan
sesuai dengan tingkat perkembangannya.
a. Kegiatan pembukaan atau pendahuluan/eksplorasi
Kegiatan pendahuluan dilakukan untuk menciptakan suasana
awal pembelajaran sebagai upaya mendorong siswa untuk
memfokuskan diri agar mampu mengikuti proses pembelajaran dengan
baik. Dengan kata lain kegiatan pembukaan ini adalah untuk
pemanasan. Pada tahap ini dapat dilakukan penggalian terhadap
pengalaman anak tentang tema yang akan disajikan misalnya dengan
bercerita, bernyanyi atau kegiatan fisik/jasmani.
b. Kegiatan inti/elaborasi
Dalam kegiatan ini difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang
bertujuan untuk pengembangan kemampuan baca, tulis dan hitung.
Penyajian bahan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan
berbagai strategi atau metode yang bervariasi dan dapat dilakukan
secara klasikal, kelompok kecil ataupun perorangan.
c. Kegiatan penutup/konfirmasi
Sifat dari kegiatan penutup ini adalah untuk menenangkan dan
mengakhiri pembelajaran. Kegiatan penutup dapat dilakukan dengan
menyimpulkan atau menyampaikan hasil pembelajaran yang telah
dilakukan oleh siswa.
3. Tahap evaluasi
Menurut Tim Puskur (2007:14) evaluasi dalam pembelajaran
tematik adalah usaha untuk mendapatkan berbagai informasi secara
berkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari
pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh siswa melalui
pembelajaran. Adapun tujuan dari tahap evaluasi ini adalah untuk
mengetahui pencapaian indikator yang telah ditetapkan, memperoleh
umpan balik bagi guru untuk mengetahui hambatan yang terjadi dalam
pembelajaran maupun efektivitas pembelajaran, memperoleh gambaran
yang jelas tentang perkembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap
siswa, sebagian acuan dalam menentukan rencana tindak lanjut.
13
duduk di kursi jika diperlukan, tetapi dapat juga duduk di atas tikar atau
karpet. Kegiatan pembelajaran tematik hendaknya bervariasi dan dapat
dilaksanakan baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Dinding kelas juga
dapat digunakan untuk memajang hasil karya siswa dan sebagai sumber
belajar. Bahan ajar, fasilitas dan sumber daya hendaknya dikelola dengan
baik sehingga mudah digunakan dan diingat oleh siswa
5. Implikasi terhadap proses pembelajaran
Implementasi pembelajaran tematik dilakukan berbagai variasi
kegiatan. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam pembelajaran
tematik seperti melakukan percobaan, bermain peran, penelitian sederhana,
demonstrasi, dan tanya jawab.
4) Tema 5 : Pahlawanku
Subtema 1 : Perjuangan Para Pahlawan
Subtema 2 : Pahlawanku Kebanggaanku
Subtema 3 : Sikap Kepahlawanan
Ketiga subtema memiliki topik yang sama yaitu: kerajaan
Hindu dan/atau Buddha dan/atau Islam di lingkungan daerah
setempat, serta pengaruhnya pada kehidupan masyarakat masa kini.
Contohnya, pada subtema 1 pembelajaran 1, berisi kegiatan
mengamati gambar, siswa diharapkan mampu mengidentifikasi
21
b. Kelas V (Lima)
Topik IPS yang ada dalam KD kelas 5 seperti pada tabel
berikut.
Tabel 2. Topik IPS kelas 5
c. Kelas VI (Enam)
Topik IPS yang ada dalam KD kelas 6 seperti pada tabel
berikut.
Tabel 3. Topik IPS Kelas 6
3)Tema 4 : Globalisasi
Subtema 1 : Globalisasi di Sekitarku
Subtema 2 : Globalisasi dan Manfaatnya
Subtema 3 : Globalisasi dan Cinta Tanah Air
29
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Materi IPS di kelas rendah (kelas I, II, dan III) tidak tersurat atau jelas
keberadaannya. Akan tetapi, diintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain,
seperti Bahasa Indonesia, misalnya melalui cerita, bacaan, atau pembicaraan
tentang topik-topik sosial sederhana. Dengan demikian, siswa secara tidak
langsung terpapar pada konsep-konsep IPS sambil mengembangkan
keterampilan dasar tersebut. Materi IPS pada tingkat kelas rendah dimulai
dengan fokus pada konsep yang sangat dekat dengan kehidupan siswa, seperti
identitas diri, keluarga, dan lingkungan rumah. Kemudian materi tersebut
31
3.2 Saran
Dalam pembelajaran tematik di SD, IPS berperan sebagai "perekat"
yang menghubungkan berbagai aspek pengetahuan dan membantu siswa
melihat gambaran yang lebih besar tentang dunia di sekitar mereka. Oleh
karena itu, saran penyusun terhadap para pembaca, terutama calon guru
maupun guru, yakni diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang
menarik, relevan, dan bermakna, yang dapat meningkatkan minat dan
motivasi siswa dalam belajar.
