PENDIDIKAN IPS SD
Oleh Kelompok 1:
Anggur Reksa Putri Rulef 21129014
Fadila Tul Asanah 21129384
Ibnu Halil 21129047
Putri Azizah 21129095
Rahmi Aulia Syafutri 21129285
Rila Yulastari 21129469
Sakira Molania Jacky 21129302
Dosen Pengampu:
Nur Fadillah S.Pd, M.Pd
Segala puji syukur atas kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kepada seluruh umat manusia, sehingga kami
tetap dalam iman, taqwa dan komitmen sebagai insan yang haus akan ilmu
pengetahuan.
Shalawat serta salam tetap terlimpahkan kepada Nabi besar Muhammad
SAW yang telah membawa kita dari alam yang gelap menuju alam yang berilmu
pengetahuan seperti yang kita rasakan pada sekarang ini.
Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada:
1. Nur Fadillah S.Pd, M.Pd selaku dosen pengampu yang telah memberikan
materi selama proses pembelajaran berlangsung
2. Rekan-rekan yang telah membantu hingga selesainya makalah ini
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
A. Kesimpulan........................................................................................... 11
B. Saran ..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu matapelajaran
yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS
mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan
dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI matapelajaran IPS memuat materi
Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi.
Sistem pendidikan di Indonesia tentu mengenal adanya kurikulum.
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang
diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rantangan
pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode
jenjang pendidikan yang disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap
jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan
Salah satu fungsi kurikulum ialah sebagai alat untuk mencapai tujuan
pendidikan yang pada dasarnya kurikulum memiliki komponen pokok dan
kompenen penunjang yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya.
Pada saat ini pendidikan di Indonesia memiliki 2 jenis kurikulum yaitu Kurikulum
2013 dan Kurikulum Merdeka yang tentunya memiliki karakteristik tersendiri
Berdasarkan latar belakang diatas maka pemakalah akan mencoba
menjabarkan beberapa hal yang berkaitan dengan Kurikulum 2013 dan Kurikulum
Merdeka serta perbandingannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penulis merumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apa pengertian kurikulum 2013?
2. Apa pengertian kurikulum merdeka?
3. Bagaimana perbandingan dari kurikulum 2013 dan kurikulum
merdeka ?
1
C. Tujuan
Tujuan penulis sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa pengertian kurikulum 2013
2. Untuk mengetahui apa pengertian kurikulum merdeka
3. Untuk mengetahui bagaimana perbandingan dari kurikulum 2013 dan
kurikulum merdeka
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kurikulum 2013
3
pendekatan tersebut, peserta didik mampu menghadapi dan memecahkan
masalah yang dihadapi dengan baik.
Kompetensi Lulusan
Dalam konteks ini kompetensi lulusan berhubungan dengan kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi ini sebenarnya sudah
ada pada kurikulum sebelumnya, hanya saja penyebutannya berbeda,
misalnya sikap disebut dengan afektif, pengetahuan disebut dengan
kognitif, dan keterampilan disebut dengan psikomotorik. Selain itu, titik
tekannya berubah terbalik.
Pada Kompetensi Lulusan
Kompetensi lulusan terjadinya peningkatan dan keseimbangan soft skills
dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan (mulai dari SD,SMP, SMA, dan SMK).
Penilaian
Pada kurikulum 2013 proses penilaian pembelajaran menggunakan
pendekatan penilaian otentik (authentic assesment). Penilaian otentik
adalah penilaian secara utuh, meliputi kesiapan peserta didik, proses, dan
hasil belajar. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan
menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar peserta didik atau
bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instruktional effect)
dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.
B. Kurikulum Merdeka
4
didik. Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila
dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek
tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu,
sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
Berbagai studi nasional maupun internasional menunjukkan bahwa
Indonesia telah mengalami krisis pembelajaran (learning crisis) yang cukup lama.
Untuk mengatasi krisis dan berbagai tantangan tersebut, maka diperlukan
perubahan yang sistemik, salah satunya melalui kurikulum. Kurikulum
mempengaruhi kecepatan dan metode mengajar yang digunakan guru untuk
memenuhi kebutuhan peserta didik. Untuk itulah Kemendikbudristek
mengembangkan Kurikulum Merdeka sebagai bagian penting dalam upaya
memulihkan pembelajaran dari krisis yang sudah lama kita alami.
5
Tersedia banyak alat bantu bagi guru untuk mengajar, seperti buku teks,
modul ajar, asesemen literasi dan numerasi yang dapat digunakan untuk
memantau perkembangan belajar murid. Perangkat-perangkat ini dapat
langsung digunakan guru atau dapat dimodifikasi atau diadaptasi sesuai
keperluan. Ada juga modul-modul pelatihan yang bisa diikuti oleh guru
dan kepala sekolah secara mandiri. Semua itu akan disediakan di aplikasi
android dan website yang bernama Platform Merdeka Mengajar.
