Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PEMBELAJARAN IPA

“Hirarki Pembelajaran IPA SD”

OLEH :
KELOMPOK 6

1. Anita Syarif 6. Fadilatul Asanah


2. Cindy Oktarinaldi 7. Fatimah Zahra
3. Daranda Dwi Farzah 8. Lisa Oktariani
4. Dina Ramadhani 9. Mila Novira
5. Elsa Nurdiana Putri 10. Nurul Fathia

Dosen Pengampu: Dra. Zuryanty,M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGRI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dankarunianya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, karena tanpa-Nya
mustahil makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun sebagai bahan pembelajaran mata kuliah Pembelajaran IPA SD
khususnya subtansi “Hirarki Pembelajaran IPA SD”, serta dalam rangka memenuhi tugas
dari Ibu Dra. Zuryanty,M.Pd selaku dosen pengampu pada mata kuliah Pembelajaran IPA
SD.
Semoga dengan selesainya makalah ini dapat memberikan banyak manfaat, terutama
bagi kita, danumumnya bagi setiap orang yang membaca tulisan ini.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen
Pengampu yang telah membimbing dengan sabar, kepada orang tua kami yang selalu
mendo'akan kami, dan kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini, yang tidak bisa mengatakan satu per satu tetapi tidak mengurangi
rasa hormat kami.
Akhirnya, sesuai dengan kata pepatah "tidak ada gading yang tak retak," atau
"sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga," kami mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Kebenaran dan
kesempurnaan adalah satu-satunya milik Allah.

Bukittinggi, 16 Maret 2023

Penyaji
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam pendidikan yang paling ditekankan adalah prosesnya, karena pendidikan
merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan yang berlangsung dari diri peserta
didik. Oleh karena itu pendidikan sangat menekankan pada proses belajar mengajarnya.
Tugas guru sebagai fasilitator dan juga mengajar saja tidak dapat dilakukan sembarangan,
tetapi harus menggunakan pendekatan, strategi, metode, dan teknik tertentu agar guru bisa
bertindak secara tepat. Hirarki pembelajaran dapat membantu guru dalam mengajar siswa.
Sekolah dasar merupakan lembaga pendidikan pertama yang simasuki anak. Pada jenjang
ini anak diajarkan berbagai mata pelajaran untuk membekali mereka agar memiliki
kemampuan dasar untuk melanjutkan pada jenjang yang lebih tinggi dan sebagai bekal hidup
sehari-hari. Salah satunya adalah mata pelajaran IPA. Mata pelajaran IPA adalah salah satu
komponen mata pelajaran yang mempunyai fungsi dan tujuan juga ruang lingkup tersendiri,
serta mempunyai peran yang sangat penting dalam semua aktivitas kehidupan manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis pendekatan pembelajaran IPA?
2. Apa saja strategi dalam pembelajaran IPA?
3. Apa saja metode dalam pembelajaran IPA?
4. Apa saja teknik dalam pembelajaran IPA?
5. Apa saja model dalam pembelajaran IPA?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui jenis pendekatan pembelajaran IPA?
2. Mengetahui strategi dalam pembelajaran IPA?
3. Mengetahui metode dalam pembelajaran IPA?
4. Mengetahui teknik dalam pembelajaran IPA?
5. Mengetahui model dalam pembelajaran IPA?
Hirarki Pembelajaran IPA

A. PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPA

Pendekatan pembelajaran merupakan titik tolak atau sudut pandang suatu pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran IPA merupakan landasan filosofi yang melatarbelakangi proses
pembelajaran IPA. Landasan filosofi ini berdasarkan epistemologi, ontologi, dan aksiologi
pembelajaran IPA. IPA yang dibahas disini adalah natural science, bukan social science.
Natural Science secara harfiah merupakan ilmu yang mempelajari alam dan peristiwa-
peristiwa yang berhubungan dengan alam. Tujuan yang akan dicapai setelah seorang peserta
didik belajar IPA adalah mampu mempelajari diri sendiri dan fenomena alam. Pencapaian
tujuan belajar IPA tersebut dalam proses pembelajaran yang dimulai dari penentuan
pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan.

1. Faktor-faktor yang memengaruhi penentuan pendekatan pembelajaran IPA


adalah:

a. Tujuan yang Akan Dicapai

Tujuan pembelajaran IPA dirumuskan dalam bentuk Indikator Pencapaian


Kompetensi (IPK). Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) berdasarkan pada kompetensi inti
dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Indikator yang dicapai adalah
peserta didik mampu merancang dan melaporkan praktikum maka pendekatan yang dipilih
harus berpusat pada peserta didik.

b. Karakteristik Materi IPA

Materi IPA memiliki dimensi pengetahuan faktual, prosedural, konseptual, dan


metakognitif. Pengetahuan faktual dalam IPA, misalnya konsep gaya, usaha dan energi,
konsep asam basa, konsep sistem ekskresi. Konsep-konsep tersebut memiliki karakteristik
tertentu sehingga dalam membelajarkan peserta didik agar memahami konsep tersebut
memerlukan pendekatan tertentu.

c. Karakteristik Peserta Didik

Setiap peserta didik mempunyai karakter belajar tersendiri, ada yang auditori, visual,
dan kinestetik. Berbagai karakter peserta didik harus dapat menjadi acuan dalam memilih
pendekatan pembelajaran.
d. PengalamanBelajar

Pengalaman belajar peserta didik dapat berupa aktivitas yang dilakukannya.


