Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Di susun dan diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
IPS Kelas Rendah
“PENDIDIKAN IPS ”

oleh :

1. Muhammad Irhas
2. Nia Daniati

KELAS : PGSD 4A
DOSEN PENGAMPU : Dhini Mufti, MP,d

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala limpahan Rahmat kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang ini.Dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana, pembuatan makalah ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pembelajaran IPS Kelas Rendah. Kami menyadari bahwa tanpa bimbingan dan
dorongan dari semua pihak, maka penulisan makalah ini tidak akan lancar.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu
kami mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan
dimasa yang akan datang. Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna bagi kami
khususnya dan bagi para pembaca yang berminat pada umumnya. Semoga dengan makalah
yang kami buat ini dapat memberi pengetahuan yang baru bagi pembacanya.

Muara Bungo,05 Maret 2021

PENULIS

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 1
C. Tujan Masalah ................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 2

A. Hakikat Pendidikan IPS ................................................................................. 2


B. Prinsip Pendidikan IPS ................................................................................... 2
C. Karakteristik Pendidikan IPS ......................................................................... 4
D. Pengembangan Kurikulum Pendidikan IPS Di SD ........................................ 5

BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 7

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 7
B. Saran ................................................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menjadi Guru Profesional memang keinginan semua Guru tetapi untuk
meraihnya tidaklah mudah. Butuh pembelajaran dan usaha yang serius. Upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas manusia
seutuhnya, adalah misi pendidikan yang menjadi tanggung jawab professional
setiap guru. Guru tidak cukup hanya menyampaikan materi pengetahuan kepada
siswa di kelas tetapi dituntut untuk meningkatkan kemampuan guna mendapatkan
dan mengelola informasi yang sesuai dengan kebutuhan profesinya. Mengajar
bukan lagi usaha untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, melainkan juga
usaha menciptakan system lingkungan yang membelajarkan subjek didik agar
tujuan pengajaran dapat tercapai secara optimal. Mengajar dalam pemahaman ini
memerlukan suatu strategi belajar mengajar yang sesuai. Mutu pengajaran
tergantung pada pemilihan strategi yang tepat dalam upaya mengembangkan
kreativitas dan sikap inovatif subjek didik.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas dapat ditarik rumusan masalah yang akan di
bahas dalam makalah ini, ialah sebagai berikut :
1. Bagaimana hakikat Pendidikan Ips ?
2. Bagaimana prinsip Pendidikan Ips ?
3. Bagaimana karakteristik Pendidikan Ips ?
4. Bagaimana pengembangan kurikulum pendidikan IPS di SD ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari rumusan masalah di atas ialah sebagai berikut :
1. Dapat memahami hakikat Pendidikan Ips.
2. Dapat Memahami dan Mengetahui prinsip Pendidikan Ips.
3. Mengetahui dan memahami karakteristik Pendidikan Ips.
4. Memahami pengembangan kurikulum pendidikan IPS di SD ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Pendidikan Ips


Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bukanlah disiplin ilmu melainkan suatu
program pengajaran atau mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang
kajiannya mengintegrasikan bidang ilmu-ilmu sosial (ilmu sejarah, ilmu geografi,
ilmu ekonomi, dan ilmu sosiologi) dan humaniora (aspek norma, nilai, bahasa, seni,
dan budaya).
Meskipun pengetahuan sosial sesungguhnya sudah melekat pada diri
seseorang namun IPS perlu dipelajari dan diajarkan kepada peserta didik. Hal ini
dikarenakan pengetahuan sosial alamiah itu belum cukup mengingat kehidupan
masyarakat dengan segala persoalannya itu makin berkembang. Untuk
menghadapi perkembangan yang terus menerus tersebut diperlukan
pendidikan formal, khususnya pendidikan IPS di sekolah.
B. Prinsip Pendidikan IPS
1. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bukanlah disiplin ilmu melainkan suatu program
pengajaran atau mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang
kajiannya mengintegrasikan bidang ilmu-ilmu sosial (ilmu sejarah, ilmu
geografi, ilmu ekonomi, dan ilmu sosiologi) dan humaniora (aspek norma, nilai,
bahasa, seni, dan budaya). Meskipun pengetahuan sosial sesungguhnya sudah
melekat pada diri seseorang namun IPS perlu dipelajari dan diajarkan kepada
peserta didik. Hal ini dikarenakan pengetahuan sosial alamiah itu belum cukup
mengingat kehidupan masyarakat dengan segala persoalannya itu makin
berkembang. Untuk menghadapi perkembangan yang terus menerus
tersebut diperlukan pendidikan formal, khususnya pendidikan IPS di sekolah.
2. Kedua prinsip interaksi, dalam KBBI berarti hubungan, dan dalam kontek
ini adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu,
individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok.

