Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PENGEMBANGAN PROFESI GURU

RPP PEMBELAJARAN IPA DAN TEKNIK PENGEMBANGANNYA

Kelompok 4:
1.
2.
3.
4.
5.

Vitria Oktavia
Ana Lestari
Aprilia Pujayani
Annisa Fatma Palupi
Novita Dwi Utami

14312241011
14312244003
14312244009
14312244011
14312244016

Pendidikan IPA A 2014

JURUSAN PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berlandaskan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), Pemerintah melalui Departemen
Pendidikan Nasional, berkewajiban menetapkan berbagai peraturan tentang standar
penyelenggaraan pendidikan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Standar nasional pendidikan yang dimaksud meliputi: standar isi, standar
kompetensi lulusan, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar
penilaian pendidikan.
PP Nomor 19 tahun 2005 yang berkaitan dengan standar proses
mengisyaratkan bahwa guru diharapkan dapat mengembangkan perencanaan
pembelajaran, yang kemudian dipertegas malalui Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional (Permendiknas) nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses, yang antara
lain mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran yang mensyaratkan bagi
pendidik pada satuan pendidikan untuk mengembangkan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), khususnya pada jenjang pendidikan dasar dan menengah jalur
formal, baik yang menerapkan sistem paket maupun sistem kredit semester (SKS).
Adapun dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan pasal 19 ayat (3) menyebutkan setiap satuan pendidikan
melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran,
penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk
terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Selanjutnya pada pasal 20
disebutkan perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran,
materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
Pengembangan silabus dan pengembangan RPP sangat penting untuk kita
pelajari karena dengan mengetahui kedua hal tersebut bisa lebih memudahkan
pendidik untuk melaksanakan kegiatan proses pembelajaran. Dalam makalah ini akan
dibahas mengenai RPP Pembelajaran khususnya pembelajaran IPA dan teknik
pengembangannya. RPP pembelajaran yang akan dibahas meliputi pengertian, fungsi

dan tujuan, komponen, prinsip, cara membuatan dan teknik penegmbangan RPP
Pembelajaran IPA.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud RPP pembelajan IPA?
2. Apa tujuan RPP dan fungsi RPP pembelajaran IPA?
3. Apa saja komponen yang terdapat dalam RPP pembelajaran IPA?
4. Bagaimana prinsip penyusunan RPP pembelajaran IPA?
5. Bagaimana cara membuat RPP pembelajaran IPA?
6. Bagaimana teknik pengembangan RPP pembelajaran IPA?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian RPP pembelajaran IPA.
2. Mengetahui tujuan RPP dan fungsi RPP pembelajaran IPA.
3. Mengetahui komponen yang terdapat dalam RPP pembelajaran IPA.
4. Mengetahui prinsip penyusun RPP pembelajaran IPA.
5. Mengetahui cara membuat RPP pembelajaran IPA.
6. Mengetahui teknik pengembangan RPP pembelajaran IPA.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengetrian RPP Pembelajaran IPA


Menurut Permendiknas Nomor 103 Tahun 2014, RPP merupakan rencana
pembelajaran yang dikembangkan secara rinci mengacu pada silabus, buku teks
pelajaran, dan buku panduan guru. Menurut (E.Mulyasa,2007:206) Rencana
pelaksanaan pembelajaran pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek
untuk memperkirakan atau memproyeksikan apa yang akan dilakukan dalam
pembelajaran.
Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rancangan pembelajaran mata
pelajaran per unit yang akan diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas.
Berdasarkan RPP inilah seorang guru (baik yang menyusun RPP itu sendiri maupun
yang bukan) diharapakan bisa menerapkan pembelajaran secara terprogram. Karena
itu, RPP harus mempunyai daya terap yang tinggi. Tanpa perencanaan yang matang,
mustahil target pembelajaran bisa tercapai secara maksimal. Pada sisi lain, melalui
RPP pun dapat diketahui kadar kemampuan guru dalam menjalankan profesinya
(Masnur Muslich, 2007: 53). Setiap guru dituntut untuk menguasai kemampuan
menyusun RPP, untuk guru IPA juga dituntut untuk menguasai kemampuan dalam
menyusun RPP IPA sesuai dengan karakteristik pembelajaran IPA.
Jadi dari uraian diatas dapat disimpulkan RPP Pembelajaran IPA adalah
rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran IPA
untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan
dijabarkan dalam silabus.
B. Tujuan dan Fungsi RPP Pembelajaran IPA
Tujuan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) adalah untuk:
a. mempermudah, memperlancar dan meningkatkan hasil proses belajar mengajar;
b. dengan menyusun rencana pembelajaran secara profesional, sistematis dan
berdaya guna, maka guru akan mampu melihat, mengamati, menganalisis, dan
memprediksi program pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan
terencana.
Sementara itu, fungsi RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) adalah
sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar (kegiatan
pembelajaran) agar lebih terarah dan berjalan secara efektif dan efisien. Dengan kata
lain