Pendekatan yang sesuai dengan pengalaman peserta didik adalah pendekatan inkuiri
Pengalaman belajar merupakan kegiatan fisik maupun mental yang dilakukan peserta didik
dalam berinteraksi dengan bahan ajar (Uno, 2006).

e. KecakapanHidup (Life Skill)


Kecakapan hidup peserta didik dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu general life
skill dan spesific life skill. General lifeskill ini dibagi menjadi dua, yaitu personal skill
(kecakapan personal) dan social lifeskill (kecakapan sosial). Kecakapan personal dibagi lagi
menjadi self awareness skill (kecakapan memahami diri sendiri) dan thinking skill
(kecapakan berpikir). Speafic life skill dibagi menjadi dua, yaitu academic skill (kecakapan
akademik) dan vocatzbnal skill (kecakapan vokasional/kejuruan) (Uno, 2006).
f. Karakter yangdiharapkan muncul

UU Sisdiknas telah mendeskripsikan bahwa fungsi utama pendidikan adalah


mengembangkan kemampuan dan membentuk watak, serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (Puskuf. 2010).

2. Jenis-Jenis Pendekatan Pembelajaran IPA

a. Pendekatan Pembelajaran berdasarkan Teacher Centered Approach dan Student


Centered Approach

1) Pendekatan pembelajaran teacher centered approach (pendekatan ekspositori)

Dalam pendekatan ini, guru berperan lebih aktif dibandingkan peserta didiknya
karena guru mengelola dan mempersiapkan bahan ajar secara tuntas. Pendekatan ini biasa
disebut juga mengajar secara konvensional, seperti metode ceramah dan demonstrasi. Akan
tetapi, jika dikelola dengan baik, pendekatan ini akan memberikan suatu proses belajar
bermakna pada peserta didik. Dalam proses pembelajarannya guru mempersiapkan bahan
dengan rapi, sistematik, dan lengkap sehingga peserta didik cukup menyimak dan
mencemanya secara teratur.
Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered
approach) merupakan suatu pendekatan yang dalam kegiatan pembelajaran guru yang
mempunyai peran utama sehingga terkadang mengabaikan peserta didik. Pendekatan
pembelajaran ini dilakukan dengan metode ceramah. Pendekatan ini baiknya digunakan
untuk pemahaman konsep esensial dan disampaikan dengan strategi/metode yang tepat
sehingga guru tidak bersifat otoriter dalam kegiatan belajar mengajar.
2) Pendekatan pembelajaran student centered approachlheuristz

Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada peserta didik (student
centered approach) merupakan pendekatan pembelajaran aktif dimana guru berperan sebagai
fasilitator, motivator, katalisator, dan pengontrol konsep. Pada pendekatan ini, peserta didik
diposisikan sebagai pusat perhatian utama.

Pendekatan berorientasi pada peserta didik ini menggunakan metode heuristik yang
dipromosikan oleh Prof. Amstrong pada abad ke-19. Menurut metode ini, peserta didik
sendiri yang harus menemukan fakta ilmu pengetahuan. Pendekatan heuristik adalah
pendekatan pembelajaran yang menyajikan sejumlah data dan peserta didik diminta untuk
membuat kesimpulan menggunakan data tersebut, implementasinya dalam pembelajaran
menggunakan metode penemuan atau inkuiri. (Sagala, 2005)
Prinsip pendekatan heuristik oleh Rusyan (1993) adalah:
a) Aktivitas peserta didik merupakan fokus utama dalam belajar.
b) Berpikir logis dalam menemukan sesuatu.
c) Proses menemukan konsep-konsep.
d) Pengalaman yang penuh tujuan.
e) Perkembangan mental seseorang.

Alasan menggunakan pembelajaran aktif atau berpusat pada peserta didik antara lain:

a) Menurut Confusius, seorang peserta didik yang mengalami langsung (praktik/berbuat)


maka akan mudah memahami apa yang menjadi tujuan pembelajaran.
b) Menurut Mel Silberman, seorang peserta didik mudah mengusai materi ketika peserta
didik mampu mengajarkan sesuatu kepada orang lain.
c) Learning styles (visual, auditori, dan kinestetik) peserta didik yang berbeda-beda.

Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada peserta didik sangat
dianjurkan untuk dilaksanakan baik untuk tingkat pendidikan dasar, menengah, maupun
pendidikan tinggi. Pendekatan ini melibatkan peran aktif peserta didik dalam memahami
suatu materi dan dapat tersimpan kuat dalam otak, karena mereka mengalami sendiri melalui
praktik dan dituntut mampu mengajarkan sesuatu kepada orang lain.
b. Pendekatan Konsep dan Pendekatan Proses