2
Timbulnya interaksi disebabkan oleh dorongan saling membutuhkan dalam
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, baik itu kepuasan, ingin diperhatikan,
dan ingin mendapat kasih sayang. Interaksi merupakan kegiatan yang
menjadi kodrat seumur hidup dari manusia sebagai makhluk sosial. Sejak
lahir manusia sudah memiliki naluri untuk berinteraksi dengan makhluk hidup
lain. Dengan bertambahnya umur dan juga bertambah luasnya pergaulan
maka interaksi yang terjadi semakin luas. Sehingga dalam konteks ini
pembelajara IPS menjadi dasar yang mendidik peserta didik agar memiliki
pengetahuan tentang bentuk interaksi secara umum dan juga medidik
peserta didik agar mampu dan terbiasa berinteraksi dengan sesama
makhluk hidup lain. Karena manusia sebagai makhluk sosial ingin
hidup berkelompok dan kosekuensinya saling membutuhkan, saling
bekerjasama dalam melakukan pekerjaan, saling kerjasama dalam
pemecahan masalah sosial dan untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama.
Lebih dari itu dalam bekerjasama dituntut untuk saling kompromi
ataskeinginan pribadi demi kepentingan kelompok. Sehingga dalam
pembelajaran IPS pendidik diharapkan mampu menanamkan sifat dasar ini
melalui pembelajaran yang ada.
3. Ketiga prinsip kesinambungan dan perubahan. Dalam kehidupan
bermasyarakat manusia akan selalu terikat dengan adat dan tradisi yang sudah
ada dan diwariskan dari generasi sebelumnya. Pewarisan ini akan
berlangsung dari satu generasi ke generasi yang selanjutnya. Sebagai
contoh kesinambungan kehidupan itu terjadi karena lembaga perkawinan.
Seperti halnya uraian diatas pembelajaran IPS juga harus bersinambung
karena pada dasarnya materi dan pemahaman peserta didik harus
sambung-menyambung, sehingga peserta didik lebih mudah dan cepat
memahami materi yang disampaikan. Sebagai contoh materi sejarah ketika
tidak berkesinambungan akan membuat peserta didik kebingungan
memahami alur dan hubungan sebab akibat peristiwa sejarah tertentu.

3
4. Keempat prinsip kooperatif. Kooperatif dalam KBBI berarti bekerjasama
atau membantu. Dalam pembelajaran kita mengenal cooperative learning
yaitu system pembelajaran yang member kesempatan pada peserta didik
untuk salin berinteraksi dan bekerja sama dengan peserta didik lain.
Dalam cooperative learning ada struktur dorongan atau tugas yang bersifat
kooperatif, sehingga memungkinkan peserta didik untuk berinteraksi secara
terbuka dan hubungan yang bersifat interdependensi efektif diantara
anggota kelompok. Dalam pembelajaran IPS siswa dilatih memahami
hubungan sosial secara langsung dalam proses pembelajaran, dan
pendidik dapat menggunakan system/strategi cooperative learning ini
sebagai salah satu pembelajaran langsung dalam proses pebelajaran.
C. Karakteristik Pendidikan IPS
1. Materi IPS
Mempelajari IPS pada hakekatnya adalah menelaah interaksi antara
individu dan masyarakat dengan lingkungan (fisik dan social-budaya). Materi
IPS digali dari segala aspek kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat. Oleh
karena itu, pengajaran IPS yang melupakan masyarakat sebagai sumber dan
objeknya merupakan suatu bidang ilmu yang tidak berpijak pada kenyataan.
Menurut Mulyono Tjokrodikaryo, (1986:21) ada 5 macam sumber materi IPS
antara lain:
a. Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari
keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas negara dan
dunia dengan berbagai permasalahannya.
b. Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan,
produksi, komunikasi, transportasi.
c. Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan
antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai
yang terjauh.
d. Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang
dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang
tokohtokoh dan kejadian-kejadian yang besar.