rencana

pelaksanaan

pembelajaran

berperan

sebagai

skenario

proses

pembelajaran. Oleh karena itu, rencana pelaksanaan pembelajaran hendaknya bersifat


luwes (fleksibel) dan member kemungkinan bagi guru untuk menyesuaikan dengan
respon siswa dalam proses pembelajaran yang sesungguhnya.
Paling tidak ada dua fungsi RPP dalam prosesnya. Pertama, fungsi
perencanaan, ini berarti RPP hendaknya dapat mendorong guru untuk lebih siap
dalam melakukan kegiatan pembelajaran dengan perencanaan yang matang. Oleh
karena itu, setiap akan melakukan pembelajaran guru wajib memiliki persiapan, baik
tertulis maupun tidak tertulis berupa persiapan mental intelektual guru. Untuk yang
terakhir ini sangat mutlak diperlukan, mengingat mentalitas guru di kelas akan sangat
memberikan pengaruh yang signifikan.
Kedua, fungsi pelaksanaan, bertujuan

untuk

mengefektifkan

proses

pembelajaran sesuai dengan apa yang direncanakan. Dalam hal ini, materi standar
yang dikembangkan dan dijadikan bahan kajian oleh peserta didik harus disesuaikan
dengan kebutuhan dan kemampuannya, mengandung nilai fungsional, praktis, serta
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan sekolah. RPP akan memandu jalanya
pembelajaran, sehingga tidak membahas hal-hal yang belum saatnya atau menjadi
kajian pada RPP selanjutnya. Dan yang ketiga adalah fungsi evaluasi. RPP dapat
dijadikan acuan dalam menilai atau evaluasi keberhasilan pembelajaran. Hal ini
karena dalam RPP sudah dimuat tujuan dan kompetensi yang hendak dicapai.
C. Komponen dalam RPP Pembelajaran IPA
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 menyebutkan
bahwa komponen RPP antara lain:
a. Identitas mata pelajaran,
identitas mata pelajaran meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester,
program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah
pertemuan.
b. Standar kompetensi,
standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik
yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata
pelajaran.
c. Kompetensi dasar,
kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta
didik dalam mata pelajaran teretentu sebagai rujukan penyusunan indikator
kompetensi suatu pelajaran.
d. Indikator pencapaian kompetensi,

indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi


untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan
penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang
mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
e. Tujuan pembelajaran,
tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan
dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
f. Materi ajar,
materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, da prosedur yang relevan, dan ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian
kompetensi.
g. Alokasi waktu,
alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan
beban belajar.
h. Metode pembelajaran,
metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau
seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran
disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari
setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.
i. Kegiatan pembelajaran,
kegiatan pembelajaran meliputi pendahuluan, inti, dan penutup, penilaian hasil
belajar, dan sumber belajar. Komponen-komponen tersebut harus terisi secara
jelas. Pada beberapa komponen RPP seperti indikator pencapaian kompetensi,
tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran guru
dituntut untuk bisa mengembangkan isi dari komponen tersebut sesuai dengan
karakteristik siswa dan karakteristik sekolah yang diajarnya.
Kegiatan pembelajaran yang terdapat dalam RPP tersusun atas tahap
pendahuluan, inti, dan penutup. Pendahuluan merupakan kegiatan awal dari proses
pembelajaran. Pada bagian ini guru menyampaikan tujuan pembelajaran, memberikan
motivasi dan apersepsi kepada siswa. Motivasi diartikan sebagai keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar
sehingga tujuan belajar siswa dapat tercapai (Sardiman, 2006: 75). Apersepsi berarti
memberi persepsi awal kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan (Poppy
Kamalia Devi, 2009: 26). Tahap kedua dari kegiatan pembelajaran adalah inti