1) Pendekatan konsep

Pendekatan konsep adalah suatu pendekatan pembelajaran yang secara langsung


menyajikan konsep tanpa memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menghayati
bagaimana konsep itu diperoleh (Sagala, 2005). Konsep merupakan buah pemikiran
seseorang atau sekelompok orang yang dinyatakan dalam definisi sehingga menghasilkan
produk pengetahuan meliputi prinsip, hukum, dan teori. Fungsi konsep adalah menjelaskan
dan meramalkan. Konsep diperoleh dari fakta, peristiwa, pengalaman melalui generalisasi
dan berpikir abstrak.
Beberapa ciri konsep adalah sebagai berikut (Anitah W, 2007).
a) Konsep merupakan buah pikiran yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang,
konsep tersebut ialah semacam simbol.
b) Konsep timbul sebagai hasil pengalaman manusia dengan menggunakan lebih dari
satu benda, peristiwa atau fakta. Konsep tersebut ialah generalisasi.
c) Konsep ialah hasil berpikir abstrak manusia yang merangkum banyak pengalaman.
d) Konsep merupakan perkaitan fakta-fakta atau pemberian pola pada fakta-fakta.
e) Suatu konsep dalam mengalami modifikasi disebabkan timbulnya faktafakta baru.

Jadi, konsep dapat merupakan konsep konkret dan konsep abstrak. Beberapa konsep ada
kalanya dapat digabungkan dan saling memengaruhi satu dengan yang lain. Gabungan
konsep-konsep ini merupakan generalisasi dan disebut prinsip ilmiah. Sebagai contoh, konsep
asam bereaksi dengan basa membentuk garam. Konsep juga mengalami modinasi disebabkan
timbulnya fakta-fakta baru, misalnya konsep atom berkembang mulai dari konsep atom
Dalton disempurnakan J. J. Thomson, Rutherford, kemudian Neils Bohr hingga teori atom
modern. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam merencanakan pembelajaran
dengan pendekatan konsep (Dahar, 2003).

a) Konsep-konsep yang diajarkan harus dinyatakan secara tegas dan lengkap.


b) Prasyarat arau konsep-konsep yang telah diketahui dan diperlakukan dapat digunakan
dalam proses pembelajaran.
c) Urutan kegiatan pembelajaran seharusnya memberikan pengalaman yang memadai
sesuai dengan konsep yang akan dipelajari maupun konsep yang telah ada.

2) Pendekatan proses

Pendekatan proses adalah suatu pendekatan pembelajaran yang memberikan


kesempatan pada peserta didik untuk ikut menghayati proses penemuan atau penyusunan
suatu konsep sebagai keterampilan proses. Pendekatan proses dalam pembelajaran IPA
dikenal sebagai keterampilan proses IPA. Pendekatan Deduktif dan Pendekatan Induktif
1) Pendekatan deduktif

Pendekatan deduktif adalah proses penalaran yang bermula dari keadaan umum ke
khusus sebagai pendekatan pembelajaran yang bermula dengan menyajikan aturan, prinsip
umum diikuti contoh-contoh khusus atau penerapan aturan, prinsip umum itu ke dalam
keadaan khusus (Sagala, 2005).

Langkah-langkah yang dapat Anda tempuh dalam pendekatan deduktif dalam


pembelajaran adalah sebagai berikut.
a) Memilih konsep, prinsip, aturan yang akan disaj ikan dengan pendekatan deduktif.
b) Menyajikan aturan, prinsip yang bersifat umum lengkap dengan definisi dan buktinya.
c) Menyajikan contoh-contoh kasus agar peserta didik dapat menyusun hubungan antara
keadaan khusus dengan aturan prinsip umum yang didukung oleh media yang cocok.
d) Guru menyajikan bukti-bukti untuk menunjang atau menolak kesimpulan bahwa
keadaan umum itu merupakan gambaran dari keadaan khusus.

2) Pendekatan induktif

Berpikir induktif ialah suatu proses dalam berpikir yang berlangsung dari khusus
menuju umum. Filosofi Inggris Prancis Bacon (1561) menghendaki agar penarikan
kesimpulan didasarkan atas fakta-fakta yang konkret sebanyak mungkin (Sagala, 2005). Oleh
karena itu, pendekatan pembelajaran induktif menyajikan sejumlah keadaan khusus kemudian
disimpulkan menjadi suatu fakta, prinsip, dan aturan. Pendekatan Discovery-Inquity
Objek proses pembelajaran IPA yang terdiri dari produk IPA, nilai atau sikap ilmiah
IPA, kerja atau proses ilmiah IPA, aplikasi IPA dalam kehidupan sehari-hari, dan kreativitas
dalam mempelajari IPA. Objek proses pembelajaran IPA tersebut dapat dicapai dalam suatu
proses pembelajaran dengan pendekatan dzscovery-inquiry. Pendekatan ini mampu
meningkatkan proses mental peserta didik. Proses mental yang dimaksud adalah kemampuan
dalam melakukan pengamatan, mengklasifikasi, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur,
bertukar pendapat atau diskusi, memecahkan permasalahan (problem solving), dan membuat
kesimpulan.

c. Pendekatan Kontekstual

Pendekatan kontekstual (contextual teaching and leaming/CTL) merupakan konsep


belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diaJarkannya dengan situasi
dunia nyata peserta didik dan mendorong mereka untuk membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimiliki dengan penerapan dalam kehidupan mereka sebagai anggota
keluarga dan masyarakat. Menurut Nurhadi (2003), pembelajaran kontekstual adalah konsep
belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi dan situasi dunia nyata
peserta didik.

