Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MATERI & PEMBELAJARAN PKN SD


Tentang
Simulasi Pembelajaran PKn

Disusun Oleh : Kelompok 4

Ari Afrianto
M. Edo Putra
M. Stian Refotanabi
Nelsi Efrita
Yesi Maiyulia

Kelas :
6A PGSD

Dosen Pengampu :
Dr. H. Fidel Efendi, S.Pd.,M.M

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


STKIP WIDYASWARA INDONESIA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ”Simulasi Pembelajaran
PKn” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Materi & Pembelajaran PKn SD. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang simulasi pembelajaran pkn bagi para pembaca dan juga bagi
penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. H. Fidel Efendi, S.Pd.,M.M
selaku dosen mata kuliah Materi & Pembelajaran PKn SD yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari,
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami memohon
maaf apablia masih banyak terdapat kesalahan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Muara Labuh, 14 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PEGANTAR ......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3

A. Pengertian Simulasi Pembelajaran PKn .......................................................... 3


B. Karakteristik Simulasi Pembelajaran .............................................................. 3
C. Jenis-jenis Simulasi ......................................................................................... 4
D. Langkah-langkah Simulasi .............................................................................. 5
E. Kelebihan dan Kekurangan Simulasi .............................................................. 6

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 7

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 7
B. Saran ................................................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Metode mengajar merupakan cara yang digunakan guru dalam memebelajarkan
siswa agar terjadi interaksi dan proses belajar yang efektif dalam pembelajaran. Setiap
metode mengajar memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam membentuk
pengalaman balajar siswa, tetapi satu dengan yang lainnya saling menunjang. Dalam
kegiatan belajar ini akan dikemukakan tantang konsep, karakteristik, prosedur,
keterbatasan, dan keunggulan metode mengajar simulasi yang mungkin banyak
digunakan oleh guru.Penggunaan metode mengajar yang didasarkan pada
pembentukan kemampuan siswa, seperti memiliki kreativitas.
Asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung pada
objek yang sebenarnya. Gladi resik merupakan salah satu contoh simulasi, yakni
memperagakan proses terjadinya suatu upacara tertentu sebagai latihan untuk upacara
sebenarnya supaya tidak gagal dalam waktunya nanti. Demikian juga untuk
mengembangkan pemahaman dan penghayatan terhadap suatu peristiwa yang lebih
banyak mengarah kepada psikomotor , maka penggunaan model pembelajaran
simulasi akan sangat bermanfaat.
Model pembelajaran Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar
dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung
pada objek yang sebenarnya. Salah satu contoh simulas adalah Gladi resik, yakni
memperagakan proses terjadinya suatu upacara tertentu sebagai latihan untuk upacara
sebenarnya supaya tidak gagal dalam waktunya nanti. Yang termasuk kedalam model
pembelajaran yaitu metode simulasi dan pembelajaran dengan menggunakan media-
media tertentu. Media yang digunakan dalam pembelajaran juga memerlukan adanya
evaluasi untuk mengetahui apakah media yang digunakan tersebut bisa meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan sehingga tujuan pembelajaran
bisa tercapai secara maksimal.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian simulasi pembelajaran PKn?
2. Apa saja karaktristik simulasi pembelajaran?
3. Apa saja jenis-jenis simulasi?
4. Apa saja langkah-langkah pelaksanaan simulasi?
5. Apa kelebihan dan kekurangan simulasi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian simulasi pembelajaran PKn.
2. Untuk mengetahui karaktristik simulasi pembelajaran.
3. Untuk mengetahui jenis simulasi.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah pelaksanaan simulasi.
5. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan simulasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Simulasi Pembelajaran PKn


Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat
seakan-akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian
pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang
konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2005)
simulasi adalah satu metode pelatihan yang memperagakan sesuatu dalam bentuk
tiruan (imakan) yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya; simulasi:
penggambaran suatu sistem atau proses dengan peragaan memakai model statistic atau
pemeran
Udin Syacfudin Sa’ud (2005: 129) simulasi adalah sebuah replikasi atau
visualisasi dari perilaku sebuah sistem, misalnya sebuah perencanaan pendidikan,
yang berjalan pada kurun waktu yang tertentu. Jadi dapat dikatakan bahwa simulasi
itu adalah sebuah model yang berisi seperangkat variabel yang menampilkan ciri
utama dari sistem kehidupan yang sebenarnya. Simulasi memungkinkan keputusan-
keputusan yang menentukan bagaimana ciri-ciri utama itu bisa dimodifikasi secara
nyata.
Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.22) metode simulasi merupakan salah satu
metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Proses
pembelajaran yang menggunakan metode simulasi cenderung objeknya bukan benda
atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura.
Kegiatan simulasi dapat dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di sekolah dasar.
Model pembelajaran simulasi merupakan model pembelajaran yang membuat
suatu peniruan terhadap sesuatu yang nyata, terhadap keadaan sekelilingnya (state of
affaris) atau proses. Model pembelajaran ini dirancang untuk membantu siswa
mengalami bermacam-macam proses dan kenyataan sosial dan untuk menguji reaksi
mereka, serta untuk memperoleh konsep keterampilan pembuatan keputusan.
B. Karakteristik Pembelajaran Simulasi
Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.23) memaparkan tentang karakteristik metode
simulasi sebagai berikut:
1. Banyak digunakan pada pembelajaran PKn, IPS, pendidikan agama dan
pendidikan apresiasi.

3
2. Pembinaan kemampuan bekerja sama, komunikasi, dan interaksi merupakan
bagian dari keterampilan yang akan dihasilkan melalui pembelajaran simulasi.
3. Metode ini menuntut lebih banyak aktivitas siswa
4. Dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis kontekstual, bahan pembelajaran
dapat diangkat dari kehidupan sosial, nilai-nilai sosial, maupun masalah-masalah
sosial.
C. Jenis-jenis Simulasi
Dilihat dari segi bentuk dan jenisnya, simulasi ini dapat mengambil bentuk di
antaranya seperti :
a. Sosiodrama adalah permainan yang dilakukan dengan bertitik tolak dari
permasalahan social, baik yang berkaitan dengan hubungan antarmanusia seperti
pergaulan remaja yang nakal, dan gambaran kehidupan yang kacau balau.
Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan akan
masalah-masalah sosia serta mengembangkan kemampuan siswa untuk
memecahkan.
b. Psikodrama adalah sebuah kegiatan pengajaran yang bertitik tolak dari
permasalahan yang lebih menyangkut psikologi manusia atau dalam hubungan
antara manusia, seperti situasi keluarga yang sedih karena orang tuanya tiba-tiba
meninggal dunia, sedangkan anaknya masih banyak yang kecil dan membutuhkan
bimbingan dan biaya. Psikodrama dilakukan dengan tujuan sebagai terapi, yaitu
agar individu atau peserta didik memperoleh insight ( pemahaman ) yang lebih
baik tentang dirinya, menemukan konsep diri, serta menyatakan reaksi terhadap
tekanan-tekanan yang dialaminya
c. Role Playing atau bermain peran adalah jenis metode simulasi yang bertitik tolak
dari permasalahan yang berhubungan dengan tujuan untuk mengkreasi kembali
peristiwa-peristiwa sejarah masa lalu, mengkreasi kemungkinan-kemungkinan
masa depan, mengekspos kejadian-kejadian masa kini, dan seterusnya. Permainan
peran tersebut misalnya berkenaan dengan gambaran cara memberikan
penyuluhan dalam pelaksanaan program keluarga berencana dan sebagainya.
Topik yang dapat diangkat untuk role playing misalnya kejadian seputar
pemberontakan G 30 S/PKI, memainkan peran sebagai juru kampanye suatu partai
atau gambaran keadaan yang mungkin muncul pada abad teknologi informasi.
d. Peer teaching adalah termasuk metode simulasi yang digunakan guru dalam
memberikan pengalaman mengajar bagi para calon guru. Tujuannya adalah agar
4
dengan pengalaman mengajar tiruan ini, diharapkan ia dapat memiliki pengalaman
tentang cara mengajar yang sesungguhnya. Selain itu peer teaching merupakan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan seorang siswa kepada siswa lainnya dan
salah satu siswa itu lebih memahami materi pembelajaran.
D. Langkah-langkah Pelaksanaan Simulasi
langkah-langkah simulasi terdiri atas 3 bagian yaitu persiapan simulasi,
pelaksanaan simulasi dan penutup simulasi. Untuk lebih jelasnya dijabarkan sebagai
berikut ini:
1) Persiapan Simulasi
 Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai
oleh simulasi.
 Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan disimulasikan
 Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peranan yang
harus dimainkan oleh pemeran, serta waktu yang disediakan.
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya khususnya pada
siswa yang terlibat dalam pemeran simulasi
2) Pelaksanaan Simulasi
 Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran
 Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian
 Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang
mendapatkan kesulitan.
 Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal ini dimaksudkan untuk
mendorong siswa berfikir dalam menyelesaikan masalah yang sedang
disimulasikan.
3) Penutup Simulasi
 Melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun materi cerita yang
disimulasikan.
 Guru harus mendorong agar siswa dapat memberikan kritik dan tanggapan
terhadap proses pelaksanaan simulasi.
Berdasarkan pendapat diatas, dapat dielaskan bahwa secara garis besar
langkah-langkah pembelajaran dengan metode simulasi dari 3 kegiatan utama
yaitu persiapan, pelaksanaan dan penutup.

