PROPOSAL
Oleh
IRVAN IRMAN MELANA
NIM. 1055.009
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM LATIFAH MUBAROKIYAH (IAILM)
PONDOK PESANTREN SURYALAYA TASIKMALAYA
2013
2
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
IRVAN IRMAN MELANA
NIM. 1055.009
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidahiyah/ Sekolah
PROPOSAL PENELITIAN
A. Judul
B. Bidang Kajian
Hasil Belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang pesawat sederhana dan
C. Latar Belakang
dicapai, baik menurut tujuan nasional maupun tujuan lembaga yang terkait
taqwa, terampil serta bisa menjadi warga Negara yang demokratis, dan
baik yang berperan sebagai pendidik ataupun elemen lain yang menunjang
Tahun 2003 Tentang sistem Pendidikan Nasional pada BAB II Dasar, Fungsi
masyarakat dan orang tua. Kerjasama antara ketiga pihak diharapkan dapat
Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki kepribadian yang
menjadi pilihan utama strategi belajar. Untuk itu, diperlukan sebuah strategi
belajar “baru” yang lebih memberdayakan siswa. Sebuah strategi belajar yang
anak akan belajar lebih baik jika lingkungan belajar diciptakan alamiah.
3
Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya,
objektif tetang alam semesta dengan segala isinya. IPA membahas tentang
membuka kesempatan untuk memupuk rasa ingin tahu siswa secara alamiah
yang dihadapi oleh para siswa adalah mereka kurang mampu mengaitkan
dihadapi siswa di SD adalah hasil belajar IPA yang belum tuntas hanya 20%
selebihnya 80% (15 orang) siswa belum mencapai KKM. Hal ini disebabkan
yang tepat dan relevan dengan materi IPA yang akan diajarkan. Selain itu
dikaitkan dengan hal-hal nyata dan pengetahuan awal siswa yang telah
yang dihadapi siswa dalam proses belajar IPA khususnya mengenai konsep
5
pesawat sederhana. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami sendiri
dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara
sehari-hari.
Dalam konteks tersebut, siswa perlu mengerti apa makna belajar, apa
sadar bahwa apa yang mereka pelajari berguna bagi kehidupannya. Dengan
2013/2014)”.
6
1. Identifikasi Masalah
kurang, hal ini ditandai dengan nilai rata-rata hasil ulangan relativ rendah.
antara lain :
5. Rumusan Masalah
berikut :
Kontruktivisme?
konstruktivisme .
F. Hipotesis Tindakan
1. Tujuan
pembelajaran Kontruktivisme?
9
2. Keguanaan
IPA.
pesawat sederhana.
H. Landasan Teori
dapat diatasi melalui pengetahuan akan dibangun sendiri oleh anak melalui
yang telah dimiliki siswa dengan fenomena baru yang dapat diintegrasikan
dengan konsepsi awal yang telah dimiliki sebelumnya. Jika hal baru
tersebut tidak sesuai dengan konsepsi awal siswa, maka akan terjadi
untuk mengatasinya.
11
proses rekonstruksi.
terhadap hasil belajarnya. Penekanan belajar siswa secara aktif ini perlu
12
pembelajaran.
sedangkan yang lain hanya sebagai pemantu saja dalam artian sebagai
tolak ukur dalam belajar. Hal ini sesuai dengan paendapat para tokoh-
tokoh kontruktivis:
belajar, suatu proses belajar mengajar dimana siswa sendiri aktif secara
hal-hal berikut:
14
minds-on
konsep IPA
berikut:
hasil konstruksi siswa tidak cocok dengan hasil konstruksi para ilmuan
3) Situasi dan kondisi tiap sekolah tidak sama, karena tidak semua
belakang pribadi, sikap, dan bakat terhadap suatu bidang belajar yang
diberikan. Perubahan ini dapat berupa sesuatu yang baru yang segera
Diantara ketiga ranah tersebut yang paling banyak dinilai oleh para
ranah terdiri dari sejumlah aspek yang saling berkaitan. Oleh sebab itu,
dan psikomotor. Dan alat penilaian untuk setiap ranah berbeda dalam
tingkah laku.