Pengetahuan dan keterampilan peserta didik diperoleh dengan cara mengkonstruksi


sendiri pengetahuan dan keterampilan baru ketika belajar. Menurut Johnson (2002), CTL
adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan menolong para peserta didik melihat makna
di dalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subjek-subjek
akademik dengan konteks kehidupan keseharian mereka, yaitu konteks keadaan pribadi,
sosial, dan budaya mereka.

d. Pendekatan Konstruktivisme

Teori konstruktivisme adalah teori-teori yang menyatakan bahwa peserta didik itu sendiri
yang harus secara pribadi menemukan dan menerapkan informasi kompleks, mengecek
informasi baru dibandingkan dengan aturan lama dan memperbaiki aturan itu jika tidak sesuai
lagi. Pendekatan ini menuntut peserta didik untuk lebih aktif dalam pembelajaran, sedangkan
guru berperan menjadi fasilitator yang membantu peserta didik menemukan fakta-fakta,
konsep, dan prinsip.

B. STRATEGI PEMBELAJARAN IPA


Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yg dilakukan guru dengan
tujuan proses pembelajaran yg berlangsung dikelas dapat mencapai tujuannya secara efektif
dan efisien. Strategi pembelajaran dilihat dari cara penyampaian materi IPA, yaitu strategi
pembelajaran induktif dan deduktif.

1. Strategi Pembelajaran Induktif


Strategi pembelajaran induktif adalah cara mengajar dengan cara penyajian kepada
peserta didik suatu jumlah contoh spesifik untuk kemudian dapat disimpulkan menjadi suatu
aturan, prinsip, atau fakta yg pasti sebagai suatu produk IPA. Terdapat empat langkah yg
diperlukan dalam mengajar secara induktif:
a. Memilih atau menentukan bagian dari pengetahuan (konsep, aturan umum,
prinsip, dan sebagainya) sebagai pokok bahan yg diajarkan.
b. Menyajikan contoh-contoh spesifik dari konsep, prinsip, dan aturan umum itu
sehingga memungkinkan peserta didik menyusun hipotesis bersifat umum.
c. Kemudian bukti-bukti disajikan dalam bentuk contoh tambahan dengan tujuan
membenarkan atau menyangkal hipotesis yg dibuat peserta didik.
d. Kemudian disusun pernyataan tentang kesimpulan yg telah terbukti berdasarkan
langka-langkah tersebut baik dilakukan peserta didik atau guru.

2. Strategi Pembelajaran Deduktif


Deduktif adalah proses dari penalaran yg berangkat dari umum ke khusus, atau dari
premis umum ke suatu kesimpulan logis. Strategi ini disampaikan dengan cara mengajar dari
aturan umum ke contoh-contoh khusus, atau penerapan generalisasi ke kasus khusus. Strategi
pembelajaran ini dilaksanakan dengan pemberian produk IPA yg berupa fakta, konsep,
prinsip, hukum, dan teori terlebih dahulu. Strategi ini umumnya merupakan pembuktian teori
melalui eksperimen.
Pemilihan strategi penyampaian materi IPA tersebut berdasarkan objek proses
pembelajaran IPA yg terdiri dari :
1. Produk IPA yg berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori.
2. Nilai dan/atau sikap ilmiah IPA.
3. Kerja dan/atau proses ilmiah IPA.
4. Aplikasi IPA dalam kehidupan sehari-hari
5. Kreativitas dalam pembelajaran IPA.

C. METODE-METODE PEMBELAJAN IPA


1. Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan metode dimana guru lebih banyak memberikan informasi
pada siswa, sehingga siswa menjadi pasif dalam pembelajaran. Penggunaan metode ceramah
pembelajaran harus digunakan teknik bertanya, sehingga tetap terjadi interaksi antara guru
dan siswa atau antara siswa dan siswa.penggunaa jenis pertanyaan harus bervariasi seperti
pertanyaan konvergen, divergen, pertanyaan untuk menguji keterampilan proses dan
keterampilan berpikir sesuai dengan konsep IPA yang di sajikan, teknik mengajukan
pertanyaan juga harus memperhatikan situasi kelas, kapan melakukan promting atau kapan
melakukan redirecting.
a. Keunggulan metode ceramah
1) Dapat menyampaikan materi lebih banyak dibandingkan dengan metode-
metode yang lain.
2) Pada pembelajaran ipa tidak tidak banyak memerlukan peralatan laboraturium
3) Bila disiapkan dengan baik misalnya menggunakan model pembelajaran
“direct instruction” dapat membangkitkan aktifitas siswa
b. Kelemahan-kelemahan metode ceramah
1) Kalau penyajian “teacher center” dan siswa sama sekali tidak dilibatkan, maka
materi yang disajikan mudah terlupakan karena siswa hanya mendengar saja.
2) Akibat siswa tidak aktif dapat saja siswa menjadi mengantuk atau memikirkan
yang lain-lain.

2. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk membelajarkan siswa dengan
cara menceritakan dan memperagakan suatu langkah –langkah pengerjaan sesuatu.
Demonstrasi merupakn praktek yang diperagakan kepada siswa. Berdasarkan tujuannya
demonstrasi dapat dibagi menjadi dua:
a. Demonstrasi proses yaitu metode yang mengajak siswa memahami langkah dari
langkah suatu proses.
b. Demonstrasi hasil yaitu metode untuk memperlihatkan atau memperagakan hasil
dari sebuah proses.