K.13 K.Merdeka
Kerangka Dasar
Rancangan landasan utama Kurikulum Rancangan landasan utama
2013 adalah tujuan Sistem Pendidikan Kurikulum Merdeka adalah tujuan
Nasional dan Standar Nasional Sistem Pendidikan Nasional dan
Pendidikan Standar Nasional Pendidikan.
Mengembangkan profil pelajar
Pancasila pada peserta didik
6
KI yang diorganisasikan pertahun SD/sederajat terdiri dari:
KD pada KI 1 dan KI 2 hanya Fase A (umumnya setara dengan
terdapat pada mata pelajaran kelas I dan II SD)
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Fase B (umumnya setara dengan
dan Pendidikan Pancasila dan kelas III dan IV SD), dan
Kewarganegaraan Fase C (umumnya setara dengan
kelas V dan VI SD)
Struktur Kurikulum
Jam Pelajaran (JP) diatur per Struktur kurikulum dibagi
minggu. Satuan mengatur alokasi menjadi 2 (dua) kegiatan
waktu pembelajaran secara rutin pembelajaran utama, yaitu:
setiap minggu dalam setiap pembelajaran reguler atau
semester, sehingga pada setiap rutin yang merupakan
semester peserta didik akan kegiatan intrakurikuler;
mendapatkan nilai hasil belajar dan
setiap mata pelajaran. projek penguatan profil
Satuan pendidikan diarahkan pelajar Pancasila.
menggunakan pendekatan peng- Jam Pelajaran (JP) diatur per
organisasian pembelajaran berbasis tahun. Satuan pendidikan dapat
tematik integratif. mengatur alokasi waktu
pembelajaran secara fleksibel
untuk mencapai JP yang
ditetapkan
Satuan pendidikan dapat
7
menggunakan pendekatan
pengorganisasian pembelajaran
berbasis mata pelajaran, tematik,
atau terintegrasi
Mata pelajaran IPAS (Ilmu
Pengetahuan Alam dan Sosial)
merupakan paduan dari IPA dan
IPS
Bahasa Inggris menjadi mata
pelajaran pilihan, tergantung
kesiapan satuan pendidikan
Satuan pendidikan atau peserta
didik dapat memilih sekurang-
kurangnya satu dari empat mata
pelajaran Seni dan Budaya: Seni
Musik, Seni Rupa, Seni Teater,
atau Seni Tari
Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran Menguatkan pembelajaran
menggunakan satu pendekatan terdiferensiasi sesuai tahap
yaitu pendekatan saintifik untuk capaian peserta didik
semua mata pelajaran
Paduan antara pembelajaran
Pada umumnya, pembelajaran intrakurikuler (sekitar 70-80%
terfokus hanya pada intrakurikuler dari jam pelajaran) dan
(tatap muka), untuk kokurikuler kokurikuler melalui projek
dialokasikan beban belajar penguatan profil pelajar Pancasila
maksimum 50% diluar jam tatap (sekitar 20-30% jam pelajaran)
8
muka, tetapi tidak diwajibkan
dalam bentuk kegiatan yang
direncanakan secara khusus,
sehingga pada umumnya
diserahkan kepada kreativitas guru
pengampu.
Penilaian
Penilaian formatif dan sumatif Penguatan pada asesmen formatif
oleh pendidik berfungsi untuk dan penggunaan hasil asesmen
memantau kemajuan belajar, untuk merancang pembelajaran
memantau hasil belajar, dan sesuai tahap capaian peserta didik
mendeteksi kebutuhan perbaikan
hasil belajar peserta didik secara Menguatkan pelaksanaan
berkesinambungan penilaian autentik terutama dalam
projek penguatan profil pelajar
Menguatkan pelaksanaan penilaian Pancasila
autentik pada setiap mata pelajaran
Tidak ada pemisahan antara
Penilaian dibagi menjadi penilaian penilaian sikap, pengetahuan, dan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan
keterampilan
9
tujuan pembelajaran, contoh
projek penguatan profil pelajar
Pancasila, contoh kurikulum
operasional satuan pendidikan
Perangkat Kurikulum
Pedoman implementasi kurikulum, Panduan Pembelajaran dan Asesmen,
Panduan Penilaian, dan Panduan panduan pengembangan kurikulum
Pembelajaran setiap jenjang operasional sekolah, panduan
pengembangan projek penguatan profil
pelajar Pancasila, panduan pelaksanaan
pendidikan inklusif, panduan
penyusunan program pembelajaran
individual, modul layanan bimbingan
konseling
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang dikembangkan untuk
meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft skills dan hard skills yang
berupa sikap, keterampilan dan pengetahuan. Dalam konteks ini, kurikulum 2013
berusaha untuk lebih menanamkan nilai-nilai yang tercermin pada sikap dapat
berbanding lurus dengan keterampilan yang diperoleh peserta didik melalui
pengetahuan di bangku sekolah. Dengan kata lain, antara soft skills dan hard skills
dapat tertanam secara seimbang, berdampingan, dan mampu diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran
intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik
memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga
pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta
didik. Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila
dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah.
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan di atas.
11
DAFTAR PUSTAKA
RI.go.id
/03/karakteristik-kurikulum-merdeka.html
12