kegiatan pembelajaran. Peraturan menteri pendidikan nasional nomor 41 tahun 2007


menjelaskan bagaimana inti kegiatan pembelajaran tersebut sebaiknya dilaksanakan.
Inti kegiatan pembelajaran merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD.
Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan
secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
Eksplorasi adalah kegiatan untuk memperoleh pengalaman baru dari situasi
yang baru. Eksplorasi merupakan proses kerja dalam memfasilitasi proses belajar
siswa dari tidak tahu menjadi tahu. Siswa menghubungkan pikiran yang terdahulu
dengan pengalaman belajarnya. Elaborasi dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti
penggarapan secara tekun dan cermat. kegiatan pembelajaran ini memberikan
kesempatan siswa mengembangkan ide, gagasan, dan kreasi dalam mengekpresikan
konsepsi kognitif melalui berbagai cara baik lisan maupun tulisan sehingga timbul
kepercayaan diri yang tinggi tentang kemampuan dan eksistensi dirinya. konfirmasi
berarti

penegasan;

pengesahan;

pembenaran.

Pada

proses

ini

siswa

mengkonfirmasikan terhadap materi yang dapat meningkatkan kejelasan atas


kebenaran suatu informasi dan menggunakan teori atau konsep yang telah diterima
untuk diterapkan pada kehidupan nyata. Tahap yang terakhir adalah penutup. Penutup
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang
dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi,
umpan balik, dan tindak lanjut.
Format RPP IPA terpadu memiliki karakteristik yang berbeda dari RPP pada
umumnya. Pada identitas RPP terdapat topik atau tema yang akan digunakan dalam
pembelajaran. Selain itu, terdapat analisis peta kompetensi yang memperlihatkan
keterpaduan dari beberapa SK atau KD dalam satu topik atau tema.
Format RPP Terpadu
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah

Mata pelajaran

Kelas/Semester

Alokasi Waktu

A. Kompetensi Inti (KI)

B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI-1
2. KD pada KI-2
3. KD pada KI-3
4. KD pada KI-4
C. Indikator Pencapaian Kompetensi*)
1. Indikator KD pada KI-1
2. Indikator KD pada KI-2
3. Indikator KD pada KI-3
4. Indikator KD pada KI-4
D. Materi Pembelajaran (dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku panduan guru,
sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks pembelajaran dari
lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi untuk pembelajaran reguler,
pengayaan, dan remedial)
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama: (...JP)
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti **)

Mengamati

Menanya

Mengumpulkan informasi/mencoba

Menalar/mengasosiasi

Mengomunikasikan

c. Kegiatan Penutup
2. Pertemuan Kedua: (...JP)
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti **)

Mengamati

Menanya

Mengumpulkan informasi/mencoba

Menalar/mengasosiasi

Mengomunikasikan

c. Kegiatan Penutup
3. Pertemuan seterusnya.

F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik penilaian
2. Instrumen penilaian
a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan seterusnya
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian.
G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media/alat
2. Bahan
3. Sumber Belajar
Jakarta, .
Mengetahui,
Kepala Sekolah

Guru Mata

Pelajaran.,

(.)
(...)
NIP.

NIP.