Setelah mengikuti demonstrasi, siswa akan memperoleh pengalaman belajar langsung


setelah melihat, melakukan, dan merasakan sendiri. Metode demonstrasi di dalam
pembelajaran IPA adalah metode dimana guru menyajikan suatu percobaan IPA di depan
kelas atau di tempat yang dapat dilihat oleh seluruh siswa. Ada beberapa alasan mengapa
dipilih metode ini pada pembelajaran IPA, yaitu jika:
a. Peralatan dan bahan yang tersedia di laboratorium tidak memadai untuk
eksperimen
b. Menggunakan bahan pratikum yang berahaya
c. Menggunakan alat-alat yang tidak boleh dioperasikan oleh siswa
d. Konsep yang di dapat dari percobaan harus dijelaskan tahap demi tahap.

Keunggulan dan kelemahan metode demonstrasi:


a. Keunggulan Metode Demonstrasi
1) Tidak banyak memerlukan keunggulan peralatan laboratorium
2) Penggunaan bahan pratikum tidak boros
3) Pengembangan konsep tanah
4) Konsep yang dipelajari akan lebih mudah diingat karena siswa melihat fakta-
fakta secara langsung
b. Kelemahan –kelemahan metode demonstrasi
1) Kalau siswa sama sekali tidak diberikan pertanyaaan-pertanyaan tentang hak-
hal yang akan terjadi pada kegiatan demonstrasi, materi yang
didemonstrasikan hanya merupakan tontonan
2) Kalau sjian demonstrasi tidak dapat dilihat oleh semua siswa, materi ajar
tetap saja tidak terserap dengan baik
3) Siswa tidak terlatih Dalam keterampilan penggunaan alat

Untuk merupakan metode demonstrasi pembelajaran IPA, ada beberapa persyaratan


yang harus dilakukan, diantaranya :
a. Peralatan dan bahan yang sudah tersedia di depan kelas atau di laboratorium
b. Peralatan dan bahan yang sudah digunakan ukurannya atau volumenya memadai
untuk dilihat oleh seluruh siswa
c. Memperhatikan keselamatan kerja
d. Guru menyajikan demonstrasi dengan teknik bertanya yang tepat.

3. Metode Eksperimen
Eksperimen dapat didefinisikan sebagai kegiatan terinci yang direncanakan untuk
menghasilkan data untuk menjawab suatu masalah atau menguji suatu hipotesis. Suatu
eksperimen akan berhasil jika variabel yang dimanipulasi dan jenis respon yang diharapkan
dinyatakan secara jelas dalam suatu hipotesis, juga penentuan kondisi-kondisi yang akan
dikontrol sudah tepat. untuk keberhasilan maka eksperimen harus dirancang dulu kemudia di
uji coba.
a. Keunggulan-keunggulan metode eksperimen
1) Fakta dan data yang diproleh siswa secara langsung mudah di ingat
2) Guru dapat berkeliling kelas sambil melakukan penilaian terhadap sikap dan
psikomotorik
3) Melatih kerja sama pada diri siswa karena metode eksperimen di sekolah
biasanya dilakukan secara berkelompok
b. Kelemahan metode eksperimen
1) Memerlukan bahan dan alat praktik yang banyak
2) Kalau siswa tidak diawasi dengan baik kadang-kadang ada yang main di
kelompok
3) Memerlukan waktu belajar yang lebih lama dari pada metode demonstrasi
Untuk menerapkan metode eksperimen pada pembelajaran IPA, ada beberapa
persyaratan yang harus dilakukan, diantaranya:
a. Peralatan dan bahan yang tersedia dilaboratorium harus memadai untuk
eksperimen
b. Menggunakan bahan praktikum yang tidak berbahaya
c. Menggunakan peralatan yang aman bagi keselamatan dan mudah digunakannya.

4. Metode Diskusi
Diskusi merupakan situasi dimana diantara siswa, siswa dengan guru terjadi tukar
menukar informasi, ideal atau pendapat untuk memecahkan suatu masalah (Cruickshank,
2006). Tujuan diskusi adalah untuk mereviev apa yang telah siswa pelajari, mendorong siswa
untuk merefleksikan ide mereka atau pendapat mereka, menggali isu-isu , memecahkan
masalah dan meningkatkan keterampilan komunikasi secara langsung atau bertemu muka.
a. Metode diskusi kelas
Bertujuan untuk bertukar gagasan, pemikiran, informasi/pengalaman diantara peserta,
sehingga dicapai kesepakatan pokok-pokok pikiran (gagasan, kesimpulan). Kesepakatan
pikiran inilah yang kemudian ditulis sebagai hasil diskusi.
b. Metode diskusi kelompok
Diskusi kelompok adalah pembahasan suatu topik dengan cara tukar pikiran antara dua
orang atau lebih, dalam kelompok-kelompok kecil, yang direncanakan untuk mencapai tujuan
tertentu. Metode ini dapat membangun suasana saling menghargai perbedaan pendapat dan
juga meningkatkan partisipasi peserta yang masih belum banya berbicara dalam diskusi yang
lebih luas.
5. Metode Bermain Peran (Role-Play)
Merupakan metode untuk ‘menghadirkan ‘ peran-peran yang ada dalam dunia nyata ke
dalam suatu pertunjukan peran di dalam kelas/pertemuan , yang kemudian dijadikan sebagai
bahan refleksi agar peserta memberikan penilaian. Misalnya: menilai keunggulan maupun
kelemahan masing-masing peran tersebut, dan kemudian memberi saran/alternatif pendapat
bagi pengembangan peran-peran, dan bukan pada kemampuan pemain dalam melakukan
permainan peran. Untuk tingkat SD metode bermain peran pada pembelajaran IPA dapat
dilakukan misalnya pada topik “Rantai Makanan”, Rotasi dan Revolusi Bumi. Kelemahan
metode bermain peran diantaranya kadang-kadang siswa terjebak pada bermainya tidak ke
konsep yang sedang dipelajari dan memerlukan waktu yang lama.