4
e. Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian,
permainan, keluarga.
Dengan demikian masyarakat dan lingkungannya, selain menjadi sumber
materi IPS sekaligus juga menjadi laboratoriumnya. Pengetahuan konsep, teori-
teori IPS yang diperoleh anak di dalam kelas dapat dicocokkan dan dicobakan
sekaligus diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari di masyarakat.
2. Strategi Penyampaian Pengajaran IPS
Strategi penyampaian pengajaran IPS, sebagaian besar adalah didasarkan
pada suatu tradisi, yaitu materi disusun dalam urutan: anak (diri sendiri),
keluarga, masyarakat/tetangga, kota, region, negara, dan dunia. Tipe kurikulum
seperti ini disebut “The Wedining Horizon or Expanding Enviroment
Curriculum” (Mukminan, 1996:5).
Tipe kurikulum tersebut, didasarkan pada asumsi bahwa anak pertama-tama
dikenalkan atau perlu memperoleh konsep yang berhubungan dengan
lingkungan terdekat atau diri sendiri. Selanjutnya secara bertahap dan sistematis
bergerak dalam lingkungan konsentrasi keluar dari lingkaran tersebut,
kemudian mengembangkan kemampuannya untuk menghadapai unsur-unsur
dunia yang lebih luas.
D. Pengembangan Kurikulum Pendidikan IPS di SD
Kurikulum IPS SD Tahun 2006 dalam KTSP yang ditetapkan berdasarkan
Kepmendiknas RI22/2006 mempunyai karakteristik tersendiri karena tidak
menganut istilah Pokok Bahasan(PB), Namun Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD).Hal ini jauh lebihsederhana dengan jam pelajaran yang
relative lebih sedikit.Memberikan peluang yang luas bagi guru untuk berkreasi
dalam pengembangan kurikulumyang mengacu pada pembelajaran IPS yang
PAKEM.Kurikulum 2006 lebih simple danefektif, namun memiliki nuansa yang
padat.Kurikulum Pendidikan IPS SD Tahun 2006bersifat hanya memberi rambu-
rambu untuk kedalaman dan keluasan materi dalam mencapaiKD yang diharapkan.
Di dalam KD terdapat kata kerja operasional yang disarankan danmengacu pada
pembelajaran yang kreatif.Kelas 1, 2, dan 3 dilaksanakan menggunakanpendekatan
tematik sedangkan kelas 4 sampai 6 melalui pendekatan mata pelajaran.

5
Berbeda halnya dengan Kurikulum IPS tahun 1994 materi pelajaran ditata
secara lebihterpadu dan lebih sederhana daripada materi Kurikulum IPS 1986 dan
1975 yang masih tampak berdiri sendiri-sendiri.Materi Kurikulum 1994 merupakn
korelasi antara berbagaidisiplin ilmu penunjangnya.Berbeda dengan
kurikulum sebelumnya (1986, 1975, dan1968). Materi Kurikulum 1968
masihberdiri sendiri dan merupakan broad-field antara Ilmu Bumi, Sejarah, dan
Pengetahuan Kewarganegaraan. Pada Kurikulum 1975 Pendidikan
Kewarganegaraan dipisah menjadi PMP. Pada Kurikulum 1994 PMP berganti nama
menjadi PPKN.
Dari segi tujuan kurikuler, Kurikulum 1964/1968 menekankan pada
moral.Unsur moral tersebut terwadahi dalam bidang studi PMP/PPKN pada
Kurikulum 1975, 1986, dan1994. Kurikulum 1986 dan 1994 sama-sama
mempunyai 4 tujuan kurikuler. Dari segi bahan ajar, Kurikulum 1994 tetap
menggunakan Pendekatan Spiral. Khusus untuk sejarah mengunakan
pendekatan periodisasi. Sejarah di Kurikulum 1986 tidak seluas kurikulum 1975
karena ada mata pelajaran PSPB. Dari segi alokasi waktu pada dasarnya tidak
berbeda antara kurikulum 1986 dengan 1994, namun pada kurikulum 2006 relatif
lebih sedikit yakni 3x35 menit. Perbedaan yang lebihesensi ada pada jumlah PB.
Kurikulum 1986 padat dan sarat materi sehingga keluasan materi terbatasi,
sedangkan Kurikulum 1994 keluasan materi diserahkan kepada guru dan
diKurikulum 2006 lebih simple lagi.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menjadi guru proesional tidak hanya menyampaikan materi pengetahuan
kepada siswa di kelas tetapi dituntut untuk meningkatkan kemampuan guna
mendapatkan dan mengelola informasi yang sesuai dengan kebutuhan profesinya.
Hakikat pendidikan ips bukanlah disiplinilmu melainkan suatu program pengajaran
mata pelajaran kehidupan sosial yang kajiannya mengintegrasikan bidang ilmu-
ilmu sosial.
Prinsip pendidikan ips ialah suatu progaam pengajaran atau mata pelajaran
yang mempelajari kehidupan sosial yang kajiannya, hubungan timbal balik antara
individu dengan individu, individu dengan kelompok maupun kelompok dengan
kelompok.
B. Saran
Jadilah guru yang profesional bukan hanya dengan menyampaikan ilmu
pengetahuan saja tetapi juga merubah akhlak anak bangsa menjadi akhlak yang
mulia dan mutu pengajaran tergantung pada pemilihan stategi belajar mengajar
yang sesuai.

7
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal NurHasanah, PENDIDIKAN IPS SD.

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk Peserta Didik Di Sekolah Dasar, Kustiyon.

Karakteristik IPS Di Sekolah Dasar, Freddy Widya Ariesta

Sulfemi, Wahyu Bagja. (2016). Modul Pembelajaran Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Bogor
:STKIP Muhammadiyah Bogor.

Anda mungkin juga menyukai