*) Pada setiap KD dikembangkan indikator atau penanda. Indikator untuk KD yang


diturunkan dari KI-1 dan KI-2 dirumuskan dalam bentuk perilaku umum yang
bermuatan nilai dan sikap yang gejalanya dapat diamati sebagai dampak pengiring
dari KD pada KI-3 dan KI-4. Indikator untuk KD yang diturunkan dari KI-3 dan KI-4
dirumuskan dalam bentuk perilaku spesifik yang dapat diamati dan terukur.
**) Pada kegiatan inti, kelima pengalaman belajar tidak harus muncul seluruhnya
dalam satu pertemuan tetapi dapat dilanjutkan pada pertemuan berikutnya, tergantung
cakupan muatan pembelajaran. Setiap langkah pembelajaran dapat digunakan
berbagai metode dan teknik pembelajaran.
D. Prinsip Penyusunan RPP Pembelajaran IPA
Menurut Permendiknas No 103 tahun 2014 penyusunan RPP harus berdasarkan
prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Setiap RPP harus secara utuh memuat kompetensi dasar sikap spiritual (KD dari
KI-1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-3), dan keterampilan (KD
dari KI-4).
b. Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
c. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan kemampuan awal, tingkat
intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya
belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai,
dan/atau lingkungan peserta didik.
d. Berpusat pada peserta didik
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk
mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan
semangat belajar, menggunakan pendekatan saintifik meliputi mengamati,
menanya,

mengumpulkan

informasi,

menalar/mengasosiasi,

dan

mengomunikasikan.
e. Berbasis konteks
Proses pembelajaran yang menjadikan lingkungan sekitarnya sebagai sumber
belajar.
f. Berorientasi kekinian
Pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, dan nilai-nilai kehidupan masa kini.
g. Mengembangkan kemandirian belajar
Pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk belajar secara mandiri.
h. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,
pengayaan, dan remedi.
i. Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antarkompetensi dan atau antarmuatan
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI, KD,
indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP
disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas
mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
j. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan


komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan
kondisi.
Penyusunan RPP pembelajaran IPA harus sesuai dengan prinsip-prinsip
penyusunan RPP seperti di atas serta unsur-unsur IPA. Dalam Panduan
Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu (2009:4) disebutkan bahwa IPA meliputi
empat unsur utama yaitu sikap, proses, produk, dan aplikasi. Oleh karena itu, dalam
menyususn RPP IPA keempat unsur itu diharapkan dapat muncul, sehingga peserta
didik dapat mengalami proses pembelajaran secara utuh, memahami fenomena alam
melalui kegiatan pemecahan masalah, metode ilmiah, dan meniru cara ilmuwan
bekerja dalam menemukan fakta maupun konsep baru.
E. Langkah membuat RPP Pembelajaran IPA
a. Pengkajian silabus meliputi:
(1) KI dan KD;
(2) materi pembelajaran;
(3) proses pembelajaran;
(4) penilaian pembelajaran;
(5) alokasi waktu; dan
(6) sumber belajar;
b. Perumusan indikator pencapaian KD pada KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4;
c. Materi Pembelajaran dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku panduan
guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks
pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi untuk
pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial;
d. Penjabaran Kegiatan Pembelajaran yang ada pada silabus dalam bentuk yang lebih
operasional berupa pendekatan saintifik disesuaikan dengan kondisi peserta didik
dan satuan pendidikan termasuk penggunaan media, alat, bahan, dan sumber
belajar;
e. Penentuan alokasi waktu untuk setiap pertemuan berdasarkan alokasi waktu pada
silabus, selanjutnya dibagi ke dalam kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup;
f. Pengembangan penilaian pembelajaran dengan cara menentukan lingkup, teknik,
dan instrumen penilaian, serta membuat pedoman penskoran;

g. Menentukan strategi pembelajaran remedial segera setelah dilakukan penilaian;