6. Metode Simulasi
Merupakan metode praktek yang sifatnya untuk mengembangkan keterampilan peserta
belajar (keterampilan mental maupun fisik/teknis). Metode ini memindahkan suatu situasi
yang nyata ke dalam kegiatan atau ruang belajar karena adanya kesulitan untuk melakukan
praktek di dalam situasi yang sesungguhnya. Ada beberapa contoh metode simulasi yang
dapat diterapkan pada materi IPA SD, contohnya pada saat menjelaskan konsep gerhana.
Simulasi gerhana bulan misalnya dengan menyorot bola sebagai bumi dan bulan dimana
lampu senter sebagai matahari. Contoh lainya terjadinya tsunami dengan cara bak plastik diisi
pasir dan air, dari bawah digerakkan untuk mensimulasikan seolah-olah terjadi gempa ada
gempa dan menimbulkan tsunami pada pantai.

7. Metode Permainan (Games)


Permainan (games), populer dengan berbagai sebutan antara lain pemanasan (ice-breaker)
atau penyegaran (energizer). Maksudnya yaitu untuk membangun suasana belajar yang
dinamis, pemanasan dalam proses belajar adalah pemecahan situasi kebekuan fikiran atau
fisik peserta penuh semangat, dan antusiasme. Karakteristik permainan adalah menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan (fun) serta serius tapi santai (sersan). Permainan
digunakan untuk penciptaan suasana belajar dari pasif ke aktif, dari kaku menjadi gerak dan
dari jenuh menjadi riang. Metode ini diarahkan agar tujuan belajar dapat dicapai secara
efisien dan efektif dalam suasana gembira meskipunmembahas hal-hal yang sulit atau berat,
permainan digunakan sebagai proses. Metode ini digunakan untuk mengembangkan konsep
atau mengevaluasi.

D. TEKNIK PEMBELAJARAN IPA

1. Teknik Bertanya
Teknik bertanya itu suatu teknik yang efektif dalam proses pembelajaran IPA. Guru
bertanya kepada siswa merupakan hal yang sangat penting dengan bertanya tersebut siswa
langsung berfikir dan dapat mengoptimalkan proses berfikir perkembangan mental peserat
didik. Kemampuan dalam menyusun pertanyaan merupakan landasan pertama dalam
mempelajari materi IPA dengan berbagai macam model pembelajaran.
Tujuan dari pemberian pertanyaan pada peserta didik menurut Cole & Chan (1998)
(dalam buku Asih Widi (2014) adalah:
a. Mengoptimalkan kemampuan berkomonikasi interpersonal
b. Memusatkan perhatian peserta didik pada suatu aspek tertentu ( bagian dari
materi)
c. Memperkenalkan pemahaman peserata didik terhadap materi yang disampaikan.
d. Menelaah bagian penting dari materi ajar
e. Menstimulasi aktivitas proses kognitif peserta didik
f. Mendorong peserta didik untuk melaksanakan diskusi kelompok
g. Mengontrol pola perilaku social peserta didik.

Kategori pertanyaan menurut Cole & Chan (1998) (dalam buku Asih Widi (2014)
a. High and low order question merupakan teknik bertanya yag bertujuan untuk
mengulang kembali materi yang telah diajarkan. Teknik tersebut menurut
beberapa penelitian biasa digunakan guru dalam bertanya di kelas.
b. Product question merupakan teknik bertanya yang meminta peserta didik
membuat suatu kesimpulan atau hasil akhir (out come).
c. Open question merupakan suatu teknik bertanya yang mendorong peserta didik
berpikir divergen dan berpikir kreatif.
d. What,When,who,why and how question kategori bertanya tipe ini dapat
meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik.
e. Memory question bertujuan untuk mengingat kembali materi yang telah
diberikan pada peserta didik.
f. Contextually explicit,contextually implicit and background question merupakan
suatu teknik bertanya yang dilakukan oleh guru meminta suatu jawaban yang
tegas dari suatu materi yang telah dipelajarinya.