5
E. Kelebihan dan Kelemahan Simulasi
Terdapat beberapa kelebihan dengan menggunakan simulasi sebagai metode
belajar diantaranya :
a) Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang
sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat maupun
menghadapi dunia kerja
b) Simulasi dapat engembangkan kreatifitas siswa, karena melalui simulasi siswa
diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topik yang
disimulasikan
c) Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siwa
d) Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam
menghadapi berbagai situasi sosial yang problemati
e) Simulasi dapat meningkatkan gaairah siswa dalam proses pembelajaran.
Adapun kelemahan simulasi diantaranya :
a) Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan
kenyataan dilapangan
b) Pengelolahan ang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alathiburan,
sehingga tujuan pembelajaran jadi terbengkalai
c) Faktor pisikologis seperti rasamalu dan takut sering mempengaruhi siswa dalam
melakukan simulasi.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat
seakan-akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian
pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang
konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu.
Dilihat dari segi bentuk dan jenisnya, simulasi ini dapat mengambil bentuk
antaranya seperti: Sosiodrama, psikodrama, Role Playing atau bermain peran, peer
teaching.
langkah-langkah simulasi terdiri atas 3 bagian yaitu persiapan simulasi,
pelaksanaan simulasi dan penutup simulasi yaitu langkah persiapan simulasi, langkah
pelaksanaan simulasi, penutup simulasi.
Terdapat beberapa kelebihan dengan menggunakan simulasi sebagai metode
belajar diantaranya: Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam
menghadapi situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga,
masyarakat maupun menghadapi dunia kerja .
B. Saran
Guru hendaknya memahami simulasi pembelajaran PKn yang dapat
digunakan dalam pembelajaran PKn dengan baik. Dengan memahami model simulasi
pembelajaran guru dapat meningkatkan keaktifan dan minat siswa dalam
pembelajaran.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anitah, Sri, W, dkk. (2007). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Syaefudin, Udin., Syamsuddin, Abin. (2005).Perencanaan Pendidikan Pendekatan


Komprehensif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sumber: Nursalam dan Ferry Efendi.Pendidikna dalam Keperawatan.Salemba Media

Trianto, M.Pd (2010). Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Penerbit : PT.


Prestasi Pustakaraya - Jakarta. Hal.140.

Anda mungkin juga menyukai