17
belajar, yaitu:
dikatakan belajar apabila pada dirinya telah terjadi perubahan tingkah laku
mengembangkan sikap ilmiah serta sadar akan nilai-nilai yang ada dalam
yang positif.
dimensi:
sejarah IPA.
19
sebagainya.
5. Penerapan
media masa.
langsung sebai hasil pembelajaran dan efek ringan atau tidak langsung
tumbuh dan berkembang dalam diri siswa ketika dan setelah belajar IPA.
Nilai-nilai IPA dalam berbagai segi kehidupan itu adalah: nilai praktis,
pendidikan.
pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih
pekerjaanya dapat dilakukan dengan mudah dan ringan. Untuk itu manusia
empat macam, yaitu: pengungkit, bidang miring, katrol dan roda berporos.
tumpu dan kuasa), pengungkit golongan III (letak kuasa di antara beban
tali untuk bergerak pada katrol. Katrol dibedakan menjadi empat yaitu;
katrol tetap, katrol bebas, katrol rangkap, dan katrol ganda atau takal.
sekolah. Aktifitas belajar dapt diartikan sebagai proses atau usaha yang
bidang study atau lebih luas dalam berbagai aspek kehidupan atau
merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi belajar
I. Metodologi Penelitian
Rancah Kabupaten Ciamis. Alasan lokasi penelitian ini di pilih antara lain:
IPA masih kurang hal ini ditandai dengan rendahnya hasil ulangan harian
Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel proses dan
variabel hasil.
yaitu kepala sekolah, teman sejawat sebagai peneliti mitra, dan dosen
pembimbing.
b) Variable Hasil pada penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada
3. Persiapan
berikut :
4. Rencana tindakan
a. Perencanaan Tindakan
b. Pelaksanaan Tindakan
rencana pembelajaran.
c. Observasi
d. Refleksi
Dari penelitian ini data didapat dari sumber penelitian yaitu siswa
dan guru. Jenis data yang didapat adalah data kualitatif dan data kuantitatif
berupa : (1) hasil belajar, (2) hasil observasi. Adapun cara pengumpulan
kepada siswa berupa tes awal dan tes akhir. Tujuannya untuk melihat
dengan guru-guru.
6. Indikator kerja
Agar tindakan perbaikan dalam PTK ini memiliki sasaran yang jelas,
berikut :
B = 70 % - 89 % (baik)
C = 50 % - 69 % (cukup)
D = 30 % - 49 % (kurang)
E = 10 % - 29 % (sangat kurang)
2. Kriteria prestasi belajar siswa adalah nilai minimal sesuai KKM yang
J. Jadwal Penelitian
Feb Mart
Jan 2013 Apl 2013
2013 2013
No Kegiatan Minggu Minggu Minggu Minggu
ke ke ke ke
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan proposal
2 Tahap Pra Penelitian
3 Tahap Tindakan
Siklus I
a. Rencana tindakan
b. Pelaksanaan tindakan
c. Observasi
d. Refleksi
Siklus II
a. Rencana tindakan
b. Pelaksanaan tindakan
c. Observasi
d. Refleksi
Siklus III
a. Rencana tindakan
b. Pelaksanaan tindakan
c. Observasi
Refleksi
4 Penyusunan Draft Laporan
5 Penyusunan laporan
6 Pengesahan laporan.
32
Ari Widodo dkk. 2007. Pendidkan IPA di SD. Bandung. Pusat Penerbitan
Universitas Pendidikan Indonesia.
I Mariana Alit Ade dkk, (2009). Hakikat IPA dan Pendidikan IPA. Jakarta:
PPPPTK IPA.
Kasbolah, Kasihani ES. (1999). Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Depdikbud.
Kemmis, S & MC Taggart. R. 1992. The Action Research Planner. Rev. Ed.
Victoria : Deakin University.
(http://puslit.petra.ac.id/journals/interior/.)