Teknik –teknik dalam meberikan pertanyaan yang diuraikan di atas,merupakan teknik


yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran IPA baik dikelas maupun di laboratorium.
Teknik-teknik tersebut diharapkan mampu meningkatkan keigintahuan peserta
didik,meningkatkan keberanian peserta didik dan tingkat pemahaman peserta didik.
Pemilihan pola pertanyaan oleh guru dapat disesuaikan dengan konteks peserta didik,materi
IPA yang diajarkan,lingkungan peserta didik dan style/performance seorang guru.
2. Teknik Menghafal
Teknik menghafal memahami suatu konsep materi IPA dalam suatu proses pembelajaran
membutuhkan kemampuan mengingat konsep atau materi tersebut.Kemampuan mengingat
materi memerlukan teknik menghafal dengan memasukan materi yang berupa informasi ke
otak untuk mempermudah mengingatnya. Materi-materi IPA yang berupa prinsip hokum dan
teori membutuhkan cara tertentu untuk dihafalkan dan setiap peserta didik mempuyai cara
tersendiri dalam menghafalkannya.
Menghafal merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk dapat mengingat dan
memanggil kembali informasi IPA yang ada di otak peserta didik.Kemampuan otak untuk
mengingat dan memanggil kembali suatu informasi berbeda pada peserta didik satu dengan
yang lain. Semua informasi yang diingat peserta didik akan bertahan lama jika berupa long
term memory atau memori jangka panjang.Proses penyimpanan informasi dalam long term
memory memerlukan teknik-teknik khusus.
3. Teknik Mencatat
Teknik mencatat mempunyai korelasi dengan teknik menghafal.kedua teknik tersebut
berhubungan dengan cara menyimpan informasi atau mengingat dan memanggil kembali
informasi ketika dibutuhkan.Kedua teknik tersebut melibatkan proses yang terjadi di long
term memory (LTM).
Mencatat efektif dalam proses pembelajaran IPA dapat dilakukan dengan berbagai
cara, teknik mencatat IPA dipengaruhi oleh kesenangan dan kemudahan masing-masing
peserta didik. Setiap peserta didik mempunyai karateristik yang berbeda-beda dalam
mencatat.Buku ini menyajikan teknik mencatat yang efektif yang mampu mempermudah
peserta didik mengingat dan mengulang atau memanggil kembali informasi materi IPA.
a. Peta Konsep
Peta konsep menggambarkan hubungan antar konsep dengan menggunakan
label,konsep yang dituliskan dipeta konsep merupakan konsep penting atau esensial.Konsep
yang dituliskan dipeta konsep merupakan konsep penting esensial.Konsep-konsep
dihubungkan dengan kata yang berfungsi sebagai label,kata tersebut dapat berdungsi untuk
hubungan sebab akibat atau kausal,bersifat logis,berfungsi sebagai kata kerja dan subtansial.
Prinsip yang harus dipenuhi dalam membuat peta konsep adalah:
1) Dalam satu kolom hanya memuat satu konsep atau ide pokok
2) Berbentuk diagram yang teratur sebagai representasi konsep-konsep penting
3) Harus terdapat kata yang berfungsi sebagai label atau labeling yang berfungsi
menghubungkan antar konsep
Tenik mencatat dengan peta konsep ini dapat dilakukan peserta didik ketika mencatat
materi yang disampaikan guru secara lisan maupun tulisan (buku,modul,artikel,lembar
kegiatan,petunjuk pratikum atau bahan ajar yang lain).
1) Peta pikiran (Mind Map)
Teknik mencatat dengan menggunakan peta pikiran berdasarkan optimalisasi fungsi
otak kiri dan otak kanan dalam suatu asosiasi seorang individu.Otak kiri dan otak kan akan
berfungsi optimal jika digunakan secara bersama atau kombinasi.
b. Teknik mencatat klasikal dengan pemberian warna , symbol dan bentuk pada hal
penting
Teknik mencatat klasikal merupakan teknik yang biasa digunakan peserta didik dalam
mencatat materi yang dijelaskan guru secara lisan maupun mencatat materi dari buku catatan
yang digunakan peserta didik.
Metode yang efektif dalam pencatatan secara klasikal dapat diupayakan dengan cara
mebuat variasi dalam buku catatan peserta didik.

E. MODEL PEMBELAJARAN IPA

Model pembelajaran yg dapat dilakukan untuk membantu anak didik dalam


memahami IPA antara lain:

1. Model Pembelajaran Interaktif

Model pembelajaran interaktif sering dikenal dengan nama pendekatan pertanyaan


anak. Model ini dirancang agar siswa akan bertanya kemudian menemukan jawaban
pertanyaan mereka sendiri (Faire & Cosgrove dalam Harlen, 1992). Meskipun anak-anak
mengajukan pertanyaan dalam berbagai kegiatan bebas, pertanyaan-pertanyaan tersebut akan
terlalu melebar dan sering kali kabur sehingga kurang terfokus. Guru perlu mengambil
langkah khusus untuk mengumpulkan, memilah dan mengubah pertanyaan-pertanyaan
tersebut ke dalam kegiatan khusus. Pembelajaran interaktif merinei langkah-langkah ini dan
menampilkan suatu struktur untuk suatu pembelajaran IPA yg melibatkan pengumpulan dan
pertimbangan terhadap pertanyaan-pertanyaan siswa sebagaiousatnya (Harlen. 1992: 48-50).