DAFTAR RUJUKAN
Giwangsa, S. F., Syaripudin, T., Darmayanti, M., & Somantri, M. (2022). Analisis
Buku Siswa Kelas Satu Ditinjau Dari Materi Pembelajaran Dan
Pengalaman Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar. Jurnal Cakrawala
Pendas, 8(1), 40-46.
Habibi, M. (2012). Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar. INSANIA: Jurnal
Pemikiran Alternatif Kependidikan, 17(1).
Handayani, F., Elqosamah, N. A., Zhafirah, N., & Rosyid, A. (2021). Analisis
Materi IPS Kelas Rendah Berdasarkan Konsep Dasar IPS. In Seminar
Nasional Ilmu Pendidikan dan Multi Disiplin (Vol. 4).
Kadarwati, A., & Malawi, I. (2017). Pembelajaran Tematik: (Konsep dan
Aplikasi). Cv. Ae Media Grafika.
Kadir, A., & Asrohah, H. (2015). Pembelajaran Tematik.
Kemendikbud. (2018). Buku Siswa Tematik Terpadu Tema 1 Indahnya
Kebersamaan untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Kemendikbud Republik
Indonesia.
Kemendikbud. (2018). Buku Siswa Tematik Terpadu Tema 1 Organ Gerak Hewan
dan Manusia untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Kemendikbud Republik
Indonesia.
Kemendikbud. (2018). Buku Siswa Tematik Terpadu Tema 1 Selamatkan Makhluk
Hidup untuk SD/MI Kelas VI. Jakarta: Kemendikbud Republik Indonesia.
Kemendikbud. (2018). Buku Siswa Tematik Terpadu Tema 2 Persatuan dan
Perbedaan untuk SD/MI Kelas VI. Jakarta: Kemendikbud Republik
Indonesia.
Kemendikbud. (2018). Buku Siswa Tematik Terpadu Tema 2 Selalu Berhemat
Energi untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Kemendikbud Republik Indonesia.
Kemendikbud. (2018). Buku Siswa Tematik Terpadu Tema 2 Udara Bersih bagi
Kesehatan untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Kemendikbud Republik
Indonesia.
Kemendikbud. (2018). Buku Siswa Tematik Terpadu Tema 3 Makanan Sehat
untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Kemendikbud Republik Indonesia.
32
33
Autentik : Memiliki arti persamaan dari kata asli, nyata, valid, atau
reliabel.
Bermakna : Mempunyai (mengandung) arti penting (dalam).
Budaya : Pemikiran, akal budi atau adat istiadat.
Ekonomi : Ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi, dan pemakaian
barang atau harta, seperti keuangan, perdagangan, dan
perindustrian.
Fasilitator : Orang yang menyediakan fasilitas; penyedia.
Geografi : Ilmu tentang permukan bumi, iklim, penduduk, flora, fauna,
serta hasil yang diperoleh dari bumi.
Globalisasi : Masuknya informasi, pemikiran, gaya hidup, dan teknologi ke
ruang lingkup dunia. masuknya informasi, pemikiran, gaya
hidup, dan teknologi ke ruang lingkup dunia.
Holistik : Cara pandang yang menyeluruh atau secara keseluruhan.
Implikasi : Suasana terlibat atau keterlibatan.
Indikator : Sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan.
Integrasi : Pembauran sampai menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh.
Kompetensi : Kewenangan atau kekuasaan untuk menentukan atau
memutuskan sesuatu.
Konsep : Pengertian, gambaran mental dari objek, proses, pendapat
(paham), rancangan (cita-cita) yang telah dipikirkan.
Kritis : Cara berpikir secara mendalam yang melibatkan analisis dan
evaluasi yang teliti terhadap suatu permasalahan atau informasi.
Kurikulum : Alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus sebagai
pedoman dan pelaksanaan pendidikan.
Materi : Sesuatu yang menjadi bahan untuk diujikan, dipikirkan,
dibicarakan, dikarangkan, dan sebagainya.
Minat : Kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah;
keinginan.
Muatan : Barang yang diangkut dengan kendaraan.
34
35