dan
h. Menentukan Media, Alat, Bahan dan Sumber Belajar disesuaikan dengan yang
telah ditetapkan dalam langkah penjabaran proses pembelajaran.
F. Teknik Pengembangan RPP IPA
Pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan kurikulum
2004 adalah berupa silabus, pengembangannya dilakukan oleh guru dengan
memperhatikan beberapa aspek penting sebagai berikut : (a) Pengertian silabus; (b) isi
silabus; (c) manfaat silabus; (d) prinsip pengembangan silabus; (e) langkah
pengembangan silabus.
Dalam kurikulum 2004 yang dimaksud dengan silabus adalah seperangkat
rencana dengan pengaturan kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas dan penilaian
hasil belajar. Tujuan pengembangannya adalah membantu guru dan tenaga
kependidikan lainnya dalam menjabarkan kempetensi dasar menjadi perencanaan
belajar mengajar.
Pada umumnya isi silabus paling sedikit mengandung unsur berikut : (a)
tujuan mata pelajaran; (b) sasaran mata pelajaran; (c) keterampilan yang diperlukan;
(d) urutan topik yang akan diajarkan; (e) aktivitas dan sumber belajar pendukung
keberhasilan pembelajaran; (f) teknik evaluasi yang digunakan.
Prinsip yang mendasari pengembangan silabus harus memiliki kriteria berikut
ini: ilmiah, memperhatikan perkembangan kebutuhan siswa, sistematis, relevansi,
konsisten, dan kecukupan. Semua materi yang akan diberikan kepada siswa harus
memenuhi kebenaran ilmiah. Materi dalam silabus harus disesuaikan dengan tingkat
perkembangan fisik dan psiologis anak. Sistematika silabus mengacu kepada
komponen pokok silabus berupa standar kompetensi, indikator dan materi
pembelajaran.
Langkah pengembangan silabus berbasis kompetensi terdiri atas tujuh langkah
utama, sebagaimana tercantum dalam Pokok Pedoman Umum Pengembangan Silabus
(Depdiknas, 2004) yaitu:
1) penulisan identitas silabus
identitas terdiri atas: nama sekolah, mata pelajaran, kelas dan semester, SK, KD,
indikator, alokasi waktu.
2) perumusan standar kompetensi

standar kompetensi diambil dari standar isi mata pelajaran. Sebelum menyusun
standar kompetensi harus mengkaji standar isi mata pelajaran terlebih dahulu
dengan memperhatikan urutan berdasarkan hirarki konsep displin ilmu dan/atau
SK dan KD; keterkaitan antar SK dan KD dalam mata pelajaran; dan keterkaitan
SK dan KD antar mata pelajaran.
3) penentuan kompetensi dasar
kompetensi dasar dipilih dari yang tercantum dalam standar isi. Sebelum
menyusun kompetensi dasar harus mengkaji SK dan KD mata pelajaran terlebih
dahulu dengan memperhatikan urutan berdasarkan hirarki konsep displin ilmu
dan/atau SK dan KD; keterkaitan antar SK dan KD dalam mata pelajaran; dan
keterkaitan SK dan KD antar mata pelajaran.
4) penentuan materi pokok dan uraiannya
dalam menentukan materi pokok/pembelajaran harus dipertimbangkan: relevansi
materi pokok dengan SK dan KD; tingkat perkembangan fisik, intelektual,
emosional, sosial, dan spiritual peserta didik; kebermanfaat bagi peserta didik;
struktur keilmuan; kedalaman dan keluasan materi; relevandi dengan kebutuhan
peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan alokasi waktu.
5) penentuan penilaian
penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrument, dan instrument yang
dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat dituangkan dalam
bentuk matrik horizontal atau vertical. Apabila penilaian menggunakan teknik tes
tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang beruapa proyek harus
disertai dengan rubrik penilaian.

6) penentuan alokasi waktu


penentuan alokasi waktu pada setiap kompeteni dasar didasarkan pada jumlah
minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan
mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat
kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang
dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai
kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
7) penentuan sumber dan bahan pelajaran

pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang
dikembangkan oleh satuan pendidikan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan,
lingkungan, media, narasumber, alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara
lebih operasional. Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku
referensi, dalam RPP harus dicantumkan judul buku tersebut, pengarang, dan
halaman yang diacu.
Langkah-Langkah Mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
1. Pengkajian silabus.
Pengkajian silabus meliputi KI dan KD; materi pembelajaran; proses
pembelajaran; penilaian pembelajaran; alokasi waktu; dan sumber belajar.
2. Identifikasi materi pembelajaran.
Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Materi pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada materi
pokok yang ada dalam silabus.
3. Penentuan tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang direncanakan harus
dikuasai siswa yang digali berdasarkan kompetensi dasar tertentu. Tujuan
pembelajaran harus dirumuskan dalam bentuk pernyataan operasional dan dapat
diukur. Apabila rumusan kompetensi dasar sudah operasional, rumusan itulah
yang dijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pembelajarah. Tujuan
pembelajaran dapat terdiri atas sebuah tujuan atau beberapa tujuan.
4. Pengembangan kegiatan pembelajaran.
Penjabaran Kegiatan Pembelajaran yang ada pada silabus dalam bentuk yang
lebih operasional berupa pendekatan saintifik disesuaikan dengan kondisi peserta
didik dan satuan pendidikan termasuk penggunaan media, alat, bahan, dan sumber
belajar.
5. Penjabaran jenis-jenis penilaian yang akan digunakan.
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrument, dan instrument
yang dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat dituangkan dalam
bentuk matrik horizontal atau vertical. Apabila penilaian menggunakan teknik tes
tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang beruapa proyek harus
disertai dengan rubric penilaian.
6. Penentuan alokasi waktu yang disediakan.