Langkah-langkah model pembelajaran interaktif:

a. Persiapan
Guru dan kelas memilih topik dan menemukan informasi yang melatarbelakanginya.

b. Kegiatan penjelajahan

Lebih melibatkan siswa pada topik yg sedang dibahas.

c. Pertanyaan anak

Saat kelas menundang siswa untuk mengajukan pertanyaantentang topik yang


dibahas.

d. Penyelidikan

Guru dan siswa memilih pertanyaan untuk dicksplorasi selama 2-3 hari, dalam selang
3-4 hari.

c. Refleksi

Melakukan evaluasi untuk memantapkan hal-hal yang terbukti dan memisahkan hal-
hal yg masih perlu diperbaiki.

Contoh model pembelajaran interaktif:

a. Persiapan

Sebelum pembelajaran dimulai, guru menugasi siswa kelas 3 SDuntuk membawa


hewan peliharaannya dan mempersiapkan diri untukmenceritakan tentang hewan
peliharaannya masing-masing.

b. Kegiatan penjelajahan

Pada saat pembelajaran di kelas siswa lain boleh mengamati hewan-hewan peliharaan
teman-temannya dari dekat (merabu. mengelus, menggendong) dan mereka boleh
mengajukan pertanyaan

c. Pertanyaan anak

Selanjutnya pertanyaan siswa diarahkan guru sekitar proses pemeliharaannya.

d. Penyelidikan

Guru dan siswa memilih pertanyaan untuk dicksplorasi lebih jauh.Umpamanya siswa
diminta mengamati keadaan hewan-hewan yangtidak dipelihara, seperti dari mana mereka
memperoleh makanannya,dimana mereka tidur, punya nama kebersihannya.
c. Refleksi atau tidak. bagaimana

Pada pertemuan berikutnya di kelas dibahas hasil penyelidikan mereka, dilakukan


perbandingan antara hewan peliharaan dengan hewan liar untuk memantapkan hal-hal yang
sudah jelas dan memisahkan hal-hal yang masih perlu diselidiki lebih jauh. Pada akhir
kegiatan guru dapat memberikan tugas kepada siswa untuk mengamati benda-benda disekitar
mereka seperti buku dan tas sekolahnya.

2. Model Pembelajaran Terpadu (Integrated)

Berdasarkan sifat keterpaduannya pembelajaran terpadu dapat dibedakan menjadi


tiga, yakni model dalam satu disiplin ilmu, model antar bidang, dan model dalam lintas siswa.
Salah satu pendekatan pembelajaran terpadu melibatkan konsep-konsep dalam satu bidang
studi atau lintas bidang studi. Suatu pola belajar mengajar dalam model pembelajaran
terpadumenggunakan payung untuk memadukan beberapa konsep IPA yang terkait menjadi
satu paket pembelajaran sehingga pemisahan antar konsep tidak begitu jelas.

Perkembangan dan kebutuhan anak dapat diterangkan sebagai berikut. Siswa SD


secara alamiah tidak dapat berpikir dan memandang mata pelajaran secara terkotak-kotak.
Mereka cenderung memandang secara holistik dalam kehidupannya. Oleh karena itu,
pengembangan model pembelajaran hendaknya memperhatikan perkembangan anak.
Terdapat sejumlah langkah untuk menyusun model pembelajaranterpadu. Langkah-langkah
tersebut secara berurutan adalah sebagaiberikut :

1. Mengkaji GBPP IPA untuk menganalisis konsep-konsep penting yangakan diajarkan.


2. Membuat bagan konsep yang menghubungkan konsep satu dengankonsep lainnya.
3. Memilih tema sentral yang dapat menjadi payung untuk memadukan konsep-konsep
tersebut.
4. Membuat TPK dan deskripsi kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan tingkat
perkembangan untuk setiap konsep.
5. Membuat bahan bacaan berupa cerita yang mengacu pada tema, disertai gambar dan
permainan.
6. Menyusun jadwal kegiatan dan alokasi waktu yang diperlukan secara proporsional.
7. Menyusun kisi-kisi perangkat tes dan soal tes.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna,
sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya. Istilah-istilah tersebut
adalah:
1. Pendekatan pembelajaran,
Pendekatan pembelajaran merupakan titik tolak atau sudut pandang suatu
pembelajaran. Pendekatan pembelajaran IPA merupakan landasan filosofi yang
melatarbelakangi proses pembelajaran IPA.
2. Strategi pembelajaran,
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yg dilakukan guru dengan
tujuan proses pembelajaran yg berlangsung dikelas dapat mencapai tujuannya secara efektif
dan efisien. Strategi pembelajaran dilihat dari cara penyampaian materi IPA, yaitu strategi
pembelajaran induktif dan deduktif.
3. Metode pembelajaran;
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
4. Teknik pembelajaran;
Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Taktik pembelajaran merupakan gaya
seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya
individual.
5. Model pembelajaran
Modelpembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas.

3. Saran
Berdasarkan uraian di atas, bahwa untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional,
seorang guru dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan yang memadai dalam
mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan,
sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Daftar Pustaka

Maulana, dkk. Ragam Model Pembelajaran Di Sekolah Dasar. UPI Sumedang Press.

Nasution, Noehi, dkk. 2007. Pendidikan IPA di SD.Jakarta:Universitas Terbuka.

Wisudawati, Asih Widi. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi Aksara.

https://www.scribd.com/document/445358365/hirarki-pembelajaran-ipa-docx
Diakses pada tanggal 13 Maret 2023

Anda mungkin juga menyukai