Penentuan alokasi waktu pada setiap kompeteni dasar didasarkan pada jumlah
minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan
mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat
kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang
dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai
kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
7. Penentuan sumber belajar.
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus
yang dikembangkan oleh satuan pendidikan. Sumber belajar mencakup sumber
rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat, dan bahan. Sumber belajar
dituliskan secara lebih operasional. Misalnya, sumber belajar dalam silabus
dituliskan buku referensi, dalam RPP harus dicantumkan judul buku tersebut,
pengarang, dan halaman yang diacu.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian RPP pembelajaran IPA adalah rencana yang menggambarkan prosedur
dan pengorganisasian pembelajaran IPA untuk mencapai satu kompetensi dasar
yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus
2. Tujuan RPP adalah untuk mempermudah, memperlancar dan meningkatkan hasil
proses belajar mengajar dan dengan menyusun rencana pembelajaran secara
profesional, sistematis dan berdaya guna, maka guru akan mampu melihat,
mengamati, menganalisis, dan memprediksi program pembelajaran sebagai
kerangka kerja yang logis dan terencana. Fungsi RPP pembelajaran IPA adalah
sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar (kegiatan
pembelajaran) agar lebih terarah dan berjalan secara efektif dan efisien.
3. Mengetahui komponen yang terdapat dalam RPP pembelajaran IPA.
a. Identitas mata pelajaran,
b. Standar kompetensi,
c. Kompetensi dasar,
d. Indikator pencapaian kompetensi,
e. Tujuan pembelajaran,
f. Materi ajar,
g. Alokasi waktu,
h. Metode pembelajaran,
i. Kegiatan pembelajaran,
4. Prinsip penyusun RPP pembelajaran IPA.
a.

Setiap RPP harus secara utuh memuat kompetensi dasar sikap spiritual (KD
dari KI-1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-3), dan
keterampilan (KD dari KI-4).

b.

Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

c.

Memperhatikan perbedaan individu peserta didik

d.

Berpusat pada peserta didik

e.

Berbasis konteks

f.

Berorientasi kekinian

g.

Mengembangkan kemandirian belajar

h.

Memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran

i.

Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antarkompetensi dan atau antarmuatan

j.

Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

5. Mengetahui cara membuat RPP pembelajaran IPA.

a. Pengkajian silabus;
b. Perumusan indikator pencapaian KD pada KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4;
c. Materi Pembelajaran dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku panduan
guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks
pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi
untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial;
d. Penjabaran Kegiatan Pembelajaran yang ada pada silabus;
e. Penentuan alokasi waktu untuk setiap pertemuan;
f. Pengembangan penilaian pembelajaran;
g. Menentukan strategi pembelajaran remedial segera setelah dilakukan
penilaian; dan
h. Menentukan media, alat, bahan dan sumber belajar.
6. Mengetahui teknik pengembangan RPP pembelajaran IPA.
a.

Pengkajian silabus.

b.

Identifikasi materi pembelajaran.

c.

Penentuan tujuan pembelajaran.

d.

Pengembangan kegiatan pembelajaran.

e.

Penjabaran jenis-jenis penilaian yang akan digunakan.

f.

Penentuan alokasi waktu yang disediakan.

g.

Penentuan sumber belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2004. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus Berbasis Kompetensi SMP


Mata Pelajaran Pengetahuan Alam. Jakarta: Depdiknas.
Masnur, Muslich. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasisi Kompetensi dan Kontekstual.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Mulyasa, E. 2007. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses.
Poppy Kamalia Devi. 2009. Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Jakarta: Rineka.
Sardiman. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo Persada.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.

Anda mungkin juga menyukai